• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HARGA PENGGUNAAN KONSTRUKSI KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP PADA BANGUNAN SEDERHANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN HARGA PENGGUNAAN KONSTRUKSI KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP PADA BANGUNAN SEDERHANA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HARGA PENGGUNAAN KONSTRUKSI KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP

PADA BANGUNAN SEDERHANA Rosyid Kholilur Rohman 1 Martana 2 1

dan 2 adalah Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract

The use of light steel roof structure as the roof structure has been increasingly in conctructions. Our society is not fanatic on the wood material as the roof structure. Prices of wood materials are also more expensive. In this reshearch, price of both materials is comparized to know its economic value. The wood used is teak (tectona grandis). Object analysis is the school building of MTsN Sewulan Dagangan Madiun. Based on the results of the analysis known that wood roof structure 2.31 times more expensive than light steel roof structure. Light steel structure is one solution to replace the scarcity of wood materials that are increasingly difficult to obtain and help to preserve the forests of Indonesia.

Keyword : wood structure, light steel roof structure LATAR BELAKANG

Untuk menunjang program pendidikan nasional dibutuhkan gedung sekolah yang representatif. Pemerintah terus berusaha memenuhi kebutuhan prasarana tersebut baik pembangunan gedung baru maupun perbaikan gedung yang sudah ada. Usaha tersebut tentu saja akan berdampak kepada kebutuhan akan material bahan bangunan, Salah satunya adalah material kayu, dimana jenis material ini sangat diperlukan dalam pembuatan bangunan. Material kayu ini biasanya digunakan dalam pembuatan kusen, daun pintu/jendela, konstruksi atap dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.

Semakin menipisnya persediaan kayu, maka penggunaan jenis material lain yang dapat menggantikan peran material kayu ini perlu dilakukan. Salah satu contohnya yaitu baja ringan/truss. Material ini sering digunakan dalam pekerjaan konstruksi atap. Bagian-bagian dari konstruksi atap, baik kuda-kuda, nok, gording, kasau maupun reng, yang sebelumnya selalu digunakan bahan kayu, sekarang dapat digantikan dengan baja ringan/truss.

Material baja ringan ini semakin luas penggunaannya dalam pekerjaan konstruksi, baik perumahan, gedung sekolah, rumah sakit dan sebagainya. Apabila dibandingkan dengan material

kayu, material baja ringan ini sangat mudah dikerjakan dan lebih cepat dalam pelaksanaannya. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis perbandingan antara kedua jenis material di atas dalam pekerjaan konstruksi atap gedung sekolah. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui perbandingan harga antara kedua material tersebut. Material Baja ringan/truss adalah salah satu solusi untuk mengganti kelangkaan material kayu yang semakin lama semakin sulit didapatkan dan ikut melestarikan hutan Indonesia.

Baja ringan kini semakin banyak yang digunakan sebagai bahan konstruksi atap. Hal ini karena baja ringan mempunyai kelebihan yaitu anti karat, tahan cuaca, ringan, dan tidak merambatkan api. Saat ini, baik rumah, perkantoran, apartemen dan pertokoan yang bertingkat sudah banyak yang menggunakan struktur baja ringan sebagai pilihan dibanding kayu.

Struktur baja ringan memberikan harga relatif terjangkau dibanding kayu. Baja ringan mempunyai beberapa jenis bentangan, yaitu bentang kecil, bentang menengah, bentang besar dan bentang khusus. Bentang kecil (6 m – 8 m), bentang menengah (8 m -10 m), bentang besar (10 m -12 m) dan bentang khusus (lebih dari 12 m).

(2)

Struktur baja ringan dengan konstruksi yang tepat akan mampu menopang bahan penutup atap (genteng) yang berat sekalipun. Pemasangan baja ringan juga harus dikerjakan oleh orang yang telah berpengalaman sehingga didapatkan adalah bangunan atap rumah yang stabil, kokoh, dan tahan lama. Rumusan Masalah

Mencermati hal-hal dalam latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana perbandingan harga antara struktur rangka atap kayu dan baja ringan Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis atap gedung sekolah yang menggunakan rangka kayu. 2. Menganalisis atap gedung sekolah

yang menggunakan rangka baja ringan.

