• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerintah Kabupaten Jembrana KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemerintah Kabupaten Jembrana KATA PENGANTAR"

Copied!
191
0
0

Teks penuh

(1)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2016 dapat disusun dan dan ditetapkan serta terpublikasikan. Penyusunan RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016 ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016 menjadi perencanaan tahap II Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2025 dan bertujuan untuk memberikan landasan kebijakan strategis dalam kerangka pencapaian visi, misi dan program Kepala Daerah. Sebagai suatu dokumen perencanaan, RPJMD akan digunakan oleh seluruh satuan kerja pemerintah kabupaten/ kota sebagai acuan/ dasar bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan periode 2011-2016 dan di dalamnya tertuang kebijakan - kebijakan yang perlu ditempuh sebagai bagian dari pelaksanaan visi, misi, strategi dan kebijakan prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016.

Dengan segala keterbatasan, Pemerintah Kabupaten Jembrana menyadari bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016 masih kurang sempurna. Oleh karena itu sangat diharapkan masukan yang positif dari semua pihak untuk penyempurnaan lebih lanjut dengan semangat “Mari Lakukan Perbaikan, Bersama Rakyat Membangun Jembrana”.

Akhirnya, tanpa menyebutkan satu persatu dan dengan rasa hormat yang sedalam-dalamnya diucapkan terima kasih kepada seluruh SKPD di Kabupaten Jembrana, instansi pemerintah, swasta dan seluruh pihak yang telah membantu penyusunan sampai dengan ditetapkannya RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2016. Mudah-mudahan kita diberikan kekuatan lahir batin dalam mengemban tugas pembangunan. Terima kasih.

Negara, 21 September 2011 BUPATI JEMBRANA

(2)
(3)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 iii

Halaman

B A B I PENDAHULUAN I-1

1.1 Latar Belakang I-1

1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2

1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3

1.4 Sistematika Penulisan I-7

1.5 Maksud dan Tujuan I-9

B A B II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II- 1

2.1 Aspek Geografis dan Demografi II- 1

2.1.1 Karakteristik Kab. Jembrana II- 1

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah II-11

2.1.3 Wilayah Rawan Bencana II-16

2.1.4 Demografi II-18

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat II-20

2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi II-20

2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial II-25

2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga II-27

2.3 Aspek Pelayanan Umum II-27

2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib II-27

2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan II-40

2.4 Aspek Daya Saing Daerah II-43

2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah II-43

2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur II-43

2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi II-44

(4)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 iv

SERTA KERANGKA PENDANAAN

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu III-1

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD III-1

3.1.2 Neraca Daerah III-5

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu III-7

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran III-7

3.2.2 Analisis Pembiayaan III-8

3.3 Kerangka Pendanaan III-10

3.3.1 Pendapatan Daerah III-10

3.3.2 Belanja Daerah III-12

B A B IV ANALISIS ISU – ISU STRATEGIS IV-1

4.1 Permasalahan Pembangunan IV-1

4.1.1 Pembangunan peningkatan kesejahteraan masyarakat IV-1

4.1.2 Pembangunan Peningkatan Layanan Umum terfokus kepada peningkatan layanan dasar masyarakat

IV-1 4.1.3 Pembangunan Daya Saing Daerah yang masih kurang

optimal

IV-2

4.2 Isu Strategis IV-2

4.2.1 Isu strategis terhadap pembangunan kesejahteraan masyarakat

IV-2 4.2.2 Isu strategis terhadap Pembangunan Peningkatan Layanan

Umum terfokus kepada peningkatan layanan dasar masyarakat

IV-3

4.2.3 Isu strategis pada Pembangunan Peningkatan Daya Saing Daerah yang masih kurang optimal

IV-4

B A B V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V-1

5.1 Visi V-1

5.2 Misi V-2

5.3 Tujuan dan Sasaran V-4

B A B VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI-1

(5)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 v

DAERAH

7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan VII-1

B A B VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

VIII-1

B A B IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

IX-1

(6)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kab./ Kota se-Provinsi Bali II-1

Tabel 2.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kab. Jembrana II-2

Tabel 2.3 Penggunaan Lahan di Kabupaten Jembrana (Ha) Tahun 2008 II-9 Tabel 2.4 Kawasan Non Budidaya, Budidaya Pertanian dan Budidaya Non

Pertanian di Kabupaten Jembrana Tahun 2007

II-10 Tabel 2.5 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana

Th 2001 - 2010

II-18 Tabel 2.6 Komposisi Penduduk Kabupaten Jembrana Berdasarkan Jenis

Kelamin

II-19 Tabel 2.7 Struktur Usia Penduduk Kabupaten Jembrana Bulan Mei Tahun

2010

II-19 Tabel 2.8 PDRB Menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku II-21 Tabel 2.9 PDRB Atas Dasar Harga Konstan , PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku Kab. Jembrana Tahun 2005 – 2009 dan Proyeksi 2010

II-22

Tabel 2.10 Gini Ratio Kabupaten Jembrana Tahun 2005 - 2010 II-23

Tabel 2.11 Persentase Penduduk diatas Garis Kemiskinan II-25

Tabel 2.12 Capaian Kinerja Pendidikan Kab. Jembrana Tahun 2006-2010 II-25 Tabel 2.13 Capaian Kinerja Kesehatan Kab. Jembrana Tahun 2006 - 2010 II-26 Tabel 2.14 Capaian Kinerja Pertanahan Kab. Jembrana Tahun 2006 - 2010 II-26 Tabel 2.15 Capaian Kinerja Ketenagakerjaan Kab. Jembrana Tahun 2006 -

2010

II-26 Tabel 2.16 Capaian Kinerja Kebudayaan Kab. Jembrana Tahun 2006 - 2010 II-27

Tabel 2.17 Capaian Kinerja Pemuda dan Olahraga Kab. Jembrana Tahun 2006 - 2010

II-27 Tabel 2.18 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan Kab. Jembrana Tahun 2006

- 2010

II-28 Tabel 2.19 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Kab. Jembrana Tahun 2006 -

