SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN PEKERJAAN
BERDASARKAN KECERDASAN MAJEMUK
PADA ANAK BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Amalia Putri Setyawan
12.12.6988
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016
1
SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN PEKERJAAN
BERDASARKAN KECERDASAN MAJEMUK
PADA ANAK BERBASIS ANDROID
Amalia Putri Setyawan
1), Armadyah Amborowati
2),
1)
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : [email protected]),[email protected]2)
Abstract - In this country is still difficult to find experts of health , especially mental health ( psychology ) . The presence of psychologists currently felt was less helpful, because at least psychologists available and the cost is quite expensive to do consulting . Though parents urgently need psychologists to assist them in developing the intelligence of children in order to get appropriate treatment to his ability. Because of that, to solve the problem made an expert system to determine the intelligence of the child based on Android . The system is built with the linear sequential model is the analysis , design , coding , and testing. In the inference engine , using advanced trace (forward chaining ) . So with the multiple intelligence systems can be used to find a suitable job for a child , so as to obtain a solution that is appropriate and beneficial .
Keywords - Expert System, Multiple Intelligences, Android
1. Pendahuluan
Di negara ini masih sulit dijumpai tenaga ahli kesehatan, terutama di bidang kesehatan mental (psikologi). Psikolog yang ada saat ini dirasa masih kurang membantu masalah-masalah yang ada di masyarakat, misalnya orang tua yang belum mengetahui tingkat kecerdasan anak. Orang tua sangat membutuhkan psikolog untuk membantu mereka mengatasi masalah ini, orang tua yang salah mendidik anaknya akan berakibat pada kecerdasan sang anak.
Pengembangan kecerdasan anak dapat diketahui dengan konsultasi kepada ahlinya, yaitu seorang psikolog. Namun untuk konsultasi dengan psikolog membutuhkan waktu dan biaya yang cukup mahal. Hal ini menjadi salah satu penyebab orang tua tidak memperhatikan perkembangan kecerdasan anak.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis mencoba merancang suatu aplikasi yang dapat membantu orang tua untuk mengetahui kecerdasan anak, selain itu aplikasi ini akan memberikan solusi berupa macam-macam pekerjaan yang sesuai dengan kecerdasan anak. Aplikasi yang ditawarkan penulis akan lebih mudah digunakan karena berbasis android.
2. Landasan Teori 2.1 Definisi Sistem Pakar
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang
dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat meyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. [1]
2.2 Komponen Sistem Pakar
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar kedalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. [2]
Komponen-komponen sistem pakar dapat dilihat dalam gambar 1berikut ini :
Gambar 1 Komponen Sistem Pakar
a. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan berisis pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan.
b. Mesin Inferensi
Komponen ini berisi mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Kebanyakan sistem pakar berbais aturan menggunakan strategi inferensi yang dinamakan modus ponen. Berdasarkan metode ini, jika terdapat aturan “IF A THEN B”, dan jika diketahui bahwa A benar maka disimpulkan B benar. Ada dua metode inferensi yang penting dalam sistem pakar yaitu runut maju (forward chaining) dan runut balik (backward chaining).
2
Runut Maju (Forward Chaining)
Runut maju berarti menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi.
Gambar 2 Forward Chaining
Runut Balik (Backward Chaining)
Runut balik merupakan penalaran kebalikan dari runut maju. Dalam runut balik penalaran dimulai dengan tujuan kemudahan merunut balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan tersebut. Metode inferensi runut balik ini cocok digunakan untuk memecahkan masalah diagnosis .
Gambar 3 Backward Chaining
c. Memori Kerja
Bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Sekumpulan dari memori kerja disebut dengan workplace. Workplace digunakan untuk merekam hasil dan kesimpulan yang dicapai.
d. Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini memberikan penjelasan kepada pengguna mengapa komputer meminta suatu informasi tertentu dari pengguna dan dasar apa yang digunakan komputer sehingga dapat menyimpulkan suatu kondisi.
e. Fasilitas Akuisisi Pengetahuan
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program computer. Dalam tahap ini akuisisi pengetahuan berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer kedalam basis pengetahuan.
f. Antar Muka Pengguna (User Interfase)
User interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh
pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi.antar muka memperoleh informasi dari pemakai dan mengubahnya dalam bentuk yang dapat diubah oleh sistem. Selain itu antar muka memperoleh informasi dari sistem dan menyajikan dalam bentuk yang dapat dipahami oleh pengguna.
