• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH CAIR PADA IPAL BANTUL. Naskah Publikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH CAIR PADA IPAL BANTUL. Naskah Publikasi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH CAIR

PADA IPAL BANTUL

Naskah Publikasi

disusun oleh

Raditya Wardhana

06.12.1600

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2010

(2)
(3)

INFORMATION SYSTEM WASTEWATER TREATMENT  

AT IPAL BANTUL 

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH  

PADA IPAL BANTUL 

 

Raditya Wardhana 

Jurusan Sistem Informasi 

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 

 

ABSTRACT 

Waste  water    is  result  of  household  discard  cover  discard  of  bathroom,  place 

clean, kitchen etcetera. Irrigate the the waste processed in processing unit, so that efluen 

(  irrigate  result  of  farm)  expected  have  fulfilled  clauses  desired.  Waste  waterworks  is 

building group to process lah or process waste water become discard water which can be 

exploited  again  and  not  dangerous.  Efluen  hereinafter  can  be  thrown  to  river  without 

bothering  health,  esthetics,  and  life  in  water,  even  efluen  earn  is  also  used  for  the 

irrigation of agriculture farm.  

For  health  of  society,  target  of  processing  of  waste  water  is  in  order  not  to 

happened contamination to clean water sources of resident and degrade vitamin rate of 

impurity which sometimes in waste water fulfill existing clauses. Is in this case needed by 

membership in liquid waste analysis. 

System  development  of  information  concerning  handling  of  liquid  waste  in  this 

IPAL  Bantul  is  conducted  according  to  steps  in  model  development  of  information 

system. This method cover phase is specification, development, validation, evaluation.  

This system is designed by using Ianguage of programming visual basic 6.0. Data 

bases used at this system of Microsoft SQL Server. 

(4)

1. Pendahuluan

Limbah cair (air limbah) merupakan hasil buangan rumah tangga meliputi

buangan dari kamar mandi, tempat cuci, WC, dapur dan sebagainya. Air limbah

tersebut diolah dalam unit pengolahan, sehingga efluen (air hasil pengolahan)

diharapkan telah memenuhi persyaratan yang dikehendaki. BIPAL (Balai

Instalasi Pengelolaan Air Limbah) merupakan bangunan untuk mengolah atau

memproses air limbah menjadi air buangan yang bisa dimanfaatkan lagi dan

tidak berbahaya. Efluen selanjutnya bisa dibuang ke sungai tanpa mengganggu

kesehatan, estetika, dan kehidupan dalam air, bahkan efluen dapat pula

digunakan untuk irigasi lahan pertanian. Pengelolaan limbah yang digunakan

oleh BIPAL mendorong dilakukannya penelitian yang mengkaji tentang sistem

pengolahan data hasil laboratorium. Parameter yang berperan dalam proses

pengolahan air limbah antara lain : BOD ( Biochemical Oxygen Demand ), COD

(Chemical Oxygen Demand), DO (Dissolved Oxygen ), SS (Suspended Solid),

pH , Suhu.

Pada pelaksanaan sistem yang ada, terutama untuk perhitungan hasil tes

laboratorium sebagai laporan, selama ini sudah menggunakan sistem

komputerisasi. Sistem yang sudah ada ini sudah cukup membantu namun

penulis mendapatkan peluang untuk penggunaan sistem yang baru, sehingga

diharapkan semakin meningkatkan kualitas laporan.

Dari gambaran yang terjadi di BIPAL Yogyakarta sehubungan dengan

sistem yang ada, maka permasalahan yang timbul adalah pemrosesan data yang

dirasa masih sulit, khususnya untuk pengguna baru. Sistem yang ada

menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel, yang harus mencari tabel yang

dimaksud terlebih dahulu sebelum memasukkan data hasil laboratorium diantara

tabel dan formula yang telah ada sebelumnya. Sehingga diperlukan sistem baru

yang lebih mempermudah dalam pemrosesan data hasil laboratorium,

pembuatan laporan.

(5)

1.2 Rumusan

Masalah

Berdasar rumusan latar belakang diatas, maka rumusan masalah

adalah bagaimana membangun aplikasi Sistem Informasi yang

mempermudah kinerja teknisi BIPAL Yogyakarta khususnya dalam

memproses hasil laboratorium.

1.3 Batasan

Masalah

Penulis memberikan batasan permasalahan pada Sistem Informasi

Pengolahan Limbah Cair pada BIPAL Yogyakarta. Adapun

batasan-batasan yang ada pada sistem yang dibuat sebagai berikut:

1)

Model sistem yang dibuat adalah stand alone database.

