• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1972:201). Sedangkan James C. Van Horne berpendapat bahwa,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(1972:201). Sedangkan James C. Van Horne berpendapat bahwa,"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

B AB 11 .

'

LAND A SAN T EOR IT IS MENG EN A I MANA JEM EN P IUT ANG D AN KE B IJAK AN K RED IT

PENGE RT IAN P IUT ANG

Dalam rangka usaha untuk memperbesar volume penjualan,

kebanyakan perusahaan melakukan penjualan secara kredit.

Akibat dari penjualan kredit ini maka akan timbul

piutang,

mana perusahaan tidak segera menerima pembayaran tetapi

baru menerima uang kas setelah jangka waktu tertentu.

M elih.at keadaan dem ik ian , maka piu tang merupakan sa lah satu

elemen dari modal

kerja yang mempunyai daya cair kedua

se-telah kas .

Dntuk memperjelas pengertian piutang atau receivable di

sini penu lis akan berikan beberapa pendapat para ah li, Louis Brandt mendefin isikan piutang sebaga i beriku t, ''Receivab les are current assets , arising from credit sales''.

(1972:201).

Sedangkan James C .

Van Horne berpendapat bahwa,

':Account receivables represen t the extension o f open account credit by one firm to other firms and to ind ividualsf'.

(1980:422).

(2)

I

10

kesimpu lan bahwa p iutang merupakan suatu aktiva lancar yang

. ;

'

'

timbul

karena adanya penjualan secara kredit atas barang

atau jasa yang dihasilkan kepada para langganan di mana

!

tagihan baru d iterima sebaga i a liran masuk setelah

jangka wakiu tertentu sesuai dengan yang telah dijanjikan.

2.

PENILAIAN TERHADAP E6EKTIVTTAS PIUTANG

T ingkat efisiensi modal perusahqan yang tertanam dalam

piutang dapat d ilihat dàr i tingkat perputaran p iutang . Lama

atau tidaknya tingkat Eperputaran piutang tergantung pada syarat kred it yang d ilakukan perusahaan . Nakin lunak suatu

I

sya'rat kred it maka makin lama perputaran piutang , hal

berarti pu la mak in rendah efi<iensi moda l yang tertanam

dalam p iutang .

Perh itungan tingkat perputaran p iutang ada lah sebaga i berikut

I

T ingkat perputaran p iutang =

Penjualan kredit

P iutang rata-rata

Sedangkan periode rata-rata pengumpulan piutang (average

collection period) dihitung sebagai berikut

Periode rata-rata pengumpu lan =

p iutang

i

(catatan

tahun = 360 hari)

Con toh

j '

Penjualan kredit setahun sebesar Rp.

3.000.000,00

Piutang awal tahun Rp . 275 .000 ,00

I

P iutang akhir tahun Rp . 225 .000 ,00

360

(3)

Maka piutang raïa-rata

(Rp.

275.000,00

Rp. 225.000,00):2

= Rp . 250 .000 ,00

Rp . 3 .000 .000 ,00

T ingkat perputyran piutang =

Rp . 250 .000 ,00 12 ka li

360 Piutang' =

12 Periode rata-rata pengumpùlan

30 hari

berlaw anan antara tingkat

per-putar>n

piutang denkan periode

rata-rata

pengumpulan

piutang.

Misalnya tingkat perputaran piutang turun menjadi

kali, maka ppriode rata-rata pengumpu lan piutang akan

meningkat menjadi 40 hari.

Terdapat hubungan yang

3 . KEB IJAKAN KRED IT

akan menentukan besar

@ @

kecilnya penjualan kredit (piutang dagang),

dengan demikian

akan menentukan profitab ilitas perusahaan pula . O leh karena

itu di dalam menentukan kebijakan kredit,

harus dijerhatikan

aspek-aspek kebijakan kredit di mana àspek-aspek ini sangat

penting bagi keberhasilan manajemen piutang suatu

perusaha-an . Aspek-aspek tersebut adalah

kebijakan kredit

Penetapan suatu

3.1. B iaya-biaya yanM T imbu l Akibat Adanya Keb iiakan Kredit

3.1.1.

Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih (Bad Debt

(4)

12

di antaranya keadaan ekonomi,

jika keadaan ekonomi jelek,

maka banyak langganan gagal membayar dan bad debt losses

akan meningkat.

Selain itu kerugian ini juga dipengaruhi

o leh tepat tidaknya perusahaan mengeva luasi para

langgan-annya,

jika perusahaan salah menilai para langganannya,

maka bad debt losses akan meningkat O leh karena itu

pçnentuan kebijakan kredit hendaknya membandingkan antara

biaya yang akan dikeluarkan denyan laba yang akan

di-terima akibat kebijakan kredit'

tersebut.

Adapun tindakan

yang dapat d ilakukan suatu perusahaan dalam melakukan evaluasi para langganannya antara lain :

-

Menggupakan pedoman 5 C's of credit,

yang dimaksud

ada lah

a.

Character,

menunjukkan kemungkinan bahwa

calon

langganan akan berusaha memenuhi kelajibannya

(ber-hubunyan dengan sifat-sifat pembeli seperti

ke-curangan da lam pembayaran hutang-hutang dan sebaga

i-pya).

Informasi ini dapat diperoleh melalui hubungan

dengan p ihak yang pernah berdagang dengannya agar in formasi ini dapat d iperoleh secara lebih obyektif. b . Capacity , adalah kemampuan pe langgan untuk membayar hutangnya . Ini dapat d iukur dar i prestasi pelanggan di masa lampau , pengamatan fisik tempat usaha pelanggan tersebu t.

c. Capita l! diukur dari posis i keuangan perusahaan secara umum dengan memperh itungkan rasio-rasio keuangan perusahaan seperti liku iditas , profita-b ilitas .

(5)

13

Co llatera l, berarti adanya aktiva dari langganar!

yang dijadikan jaminan bagi keamanan kredit yang

berikan kepada langganan tersebut .

Condition ,

menunjukkan pengaruh langsung dari trend

ekonom i pada umumnya terhadap perusahaan atau per-kembangah khusus dalam bidang ekonom i yang dapat mempengaruhi kemampuan pelanggan dalam memenuh i

ke-Fajibannya.

Se leksi terhadap para agen , ha 1 in i perlu dilakukan karena adaka lanya kemacetan piu tang d isebabkan o leh penyelew engan para agen .

Pemberian kred it secara tahap dem i tahap sehingga per-usahaan dapat memberikan pen ila ian yang lebih sempurna apakah pemberian kredit akan d iteruskan atau d ihenti-kan .

Pembatasan jum lah kredit yang diberikan.

Misalnya Tuan

A d iberi kredit sebesar Rp . 1.000 .000 ,00 dan ia sanggup

melunasinya tetapi Setelah piutangnya meningkat menjadi

R

P .

7 000.000,00 'dia tidai mampu membayar,

r

karena

tindakannya yang ba ik hanya semata-mata untuk memancing

saja supaya diberi kredit yang lebih besar.

Jadi

pem-berian kred it hendaknya d ibatasi sebesar kemampuan per-usahaan dan langganan .

3.1.2 . B iaya Adm inistrasi . Setiap tambahan biaya

ad-ministrasi yang terjadi karena peningkatan penjualan

harus diperhitungkan sebagai biaya.

Ada du> jenis biaya

adm in istrasi yaitu biaya evaluasi pemberian kredit ba ik

(6)

14

yang oleh perusahaan send iri maupun membayar

agen untuk jasanya dan biaya pengumpu lan piutang yang

dikeluarkan sehubungan dengan peningkatan penjualan.

d ilakukan

3.1.3. Biaya Potongan Tunai. Pemberian potongan tuna i selain d im aksudkan untuk memperkec il risiko kerug ian

piutang tak tertagih juga sebagai salah satu alternatif

untuk meningkatkan penjualan kredit.

