• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta )"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta )

Nomor: 9 Tahun: 1991 Seri: B =================================================================

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

NOMOR 7 TAHUN 1990 (7/1990)

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA

PERUM HUSADA BHAKTI PADA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTAMADYA DAERAH

TINGKAT II YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II

YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa pola tarip pelayanan rawat jalan tingkat

pertama dan rawat jalan lanjutan pada Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bagi peserta Perum Husada Bhakti telah ditetapkan dengan Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor : 153/MENKES/SKB/II/1988.

---

11 Tahun 1988

b. bahwa pola tarip paket pelayanan rawat nginap di Rumah Sakit Umum Daerah bagi peserta Perum Husada Bhakti juga te1ah ditetapkan dengan Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor :

392/MENKES/SKB/VI/1989. ---

33 Tahun 1989

c. bahwa untuk melaksanakan maksud butir a dan b di Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah.

2. Undang-Undang Nomor 16 1ahun 1950 tentang pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Undang-Undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah jo. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1969 tentang penertiban Pungutan-pungutan Daerah. 4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang

(2)

5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun beserta Anggota Keluarganya.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984 tentang Perusahaan Umum Husada Bhakti.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan dalam Bidang Kesehatan kepada Daerah.

9. Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1977 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 56 Tahun 1974 tentang Pembagian Penggunaan dalam Pelayanan Pengadaan dan Besarnya Iuran Wajib Pegawai Negeri Sipil.

10. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor :

684 a/MENKES/SKB/IX/1987

--- tentang Pedoman

87 Tahun 1987

Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan Dasar.

11. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor :

153/MENKES/SKB/II/1988

--- tentang Pola Tarip

11 Tahun 1988

Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama dan Rawat Jalan Lanjutan pada Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah bagi peserta Perum Husada Bhakti.

12. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor :

392/MENKES/SKB II/l989

--- tentang Pola Tarip

33 Tahun 1989

Paket Pelayanan Rawat Nginap di Rumah Sakit Umum Daerah bagi peserta Perum Husada Bhakti.

13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 66/MENKES/SKB/II/1987 tentang Pola Tarip Rumah Sakit Pemerintah.

14. Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 385-356 Tahun 1988 tentang Pelaksanaan Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI tentang Pola Tarip Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama dan Rawat jalan Lanjutan pada Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah bagi peserta Perum Husada Bhakti.

15. Instruksi Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5/INSTR/1988 tentang Persiapan dan Pelaksanaan Surat Keputusan

(3)

Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor : 153/MENKES/SKB/II/1988 --- di Propinsi Daerah 11 Tahun 1988 Istimewa Yogyakarta.

16. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1959 tentang Penyerahan Secara Nyata Beberapa Urusan Daerah Istimewa Yogyakarta kepada Daerah Swatantra Tingkat II Yogyakarta.

17. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 8 Tahun 1985 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

YOGYAKARTA TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA PERUM HUSADA BHAKTI PADA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

b. Walikotamadya ialah Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Yogyakarta.

c. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

d. Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan fungsional milik dan dikelola oleh Pemerintah Daerah yang memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerja tertentu.

e. Rumah Sakit Umum Daerah adalah Rumah Sakit Umum milik dan dikelola oleh Pemerintah Daerah, yang selanjutnya disebut RSUD.

f. Kantor Perwakilan Cabang Perum Husada Bhakti adalah suatu unit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Cabang yang bertugas menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Kantor Cabang Perum Husada Bhakti.

g. Kantor Cabang Perum Husada Bhakti adalah suatu unit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi Perum Husada Bhakti yang bertugas menyelenggarakan sebagian tugas

(4)

pokok dan fungsi Perum Husada Bhakti di Daerah Tingkat II sesuai dengan kebijaksanaan Direksi Perum Husada Bhakti.

h. Peserta adalah Peserta Perum Husada Bhakti yakni Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun, Penerima Tunjangan Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 dan 23 Tahun 1984 dan Peraturan Pelaksanaannya.

i. Pelayanan Kesehatan adalah segala bentuk kegiatan dan jasa yang diberikan kepada penderita baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Daerah dalam bentuk pelayanan :

- Rawat Jalan Tingkat Pertama. - Rawat Jalan Lanjutan.