2010

(7)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 vii

2006 - 2010

Tabel 2.21 Capaian Kinerja Urusan Perumahan II-30

Tabel 2.22 Capaian Kinerja Urusan Tata Ruang II-30

Tabel 2.23 Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan II-31

Tabel 2.24 Capaian Kinerja Urusan Perhubungan II-31

Tabel 2.25 Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup II-32

Tabel 2.26 Capaian Kinerja Urusan Pertanahan II-33

Tabel 2.27 Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Capil II-33

Tabel 2.28 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

II-33 Tabel 2.29 Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera

II-34

Tabel 2.30 Capaian Kinerja Urusan Sosial II-34

Tabel 2.31 Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan II-35

Tabel 2.32 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM II-35

Tabel 2.33 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal II-35

Tabel 2.34 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan II-36

Tabel 2.35 Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga II-36

Tabel 2.36 Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

II-37 Tabel 2.37 Capaian Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

II-37

Tabel 2.38 Capaian Kinerja Urusan Ketahanan Pangan II-38

Tabel 2.39 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa II-38

Tabel 2.40 Capaian Kinerja Urusan Statistik II-38

Tabel 2.41 Capaian Kinerja Urusan Kearsipan II-39

Tabel 2.42 Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika II-39

Tabel 2.43 Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan II-40

(8)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 viii

Tabel 2.46 Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral II-41

Tabel 2.47 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata II-41

Tabel 2.48 Capaian Kinerja Urusan Perikanan dan Kelautan II-42

Tabel 2.49 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan II-42

Tabel 2.50 Capaian Kinerja Urusan Perindustrian II-42

Tabel 2.51 Capaian Kinerja Urusan Transmigrasi II-43

Tabel 2.52 Kemampuan Ekonomi Daerah II-43

Tabel 2.53 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur II-44

Tabel 2.54 Fokus Iklim Berinvestasi II-44

Tabel 2.55 Fokus sumberdaya Manusia II-44

Tabel 3.1 Rata – rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Jembrana 2006 – 2010

III-2 Tabel 3.2 Rata – rata Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana

Th 2008 – 2010

III-4 Tabel 3.3 Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2008-2010

Kabupaten Jembrana

III-5 Tabel 3.4 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Jembrana

2008-2009

III-5 Tabel 3.5 Analisa Rasio Keuangan Kabupaten Jembrana Tahun 2008-2009 III-7 Tabel 3.6 Realisasi Belanja Aparatur Kabupaten Jembrana Tahun

2008-2010

III-7 Tabel 3.7 Proporsi Belanja Aparatur Kabupaten Jembrana Tahun

2008 - 2010

III-8 Tabel 3.8 Defisit Riil Anggaran Kab. Jembrana Tahun 2008 - 2010 III-8 Tabel 3.9 Komposisi Penutup Defisit Riil Kab. Jembrana tahun anggaran

2008 – 2010

III-9 Tabel 3.10 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kab. Jembrana

TA. 2008 – 2010

III-9

Tabel 3.11 Proyeksi PAD kabupaten Jembrana TA. 2011 – 2015 III-10

Tabel 3.12 Proyeksi Dana Perimbangan Kabupaten Jembrana TA. 2011 – 2016

III-11 Tabel 3.13 Proyeksi Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah

Kab. Jembrana TA. 2011 – 2016

III-11 Tabel 3.14 Proyeksi Belanja Daerah Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2016 III-12

(9)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 ix

Pembangunan Daerah Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2016 Tabel 5.1 Tujuan dan sasaran Kabupaten Jembrana 2011-2016 Misi

Pertama

V-3 Tabel 5.2 Tujuan dan sasaran Kabupaten Jembrana 2011-2016 Misi Kedua V-5 Tabel 5.3 Tujuan dan sasaran Kabupaten Jembrana 2011-2016 Misi Ketiga V-6 Tabel 5.4 Tujuan dan sasaran Kabupaten Jembrana 2011-2016 Misi

Keempat

V-7 Tabel 5.5 Tujuan dan sasaran Kabupaten Jembrana 2011-2016 Misi

Kelima

V-8

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Misi 1 VI-1

Tabel 6.2 Strategi dan Arah Kebijakan Misi 2 VI-5

Tabel 6.3 Strategi dan Arah Kebijakan Misi 3 VI-8

Tabel 6.4 Strategi dan Arah Kebijakan Misi 4 VI-11

Tabel 6.5 Strategi dan Arah Kebijakan Misi 5 VI-13

Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Jembrana 2011 - 2016

VII-4 Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai

Kebutuhan Pendanaan RPJMD Kabupaten Jembrana

VIII-3 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana

(10)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Hubungan Renstra dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-4 Gambar 1.2 Sistem Manajemen Pemerintahan/ Pembangunan Berdasarkan

Dasar Hukum dan Penanggungjawab (Nasional)

I-5 Gambar 1.3 Sistem Manajemen Pemerintahan/ Pembangunan Berdasarkan

Dasar Hukum dan Penanggungjawab (Daerah)

I-6 Gambar 1.4 Diagram Hubungan Perencanaan Pembanggunan dengan

Rencana Tata Ruang

I-7

Gambar 2.1 Peta Kabupaten Jembrana II-2

Gambar 2.2 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Jembrana Tahun 2008 II-4

Gambar 2.3 Peta Ketinggian Kabupaten Jembrana Tahun 2008 II-5

Gambar 2.4 Peta Jenis Tanah Kabupaten Jembrana Tahun 2008 II-6

Gambar 2.5 Peta Permasalahan Struktur Ruang Berdasarkan Hasil PGD Kabupaten Jembrana Tahun 2008

II-11 Gambar 2.6 Peta Permasalahan Pola Ruang Berdasarkan Hasil PGD

Kabupaten Jembrana Tahun 2008

II-12

Gambar 2.7 Peta Rawan Bencana Kabupaten JembranaTahun 2008 II-18

Gambar 2.8 PDRB per Kapita Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010 II-20 Gambar 2.9 Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Kabupaten Jembrana

Tahun 2006 – 2010

II-22 Gambar 2.10 PDRB per Kapita Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010 II-23 Gambar 2.11 Persentase Penurunan Penduduk Miskin Kabupaten Jembrana

Tahun 2010

II-24 Gambar 3.1 Grafik Anggaran dan Realisasi DAU tahun 2005-2009 III-1

Gambar 3.2 Grafik Pendapatan Asli Daerah (PAD) III-2

Gambar 3.3 Grafik Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah tahun 2005-2009 III-10 Gambar 3.4 Grafik Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi Th 2005-2009 III-10 Gambar 3.5 Grafik Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Th 2005-2009 III-11 Gambar 3.6 Grafik Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun

2005-2009

III-13 Gambar 3.7 Grafik Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Neto Th 2005-2009 III-14

(11)
(12)

NOTA KESEPAKATAN ANTARA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

NOMOR : 901/573/BAPPEDA-PM/2011 NOMOR : 901/612.1/DPRD/2011

TANGGAL : 16 JUNI 2011

TENTANG

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

TAHUN 2011 - 2016

Yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : I Putu Artha.

Jabatan : Bupati Jembrana.

Alamat : Jalan Surapati No. 1 Negara.

(13)

Jabatan : Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jembrana.

Alamat : Jalan Surapati No. 2 Negara.

c. Nama : Ir. I Ketut Widastra, MM

Jabatan : Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jembrana.

