NILAI-NILAI AKIDAH DALAM NOVEL
BISMILLAH SELALU BEDA ANTARA YANG YAKIN DAN YANG RAGU
KARYA MUHAMMAD MAKHDLORI
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)
SISKA JELITA
NPM 12080017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
NILAI-NILAI AKIDAH DALAM NOVEL
BISMILLAH SELALU BEDA ANTARA YANG YAKIN DAN YANG RAGU
KARYA MUHAMMAD MAKHDLORI
Oleh
Siska Jelita1, Aruna Laila, S.S., M.Pd2, Samsiarni, S.S., M.Hum3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan nilai-nilai akidah yang terdapat dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori, yaitu kesabaran seseorang dalam menghadapi berbagai cobaan dan perjuangan untuk meluruskan akidah dari empat orang ateis yang ingin memurtadkan para santri dan warga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara
Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian terhadap nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori adalah pertama, iman kepada Allah yaitu, sikap berdoa dan meminta pertolongan hanya kepada Allah Swt agar diampuni segala dosa-dosanya karena telah mengotori syahadat-Nya.
Kedua, iman kepada malaikat yaitu, sikap yang merasa takut dan merasa bahwa malaikat sedang
menyiksa diri hamba-Nya secara bertubi-tubi. Ketiga, iman kepada kitab Allah yaitu, sikap yang meyakini dengan membaca Al-Quran mendapatkan mukjizat kepada hamba-Nya. Keempat, iman kepada para rasul Allah yaitu, sikap selalu bersyukur dan beruntung bahwa hamba-Nya umat nabi Muhammad yang selalu diberi keringanan. Kelima, iman kepada hari kiamat yaitu, sikap yang mempercayai sesuatu yang telah dituliskan di dalam kitab Al-Quran bahwa terdapat kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Keenam, iman kepada qadha dan qadar Allah yaitu, sikap yang meyakini bahwa takdir atau cobaan hanyalah Allah yang menentukan.
ISLAMIC VALUES IN NOVEL BISMILLAH SELALU BEDA ANTARA
YANG YAKIN DAN YANG RAGU BY MUHAMMAD MAKHDLORI
By
Siska Jelita1, Aruna Laila, S.S., M.Pd2, Samsiarni, S.S., M.Hum3 1) Student STKIP PGRI West Sumatra
2) 3) Lecturer Of Indonesia Language and Literature Education Development Studies STKIP PGRI West Sumatra Indonesia
ABSTRACT
This research is motivated by the problem of Islamic values contained in the novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu by Muhammad Makhdlori, such as patience somebody in the face of trials and struggle to straighten the creed of four atheists who want to convert the students and citizens. This study aimed to describe the values of faith in the novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu by Muhammad Makhdlori. The research is a qualitative study using descriptive analysis method. The study of Islamic values in the novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu by Muhammad Makhdlori is first, faith in God, namely, an attitude of prayer and ask for help only to Allah in order to be forgiven of his sins having been fouled creed Him , Second, faith in angels, namely, the attitude is afraid and felt that the angel was torturing myself his servant with a flurry. Third, faith in holly book, namely, the attitude is believed to read the al-Quran get miracles to his servant. Fourth, the faith of the apostles of God, namely, the attitude is always grateful and fortunate that His servants the prophet Muhammad's people are always given waivers. Fifth, faith in the Day of Judgment, namely, the attitude is believing something that has been written in the book of the Koran that there is a world of life is just a game and jest. Sixth, the faith of making up and qadar of Allah that is, an attitude that believes that destiny or trials only Allah determines.
PENDAHULUAN
Novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori, menceritakan kesabaran seseorang dalam menghadapi berbagai cobaan dan perjuangan untuk meluruskan akidah dari empat orang ateis yang ingin memurtadkan para santri dan warga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu
Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori. Melalui analisis dengan
menggunakan nilai-nilai akidah maka ditemukan nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu
Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori. Pada penelitian ini
ditemukan bagaimanakah nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin
dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori.