3. Membandingkan besarnya biaya atap yang mengggunakan konstruksi rangka kayu dengan konstruksi rangka baja ringan/truss.

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini hanya membahas besarnya perbandingan biaya atap

rangka kayu dan rangka baja ringan pada gedung sekolah MTsN Sewulan Dagangan Madiun. Kayu yang digunakan adalah kayu jati.

TINJAUAN PUSTAKA

Konstruksi rangka atap adalah suatu bentuk konstruksi yang berfungsi untuk menyangga kostruksi atap yang terletak di atas kuda-kuda. Pada intinya, atap adalah bagian paling atas bangunan yang memberikan perlindungan bagian bawahnya terhadap cuaca, panas, hujan dan terik matahari. Fungsi rangka atap yang lebih spesifik adalah menerima beban oleh bobot sendiri, yaitu beban kuda-kuda dan penutup atap kemudian meneruskannya pada kolom dan pondasi, sertadapat berfungsi untuk menahan tekanan angin muatan yang berarah horizontal pada gevel (Felix Yap, 2001).

Atap yang sudah biasa ditemui di rumah-rumah di Indonesia adalah atap dengan konstruksi kayu. Belakangan ini marak penyedia konstruksi atap berbahan baja ringan. Baik konstruksi atap kayu maupun baja ringan memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Sekilas tentang perbandingan kedua material tersebut

Tabel 1. Perbandingan Antara Material Kayu dan Baja Ringan

Jenis Material Kelebihan Kekurangan

Kayu - Mudah didapatkan di toko-toko material

- Banyak dikuasai oleh tukang local

- Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel

- Mudah terbakar, dan dapat dimakan rayap

- Dapat mengembang dan menyusut

- Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena ukuran kayu di pasaran adalah 4 m

- Harga kayu semakin lama semakin mahal

Baja Ringan - Dapat dibuat dengan bermacam bentang

- Bila dirancang dengan benar lebih kuat dari kayu serta lebih aman.

- Atap baja ringan harus dibuat oleh kontraktor yang spesialis

(3)

- Material ini lebih awet, dan tidak bisa dimakan rayap - Meterial baja ringan tahan api - Pengerjaan menjadi lebih

cepat - Anti karat

(Sumber : Heinz frick & Moediartianto, 2002) Struktur baja ringan yang diyakini mempunyai kelebihan dalam hal umur pakai dan kekuatan, memang mempunyai perilaku yang berbeda dibandingkan dengan struktur kuda-kuda kayu. Struktur kuda-kuda baja ringan memiliki dimensi yang lebih tipis dibandingkan kuda-kuda kayu, mulai dari ketebalan 0,75 mm hingga ketebalan 1 mm. Baja ringan ini termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel) (Rene Amon, 2002). Rangka atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan atap baja ringan dan konstruksi sipil. Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa (Oentoeng, 2001). Kekuatan tarik dan tegangan untuk rangka atap ini untuk mengkompensasi bentuk atap baja yang tipis. Ketebalan baja ringan untuk atap ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4 mm - 1,0 mm.

Perhitungan kuda-kuda rangka baja ringan amat berbeda dengan kayu, yakni cenderung lebih rapat. Semakin besar beban yang harus dipikul, jarak kuda-kuda akan semakin pendek (Salmon, 2000). Misalnya untuk genteng dengan bobot 40 kg/m2 jarak kuda-kuda atap baja bisa dibuat setiap 1,4 m. Sementara bila bobot genteng mencapai 75 kg/m2, maka jarak kuda-kuda atap baja ringan menjadi 1,2 m.