- Rawat Nginap. - Gawat Darurat. - Luar Paket.

j. Rawat Jalan Tingkat Pertama adalah semua jenis pemeliharaan kesehataan perorangan yang dilakukan pada pelaksana pelayanan kesehatan Tingkat Pertama yaitu Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Poliklinik Umum Rumah Sakit Kelas D.

k. Rawat Jalan Lanjutan adalah pelayanan terhadap peserta yang masuk rumah sakit sebagai rujukan dari Rawat Jalan Tingkat Pertama dan dilaksanakan di Poliklinik Spesialis RSUD untuk keperluan observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal di ruang rawat nginap.

l. Rawat Nginap adalah pelayanan terhadap peserta yang masuk Rumah Saklt dan menempati tempat tidur untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau pelayanan kesehatan lainnya.

m. Sistem Kapitasi adalah cara penghitungan pembiayaan berdasarkan jumlah Kartu Peserta Perum Husada Bhakti (KPPHB). n. Sistem Paket adalah cara perhitungan pembiayaan dengan

mengelompokkan beberapa jenis pelayanan dalam satu tarip pelayanan.

o. Jasa adalah pelayanan dan kemudahan yang diberikan kepada peserta dalam rangka observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau pelayanan kesehatan lainnya.

p. Tindakan medik dan terapi adalah tindakan pembedahan, tindakan pengobatan menggunakan alat dan tindakan diagnostik lainnya.

q. Penunjang diagnostik adalah pelayanan untuk menunjang menegakkan diagnosa.

r. Rehabilitasi medik adalah pelayanan yang diberikan oleh unit rehabilitasi medik dalam bentuk pelayanan fisioterapi, terapi okupasional, terapi wicara, ortotik/prostetik, bimbingan sosial medik dan jasa psikologi.

s. Bahan dan alat kesehatan habis pakai meliputi bahan dan alat laboratorium, bahan dan alat elektromedik, bahan dan alat radiologi habis pakai serta bahan dan alat habis pakai untuk tindakan medik dan terapi.

BAB II

(5)

Pasal 2 (1) Pembiayaan Rawat Jalan Tingkat Pertama dihitung berdasarkan

sistem Kapitasi.

(2) Sistem Kapitasi yang dimaksud dalam ayat (1) meliputi : a. Retribusi;

b. Bantuan Jasa Pelayanan Medik; c. Bantuan Obat.

Pasal 3

Retribusi merupakan biaya yang dibayarkan kepada pemerintah Daerah oleh Perum Husada Bhakti untuk jasa pelayanan, obat-obatan pemeriksaan laboratorium dan medik dengan ketentuan sebagai berikut :

a. 75% (Tujuh puluh lima perseratus) disetorkan kepada Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selaku Pemegang Kas Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

b. 25% (Dua puluh lima perseratus) potongan langsung atau penyetoran bruto oleh Unit Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar setempat untuk keperluan pembiayaan kegiatan operasional Puskesmas dan Poliklinik Umum Rumah Sakit Kelas D.

c. Pedoman penggunaan potongan langsung tersebut sub b di atas dan tata cara pertanggungjawabannya dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 4

Bantuan jasa Pelayanan Medik merupakan biaya yang dibayarkan kepada Pelaksana Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama oleh Perum Husada Bhakti melalui Kepala Dinas Kesehatan.

Pasal 5

Bantuan obat merupakan bantuan obat Perum Husada Bhakti kepada Unit Rawat Jalan Tingkat Pertama dalam Pelayanan Kesehatan kepada peserta Perum Husada Bhakti.

BAB III

PELAYANAN RAWAT JALAN LANJUTAN

Pasal 6

(1) Pembiayaan Pelayanan Rawat jalan Lanjutan dihitung berdasarkan sistem paket.