Menurut Mahfud (2011:10) Akidah secara bahasa (etimologi) biasa dipahami sebagai ikatan, simpul dan perjanjian yang kuat dan kokoh. Ikatan dalam pengertian ini merujuk pada makna dasar bahwa manusia sejak azali telah terikat dengan satu perjanjian yang kuat untuk menerima dan mengakui adanya Sang Pencipta yang mengatur dan menguasai dirinya, yaitu Allah SWT. Selanjutnya Mahfud (2011:12) juga mengemukakan bahwa sistem kepercayaan Islam atau akidah dibangun di atas enam dasar keimanan yang lazim disebut Rukun Iman yang meliputi keimanan kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari kiamat, serta qadha dan qadar-Nya. Iman kepada Allah, terlihat dari sikap yang menyuruh agar santrinya segera bertaubat kepada Allah, dan jangan lagi menghujat-hujat Allah. Iman kepada malaikat, terlihat dari sikap yang merasa takut dan merasa bahwa malaikat sedang menyiksa diri hamba-Nya secara bertubi-tubi. Iman kepada kitab Allah, terlihat dari sikap yang meyakini dengan membaca Al-Quran mendapatkan mukjizat kepada hamba-Nya. Iman kepada para rasul Allah, terlihat sikap selalu bersyukur dan beruntung bahwa hamba-Nya umat nabi Muhammad yang selalu diberi keringanan. Iman kepada hari kiamat, terlihat dari yang mempercayai sesuatu yang telah dituliskan di dalam kitab Al-Quran bahwa terdapat kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Iman kepada qadha dan qadar, terlihat dari sikap seseorang yang mengakui bahwa dirinya sebagai hamba yang teraniaya dan memiliki takdir yang buruk, akhirnya dia menyadari bahwa Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Semi (1993:23) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak mengutamakan pada angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang dikaji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Ratna (2010:53) mengatakan bahwa metode deskriptif analisis adalah metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.
Data dalam penelitian ini yaitu kutipan yang terkait dengan nilai-nilai akidah dalam diri tokoh di novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori. Sumber data penelitian ini adalah novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan
Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori yang diterbitkan pada tahun 2012 oleh Safirah yang
terdiri dari 264 halaman.
Tahapan pengumpulan data dilakukan sebagai berikut: (1) membaca dan memahami novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori, (2) menandai nilai-nilai akidah yang dicerminkan oleh tokoh-tokoh dalam novel Bismillah Selalu
Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori, (3) mengiventarisasi data
yaitu mencatat data yang berkaitan dengan nilai-nilai akidah. Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu oleh format inventarisasi data yang berkaitan dengan penelitian nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori. Data penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan.
Penganalisisan data dalam penelitian ini sebagai berikut. (1) mendeskripsikan data yang sudah diinventarisasikan, (2) menganalisis data sesuai dengan teori yang dikemukakan, (3)
menginterpretasikan data yang sudah dianalisis, (4) membuat simpulan berdasarkan hasil penelitian, dan (5) menuliskan laporan penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang
Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori terdapat enam aspek nilai-nilai akidah
sebagai berikut: 1) iman kepada Allah, 2) iman kepada malaikat, 3) iman kepada kitab Allah, dan 4) iman kepada para rasul Allah, 5) iman kepada hari kiamat, 6) iman kepada qadha dan qadar. Berikut akan diuraikan keenam aspek nilai-nilai akidah yang terdapat dalam novel Bismillah
Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori. 1. Iman Kepada Allah
Seseorang yang percaya kepada Allah adalah orang yang meyakini bahwa Allah itu ada dan menjalankan semua perintahnya dan menjauhi semua larangan-Nya. Hal ini tergambar dari sikap Kiai Maghfur yang selalu menasehati Akbar agar Akbar segera bertaubat kepada Allah karena Akbar sering menghujat-hujat Allah. Hal tersebut tergambar pada kutipan berikut.