Alamat : Jalan Surapati No. 2 Negara.

sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jembrana.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2011 diperlukan Kebijakan Umum APBD yang disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara APBD Tahun Anggaran 2011.

Berdasarkan hal tersebut diatas, para pihak sepakat terhadap Kebijakan Umum APBD Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2011 yang meliputi asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2011, Kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah, yang menjadi dasar dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara dan APBD Tahun Anggaran 2011.

(14)

ketika proses pembahasan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara dan Rancangan APBD Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2011, dapat dilakukan dengan tidak mengadakan perubahan terhadap Nota Kesepakatan ini.

Demikianlah Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2011.

BUPATI JEMBRANA, selaku PIHAK PERTAMA, I GEDE WINASA Negara, Oktober 2010 PIMPINAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. KABUPATEN JEMBRANA selaku PIHAK KEDUA, Plt. KETUA, I KETUT SUGIASA, SH. WAKIL KETUA, Drs. I WAYAN WARDANA. WAKIL KETUA,

(15)
(16)

BUPATI JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2011

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2011-2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Menimbang : a. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai penjabaran dari visi, misi, program pembangunan Bupati dan Wakil Bupati;

b. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan amanat dari undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

c. bahwaperencanaan pembangunn dapat memberikan arah bagi peningkatan pengembangan sosial ekonomi dan kemampuan masyarakat dengan menciptakan Integritas, Sinkronisasi, dan mensinergikan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016;

(17)

Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembetukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2700);

(18)

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);

15. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 2009 – 2029 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 16);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 7 Tahun 2002 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2002 Nomor 45, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2002 Nomor 7);

(19)

Jembrana Nomor 13);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2008

Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA dan

BUPATI JEMBRANA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA

PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2011-2016.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Jembrana.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Jembrana. 3. Bupati adalah Bupati Jembrana.

4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Pemerintah Kabupaten Jembrana.

(20)

maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.

6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disebut RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016 yang selanjutnya disebut dengan RPJMD Kabupaten Jembrana adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Jembrana untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2016.

8. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut dengan Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

9. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut RKPD adalah penjabaran dari RPJM Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu pada rencana kerja pemerintah.

10. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selajutnya disebut Renja-SKPD adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

11. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

12. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

13. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

(21)

(1) RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016 diselenggarakan berdasarkan asas transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipasif, terukur, berkeadilan dan berwawasan lingkungan. (2) RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2016 bertujuan untuk :

a. Terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;

b. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;

c. Menjamin tercapainya penggunaan sumberday secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

BAB III

MATERI MUATAN DAN FUNGSI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Pasal 3

(1) RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016 memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program SKPD, lintas SKPD dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.

(2) RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016 sebagaimanan dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman penyusunan RKPD setiap tahun, Renstra SKPD, Renja SKPD, dan rencana teknis pelaksanaan dan pengendalian daerah.

(3) RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016 merupakan penjabaran periode II (kedua) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2025.

(4) RPJMD sebagiamana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(22)

Pasal 4

RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) terdiri dari: a. BAB I Pendahuluan;

b. BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah;

c. BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan;

d. BAB IV Analisis Isu-isu Strategis; e. BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran; f. BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan;

g. BAB VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah;

h. BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Disertai Kebutuhan Pendanaan;

i. BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah; dan j. BAB X Penutup.

BAB V

PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pasal 4

(1) Bupati melakukan pengendalian terhadap perencanaan pembangunan daerah.

(2) Pengendalian dan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah, meliputi:

a. pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan daerah;

b. pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan daerah; dan

(23)

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Jembrana Nomor 31 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2010 (Berita Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2005 Nomor 32) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 6

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini, dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana.

Ditetapkan di Negara

pada tanggal 21 September 2011 BUPATI JEMBRANA,

I PUTU ARTHA

Diundangkan di Negara

pada tanggal 21 September 2011

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JEMBRANA,

GEDE GUNADNYA

(24)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan nasional di selenggarakan berdasarkan azas demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kewajaran dan kesatuan nasional.

Agar pembangunan nasional dapat berhasil dengan baik maka diperlukan suatu perencanaan. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan Pemerintah daerah provinsi, kabupaten/ kota dalam rangka menyelenggarakan pemerintahannya diwajibkan untuk menyusun perencanaan pembangunan. Adapun ruang lingkup perencanan Pembangunan Nasional dan dokumen perencanaan terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementrian/ Lembaga, Rencana Kerja Kementrian/ Lembaga dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Sejalan dengan payung hukum perencanaan di tingkat pusat, maka dokumen Perencanaan Daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD).

Sebagai mana amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 pasal 5 ayat 2, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan program kepala daerah yang penyusunananya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah Kebijakan Keuangan Daerah, Strategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum dan Program satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Lintas SKPD dan Program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJMD dimaksudkan juga sebagai usaha pemecahan permasalahan pembangunan yang selektif dan antisipatif bagi kepentingan dan kebutuhan mutakhir daerah untuk masa 5 tahun mendatang sejalan dengan masa tugas Kepala Daerah terpilih.

Dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah, RPJMD disusun mengacu kepada berbagai dokumen perencanaan terkait baik vertikal maupun horizontal, perencanaan vertikal yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional dan Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional/ Propinsi, dan dokumen perencanaan lainnya yang disusun secara sektoral. Dari sisi horizontal RPJMD Kabupaten Jembrana mengacu kepada RPJP Kabupaten, RTRW Kabupaten dan dokumen perencanaan lainnya .

(25)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 I-2

Penyusunan RPJMD Kabupaten Jembrana tahun 2011-2016 sebagai perwujudan Visi, Misi dan program Kepala Daerah disusun berdasarkan beberapa pendekatan yaitu:

1. Pendekatan Politik, pendekatan politik ini memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah sebagai proses penyusunan rencana program, karena rakyat memilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan para calon Kepala Daerah. Dalam hal ini rencana pembangunan adalah penjabaran agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah saat kampanye ke dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

2. Pendekatan Teknokratik, pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka pikir ilmiah oleh lembaga yang secara fungsional bertugas untuk hal tersebut.

3. Pendekatan Partisipatif, pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan. Pendekatan ini bertujuan untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.

4. Pendekatan Atas-Bawah (top-down) dan Bawah–Atas (bottom-up), pendekatan ini dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Hasil proses tersebut kemudian diselaraskan melalui musyawarah pemabangunan.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2016 ini, sejumlah peraturan digunakan sebagai rujukan, antara lain:

1) Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggara Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(26)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 I-3

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

11) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 12) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

14) Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) Kabupaten Jembrana Tahun 2006 – 2025 ( Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 );

15) Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2008 Nomor 3; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3);

1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Sistem Perencanaan Pembangunan adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah. Dalam hal ini keterkaitan suatu dokumen perencanaan dengan dokumen perencanaan lainnya sangat menentukan dan diupayakan saling bersinergi.