2)

Input yang dimasukkan antara lain data hasil laboratorium, yaitu

volume sampel, volume hasil titrasi blanko, hasil titrasi sampel,

inlet, outlet.

3)

Informasi yang didapat adalah Data Laporan Kualitas Air Limbah,

dan Data Operasi Harian untuk Aliran Air Limbah Masuk.

4)

Pengguna sistem yaitu teknisi laboratorium, pegawai, petugas dan

kepala seksi BIPAL Yogyakarta.

5)

Hak akses pengguna sistem, untuk teknisi laboratorium atau admin

memiliki akses hingga menginputkan hasil tes laboratorium,

sedangkan umum yaitu pegawai, petugas, dan kepala seksi, hanya

mempunyai akses sebatas membuka hasil laporan data

laboratorium berupa tabel dan grafik.

6)

Software yang digunakan antara lain, untuk sistem operasi

menggunakan sistem operasi windows, bahasa program yang

digunakan Visual Basic 6.0, editor Adobe Photoshop 7 dan basis

data SQL Server 2000.

(6)

1.4 Tujuan

Penelitian

Penelitian skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat

mendapatkan gelar sarjana jenjang studi S1 pada jurusan Sistem

Informasi STMIK “AMIKOM” Yogyakarta.

Sedangkan tujuan penelitian skripsi ini adalah :

a. Bagi

Instansi

1. Untuk meningkatan efisiensi dan efektivitas pengolahan data

hasil pengukuran kualitas air di BIPAL Yogyakarta yang

bertujuan untuk mempercepat proses penghitungan hasil

pengukuran.

2. Menyediakan informasi yang efektif dan relevan bagi pengambil

keputusan untuk membuat keputusan yang tepat

b. Bagi

penulis

1.

Menerapkan ilmu yang telah didapat selama mengikuti

pendidikan di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika “AMIKOM”

Yogyakarta.

2. Memenuhi persayaratan kelulusan bagi jenjang sarjana Sekolah

Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer “AMIKOM”

Yogyakarta.

c. Bagi

pembaca

1. Sebagai acuan atau perbandingan dalam membuat skripsi untuk

masalah yang sama.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.

1.5

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang telah dilakukan untuk

mendapatkan dan mencari fakta dalam pemecahan permasalahan yang

ada pada sistem lama meliputi:

(7)

1. Metode

observasi

Merupakan metode pengumpulan data dimana penulis melakukan

pengamatan secara langsung terhadap seluruh aktivitas yang

dilakukan asisten praktikum terutama pada objek yang diteliti.

2. Metode

wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya

jawab secara langsung dengan sumber data yang diperlukan.

3. Metode

kearsipan

Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen

yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

4. Metode kepustakaan

Metode ini menekankan pada telaah buku literatur dan

buku-buku lainnya yang ada hubungannya dengan permasalahan yang

sedang penyusun teliti.

(8)

2

Landasan Teori

2.1 Pengertian

Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen – elemen yang berintegrasi dengan

maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu organisasi atau suatu

area fungsional cocok dengan definisi ini. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber

daya. Sumber daya tersebut bekerja untuk tercapainya suatu tujuan tertentu

yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen.

Secara etimologi sistem berasal dari bahasa inggris, yaitu system yang

berarti susunan atau cara.

Definisi sistem menurut Jerry Fitz Gerald :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling

berhubungan berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”

Sedangkan dalam The Encyclopedia of Management disebutkan bahwa :

“Sistem adalah susunan yang teratur dari kegiatan – kegiatan yang saling

bergantung dan prosedur – prosedur yang berhubungan, yang melaksanakan

dan memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi”

2.2

Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu kombinasi dari orang – orang, fasilitas,

teknologi, media, prosedur – prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk

mendapatkan jalur komunikasi penting. Sebagai suatu sistem, sistem informasi

mempunyai komponen – komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang

lain yang dapat membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Menurut John Burch dan Garry Grundnitski, informasi didefinisikan

sebagai berikut :

(9)

“Informasi adalah data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih

berarti dan berguna, yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan

didalam pembuatan keputusan”

Sedangkan menurut Barry E. Cushing informasi didefinisikan sebagai

berikut :

“Informasi menunjukkan hasil dan pengolahan data yang diorganisasikan

dan berguna kepada orang yang menerimanya”

Kualitas dari suatu informasi tergantung tiga hal :

1.

