34
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk menentukan kesimpulan yang akan diperoleh dalam penelitian ini. Selain itu juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan penyebaran kuesioner kepada calon pelanggan Solo Grand Mall.
B. Lokasi Penelitian
Berdasarkan kajian awal dan atas dasar pertimbangan yang diambil peneliti, maka obyek atau lokasi penelitian berada di Solo Grand Mall.
C. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan jumlah keseluruhan obyek yang akan diteliti karakteristiknya dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Solo Grand Mall yang berjumlah 175 orang. Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.
D. Jenis Data
Untuk memecahkan masalah dalam membuktikan kebenaran mengenai hipotesa yang diajukan, maka diperlukan analisis data dalam penelitian ini. Dalam hal ini analisis yang diperlukan berupa data :
a. Kualitatif
Adalah analisis data yang tidak berdasarkan pada angka-angka atau perhitungan, tetapi berupa pendapat- pendapat pandangan pemikiran yang dapat menunjang hasil penelitian. Dalam hal ini dikemukakan tentang sejarah perkembangan perusahaan serta struktur organisasi perusahaan.
b. Kuantitatif
Adalah analisis data yang tidak berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan obyektif, sebab hasil penelitian selanjutnya dijabarkan dalam angka atau bilangan. Data ini didapat dari penyebaran quesioner tentang mengenai kinerja pegawai Solo Grand Mall . E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder: a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumbernya, yaitu pegawai Solo Grand Mall , baik melalui wawancara ataupun kuesioner.
b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari studi pustaka dan sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini, baik berupa jurnal ataupun catatan-catatan yang berasal dari perusahaan.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode dalam mendapatkan dan mengumpulkan data yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
a. Observasi : Metode pengumpulan data dengan mengamati secara langsung terhadap obyek yang diteliti supaya data yang dimiliki lebih lengkap.
b. Kuesioner : Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membagikan daftar pertanyaan yang sifatnya tertutup kepada para responden sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan.
c. Wawancara : Metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada pihak manajemen yang berwenang untuk memberikan data yang berkaitan dalam penelitian ini.
d. Dokumentasi : Metode Pengumpulan data dengan cara merekam semua data yang diperoleh, baik berupa percakapan atau pun berupa
gambar. Hal ini dipergunakan sebagai bahan penunjang dalam melakukan pengolahan data.
G. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan istilah dari variabel yang harus mempunyai rujukan empiris (dapat diukur, dihitung, logis) dan dapat dinyatakan dalam kriteria atau operasi yang diuji secara khusus. Definisi operasional tergantung kepada tujuan penelitian dan cara mengukurnya. Dalam penelitian ini terdiri dari dari 2 varibel, yaitu varabel independen yang didalamnya terdapat pengalaman kerja, pelatihan dan loyalitas serta variable dependen yaitu kinerja pegawai.
a. Variabel Independent
1) Pengalaman Kerja dengan kisi-kisi : Masa kerja; dengan berbagai tugas dan jabatan yang dipegang; Besarnya tanggungjawab yang diemban; Keberhasilan menempati jabatan saat ini; Kemampuan menyelesaikan tugas; Heterogentas pekerjaan dan jabatan sebelumnya.
2) Pelatihan dengan kisi-kisi : Jenis Pelatihan yang diikuti; Lama pelatihan; Hasil pelatihan dengan pekerjaan saat ini; Nilai tambah yang didapat selama mengikuti pelatihan; Peningkatan skill setelah mengikuti pelatihan.
3) Loyalitas, dengan kis-kisi: Tidak pernah ingkar komitmen dengan perusahaan; Tunjangan dan gaji yang diterima pada saat ini; Bekerja dengan penuh tanggungjawab; Membangun hubungan baik dengan pelanggan ; Kinerja yang semakin baik terhadap perusahaan seiring dengan lama waktu bekerja.
b. Variabel Dependent (Kinerja Karyawan)
Dengan kisi-kisi sebagai berikut: Penyelesaian tugas dengan baik dan sesuai dengan instruksi yang diberikan; Kedatangan dan kepulangan yang tepat waktu; Membantu rekan kerja yang kesulitan; Melakukan inovasi terhadap tugas yang diberikan sehingga memberikan hasil lebih baik; Kemampuan untuk bekerja dalam tim dan tekanan.
H. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas Dan Reliabilitas Data
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Sugiyono, 2010: 48).
Dan untuk mengukur kuesioner yang kita susun tersebut apakah telah sesuai dengan kriteria yang diinginkan maka diperlukan suatu uji yang disebut sebagai uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioneri tersebut (Sugiyono, 2010: 48).
Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik product moment dengan mempergunakan program pengolahan data Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17 yang rumusnya sebagai berikut:
rxy =
2
2
2
2
y N x N x -xy N y x y Keterangan: rxy = koefisien validitas N = jumlah respondenx = skor pernyataan tiap nomor y = skor total
xy = jumlah hasil dari x dan y (Arikunto, 2006 : 47).
Setelah diperoleh harga rxy kemudian hasilnya dikonsultasikan dengan harga r product moment, jika rxy > r tabel, maka dikatakan bahwa butir soal itu valid. Suatu data dikatakan tidak valid jika nilai hasil perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki realibilitas yang baik jika nilai Cronbachalpha > 0,6.
Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Sugiyono, 2010 : 57).
r11 =
vt pq vt k k ) 1 ( Keterangan: r11 = reliabilitas instrumenk = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal vt = varians total
p = proporsi subyek yang menjawab betul pada sesuatu butir 2. Uji Asumsi Klasik
Rumus regresi diturunkan dari asumsi-asumsi tertentu, maka data yang akan diregresi harus memenuhi asumsi-asumsi regresi untuk mendapatkan nilai estimasi yang akan bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased dan Estimator). Untuk itu perlu diadakan pengujian asumsi klasik yang meliputi 4 uji, yaitu:
a. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penganggu (e) memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas, dapat digunakan Kolmogorov – Smirnov Test. Setelah pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS, output dapat dilihat pada baris paling bawah yang berisi Asymp. Sig. (2-tailed). Interpretasinya adalah jika pada
= 5% p > 0,05 makadistribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, sebaliknya jika p < 0,05 maka diinterpretasikan sebagai tidak normal.
b. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan jika varian dari e tidak konstan. Masalah heteroskedastisitas umum terjadi dalam data cross section (Setiaji, 2006: 45). Hal ini dapat dideteksi dengan menggunakan uji Glejser yang meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen yang digunakan dalam suatu model regresi. Jika variabel independen ternyata signifikan (sig < 0,05) mempengaruhi absolut residual, ini berarti bahwa dalam data terdapat heteroskedastisitas. Apabila ternyata tidak signifikan (sig > 0,05), berarti bahwa asumsi homoskedastisitas terpenuhi. Model yang baik adalah model yang mempunyai asumsi homoskedastisitasnya terpenuhi.
c. Multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan korelasi yang nyata di antara variabel independen dalam sebuah model. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) atau Tolerance. Jika nilai VIF
> 10 atau Tolerance < 0,1 maka hal tersebut menunjukkan bahwa multikolinearitas terjadi antar variabel bebas. Sebaliknya, apabila VIF < 10 atau tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas.
3. Analisis Regresi Berganda
Model penelitian yang diformulasikan bergantung pada teknik analisis data yang digunakan. Dikarenakan dalam penelitian ini antara variabel bebas, variabel antara dan variabel terikat terdapat hubungan kausal (sebab akibat), maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda (multiple linear regression).
Adapun model penelitian dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3 e (Setiaji, 2006) Keterangan : Y = Kinerja a = konstanta X1 = pengalaman kerja X2 = pelatihan X3 = motivasi b1-b3 = koefisien regresi
e = standard error, yaitu pengaruh variabel lain yang tidak masuk ke dalam model, tetapi ikut mempengaruhi variabel terikat.