(2) Sistem Paket yang dimaksud ayat (1) Pasal ini terdiri dari : a. Paket I meliputi pemeriksaan dan karcis harian.

b. Paket II berupa pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana dan sedang meliputi :

1. Pemeriksaan laboratorium klinik sederhana dan sedang.

(6)

2. Pemeriksaan laboratorium patologi anatomi sedang. 3. Pemeriksaan radiologi sederhana dan sedang.

4. Pemeriksaan elektromedik sederhana dan sedang.

c. Paket III berupa tindakan sederhana dan sedang meliputl: 1. Tindakan medik dan terapi kecil dan sedang.

2. Tindakan medik dan radioterapi sedang. 3. Rehabilitasi medik sederhana dan sedang.

Pasal 7

Penerapan pembagian biaya paket untuk Jasa Rumah Sakit, Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai serta Jasa Medik dan Administrasi ditetapkan dengan Keputusan Walikotamadya yang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 8

(1) Biaya Jasa Rumah Sakit meliputi : a. Karcis harian.

b. Pemeriksaan Dokter/Konsul. c. Pemakaian bahan-bahan farmasi.

d. Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana dan sedang. (2) Biaya Jasa Rumah Sakit merupakan bagian penerimaan yang

disetorkan ke Bank pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selaku Pemegang Kas Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 9

(1) Biaya Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai meliputi :

a. Biaya bahan dan alat kesehatan habis pakai untuk radiologi.

b. Laboratorium klinik, elektromedik.

c. Biaya bahan dan alat kesehatan habis pakai untuk tindakan medik.

(2) Biaya bahan dan alat kesehatan habis pakai merupakan biaya yang dapat digunakan langsung oleh rumah sakit.

Pasal 10

(1) Biaya Jasa Medik dan Administrasl meliputi biaya jasa : a. Pemeriksaan laboratorium.

b. Pemeriksaan elektromedik.

c. Pemeriksaan/pengobatan radiologi. d. Tindakan medik dan penyangga.

e. Penyelenggara administrasi pelayanan.

(2) Biaya Jasa Medik dan Administrasi merupakan biaya yang dapat digunakan langsung oleh rumah sakit.

Pasal 11

(1) Penggunaan biaya bahan dan alat kesehatan habis pakai di tetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah.

(7)

Walikotamadya atas usul Direktur Rumah Sakit Umum Daerah.

BAB IV

PELAYANAN RAWAT NGINAP

Pasal 12

(1) Pembiayqan pelayanan rawat nginap dihitung berdasarkan Sistem Paket.

(2) Komponen paket rawat meliputi : a. Jasa rumah sakit.

b. Bahan dan alat kesehatan habis pakai. c. Jasa medik dan administrasi.

(3) Penerapan pembagian biaya paket untuk jasa rumah sakit, bahan dan alat kesehatan habis pakai serta jasa medik dan administrasi rawat nginap ditetapkan dengan Keputusan Walikotamadya yang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(4) Pelayanan di luar paket rawat nginap meliputi : a. Pelayanan obat.

b. Pelayanan jantung.

c. Pelayanan unit perawatan intensif (ICU)/Unit Perawatan. d Operasi paru-paru.

e. Pencangkokan (tranplantasi) organ tubuh. f. Cuci darah (Haemodialisa).

g. Pelayanan darah (transfusi). h. Pelayanan kesehatan canggih.

i. Dan lain-lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Pasal 13

(1) Jasa rumah sakit meliputi : a. Akomodasi.

b. Obat standar rumah sakit. c. Perlengkapan rumah sakit. d. Pemakaian kamar operasi. e. Pemakaian alar kedokteran.

f. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi.

(2) Bahan dan alat kesehatan habis pakai meliputi bahan dan alat kesehatan habis pakai untuk keperluan :

a. Pemeriksaan medik.

b. Pemeriksaan diagnostik. c. Tindakan medik.

d. Rehabilitasi medik.