Informasi harus akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak

menyesatkan, harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi akurat

karena dari sistem informasi sampai penerima informasi kemungkinan

banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi

tersebut.

2.

Informasi harus tepat

Informasi

yang

dating pada penerima tidak boleh terlambat, karena

informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Jika

terlambat akan fatal akibatnya untuk sebuah organisasi. Sehingga

dibutuhkan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, menyimpan,

mengolah dan mengirimkannya.

3. Informasi

harus

relevan

(10)

Analisis dan Perancangan Sistem 

3.1 

Analisis Sistem Informasi 

3.1.1  Identifikasi Masalah 

3.1.1.1 Permasalahan yang Timbul 

Permasalahan yang timbul di laboratorium Balai Instalasi Pengelolaan

air limbah adalah:

1)

Kenyamanan dan kelancaran proses perhitungan terganggu

2)

Kurang adanya kontrol, artinya siapa saja bebas masuk untuk mengakses

bahkan merubah data laboratorium.

3.1.1.2 Identifikasi Penyebab Masalah

Beberapa masalah timbul karena beberapa faktor.

1)

Permasalahan kenyamanan dan kelancaran proses perhitungan

terganggu.

Penyebab masalahnya yaitu seringnya kesalahan input karena

penginputan data langsung ke tabel yang ada dengan menggunakan

aplikasi Microsoft Office Excel

2)

Adanya permasalahan kurangnya kontrol.

Penyebab masalahnya yaitu adanya orang yang dapat mengedit data

laboratorium selain teknisi laboratorium

(11)

3.1.1.3 Identifikasi Titik Keputusan

Identifikasi titik keputusan pada :

1)

Kenyamanan dan kelancaran proses perhitungan terganggu :

Perlu adanya program dimana teknisi laboratorium bisa melakukan input

data tanpa harus kesulitan.

2) Kurangnya

kontrol

:

Perlu adanya program dimana hanya teknisi laboratorium saja yang bisa

memproses data.

3.1.1.4 Identifikasi Personil-Personil Kunci

Personil – personil kunci yang berhubungan dengan masalah yang timbul

dalam pelaksanaan proses perhitungan adalah teknisi laboratorium.

3.1.1.5 Memahami Kerja dari Sistem yang Ada

Proses pembuatan laporan hasil laboratorium di BIPAL Yogyakarta

selama ini dilakukan secara manual dimana teknisi laboratorium melakukan

perhitungan dengan menggunakan kalkulator kemudian dimasukkan kedalam

aplikasi Microsoft Excel. Hasil dari proses pembuatan laporan ini ditujukan

kepada kepala seksi BIPAL Yogyakarta yang kemudian digunakan sebagai dasar

langkah selanjutnya dalam proses pengelolaan air limbah.

3.1.2 Memahami Kerja dari Sistem yang Ada

Proses pembuatan laporan hasil laboratorium di BIPAL Yogyakarta

selama ini dilakukan secara manual dimana teknisi laboratorium melakukan

perhitungan dengan menggunakan kalkulator kemudian dimasukkan kedalam

aplikasi Microsoft Excel. Hasil dari proses pembuatan laporan ini ditujukan

kepada kepala seksi BIPAL Yogyakarta yang kemudian digunakan sebagai dasar

langkah selanjutnya dalam proses pengelolaan air limbah.

(12)

4 IMPLEMENTASI

SISTEM

4.1

Menerapkan Rencana Implementasi

Rencana implementasi dilakukan agar kegiatan implementasi dapat

beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Rencana implementasi dimaksudkan

terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap

implementasi Dalam rencana implementasi perlu dianggarkan dalam bentuk

anggaran biaya yang selanjutnya digunakan untuk pengendalian terhadap biaya

– biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk untuk melakukan

kegiatan implementasi juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam

bentuk scedul waktu. Di dalam implementasi ini digunakan Gantt Chart untuk

menggambarkan waktu yang direncanakan untuk kegiatan – kegiatan

implementasi.

4.2

Melakukan Kegiatan Implementasi

4.2.1 Pemilihan dan pelatihan personil

Pemilihan dan pelatihan personil dalam sistem informasi merupakan alah

satu faktor yang perlu diperhatikan, karena keberhasilan dalam pelaksanaannya

ditentukan oleh personil yang berada dalam sistem itu sendiri. Personil dalam

sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang sistem yang ada juga

posisi dan tugas – tugas mereka.

4.2.2 Pemilihan

Personil

Pemilihan personil berasal dari dua sumber yaitu

1.

