• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BADUNG

PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2005

TENTANG

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG

Menimbang : a. bahwa dengan bertambahnya laju pertumbuhan penduduk dan kegiatan pembangunan, menuntut peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya alam dan terpeliharanya lingkungan;

b. bahwa kegiatan pembangunan memberikan eksternalitas di Kabupaten oleh karena itu upaya untuk memelihara kestabilan lingkungan hidup perlu dilakukan di Kabupaten Badung;

c. bahwa dalam rangka memelihara kestabilan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud huruf b, maka perlu menetapkan Sistem Manajemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Badung;

d. bahwa penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Hidup dimaksud huruf c ditetapkan dengan Peraturan Bupati Badung.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah-daerah tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran Negara tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655);

(2)

2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang ( Lembaran Negara tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3501);

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lembaran Negara tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3838);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Peyelenggaraan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4154);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan kualitas Air dan Pencemaran Air ( Lembaran Negara tahun 2001 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4076);

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.61-131. Tahun 2005 tentang Pengesahan Pemberhentian Bupati dan Pengangkatan Penjabatan Bupati Badung Propinsi Bali;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung Nomor 29 Tahun 1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

(3)

10. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkatan Daerah, dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2005 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2005.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI BADUNG TENTANG SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : a. Bupati adalah Bupati Badung ;

b. Sistem manajemen lingkungan hidup Kabupaten adalah bagian dari sistem manajemen pemerintahan Kabupaten Badung yang meliputi struktur organisasi, kegiatan perencanaan, implementasi ( pengawasan, pengendalian, pemantauan, pemulihan, informasi dan penegakan hukum ) dalam proses pengembangan, penerapan pencapaian dan melaksanakan kebijakan lingkungan hidup di Kabupaten;

(4)

c. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya;

d. Kebijakan lingkungan hidup adalah kebijakan pemerintah kabupaten mengenai lingkungan hidup yang merupakan satu kesatuan ekosistem yang menyangkut kesatuan ruang/wilayah daratan, udara, pesisir dan laut beserta mahluk hidup yang ada didalamnya merupakan satu kesatuan yang serasi dan sehimbang sesuai dengan falsafah Tri Hita Karana;

e. Perencanaan lingkungan hidup adalah menetapan aspek, tujuan dan sasaran serta program manajemen lingkungan hidup;

f. Penerapan adalah implementasi penerepatan sistem manajemen lingkungan hidup Pemerintah Kabupaten oleh semua sektor melalui baku mutu dan standarisasi target/sasaran;

g. Pengukuran dan evaluasi adalah upaya pemantauan dan pengukuran penerapan sistem manajemen lingkungan hidup Pemerintah Kabupaten;

h. Tinjauan manajemen adalah kajian terhadap pelaksanaan sistem manajemen lingkungan hidup Pemerintah kabupaten.

BAB II

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BADUNG

Pasal 2

Sistem manajemen lingkungan hidup Kabupaten Badung meliputi unsur-unsur : a. Kebijakan lingkungan hidup;

(5)

c. Pengorganisasian;

d. Pelaksanaan/implementasi yang meliputi : kebijalan lingkungan hidup daerah ( Program, visi dan misi ), renstra dan program aksi, penerapan, evaluasi/pengukuran;

e. Pengawasan;

f. Tinjauan manajemen.

BAB III

KEBIJAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Pasal 3

(1) Bupati menetapkan kebijakan lingkungan hidup Kabupaten Badung;

(2) Kebijakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud ayat 1 meliputi :

a. Visi dan Misi;

b. Penyempurnaan kebijakan berkelanjutan; c. Pencegahan kerusakan lingkungan hidup;

d. Pentaatan terhadap peraturan perundang-undangan;

(3) Penyempurnaan kebijakan lingkungan hidup Kabupaten Badung disusun dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup, hasil monitoring dan evaluasi, internal sistem manajemen lingkungan hidup Kabupaten Badung dan tinjauan manajemen;

(4) Setiap lembaga dijajaran Pemerintah Kabupaten, wajib memahami kebijakan lingkungan hidup Kabupaten Badung.