Kayu yang biasa digunakan untuk konstruksi rangka atap berbeda-beda tergantung daerahnya. Jenis-jenis kayu tersebut antara lain: jati (Jawa), kayu meranti, kayu merawan (Sumatera), damar putih (Kalimantan), kayu mersawa atau tenam (Palembang) atau kruing, sesawa (Riau), kayu sintok/kapur (Kalimantan Tenggara), kayu berangan/tunggeureuk/saninten/ kihiur (Sunda), dan lain sebagainya.

a. Rangka Kayu b.Rangka Baja Ringan Gambar 1 Struktur Rangka Atap

Untuk struktur rangka atap, profil baja ringan yang biasa digunakan adalah : profil C (komponen struktur utama), profil U (biasanya untuk reng), dan profil-profil tambahan lain seperti talang, dan

sebagainya. Untuk ketebalan profil baja ringan di pasaran berkisar antara 0,4 – 1,0 mm. Biasanya, untuk profil C dalam kondisi normal, ketebalan profil yang digunakan sampai 0,7 mm. sedangkan

(4)

pada kondisi khusus, dimana beban yang ditanggung struktur lebih besar dari kondisi normal ( seperti bentang kuda-kuda yang terlalu besar, atau adanya beban akibat struktur lain seperti elektrikal dan plumbing) digunakan profil dengan ketebalan 0,1 mm.

Di pasaran, perbedaan yang terjadi pada profil baja ringan ada pada dimensi

dan guratan sisi. Guratan sisi dimaksudkan untuk meningkatkan inersia dari profil baja ringan, dan guratan sisi ini ada bermacam-macam bentuknya. Penamaan pada profil baja ringan biasanya ditulis dengan format : namaprofil tebal tinggi. Sebagai contoh : Profil HC dengan tinggi 100 mm dan tebal 1,6 mm biasanya ditulis : HC10016 .

a. Profil C b. Profil U Gambar 2 Profil Baja Ringan

Konstruksi Atap Kayu

Konstruksi atap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan, permasalahan konstruksi atap tergantung pada luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan lapisan penutupnya.

Pengaruh lingkungan luar terhadap atap menentukan pilihan penyelesaian yang baik terhadap suhu (sinar matahari), cuaca (air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhadap kebakaran (petir dan bunga api) sehingga atap harus memenuhi kebutuhan terhadap keamanan dan kenyamanan.

Konstruksi atap rangka kayu adalah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai penahan beban penutup atap, yang melindungi penghuni rumah dari panas matahari, angin dan air hujan, yang strukturnya terbuat dan rangka kayu.

Konstruksi atap rangka kayu memiliki elemen-elemen sebagai berikut

Kuda-kuda merupakan penopang (iga-iga) yang menyalurkan gaya tekan, sedangkan balok dasar pada kuda - kuda yang berfungsi sebagai penahan dasar gaya tarik, serta tiang tengah (ander)

yang mendukung balok bubungan (molo) dan menerima gaya tekan. Gording merupakan sebagai penyangga kasau (usuk) terletak pada kuda penopang dibutuhkan jika jarak antara bantalan dan bubungan > 2 m.

Kasau/usuk merupakan balok melintang di atas balok dinding (bantalan), gording, dan bubungan serta berfungsi sebagai penyangga reng. Ujung bawah kasau diteruskan menonjol pada dinding rumah ke luar, membentuk lebar tritisan yang dikehendaki.

Reng merupakan bilah yang melintang di atas kasau dan berfungsi sebagai tempat menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok diletakkan di bagian puncak dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok kuda-kuda. Lisplank tritisan terbuat dari papan tegak yang dipasang pada ujung bawah kasau sebagai pengikat ujung kasau. Listplank harus dilindungi terhadap cucuran air hujan dan terhadap panas matahari agar tidak cepat lapuk.

Konstruksi rangka batang adalah konstruksi rangka yang terletak pada sebuah bidang dan saling dihubungkan dengan sendi pada ujungnya, sehingga

(5)

membentuk suatu bagian bangunan yang terdiri dan segitiga-segitiga.

