• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN APLIKASI PENDETEKSI KEBISINGAN UNTUK PERSEWAAN SOUND SISTEM DENGAN MEDIA ANDRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN APLIKASI PENDETEKSI KEBISINGAN UNTUK PERSEWAAN SOUND SISTEM DENGAN MEDIA ANDRO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENDETEKSI KEBISINGAN UNTUK PERSEWAAN SOUND SISTEM DENGAN MEDIA ANDRO

Wino Wahyu Ari Wijaya[1], Ir. Sumarno MM [2]

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Abstrak

Aplikasi Pendeteksi kebisingan merupakan aplikasi yang digunakan untuk mendeteksi suatu kebisingan dan menampilkan level kebisingan serta dapat memberikan peringatan secara otomatis. Pembuatan alat ini dimaksudkan agar dapat digunakan untuk memberikan kenyamanan masyarakat dari gangguan kebisingan sound sistem. Selain daripada itu aplikasi kebisingan juga dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan sound sistem mengeluarkan suara. Perancangan aplikasi pada penelitian ini menggunakan APP Inventor. Penggunaan app inventor memudahkan dalam uji coba aplikasi tanpa harus pemasangan dan pencopotan aplikasi pada Telepon genggam. Dari pengujian aplikasi pada penelitian ini dapat juga menghasilkan perbandingan antara jarak dan kebisingan yang diterima. Walaupun demikian besaran aplikasi yang diterima oleh telepon genggam masih perlu penelitian lebih lanjut, karena dapat bergantung pada alat yang digunakan sebagai pendeteksi dan banyaknya penghalang suara atau pula gangguang suara yang lain.

Kata Kunci : Suara, Deteksi, Android. 1. PENDAHULUAN

Di kehidupan masyarakat bersosisal melakukan sebuah perayaan atau pesta adalah hal yang sering dijumpai. Kegiatan tersebut tentu tak lepas dari kebutuhan pengeras suara. Pengeras suara digunakan untuk memperdengarkan musik atau untuk menyampaikan informasi seperti pidato kepada para pengunjung atau masyarakat sekitar.

Kebisingan merupakan hal yang perlu dihindari. Karena kebisingan bukan saja mengganggu alat pendengaran, tetapi juga

mengganggu konsentrasi. Apalagi jika berada dipemukiman padat penduduk, suara dari sound sistem yang terlalu keras akan menggema dan terdengar dimana – mana. Juga perlu diperhatikan dengan jika ada anak kecil atau bayi yang ada disekitar area tersebut, tentu sangat mengganggu jam istirahat dari bayi karena mendengar suara yang terlalu keras.

Dari alasan diatas terlihat ada sebuah polemik antara menyampaikan informasi dengan keras atau menjaga kenyamanan pendengaran masyarakat. Keinginan untuk

(2)

menyampaikan pengumunan adanya kegiatan atau hajatan tentu beresiko juga adanya penolakan dari tentangga. Koordinasi dengan lingkungan dan pemahaman dari masing – masing pihak sangat diperlukan.

Oleh karena itu penulis melakukan sebuah penelitian yang berjudul “RANCANG BANGUN APLIKASI PENDETEKSI KEBISINGAN UNTUK PERSEWAAN SOUND SISTEM DENGAN MEDIA ANDROID” agar dapat digunakan masyarakat sebagai pendengar atau pemilik persewaan sound sistem untuk memperoleh kenyamanan bersama. Bukan hanya dengan mengukur kadar kebisingan saja , tetapi juga dapat digunakan untuk mencari solusi agar kebisingan tersebut tidak terlalu mengganggu..