(3) Jasa Medik dan Administrasi meliputi : a. Jasa tindakan.

b. Konsultasi medik.

c. Jasa pemeriksaan laboratorium, jasa pemeriksaan dan pengobatan radiologik.

d. Jasa rehabilitasi medik.

e. Penyelenggaraan administrasi.

(4) Terhadap tindakan medik dan terapi bedah sedang, besar dan khusus yang mempergunakan pembiusan (anestosi) umum/lumbal

(8)

diberikan jasa medik tersendiri.

Pasal 14

(1) Penetapan ruang kelas rawat nginap bagi peserta ditentukan berdasarkan golongan kepangkatan sebagai berikut :

a. Pegawai Negeri Golongan I/II dan anggota keluarganya di ruang kelas III.

b. Pegawai Negeri Golongan III dan anggota keluarganya di ruang kelas II.

c. Pegawai Negeri Golongan IV dan anggota keluarganya di ruang kelas I.

d. Penerima Pensiun dan anggota keluarganya di ruang kelas sesuai dengan kepangkatan/gOlongan pegawai terakhir pada saat pensiun.

e. Penerima Pensiun ABRI dan anggota keluarganya di ruang kelas sesuai dengan kepangkatan/golongan terakhir yang telah disesuaikan dengan Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) Nomor 01/SE/1987. f. Penerima tunjangan Veteran, Perintis Kemerdekaan dan

anggota keluarganya disamakan dengan Pegawai Negeri Golongan IV di ruang kelas I.

(2) Peserta yang dirawat di ruang kelas yang lebih tinggi dari haknya termasuk kelas utama sebagaimana diatur dalam ayat (1) Pasal ini atas permintaan sendiri, diwajibkan membayar selisih tarip yang disebabkan oleh perbedaan kelas tersebut. (3) Apabila RSUD tidak dapat menyediakan ruang perawatan yang

menjadi hak peserta maka RSUD berkewajiban menyediakan ruang perawatan yang lebih tinggi tanpa membebankan selisih tarip kepada peserta yang bersangkutan.

Pasal 15

(1) Penerimaan Biaya Jasa Rumah Sakit disetorkan langsung ke Bank Pembangunan Daerah Propinsl Daerah Istimewa Yogyakarta selaku pemegang Kas Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(2) Penggunaan biaya bahan dan alat kesehatan habis pakai ditetapkan oleh Direktur RSUD.

(3) Penggunaan Biaya Jasa Medik dan Administrasi ditetapkan oleh Walikotamadya atas usul Direktur RSUD.

Pasal 16

(1) Seluruh penerimaan RSUD sebagaimana dimaksud Pasal 12 ayat (3) Peraturan Daerah ini dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

(2) Penyelesaian administrasi sebagalmana dimaksud Pasal 15 Peraturan Daerah ini dilakukan dengan menggunakan Daftar Pembukuan Administratip (DPA).

BAB V

(9)

Pasal 17 (1) Tagihan biaya retribusi dan atau biaya bantuan jasa medik

Rawat jalan Tingkat Pertama diajukan oleh Pelaksana Pelayanan Kesehatan kepada Perum Husada Bhakti melalui Kepala Dinas Kesehatan.

(2) Tagihan biaya Paket Rawat Jalan Lanjutan dan atau Rawat Nginap diajukan oleh Pelaksana Pelayanan Kesehatan kepada Perum Husada Bhakti.

Pasal 18

(1) Pembayaran biaya retribusi Rawat Jalan Tingkat Pertama dilakukan oleh Perum Husada Bhakti 75% langsung ke Kas Daerah dan 25% kepada Pelaksana Pelayanan Kesehatan melalui Kepala Dinas Kesehatan.

(2) Pembayaran bantuan jasa pelayanan medik Rawat jalan Tingkat Pertama dilakukan oleh Perum Husada Bhakti kepada Pelaksana Pelayanan Kesehatan melalui Kepala Dinas Kesehatan.