Pelapis atap merupakan lapisan kedap air biasanya terbuat dari seng, plastik, plat semen berserat yang biasanya diletakkan di atas kasau, Sedangkan penutup atap merupakan lapisan kedap terhadap resapan air hujan yang sering digunakan dari bahan ijuk, rumbia, genteng, plat semen berserat, atau seng bergelombang.

Pada konstruksi kuda-kuda, terutama yang berkonstruksi kayu, kemiringan dan bentuk atap sangat dipengaruhi prinsip konstruktif dan bentuk konstruksi atap kayu.

Konstruksi Atap Baja Ringan

Teknologi material untuk atap dan rangkanya terus berkembang. Saat ini material baru yang sedang banyak digunakan adalah rangka atap yang

terbuat dari baja ringan. Teknologi rangka atap baja ringan ini berasal dari negara tetangga kita, Australia. Rangka atap baja ringan ini merupakan inovasi terbaru. Inovasi yang merupakan jawaban masalah kuda- kuda atap dari kayu atau material baja biasa.

Pada awalnya, teknologi kuda-kuda atap menggunakan bahan kayu. Tetapi material ini mendatangkan beberapa masalah. Rayap dan kualitas kayu yang tidak standar merupakan ancaman terbesar. Meskipun sudah menggunakan bahan kimia anti rayap, serangga ini memiliki kemampuan menemukan celah kecil untuk dirusak. Proses pengambilan gelondong kayu dari hutan, pengiriman, pengawetan, dan pemakaian kayu pun mempengaruhi kualitas kayu tersebut. Inilah kualitas yang sulit dibedakan secara kasat mata.

Gambar 4 Kuda – kuda Tipikal Material baja sendiri mempunyai

masalah, yaitu pada potensi karat dan bobotnya yang berat. Pada proses pemasangan baja secara konvensional, karat bisa terjadi pada sambungan yang meggunakan las. Sedangkan sifat baja yang tebal dan berat, akan mempersulit dan memperlambat proses pemasangan.

Baja ringan yang dilapisi dengan campuran zinc dan aluminium–yang disebut dengan zincalume–tahan terhadap karat 4 kali lebih baik dibandingkan baja yang dilapisi dengan zinc (galvanize) saja. Material ini biasanya digunakan untuk industri konstruksi, seperti penutup atap gelombang, rangka atap, ducting, serta lisplang. Sektor industri lain, seperti

pembuatan dinding kulkas dan badan mobil pun menggunakan bahan ini.

Rangka atap baja ringan ini dibuat di pabrik dalam beberapa bentuk. Baja profil C digunakan sebagai pembentuk rangka utama, sedangkan profil U atau V digunakan sebagai reng. Reng merupakan bagian rangka atau tempat untuk meletakkan penutup atapnya, seperti genteng. Jadi, pada rangka atap baja, tidak lagi diperlukan gording dan kasau (usuk) yang pasti ada pada rangka atap dari kayu.

Proses pembentukan baja profil ini dilakukan menggunakan mesin, sehingga ukuran setiap detail pada material ini sangat presisi. Selain itu, semua sambungan menggunakan baut tanpa mur (self drilling screw). Proses

(6)

pemotongannya pun lebih mudah karena ketebalan material ini relatif kecil (hanya 1 mm). Bobot rata-rata baja ringan ini hanya 9 kg/m2. Ini jauh lebih ringan dibandingkan kayu yang bobotnya 18 kg/m2 dan baja yang mencapai 25 kg/m2.

Semua hal tersebut mempercepat proses pemasangan di lapangan. Untuk luasan yang sama, pemasangan rangka atap baja ringan ini hanya membutuhkan waktu separuh dari waktu pemasangan rangka atap kayu atau baja.

Bentuk rencana atap yang terbuat dari material ini tidak hanya berupa segitiga biasa, tetapi dapat berupa bentuk lengkung dengan kemiringan plafon yang disesuaikan. Selain itu, asesoris atap dari material lain juga dapat digabungkan pada atap yang menggunakan rangka ini. Dengan demikian, pemilik rumah dan desainer bebas menentukan tipe atap.

Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa rangka atap baja ringan ini memiliki keunggulan kompetitif sebagai berikut :

1. anti rayap dan karat; 2. ringan;

3. proses pemasangan cepat;

4. desain dibantu program komputer; 5. tidak memuntir dan menyusut; 6. desain fleksibel;

7. cocok dengan segala jenis genteng; 8. ramah lingkungan; dan

9. total biaya sangat rendah. PROFIL UTAMA C

Profil C (channel) yang paling banyak digunakan di Indonesia sebagai profil kuda–kuda rangka baja ringan adalah profil C 75 x 75 (dengan lebar 75 mm, tinggi 40 mm, dan tebal 0,75 mm) dan C 75 x 100 (dengan lebar 75 mm, tinggi 40 mm, dan tebal 1,00 mm)

Gambar 5. Penggunaan profil C untuk frame kuda – kuda baja ringan Pada umumnya C 75 x 75

digunakan hanya untuk web dan C 75 x 100 digunakan untuk top chord dan bottom chord pada suatu kuda – kuda, namun demikian adapula rangka kuda – kuda yang mengunakan C 75 x 75 sebagai keseluruhan rangka penyusun kuda–kuda. Pada bentangan yang sangat

besar, C 75 x 100 di boxing dan diaplikasikan pada top chord serta bottom chord sehingga kekuatan struktur juga menjadi lebih besar. Untuk bentangan kuda – kuda > 8 m, pada bagian hip end (pangkal pinggul kuda – kuda) sebaiknya digunakan box channel tersebut.

(7)

Proses pembuatan truss/rangka kuda–kuda baja ringan menggunakan profil C ini dimulai dari tahapan : membaca gambar perakitan truss, pengukuran, marking, pemotongan batang C channel, membuat coakan (notch), memasang asesoris (bracket Z, pelat, dll.), dan dengan menggunakan gambar detail sambungan, semua potongan – potongan batang C channel tadi disambung dengan menggunakan sekrup.

Konstruksi atap rangka baja ringan adalah konstruksi atap rangka baja ringan yang strukturnya tidak jauh berbeda dengan konstruksi atap rangka kayu, hanya saja bahan pembuatnya dari bahan rangka baja ringan atau sering disebut truss. Rangka atap (kuda-kuda)

baja ringan atau yang biasa disebut Truss adalah rangka yang terbuat dan baja lapis Zincalume dengan kandungan Alumunium, Zinc, dan Silikon.

Rangka atap (roof truss) adalah sistem struktur yang berfungsi untuk menopang/menyangga penutup atap, dengan elemen-elemen pokok yang diri dari: kuda-kuda (truss), usuk/kasau (rafter), dan reng (roof batten). Truss merupakan struktur rangka batang (kuda-kuda) sebagai penyangga utama rangka atap, yang terdiri dan batang utama luar (chords) dan batang dalam (webs), dan yang berfungsi untuk menahan gaya aksial (tarik dan tekan), maupun momen lentur. Gambar 7 dibawah ini merupakan struktur kuda-kuda baja ringan secara utuh

.

Gambar 7 Konstruksi Kuda-Kuda Truss Berdasakan bentuk geometninya,

kuda-kuda (truss) baja ringan dapat dibedakan 3 yaitu:

- Kuda-kuda utuh / standard truss merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga utuh, kuda-kuda jenis ini dapat digunakan pada atap pelana, maupun bagian tengah dan atap limasan,

- Kuda-kua terpancung (truncated truss), merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga terpancung,

- Saddle truss, merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga kecil, yang berfungsi untuk menyatukan dua bidang atap pada rencana atap bangunan yang berbentuk Lesser L.