Pemilihan dari dalam

Yaitu pemilihan personil yang berasal dari pegawai atau karyawan yang

telah ada.

2.

Pemilihan dari luar

(13)

4.2.3 Pelatihan

Personil

Personil – personil yang akan menduduki posisi yang baru perlu dilatih

untuk hal –hal yang belum mereka pahami. Personil – personil ini perlu

mempelajari pengetahuan – pengetahuan baru yang mungkin mereka belum

mengerti atau belum menguasai sebelumnya. Dengan tingkat pendidikan yang

cukup memadai yang dimiliki oleh teknisi laboratorium maka pelatihan teknisi

laboratorium tidak memakan waktu cukup lama. Dalam hal ini waktu yang

disediakan untuk pelatihan adalah 2 hari.

4.2.4 Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak

Di dalam implementasi sistem yang dibuat ini tempat yang digunakan

adalah Laboratorium Balai Pengolahan Air Limbah Yogyakarta. Setelah

dilakukan pemilihan tempat tidak perlu menginstal perangkat keras karena

perangkat keras yang ada sudah siap digunakan atau masih layak operasi.

Sedangkan instalasi perangkat lunak dimaksudkan untuk memasukkan program

aplikasi atau setup program yang dibuat ke komputer tertentu yang ada di

laboratorium.

 

 

(14)

5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan pada bab – bab sebelumnya maka secara garis

besar dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pengolahan air limbah yang dibuat

mempunyai beberapa kelebihan yaitu :

1.

Sistem yang dibuat dapat mempermudah teknisi laboratorium dalam

melakukan input data yaitu dengan hanya mengisikan data hasil

laboratorium di form yang ada.

2.

Pembuatan sistem informasi pengolahan air limbah ini memungkinkan

sistem yang lebih baik karena dapat menghindari kesalahan input data

yang disebabkan.

3.

Dengan adanya sistem informasi pengolahan air limbah secara otomatis

ini akan meningkatkan keefisienan dalam melakukan presensi.

5.2 Saran

1.

Dengan mempertimbangkan pelaksanaan pembuatan laporan yang masih

manual maka sudah saatnya mengembangkan sistem baru yang lebih

cepat dan efisien

2.

Adanya sistem yang baru, pemakai disarankan untuk memperhatikan

kekurangan dan kelemahan sistem agar dapat segera dicari pemecahan

masalahnya dan segera diperbaiki.

3.

Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi maka sistem informasi

yang digunakan harus selalu dianalisis apakah masih layak digunakan

atau tidak, sehingga dapat diketahui perlu tidaknya pengembangan

sistem yang ada demi kelangsungan pelaksanaan pembuatan laporan di

laboratorium Balai Pengolahan Air Limbah (BIPAL) Yogyakarta.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Burch John; Garry Grundnitski, Information System Theory and Practice (edisi

keempat: New York: John Willey and Sons, 1986)

Cushing, Barry E,

4

Accounting System and Business Organization

Jerry Fitz Gerald, Ardra F. Fitz Gerald, Waren D. Stalling, Jr. Fundamentals of

System Analysis(edisi

(1)

kedua : New York : John Willey & Sons, 1981)hal.5

Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, (edisi revisi, PT Remaja

Rodakarya Bandung, 1986)hal. 4

George M, Scoot, Principle of Management Information System (New York: Mc

graw. Hill,1986)hal. 8

Gordon B. Davis, Management Information, Conceptual Fundations, Structure

and Development (International Student Edition: Mc Hill Kogahusha, 1974)hal. 5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pemerintah Kota Surabaya dalam melaksanakan pembangunan selalu diawali dengan proses perencanaan pembangunan seperti yang diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004

Lalu, pada saat yang bersamaan juga, Iman Katolik juga merefleksikan demikian, “namun, rencana keselamatan juga merangkum mereka, yang mengakui Sang Pencipta … sebab mereka yang

Dengan menggunakan USG tiga dimensi sebagai alat diagnostik, sebuah studi prospektif baru-baru ini melaporkan bahwa frekuensi anomali uterus adalah sekitar 23,8%

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai

[r]

Beberapa dosis yang digunakan untuk mengetahui tanggapan terbaik dalam pertumbuhan dan produksi benih padi yaitu dosis pupuk yang digunakan petani (dosis pupuk

Pemanasan Global (Global Warming) adalah fenomena peningkatan temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi dari tahun ke tahun yang digambarkan seperti terjadinya efek