4. Uji Hipotesis
Langkah-langkah pengujian hipotesa secara rinci dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Uji F
Digunakan untuk melakukan pengujian signifikansi semua variabel independen secara serentak atau bersama-sama terhadap variabel dependen.
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows akan menghasilkan nilai F hitung, yang kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel. Jika nilai F hitung > F tabel, maka secara serentak seluruh variabel independen yang ada dalam model signifikan mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai F hitung < F tabel, maka tidak secara serentak seluruh variabel independen yang ada dalam model secara signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Langkah-langkah pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t) sebagai berikut (Arikunto, 2001 : 283)
1) Menyusun Formula Hipotesis
H0 : β1 = 0 : tidak terdapat pengaruh variable
independent terhadap kinerja secara bersama-sama di Solo Grand Mall .
Ha : β1 > 0 : terdapat pengaruh variable independent
terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall . 2) Menentukan taraf signifikansi
Dipilih alpha (α) sebesar 0,05 atau 5% 3) Memilih Kriteria pengujian
Gambar daerah kritis uji F
Ho = diterima apabila Fhitung < Ftabel
Ho = ditolak apabila Fhitung > Ftabel 4) Nilai Fhitung
Rumus : Fhitung = MSE
MSR
Keterangan :
MSR = mean square regresion MSE = mean square residul
5) Keputusan
Jika Fhitung < Ftabel, yang berarti terdapat pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama antara variable bebas dengan variable terika.H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel yang
berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variable bebas dengan variable terikat b. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel-variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial.
Besarnya nilai t hitung ini yang menentukan signifikan tidaknya variabel X dalam mempengaruhi variabel Y. Cara menentukan signifikan tidaknya nilai t tersebut adalah melalui pembandingan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel. Dari upaya pembandingan dapat diketahui bahwa, jika nilai t hitung > t tabel maka signifikan dan jika nilai t hitung < t tabel maka tidak signifikan (Pawenang, 2008 : 62).
Langkah-langkah pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t) sebagai berikut (Arikunto, 2001 : 283)
1) Menyusun Formula Hipotesis
H0 : β1 = 0 : tidak terdapat pengaruh variable independent
terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall .
Ha : β1 ≠ 0 : terdapat pengaruh variable independent
terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall . 2) Menentukan taraf signifikansi
Dipilih alpha (α) sebesar 0,05 atau 5% 3) Memilih Kriteria pengujian
Gambar daerah kritis uji t
Ho = diterima apabila –ttabel < thitung < ttabel
Ho = ditolak apabila ttabel atau thitung < -ttabel 4) Nilai thitung Rumus : thitung = 1 1 b S b Keterangan :
t = hasil dari persamaan hipotesis b1= koefsien regresi
5) Keputusan
Dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel, jika
thitung lebih besar dari pada ttabel yang berarti terdapat
pengaruh yang signifikan antara variable bebas dengan variable terikat.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur besar kemampuan menerangkan dari variabel independen terhadap variabel dependen dalam suatu model regresi (goodness of fit) dari persamaan regresi.
Nilai R2 berkisar antara 0< R2 < 1. Jika R2 semakin mendekati 1, maka model semakin tepat. Apabila nilai R2 = 1 maka model tersebut benar-benar sempurna, karena sumbangan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen adalah 100%. Sebuah model tidak dapat digunakan untuk membuat ramalan jika R2 = 0. Setiaji (2008 : 29) juga menyatakan bahwa untuk data survei yang bersifat cross section data yang diperoleh dari banyak responden pada waktu yang sama, maka nilai R2 = 0,2 atau 0,3 sudah cukup baik. Semakin besar n (ukuran sampel), maka nilai R2 cenderung makin kecil.