• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kayu, Kelebihan Dan Kelemahannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kayu, Kelebihan Dan Kelemahannya"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Kayu, Kelebihan Dan Kelemahannya

POSTED BY PADANG CAHAYA ON FRIDAY, FEBRUARY 1, 2013 1 COMMENTS

Kayu, mungkin dan hampir pasti setiap hari kita melihat yang namanya kayu. Mulai dari meja, kursi, pintu, rangka atap, dan masih banyak lagi benda yang menggunakan kayu sebagai bahan pembuatannya. Meski saat ini sudah ada bahan alternatif pengganti kayu, misalkan saja baja, besi, plastik, dan lain sebagainya, namun kayu masihlah menjadi bahan yang paling banyak dipergunakan.

Dibandingkan dengan material lain, kayu memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:

 Kayu mudah dalam pengerjaan, bisa dibuat atau dibentuk sesuai keinginan, misalkan saja untuk ukiran, desain kusen, dll. Selain itu, kayu juga mudah untuk dipaku, dibaut, dan direkatkan

 Kualitas kayu bisa dilihat secara visual, misalkan saja bila terjadi cacat kayu dapat diketahui secara kasat mata.

 Kayu lebih tahan terhadap tekanan dan lenturan.

 Dengan adanya bermacam jenis kayu, maka kayu memiliki tekstur yang baik dan indah.

 Kayu memiliki berat jenis yang cukup ringan sehingga bisa mengapung dan sifat resonansinya.

(2)

 Kayu dapat diubah menjadi bentuk pulp (bubur kayu), dan bisa diolah untuk dijadikan bahan produk lainnya, misal untuk bahan baku pembuatan kertas.

Sedangkan kekurangan atau kelemahan material kayu diantaranya adalah:

 Tidak tahan api, sehingga kayu mudah terbakar, apalagi kalau dalam kondisi kering.

 Kayu tidak dapat dimanfaatkan secara keseluruhan sehingga sisa penggunaan kayu hanya menjadi limbah.

 Untuk pekerjaan tertentu (yang besar atau lebar), kayu tidak bisa menutup secara keselurahan karena terbatasnya diameter kayu. Biasanya untuk menyikapi hal ini kayu harus disambung atau diperlebar/perbesar.

 Kayu mudah diserang oleh serangga pemakan kayu seperti rayap atau serangga lainnya.

 Kayu mengandung air dan berpengaruh besar terhadap bentuk kayu. Kayu yang belum kering biasanya masih mengalami penyusutan atau perubahan bentuk, oleh karena itu kayu harus dikeringkan sebelum digunakan.

 Kayu bersifat higroskopis, dan sensitif terhadap kelembaban.

Demikian beberapa kelebihan dan kelemahan dari kayu, mungkin masih ada kelebihan dan kekurangan lainnya, bila dirasa masih kurang lengkap, Anda bisa menambahkan dari referensi lainnya. Semoga bermanfaat

(3)

KONSTRUKSI KAYU

Kayu adalah suatu bahan yang dihasilkan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan keinginan dan kemajuan teknologi.

Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu.

Ada beragai jenis kayu yang dihasilkan dari pohon yang secara umum dapat dibedakan atas dua golongan besar, yaitu :

Jenis pohon dari golongan pohon daun lebar, dengan ciri-ciri sebagai berikut :

- umumnya bentuk daun lebar. - Tajuk besar dan membundar - Terjadi guguran daun

- Pertumbuhan lambat/lama

- Umumnya batang tidak lurus dan berbonggol - Umumnya memiliki kayu yang lebih keras.

(4)

Jenis pohon dari golongan pohon daun jarum, dengan ciri-ciri sebagai berikut :

- bentuk daun seperti jarum - tajuk berbentuk kerucut.

- Umumnya tidak menggugurkan daun,kecuali beberapa pohon saja. - Pertumbuhan cepat dan lurus keatas.

- Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan.

Selain perbedaan diatas, perbedaan lainnya adalah : Kayu daun lebar

- struktur kayu lebih lengkap

- memiliki pori-pori (sel-selpembuluh) dengan kombinasibentuk jaringannya lebih kompleks.

- Contoh jenis pohon daun lebar, diantaranya : Jati, Meranti dsbnya. Kayu Daun Jarum

- struktur kayu lebihsederhana

- tidak memiliki pori-porimelainkan sel trakeida, yaitu sel yangberbentuk panjang dengan ujungujung yang kecil sampai meruncing.

- Jumlah jenis sel lebih sedikit dankombinasi bentuk-bentuk jaringannyalebih sederhana.

- Jumlah jenis pohon daun jarum diIndonesia lebih sedikit, seperti : Pinusatau Tusam, Agathis (Damar), Jamuju

(5)

Keuntungan dan kerugian kayu sebagai bahan bangunan Keutungan

- Banyak didapat di Indonesia dan bisa didaur ulang lagi ketersediaannyadengan menanam kembali (Reboisasi).

- Mudah dikerjakan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan kegunaannyaserta harga yang relatif murah.

- Kekuatan kayu cukup tinggi dan ringan.

- Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia (kecuali bahan imia yang keras)cukup tinggi/baik.

- Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yang indah, sehingga mempnyainilai dekoratif yang indah/baik.