Potongan tunai

befikan kepada para langganan yang membayar leb ih cepat

dari jangka waktu yang ditetapkan.

Apabila para langganan

tidak memanfaatkan potongan tunai maka prrusahaan

akan menanggung opportunity cost per tahunnya sebesar % potongan tunai

x

100% - % potongan tunai

(

K

i m

,

1 9

8

5 :

2

7 1 )

360

periode kredit netto

Dengan adanya potongan tunai berarti para langganan dapat mempero leh barang dengan harga yang leb ih murah , m isalnya perusahaan menaw arkan potongan harga sebesar 2% apab ila

pembayaran harga barang Rp.

1.000,00 dibayar dalam jangka

waktu kurang dari 10 hari. D i sini harga barang akan

turun Rp.

20,00 sehingga harga barang sekarang menjadi

:.

Rp . 980 900 . Apab ila langganan tidak memanfaatkan potongan tuna i in i, maka perusahaan akan menanggung opportunity cost per tahunnya sebesar

2% 360

x = 36,73%

100% - 2% 360 hari - 10 hari

Opportun ity cost dapat diartikan sebagai hasil yang dapat

diukur dari suat'

u pelùang yyng terlepas karena menolak

(7)

15

suatu alternatif penggunaan sumber daya.

(Usry,1991:35O).

p ihak perusahaan dengan d iberikannya potongan tunai akan diperoleh manfaat antara lain

Peningkatan penjualan karena dengan pemberian potongan

tuna i berarti ada penurunan harga barang yang d itaw

ar-kan sehingga dengan peningkatan penjualan diharapar-kan

laba juga akan meningkat.

Pembayaran p iutang akan lebih cepat sehingga periode rata-rata pengumpu lan p iutang akan leb ih pendek , dengan dem ikian risiko kerugian p iutang tak tertagih akan leb ih kecil dan perusahaan dapat mengurang i opportunity cost dari investasi dana da lam p iutang .

Syarat Kredit

Syarat kredit menunjukkan kepada syarat pembayaran yang

diberikan kepada para langganan yang membe li secara

kredit,

misalnya dinyatakan sebagai berikut

2/10 net

yang berarti bahwa pembe li akan mempero leh potongan tunai

sebesar 2% dari jumlah harga pembeliannya bila mereka

membayar dalam waktu 10 hari atau kurang dah mereka akan

membayar penuh (sejumlah harga pembelian)

bila mereka

membayar pada hari ke sampai hari ke 30 . Dengan dem i-kian syarat kred it me lipu ti tiga ha 1 ya itu potongan tunai, periode pbtongan tunai, dan periode kred it .

(éitman,

1976:202).

Perubahan salah satu dari ketiga ha1

(8)

I

16 3.2 .1. Potongan Tunai. Apabila perusahaan memberikan

atau memperbesar potongan tunai dalam penjualan kredit

maka diperkirakan akan menga lam i perubahan-perubahan

sebagai berikut :

Keterangan Perubahan Pengaruh atas

Naik (N )

atau keuntungan,

Turun (T)

positif (+)

atau negatif I

(-)

j

. I

Volume penjualan

N

+

I

Per iode rata-rata pe- :

ngumpu lan piutang T +

Kerugian piutang tak

tertagih T +

Keuntungan per unit T

-Contoh :

Perusahaan ABC bermaksud memberikan syarat kred it 2/10

net 30 . Pada saat ini periode rata-rata pengumpu lan

piutang adalah 30 hari dan penjualan kredit seluruhnya

sebesar 60 .000 un it . B iaya var iabe l per unit sebesar Rp .

60,00 dan bi.aya tetap per unit Rp.

20,00,

jadi biaya per

unit Rp.

80,00.

Harga jual per ûnit Rp.

100,00.

Dengan

adanya potongan tunai diharapkan penjualan meningkat

men-jadi 69.000 unit.

Dari keseluruhap penjualan diperkirakan

60% akan d ibayar dalam per iode potongan tunai. D an

'

periode rata-rata pengumpulan piutang akan turun menjadi

15 hari. Perusahaan mengharapkan RO1 sebesar 15% .