2. LANDASAN TEORI

Penelitian terdahulu yang pertama adalah dari Kharis dengan judul penelitian “Rancang Bangun Sistem Deteksi kebisingan Sebagai Kontrol Kenyamanan Ruangan Perpustakaan” tahun 2013 . Berdasarkan penelitan tersebut telah dibuat sebuah penelitian seperangkat alat pendeteksi kebisingan suara (tekanan suara) dalam satual desibel yang dapat digunakan sebagai media kontrol kebisingan untuk kenyamanan dalam ruangan perpustakaan. Hasil karateristik

sistem sensor diperoleh beberapa variabel karateristik statik yaitu linearitas sebesar 0,946. Sistem deteksi kebisingan telah diimplementasikan di perpustakaan Saintek UIN sunan Kalijaga Yogyakarta dengan prosentase keberhasilan rata – rata 96%. Sitem yng disusun dalam penelitian ini adalah mendeteksi kebisingan dengan perangkat lektronik dan dilengkapi dengan sistem peringatan berupa bunyi buzzer atau warning text yang akan ditampilkan pada dot matrik LED. Buzzer difungsikan sebagai pengalih perhatian sedangkan warning text sebagai penampilan tulisan peringatan bagi pengunjung perpustakaan.

Penelitian kedua yaitu dari Suyatno tahun 2010 dengan penelitian berjudul “Perancangan dan Pembuatan Alat Pendeteksi Tingkat Kebisingan Bunyi Berbasis Mikrokontroler “. Pada penilitian tersebut alur dan cara kerja dari alat secara keseluruhan adalah ketika sensor menangkap bunyi dengan level tertentu, maka sensor manghasilkan arus listrik dari proses ggl induksi yang terjadi di dalamnya. Besarnya arus listrik ini masih sangat lemah sehingga memerlukan rangkaian penguat supaya data dapat diolah. Rangkaian penguat yang digunakan adalah menggunakan Amplifier jenis BTL. Selanjutnya data yang sudah dikuatkan tersebut di proses oleh rangkaian penyala Level LED untuk menyalakan sepuluh

(3)

LED secara berurutan tergantung pada besarnya sinyal masukan yang diterima. LED yang menyala tersebut merupakan data yang dikirimkan menuju rangkaian selajutnya, dan dikarenakan data yang di hasilkan ini masih dalam bentuk data Analog, maka masih memerlukan proses lebih lanjut supaya menjadi data digital. Proses pengubahan data tersebut menggunakan rangkaian komparator, sehingga data dapat dengan mudah diolah oleh mikrokontroler. Data hasil pengolahan oleh mikrokontroler ini selanjutnya ditampilkan oleh unit keluaran (Dislay) berupa angkaangka pada Seven Segment yang menyatakan besarnya tingkat tekanan bunyi (SPL) yang terukur. Alat yang dibuat hanya dapat mengukur tingkat kebisingan berdasarkan nilai SPL-nya, bukan berdasarkan pada Frekuensinya. Alat yang dibuat dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi tingkat kebisingan di suatu lokasi, dan akan memberikan informasi kepada orang disekitar tentang kondisi yanga ada. Akibatnya dapat dilakukan tindakan tertentu terhadap kondisi yang terjadi.

Dari kedua penelitian diatas dapat diketahui bahwa penyusunan rancangan dibuat menggunakan perangkat elektronik dengan menggunakan media penyampaian informasi berupa lampu LED dan bunyi. Sedangkan aplikasi yang disusun oleh

penulis adalah menggunakan media android pada telepon genggam.

2.2 Bunyi

Bunyi atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara. Kebanyakan suara adalah gabungan berbagai sinyal getar terdiri dari gelombang harmonis, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan getaran Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan tekanan suara desibel (dB). Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia berkisar antara 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Sensor Suara

Sensor Suara adalah sensor yang memiliki cara kerja merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini hampir mirip dengan cara kerja sensor sentuh pada perangkat seperti telepon genggam, laptop, dan notebook. Sensor ini bekerja

(4)

berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang memiliki kumparan kecil dibalik membran tersebut naik dan turun. Kecepatan gerak kumparan tersebut menentukan kuat lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya. Salah satu komponen yang termasuk dalam sensor ini adalah Microphone atau Mic. Mic adalah komponen eletronika dimana cara kerjanya yaitu membran yang digetarkan oleh gelombang suara akan menghasilkan sinyal listrik.