- Kedap suara.

Kerugian/kekurangan - Sifatnya kurang homogen.

- Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.

- Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi. - Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut.

- Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : matakayu dan pecah-pecah

- Agak mudah terbakar. A. JENIS-JENIS KAYU Memilih Jenis Kayu

Agar cocok untuk penggunaan dan pemakaian kayu sebagai bahan bangunan, makapedoman dibawah ini dapat dijadikan pegangan, diantaranya :

Berdasarkan sifat-sifat jenis kayu : - Sifat keawetan kayu

- Sifat kekuatan kayu. - Sifat-sifat lainnya.

Berdasarkan keadaan permukaan kayu : - Warna dan pola kayu

- Ukuran serat dan pori-pori.Berdasarkan kelas pemakaian kayu - Banyak sedikitnya penggunaan suatu jenis kayu oleh konsumen kayu. - Dilihat dari kelas keawetan dan kelas kekuatanjenis kayu

(6)

B. KERUSAKAN DAN CACAT PADA KAYU

Yang dimaksud kerusakan kayu adalah menurunnya kekuatan kayu akibat adanya/terjadinya reta-retak, pecah-pecah, belah, pelapukan karena cuaca, serangan serangga atau jamur; juga menurunnya mutu kayu akibat terjadinya perubahan warna,

berubahnya nilai dekoratif. Hal ini dapat diakibatkan oleh ulah manusia yang kurang cermat dalam mengelola kayu, misalnya :

- pemeliharaan hutan yang kurang baik - cara penebangan pohon yang salah, - pembagian kayu yang keliru,

- cara menggergaji yang keliru, dan - pengeringan kayu yang tidak sesuai. Cacat mata kayu

Mata kayu merupakan lembaga atau bagian cabang yang berada di dalam kayu.

Mata kayu dapat dibedakan :

a. Mata kayu sehat : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuhkukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dibandingkan dengankayu sekitarnya.

b. Mata keyu lepas : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, biasanya padaproses pengerjaan, mata kayu ini akan lepas dan tidak ada gejala busuk.

c. Mata kayu busuk : mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda pembusukan danbagian-bagian kayunya lunak atau lapuk, berlainan dengan bagian-bagian kayu sekitarnya

Pengaruh mata kayu :

a. Mengurangi sifat keteguhan kayu

b. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu (mata kayusehat).

c. Mengurangi keindahan permukaan kayu

d. Menyebabkan lubangnya lembara-lembaran finir. Pecah dan belah

(7)

memanjang; Berdasarkan ketentuan pengujian kayu, maka : - lebar terpisahnya serat ≤ 2 mm, dinamakan retak.

- Lebar terpisahnya serat ≤ 6 mm, dinamakan pecah - Lebar terpisahnya serat ≥ 6 mm, dinamakan belah

Penyebab terjadinya cacat pecah dan belah, diantaranya : - Ketidakseimbangan arah penyusutan pada waktu kayu menjadi kering. - Tekanan di dalam tubuh kayu yang kemudian terlepas pada waktu kayu ditebang.

- Kesalahan dalam teknik penebangan atau menimpa benda-benda keras. Pengaruh cacat pecah atau belah :

- Mengurangi keteguhan tarik

- Mengurang keteguhan kompresi, distrubsi beba jadi tidak merata. - Keteguhan geser berkurang, akibat luasan daerah yang menahan bebanberkurang.

Pecah busur dan pecah gelang

Pecah busur adalah pecah yang mengikuti arah lingkaran tumbuh, bentuknya kurang dari setengah lingkaran. Sedangkan pecah gelang adalah klanjutan dari pecah busur yang kedua ujungnya bertemu membentuk lingkaran penuh atau lebih dari setengah lingkaran. Penyebab terjadinya cacat pecah busur atau peah gelang, diantaranya :

- Ketidakseimbangan dalam penyusutan pada waktu kayu mengering. - Tegangan di dalam kayu yang terlepas secara tiba-tiba pada saat penebangan.

Pengaruh cacat jenis ini sama dengan halnya pengaruh cacat belah dan pecah.

Hati rapuh

Hati adalah pusat lingkaran tumbuh kayu bulat. Cacat hati rapuh

merupakan tanda khas yang umum dimiliki kayu daun lebar yang umum tumbuh didaerah tropis, seperti : meranti. Bagian kayu yang rapuh ummnya menunjukkan tanda-tanda berkurangnya kekerasan dan kepadatan namun hati rapuh yang dimaksud tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang nyata.

Cacat hati rapuh mengurangi kekuatan terhadap kayu. Cacat ini akan menyulitkan proses pembuatan finir secara rotary (pengupasan) karena tidak adanya kekuatan dari sumbu mesin untuk mencengkram dolok tersebut.

Arah serat

Beberapa jenis kayu seperti lara, kesambi, memiliki serat yang berpadu sehingga kayu sulit dikerjakan (misalnya pada proses ketam) dan hal ini dianggap merugikan, namun mempunyai keteguhan belah yang tinggi. Jenis kayu ini mempunyai serat yang melintang artinya tidak sejajar dengan sumbu batang dan jenis serat semacam ini akan mengurangi keteguhan kayu.