. I

Investasi dalam piutang sebe lum potongan tunai = Rp . 80 ,00 x 60 .000 un it

= Rp.

400.000,40

(360 ;

30)

Investasi da lam p iu tang dengan po tongan tunai =

(Rp.

80,00 x 60.000 unit) + (Rp.

60,00 x 9000 unit)

= j . .

(a6o : 15)

' j . r ' . ' . . . . . . 1

(9)

Rp . 222 .500 ,00

Jad i penurunan investasi da lam p iutang = Rp . 400 .000 ,00 - Rp . 222 .500,00 177 .500 ,00

Dan penghematan karena penurunan investasi da lam p iutang 15% x Rp . 177 .500,00 = Rp . 26 .625 ,00

Keuntungan dari tambahan penjuélan

9.000 unit

(Rp .

100,00

Rp.

80900)

= Rp.

360.000,00

Potongan tunai yang d iambil langganan

2% x 60% x 69 .000 unit Rp . 100 ,00 Rp . 82.800 ,00 Dengan adanya potongan tuna i

*

tambahan keuntungan sebesar

perusahaan 'akan memperoleh

Rp . 360 .000 ,00 Rp . 26 .625 ,00 Rp . 386 .625,00 .

Tambahan keuntungan perusahaan karena memberi potongan tunai leb ih besar daripada tambahan b iaya yang berupa potongan tunai yang d iber ikan kepada langganan , dengan kata lain Rp . 386.625 ,00 leb ih besar dari Rp . 82 .800,00

5

maka pemberian potongan tunai b isa dibenarkan.

, *

3.2 .2. Periode Potongan Tunai. Jika periode potongan

tunai diperpanjang maka timbul perubahan-perubahan

se-bagai berikut

Keterangan Perubahan Pengaruh atas

Naik (N) atau keuntungan,

Turun (T )

positif (+)

atau negatif

(-)

Volume penjualan

N

Per iode rata-rata pe-ngumpulan piutang dari pembeli yang tad inya tidak mengamb il potongan tuna i sekarang mengamb il

potongan tuna i T +

I

(10)

18

*

Keterangan Perubahan Pengaruh atas

Naik (N) atau keuntungan,

Turun (T )

positif (+)

atau negatif

(-)

Periode rata-rata

pe-ngumpu lan piutang dari pembe lian yang tad inya mengambil potongan tunai dan sekarang tetap meng-amb il potongan tuna i tersebut dan membayarnya

leb ih lambat N

Kerugian piutang tak

tertagih T +

Keuntungan per unit T

-Sebaliknya jika terjadi pemendekan periode potongan tunai

maka pengaruh yang timbu l merupakan keba likan dar i yang

telah dijabarkan di atas.

3.2 .3. Periode Kred it . Periode kred it merupakan w aktu

yang menunjukkan berapa lama seorang langganan yang

mem-be li secara kred it harus sudah membayar hutangnya . D i da lam menentukan periode kredit haruslah d ipertimbangkan antara laba yang diharapkan dan b iaya-b iaya yang

di-keluarkan.

Perpanjangan periode kredit akan menaikkan

volume penjualan tetapi periode rata-rata pengumpulan

piutang dan kerugian piutang tak tertagih juga meningkat.

Peningkatan volume penjualan akan berpengaruh positif

terhadap keuntungan perusahaan,

sedangk>n peningkatan

rata-rata pengumpu lan piutang dan kerug ian piu tang tak tertag ih akan berpengafuh negatif terhadap keuntungan .

(11)

19

Contoh Perusahaan

panjang perigde kredit dari 30 hari menjadi 60 hari

(tanpa potongan

p iutang

tunai).

Periode rata-rata pengumpulan

45 hari,

diperkirakan

saat

meningkat menjadi

hari. Kerugian piutang tak tertagih sebe lum perubahan periode

periode kredit diperkirakan kerugian p iutang tak tertagih

akan meningkat menjadi

Penjualan seluruhnya dilakukan

secara kredit dan diharapkan akan meningkat menjadi

kredit 1% dari penjualan,

dan dengan peningkatan

69 .000 unit . B iaya tetap yang

unit penjualan pertama

variabel pe# unit Rp . 100 ,00

unit sebesar Rp.

