• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kompetisi dalam dunia modern memerlukan keahlian/ keterampilan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kompetisi dalam dunia modern memerlukan keahlian/ keterampilan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kompetisi dalam dunia modern memerlukan keahlian/ keterampilan khusus, oleh karena itu patut disadari oleh semua kalangan tanpa terkecuali bahwa begitu pentingnya pendidikan. Pemerataan kesempatan untuk memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan sangat terbuka untuk siapa saja.Pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) sangat penting dalam menghadapi arus globalisasi seperti sekarang ini. Banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan SDM penduduk Indonesia diantaranya adalah dengan menambah alokasi anggaran

pendidikan menjadi 20% dari total APBN1 (Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Negara). Persaingan tidak hanya terbatas pada persaingan secara individu tetapi jauh lebih besar yaitu persaingan antar bangsa untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat menjadi lebih baik.

Pemekaran daerah (otonomi daerah) dan masuknya investasi ke daerah perlu disambut baik, akan tetapi masyarakat harus pula mempersiapkan diri dengan pendidikan yang baik. Masuknya investasi berarti membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Penduduk setempat seharusnya menjadi pemberi jasa utama bagi perusahan yang berinvestasi di daerah yang mereka huni, tetapi itu semua tergantung bagaimana kesiapan dari masyarakat itu sendiri. Perusahaan dalam merekrut karyawan dengan posisi yang bagus selalu mensyaratkan pelamar yang memiliki kualifikasi khusus salah satunya adalah pendidikan yang baik yang

1 Pasal 31 ayat 4 UUD 1945

(2)

2

dimiliki oleh pelamar dan biasanya paling rendah diploma sampai tingkat pendidikan diatasnya.

Tingkat pendidikan menjadi cerminan kualitas sumber daya manusia disuatu wilayah, karena pendidikan manjadi akses dan landasan untuk kemajuan suatu wilayah. Ketidak siapan SDM ( Sumber Daya Manusia) bagi penduduk setempat berimbas pada keterlibatan penduduk setempat dalam pembangunan menjadi kurang maksimal karena kurangnya pengetahuan dalam bidang itu.

“Kondisi sumber daya alam mempengaruhui kebijakan pendidikan. Karena kebjiakan dibuat tidak bisa dilepaskan ada tidaknya, cukup atau tidak dan melimpah atau tidanya sumber alam sebagai penopangnya. Di negara yang alamnya subur dimana masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan apa yang dibutukan, akan berbeda dengan perumusan kebijakan pendidikan dengan negara yang langka akan sumber alamnya.”2

Perlu partisipasi aktif dari semua lapisan masyarakat dalam upaya mendorong pendidikan di suatu daerah. Motivasi dari orang tua begitu penting dalam pendidikan anak. Orang tua menjadi bagian yang begitu penting untuk memberi dorongan pendidikan anak-anak mereka, baik dorongan mental maupun materi. Orang tua seharusnya berlomba-lomba untuk menyekolahkan anak-anak mereka keperguruan tinggi. Begitupun anak-anak yang baru lulus seharus mempunyai motivasi untuk melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi.

„‟Peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan harus pula disertai dengan upaya peningkatan tanggung jawab dan partisipasi orang tua pada keberhasilan pendidikan peserta didik‟‟3.

2

IImron, Ali, 2002, Kebijakan Pendidikan Di Indonesia proses, Produk, Dan Masa Depannya. Bumi Aksara, Jakarta. Hlm 32.