Cacat akibat jamur penyerang kayu

Jamur penyerang kayu dapat dibedakan menjadi : a. jamur pembusuk kayu

b. jamur pelapuk kayu

c. jamur penyebab noda kayu

(8)

kerapuhan kayu yang nyata, cenderung kayu akan mengalami patah secara mendadak jika diberi beban dengan perubahan bentuk sedikit serta patahan halus tidakberserpih. Untuk

jamur penyebab noda kayu, secara umum sedikit sekali pengaruhnya terhadap kekauatan kayu dan biasanya tidak menurunkan kekuatan yang besar, pengaruh terbesar adalah mengurangi keindahan, akibat timbulnya warna-warna yang kotor (nda-noda).

Cacat akibat Serangga perusak kayu

Jenis serangga perusak kayu, diantaranya : rayap, kumbang kayu, dan bubuk kayu. Kayu merupakan makanan dan tempat tinggal serangga tersebut, sehingga jelas bahwa serangga-serangga tersebut akan membuat lubang-lubang terowongan didalam

kayu yang mengakibatkan kekuatan kayu akan berkurang. Lubang gerek dan lubang cacing laut

Lubang gerek adalah lubang-lubang pada kayu yang disebabkan oleh serangga penggerek dan leubang cacing laut adalah lubang-lubang yang disebabkan oleh cacing laut. Lubang gerek yang kecil hanya akan

menurangi keindahan kayu saja, tetapi jika

banyak akan mengakibatkan menurunnya kekuatan kayu, bahkan kayu tidak bias dimanfaatkan lagi. Begitu halnya dengan lubang cacing.

(9)

C. KARAKTERISTIK KAYU

Sifat fisik : berat jenis, kadarvair, penyusutan volume metris, keawetan Sifat mekanis : kuat tekan, kuat geser

Komentar

(10)

ANALISIS PERBANDINGAN HARGA KONSTRUKSI KAYU DAN KOSNSTRUKSI BAJA

Oleh : Ishak Yunus

Abstrak

Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, berimplikasi pada pertumbuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan/perumahan. Kebutuhan perumahan akan berdampak pada kebutuhan akan material bangunan, salah satunya adalah material kayu, dimana jenis bahan ini sangat diperlukan dalam pembuatan rumah terutama pada pembuatan kusen pintu dan jendela, konstruksi kuda-kuda dan atap serta jenis pekerjaan kayu yang lainnya. Menipisnya persediaan bahan kayu akibat illegal loging, maka diciptakan bahan lain sebagai penggantinya bahan kayu yaitu jenis baja ringan / Truss.

Untuk membandingan nilai ekonomis kedua bahan ini, maka diperlukan analisis perbandingan harga konstruksi atap rangka kayu dengan harga kosntruksi dari rangka baja ringan/truss pada bangunan rumah type 50 yang umum digunakan pada struktur rumah sederhana type 50 tersebut, kemudian membandingkan besarnya biaya yang dibutuhkan masing-masing struktur kedua bahan tersebut.

Berdasarkan hasil analisis struktur kayu rumah sederhana type 50 lebih mahal dari struktur dari bahan baja ringan/truss dengan selisih harga sebesar 7,8%. Hal ini hanya menghitung biaya bahan baku yang digunakan pada struktur kayu. Analsisis biaya pengacatan kayu yang biasanya berfungsi untuk melindungi kayu dari serangan rayap atau serangga dan waktu pengerjaan dari penggunan kedua jenis bahan ini tidak dianalsis.

(11)

A. Latar Belakang

Seiring pesatnya pertambahan jumlah penduduk saat mi, maka hal mi sangat berdampak pada kebutuhan akan tempat tinggal. Peluang mi dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis di bidang property. Sehingga seiring dengan perjalanannya munculah perusahaan-perusahaan pengembang yang bergerak di bidang perumahan. Mereka berlomba menciptakan berbagai macam hunian sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan trend yang ada.

Dengan pertambahan penduduk yang sangat cepat, berimpilkasi pada pertumbuhan kebutuhan pembangunan perumahan, maka mau tidak mau akan berdampak kepada kebutuhan akan material bahan bangunan, Salah satunya adalah material kayu, dimana jenis material ini sangat diperlukan dalam pembuatan rumah. Material kayu ini digunakan dalam pembuatan kusen, konstruksi atap dan pekeijaan-pekerjaan lainnya. Karena semakin menipisnya persediaan kayu, maka diciptakanlah jenis material lain yang dapat menggantikan peran material kayu ini dalam pembuatan rumah. Salah satu contohnya yaitu Baja Ringan/Truss. Material ini sering digunakan dalam pekerjaan konstruksi atap. Maka bagian — bagian dan konstruksi atap rumah baik kuda — kuda, gording, balok nock, jurai. kasau maupun reng, yang tadinya dalam proses pengerjaann, sering digunakan bahan Kayu, sekarang dapat digantikan dengan Baja Ringan/truss.

