• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK MORATORIUM IKLAN, PROMOSI DAN SPONSOR ROKOK TERHADAP KEPATUHAN PERDA KTR DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK MORATORIUM IKLAN, PROMOSI DAN SPONSOR ROKOK TERHADAP KEPATUHAN PERDA KTR DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA DENPASAR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK MORATORIUM IKLAN, PROMOSI DAN SPONSOR

ROKOK TERHADAP KEPATUHAN PERDA KTR DAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA DENPASAR

IWG Artawan Eka Putra

1

, PAS Astuti

2

, IMK Duana

3

, IK Suarjana

4

, KH Mulyawan

5

,

TS Bam

6

1Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali,

Email: gedeartawan@unud.ac.id

2Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali,

Email: ayu_swandewi04@yahoo.com

3Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali,

Email: madekerta2na@yahoo.com

4Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali,

Email: ketut_suarjana@rocketmail.com

5Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali,

Email: hari.mulyawan@gmail.com

6The International Union against Tuberculosis and Lung Disease, Office Indonesia,

Email: TSBam@theunion.org

Abstrak

Latar Belakang: Isu penting dalam pengendalian rokok di Indonesia adalah meningkatnya

prevalensi perokok dikalangan remaja. Salah satu penyebabnya adalah pajanan iklan rokok yang begitu masif. Sejak tahun 2014 Pemerintah Kota Denpasar memberlakukan moratorium Iklan, promosi dan sponsor rokok atau tobacco advertising and sponsorships (TAPS). Moratorium ini melarang adanya kontrak baru TAPS di Kota Denpasar. Kebijakan ini diharapkan mengurangi pajanan TAPS pada anak dan remaja dan menjadikan Kota Denpasar sebagai kota sehat layak anak. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak moratorium TAPS terhadap kepatuhan Perda KTR dan pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Denpasar.

Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional yang membandingkan kepatuhan Perda

KTR dan PAD antara sebelum dengan sesudah pemberlakuan moratorium TAPS. Data kepatuhan didapat dari survei kepatuhan yang diadakan tiap 6 bulan sekali dan data PAD adalah data sekunder dari dinas pendapatan Kota Denpasar. Kepatuhan dinilai berdasarkan 8 kriteria yang diamanatkan pada Perda KTR. Data kepatuhan disampaikan dalam proporsi dan uji statistik digunakan test trend regresi logistik sederhana.

Hasil: Periode data kepatuhan yang digunakan sebanyak 6 kali dari akhir 2013 sampai dengan

awal 2016. Tiap periode dilakukan observasi terhadap 157 sampai 197 gedung. Sebelum moratorium kepatuhan terhadap Perda KTR sangat rendah hanya berkisar 24,0%-25,3% sedangkan setelah moratorium berkisar 37,2%-75,2%. Terjadi peningkatan yang bermakna dengan rerata meningkat 1,42 kali tiap periode dibandingkan sebelumnya (95%CI: 1,387-1,455;

(2)

134 meningkat lebih besar (10,1%) menjadi Rp.776 milyar pada 2015. Hal ini terjadi karena penghasilan dari iklan rokok hanya 0,18% dari total PAD.

Kesimpulan: Pemberlakukan moratorium (pelarangan) TAPS sangat penting untuk mendukung

upaya Tobacco Control (TC) termasuk implementasi Perda KTR. Untuk itu aturan pelarangan total TAPS perlu diadopsi dan diberlakukan di kabupaten/kota lainnya bahkan diperkuat dengan pelarangan total TAPS di tingkat provinsi bahkan pusat. Hasil penelitian ini merupakan fakta penting untuk menyampaikan kebenaran dan melawan propaganda industri rokok yang menyatakan bahwa pelarangan iklan akan berdampak terhadap menurunnya PAD.

Kata Kunci: Moratorium TAPS, Kepatuhan Perda KTR, Pendapatan Asli Daerah (PAD).

1.