(6)

BAB IV

PERENCANAAN LINGKUNGAN

Pasal 4

(1) Bupati mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mesinkronisasi dan mensinergikan perencanaan lingkungan hidup di daerah kabupaten lintas sektor yang meliputi : aspek tata ruang, aspek kewenangan propinsi, kabupaten, aspek pranata/instrument lingkungan, aspek tujuan dan sasaran;

(2) Dalam rangka pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ayat (1) Bupati dapat menugaskan instansi yang menangani lingkungan di Kabupaten badung;

Pasal 5

(1) Aspek lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pasal 4, merupakan upaya identifikasi lingkungan hidup kegiatan pemerintah kabupaten dimasa lalu, sekarang dan yang berpotensi akan memberikan kerusakan lingkungan hidup;

(2) Identifikasi aspek lingkungan hidup meliputi :

a. Identifikasi peraturan perundang-undangan;

b. Identifikasi kegiatan sektor privat, publik dan masyarakat yang berpotensi merusakkan lingkungan hidup;

(7)

Pasal 6

(1) Program manajemen lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pasal 4, merupakan upaya untuk merealisasi tujuan dan sasaran lingkungan hidup ke dalam kegiatan:

(2) Program manajemen lingkungan hidup merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan program Pemerintah Kabupaten secara keseluruhan.

BAB V

PENGORGANISASIAN

Pasal 7

(1) Pengorganisasian sistem manajemen lingkungan hidup Pemerintah Kabupaten Badung dilaksanakan oleh Bupati;

(2) Dalam rangka pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ayat (1) , Bupati dapat menugaskan instansi yang menangani lingkungan.

Pasal 8

(1) Pengorganisasian dimaksud pasal 7 meliputi :

a. Penetapan kelembagaan; b. Produk hukum;

(2) Penetapan kelembagaan dimaksud ayat (1), merupakan upaya untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang telah dilaksanakan yang berkaitan dengan lingkungan hidup;

(8)

(3) Kompilasi produk hukum dimaksud ayat (1), merupakan upaya untuk menghindarkan tumpang tindih antar ketentuan satu dengan yang lain.

BAB VI PELAKSANAAN

Pasal 9

Pelaksanaan sistem manajemen linhgkungan hidup Pemerintah Kabupaten Meliputi : a. Struktur dan tanggungjawab;

b. Pelatihan, Kepedulian dan kompetensi; c. Komunikasi;

d. Pengawasan dokumen; e. Pengawasan operasional; f. Kesiagaan dan tanggap darurat.

Pasal 10

(1) Struktur dan tanggungjawab sebagaimana dimaksud pasal 9, merupakan komitmen semua pegawai di jajaran Pemerintah Kabupaten Badung dari berbagai tingkatan manajemen, mencakup keseluruhan unit kerja organisasi di jajaran Pemerintah Kabupaten Badung untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan hidup;

(2) Pemerintah Kabupaten wajib menyusun struktur dan tanggungjawab dalam penerapan sistem manajemen lingkungan hidup Pemerintah Kabupaten pada berbagai unit kerja di jajaran Pemerintah Daerah;

(9)

Pasal 11

(1) Komunikasi sebagaimana dimaksud pasal 9, merupakan upaya menyebarluaskan, menerima dan menanggapi informasi penerapan sistem informasi Pemerintah Kabupaten Badung baik kepada pihak internal atau eksternal Pemerintah Kabupaten;

(2) Pemerintah Kabupaten wajib menyusun sistem dan prosedur komunikasi internal dan eksternal.

Pasal 12

(1) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pasal 9, merupakan upaya membuat dan memelihara dokumen pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Badung;

(2) Pengawasan dokumen sebagaimana dimaksud pasal 9, merupakan upaya membuat dan memelihara prosedur untuk mengendalikan dokumen.

Pasal 13

(1) Pengawasan operasional sebagaimana dimaksud pasal 9, merupakan upaya pengawasan terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Badung;

(2) Sistem dan prosedur pengawasan oprasional ditindaklanjuti dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan.

(10)

BAB VII

PENGAWASAN DAN EVALUASI

Pasal 14

(1) Pemerintah Kabupaten wajib melakukan pengawasan kinerja sistem manajemen lingkungan hidup pemerintah;

(2) Pengukuran dan evaluasi Sistem Manajemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Badug meliputi :

a. Monitoring dan evaluasi;

b. Tindakan korektif/preventif dan ketidak sesuaian; c. Rekaman;

d. Audit internal Sistem Manajemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Badung.

