KAJIAN YURIDIS-EMPIRIS MENGENAI PRAKTIK
PRA-PENUNTUTAN
(Studi Kasus Di Surakarta
)Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas- tugas dan Syarat- syarat Demi Mencapai Derajat Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh:
FATMAWATI WULANDARI NIM : C.100.132.006
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
v MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
(QS. Ar Ra’d 13:11)
“Allah akan meninggikan orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmupengetahuan beberapa derajat”
(Q.s. al-Mujadalah : 11)
„Tuntutlah ilmu, tetapi tidak melupakan ibadah, dan kerjakanlah ibadah, tetapi tidak melupakan ilmu”
(Hasan al-Bashri)
“Segala upaya yang dibangun dengan keikhlasan dan kerja keras, tidak terluputkan dari sikap dengki dan cemoohan orang lain yang memang
terjangkiti penyakit dengki, namun apabila kita yakin hanya kepada Allah, maka Allah akan senantiasa menolong hamba-hambaNya yang ikhlas
berjuang.”
(Aa Gym)
“Yang membuatku terus berkembang adalah tujuan-tujuan hidupku” (Muhammad Ali)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan
kepada:
1. Alm. Bapak Tjipto Wiyono Suparno
dan Ibu Rebi, yang telah mendidik, selalu mendo’akan dan memberikan segalanya untukku.
2. Kakak-kakakku tercinta
3. Riana Nur Hidayah dan untuk calon
imamku Onilio yang selalu
memotivasiku
4. Teman- teman Angkatan 2013, yang
terbaik
5. Keluarga besar yang selalu
memberikan motivasi
vii
KAJIAN YURIDIS-EMPIRIS MENGENAI PRAKTIK PRA-PENUNTUTAN
(Studi Kasus Di Surakarta)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan hukum mengenai penuntutan, batasan pengembalian Berkas Pemeriksaan (BP) dan pelaksanaan pra-penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada penyidik, di Kajari dan Polresta. Metode pendekatan yaitu metode yuridis-empiris dengan sumber data terdiri dari data primer yaitu data-data dari tempat penelitian, dan data sekunder berasal dari sumber hukum primer, sekunder dan tersier. Metode pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan-kebijakan hukum mengenai pra-penuntutan diatur dalam berbagai peraturan, yaitu didalam KUHAP, Peraturan Kapolri No. 14 Tahun 2012 Tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana, Peraturan Jaksa Agung No:PER-036/A/JA/09/2011 tentang Standart Operasional Prosedur Penanganan Perkara Tindak Pidana Umum, Serta didalam surat JAM PIDUM No.B-401/E/9/1993. Dalam semua peraturan tersebut tidak ada kebijakan yang mengatur mengenai batasan berapa kali berkas perkara dapat bolak-balik. Mengenai pelaksanaaan pra-penuntutan hal tersebut telah dilaksanakan dengan baik melalui koordinasi penyidik dan JPU terbukti dengan adanya suatu upaya untuk meminimalisir terjadinya bolak-balik BP dibuatlah suatu alternatif yang disebut BA Konsultasi & Koordinasi, namun hal tersebut belumlah cukup tanpa adanya suatu kebijakan hukum yang mengaturnya.
Kata Kunci: Pra-penuntutan, Kepastian hukum dan kebijakan hukum, Koordinasi Jaksa dan Penyidik.
viii ABSTRACT
This research aims to know law policy concerning pre-prosecution, deadline of inspection file returned and pre-prosecution implementation by prosecutor to the investigator, in Kajari and Polresta. Approach method is empirical juridical with data source from primer data, taken from research place, and secondary data source from primary, secondary and tertiary law source. Method of collecting data uses library study and interview. Data analysis uses qualitative analysis. Research result shows that policies law concerning pre-prosecution is arranged on some regulations, they are on KUHAP, Polri regulation no. 14. At the year of 2012 about Investigation Management of criminal act, regulation of general attorney NO: PER-036/A/JA/09/2011 about standard operational procedures for handling of common criminal offenses (SOP JAKSA), and in letter of JAM PIDUM No. B-401/E/9/1993. In all that regulations, there is no policy arranging limitation how many times the case file can be back and forth. Dealing with pre-prosecution implementation, that is done well through investigator coordination and general prosecutor proved by an effort minimizing back and forth, made an alternative called BA consultation and coordination, but that thing is not enough yet without law regulation arranged it.