PENDAHULUAN

Salah satu penyebab dalam meningkatnya prevalensi merokok di Indonesia adalah meningkatnya prevalensi merokok pada remaja. Salah satu penyebabnya adalah pajanan iklan rokok yang begitu masif sehingga menyebabkan pemahaman mereka yang kurang tentang bahaya rokok dan terjebak pada mitos-mitos menyasatkan tentang rokok. Berdasarkan Global Youth Tobacco Survei (GYTS) tahun 2009 30.4% anak sekolah usia 13 – 15 tahun pernah merokok, 57,8% pada laki-laki dan 6,4% pada perempuan. Selain itu diketahui 20.3% anak sekolah usia 13 – 15 tahun adalah perokok aktif, 41% pada laki-laki 41% dan 3.5% pada perempuan.[4] Sejak tahun 2014 Pemerintah Kota Denpasar memberlakukan moratorium Iklan, promosi dan sponsor rokok atau tobacco advertising and sponsorships (TAPS). Moratorium ini melarang adanya kontrak baru TAPS di Kota Denpasar. Dengan adanya moratorium ini dalam waktu satu tahun setelah diterapkan tidak adalagi iklan rokok di wilayah Kota Denpasar baik dalam bentuk baliho,

spanduk, poster, maupun videotron. Kebijakan ini diharapkan mengurangi pajanan TAPS pada anak dan remaja dan menjadikan Kota Denpasar sebagai kota sehat layak anak.

Aturan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan diikuti oleh kabupaten/kota lain di Indonesia. Dengan semakin banyak daerah yang menerapkan aturan pelarangan TAPS maka dapat menjadi pesan dan aspirasi ke pemerintah pusat bahwa TAPS penting untuk segera dilarang. Untuk itu data-data berkaitan dengan dampak TAPS terutama terhdapa upaya pengendalian rokok dan pendapatan penting disampaikan secara jujur berdasarkan hasil studi sehingga dapat menjadi naskah akademik yang kuat dalam pengambilan kebijakan.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak moratorium TAPS terhadap kepatuhan Perda KTR dan pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Denpasar.

2. METODE

Penelitian ini adalah studi observasional yang membandingkan kepatuhan Perda

(3)

KTR dan PAD antara sebelum dengan sesudah pemberlakuan moratorium TAPS. Penelitian dilaksanakan di seluruh wilayah Kota Denpasar Provinsi Bali, Data kepatuhan didapat dari survei yang diadakan tiap 6 bulan sekali dari Agustus 2013 sampai dengan April 2016. Kepatuhan dinilai berdasarkan 8 kriteria yang diamanatkan pada Perda KTR. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi yang telah standar pada tempat dan waktu sesuai dengan pedoman observasi KTR. Data yang telah dikumpulkan kemudian dimasukkan kedalam data base dan dianalisis secara deskriptif. Analisis data kepatuhan disampaikan dalam proporsi dan uji statistik digunakan test trend regresi logistik sederhana. Keseluruhan proses analisis data menggunakan bantuan perangkat lunak komputer statistik Stata SE 12.1. Data PAD adalah data sekunder dari dinas pendapatan Kota Denpasar dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Penyajian data dilakukan dalam bentuk grafik.

3. HASIL

Moratorium TAPS di Kota Denpasar di mulai tahun 2014 dengan tidak lagi memperpanjang dan tidak ada lagi kontrak baru iklan rokok luar ruangan dalam bentuk apapun. Iklan rokok luar ruangan seperti dalam bentuk baliho, spanduk dan videotron yang sudah habis masa kontrak diganti dan diturunkan seperti terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Pelaksanaan Moratorium TAPS di Kota Denpasar Dengan Tidak Ada Lagi Iklan Rokok Luar Ruangan Yang Di Perpanjang

Periode data kepatuhan dinilai 6 kali dari akhir 2013 sampai dengan awal 2016. Tiap periode diobservasi 157 sampai 197 gedung. Sebelum moratorium kepatuhan berkisar 24,0%-25,3% setelah moratorium berkisar 37,2%-75,2%. Berdasarkan data kepatuhan terakhir mencapai 75,2% tinggal sedikit lagi untuk mencapai target kepatuhan 80%. Terjadi peningkatan yang bermakna dengan rerata meningkat 1,42 kali tiap periode dibandingkan sebelumnya (95%CI: 1,387-1,455; nilai p<0,001).

Gambar 2. Trend Peningkatan Kepatuhan Terhadap Perda KTR di Kota Denpasar Provinsi Bali antara sebelum dengan sesudah moratorium

Berdasarkan hasil analisis data PAD antara sebelum dengan sesudah moratorium didapatkan pada periode sebelum moratorium, PAD 2013 Rp.658 milyar meningkat 5,7% menjadi Rp.698 milyar pada 2014. Sedangkan pada periode setelah moratorium, justru meningkat lebih besar (10,1%) menjadi Rp.776 milyar pada 2015. Fakta ini menunjukkan bahwa

(4)

136 karena penghasilan dari iklan rokok hanya

0,18% dari total PAD.