Material Baja Ringan mi masih sangat minim penggunaannya dalam proyek-proyek perumahan. Tetapi apabila dibandingkan dengan material Kayu, maka material Baja Ringan mi sangat mudah dikerjakan dan sangat menghemat waktu. Maka dalam hal mi peneliti akan melakukan analisis perbandingan antara kedua jenis material di atas dalam pekerjaan konstruksi atap rumah, yang nantinya dan hasil analisis tersebut dapat dilihat perbandingan antara kedua material tersebut.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dan Analisa Perbandingan Konstruksi Atap Rangka Kayu dan Rangka Baja Ringan diantaranya

I. Menganalisis atap Rumah Type 50 yang menggunakan rangka kayu.

2. Menganalisis atap Rumah Type 50 yang menggunakan rangka baja ringan. 3. Menganalisis biaya atap Rumah Type 50 yang menggunakan rangka kayu. 4. Menganalisis biaya alap Rumah Type 50 yang menggunakan rangka baja

ringan

5. Membandingkan besarnya biaya atap Rumah Type 50 yang mengggunakan konstruksi rangka kayu dengan konstruksi rangka baja ringan/truss.

(12)

C. Ruang Lingkup Penetitian

Untuk penelitian laporan penelitian ini peneliti membatasi penelitian dengan hanya membahas besarnya perbandingan biaya atap rangka kayu dan rangka baja ringan pada rumah type 50 berdasarkan data dan sampel yang didapat dan lapangan.

D. Metodelogi Pengumpulan Data

Adapun peneliti mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan laporan penelitian dengan cara sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan ( Library Research), yaitu sistem pengumpulan data dengan mempelajari berbagai literatur serta karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.

2. Studi Lapangan ( Field Research), yaitu peninjauan langsung ke lokasi yang berhubungan dengan judul penelitian guna mengambil data-data yang dibutuhkan.

3. Mencani data-data teknis di perusahaan penyuplai material kayu dan baja ringan, sebagai pelengkap dan data hasil studi lapangan.

4. Menganalisis data yang diperoleh, lalu menghitung biaya pengerjaan atap dan jems material kayu dan jenis material baja ringan/truss.

E. Tinjauan Pustaka

Konstruksi atap adalah bagian paling atas dan suatu bangunan, permasalahan konstruksi atap tergantung pada luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan lapisan penutupnya.

Pengaruh lingkungan luar terhadap atap menentukan pilihan penyelesaian yang baik terhadap suhu ( sinar matahari ), cuaca ( air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhadap kebakaran (petir dan bunga api) sehingga atap harus memenuhi kebutuhan terhadap keamanan dan kenyamanan.

Konstruksi atap rangka kayu adalah suatu konstruksi yang berfungsi bagai penahan beban penutup atap, yang melindungi penghuni rumah dan panas matahari, angin dan air hujan, yang strukturnya terbuat dan rangka kayu.

Konstruksi atap rangka kayu memiliki elemen-elemen sebagai berikut a. Kuda-kuda

Kuda-kuda merupakan penopang (iga-iga) yang menyalurkan gaya tekan, sedangkan balok dasar pada kuda - kuda yang berfunfsi sebagai penahan dasar gaya tarik, serta tiang tengah (ander) yang mendukung balok bubungan (molo) dan menerima gaya tekan.

Gording merupakan sebagai penyangga kasau (usuk) tenletak pada kuda penopang dibutuhkanjikajarak antara bantalan dan bubungan> 2 m.

(13)

Kasau / Usuk merupakan balok melintang di atas balok dinding (bantalan), gording, dan bubungan serta berfungsi sebagai penyangga reng. Ujung bawah kasau diteruskan menonjol pada dinding rumah ke luar, membentuk lebar tritisan yang dikehendaki.

Reng merupakan bilah yang melintang di atas kasau dan berfungsi sebagai tempat menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok diletakkan di bagian puncak dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok kuda-kuda.

Listplank Tirisan terbuat dari papan tegak yang dipasang pada ujung bawah kasau sebagai pengikat ujung kasau. Listplank harus dilindungi terhadap cucuran air hujan dan terhadap panas matahari agar tidak cepat lapuk.

Konstruk rangka batang konstruksi rangka yang terletak pada sebuah bidang dan saling dihubungkan degan sendi pada ujungnya, sehingga membentuk suatu bagian bangunan yang terdiri dan segitiga-segitiga.

Pelapis atap merupakan lapisan kedap air biasanya terbuat dari seng, plastik, plat semen berserat yang biasanya diletakkan di atas kasau, Sedangkan penutup atap nerupakan lapisan kedap terhadap resapan air hujan yang sering digunakan dari bahan ijuk, rumbia, genteng, plat semen berserat, atau seng bergelombang.

Pada konstruksi kuda-kuda, terutama yang berkonstruksi kayu, kemiringan dan bentuk atap sangat dipengaruhi prinsip konstruktif dan bentuk konstruksi atap kayu.