2.3 Android

Android merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android

bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Gambar 2.1 Handphone Android

2.4 Aplikasi Decible Meter

Untuk menentukan pembanding, maka diperlukan alat yang telah ada dan berfungsi sebagai standart. Secara arti bahasa standart adalah suatu norma atau persyaratan yang biasanya berupa suatu dokumen formal yang menciptakan kriteria, metode, proses, dan praktik rekayasa atau teknis yang seragam. Suatu standar dapat pula berupa suatu artefak atau perangkat formal lain yang digunakan untuk kalibrasi. Alat tersebut di unduh dari playstore google dan dilakukan penginstalan pada aplikasi pada telepon genngam yang sama dengan alat yang diteliti. Kemudian dilakukan penyesuaian pembacaan (kalibrasi) dari alat yang baru dengan alat yang lama. Hal ini dilakukan agar setiap pengecekan yang dilakukan menghasilkan data output yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.

(5)

Gambar 2.5 Aplikasi Decibel

2.5 APP INVENTOR

App Inventor untuk Android adalah sebuah aplikasi web open-source asli yang disediakan oleh Google , dan sekarang dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Hal ini memungkinkan pendatang baru untuk pemrograman komputer untuk membuat aplikasi perangkat lunak untuk Android sistem operasi (OS). Menggunakan antarmuka grafis, sangat mirip dengan Gores dan StarLogo TNG antarmuka pengguna , yang memungkinkan pengguna untuk drag-and-drop objek visual untuk membuat aplikasi yang dapat berjalan pada perangkat Android. Dalam menciptakan App Inventor, Google menarik pada penelitian yang signifikan sebelumnya dalam komputasi pendidikan, serta pekerjaan

yang dilakukan dalam Google pada lingkungan pengembangan online.

App Inventor dan proyek-proyek yang didasarkan diinformasikan oleh pembelajaran konstruksionis teori, yang menekankan bahwa program dapat menjadi kendaraan untuk menarik ide-ide yang kuat melalui pembelajaran aktif. Dengan demikian, itu adalah bagian dari gerakan yang sedang berlangsung di komputer dan pendidikan yang dimulai dengan karya Seymour Papert dan Logo Grup MIT pada tahun 1960 dan juga telah terwujud dengan Mitchel Resnick kerja 's di Lego Mindstorms dan StarLogo .

2.6 Gambar APP inventor App Inventor meliputi:

Halaman Desainer, di mana komponen program yang ditentukan. Ini termasuk komponen yang terlihat, seperti tombol dan gambar, yang ditempatkan pada layar simulasi, dan komponen non-terlihat, seperti sensor dan koneksi web.

Sebuah editor blok, di mana logika program dibuat. Sebuah kompiler berdasarkan kerangka sesuai dengan

(6)

skema bahasa pemrograman. Diagram blog yang berbentuk puzle memudahkan penguna untuk menyusun algoritma pemrograman.

2.6 Microsoft Excel

Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation yang dapat dijalankan pada Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro hingga saat ini. Bahkan, saat ini program ini merupakan program spreadsheet paling banyak digunakan oleh banyak pihak, baik di platform PC berbasis Windows maupun platform Macintosh berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0 diterbitkan pada tahun 1993. Aplikasi ini merupakan bagian dari Microsoft Office System, dan versi terakhir adalah versi Microsoft Office Excel 2013 yang diintegrasikan di dalam paket Microsoft Office System 2013.

Regresi

Analisis regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel(-variabel)

yang lain. Variabel "penyebab" disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel independen, atau secara bebas, variabel X (karena seringkali digambarkan dalam grafik sebagai absis, atau sumbu X). Variabel terkena akibat dikenal sebagai variabel yang dipengaruhi, variabel dependen, variabel terikat, atau variabel Y. Kedua variabel ini dapat merupakan variabel acak (random), namun variabel yang dipengaruhi harus selalu variabel acak. Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel. Jika kita memiliki dua buah variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat diramalkan.