(27)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 I-4

Gambar 1.1

Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, ruang lingkup perencanaan pembangunan nasional dan dokumen perencanaan terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga, Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Disamping

RPJM-Nasional

(5 Tahun) RPJP-Nasional (20 Tahun)

RPJP-Daerah Propinsi (20 Tahun) RPJP-Daerah Kab/Kota (20 Tahun) RPJM- Daerah Propinsi/ Renstrada-Propinsi dan Standar Pelayanan Minimal

RPJM-Daerah

Kab/Kota (5 Tahun) Renstra-SKPD Rancangan

Renstra-SKPD (5 Tahun) RKPD Kab/Kota (1 Tahun) Renja-SKPD (1 Tahun) RAPBD Kab/Kota (1 Tahun) RKP Pedoman Memperhatikan Acuan Acuan Acuan Pedoman Pedoman Input Pedoman Memperhatikan Penjabaran Acuan Acuan Acuan Input Pedoman Pedoman

(28)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 I-5

hubungan hirarki dukumen, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 juga mengamanatkan hubungan dalam system manajemen. Sistem manajemen perencanaan pembangunan nasonal yang terdiri atas subsistem SPPN (Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional), SKN (Sistem Keuangan Negara), SAKIP (Sistem Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah), SAP (Sistem Akuntasi Pemerintah) dan SPE (Sistem Pelaporan dan Evaluasi). Hubungan sistem manajemen perencanaan pembangunan dalam berbagai system dapat ditunjukan dengan gambar 1.2

Gambar 1.2

PERENCANAAN PENGANGGARAN PELAKSANAAN

MONITORING DAN EVALUASI BERBASIS KINERJA

KINERJA ORG. KINERJA KEUANGAN

KINERJA PEMBANGUNAN BAPPENAS DEP. KEUANGAN K/L MENPAN DEP. KEUANAN BAPPENAS

UU 25/2004 UU 17/2003 PP 21/2004 Permeneg 5/2010 INPRES 7/99 (R. Perpres SAKIP) PP 8/2006 PP 39/2006 RPJMN RKP RENSTRA RAPBN RENJA/ RKT LAKIP (K/L) LAKIP (UNIT ORG./ES.I) LAKIP (SATKER/ES.II) SPPN SKN SPPN, SKN SAKIP RKA K/L

SISTEM MANAJEMEN PEMERINTAHAN/PEMBANGUNAN BERDASARKAN DASAR HUKUM DAN PENANGGUNGJAWAB (Nasional)

SAP SPE Lap. Keuangan (UNIT ORG./ES.I) Lap. Keuangan (K/L) Lap. Keuangan (SATKER/ES.II) L. PEP (UNIT ORG./ES.I) L. PEP (K/L) L. PEP (SATKER/ES.II) RPJPN DIPA/DIPA L. PEP (K/L) Sumber : Bappenas 2010

Sejalan dengan payung hukum perencanaan di tingkat pusat, maka dokumen Perencanaan Daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 pasal 5 ayat 2, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat Arah Kebijakan Keuangan Daerah, Strategi Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum, dan Program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SPKD dan program

(29)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 I-6

kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana akan menjadi pedoman bagi SKPD dalam wilayah Kabupaten Jembrana dalam menyusun Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD), yang memuat antara lain Visi, Misi, Tujuan, dan Cara mencapai tujuan (strategi). Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) memuat program-program dan kegiatan indikatif.

Sistem manajemen perencanaan pembangunan, juga berlaku di daerah. Sebagaimana dalam Permendagri 54 Tahun 2010, RPJPD dijabarkan dalam RPJMD, dan RPJMD dijabarkan dalam RKPD untuk setiap tahunnya, dan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Hubungan sistem manajemen perencanaan pembangunan daerah ditunjukan dengan gambar 1.3

Gambar 1.3

PERENCANAAN PENGANGGARAN PELAKSANAAN

MONITORING DAN EVALUASI BERBASIS KINERJA

KINERJA ORG. KINERJA KEUANGAN

KINERJA PEMBANGUNAN

BAPPEDA BPKD SKPD MENPAN DEP. KEUANAN BAPPENAS UU 32/2004 UU 33/2004 Permendagri 13/59PP 8/2008 INPRES 7/99 (R. Perpres SAKIP) PP 8/2006 PP 39/2006 RPJMD RKPD RENSTRA SKPD RAPBD RENJA/ RKT SKPD LAKIP DAERAH SPPN SKN SPPN, SKN SAKIP RKA SKPD

SISTEM MANAJEMEN PEMERINTAHAN/PEMBANGUNAN BERDASARKAN DASAR HUKUM DAN PENANGGUNGJAWAB (Daerah)

SAP SPE Lap. Keuangan DAERAH LAP. P & E DAERAH RPJPD DPA SKPD LAP P & E DAERAH Sumber : Bappenas 2010

Berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, mensyaratkan bahwa Rencana Tata Ruang merupakan dasar dalam menyusun prioritas program pembangunan. Rencana Tata Ruang Kabupaten Jembrana digunakan sebagai dasar penyusunan prioritas program pembangunan sesuai dengan

(30)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 I-7

pusat pengembangan wilayah dan tata guna ruang Kabupaten Jembrana. Hubungan RPJMD Kabupaten Jembrana periode tahun 2011-2016 dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jembrana digambarkan pada diagram 1.3 di bawah ini:

Gambar 1.4

Diagram Hubungan Perencanaan Pembanggunan dengan Rencana Tata Ruang

8 PERENCANAAN PEM BANGUNAN PERENCANAAN TATA RUANG PERENCANAAN SEKTORAL Nasional Provinsi Kabupaten/ Kota Kecamatan

RENCANA PEM BANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJPD) RENCANA KERJA PEM ERINTAH (RKPD) RENCANA TATA RUANG NASIONAL RENCANA TATA RUANG PROVINSI RENCANA TATA RUANG KABUPATEN/KOTA RENCANA TATA RUAG KECAM ATAN JARINGAN INFRASTRUKTUR ANTARPULAU DAN ANTAR-PROVINSI JARINGAN INFRASTRUKTUR ANTARKABUPATEN ANTARKOTA JARINGAN INFRASTRUKTUR ANTARDESA

RENCANA PEM BANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM D)

RENCANA PEM BANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJPD)

RENCANA KERJA PEM ERINTAH (RKPD)

RENCANA PEM BANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM D)

RENCANA PEM BANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP)

RENCANA KERJA PEM ERINTAH (RKP)

RENCANA PEM BANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM N)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN,

PERENCANAAN TATA RUANG

DAN PERENCANAAN SEKTORAL

PERENCANAAN PEMBANGUNAN,

PERENCANAAN TATA RUANG

DAN PERENCANAAN SEKTORAL

JARINGAN INFRASTRUKTUR ANTARKECAM ATAN

Sumber : Paparan Bappenas Tahun 2009

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan RPJMD, Dasar Hukum Penyusunan, hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan, serta Maksud dan Tujuan.