3Palekahelu D.T. dan Ferry F. Karwur, 2012. Kodisi Dan Permasalahan Pedidikan Di Kabupaten

(3)

3

Kecamatan Sungai Melayu Rayak sebagai kecamatan baru dengan salah satu penduduk aslinya adalah Suku Dayak yang tentunya mampunyai budaya dan pola pikir unik. Kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat sudah mulai tumbuh tetapi hanya sebatas pendidikan dasar dan pendidikan menengah sedangkan untuk pendidikan tinggi masih sangat minim. Semangat penduduk asli untuk menyekolahkan anak mereka ke perguruan tinggi masih tergolong rendah. Masyarakat kurang bergaerah untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi begitupun anak-anak yang telah lulus dari SMA, ini terlihat banyak anak-anak yang telah lulus SMA tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Beberapa dari mereka memilih untuk mencari pekerjaan dan langsung bekerja pada perusahaan-perusahan yang ada di daerah ini. Seharunya dengan Sumber Daya Alam yang mampu menghasilakan pendapatan yang baik seperti didaerah ini menjadi kesempatan yang baik bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk menuntut ilmu sampai pada jenjang perguruan tinggi.

Beranjak dari fenomena ini yang telah dipaparkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk melihat pandangan Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat terhadap pendidikan tinggi atau perguruan tinggi. Peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian ini

dengan judul “ MINAT LULUSAN SMA/SMK TIDAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN

KE PERGURUAN TINGGI DIKALANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK DI KECAMATAN SUNGAI MELAYU RAYAK KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN

BARAT”

(4)

4 1.2. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada minat lulusan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Mengah Kejuruan yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Kecamatan Sungai Melayu Rayak. Aspek-aspek yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah;

1.2.1. Peran orang tua dalam mendukung minat anak yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikalangan masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak.

1.2.2. Peran Dinas Pendidikan terhadap minat lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikalangan masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak.

1.2.3. Peran kebudayaan terhadap minat lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikalangan masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak

1.2.4. Faktor-faktor yang menyebabkan lulusan SMA/SMK tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dikalangan masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak

1.3. Permasalahan Penelitian

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi siapa saja, tanpa mengenal suku ras dan agama. Pesaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, setiap orang harus mempersiapkan dirinya agar tidak menjadi penonton dalam percaturan dunia. Setiap orang harus mempunyai keterampilan khusus agar dapat diperhitungkan. Jaman sekarang ini tingkat pendidikan seseorang, yang menjadi salah satu penentu

(5)

5

pemenang sebuah kompetisi dalam dunia kerja. Untuk dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dalam persaingan global, pendidikan adalah kunci utamanya. Pendidikan tidak hanya terbatas pada pendidikan dasar dan menengah tapi lebih dari pada itu adalah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi sangat diperlukan bagi seluruh penduduk Indonesia termasuk suku Dayak yang ada di Kecamatan Sungai Melayu Rayak. Selama ini masyarakat tidak terlalu menghiraukan pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Masih sangat sedikit anak-anak yang usia sekolah melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Jika hal ini dibiarkan tanpa penyelasaian, maka Suku Dayak sebagai penduduk asli di Kecamatan tersebut selamanya akan menjadi penonton, ketika sumber daya alam (SDA) di wilayah ini dieksplorasi oleh para pengusaha, seperti yang terjadi sekarang ini. Setiap perusahan sudah barang tentu mensyarat pelamar berkulifikasi khusus, terutama kualifikasi pendidikan pelamar. Untuk itu masyarakat sudah saatnya untuk memiliki tingkat pendidikan yang baik. Selama ini partisipasi masyarakat masih tergolong rendah terhadap pentingnya pendidikan tinggi. Padahal pendidikan tinggi sangat penting untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia di pedalaman. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat lulusan SMA/ SMK dari tahun 2000 yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi berjumah 18 (delapan belas) orang.

Berdasarkan gejala yang telah dipaparkan menunjukan adanya masalah dengan minat pendidikan pada masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak. Minimnya minat melanjutkan pendidikan ke perguran tinggi. Nampak dari banyaknya tamatan Sekolah Mengah yang tidak melanjutkan ke

(6)

6

perguruan tinggi. Berdasarkan permasalahan itu penelitian ini berusaha menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini :

1. Bagaimana peran orang tua dalam mendukung minat lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikalangan masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak?