(3) Pembayaran tagihan biaya Paket Rawat Jalan Lanjutan atau Rawat Nginap dilakukan oleh Perum Husada Bhakti kepada Pelaksana Pelayanan Kesehatan.

BAB VI

PELAYANAN KESEHATAN

Pasal 19

(1) Dengan Keputusan Walikotamadya yang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ditetapkan Besaran Retribusi Pelayanan Kesehatan yang terdiri dari :

a. Pelayanan rawat jalan tingkat pertama. b. Pelayanan rawat jalan lanjutan.

c. Pelayanan rawat nginap. d. Pelayanan rawat darurat. e. Pelayanan luar paket.

(2) Besaran Retribusi Pelayanan Gawat Darurat ditetapkan sebesar tarip pelayanan rawat jalan lanjutan dengan perkecualian paket I gawat darurat adalah sebesar 2X (dua kali) paket I tarip pelayanan rawat jalan lanjutan.

BAB VII

LAIN-LAIN

Pasal 20

(1) Tata laksana pelayanan kesehatan, administrasi keuangan dan hal-hal yang bersifat teknis dilaksanakan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(2) Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Peraturan Daerah ini ditugaskan kepada Kepala Dinas Kesehatan.

BAB VIII

(10)

Pasal 21 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini

sepanjang yang mengatur pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan Keputusan Walikotamadya.

(2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

Yogyakarta, 3 Oktober 1990 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Walikotamadya Kepala Daerah

Kotamadya Daerah Tingkat II Tingkat II Yogyakarta Yogyakarta

Ketua,

(RUSMADI) (DJATMIKANTO D.)

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 9 Seri B Tanggal 1 Juli 1991.

Disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Surat Keputusan Nomor 181/KPTS/1991 Tanggal 31 Mei 1991.

Sekretaris Kotamadya Daerah Tingkat II

Yogyakarta

(Drs. H. MUNAWIR) (Pembina Tingkat I.IV/b)

---

NIP 490009988

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

YOGYAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 1990

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA

PERUM HUSADA BHAKTI PADA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) WALIKOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

YOGYAKARTA I. PENJELASAN UMUM

(11)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri SipiI dan Penerima Pensiun beserta Anggota Keluarganya telah menegaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun beserta Anggota Keluarganya mempunyai arti dan peranan penting dalam Pembangunan Nasional sehingga perlu diselenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan yang berazaskan gotong royong.

Untuk melaksanakan sikap tersebut di atas Pemerintah dan Perum Husada Bhakti berupaya meningkatkan kesehatan bagi peserta dan keluarganya baik dalam arti kemudahan untuk mendapatkan pelayanan maupun mutunya. Selanjutnya Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dalam Keputusan Bersama Nomor :

153/MENKES/SKB/II/1988

--- telah menetapkan Pola Tarip Pelayanan 11 Tahun 1988

Rawat Jalan Tingkat Pertama dan Rawat Jalan Lanjutan pada Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah bagi Peserta Perum Husada Bhakti.

Keputusan Bersama ini dilanjutkan dengan Keputusan Bersama 392/MENKES/SKB/VI/1989

Nomor : --- yang mengatur tentang Pola 33 Tahun 1989

Tarip Paket Pelayanan Rawat Nginap di Rumah Sakit Umum Daerah bagi Peserta Perum Husada Bhakti.

Sesuai petunjuk Bapak Presiden RI dan atas persetujuan Menteri Kesehatan RI maka Direktur Utama Perum Husada Bhakti mengeluarkan Surat Nomor : 1O52/IV.1/22 Pad/O889 tanggal 23 Agustus 1989 perihal Kepesertaan Perintis Kemerdekaan dan Penerima Tunjangan Veteran. Dengan demikian yang dimaksud Peserta Perum Husada Bhakti adalah :

- Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun beserta anggota keluarganya.

- Penerima Tunjangan Veteran beserta anggota keluarganya. - Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan beserta anggota

keluarganya.