(31)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 I-8

Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan mayarakat, aspek pelayanan umum dan daya saing daerah.

BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab ini menjelaskan kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu,serta kerangka pendanaan.

BAB IV. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab ini memuat penjelasan tentang isu strategis sebagai dampak dari kinerja pengelolaan kepemerintahan dalam lima tahun lalu yang dipakai acuan dalam menyusun visi, misi, tujuan dan sasaran serta cara mencapai tujuan dan sasaran lima tahun ke depan.

BAB V. VISI , MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Bab Ini menguraikan visi dan misi kepala daerah, serta tujuan dan sasaran pembangunan setiap misi yang akan dicapai selama lima tahun ke depan yang dirumuskan bersama para pemangku kepentingan.

BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini berisi perumusan strategi yang merupakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah sebagai dasar perumusan program pembangunan daerah.

BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab ini berisi tentang kebijakan umum yang merupakan pedoman penyusunan program prioritas pembangunan jangka menengah daerah bagi setiap satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan kewilayahan.

Bab ini memuat perumusan program-program yang akan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan memperhatikan renstra yang disiapkan masing-masing SKPD yang diintegrasikan dengan visi, misi, kebijakan dan program (indikatif) yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Jembrana tahun 2011-2016.

BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Dalam Bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD dan disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perncanaan.

BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab Ini menguraikan penjelasan indikator kinerja daerah yang diamanatkan oleh Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 yaitu Indikator Kinerja kunci sebagai pengukur kemampuan penyelenggaraan pemerintah

(32)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 I-9

daerah. Bab ini juga menguraikan Indikator Kinerja Utama sebagaimana amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama.

BAB X. PENUTUP

Bab ini memuat penjelasan tentang pedoman transisi serta proses, mekanisme dan metoda pelaksanaan tahunan atas RPJMD ini, mekanisme perencanaan partisipatif secara berjenjang serta evaluasi kinerja dan penyusunan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan dengan mengacu pada aturan perundangan yang berlaku dan arahan kebijakan nasional.

1.5 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016 adalah untuk memberikan landasan kebijakan strategis dalam kerangka pencapaian visi, misi dan program Kepala Daerah. Sebagai suatu dokumen perencanaan, RPJMD akan digunakan oleh seluruh satuan kerja pemerintah kabupaten/kota sebagai acuan/dasar bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan periode 2011-2016 dan di dalamnya tertuang kebijakan-kebijakan yang perlu ditempuh sebagai bagian dari pelaksanaan visi, misi, dan strategi utama Pemerintah Kabupaten Jembrana 2011-2016.

Tujuan penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016 tidak dapat dilepaskan dari proses perencanaan pembangunan sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam hal ini, tujuannya adalah untuk:

1. Menjabarkan visi dan misi Kepala Daerah ke dalam bentuk strategi, kebijakan, program, dan kegiatan.

2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi dokumen RPJMD dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya, baik secara vertikal maupun horisontal, sekaligus juga sebagai pedoman dalam melihat dan memelihara konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan. 3. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan, dan berkelanjutan, sejalan dengan upaya menggeser ketergantungan pada pemanfaatan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui kepada pemanfaatan sumber-sumber daya yang dapat diperbaharui.

4. Mengidentifikasi isu-isu pembangunan dan kebijakan perencanaan pembangunan daerah, sehingga betul-betul bisa berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, dalam rangka mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

5. Melakukan analisis kebijakan perencanaan pembangunan daerah, untuk dapat merumuskan arah kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah yang menjamin tercapai pemanfaatan sumber daya secara optimal tersebut di atas. 6. Membagi pencapaian sasaran setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

(33)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 I-10

sinkronisasi dan sinergitas pemahaman antar pelaku pembangunan, baik secara lintas ruang (spasial), maupun lintas kegiatan (sektoral).

(34)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 II-1

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

2.1.1 Karakteristik Kabupaten Jembrana 1) Luas dan batas wilayah administrasi;

Luas wilayah Kabupaten Jembrana secara keseluruhan adalah 841,80 Km² atau 14,93 % dari luas Propinsi Bali, terluas kedua setelah Kabupaten Buleleng.

Tabel 2.1

Luas Wilayah Kab./Kota se-Provinsi Bali Tahun 2010

Sumber: BPS Kab. Jembrana (Jembrana Dalam Angka Th 2010)

Dengan luasan daerah yang demikian merupakan potensi yang sangat baik khususnya di sektor pertanian maupun sektor-sektor lain seperti perkebunan, perikanan, industri maupun perdagangan. Dari 5 (lima) kecamatan yang ada di Kabupaten Jembrana, yang terluas adalah Kecamatan Mendoyo. Rincian luas masing-masing kecamatan, yaitu sebagai berikut:

a. Kecamatan Melaya seluas : 197,19 km2 b. Kecamatan Negara seluas : 126,60 km2 c. Kecamatan Mendoyo seluas : 294,49 km2 d. Kecamatan Pekutatan seluas : 129,65 km2 e. Kecamatan Jembrana : 93,87 km2

Secara administrasi Kabupaten Jembrana dibagi atas 5 (lima) wilayah kecamatan, 41 desa dan 10 kelurahan dengan 244 banjar dinas dan 43 lingkungan. Di samping desa dinas, Kabupaten Jembrana juga

No. Luas Wilayah Km2 %

1 Jembrana 841,80 14,93 2 Buleleng 1.365,88 24,23 3 Karangasem 839,54 14,89 4 Tabanan 839,33 14,89 5 Bangli 520,81 9,24 6 Badung 418,52 7,42 7 Gianyar 368,00 6,53 8 Klungkung 315,00 5,59 9 Kota Denpasar 127,78 2,27 Provinsi Bali 5.636,66 100,00

L UAS WIL AY AH P R OVINS I B AL I

14,93% 24,23% 14,89% 14,89% 9,24% 7,42% 6,53%5,59%2,27% J embrana B uleleng K arangas em Tabanan B angli B adung G ianyar K lungkung K ota Denpas ar

(35)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 II-2

memiliki desa Pekraman sebanyak 64 buah dengan Banjar Adat sebanyak 285 buah.