Konstruksi atap rangka baja ringan adalah konstruksi atap rangka baja ringan yang

strukturnya tidak jauh berbeda dengan konstruksi atap rangka kayu, hanya saja bahan

pembuatnya dari bahan rangka baja ringan atau sering disebut truss. R.angka atap

(kuda-kuda) baja ringan atau yang biasa disebut Truss adalah rangka yang terbuat dan baja lapis

Zincalume dengan kandungan Alumunium, Zinc, dan Silikon. Produk mi digunakan sebagai

alternatif pengganti rangka atap kayu yang selama ini masih digunakan. Spesifikasi produk

baja ringan/truss adalah sebagai berikut :

(14)

Tabel 1 : Spesifikasi Baja Ringan/Truss

Bahan Dasar Zinc (Zn), Alumunium (Al), Timah

hitam

(Pb), dan Besi (Fe)

Jenis Ketebalan C 75.100 =1 mm (Bottom Chord &

Top

Chord) C 75.75 = 0,75 mm (Web)

Lebar yang tersedia 55% Al 43,5% Zinc 1,5% Si

Komposisi Bahan Aluminium 99% dan 1% campuran

(tergantung tipe logam campuran)

Berat Main Truss (C 75.100) = 1,295 kg/rn

Main

Truss (C 75.75) = 0,987 kg / m Reng (U

Type) 0,6 TCT = 0,7 17 kg / rn Talang

Dalam (Valley Gutter) = 1,23 kg

Keunggulan Produk - Anti Rayap

- Tahan Karat

- Lebih ringan disbanding kayu

- Pemasangan cepat dan mudah

- Tahan api

- Pemasangan lebih akurat - Tidak melengkung

(15)

- Tidak ada material terbuang - Sekalipasang untuk

selamanya

Rangka atap (roof truss) adalah sistem struktur yang berfungsi untuk menopang/menyangga penutup atap, dengan elemen-elemen pokok yang diri dari: kuda-kuda (truss), usuk/kasau (rafter), dan reng (roof batten). Truss merupakan struktur rangka batang (kuda-kuda) sebagai penyangga utama rangka atap, yang terdiri dan batang utama luar (chords) dan batang Iam (webs), dan yang berfungsi untuk menahan gaya aksial (tarik dan tekan), maupun momen lentur. Gambar 2 dibawah ini merupakan struktur kuda-kuda baja ringan secata utuh.

Berdasakan bentuk geometninya, kuda-kuda (truss) baja ringan dapat dibedakan 3

yaitu:

- Kuda-kuda utuh / standard truss merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga utuh, kuda-kudajenis ini dapat digunaka pada atap pelana, maupun bagian tengah dan atap limasan,

- Kuda-kua terpancung (truncated truss), merupakan kuda-kuda berbentuk ,liga terpancung,

- Saddle truss, merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga kecil, yang berfungsi untuk menyatukan dua bidang atap pada rencana atap bangunan yang berbentuk Lesser L.

(16)

Baja ringan untuk konstruksi atap yang biasa disebut Truss adalah rangka atap dengan bahan t ringan Zinc-Aluminium (Zin Calume) dengan komposisi sbb: 5O % Aluminium, 43,5%Zinc, 1,5 % Silicon. Anti karat yang terkandung di truss adalah unsur yang menyatukan dengan bahan dasar sebagai lapisan daya tahan 4 kali lipat dan lapisan pelindung seng biasa/Galvanis. Truss terbuat dan Zinc-Aluminium Hi Tensile (kekuatan tank, lipat, punter) G550 atau truss sanggup menopang 550 kg / 1 cm2. Keunggulan Truss adalah sebagai berikut :

• Menggunakan Metal Zinc Calume dan Blue Scope Steel yang merupakan pemegang lisensi bajaringan original

• 5 kali lebih kuat dan baja galvanis •40 % lebih kuat dan Mild Steel • Anti Karat / korosi

• Fabrikasi dilakukan di proyek untuk menghindani salah konstruksi / tidak perlu merubah mengurangi ring balok bangunan yang ada

• Truss memiliki standar bentuk dan ukuran yang tetap karena semua komponen di produksi dengan menggunakan mesin teknologi tinggi.

Profil baja ringan yang beredar di pasaran Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Profil C, ketebalan 0,75 mm dan 1 mm, digunakan pada fabrikasi kuda-kuda (truss), dan usuk (rafter). Dan Profil A dengan ketebalan antara 0,4 mm sampai 0,7 mm (idealnya 0,55 mm), yang biasa digunakan sebagai reng.

Dalam perakitan dan pemasangan struktur rangka atap baja ringan, perlu diperhatikan ketentuan pemilihan dan pemasangan alat sambung agar diperoleh sistem struktur yang stabil, kuat, dan tidak merusak lapisan anti karat. Sehubungan pada konstruksi baja ringan tidak dilakukan dengan cara pengelasan melainkan sambungan dengan menggunakan baut khusus.. Alat sambung yang digunakan biasanya berupa baut (screw) khusus, yang terbuat dan baja mutu tinggi, dan telah dilengkapi lapisan anti karat (coating), seperti halnya elemen-eleman struktur ringan yang digunakan. Hal ini harus diperhatikan karena beberapa alasan :

a. Untuk menjamin stabilitas kekuatan dan kekakuan struktur, maka diperlukan alat sambung dengan kekuatan dan kekakuan yang sama dengan elemen/komponen utama sistem struktur.

b. Alat sambung harus dilapisi dengan lapisan anti karat yang sama dengan elemen/komponen struktur, karena jika terjadi korosi pada baut, maka akan ada resiko penjalaran korosi pada elemen/komponen struktur baja ringan itu sendiri.