Data No.4
Itu sebagai peringatan untukmu, Akbar. Mulai sekarang, kamu harus
bertaubat dan jangan menghujat Allah. Awali kesadaranmu dengan mengucap basmalah. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sungguh Allah menciptakan manusia tidak akan membiarkan mereka hidup dalam kegelapan dan kerendahan. Allah
sangat menyayangi hamba-Nya, bukan menghukumnya. (Makhdlori, 2012:35)
Berdasarkan data dalam kutipan tersebut tergambar bahwa terdapat keyakinan kepada Allah yaitu meyakini bahwa Allah SWT adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Setiap umat yang beragama, haruslah memiliki keyakinan bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan umatnya hidup dalam kegelapan dan kesengsaraan selama manusia tersebut memohon dan hanya memuja-Nya. Hal ini terlihat dari sikap Kiai Maghfur yang menyadarkan diri Akbar agar percaya kepada Allah. Kiai Maghfur berusaha memberikan nasihat kepada Akbar bahwa perbuatan Akbar menghujat Allah adalah perbuatan yang salah dan menyuruh Akbar agar segera bertaubat.
2. Iman kepada Malaikat
Akbar meyakini adanya malaikat bahwa Akbar mengatakan kepada Kiai Maghfur dia takut kepada malaikat karena di dalam mimpinya Akbar disiksa oleh malaikat bertubi-tubi dengan rantai api. Namun, Kiai Maghfur memberikan ketenangan agar Akbar selalu bertaubat kepada Allah. Hal ini seperti kutipan berikut.
Data No.3
Tapi, kenapa malaikat menyiksaku? Sungguh aku sangat takut, Kiai. Takut malaikat itu sangat menyeramkan. Mereka menyiksaku bertubi-tubi
dengan gada dan rantai api. .(Makhdlori, 2012:35).
Berdasarkan data dalam kutipan tersebut tergambar bahwa terdapat keyakinan pada malaikat yaitu sikap Akbar merasa takut dan merasa bahwa malaikat sedang menyiksanya. Kiai Maghfur memberikan ketenangan kepada Akbar dengan menyatakan bahwa itu sebagai peringatan untukmu, Akbar. Mulai sekarang, kamu harus bertaubat dan jangan menghujat Allah. Awali kesadaranmu dengan mengucap basmalah. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Nilai-nilai akidah percaya kepada kitab-kitab Allah terdapat dalam novel Bismillah Selalu
Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu ini ditemukan peristiwa-peristiwa percaya kepada kitab
Allah melalui tokoh-tokoh. Seperti tokoh Zaid dan Kiai Maghfur membacakan surat Al-Mulk, agar Akbar yang sedang tersiksa dalam mimpinya bisa sadar. Hal ini seperti kutipan berikut.
Data No.2
Zaid pun membaca surat Mulk. Kiai Maghfur mendzikirkan surat
Al-Mulk tanpa melihat Al-Quran karena memang sudah hafal. Genap hingga
empat puluh kali membaca surat Al-Mulk, Akbar yang sedari tadi menggelinjang, terlihat sudah diam. (Makhdlori, 2012:34)
Berdasarkan data dalam kutipan tersebut tergambar bahwa terdapat keyakinan pada kitab Allah. Sebagai umat Islam belum cukup beriman kepada kitab Allah SWT saja, tetapi harus senantiasa membaca, mempelajari dan memahami isi kandungannya sehingga amal-amal dan kebaikannya dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dari sikap Kiai Maghfur berusaha menyadarkan Akbar yang sedang tersiksa di dalam mimpinya dengan membacakan surat Al-Mulk yang sudah hafal di luar kepalanya karena sudah sering dibaca dan dipahaminya sehingga dia dapat mengamalkannya untuk menolong Akbar.
4. Iman kepada Para Rasul Allah
Kiai Maghfur bersyukur karena merasa beruntung dia umat nabi Muhammad. Sebab, nabi Muhammad selalu memberikan maaf kepada umatnya yang telah berbuat dosa. Hal ini seperti kutipan berikut.
Data No.1
Untung kita umat nabi Muhammad yang selalu diberi keringanan. Jika
umat terdahulu, mungkin fakta akan berkata lain. (Makhdlori, 2012:30)
Berdasarkan data dalam kutipan tersebut tergambar bahwa terdapat keyakinan pada nabi dan rasul Allah yaitu sikap yang meyakini kebenaran bahwa nabi dan rasul merupakan utusan Allah SWT yang membawa wahyu, untuk disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup dunia dan akhirat. Hal ini terlihat dari sikap Kiai Maghfur yang merasa beruntung karena dia adalah umat nabi Muhammad SAW. Kiai Maghfur merasa bangga dan beruntung menjadi umat nabi Muhammad SAW karena selalu diberikan keringanan.