Tabel 2.2

Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana Tahun 2010

No. Pembagian Wilayah Administrasi Jumlah

1 Jumlah Kecamatan 5

2 Jumlah Desa/Kelurahan 41/10

Jumlah Dusun/Lingkungan 207/43

3 Jumlah Desa Adat (Desa Pakraman) 64

4 Jumlah Banjar Adat 232

5 Jumlah Rumah Tangga 84.440

6 Jumlah Penduduk 307.804

7 Kepadatan Per Km2 2.760

8 Luas Wilayah 841,80 Km2

9 Perbandingan Laki-Perempuan ( Sex ratio) 99%

Sumber : BPS Kab. Jembrana (Jembrana Dalam Angka Th 2010)

Batas-batas wilayah Kabupaten Jembrana adalah: a. Sebelah Utara dengan Kabupaten Buleleng b. Sebelah Timur adalah Kabupaten Tabanan c. Sebelah Selatan adalah Samudra Indonesia. d. Sebelah Barat adalah Selat Bali

Gambar 2.1

Peta Kesesuaian Lahan Kawasan Budidaya Kabupaten Jembrana Tahun 2008

(36)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 II-3

2) Letak dan Kondisi Geografis; a. Posisi Astronomis

Kabupaten Jembrana sebagai salah satu dari 9 (sembilan) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bali, secara geografis terletak di ujung barat Pulau Bali membujur dari barat ke timur tepatnya terletak pada posisi 8o 09’30”- 8o 28’02” Lintang Selatan dan 114o 25’ 53” - 114o

56’ 38” Bujur Timur. b. Posisi Geostrategik

Kabupaten Jembrana merupakan pintu masuk maupun keluar pulau Bali, melalui pelabuhan Gilimanuk. Angkutan barang, wisata, penumpang umum dan jasa dari Pulau Jawa akan melewati Kabupaten Jembrana menuju ke Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem di sebelah Utara, dan angkutan menuju Kabupaten Tabanan, Badung, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Klungkung di bagian selatan dan selanjutnya menuju penyeberangan Padang Bai dengan tujuan Provinsi NTB. Dengan demikian Jembrana merupakan jalur penghubung utama segala aktivitas antar kota-kota di pulau Jawa dengan pulau Bali, NTB dan NTT melalui jalur darat.

c. Kondisi Kawasan

Permukaan bumi Kabupaten Jembrana bergelombang dan berbukit di bagian Utara, dan landai di bagian Selatan. Ketinggian wilayah Kabupaten Jembrana mencapai 306,84 meter di atas permukaan laut dengan titik tertinggi hanya 700 meter. Kabupaten Jembrana memiliki pantai sepanjang 78 km dan memiliki 37 sungai dengan panjang seluruhnya sebanyak 495,8 kilometer.

3) Topografi

Topografi wilayah Kabupaten Jembrana meliputi daerah pegunungan di bagian utara dan pendataran (pantai) di bagian selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia. Pada bagian tengah

merupakan daerah perkotaan. Ketinggian topografi bervariasi ± 1000 mdpl (bagian utara) sampai ± 1.0 (Pantai Selatan), dengan

kemiringan rata-rata lahan sebagai berikut :

 Datar : 25,00 %

 wilayah landai : 10,16 %

 wilayah berbukit : 25,24 %

(37)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 II-4

Gambar 2.2

Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Jembrana Tahun 2008

Sumber :Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana 2008

Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Jembrana dapat di kelompokkan ke dalam 4 kelompok:

1. Wilayah dengan kemiringan lereng 0 – 2% (datar) seluas 210,47 Km2, tersebar diseluruh kecamatan Kabupaten Jembrana dan Kecamatan Negara. Kondisi tanah ini sangat potensial dimanfaatkan untuk pemukiman.

2. Wilayah dengan kemiringan lereng 2 – 15% (landai) seluas 85,49 Km2, tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana. Kondisi tanah seperti ini potensial dimanfaatkan untuk berbagai jenis usaha, namun diperlukan usaha konversasi tanah dan air.

3. Wilayah dengan kemiringan lereng 15 – 40% (bergelombang/ berbukit) seluas 212,45 Km2, terdapat diseluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana. Penggunaan tanah dengan kemiringan demikian cukup rawan dan kurang baik untuk budidaya tanaman pertanian, namun perlu dikelola dengan pemilihan tanaman yang berfungsi sebagai konversasi. Secara eksisting sebagian besar kawasan pada kemiringan ini merupakan kawasan yang dikembangkan untuk hutan produksi dan hutan lindung.

4. Wilayah dengan kemiringan lereng >40% (curam sampai sangat curam) seluas 333,39% Km2, merupakan bagian terluas dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Jembrana. Kondisi kelerengan seperti ini potensial terkenal erosi sehingga perlu diupayakan pelestarian hutan lindung.

(38)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 II-5

Gambar 2.3 Peta Ketinggian

Kabupaten Jembrana Tahun 2008

Sumber :Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana 2008

4) Geologi

a. Struktur dan Karakteristik

Berdasarkan data peta geologi Kabupaten Jembrana dapat diketahui bahwa wilayah Kabupaten Jembrana terdiri dari lima jenis batuan yaitu :

 Formasi Gamping Agung  Batuan Gunung Api Jembrana  Formasi Palasari

 Formasi Alluvium  Alluvium Formasi Sorga

Berdasarkan peta jenis tanah Provinsi Bali wilayah Kabupaten Jembrana terdiri dari beberapa jenis tanah yaitu :

a) Tanah Latosol Coklat dan Litosol (Inceptisol)

Jenis tanah ini tersebar di empat wilayah Kabupaten Jembrana, yang paling luas terdapat di Kecamatan Mendoyo ( 25.985 ha), di Kecamatan Melaya (16.319 ha), Kecamatan Negara dan Jembrana (14.130 ha) dan Kecamatan Pekutatan (12.169 ha). Jenis tanah ini dibentuk oleh bahan induk abu vulkanik intermediet dengan kandungan bahan organik yang rendah sampai sedang dan PH berkisar antara 4,5-5,5.