Gambar 3. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Milyar Rupiah di Kota Denpasar, Provinsi Bali dari tahun 2011 sampai dengan 2015

Gambar 4. Proporsi Pemasukan Dari Iklan Rokok Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Denpasar, Provinsi Bali tahun 2011-2013

3. DISKUSI

Penerapan moratorium TAPS oleh Pemerintah Kota Denpasar merupakan suatu kebijakan yang sangat positif dalam pengendalian dampak rokok (tobacco control). Kebijakan ini sering dianggap kurang berdampak terhadap upaya tobacco control (TC) karena hanya melarang iklan di wilayah yang terbatas dan tidak bisa melarang iklan rokok di jaringan televisi dan internet. Selain itu kebijakan seperti ini juga dianggap berdampak terhadap menurunnya PAD sehingga hanya sedikit pemmerintah daerah yang mau menerapkan.

Melalui penelitian ini terbukti dua hal, pertama bahwa penerapan kebijakan moratorium TAPS tidak hanya berdampak positif terhadap menurunya pajanan iklan rokok ke masyarakat terutama remaja tetapi juga berdampak terhadap program tobacco control (TC) yang lain yaitu KTR. Dampak positif terhadap implementasi Perda KTR dapat dijelaskan bahwa adanya iklan merupakan salah satu bentuk pelanggaran di kawasan tanpa rokok sehingga dengan tidak adanya iklan rokok tingkat pelanggaran terhadap Perda KTR semakin berkurang. Selain itu penerapan moratorium ini merupakan sikap konsisten dari Pemerintah Kota Denpasar dalam menyampaikan pesan bahwa merokok itu berbahaya terhadap kesehatan. Hal ini meningkatkan kredibilitas pemerintah, disegani dan tentu aturan yang dibuat lebih dipatuhi oleh masyarakat. Berbeda halnya jika suatu pemerintah daerah menerapkan kebijakan KTR tetapi dimana-mana masih terlihat iklan rokok, maka akan ada kesan yang kurang konsisten.

Fakta kedua dari hasil penelitian ini adalah menyampaikan kebenaran tentang pemasukkan pemerintah daerah pajak iklan rokok ternyata tidak seberapa dibandingkan PAD. Adanya moratorium TAPS sama sekali tidak berdampak terhadap PAD Kota Denpasar. Hal ini disebabkan karena adanya produk atau bentuk usaha lain yang menggantikan iklan rokok seperti perbankkan, provider seluler, produk makanan dan minuman. Hasil penelitian ini menjadi bukti kuat bahwa dampak penurunan PAD hanya mitos dan propaganda industri rokok supaya terus dapat beriklan dan memberikan pemahaman sesat tentang rokok kepada masyarakat khususnya remaja melalui iklan yang mereka buat.

Kedua fakta yang didapat dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

(5)

naskah akademik sebagai bahan advokasi ke kabupaten/kota lain untuk membuat kebijakan serupa, baik berupa moratorium, peraturan bupati/walikota ataupun Perda. Tidak hanya oleh team TC di Bali tetapi juga oleh kolega team TC di seluruh Indoensia. Salah satu kabupaten yang telah menyusul adalah Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Sejak tahun 2016 telah menetapkan Peraturan Bupati Klungkung No 5 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pemasangan Reklame, dalam aturan tersebut secara tegas dinyatakan pada pelarangan pemasangan iklan rokok luar ruang secara menyeluruh di Kabupaten Klungkung. Ini merupakan awal yang baik, semakin banyak pemerintah daerah menerapkan pelarangan iklan rokok luar ruangan di wilayahnya akan menjadi bentuk pesan atau aspirasi ke pemerintah pusat bahwa kebijakan ini harus didukung dari pusat dengan cara iklan rokok (TAPS) harus dilarang total di seluruh Indonesia apapun bentuknya.

4. SIMPULAN

Pemberlakukan moratorium (pelarangan) TAPS sangat penting untuk mendukung upaya Tobacco Control (TC) termasuk implementasi Perda KTR. Untuk itu aturan pelarangan total TAPS perlu diadopsi dan diberlakukan di kabupaten/kota lainnya, bahkan diperkuat dengan pelarangan total TAPS di tingkat provinsi bahkan pusat. Hasil penelitian ini merupakan fakta penting untuk menyampaikan kebenaran dan melawan propaganda industri rokok yang menyatakan bahwa pelarangan iklan akan berdampak terhadap menurunnya PAD.