Pasal 15

(1) Bupati melakukan pembinaan terahadap penerapan sistem lingkungan hidup Pemerintah Kabupaten;

(2) Bupati dapat melakukan pengawasan represif penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Hidup Kabupaten Badung selaku perpanjangan tangan Pemerintah Pusat;

(3) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Bupati dapat menugaskan instansi yang menangani lingkungan.

(11)

Pasal 16

(1) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pasal 14, merupakan upaya membuat dam memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk memonitor dan mengevaluasi secara teratur pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Badung;

(2) Monitoring dimaksud ayat (1) wajib ditindaklanjuti dengan penyusunan instrumen dan prosedur.

Pasal 17

(1) Tindakan korektif sebagaimana dimaksud pasal 14, merupakan upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan antara persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Badung dengan penerapannya;

(2) Tindakan preventif dimaksud pasal 14 merupakan upaya menghilangkan penyebab yang potensial akan menyebabkan ketidaksesuaian antara persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung dengan penerapanya;

(3) Ketidak sesuaian sebagaimana dimaksud pasal 14, merupakan tidak terpenuhinya antara persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Badung.

Pasal 18

(1) Rekaman sebagaimana dimaksud pasal 14, merupakan upaya membuat dan memelihara prosedur yang terdokumentasi mengenai pelaksanaan Sistem manajemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Badung;

(12)

a. Informasi mengenai Peraturan Perundang-undangan atau persyaratan lingkungan hidup lainnya;

b. Rekaman keluhan, rekaman pelatihan, aspek lingkungan serta rekaman hasil audit;

c. Laporan kejadian;

d. Informasi tentang kesiagaan dan tanggap darurat.

Pasal 19

(1) Audit internal Sistem Manajemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Badung sebagaimana dimaksud pasal 14, merupakan upaya membuat dan memelihara program dan prosedur untuk pelaksanaan audit Sistem Manajemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Badung;

(2) Audit internal dimaksud ayat (1) wajib ditindaklanjuti dengan penyusunan sistem dan prosedur sistem lingkungan hidup.

BABVIII

TINJAUAN MANAJEMEN

Pasal 20

(1) Tinjauan manajemen merupakan upaya melakukan pengkajian terhadap kebijakan lingkungan hidup, penerapan, pengukuran dan evaluasi, dan tinjauan manajemen.

(13)

BAB IX PENUTUP

Pasal 21 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Badung Pada tanggal : 12 April 2005

PENJABAT BUPATI BADUNG, ttd.

I WAYAN SUBAWA

Diundangkan di Badung Pada tanggal, 12 April 2005

Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Badung ttd.

KOMPYANG R SWANDIKA, SH,MH.

Referensi

Dokumen terkait

masing teknik PRA, berikutnya a. Menjelaskan pengertian pendidikan orang dewasa b. Menguraikan cara kerja, prisip metodologi, tujuan dan kegunaan PRA c. Mensimulasikan

Besarnya selisih yang terjadi dari perhitungan yang disusun oleh penulis akibat perubahan pada tarif pajak pasal 17 Undang-Undang Perpajakan. Dengan

Ketiga, Tahap Simulation Prototype, pada tahap ini membangun wireless Intrusion Detection System menggunakan sistem operasi Kali Linux dan menggunakan script open

Secara keseluruhan, tanggapan responden mengenai kualitas pelayanan di tinjau dari dimensi jaminan yang diberikan oleh maskapai penerbangan Citilink rute

Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada studi aspek kesehatan lingkungan pada tempat/lingkungan kerja, tenaga pengelolahan, alat dan bahan yang digunakan,

Oleh sebab itu perkembangan (development) dapat didefinisikan sebagai perubahan sepanjang hayat (changes over time) baik melalui proses pertumbuhan, kematangan,

dibandingkan dengan perdu yang jumlah tunas yang lebih rendah dari kontrol. Pada konsentrasi pada cabangnya sedikit. hidrogen sianamida 2.50 % ternyata menghasil- Hasil

4) Atas dasar pemberitahuan sebagaimana yang dimaksud ayat 3, pengawas perikanan melakukan koordinasi dengan pemiiik kapal untuk merencanakan perbaikan transmiter SPKP