Persamaan Regresi Linier dari Y terhadap X

Persamaan regresi linier dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b X Keterangan: Y = variabel terikat X = variabel bebas a = intersep b = koefisien regresi/slop

3.3 Desain Sistem

Desain sistem pada aplikasi ini adalah dengan melakukan pendekatan relistis

(7)

terhadap kondisi sesungguhnya, berikut ini adalah flowchart sistem yang akan dibangun:

Gambar 3.1 Flowcart Sistem

Dari flowchart diatas, dapat dijelaskan bahwa pertama kali yang harus di masukkan adalah data jarak dari aplikasi terhadap sumber suara, hal ini sebagai gambaran dari pendengaran telinga masyarakat terhadap sumber bunyi. Lalu aplikasi akan melakukan analisa dengan membandingakan maksimal tekanan suara yang dihasilkan dengan batasan tekanan suara yang telah dilakukan penelitian terlebih dahulu. Jika tekanan suara tersebut

melebihi dari ambang batas atas yang telah ditentukan, maka akan muncul peringatan pada aplikasi untuk menurunkan volume

suara.

4.1 Hasil Implementasi

Program

a. Implementasi Halaman

Pada bagian atas halaman ini terdapat teks peringatan pada bagian atas yang akan muncul sesuai dengan batasan suara yang dihasilkan. Warna latar belakang teks juga akan berubah mengikuti besaran suara yang dihasilkan , jika terlalu keras akan berwarna merah dengan peringatan “Suara Terlalu Keras”, jika sedang akan berwarna kuning dengan peringatan “Suara Terdengar Sedang” dan jika suara lemah akan berwarna hijau dengan peringata “Suara Terdengar Sedang” . Dibawah teks peringatan terdapat nilai suara yang dihasilkan. Nilai yang muncul adalah 0 sampai dengan 100.

(8)

Pengaturan batasan dapat dilakukan dengan cara menekan tombol “-“ disamping kiri untuk mengurangi nilai batasan dan menekan tombol “+” untuk menambahkan nilai batasan. Terdapat tiga macam batasan yang berguna untuk mengatur tiga macam peringatan seperti yang telah disebutkan.

Dibawahnya lagi terdapat grafik yang menggambarkan besaran suara yang dihasilkan. Grafik menyajikan suara yang dihasilkan selama 30 detik terakhir, sehingga data akan selalu terbarukan sehingga terlihat bergerak mengikuti alunan suara. Terdapat dua garis grafik yang menggambarkan nilai asli yang dihasilkan oleh aplikasi atau sama dengan angka yang muncul pada aplikasi dan grafik berikutnya adalah nilai yang telah melalui perhitungan.

Implementasi Pembanding

Dari data dapat diketahui bahwa maksimum dari bunyi yang dapat diterima oleh Aplikasi yang dirancang penulis adalah 100, sedangkan maksimum yang dihasilkan oleh Decibel meter adalah 85. Minimum nilai yang dihasilkan oleh alat penulis adalah1,5 sedangkan minimum pada Decibel meter adalah 40.Dengan demikian berikutnya dicari equivalen dari pembacaan aplikasi yang dibuat oleh penulis agar dapat sesuai dengan aplikasi DB 10th.

Gambar 4.8 Grafik Jarak terhadap Kebisingan Dari Gambar 4.8 dapat dijelaskan bahwa makin dekat jarak terhadap sumber suara , maka akan makin berisik hal ini ditandai dengan warna merah, dan makin menjauh sekitar melewati 50 m suara lebih enak didengar oleh telinga.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari proses awal pembentukan latar belakang, proses perencanaan dan proses penyusunan aplikasi pendeteksi kebisingan ini telah memenuhi segala aspek yang telah disyaratkan, yaitu aplikasi telah dapat dijalankan pada perangkat android dan mampu mendeteksi suara dan mampu memberikan peringatan bila suara telah melewati batas yang ditentukan. Walaupun demikian aplikasi ini masih memiliki kekurangan. Keterbatasan peralatan untuk melakukan kalibarasi menjadi kendala, walaupun begitu kegiatan penyampaian informasi besaran telah dilakukan dengan cara yang baik dan benar.