2.3 Kecerdasan
Kecerdasan sering diartikan dalam dua pemahaman, pertama kecerdasan bawaan, kedua kecerdasan adalah sesuatu yang dilatih. Kecerdasan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang sejak lahir dan terkait dengan struktur otak, setiap orang lahir dengan kecerdasan yang berbeda. Kecerdasan seseorang bukan hanya dapat diukur melalui tes tertulis, akan
tetapi lebih tepat dengan cara bagaimana ia memecahkan masalah dalam kehidupan nyata. [3]
Gardner, menjelaskan bahwa kecerdasan bukan suatu konstruk unit tunggal namun merupakan konstruk sejumlah kemampuan yang masing-masing dapat berdiri sendiri. Ia beranggapan bahwa sekurang-kurangnya, ada 8 bentuk kecerdasan majemuk yaitu :
Kecerdasan Linguistik ( Bahasa ) Kecerdasan Logika Matematika
Kecerdasan Visual Dan Spasial ( Gambar ) Kecerdasan Musikal
Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan Intrapersonal Kecerdasan Kinestetik Kecerdasan Naturalis
3. Analisis Dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis Sistem
Dalam membangun sebuah perangkat lunak sistem pakar untuk menentukan pekerjaan berdasarkan kecerdasan majemuk pada anak berbasis android, dilakukan beberapa tahap analisis yaitu :
Menentukan masalah yang akan dibangun untuk sebuah perangkat lunak sistem pakar. Sistem yang akan dibangun
merupakan sebuah perangkat lunak sistem pakar untuk menentukan pekerjaan berdasarkan kecerdasan majemuk pada anak berbasis android.
Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membangun sistem, yaitu beberapa informasi tentang macam-macam kecerdasan majemuk, ciri-ciri, dan jenis pekerjaan melalui studi pustaka.
Mempresentasikan pengetahuan kedalam tabel ciri-ciri yang telah dianalisis, pohon keputusan, penelusuran diagnosa dan jenis kecerdasan.
Usulan sistem yang akan dibuat.
3.2 Tahapan Analisis
Tahapan analisis adalah tahapan yang mengidentifikasi kebutuhan dasar dalam pembuatan sistem. Untuk mempermudah analisis sistem dalam menetukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap, maka analisis membagi kebutuhan sistem dalam dua jenis, yaitu : [4]
Kebutuhan fungsional
Kebutuhan fungsional dari sistem pakar ini adalah : a. Kebutuhan Fungsional Pengguna :
Pengguna dapat mengakses halaman utama Pengguna dapat mengakses halaman petunjuk Pengguna dapat mengakses halaman konsultasi Pengguna dapat mengisi data diri
Pengguna menjawab sejumlah pertanyaan dengan cara memilih jawaban yang disediakan.
3
Pengguna mendapatkan hasil konsultasi. b. Kebutuhan Fungsional Pakar :
Pakar dapat melakukan login website.
Pakar dapat mengolah ( tambah, ubah, hapus) data-data kecerdasan pada halaman pakar.
Pakar dapat mengelola basis pengetahuan (relasi). Pakar dapat melakukan logout dari website.
Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional merupakan kebutuhan-kebutuhan yang tidak secara langsung terkait dengan fitur tertentu dalam sistem. Kebutuhan non fungsional ini meliputi
a. Kebutuhan perangkat keras
Analisis kebutuhan perangkat keras bertujuan untuk mengetahui secara tepat perangkat keras yang dibutuhkan. Adapun perangkat keras yang dibutuhkan dalam membangun sistem ini adalah sebagai berikut
Processor AMD A-86410 RAM 8.00 GB
Keyboard Mouse Monitor 14”
b. Kebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunak merupakan perangkat yang berfungsi untuk melakukan pengerjaan dalam data prosesing sistem untuk mendukung berjalannya sistem-sistem komputer. Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah :
Sistem operasi windows 7 ultimate Android studio versi 2.1 sebagai SQL Server
corel DRAW
3.3 Mesin Inferensi
Mesin inferensi merupakan otak darisistem pakar. Bagian ini mengandung mekanisme pola-pola penalaran yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan kemudian mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Dari jawaban yang diperoleh dari pengguna, serta aturan-aturan yang tersimpan di basis pengetahuan, mesin inferensi dapat menarik suatu kesimpulan dan memberikan saran kepada pengguna.
a. Tabel Keputusan
Tabel keputusan terdiri dari kode ciri-ciri, ciri- ciri, dan kode kecerdasan.
Tabel 1 Tabel Keputusan
Keterangan : K1 = linguistik K5 = musikal K2 = matematika K6 = interpersonal K3 = visual K7 = intrapersonal K4 = kinestik K8 = naturalistik b. Pohon Keputusan
Pada gambar 3.2. Jika memilih YA pada C1 makan akan lanjut ke C2. Jika pilihan YA lagi pada C2 maka akan berlanjut ke C3 dan seterusnya. Apabila C2 dihapus, maka jika jawaban YA pada C1 yang dipilih maka diagnosis tidak dapat dilanjutkan.
4
Gambar 4 Pohon Keputusan
Metode Forward Chaining aturan (rule base) IF THEN dengan ciri-ciri kecerdasan :
Rule 1 :
IF peka AND bekerjasama AND bersosialisasi AND aktif AND mudah berkomunikasi AND humor AND gemar menulis AND gemar membaca AND banyak bertanya AND pandai meyakinkan THEN kecerdasan lingusitik.
