• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPUTASI DINAMIKA FLUIDA AIR ISIAN PADA ELBOW EKONOMISER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMPUTASI DINAMIKA FLUIDA AIR ISIAN PADA ELBOW EKONOMISER"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPUTASI DINAMIKA FLUIDA AIR ISIAN PADA ELBOW

EKONOMISER

1)

Arif Setyo Nugroho,

2)

Heri Kustanto

1),2)

(Program Studi Teknik Mesin Akademi Tekhnologi Warga Surakarta)

ABSTRACT

Piping system using a branched elbow serves to combine stuffing water comes from natural springs with water from the main kondensator.diameter is 20,32 cm diameter pipe connection of the condenser is 5.08 cm. Flow rate through the big elbow diameter was 0,4 m/s. Speed through the small pipe is 1 m/s. Variations in water temperature stuffing into the elbow of the same condenser with a water temperature of 27 0C and a natural source of 450 C. Simulation using Computational Fluid Dynamics program FLUENT to form an engaging profile and the results can be known.

From the simulations it is known to supply water with a temperature of 45 OC, is the flow rate of the pipe diameter is 71,526 kg/s and for small pipe flow rate is equal to 44,704 kg /s. For heat transfer -4604,563 W. For data simulation results can be known to supply water at 27oC computational data obtained tubule flow rate is 44,7039 kg/s and for the flow rate of the pipe is equal to 71,526 kg/s, for heat transfer gained 17,25 W.

Keywords : Elbow, temperature, ekonomiser, computation fluid dynamics

I. PENDAHULUAN

Ketel uap atau boiler dalam bidang industri banyak dijumpai pemanfaatannya. Ketel uap banyak digunakan untuk pemanas, pengawet proses dan pembangkit energi. Saat ini, ketel uap mengalami kemajuan yang sangat cepat. Pembangkit listrik tenaga uap merupakan rangkaian beberapa instalasi yang tergabung menjadi satu, salah satunya yaitu instalasi boiler. Instalasi boiler merupakan suatu peralatan pembangkit uap yang cukup kompleks melalui pemanasan air oleh temperatur hasil pembakaran dari bahan bakar. Dobrowolski dkk ( 2007) Boiler dapat merubah komposisi air masukan menjadi uap melalui economiser, evaporator, superheater. Ekonomiser adalah suatu alat penukar panas yang berfungsi untuk meningkatkan suhu temperatur air sebelum masuk kedalam drum ketel, alat ini merupakan bagian dari alat yang berada di dalam ketel uap pipa air, dimana ketel uap adalah suatu alat konversi energi yang terbuat dari baja, berbentuk bejana dan berfungsi untuk menghasilkan uap dengan jalan mengubah fase cair menjadi uap dengan jalan pemanasan dari pembakaran bahan bakar (Nurchalis, 2005).

Air yang masuk kedalam ekonomiser adalah air yang berasal dari sumber air yang telah dilakukan pelunakan dari kondensator, dimana air dari kondensator masih mempunyai temperatur diatas temperatur air isian dari sumber air. Debnath dkk (2010) Penggunakan perhitungan komputasi Computational Fluid Dynamic (CFD) diharapkan mampu menghasilkan perhitungan sesuai dengan yang diharapkan. Langkah pertama membuat disain dengan menggunakan program gambit dan kemudian untuk simulasinya dengan menggunakan CFD fluent. Computational Fluid

Dynamic (CFD) merupakan suatu metoda perhitungan dinamika fluida yang meliputi perpindahan

massa, perpindahan momentum dan perpindahan energi didalam suatu sistem. Prasad dkk (2010) mengatakan pengaturan hukum proses perpindahan meliputi konservasi massa total, konservasi massa komponen, konservasi momentum dan konservasi energi. Secara matematik hukum konservasi . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai perpindahan panas hasil pencampuran fluida dengan jenis yang sama tetapi inputan temperatur yang berbeda. Simulasi program yang digunakan adalah program Computational Fluid Dynamics (CFD).

(2)

II. BAHAN DAN METODA

A. BAHAN DAN ALAT

CFD digunakan sebagai alat untuk mensimulasikan aliran fluida, evaluasi proses, dan mendesain komponen. Perkembangan teknologi aplikasi yang semakin baik, dapat menggunakan berbagai simulasi untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih rumit, dengan lebih banyak detail, dan hasil lebih tepat, salah satunya adalah simulasi CFD.

Geometri yang telah dibuat akan dilakukan proses pembuatan Grid/Mesh.

Pembuatan mesh dilakukan menggunakan perangkat lunak ansys meshing. Meshing

merupakan proses pembagian geometri menjadi ruang yang memiliki ukuran lebih kecil

yang disebut dengan cell. Fungsi dari mesh adalah untuk melakukan perhitungan dalam

proses numerik. Mesh yang digunakan untuk penyelesaian dipilih jenis mesh fine dengan

bentuk mesh tetrahedral dan hexahedral. Bentuk dan kualitas mesh, berpengaruh terhadap

hasil pengujian.