(39)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 II-6

b) Tanah Alluvial Coklat Kelabu

Tanah ini merupakan tanah endapan sungai dengan luas kurang lebih 10.750 Ha sebagian besar terdapat di Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana (5.725 ha).

c) Tanah Alluvial Coklat Kelabu

Jenis tanah ini di bentuk oleh bahan induk batuan gamping dengan bentuk morfologi bergelombang sampai berbukit-bukit. Jenis tanah ini mendominasi wilayah Kecamatan Melaya (1.878 ha).

d) Tanah Regosol Cokelat Kelabu

Jenis tanah ini sebagian besar terdapat di Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana seluas 772 ha dan di wilayah Kecamatan Mendoyo seluas 648 ha. Tanah ini terbentuk oleh induk vulkanik intermedier dengan bentuk wilayah landai sampai berombak. e) Tanah Alluvial Hidromorf

Jenis tanah ini terdapat di wilayah Kecamatan Nagara dan Kecamatan Jembrana khususnya di sepanjang wilayah pantai selatan dan di sekitar Desa Pengambengan dan Desa Cupel. Luas jenis tanah ini kurang lebih 1420 Ha. Tanah ini merupakan sedimen darat dan laut yang dibentuk oleh lempeng pasir dan pecahan karang.

Masing masing jenis tanah tersebut diatas mempunyai tekstur yang berbeda-beda umumnya tekstur wilayah di Kabupaten Jembrana tergolong tekstur halus (kandungan liat sangat tinggi). Sedangkan tekstur kasar (pasir dan lempung berpasir) merupakan tekstur tanah yang terdapat di sepanjang pantai dari wilayah Kabupaten Jembrana.

Gambar 2.4

Peta Jenis Tanah Kabupaten Jembrana Tahun 2008

(40)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 II-7

5) Hidrologi

Di daerah ini terdapat 17 sungai induk dan 20 anak sungai. Semua sungai-sungai ini mempunyai arahan aliran dari Utara (pegunungan) ke muara sungai di bagian selatan yaitu Samudera Indonesia. Masing-masing sungai mempunyai daerah tangkapan hujan (catchment area) yang berbeda-beda. Sungai yang alirannya paling panjang adalah Tukad Bilukpoh sepanjang 29 km, dan terpendek adalah Tukad Pangkung Belatung yang hanya 3,40 km. Sumber air yang ada di wilayah Kabupaten Jembrana meliputi :

1. Air permukaan : air sungai, bendung Palasari

2. Air tanah : air yang bersumber dari bawah tanah 3. Mata air : terdapat 37 mata air dg kapasitas 110 l/det Berdasarkan karakteristik alirannya, sungai-sungai yang ada di wilayah Kabupaten Jembrana dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sungai-sungai yang terletak di Bagian Darat dari wilayah Kabupaten Jembrana (sebelah Barat Tukad Melaya), sungai-sungai hanya mengalir pada musim hujan. Hal ini erat kaitannya dengan curah hujan yang sangat rendah di wilayah itu serta kondisi tanah yang berbentuk dari batuan gamping. Sedangkan kelompok sungai yang mengalir sepanjang tahun adalah sungai-sungai yang terletak diantara Tukad Klatakan disebelah Barat dan Tukad Pulukan disebelah Timur umumnya sungai-sungai tersebut tetap mengalir pada musim kemarau walau debit airnya sangat kecil.

Berdasarkan peta hidrogeologi daerah Kabupaten Jembrana dari Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan Sub. Direktorat Pendayagunaan Air Tanah (Tahun 1986) kondisi air tanah dan struktur geologi Kabupaten Jembrana dapat diuraikan sebagai berikut:

Terdapatnya air tanah dan produksivitas akuifer (occurrence of groundwater and productivity of aquifers) yaitu:

a. Akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir (aquifers in which flowe is intergranular)

 Akuifer produktif dengan penyebaran luas, berarti: Akuifer dengan keterusan sedang: muka air tanah atau tinggi pisometri air tanah dekat atau bawah muka tanah; debit sumur umumnya 5 sampai 10 ltr/dtk.

 Akuifer dengan produktivitas sedang, dan penyebaran luas berarti: akuifer dengan keterusan sedang sampai rendah; muka air tanah beragam dari atas atau dekat muka tanah sampai lebih dalam dari 10 m dibawah tanah, debit sumur umumnya kurang dari 5 ltr/dtk.  Setempat akuifer dengan produktivitas sedang berarti: akuifer

tidak menerus, tipis dengan keterusan rendah, debit sumur umumnya kurang dari 5 ltr/dtk.

(41)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 II-8

a. Akuifer (bercelah atau sarang) dengan produktivitas rendah dan daerah air tanah langka (aquifers (fissured or product) of poor productivity and regions without exploitables groundwater).

 Akuifer dengan produktivitas rendah setempat berarti: umumnya keterusan sangat rendah, setempat air tanah dangkal dalam jumlah terbatas dapat diperoleh dilembah-lembah atau pada zona pelapukan.

 Daerah air tanah langka.

Di samping air permukaan, sumber air lainnya adalah air tanah yaitu air yang bersumber dari bawah tanah. Keadaan air tanah dari suatu daerah sangat dipengaruhi oleh keadaan geologi dari keadaan tersebut. Disamping air permukaan dan air tanah sumber air yang lain adalah mata air (spiring). Di Kabupaten Jembrana menurut data dari Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan Sub. Direktorat Pendayagunaan Air Tanah (Tahun 1986) konservasi air tanah daerah Kabupaten Jembrana yaitu sebagai berikut:

1. Daerah cekungan air tanah: a. Daerah lepasan

 Zona aman pada akuifer kedalaman >30m bmt. Pengambilan air tanah dibatasi maksimal 540 m³/hari/sumur. Air tanah pada akuifer kedalaman <30 m bmt. Hanya diperuntukan bagi keperluan rumah tangga dengan pengambilan maksimal 100 m³/bulan/sumur.

 Zona aman. Aliran air tanah terbatas pada zona celahan, rekahan dan saluran pelarutan, dengan kedudukan muka air tanah dalam. Pengembangan air tanah lebih layak dilakukan dengan menurap mata air. Dapat difungsikan sebagai daerah resapan.

b. Daerah Resapan

 Zona resapan, tidak untuk dikembangkan bagi berbagai peruntukan, kecuali untuk keperluan rumah tangga dengan pengambilan maksimal 100 m³/bulan/sumur, sedangkan untuk keperluan lain dapat dipertimbangkan setelah dilakukan kajian teknis hidrogeologi atau menurap mata air. Peruntukan lahan diupayakan untuk perkebunan atau hutan. 2. Daerah bukan cekungan air tanah:

 Zona bukan cekungan air tanah, produksifitas akuifer rendah, sehingga air tanah kurang layak dikembangkan, kecuali pada akuifer dangkal didaerah lembah dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga dengan debit maksimal 100 m³/bulan/sumur. Dapat difungsikan sebagai daerah resapan.