Pelayanan Kesehatan yang dapat diberikan kepada peserta Perum Husada Bhakti adalah segala bentuk kegiatan dan jasa yang diberikan oleh Puskesmas atau Rumah Sakit Umum Daerah dalam bentuk pelayanan :

- Rawat Jalan Tingkat Pertama. - Rawat Jalan Tingkat Lanjutan. - Rawat Nginap.

- Gawat Darurat. - Luar Paket.

Rawat Jalan Tingkat Pertama merupakan pelayanan yang diselenggarakan di Puskesmas dan Poliklinik Umum Rumah Sakit Kelas D yakni meliputi keseluruhan pelayanan dasar yaitu Pemeriksaan Dokter Umum, Kesehatan Ibu dan Anak, Imunisasi, Pemeriksaan Laboratorium Sederhana, Obat-obatan dan

(12)

Tindakan-tindakan Poliklinik lainnya.

Rawat Jalan Lanjutan, merupakan kelanjutan dari Rawat Jalan Tingkat Pertama di mana Puskesmas oleh suatu alasan medis tidak mampu memberi pertolongan.

Rawat Nginap adalah pelayanan terhadap peserta yang masuk Rumah Sakit dan menempati tempat tidur untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau pelayanan kesehatan lainnya. Cara penghitungan tarip pelayanan kesehatan dihitung berdasarkan:

a. Sistem Kapitasi. b. Sistem Paket.

c. Sistem Luar Paket.

Tarip Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama dihitung berdasarkan Sistem Kapitasi yang meliputi retribusi, bantuan jasa pelayanan medik dan bantuan obat.

Tarip Pelayanan Rawat Jalan Lanjutan, Rawat Nginap dan Pelayanan Gawat Darurat dihitung berdasarkan Sistem Paket yang meliputi jasa rumah sakit, biaya bahan dan alat kesehatan habis pakai serta jasa medik dan administrasi.

Pelayanan Gawat Darurat adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah kepada peserta Perum Husada Bhakti dalam bentuk tindakan Medik dan Terapi Tidak Terencana (akut) kecil, sedang, besar maupun khusus.

Jenis Pelayanan luar paket terdiri dari : a. Pelayanan Canggih.

b. Pelayanan Jantung.

c. Pelayanan Haemodialisa. d. Pelayanan Obat.

e. Pelayanan Komponen Darah.

f. Pelayanan lain yang akan ditetapkan kemudian.

Besaran tarip pelayanan kesehatan ditetapkan dengan Keputusan Walikotamadya yang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Hal ini ditetapkan karena pedoman tentang besaran tarip tersebut hampir setiap tahun berubah-ubah sehingga untuk kelancaran berlakunya Peraturan Daerah ini maka besaran tarip pelayanan tersebut perlu ditetapkan dengan Keputusan Walikotamadya. Selanjutnya mengenai penerapan pembagian retribusi yang dibayarkan oleh Perum Husada Bhakti kepada Pemerintah Daerah dalam Peraturan Daerah ini untuk masing-masing jenis perawatan ketentuan prosentasenya berbeda:

Penerapan pembagian retribusi rawat jalan tingkat pertama dalam Peraturan Daerah ini cara tetap ditentukan sebagai berikut :

a. 75% (Tujuh puluh lima perseratus) disetorkan langsung ke Kas Daerah.

(13)

b. 25% (Dua puluh lima perseratus) disetorkan kepada pelaksana kesehatan yang bersangkutan melalui Kepala Dinas Kesehatan.

Penerapan pembagian retribusi paket untuk rawat jalan lanjutan maupun rawat nginap ditetapkan dengan Keputusan Walikotamadya yang berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Alasan kebijaksanaan ini adalah karena besaran prosentase penerapan pembagian retribusi paket tersebut hampir setiap tahun tidak berubah-ubah.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 s.d. 3 : Cukup jelas.