Baja ringan untuk konstruksi atap yang biasa disebut Truss adalah rangka atap dengan bahan ringan Zinc-Aluminium (ZinCalume) dengan komposisi sebagai berikut: 50 % Aluminium, 43,5%Zinc, 1,5 % Silicon. Anti karat yang terkandung di truss adalah unsur yang menyatukan dengan bahan dasar sebagai lapisan daya tahan 4 kali lipat dan lapisan pelindung seng biasa/Galvanis. Truss terbuat dan Zinc-Aluminium Hi Tensile (kekuatan tank, lipat, punter) G550 atau truss sanggup menopang 550 kg / 1 cm2. Keunggulan Truss adalah sebagai berikut :

• 5 kali lebih kuat dan baja galvanis • 40 % lebih kuat dan Mild Steel • Anti Karat / korosi

(8)

• Fabrikasi dilakukan di proyek untuk menghindani salah konstruksi / tidak perlu merubah mengurangi ring balok bangunan yang ada

• Truss memiliki standar bentuk dan ukuran yang tetap karena semua komponen di produksi dengan menggunakan mesin teknologi tinggi

Dalam perakitan dan

pemasangan struktur rangka atap baja ringan, perlu diperhatikan ketentuan pemilihan dan pemasangan alat sambung agar diperoleh sistem struktur yang stabil, kuat, dan tidak merusak lapisan anti karat. Sehubungan pada konstruksi baja ringan tidak dilakukan dengan cara pengelasan melainkan sambungan dengan menggunakan baut khusus.. Alat sambung yang digunakan biasanya berupa baut (screw) khusus, yang terbuat dan baja mutu tinggi, dan telah dilengkapi lapisan anti karat (coating), seperti halnya elemen-eleman struktur ringan yang digunakan. Hal ini harus diperhatikan karena beberapa alasan :

Untuk menjamin stabilitas kekuatan dan kekakuan struktur, maka diperlukan alat sambung dengan kekuatan dan kekakuan yang sama dengan elemen/komponen utama sistem struktur.

Alat sambung harus dilapisi dengan lapisan anti karat yang sama dengan elemen/komponen struktur, karena jika terjadi korosi pada baut, maka akan ada resiko penjalaran korosi pada elemen/komponen struktur baja ringan itu sendiri.

Biasanya spesifikasi baut yang memenuhi persyaratan untuk digunakan pada struktur rangka atap baja ringan

adalah jenis baut yang digunakan untuk usuk (rafter) 12- 14×20 HEX dan baut untuk digunakan untuk menyambung reng 10- 16×26 HEX

Elemen-elemen baja ringan relatif tipis, maka untuk menghindari kerusakan pada saat pemasangan baut ataupun kerusakan pada masa layan (beban rencana dikerjakan), cara pemasangan alat sambung harus memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Jarak antara baut, yang terletak di ujung sambungan (paling tepi) dengan ujung batang yang disambung, minimal 2 kali diameter baut yang digunakan. 2. Jarak antara baut satu dengan

baut yang lainnya, minimal 3 kali diameter baut yang digunakan. 3. Pemasangan baut harus

menggunakan alat screw-driver, berkecepatan 2000 rpm hingga 2500 rpm, dengan posisi tegak lurus bidang sambungan, dan alat harus segera dihentikan ketika screw telah cukup kencang. 4. Baut tidak diletakkan segaris

dengan garis kerja atau garis berat elemen batang, melainkan ditempatkan di bagian tepi, dengan posisi yang diusahakan simetris, dan membagi sama besar pada sudut-sudut pertemuan antar elemen METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian dalam penyusunan penelitian ini secara garis besar sebagai berikut :

(9)

Gambar 8. Diagram Alir Penelitian Data-data yang berkaitan dengan

penelitian ini diperoleh dari :

1. Studi kepustakaan, yaitu sistem pengumpulan data dengan mempelajari berbagai literatur serta karya ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.

2. Studi Lapangan, yaitu peninjauan langsung ke lokasi yang berhubungan dengan judul penelitian guna mengambil data-data yang dibutuhkan.