(42)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 II-9

6) Klimatologi

Ditinjau dari segi kilimatologi, Kabupaten Jembrana mempunyai iklim tropis dengan penggantian musim yang jelas antara musim terhujan dan musim kemarau masing-masing selama 5 dan 7 bulan setiap tahunnya. Curah hujan di Kabupaten Jembrana hampir merata sepanjang tahun dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus dan September, sedangkan tertinggi terjadi pada bulan April. Kondisi curah hujan tersebut sangat mendukung pengembangan sektor pertanian dalam arti luas. Di samping didukung oleh curah hujan yang merata tersebut, juga ditinjau dari topografi rata-rata ketinggian wilayah Kabupaten Jembrana 306,84 meter di atas permukaan laut dan dengan titik tertinggi hanya 700 meter di atas permukaan laut, yaitu di Kecamatan Mendoyo. Kondisi ini sangat mendukung pengembangan usaha di sektor pertanian dalam arti luas. Musim penghujan berkisar antara bulan Nopember - Maret dan musim kemarau antara bulan April - Oktober. Temparatur rata-rata didaerah ini berkisar antara 25,4 sampai 28,4 C.

7) Penggunaan Lahan a) Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya terbagi menjadi dua yaitu budidaya pertanian dan budi daya non pertanian, Kabupaten Jembrana merupakan wilayah yang kaya akan berbagai sumberdaya alam termasuk didalamnya adalah pertanian dan kehutanan.

Tabel 2.3

Penggunaan Lahan di Kabupaten Jembrana (Ha) Tahun 2008

No Keca matan

Penggunaan Lahan (HA) Sawah Tegal/ Huma Per kebunan Peka rangan Jumlah (4+5+6) Tam bak Lain nya Jumlah Luar Kawasan (7+8+9) Hutan Jumlah (10+11) 1 Melaya 1.269,00 1.143,00 2.700,00 1.083,00 4.926,00 18,00 469,00 5.413,00 13.780,72 20.462,72 2 Negara 1.823,50 1.549,20 3.277,80 2.207,40 7.034,40 201,00 791,10 8.026,50 1.850,00 11.700,00 3 Jembrana 978,00 1.088,40 1.899,20 1.729,80 4.717,40 317,50 680,10 5.715,00 3.495,59 10.188,59 4 Mendoyo 2.313,00 136,00 6.289,00 1.883,00 8.308,00 37,00 222,00 8.567,00 15.515,08 26.395,08 5 Pekutatan 579,25 2.145,50 3.101,50 594,25 5.841,25 12,00 1.484,00 7.337,25 6.665,88 14.582,38 Jumlah 6.962,75 6.062,10 17.267,50 7.497,45 30.827,05 585,50 3.646,20 35.058,75 41.307,27 83.328,77

Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana, 2008 Dengan pemanfaatan lahan seperti tabel tersebut di atas, maka Kabupaten Jembrana memiliki potensi ekonomi dalam berbagai sektor, seperti; pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, industri mikro, industri kecil dan industri menengah hingga industri besar. Potensi ekonomi Kabupaten Jembrana tersebut didukung pula

(43)

RPJMD Kab. Jembrana 2011-2016 II-10

oleh keharmonisan geografis, di mana letak daratan dengan dataran tinggi dan dataran rendah dengan pantai dalam pola ”Nyegara Gunung” artinya harmoni keseimbangan alam pegunungan dan wilayah laut. Sedangkan dari penggunan lahan untuk kawasan Non Budidaya, kawasan pertanian, kawasan budidaya non pertanian di Kabupaten Jembrana yaitu dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2.4

Kawasan Non Budidaya, Budidaya Pertanian

dan Budidaya Non Pertanian di Kabupaten Jembrana Tahun 2007

No Kawasan Luas

1.

2.

3.

Kawasan Non Budi daya - Hutan Lindung

- Hutan swadaya marga satwa - Hutan Produk Terbatas - Hutan Produk

Kawasan Budidaya Pertanian -Tanaman lahan basah/sawah - Tanaman lahan kering -Tanaman Tahunan/Perkebunan - Perikanan

Kawasan Budidaya Non Pertanian - Pariwisata - Industri - Pelabuhan - Bendungan - Pemukiman 34.312.80 Ha 4.502.90 Ha 2.616.20 Ha 383.10 Ha 9.751.06 Ha. 9.751.06 Ha 23.192.03 Ha 367.53 Ha 3.218.47 Ha 625,00 Ha 9.,80 Ha 87,00 Ha 4.700,11 Ha Sumber :Bappeda Kabupaten Jembrana, 2008

Penggunaan lahan Tahun 2007 didominasi oleh kawasan budidaya pertanian, yaitu seluas  43.061,68 Ha, dan untuk kawasan Non Budidaya yaitu seluas 41.815,00 Ha dan untuk kawasan kawasan budidaya non pertanian yaitu seluas 8.640,38 Ha.

b) Kawasan Lindung

Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Jembrana adalah 41.307,27 Ha atau 7, 48 % dari Luas Pulau Bali; atau 31,61 % dari luas Kawasan Hutan Pulau Bali; atau 49,07 % dari luas daratan Kab. Jembrana. Kawasan Hutan di Kabupaten Jembrana berada pada kelompok Hutan Yeh Leh Yeh Lebah (RTK 12) seluas 2.813,00 Ha dan Kelompok Hutan Bali Barat (RTK 19) seluas 38.494,27 Ha. Kawasan Hutan hampir 80,471 % berupa Kawasan fungsi Lindung. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jembrana kawasan tersebut disepakati dipertahankan sebagai Penyangga Sistem Kehidupan Wilayah Bawahan. Dalam Pembangunan sektor ekonomi , Bidang Pertanian sebagai tulang punggung pembangunan bidang ekonomi

Gambar

Gambar 2.3  Peta Ketinggian

Referensi

Dokumen terkait

Lakukan yang sama dengan aktivitas minggu ke 3 yang sudah dibawa oleh orang tua, berikan post-it atau stiker warna berbagai bentuk kepada anak untuk mereka tempel dan tuliskan

Meskipun tidak terdapat kesepakatan mereka mengenai konsep negara, namun mereka tetap sepakat akan perlunya negara, karena secara fungsional negara dalam

Analisis Kesalahan Bahasa dalam Tajuk Rencana Harian Kompas; Luluk Ulfa Hasanah; 100110201013; 2014; 105 halaman; Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

kualitas lulusan SMK yang masih rendah terhadap kebutuhan SDM di dunia kerja dan kurangnya kompetensi lulusan untuk menjadi tenaga kerja siap pakai, maka penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN, Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian mengenai kebutuhan akan program yang dapat mendeteksi lokasi Nomor Induk Mahasiswa dan Nama

014:006 Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: &#34;Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir'aun dan) pengikut- pengikutnya,

Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, sampai perkara aquo diputus tidak ada bukti bahwa putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor :

Dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan, analisis rasio keuangan merupakan metode analisis keuangan yang paling banyak digunakan di Indonesia Hal ini dapat dilihat