Rule 2 :
IF fokus AND pendiam AND teliti AND suka tantangan AND rasional AND pandai berhitung THEN kecerdasan matematika.
Rule 3 :
IF peka AND imajinasi tinggi AND ingatan tajam AND pandai mengekspresikan diri AND teliti AND pandai menggambar THEN kecerdasan visual.
Rule 4 :
IF peka AND bekerjasama AND bersosialisasi AND aktif AND mudah berkomunikasi AND pandai mengekspresikan diri AND teliti AND minat akan segala sesuatu THEN kecerdasan kinestik.
Rule 5 :
IF peka AND bekerjasama AND imajinasi tinggi AND ingatan tajam AND pandai mengekspresikan diri AND teliti AND pandai alat music THEN kecerdasan musikal.
Rule 6 :
IF peka AND bekerjasama AND bersosialisasi AND aktif AND mudah berkomunikasi AND suka tantangan AND solidaritas tinggi AND humor AND tanggung jawab THEN kecerdasan interpersonal.
Rule 7 :
IF fokus AND pendiam AND teliti AND memotifasi diri sendiri THEN kecerdasan intrapersonal.
Rule 8 :
IF peka AND bekerjasama AND bersosialisasi AND aktif AND mudah berkomunikasi AND humor AND suka tantangan AND solidaritas tinggi AND menyukai alam THEN kecerdasan naturalis.
3.4 Perancangan Sistem
Usecase diagram merupakan suatu aktivitas yang menggambarkan urutan interaksi antar satu atau lebih aktor dan sistem. Usecase diagram dalam sistem ini di bagi menjadi dua, yaitu :
a. Usecase Diagram Pengguna
Use case diagram aplikasi ini menggambarkan tentang apa yang digunakan oleh pengguna. Pada diagram ini dijelaskan pengguna dapat membuka halaman utama, mengisi data diri, menjawab pertanyaan, mendapat kesimpulan dan membuka halaman petunjuk.
Gambar 5 Usecase Diagram Penngguna
b. Usecase Diagram Pakar
Use case diagram pakar ini menggambarkan apa saja yang bisa dilakukan pakar. Dalam diagram ini digambarkan pakar dapat menambah data kecerdasan dan ciri-ciri, mengolah data kecerdasan dan ciri-ciri, melihat laporan data kecerdasan dan ciri-ciri, mengolah data relasi. Sebelum
5
masuk ke halaman pengolahan data, pakar harus login terlebiih dahulu.
Gambar 6 Usecase Diagram Pakar
4. Implementasi dan pembahaasan
a. Tampilan Pakar
Gambar 7 Menu Masuk Pakar
Pada halaman ini pakar harus mengisi menu masuk pakar dengan benar sebelum masuk ke menu utama. Hal ini dilakukan sebagai pengamanan data yang digunakan pada sistem ini.
Gambar 8 Menu Utama
Halaman ini menampilkan menu-menu yang dapat dikelola oleh pakar. Menu tambah kecerdasan, data kecerdasan, laporan kecerdasan, relasi aturan, tambah ciri, data ciri-ciri, laporan ciri-ciri dan keluar.
b. Tampian Pengguna
Gambar 9 Tampilan Menu Utama
Tampilan diatas merupakan tampilan menu utama pengguna. Terdiri dari dua tombol yaitu konsultasi dan petunjuk.
Gambar 10 Tampilan Menu Petunjuk
Tampilan halaman petunjuk berisi petunjuk penggunaan sistem. Petunjuk dijelaskan menggunakan gambar dan naskah agar pengguna lebih memahami.
6
Gambar 11 Tampilan Menu Konsultasi
Saat masuk pada halaman konsultasi pengguna wajib mengisi data nama dan alamat. Setelah semua data diisi dengan benar klik tombol simpan.
Gambar 12 Tampilan Menu Pertanyaan
Setelah mengisi data pengguna akan masuk pada halaman pertanyaan. Pada halaman ini akan ditampilkan beberapa pertanyaan yang harus di jawab pengguna. Pengguna hanya tinggal menjawab ya atau tidak.
Gambar 13 Tampilan Hasil Akhir
Setelah semua pertanyaan dijawab, sistem otomatis akan menampilkan hasil akhir berupa nama, alamat, nama kecerdasan, keterangan dan solusi.
5. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Dengan metode forward chaining aplikasi sistem pakar kecerdasan majemuk sesuai dengan ciri-ciri yang diinputkan pengguna.
Aplikasi sistem pakar kecerdasan majemuk dapat memberikan informasi pekerjaan yang cocok sesuai dengan kecerdasannya yang dapat bermanfaat untuk pengguna.
Daftar Pustaka
[1] Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset.
[2] Arhami Muhammad. 2004. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset
[3] Gen I Be. 2011. Bakat dan Karakter. Semarang
[4] Al Hanif Fatta. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi. Yogyakarta : Andi Offset
Biodata Penulis
Amalia Putri Setyawan, memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.
Armadyah Amborowati, memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.