(9)

5.2 Saran

Seperti diketahui bahwa dalam penelitian ini pembanding hasil pembacaan aplikasi adalah sebuah aplikasi yang telah lebih dahulu ada dan diunggah dari playstore google, akan lebih baik pada penelitian berikutnya menggunakan decibel meter yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

[1] Safaat, Nazruddin 2012. “Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC (Edisi Revisi)”, Bandung: Informatika.

[2] Huda, Arif Akbarul, 2012 “24 Jam!! Pintar Pemrograman Android”, Yogyakarta: Andi.

[3] Huboyo, Haryono Setiyo, 2009 “Buku Ajar Pengendalian Bising dan Bau”, Universitas Diponegoro.

Referensi Jurnal

[1] Kharis (2013), “Rancang Bangun Sistem Deteksi kebisingan Sebagai Kontrol Kenyamanan Ruangan Perpustakaan”, UIN Sunan Kalijaga, hal 1-73.

[2] Suyatno (2010), “Perancangan dan Pembuatan Alat Pendeteksi Tingkat Kebisingan Bunyi Berbasis Mikrokontroler”, ITS, hal 1-4.

[3] Listyaningrum, Andrias Wahyu (2011), “Pengaruh intensitas Kebisingan Terhadap Ambang Dengar pada Tenaga Kerja di PT Sekar Bengawan kabupaten

Karanganyar”, Universitas Sebelas Maret, hal 1-67. Referensi Website [1] http://www.wikipedia.com [2] http://www.zahiraya.com/p/app-inventor.html [3] http://www.youtube.com/watch?v= 8Z4Iyzo7o0Y [4] ttp://ai2.appinventor.mit.edu/ reference/components/ [5] http://developer.android.com/ reference/android/media/-MediaRecorder.AudioSource.html

Gambar

Gambar 2.1 Handphone Android
Gambar 2.5 Aplikasi Decibel
Gambar 3.1 Flowcart Sistem
Gambar 4.8 Grafik Jarak terhadap Kebisingan  Dari Gambar 4.8 dapat dijelaskan  bahwa makin dekat jarak terhadap sumber  suara , maka akan makin berisik hal ini  ditandai dengan warna merah, dan makin  menjauh sekitar melewati 50 m suara lebih  enak didenga

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perencanaan struktur bangunan ini, perencana mulai menghitung komponen-komponen struktur berdasarkan dari bentuk arsitektural yang telah didapat. Perencana mulai

Jika Tertanggung menderita kerugian finansial karena kehilangan fisik Kartu Kredit Mandiri yang disebabkan oleh pencurian dan Kartu Kredit Mandiri Tertanggung

Penambahan khamir Kluyveromyces lactis sebesar 0,5% dan 1% pada starter fermentasi menghasilkan produk dengan kadar asam laktat yang sama, sedangkan substitusi

Dari kajian diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama , masalah utama yang menyebabkan terjadi sengketa tanah kawasan hutan antara masyarakat desa hutan

Karya Mudrajad yang paling banyak dikutip justru dari berasal dari buku. Kalau saya bisa menulis buku dan artikel, Anda pasti

Secara kualitatif hasil pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengadian Kepada Masyarakat di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung dapat terlaksana dengan baik

Pada kasus subjek intervensi yang digunakan untuk mengurangi perilaku agresi fisik adalah behavioral therapy dengan teknik operant conditioning dan observational learning

Tekanan yang normal pada NPH disebabkan karena pelebaran ventrikel menyebabkan resistensi subependimal menurun, penyerapan yang efisien pada subependima untuk mengimbangi