Keywords: pre-prosecution, certainty and legal policy, coordination of prosecutor and investigator
ix KATA PENGANTAR
ِمْسِب
ِالل
ِنم ْحَّرلا
ِميِحَّرلا
Assalamu‟alaikum Wr.WbAlhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul “TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PRAKTIK PRA-PENUNTUTAN (Studi kasus di Surakarta)”
Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
sang Revolusioner terbesar dimuka bumi ini yang telah menjadi suri tauladan bagi
kita semua. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
kesarjanaan jenjang strata-1 pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Penyusunan dan penulisan skripsi ini, dengan hormat penulis mengucapkan
terimakasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah meberikan
arahan, bimbingan, bantuan serta motivasi dari semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan sau-persatu, naka dari itu dalam kesempatan ini dengan rasa
hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H.,M.Hum, selaku Dekan
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Muchamad Iksan, SH.,MH selaku pembimbing yang telah
memberikan arahan, masukan, bimbingan, serta motivasi dalam
x
3. Semua dosen dan staff Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang telah membantu kelancaran penulis
dalam menjalani studi.
4. Kepala Kantor Kepolisian Resor Kota Surakarta yang telah memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
5. Seluruh Petugas Kepolisian Resor Surakarta yang telah membantu
penulis dalam melakukan penelitian skripsi ini.
6. Kepala Kantor Kejaksaan Negeri Surakarta yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Seluruh Petugas Kejaksaan Negeri Surakarta yang telah membantu
penulis dalam melakukan penelitian skripsi ini
8. Alm. Bapak Tjipto Wiyono Suparno dan Ibu Rebi, orang tua ku tercinta
yang dengan sabar mendidik, dan membimbing penulis dari kecil hingga
sekarang dan tidak henti memberikan motivasi dan do’a untukku.
9. Kakak - kakakku, terimakasih selalu menjadi kekuatanku dan terimakasih
atas doanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
10. Riana Nur hidayah dan calon imamku Onilio yang selalu mendoakan
dan memotivasiku.
11. Teman-teman Fakultas Hukum angkatan 2013, terimakasih atas
dukungannya selama masa-masa kuliah.
12. Eni Wahyuni, Fitri Septianingsih, dan Amalia Nur Noviati, sahabatku
tercinta terimakasih atas dukungan, dan bantuan selama ini.
13. Semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang
xi
Penulis menyadari bahwa sesungguhnya skripsi ini jauh dari sempurna,
banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun penulis sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan.
Penulis berharap, smeoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua
pihak.
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb
Surakarta, 9 Agustus 2017
Penulis
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 4
D. Kerangka Pemikiran ... 5
E. Metode Penelitian ... 7
F. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tindak Pidana ... 10
1. Pengertian Tindak Pidana ... 10
2. Unsur-Unsur Tindak Pidana ... 11
B. Tinjauan Umum Penyelidikan Dan Penyidikan ... 13
1. Pengertian Penyelidik dan Penyelidikan ... 13
2. Wewenang Penyelidik ... 14
3. Tahap Penyelidikan ... 14
4. Pengertian Penyidik Dan Penyidikan ... 15
5. Wewenang Penyidik ... 16
6. Tahap Penyidikan ... 17
C. Tinjauan Umum Tentang Penuntutan ... 19
1. Pengertian Penuntutan ... 19
2. Tugas Dan Wewenang Jaksa ... 20
D. Tinjauan Umum Tentang Pra-penuntutan ... 21
xiii
2. Tujuan Pra-penuntutan ... 25
3. Syarat Kelengkapan Berkas ... 26
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kebijakan Hukum Yang Mengatur Pra-penuntutan ... 28
1. KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana) ... 28
2. Peraturan Kapolri No 12 Tahun 2014 Tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana ... 29
3. Peraturan Kejaksaan ... 29
a. No:PER-036/A/JA/09/2011 tentang Standart Operasional Prosedur Penanganan Perkara Tindak Pidana Umum ... 29
b. JAM PIDUM No.B-401/E/9/1993 ... 31
B. Batasan Bolak-Balik Berkas Perkara Dalam Pra-penuntutan 1. Diskrispsi Batasan Bolak-Balik Berkas Perakara ... 38
C. Praktik Pelaksanaan Pra-Pununtutan 1. Laporan atau Pengaduan Perkara dan Penyelidikan ... 42
2.Penyidikan Perkara ... 43
3.Proses Berlangsungnya Pra-penuntutan ... 46
a. Tahap Penerimaan Berkas ... 46
b. Tahap Pengembalian Berkas (Pra-penuntutan) ... 50
4. Penyerahan Tanggung jawab Tersangka Dan Barang Bukti ... 53
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel Syarat Formil ... 46 Tabel 3.2 Tabel Syarat Materril ... 50