60,00 harga jual proéuk per

sebesar Rp . 1.20Q .00O ,00 .

dan RO 1 yang diharapkan perusahaan adalah 15% . Tambahan keuntungan

penjualan

360 .000 ,00 .

dengan adanya peningkatan volume

9.000 unit x (Rp.

Investasi da lam piutang sebelum perubahan

100,00

Rp .

60 ,00)

Rp.

sudah d iserap o leh 60 .000

B iaya ABC sedang mempertimbangkan uhtuk

memper-Rp . 80 ,00 x 60 .000 un it

periode kredit = Rp . 600 .000 ,00

(360

45)

Investasi da lam piutang setelah perubahan periode kred it

(Rp .

80,00 x 60.000 unit)

(Rp .

60,00 x 9 .000 unit)

=

-(360 : 75)

= Rp . 1.112 .500 ,00 Maka Rp . 1.112.500 ,00 - Rp . 600 .000 ,00 = Rp . 512 .500 ,00. Dan kenaikan b iaya investasi dalam piutang = 15% Rp . 512 .500 ,00 = Rp . 76 .875 900 . B iaya piutang tak

ter-tagih sebelum perpanjangan periode kredit

1% x 60.000

sebesar

kenaikan

investasi

dala:

piutang

(12)

* I

20 unit Rp . 100 ,00 = Rp . 60 .000 ,00 . B iaya p iutang tak

tertag.

ih setelah perpanjangan periode kredit

3% x

69.000 un it Rp . 100 ,00 = Rp . 207.000 ,00 . Seh ingga kenaikan b iaya p iutang tak tertagih sebesar Rp .207 .000 ,00 Rp . 60 .000 ,00 = Rp . 147 .000 ,00 . Karena

tambahan biaya akibat perpanjangan periode kredit yang

ditunjukkan oleh kenaikan biaya investasi dalam piutang

dan kenaikan biaya piutang tak tertagih (Rp.

76.875,00

Rp.

147.000900),

lebih kecil

daripada

keuntungan

(Rp.

360.000,00),

maka perpanjangan periode kredit bisa

d ibenarkan . Dengan dem ikian selama perubahan syarat

kredit tersebut mengakibatkan tapbahan keuntungan yang

lebih besar daripada tambahan biaya yang diakibaikannya,

maka pember ian syarat kred it tersebu t d ibenarkan .

4 . KEBIJAKAN PENGUMPULAN PIUTANG

Kebijakan pengumpulan piutang berkenaan dengan prosedur

yang d iikuti pyrusahaan untuk mendapatkan pembayaran dari

piutang-piutang yang telah jatuh tempo .

Kebijakan

pengumpul-an piutapg ini dapat dijalpengumpul-ankpengumpul-an .

séçara aktif maupun pasif.

Perusahaan menjalankan kebijakàn pengumpulan piutang yang

aktif akan mempunyai investasi dalam piutang dalam jumlah

yang lebih kecil daripada perusahaan yang menjalankan secara

pasif .

Perlu diingat bahwa pengumpu lln piutang secara aktif memer lukan b iaya yang lebih besar daripada pengumpu lan

é

b hwa pelaksanaan secara pasif

piutang secara pasif,

an a

(13)

akan meningkatkan tingkat ras io kerugian piutang tak ter-tagih serta tertundanya pembayaran piutang yang leb ih besar . Semakin tinggi b iaya yang dikeluarkan untuk pengumpu lan piùtang ini, diharapkan semakin cepat piutang terkumpul dan semak in rendah kerug ian piutang tak tertagih .

Pengumpulan piutang akan menjadi masalah bila waktu

jatuh tempo telah lewat dan perusahaan belum menerima

pem-bayaran piutangnya.