Biasanya spesifikasi baut yang memenuhi persyaratan untuk digunakan pada struktur rangka atap baja ringan adalah Jenis baut yang digunakan untuk

(17)

usuk (rafter) 12- 14×20 HEX dan baut untuk digunakan untuk menyambung reng 10- 16×26 HEX

Elemen-elemen baja ringan relatif tipis, maka untuk menghindari kerusakan pada saat pemasangan baut ataupun kerusakan pada masa layan (beban rencana dikerjakan), cara pemasangan alat sambung harus memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

I. Jarak antara baut, yang terletak di ujung sambungan (paling tepi) dengan ujung batang yang disambung, minimal 2 kali diameter baut yang digunakan.

2. Jarak antara baut satu dengan baut yang lainnya, minimal 3 kali diameter baut yang digunakan.

3. Pemasangan baut harus menggunakan alat screw-driver, berkecepatan 2000 rpm hingga 2500 rpm, dengan posisi tegak lurus bidang sambungan, dan alat harus segera dihentikan ketika screw telah cukup kencang.

4. Baut tidak diletakkan segaris dengan garis kerja atau garis berat elemen batang, melainkan ditempatkan di bagian tepi, dengan posisi yang diusahakan simetris, dan membagi sama besar pada sudut-sudut pertemuan antar elemen.

F. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian dalam penyusunan penelitian ini, secara garis dapat penulis uraikan secara sistematis, berikut ini :

(18)

Data-data yang dianalisis dengan membandingkan antara konstruksi atap rangka kayu

dan rangka baja ringan pada rumah type 50 dari berbagai sumber dan hasil studi literatur dan

survey di lapangan serta pengambilan data ddari penyedia jasa konstruksi baja ringan.

Analisis dihitung besamya kebutuhan material yang diperlukan sekaligus besarnya biaya

yang akan dikeluarkan untuk konstruksi atap kayu dan konstruksi atap rangka baja ningan

yang didapat, dapat dihitung besarnya kebutuhan material yang diperlukan sekaligus

besarnya biaya yang akan dikeluarkan.

(19)

Analisis Atap Rangka Kayu Dari data-data yang didapat, untuk konstruksi atap rangka kayu digunakan kayu dengan jenis Meranti Payo. Dari gambar 4 dibawah ini merupakan denah rangka rumah type 50 dengan tampak serta bentuk atap yang di analisis. Analisis kebutuhan material kayu konstruksi atap rumah type 50 antara lain ; Kuda-kuda dan Rangka Atap.

Berdasarkan analisis kebutuhan meterial kayu untuk struktur kuda-kuda yang ditambah dengan faktor kehilangan bahan sebesar 10%, maka volume bahan kayu dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1 . Analisis Kebutuhan Bahan Kayu

No. Pekerjaan Uraian Satuan

Struktur Kuda-kuda

1 Balok Utama Kayu 8/12 x 400 cm 0.192 (m3)

2 Balok Apit Kayu 4/12 x 400 cm 0.038 (m3)

3 Gording Kayu 8/12 x 400 cm 0.345 (m3) 4 Nock Kayu 8/12 x 400 cm 0,115 (m3) 5 Murplat Kayu 6/10 x 400 cm 0.096 (m3) Total Volume 0.786 (m3) Rangka Atap 1 Kasau Kayu 5/7 x 400 cm 0.826 (m3)

(20)

2 Reng Kayu 3/4 x 400 cm 0.346 (m3)

3 Lisplank Kayu 3/25 x 400 cm 0.330 (m3)

4 Papan Talang Kayu 3/25 x 400 cm 0.120 (m3)

Total Volume 1.622 (m3)

Analaisis atap rangka baja ringan rumah yang sarna Type 50, dan dengan jenis penutup atap yang didapat data-data berupa rencana atap baja ringan pada Gambar 5 dan rencana detail kuda-kuda yang dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini yang diperoleh dari pihak supplier baja ”Kobe Truss Mandiri”. yang mengajukan penawaran pada perusahaan pengembang.

(21)

kuda-kuda K1 dan K2 pada Gambar 6 diatas, untuk botton chord dipakai dengan ukuran

C.75 – 0.8, untuk topo dan web digunakan ukuran C 75 – 0.75, serta menggunakan baut 12 –

14 x 50 HEX. Tabel 2 dibawah ini merupakan jumlah kebutuhan dari detail kuda-kuda K1

dan K2.

Tabel 2 Analisis Kebutuhan Baja Ringan

No. Detail Kuda-kuda Jumlah Keterangan

1. K1 :

C 75 – 0.8 C 75 – 0.75

Baut 12 – 14 x 50 HEX

Bracket L dan Baut Dyna Bolt 14 mm 3 btng 10 btng 210 buah 7 buah 2. K2 : C 75 – 0.8 C 75 – 0.75 Baut 12 – 14 x 50 HEX

Bracket L dan Baut Dyna Bolt 14 mm

2 btng 7 btng 168 buah 6 buah 3. Roof Batten / reng :