2. Bagaimana peran Dinas Pendidikan terhadap minat lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikalangan masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak?

3. Bagaimana peran kebudayaan terhadap minat lulusan SMA/SMKyang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikalangan masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak?

4. Faktor-faktor yang menyebabkan lulusan SMA/SMK tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dikalangan masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak?

1.4. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui peran serta orang tua dalam mendukung minat lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak

2. Mengetahui peran Dinas Pendidikan terhadap minat lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikalangan masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak.

(7)

7

3. Mengetahuai peran kebudayaan terhadap minat lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikalangan masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak?

4. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan lulusan SMA/SMK tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dikalangan masyarakat Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak.

1.4. Signifikansi Penelitian 1.4.1. Signifikansi Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan pada peneliti terhadap bidang yang diteliti serta penelitian ini untuk mendukung pendapat Dharmaputra T. Palekahelu dan Ferry F. Karwur

“Peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan harus pula disertai dengan upaya peningkatan tanggung jawab dan partisipasi orang tua pada keberhasilan pendidikan peserta didik”4.

1.4.2. Signifikansi Praktis 1.4.2.1.Bagi Orang Tua

Penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada orang tua murid dan masyarakat khususnya masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak tentang pentingannya pendidikan tinggi untuk anak-anak mereka serta untuk mengiatkan masyakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke perguruan tinggi.

4

(8)

8 1.4.2.2. Bagi Tokoh Adat Suku Dayak

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada tokoh adat, agar lebih aktif berperan dalam memberikan dorongan kepada para pemuda Suku Dayak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

1.4.2.3. Bagi Dinas Pendidikan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan serta lebih memperhatikan pendidikan yang ada di Pedalaman Kabupaten Ketapang, khususnya Kecamatan Sungai Melayu Rayak.

1.4.2.4.Bagi siswa

Diharapkan penelitian ini akan memberikan gambaran kepada anak-anak Suku dayak Sungai Melayu Rayak tentang pendidikan Suku Dayak, sehingga dapat menjadi motivasi untuk bersekolah ke pendidikan tinggi.

1.5. Keterbatasan Penelitian

Karena keterbatasan biaya dan waktu serta narasumber penelitian ini

hanya meneliti bagaimana gambaran tentang minat lulusan SMA/SMK tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikalangan masyarakat Suku Dayak di Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kabupaten Katapang Kalimantan Barat melalui peran orang tua, Dinas Pendidikan, dan kebudayaan serta penyebab rendahnya minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Namun, di Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangpilang Kota Surabaya wanita yang sedang menjalani masa ‘iddah diperbolehkan untuk melakukan pendaftaran

Berdasarkan surat penetapan penyediaan barang dan jasa Nomor 13/PPBJ.04.02/III/2015 tanggal 27 Maret 2015, dengan ini pejabat pengadaan barang dan jasa Dinas pertanian

Maka dapat penulis simpulkan bahwa, Sekaten adalah sebuah upacara keagamaan tradisi keraton Yogyakarta yang dilaksanakan selama tujuh hari berturut-turut dari tanggal 6 hingga

Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak lahir

Hasil Penelidian adalah diproleh kompetensi pedagogik dengan probabilitas 0,00, hal ini menujukkan adanya perbedaan kompetensi pedagogik antara tingkat pendidikan

Perlindungan hukum dalam tindak pidana kekerasan anak di bawah umur di Kota Palu dapat mencakup bentuk perlindungan yang bersifat abstrak (tidak langsung) maupun yang

Berdasarkan uraian di atas, pada penelitian ini peneliti ingin membandingakn antara dua strategi pembentukan portofolio yakni strategi aktif menggunakan analisis

Atik, Lek Yetno atas do’anya saat di tanah suci, semoga Yanti, Bunda, Ayah dan Mas Hadi juga bisa berangkat ke tanah suci Amin..., terimakasih untuk Mas Man, Mbak Ini, Mas