O leh karena

kebijakan pengumpulan

piutapg haruslah d irancang sedem ikian rupa sehingga pem-bayaran mudah dan nyaman .

Teknik-tekn ik pengumpu lan piutang dapat dilakukan melalui

- Su rat .

Jika waktu jatuh tempo telah lewat maka perusahaan

dapat

meng irim surat teguran pada langganan bahwa hutangnya

telah jatuh tempo.

Apabila hutang belum juga dibayar maka

surat kedua dengan nada lebih keras dapat d ikirimkan .

- Te lepon .

Jika me l.alui surat hutang be lum kredit dapat mene lepon langganan

juga dibayar maka bagian

secara pribad i mem inta-nya untuk segera melakukan pembayaran . Ka lau dari hasil pemb icaraan tersebu t, m isa lnya tçrnyata langganan mem-punyai a lasan yang dapat d iterima mungk in perusahaan dapat

memberi perpanjangan sampai suatu jangka waktu tertentu.

Kunjungan personal.

Teknik pengumpulan ini dilakukan dçngan melakukan

kunjung-an secara pribad i ke tempat lkunjung-anggkunjung-ankunjung-an dkunjung-an seringkali

(14)

22

- Tindakan yur id is .

Bila ternyata langganan tidak mau m

embayar hutangnya maka perusahaan dapat menggunakan tindaka

n-tindakan hukum

dengan mengajukan gugatan perdata melal

ui pengadilan.

5 . RASIO PROFITAB IL ITAS

Untuk mengetahu i apakah suatu perusah

aan telah mampu menggunakan dananya untuk menghasilkan l

aba , dapat ketahui dari rasio profitabilitasnya

.

Perhitungan besarnya profitabilitas dil

akukan sebagai berikut

Return On Assets

Rasio ini mengukur tingkat laba bersih

setelah pàjak yang

d ih itung se-dipero leh dari tota l

bagai berikut Re tu rn On A sse ts

aktiva perusahaan , dan

Earn ing After Tax

x 100% Total Assets.

(Horne,

1989

Return On Equity

Rasio ini mengukur tingkat laba bersih

sete lah yang diinventasikan ,

pajak yang

dan d ihitung se-d ipero leh se-dari mose-dal

bagai benikut

Return On Equity Earning After Tax

x joox Net Equity

58)

(Syamsudin,

1987

Net Profit Margin On Sa les

Rasio in i mengukur tingkat laba bersih set

elah pajak yang

i

(15)

23

dicapai dari penjualan,

berikut

Net Profit Margin On Sales

dan d ihitung sebagai ber ikut

Earn ing After Tax

= x 100%

Total Sales

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata jarak strain bibir atas pasien ortodonti RSGM-FKG Usakti adalah kurang ideal. Sudut tajam yang berlebihan menyebabkan

Pada gambar diatas, PQ adalah garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran yang berpusat di A dan B..

Algoritma C4.5 merupakan teknik Data Mining yang dapat digunakan untuk menganalisa jumlah pelanggan aktif dengan mengolah variabel PO Pertahun, Diskon, Jumlah Barang,

Kriteria profil talenta pada Human Asset Value Matrix untuk key positions level Kepala Bagian masing- masing terdiri dari soft competency dan hard competency

Tindakan yang Dapat Dilakukan oleh Penyidik Kepolisian Terhadap Tersangka Novi Wati Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Terhadap Anak adalah melakukan

Pada tahap pra pelaksanaan, perlu dilakukan kegiatan yang mencakup: 1) pengidentifikasian kebutuhan dilakukan bersama-sama dengan kelompok sasaran, 2) didukung oleh data relevan

ketergantungan pada kehadiran pendidik, 2) modul juga berfungsi sebagai pengganti pengajar karna suatu modul seharusnya bisa menyajikan konten ajar dengan baik

Keunggulan menggunakan koefisien variasi Williamson didalam menjelaskan disparitas ialah mampu dijalankan untuk jumlah pengamatan kecil di dalam suatu wilayah atau di satu