Top Span 40 x 30 x 80 mm 44 btng Panjang 6 m

Dari hasil perhitungan dapat dibuat tabel perbandingan harga perti di bawah ini. Untuk material kayu diambil harga pasaran sesuai dengan kondisi sekarang yaitu Rp. 3.000.000,- /m3 dan untuk rangka baja ringan / truss diambil harga penawaran dan supplier baja ringan “Kobe Truss Mandiri” sebesar Rp. 145.000,-/ m2, maka hasil analisis rincian biaya struktur kuda-kuda kayu dan rincian biaya struktur kuda-kuda baja ringan sebagaimana terurai pada tabel 3 dan tabel 4 berikut ini :

(22)

No. Uraian Satuan Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) 1 Kayu 8/12 x 400 cm (17 btng) 0.653 (m3) 3,000,000 1,959,000 2 Kayu 4/12 x 400 cm (2 btng) 0.038 (m3) 3,000,000 114,000 3 Kayu 6/10 x 400 cm (4 btng) 0.096 (m3) 3,000,000 288,000 4 Kayu 5/7 x 400 cm (59 btng) 0,826 (m3) 3,000,000 2,478,000 5 Kayu 3/4 x 400 cm (72 btng) 0.346 (m3) 3,000,000 1,038,000 6 Kayu 3/25 x 400 cm (15 kpng) 0.450 (m3) 3,000,000 1,350,000 7 Upah Kerja 1.000 Ls 2,575,954 2,575,954 8 Paku 15.530 Kg 16,000 248,480

9 Genteng Beton 730 buah 3,000 2,190,000

10 Genteng Kerepus 38 buah 4,500 171,000

Total Biaya 12,412,434

Tabel 4 : Rincian biaya kuda-kuda Rangka Baja

No. Uraian Satuan

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1 Rangka Atap + Kuda-Kuda Truss : - Bottomchord(5Btg®11 m) - Top chord (6 Btg @11 m) - Web (9 Btg @11 m) - Top Span (44 Btg @6 m) - Baut 12— I4×5OFIEX (l6SBh) - Baut 10-16 x 16 HEX (221 Bh) 77,64 m2 145.000.- 11.104.100

(23)

- Bracket L dan Baut Dyna Bolt

14 mm (6 Bh)

2 Genteng beton 730 Buah 3,000 2,190,000

3 Genteng kerepus 38 Buah 4,500 171,000

Total Biaya

13,465,10 0

Dari hasil tabel di atas dapat dilihat selisih biaya antara konstruksi atap rangka baja ringan/truss dan konstruksi atap rangka kayu yaitu sebesar Rp. 1,052,666.- senilai 7,8 % terhadap biaya konstruksi atap rangka kayu.

H. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan

a. Hasil analisis biaya untuk pekerjaan atap rumah type 50 dengan menggunakan rangka kayu didapat sebesar Rp. 12.412.434.- dan yang menggunakan rangka baja ringan sebesar Rp. 13.465.100.-, maka persentase selisihnya selisihnya sekitar 7,8 % terhadap biaya rangka kayu.

b. Analisis biaya konstruksi rangka kuda-kuda kayu ini, belum termasuk biaya pengecatan yang biasanya berfunsi untuk melindungi rangka kuda-kuda kayu terhadap serangan serangga atau rayap,

c. Mengganti material kayu dengan material baja ringan/truss pada pekerjaan rangka atap rumah sederhana tidak terlalu memakan biaya yang besar, dibandingkan dengan daya tahan dan keuntungan yang didapat dan jenis material baja ringan/truss mi.

d. Baja ringan / truss memiliki estetika indah, yang dapat dibentuk struktur sesuai dengan desain yang diinginkan dan lebih dapat menghemat bahan, dibandingkan struktur kuda-kuda kayu.

e. Material Baja ringan/truss adalah solusi untuk mengganti kelangkaan material kayu, yang maria semakin lama material kayu mi semakin sulit didapatkan dan penggunaan material baja ringan/truss ini ikut mensukseskan pemberantasan illegal logging yang sedang marak-maraknya saat ini dan ikut melestarikan hutan Indonesia.

(24)

a. Analisis diperhitungkan biaya ini dilakukan pada tahun 2008, dengan harga bahan berlaku saat itu. Oleh sebab itu setiap waktu perlu analisis kembali biaya dengan menyesuaikan biaya bahan yanng berlaku.

b. Rangka baja ringan/truss yang dianalisis ini, masih menggunakan atap genteng beton, sebaiknya diganti dengan jenis atap ringan seperti atap fiber/seng sehingga lebih dapat menghemat biaya,

I. Daftar Pustaka

Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan,2001, ”Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983”, Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.

K.H. Felix Yap, 2001, ”Konstruksi Kayu , Penerbit Bma Cipta, Bandung.

Heinz Frick dan Moediartianto, 2002, ”Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu”, Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Heinz Frick, 2002, ”Ilmu Konstruk Bangunan 2”, Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Rene Amon, Bruce Knobloch, Atanu Mazumder, 2002, ”Perencanaan Konstruksi Baja Untuk Insinyur dan Arsitek 2”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Oentoeng,lr, 2001, ”Konstruksi Baja”, ANDI, Surabaya.

Salmon, Charles G, Thon E Jhonson, 2000, ”Struktur Baja Desain dan Perilaku”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sunggono, Ir, 2001, ”Buku Teknik Sipil”, Penerbit Nova, Bandung.