3. Mencari data-data teknis di perusahaan penyuplai material kayu dan baja ringan, sebagai pelengkap dan data hasil studi lapangan.

4. Menganalisis data yang diperoleh, lalu menghitung biaya pengerjaan atap dan jems material kayu dan jenis material baja ringan/truss. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Denah rangka atap kayu dan detail kuda-kuda dapat dilihat pada gambar 9 dan 10 dibawah ini.

Gambar 9. Denah rangka atap kayu Pengumpulan Data

Perhitungan Rangka Atap Kayu

Analisis Biaya

Kesimpulan

Perhitungan Rangka Atap Baja Ringan Mulai

(10)

Gambar 10. Kuda-kuda kayu Analisis kebutuhan material kayu

meliputi kuda-kuda dan rangka atap. Analisis didasarkan kebutuhan meterial kayu untuk struktur kuda-kuda yang ditambah dengan faktor kehilangan bahan sebesar 10%.

Gambar rencana denah atap kuda-kuda baja ringan dan detailnya dapat dilihat pada gambar 11 dan 12. Data diperoleh dari pihak supplier baja ”PT Graha Cipta Mandiri”.

Gambar 11 Denah rencana atap baja ringan

Gambar 12. Detail kuda-kuda baja ringan

Kuda-kuda diatas, untuk bottom chord dipakai dengan ukuran C 81 – 1,0 , untuk top dan web chord digunakan ukuran C 81 – 0.75, serta menggunakan

baut 12 – 14 x 50 HEX. Tabel 2 dibawah ini merupakan jumlah kebutuhan dari detail kuda-kuda baja ringan.

(11)

Tabel 2 Kebutuhan Material Baja Ringan

No. Uraian Keterangan

1. Kuda-kuda : C 81 – 1,00 C 81 – 0.75

Baut 12 – 14 x 50 HEX

Bracket L dan Baut Dyna Bolt 14 mm

2. Roof Batten / reng :

Top Span 40 x 30 x 80 mm

Panjang 6 m Rangka baja ringan / truss diambil dari

supplier baja ringan “PT Cipta Graha Mandiri” dengan harga sebesar Rp. 170.000,-/ m2. Luasan atap sebesar 235,95 m2. Total harga material baja ringan sebesar Rp 40.110.500,-.

Untuk material kayu diambil harga pasaran sesuai dengan HSPK yaitu Rp. 18.878.680,- /m3. Perhitungan harga untuk kuda-kuda kayu jati adalah sebagai berikut

:

Tabel 3 Rincian biaya kuda-kuda kayu

No Uraian Kode Satuan Volume Harga Satuan Jumlah 1 Rangka Kuda-Kuda

(Nok+Gording) Kayu jati 8/12

E17 M3 2,15 18.878.680 40.589.162 2 Rangka Kaso (5/7) + Reng

(2/3) Kayu Jati

E20 M2 235,95 197.243 46.539.613 3 Kayu Pengapit 6/12 Kayu

Jati

E20 M3 0,21 18.878.680 3.964.523 4 Papan Reuter 2/20 Kayu Jati E18 M3 0,078 18.878.680 1.472.537

Jumlah 92.565.835

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui penggunaan konstruksi atap kuda-kuda kayu jati lebih mahal 2,3 kali dibanding dengan konstruksi atap baja ringan. Dengan perbandingan harga yang cukup signifikan, penggunaan kuda-kuda baja ringan dapat dipertimbangkan dari segi biaya.

Penggunaan baja ringan sebagai bahan konstruksi atap dapat dijadikan salah satu pilihan. Hal ini mengingat selain dari segi biaya, baja ringan juga mempunyai kelebihan yaitu anti karat, tahan cuaca, ringan, dan tidak merambatkan api. Hal penting yang harus diperhatikan, dalam pemasangan konstruksi baja ringan untuk atap harus dikerjakan oleh tenaga yang telah berpengalaman di bidang pemasangan rangka atap baja ringan yang dilengkapi dengan perhitungan-perhitungan yang matang untuk setiap sisi pemasangan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Hasil analisis biaya untuk pekerjaan atap dengan menggunakan rangka kayu didapat sebesar Rp 92.565.835.- dan yang menggunakan rangka baja ringan sebesar Rp 40.110.500.-. Prosentase selisih penggunaan kuda-kuda baja ringan sekitar 231 % terhadap biaya rangka kuda-kuda kayu.