Diameter utama adalah 20,32 cm diameter pipa sambungan dari kondensator

adalah 5,08 cm. Kecepatan aliran yang melewati diameter elbow besar adalah 0.4 m/s.

Kecepatan fluida melewati pipa kecil adalah 1 m/s. Variasi temperatur air isian yang

masuk ke elbow dari kondensator yaitu sama dengan temperatur air dari sumber alam,

yaitu : 45

o

C dan 27

o

C.

B. KAJIAN PUSTAKA

Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi ketel uap adalah dengan cara meningkatkan temperatur air isian sampai mendekati temperatur titik didihnya. Air isian berasal dari sumber air alam yang telah dilakukan pelunakan dan dari kondensator. Air yang berasal dari kondensator masih memiliki temperatur yang cukup tinggi. Arymba (2010) dan Prasad (2010) menjelaskan simulasi percampuran tersebut menggunakan CFD fluent dengan dasar perhitungan numerik. CFD adalah penghitungan yang mengkhususkan pada fluida, mulai dari aliran fluida ,heat transfer dan reaksi kimia yang terjadi pada fluida. Atas prinsip dasar mekanika fluida, konservasi energi, momentum massa, serta spesies, penghitungan dengan CFD dapat dilakukan. Secara sederhana proses penghitungan yang dilakukan oleh aplikasi CFD adalah dengan kontrol penghitungan yang telah dilakukan maka kontrol penghitungan tersebut akan melibatkan dengan memanfaatkan persamaan - persamaan yang terlibat. Inisialisasi awal dari persamaan adalah boundry condition.

Boundry condition adalah kondisi dimana kontrol penghitungan didefinisikan sebagai definisi awal

yang akan dilibatkan ke kontrol penghitungan yang berdekatan denganya melalui persamaan yang terlibat. Burn dkk (2008) mengatakan model numerik yang digunakan tiga persamaan model turbulen digunakan untuk simulasi CFD tersebut adalah fluida yang memiliki kerapatan (ρ) konstan , (μ) viskositas empat persegi panjang Sistem Cartesian Co-ordinat adalah sebagai berikut. Persamaan Continuity

………...….. (1)

Persamaan momentum Untuk sumbu x

………...…....…. (2)

Untuk sumbu Y

…………...…... (3)

Persamaan k-ε Model

(3)

k Equation

………...…. (4)

ε Equation

...(5)

...……...……….(6)

k- ω model

………...…...….(7)

…………...….(8)

Reynolds stress model:

u Equation

…….. (9)

v Equation

……...(10)

Untuk temperatur adiabatis

…...,,,...……. (11)

Untuk temperatur non adiabatik

…...…….. (12)

Keterangan :

= heat losses = heat reaksi kimia

……...…….,,, (13)

C. METODE PENELITIAN

Tahapan metodologi analisa ditunjukan pada gambar 1. Analisa yang dilakukan dengan menggunakan program untuk membuat geometri menggunakan gambit dan mashing. Pendifinisian model fisiknya dengan menggunakan Persamaan Continuity Momentum. Reynold stres model, Persamaan k-ε Model. Analisa numerik menggunakan fluent CFD. Analisa dengan memvariasikan temperatur fluida air yang masuk kedalam elbow.

(4)

Gambar 1. Tahapan Penelitian

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2. Bentuk gambit elbow

STUDI LITERATUR

ANALISA PERMASALAHAN

STUDI LAPANGAN

PEMBUATAN GEOMETRI GAMBIT

IMPUTAN DATA COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (FLUENT) VARIASI VELOCITY TEMPERATUR AIR DARI

KONDENSAT HASIL SIMULASI YA TIDAK ya tidak tidak

PENDIFINISIAN BIDANG BATAS PADA GEOMETRI

PENGECEKAN MESH

CFD FLUEN

KUALITA S MESH

(5)

Gambar 3. Velocity vektor temperatur air isian 45oC Gambar 4.Velocity vektor temperatur air isian 27oC

Gambar 5. Visualisasi aliran fluida pada temperatur Gambar 6. Visualisasi aliran pada temperatur air isian 45◦C air isian 27◦C

Dari gambar no 3, dapat dilihat dengan adanya penambahan fluida yang memiliki

temperatur lebih tinggi (berbeda) dengan temperatur air dari pemompaan yang bersumber

dari alam maka akan terjadi percampuran atau dengan kata lain temperatur akan menjadi

temperatur rata - rata dan bila temperatur semakin jauh dari percabangan maka temperatur

semakin mendekati temperatur 27

o

C. Gambar 4, menjelaskan mengenai percampuran air

dengan temperatur yang sama. Data hasil simulasi dapat diketahui untuk suplai air dengan

temperatur 45◦C, diperoleh laju aliran diameter kecil sebesar 71,526398 kg/s dan untuk

laju aliran diameter kecil adalah sebesar 44,704 kg/s, dengan laju perpindahan panas total

-4604,563 W.