Pasal 4 : Untuk pembagian lebih lanjut dari bantuan jasa pelayanan medik baik untuk pelayanan pada pagi hari maupun sore diatur oleh Kepala Dinas Kesehatan bersama-sama Perum Husada Bhakti dengan memperhatikan jumlah Kartu Peserta dan beban kerja pada Pelaksana Pelayanan Kesehatan.

Pasal 5 : Cukup jelas. Pasal 6 ayat (1) : Cukup jelas.

ayat (2) : Dalam Paket Pelayanan Rawat Jalan Lanjutan (Paket I, II dan III) tidak termasuk Biaya Obat-obatan, Pemeriksaan Diagnostik Canggih dan Tindakan serta Pelayanan Komponen Darah.

Pasal 7 s.d. 8 : Cukup jelas. Pasal 9 ayat (1) : Cukup jelas.

ayat (2) : Penggunaan langsung tersebut direncanakan oleh Direktur Rumah Sakit dengan seijin Walikotamadya.

Pasal 10 s.d. 11 : Cukup jelas. ayat (1) : Cukup jelas.

ayat (2) : Dalam komponen Paket Rawat Nginap tidak termasuk Biaya Obat-obatan, Pemeriksaan Diagnostik Canggih dan Tindakan serta Pelayanan Komponen Darah.

Pasal 10 s.d. 11 : Cukup jelas. Pasal 12 ayat (1) : Cukup jelas.

ayat (2) : Dalam komponen Paket Rawat Nginap tidak termasuk Biaya Obat-obatan, Pemeriksaan Diagnostik Canggih dan Tindakan serta Pelayanan Komponen Darah.

tidak terbaca : Cukup jelas.

Pasal 13 s.d. 16 : Cukup jelas.

Pasal 17 ayat (1) : Yang dimaksud dengan Pelaksana Pelayanan Kesehatan dalam ayat ini adalah Puskesmas yang bersangkutan atau Rumah Sakit Umum Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

(14)

Kesehatan dalam ayat ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta.

Pasal 18 ayat (1) : - Setoran langsung ke Kas Daerah tersebut setiap tahunnya dapat terlihat pada APBD.

- Potongan langsung 25% digunakan untuk keperluan pembiayaan kegiatan operasional Puskesmas atau Poliklinik Umum Rumah Sakit Kelas D yang pedoman penggunaan dan tata

cara pertanggungjawabannya dilaksanakan sesuai dengan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku (lihat Pasal 3 Sub b dan c Peraturan Daerah ini).

ayat (2) dan (3) : Cukup jelas. Pasal 19 s. d. 21 : Cukup jelas.

Referensi

Dokumen terkait

Qualitative research used herein will examine propositions and alternatives that provide the foundation for measuring the outcome of this research. Proposition 1: Internet

Pengaruh positif juga “Semakin meningkatkan daya tarik wisata akan semakin dapat dibuktikan pada analisis diskriptif yang meningkatkat pula loyalitas wisatawan di Gunung Api

Purification and Characterization of An Extracellular Keratinase from A Hornmeal-Degrading Bacillus subtilis MTCC (9102).. Physical and Morphological Structure of

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pelajaran bagi perusahaan yang diteliti untuk mengetahui pengaruh Iklan Media Sosial Instagram dan Food Quality

Hasil penelitian ini adalah (1) munculnya berbagai strategi komunikasi yakni strategi pencapaian dengan bagiannya yaitu penggunaan sarana non- linguistis, permintaan

TWIN Hijab berdiri tahun 2014 memproduksi berbagai macam hijab. Produk yang telah dihasilkan antara lain : hijab pashmina, hijab segi empat, hijab 2 lobang, hijab 1

Penelitian ini bersifat cross sectional bertempat di Kabupaten Tabalong Kecamatan Tanta dan diambil 3 desa sebagai daerah penelitian, 2 desa merupakan daerah yang endemis yaitu

Setelah dilakukan penguraian terhadap beberapa pengertian dan konsep yang akan membatasi penelitian ini, maka kerangka pikir merupakan instrumen yang memberikan penjelasan