ACKNOWLEDGEMENT

Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

kepada PSKM FK Universitas Udayana dan Pemerintah Kota Denpasar yang senantiasa mendukung kegiatan kami serta semua surveyor yang telah bekerja keras dalam pengumpulan data. Dan terimakasih serta apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pengelola kawasan tanpa rokok di Kota Denpasar yang telah bersedia diobservasi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] International Union Against

Tuberculosis and Lung Disease, John Hopkins Bloomberg School of Public Health, 2011, Assessing Compliance with Smoke-Free Laws: A “How-to” Guide for Conducting Compliance Studies.

[2] WHO (World Health Organisation) (2011). WHO Report on the Global Tobacco Epidemic, 2011. Accessed January 28 2015 Available from: http://whqlibdoc.who.int/publications /2011/9789240687813_eng.pdf [3] WHO Report on the Global Epidemic

2013: Enforcing bans on tobacco advertising, sponsorship and

promotion. Geneva 2013. World Health Organization.

http://www.who.int/tobacco/global_r eport/2013/en/

[4] Kemenkes RI, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2011, Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2010, Jakarta

[5] Kemenkes RI, Pusat Promosi Kesehatan 2013. Peta Jalan Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan, Jakarta.

[6] GYTS. (2009). Global Youth Tobacco Survey ( GYTS ) Indonesia 2009.

[7] Saffer H, Chaloupka F. The effect of tobacco advertising bans on tobacco consumption. J Health Economics

(6)

138 2000;19:1117-37.

www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11186 847

[8] World Health Organization. Guidelines for implementation of Article 13 of the WHO Framework Convention on Tobacco Control (Tobacco advertising, promotion and sponsorship) 2013. [accessed on Nopember 6, 2016].

Available from:

http://www.who.int/fctc/guidelines/a rticle_13.pdf

[9] Arora M, Gupta VK, Nazar GP, Stigler MH, Perry CL, Reddy KS. Impact of tobacco advertisements on tobacco use among urban adolescents in India: results from a longitudinal study. Tob Control. 2012;21:318–24. [PMC free article] [PubMed]

[10] Shah PB, Pednekar MS, Gupta PC, Sinha DN. The relationship between tobacco advertisements and smoking status of youth in India. Asian Pac J Cancer Prev. 2008;9:637–42. [PubMed]

Gambar

Gambar  1.  Pelaksanaan  Moratorium  TAPS  di  Kota  Denpasar  Dengan  Tidak  Ada  Lagi  Iklan  Rokok  Luar  Ruangan  Yang  Di  Perpanjang
Gambar  3.  Pendapatan  Asli  Daerah  (PAD)  Dalam  Milyar  Rupiah  di  Kota  Denpasar,  Provinsi  Bali  dari  tahun  2011  sampai  dengan 2015

Referensi

Dokumen terkait

a) Turbin yang sesuai dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air Alternative Microhydro ini adalah turbin crossflow (turbin aarus silang), dengan turbin crossflow daya turbin

Berdasarkan analisis data kuesioner dari 21 responden yang berasal dari 8 perusahaan Kontraktor mengenai kompetensi project manager, maka didapat data mengenai

Kondisi kerja dibagi menjadi enam kelas, yaitu Ideal, Excellent, Good, Average, Fair, dan Poor. Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaan karena

Kesadaran masyarakat dalam melakukan kewajiban membayar pajak mengenai usaha rumah kos yang lebih dari 10 kamar sangat berperan penting guna membantu Pemerintah Kabupaten

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan ini ialah bahwa secara empiris kondisi ekonomi sosial budaya masyarakat Temajuk terutama ditinjau dari sektor pangan, pendidikan, dan

Dukungan sosial ( social support ) didefinisikan oleh Gottlieb (dalam Kuntjoro 2002) sebagai informasi verbal atau nonverbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku

Melalui program ini diharapkan warga masyarakat dusun mengetahui identitas golongan darahnya dan mendapatkan edukasi tentang manfaat terkait pentingnya kebutuhan darah

MEKANISME DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK Di dalam ekosistem, organisme perombak bahan organik memegang peranan penting karena sisa organik yang telah mati diurai menjadi