Sedangkan data hasil simulasi untuk suplai air dengan temperatur 27◦C diperoleh

laju aliran diameter kecil sebesar 44,704 kg/s dan untuk laju aliran diameter besar adalah

sebesar 71,526398 kg/s dengan laju perpindahan panas total sebesar 17,25 W.

(6)

Gambar 7. Visualisasi aliran fluida

Dari penampilan visualisasi yang terlihat digambar 7, menunjukkan adanya perbedaan laju aliran. Dimana yang dekat dengan dindin elbow nilainya lebih kecil dibandingkan dengan yang jauh dari dinding. Faktor gesekan mempengaruhi laju aliran fluida yang melewatinya.

Gambar 8. Vektor statik temperatur

Dengan data vektor untuk temperatur dapat kita ketahui bahwa apabila ada dua suplai fluida yang memiliki temperatur yang berbeda maka akan terjadi percampuran temperatur, dimana yang dulunya lebih panas akan menjadi turun tetapi yang dulunya dibawah akan menjadi naik sehingga temperatur akan menjadi temperatur rata-rata, berbeda kalau suplai fluida yang masuk dari kondensator lebih dingin suhunya maka akan terjadi penurunan suhu secara rata- rata.

IV. SIMPULAN

Hasil simulasi menunjukkan dengan kecepatan aliran yang melewati diameter elbow

besar 0,4 m/s dengan kecepatan aliran yang melewati pipa kecil 1 m/s untuk suplai air

dengan temperatur yang berbeda diperoleh nilai perpindahan panas yang berbeda. Untuk

suplai air dengan temperatur 45

O

C, dengan laju aliran pipa diameter besar 71,526 kg/s

dan laju aliran pipa diameter 44,704 kg/s diperoleh perpindahan panas sebesar -4604,563

(7)

W. Sedangkan untuk suplai air dengan temperatur 27

O

C, dengan laju aliran pipa diameter

besar 44,703972 kg/s dan laju aliran pipa diameter kecil sebesar 71.526 kg/s diperoleh

nilai perpindahan panas sebesar 17,25 W.

V. DAFTAR PUSTAKA

[1] Boleslaw Dobrowolski, Jacek Wydrych,2007, Computational And Experimental Analysis Of Gas

Particle Flow In Furnance Power Boiler Instalations With Respect to Erosion Phenomena, Journal of theoretical and Applied Mechanics.

[2] M.N Idris A Burn, 2008, CFD Modelling Gas – Solid Flow in CFB/FCC Riser Reactors Simulation

Using Kinetic Theory of Granular Flow (KTGF) in a Fully Developed Flow Situation, Annual International Conference.

[3] Naran Armbya, 2005, CFD Analysis 3D Thermal Hydraulics Flow Effects on Wall Concentration Gradient Profiles for LBE loop Fittings, Bachelor of Engeering PES Institute of Technology India. [4] Rabin Debnath, Somnath Bhattacharjee, 2010, Acomparative Study With Flow Visualization OF

Turbulent Fluid Flow In An Elbow,International journal of Engineering Science and Technology

[5] Visnhu Prasad, Ruchi Khare, Hydroulic Performance Of Elbow Draft Tube for Different, Geometrik

Configuration Using CFD, Ahec IIT Rookee, India.

[6] Visnhu Prasad, Ruchi Khare, 2010, Numerical Simulation for Performance of Elbow Draft Tube at

Different Geometric Configuration, Departement of Civil Engineering MA National Institute of

Gambar

Gambar 2. Bentuk gambit elbow
Gambar 7. Visualisasi aliran fluida

Referensi

Dokumen terkait

Komponen tersebut adalah: pertama, Ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui yang merupakan kajian mengenai teori yang ada (reality) aspek kognitif dari bahasa yang

Menurut SK kepala Badan POM RI Nomor K.!!.!".#.$%#" tetang kosmetik& yang Nomor K.!!.!".#.$%#" tetang kosmetik& yang dimaksud kosmetik adalah

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebuah aplikasi rekam medis elektronik telah dapat dikembangkan untuk membantu pencatatan hasil pelayanan kesehatan gigi yang

rata-rata harga eceran barang/jasa yang dikonsumsi atau dibeli petani untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun untuk keperluan biaya produksi untuk memproduksi hasil

Sedangkan proses pengumpulan sumber daya artistik dari sejumlah kolega yang tidak memiliki kerangka kurasi khusus yang untuk penyeleksian karya yang dipresentasikan secara

kawasan yaitu a) jalur Timur-Barat meliputi: Kawasan Alun-Alun Tugu, Jalan Kahuripan, Jalan Semeru dan Jalan Ijen dan b) jalur Utara-Selatan meliputi: Jalan Jaksa Agung

Penelitian ini di latar belakangi oleh metode pembelajaran yang digunakan setiap hari terlihat monoton sehingga perkembangan kognitif anak tidak berkembang