Pangaribuan, Guntar, 2005, ”Penggunaan VBA -Excel Untuk Program Perhitungan”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

(25)

This entry was posted on Saturday, September 5th, 2009 at 6:47 pm and is filed under Penelitian. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site. 3 Responses to “Analisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu dan Baja”

1. admin says:

March 28, 2012 at 6:06 pm

Terimakasih atas pujiannya

2. admin says:

March 28, 2012 at 6:08 pm

Terimakasih Pak Hengky

Apa kabar?

Apa kegiatan kita tahun 2012 ini?

3. admin says:

April 23, 2012 at 5:48 pm

thank you for your kind attention

Leave a Reply

(26)

Mail (will not be published) (required)

Website

lb243 blog is proudly powered by

WordPress

Entries (RSS)

and

Comments (RSS)

.

Ads

(27)

Jenis dan Ciri Kayu untuk Bahan Konstruksi

Mengenal Jenis dan Ciri Kayu untuk Bahan Konstruksi,Kayu merupakan salah satu material bahan

bangunan yang sering digunakan dalam konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik dalam segi keindahan serat, kadar air, keawetan, berat jenis, kerapatan, dan kekuatan. Maka dalam memilih kayu yang akan dipergunakan ada baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan Konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok dengan kriteria dan spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu lainnya.

(28)

KAYU JATI

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang

stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang

memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.

Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.

Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.

KAYU MERBAU

Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding

dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.

(29)

KAYU BANGKIRE/YELLOW BALAU

Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III

dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.

KAYU KAMPER

kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun

tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus

(30)

KAYU KELAPA

Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang

sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon

kelapa di jawa umumnya berwarna terang.

KAYU MERANTI MERAH

Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat,

namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan

(31)

KAYU KARET

Botanical Name: Hevea brasiliensis

Family Name: Euphorbiaceae

Kayu Karet, dan oleh dunia internasional disebut Rubber wood pada awalnya hanya tumbuh di daerah

Amzon, Brazil. Kemudian pada akhir abad 18 mulai dilakukan penanaman di daerah India namun tidak berhasil. Lalu dibawa hingga ke Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk tanah Jawa.

Warna Kayu

Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika baru saja dibelah atau dipotong. Ketika sudah

mulai mengering akan berubah sedikit kecoklatan.

Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu gubal dengan kayu teras. Bisa dikatakan

hampir tidak terdapat kayu teras pada rubberwood.

Densitas

Kayu karet tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan berat dengan densitas antara 435-625 kg/m3 dalam

level kekeringan kayu 12%.

Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet III, sehingga kayu karet dapat digunakan sebagai

substitusi alternatif kayu alam untuk bahan konstruksi

KAYU GELAM

Kayu gelam sering digunakan pada bagian perumahan, perahu,

Kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter kecil umumnya dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi beton, sedangkan yang berdiameter besar biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.

KAYU ULIN

(32)

Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara

alami di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan.

Jenis ini dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin dan telian. Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap

air laut.

Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan Kelas Awet I.

KAYU AKASIA

Kayu Akasia (acacia mangium), mempunyai berat jenis rata-rata 0,75 berarti pori-pori dan seratnya cukup rapat sehingga daya serap airnya kecil. Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan sampai 20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2. Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, maka kayu ini mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan meibel-furnitur

(33)

Gambar

Tabel 1 : Spesifikasi Baja Ringan/Truss
Tabel 1 . Analisis Kebutuhan Bahan Kayu
Tabel 2 Analisis Kebutuhan Baja Ringan
Tabel 4 :  Rincian biaya kuda-kuda Rangka Baja

Referensi

Dokumen terkait

Data-data yang dikumpulkan dari lapangan meliputi perbandingan antara: konsep desain dari rangka atap kayu maupun baja ringan, analisa pekerjaan untuk menentukan

a) Rangka atap baja konvensional merupakan salah satu konstruksi ramah lingkungan sebagai pengganti rangka atap kayu. b) Bobotnya yang berat dan strukturnya yang

Data-data yang dikumpulkan dari lapangan meliputi perbandingan antara: konsep desain dari rangka atap kayu maupun baja ringan, analisa pekerjaan untuk menentukan

Untuk besarnya biaya pada pekerjaan rangka atap dari baja dan kayu dapat diketahui melalui beberapa tahap yaitu, mengetahui volume atau kubikasi rangka atap, harga satuan pekerjaan,

pekejaan rangka atap baja ringan dihitung dalam satuan kilogram (kg) atau meter (m) sedangkan kayu dihitung dalam satuan m 3 atau meter, sehingga diperlukan data harga baja

fabrikasi kuda-kuda rangka atap baja ringan dan rangka atap kayu diketahui bahwa panjang bahan yang diperlukan untuk membuat rangka atap kayu lebih banyak daripada

Maka dalam hal ini penulis akan melakukan Komparasi Penggunaan Kayu Dan Baja Ringan Sebagai Konstruksi Rangka Atap Pada Bentangan 9 Meter, yang nantinya dari hasil analisis

Untuk besarnya biaya pada pekerjaan rangka atap dari baja dan kayu dapat diketahui melalui beberapa tahap yaitu, mengetahui volume atau kubikasi rangka atap, harga satuan pekerjaan,