Mengganti material kayu dengan material baja ringan/truss pada pekerjaan rangka atap dapat menghemat biaya. Di samping itu, daya tahan terhadap pengaruh cuaca lebih baik.

Material baja ringan/truss adalah salah satu solusi untuk mengganti kelangkaan material kayu yang semakin lama semakin sulit didapatkan dan ikut melestarikan hutan Indonesia.

(12)

Saran-saran

a. Analisis diperhitungkan biaya ini dilakukan dengan harga bahan berlaku saat ini. Oleh sebab itu setiap waktu perlu analisis

kembali biaya dengan

menyesuaikan biaya bahan yang berlaku.

b. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan bentang yang bervariasi dan penutup atap yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan,2001, ”Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983”, Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.

Felix Yap, 2001, ”Konstruksi Kayu , Penerbit Bma Cipta, Bandung. Heinz Frick dan Moediartianto, 2002,

”Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu”, Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Heinz Frick, 2002, ”Ilmu Konstruksi Bangunan 2”, Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Oentoeng,lr, 2001, ”Konstruksi Baja”, ANDI, Surabaya.

http://roofinnovation.com/struktur-baja-ringan/ tanggal 1 September 2011

Salmon, Charles G, Thon E Jhonson, 2000, ”Struktur Baja Desain dan Perilaku”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sunggono, Ir, 2001, ”Buku Teknik Sipil”, Penerbit Nova, Bandung.

Yervi Hesna, Elim Hasa, Harri Novriadi; Komparasi Penggunaan Kayu Dan Baja Ringan Sebagai Konstruksi Rangka Atap; Jurnal Teknika No 32 Vol 1, 2009

Yunus Ishak, Analisis Perbandingan Harga Konstruksi Kayu Dan

Konstruksi Baja,

http://blog.binadarma.ac.id/ishaky unus/?p=3

Gambar

Tabel 1. Perbandingan Antara Material Kayu dan Baja Ringan
Gambar  4  Kuda – kuda Tipikal  Material  baja  sendiri  mempunyai
Gambar 5. Penggunaan profil C untuk frame kuda – kuda baja ringan  Pada  umumnya  C  75  x  75
Gambar 7 Konstruksi Kuda-Kuda Truss   Berdasakan bentuk geometninya,
+3

Referensi

Dokumen terkait

material yang berbeda yaitu baja ringan dan baja konvensional, dengan luas dan. tipe rangka atap yang

Untuk besarnya biaya pada pekerjaan rangka atap dari baja dan kayu dapat diketahui melalui beberapa tahap yaitu, mengetahui volume atau kubikasi rangka atap, harga satuan pekerjaan,

Tugas Akhir ini akan membahas tentang perencanaan rangka atap

fabrikasi kuda-kuda rangka atap baja ringan dan rangka atap kayu diketahui bahwa panjang bahan yang diperlukan untuk membuat rangka atap kayu lebih banyak daripada

Kira-kira begitulah cara perhitungan rangka atap baja ringan yang bisa di gunakan sebagai referensi untuk anda yang ingin menggunakan pemasangan rangka atap baja ringan. Sekali

Untuk membandingan nilai ekonomis kedua bahan ini, maka diperlukan analisis perbandingan harga konstruksi atap rangka kayu dengan harga kosntruksi dari rangka

Untuk membandingan nilai ekonomis kedua bahan ini, maka diperlukan analisis perbandingan harga konstruksi atap rangka kayu dengan harga kosntruksi dari rangka

Studi perbandingan antara rangka atap kayu konvensional dengan rangka atap baja ringan dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor, sehingga analisa perbandingan yang