5. Iman Kepada Hari Kiamat
Kiai Maghfur menjelaskan bahwa Al-Quran merupakan pedoman kehidupan bagi umat manusia sebagai permainan dan senda gurau. Hal ini seperti kutipan berikut.
Data No.27
Jika semua yang kita lihat hanya sekedar citra otak, hanya sekadar dunia imajiner atau persepsi yang tidak mengandung realitas, dan persepsi-persepsi yang tidak sengaja dihadirkan secara menggoda dan memikat, maka semua itu tidak lain adalah ujian dari Allah. Sebagaimana yang dijelaskan
dalam Al-Quran bahwa sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau, “timpal Kiai Maghfur. (Makhdlori, 2012:166)
Berdasarkan data dalam kutipan tersebut tergambar bahwa terdapat keyakinan kepada hari kiamat yaitu mempercayai sesuatu yang telah dituliskan di dalam kitab Al-Quran bahwa terdapat kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Hal ini terlihat dari sikap Kiai
Maghfur meyakini bahwa hari kiamat sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau.
6. Iman Kepada Qadha dan Qadar Allah
Kiai Maghfur memberikan pencerahan dan menyuruh Akbar agar bertaubat kepada Akbar bahwa Allah memberikan kesembuhan terhadap hamba-Nya apabila hamba-Nya memohon ampun kepada Allah. Hal ini terlihat dari kutipan berikut.
Data No.6
Kesembuhanmu tidak lepas dari rahmat Allah, Akbar. Ia sangat
mengasihimu, Akbar,” ucap Kiai Maghfur. Kamu harus segera bertaubat. Meminta ampun dengan sebenar-benarnya.” (Makhdlori, 2012:36)
Berdasarkan data dalam kutipan tersebut tergambar bahwa terdapat keyakinan pada qadha dan qadar Allah yaitu sikap yang meyakini bahwa ketetapan dan kehendak Allah harus dilakukan seperti bertaubat kepada Allah. Hal ini terlihat dari sikap Kiai Maghfur menasehati Akbar agar Akbar segera bertaubat kepada Allah bahwa Allah SWT Maha berkehendak atas segala sesuatu.
Dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori terdapat iman kepada Allah yaitu meyakini bahwa Allah Swt adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Setiap umat yang beragama, haruslah memiliki keyakinan bahwa Allah Swt tidak akan membiarkan umatnya hidup dalam kegelapan dan kesengsaraan selama manusia tersebut memohon dan hanya memuja-Nya yaitu dalam novel Bismillah Selalu Beda
Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori terlihat dari sikap Kiai Maghfur
yang menyadarkan diri Akbar dan selalu menasihati Akbar agar Akbar segera bertaubat kepada Allah karena Akbar sering menghujat-hujat Allah. Dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara
Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori terdapat iman kepada malaikat yaitu
terlihat dari sikap Akbar meyakini adanya malaikat bahwa Akbar mengatakan kepada Kiai Maghfur dia takut kepada malaikat karena di dalam mimpinya Akbar disiksa oleh malaikat bertubi-tubi dengan rantai api. Namun, Kiai Maghfur memberikan ketenangan agar Akbar selalu bertaubat kepada Allah. Mulai sekarang, kamu harus bertaubat dan jangan menghujat Allah.
Dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu terdapat iman kepada kitab Allah yaitu sebagai umat Islam belum cukup beriman kepada kitab-kitab Allah Swt saja, tetapi harus senantiasa membaca, mempelajari dan memahami isi kandungannya sehingga amal-amal dan kebaikannya dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dari sikap Zaid dan Kiai Maghfur membacakan surat Al-Mulk, agar Akbar yang sedang tersiksa dalam mimpinya agar bisa sadar. Dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu terdapat iman kepada para rasul Allah yaitu terlihat dari sikap yang meyakini kebenaran bahwa nabi dan rasul merupakan utusan Allah Swt yang membawa wahyu, untuk disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup dunia dan akhirat. Hal ini terlihat dari sikap Kiai Maghfur yang merasa beruntung karena dia adalah umat nabi Muhammad SAW, Kiai Maghfur merasa bangga dan beruntung menjadi umat nabi Muhammad SAW karena selalu diberikan keringanan.
Dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu terdapat iman kepada hari kiamat yaitu mempercayai sesuatu yang telah dituliskan di dalam kitab Al-Quran bahwa terdapat kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Hal ini terlihat dari sikap Kiai Maghfur meyakini bahwa hari kiamat sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu terdapat iman kepada Qadha dan Qadar Allah yaitu terlihat bahwa segala sesuatu yang telah ditakdirkan oleh Allah kepada manusia, maka tidak ada satu pun yang dapat menghalangi dan menghindari takdir yang telah ditetapkan oleh Allah. Hal ini terlihat dari sikap Akbar yakin bahwa segala sesuatu datang dari Allah begitu juga dengan kakinya yang cacat. Akbar tidak mengeluh dan menyalahkan takdir Allah dia yakin bahwa Allah sudah mengaturnya dan akan ada hikmah dibalik semua itu.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori terdapat enam aspek. Adapun keenam aspek tersebut adalah 1) iman kepada Allah, 2) iman kepada malaikat, 3) iman kepada kitab Allah, 4) iman kepada para rasul Allah, 5) iman kepada hari kiamat, 6) iman kepada qadha dan qadar Allah.
Nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori dilihat dari iman kepada Allah. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa berikut yaitu sikap yang menyuruh agar santrinya segera bertaubat kepada Allah, jangan lagi menghujat-hujat Allah terlihat dari sikap Kiai Maghfur menasehati Akbar agar segera bertaubat kepada Allah Swt dan memohon ampun agar Allah memberikan kesehatan kepada diri Akbar. Nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori dilihat dari iman kepada malaikat. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa berikut yaitu sikap Akbar merasa yakin bahwa malaikat sedang menyiksanya. Kiai Maghfur memberikan ketenangan kepada Akbar dengan menyatakan bahwa itu sebagai peringatan untukmu, Akbar. Mulai sekarang, kamu harus bertaubat dan jangan menghujat Allah.
Nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori dilihat dari iman kepada kitab Allah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peristiwa berikut yaitu sikap Zaid berusaha menyadarkan Akbar yang sedang tersiksa di dalam mimpinya dengan membacakan surat Al-Mulk. Nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah
Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori dilihat dari iman
kepada para rasul Allah. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa berikut yaitu sikap Kiai Maghfur merasa beruntung karena dia adalah umat nabi Muhammad SAW.
Nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori dilihat dari iman kepada hari kiamat. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa berikut yaitu sikap yang mempercayai sesuatu yang telah dituliskan di dalam kitab Al-Quran bahwa terdapat kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Hal ini terlihat dari sikap Kiai Maghfur meyakini bahwa hari kiamat sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu Beda Antara Yang
Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori dilihat dari iman kepada Qadha dan Qadar
Allah. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa berikut yaitu sikap Akbar yakin bahwa segala sesuatu datang dari Allah begitu juga dengan kakinya yang cacat. Akbar tidak mengeluh dan menyalahkan takdir Allah dia yakin bahwa Allah sudah mengaturnya dan akan ada hikmah dibalik semua itu.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, nilai-nilai akidah dalam novel Bismillah Selalu Beda
Antara Yang Yakin dan Yang Ragu karya Muhammad Makhdlori dapat dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut. Pertama, bagi pembaca atau masyarakat dapat dijadikan pedoman mengenai ajaran Islam yang terdapat dalam novel ini sehingga bisa diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, bagi masyarakat penikmat sastra dapat memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai akidah yang terdapat dalam suatu karya sastra. Ketiga, bagi penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam menganalisis suatu karya sastra terutama bagaimana cara menganalisis nilai-nilai akidah dalam suatu novel. Keempat, bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai perbandingan untuk meneliti nilai-nilai akidah pada novel yang lain.
KEPUSTAKAAN
Mahfud, Rois. 2011. Al Islam Pendidikan Agama Islam. Palangkaraya: Erlangga.
Makhdlori, Muhammad. Cetakan Pertama, 2012. Bismillah Selalu Beda antara Yang Yakin dan
Yang Ragu. Yogyakarta. Safirah.
Ratna, Nyoman Khuta. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.