• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Pengolahan Sampah Organik Sentra Ikan Asap, Industri Tempe, Sentra Tas dan Jaket Kulit, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Potensi Pengolahan Sampah Organik Sentra Ikan Asap, Industri Tempe, Sentra Tas dan Jaket Kulit, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Potensi Pengolahan Sampah Organik Sentra

Ikan Asap, Industri Tempe, Sentra Tas dan

Jaket Kulit, Kecamatan Tanggulangin,

Kabupaten Sidoarjo

Fadhilla Burhandini 3310.100.107

Dosen Pembimbing

Susi Agustina Wilujeng, ST., M.T Jurusan Teknik Lingkungan

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015

(2)

PENDAHULUAN

Jumlah timbulan sampah dipengaruhi oleh jumlah

penduduk dan juga jumlah produksi oleh industri.

Kecamatan Tanggulangin merupakan kecamatan yang

ada di Kabupaten Sidoarjo, dalam penelitian ini

sampah yang akan di teliti yaitu timbulan dan

komposisi sentra ikan asap, industri tempe, sentra

jaket kulit dan tas. Pengambilan dan pengukuran

sampah dilakukan berdasarkan SNI 19-3964-1995.

Pengambilan timbulan dan komposisi digunakan

(3)

TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah:

• Menghitung volume timbulan dan

menganalisis komposisi sampah pada sentra

industri di Kecamatan Tanggulangin

• Menentukan pengolahan sampah organik dan

menganalisis aspek finansial dari pengolahan

sampah organik.

(4)

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

• Lokasi penelitian dan pengambilan sampling berada pada kawasan sentra industri yang ada di Kecamatan

Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo

• Jenis sampah yang diteliti berasal dari sentra industri penghasil sampah organik di Kecamatan Tanggulangin • Pengambilan sampah terletak di Kelurahan Kludan,

Gempolsari dan Penatarsewu.

• Analisis dan pengamatan yaitu timbulan komposisi dan sampah.

• Metode yang digunakan yaitu survei untuk pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder

(5)

METODE PENELITIAN

Ide Penelitian

Rumusan Masalah

Pengumpulan data

Analisis dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Data Sekunder Data Primer Kondisi Realita

Kondisi Ideal

(6)

GAMBARAN UMUM

Kecamatan Tanggulangin merupakan salah satu

kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Kecamatan Tanggulangin terdiri dari 19 kelurahan

dengan luas wilayah 3228,62 Ha. Kecamatan

Tanggulangin memiliki 11 industri antara lain :

ikan asap, tempe, tas, koper, jaket kulit, dompet,

perak, songbed, anyaman bambu, krupuk ikan,

bordir. Penelitian ini dilakukan pada sentra ikan

asap, industri tempe, tas dan jaket kulit. Berikut

lokasi pengambilan sampling

(7)

JUDUL PETA

PETA LOKASI PENGAMBILAN CONTOH TIMBULAN DAN

KOMPOSISI SAMPAH KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO Lokasi sampling LOKASI SKALA Sentra ikan asap Industri tempe Industri tas dan

(8)

PEMBAHASAN

Survey Pendahuluan

Tempat Pengasapan Ikan Tungku Pengasapan ikan Tempat Pembersihan Ikan Sisa Sampah ikan Tempat Pendinginan Kedelai Tempat Perebusan Kedelai

(9)

DIAGRAM PENGOLAHAN SAMPAH

Industri

Ikan asap asapIkan Pasar

Sampah pasar Batok kelapa Sisik ikan Isi perut ikan Ikan mujair Arang Tengkulak Dijual ke pedagang sate Pakan lele Dibuang

(10)

TIMBULAN DAN KOMPOSISI SENTRA IKAN ASAP

Berat dan Densitas Sampah Isi Perut Ikan

Berat dan Densitas Sampah Sisik Ikan Kelas (bahan baku produksi) Rata-rata (kg/unit. hari) Densitas (kg/L) <80 Kg 4,31 0,97 80-100 Kg 5,12 0,90 >100 Kg 7,53 1,43 Rata – Rata Timbulan 5,65 kg/unit.hari Kelas (bahan baku produksi) Rata-rata (kg/unit. hari) Densitas (kg/L) <80 Kg 1,07 1,01 80-100 Kg 1,32 0,65 >100 Kg 2,21 1,75 Rata – Rata Timbulan 1,53 kg/unit.hari Kelas (bahan baku produksi) Rata-rata

(kg/unit. hari) Densitas (kg/L)

<80 Kg 3,90 0,79

80-100 Kg 5,06 1,00

>100 Kg 6,38 1,00

Rata – Rata

Timbulan 5,11 kg/unit.hari

(11)

TIMBULAN DAN KOMPOSISI SENTRA IKAN ASAP

Kelas

(Bahan Baku) Komposisi Jumlah unit

Rata-rata timbulan (kg/unit.hari) Jumlah (kg/hari) < 80 kg

Isi perut ikan 7 4.31 30.17

Sisik ikan 7 1.07 7.49

Arang 7 3.9 27.3

80 kg - 100 kg

Isi perut ikan 10 5.12 51.2

Sisik ikan 10 1.32 13.2

Arang 10 5.06 50.6

> 100 kg

Isi perut ikan 43 7.53 323.79

Sisik ikan 43 2.21 95.03

(12)

DIAGRAM PENGOLAHAN SAMPAH

Industri

Tempe Kedelai Pasar

Ragi Tempe Kayu bakar/ LPG Kulit ari kedelai Pakan Ternak Di jual Industri Tempe

(13)

TIMBULAN DAN KOMPOSISI INDUSTRI TEMPE

Berat dan Densitas Sampah Kulit Ari Kedelai

Volume timbulan sampah yang dihasilkan oleh industri tempe, yaitu :

Volume timbulan (L/hari) = berat timbulan / densitas

= 105,24 kg/hari / 5,21 L/hari = 112,24 L/hari

adalah 112,24 kg/hari.

Kelas (bahan

baku produksi) Rata-rata (kg/hari) Densitas (kg/L)

50 kg 41,66 5,21 100 kg 63,57 9,06

(14)

DIAGRAM PENGOLAHAN SAMPAH

Industri Tas dan Jaket Kulit Benang Pasar Kain Kain Resleting Karton Dibuang Di jual

(15)

TIMBULAN DAN KOMPOSISI SENTRA TAS

Berat dan Densitas Sampah Kain

Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dari sampah kain adalah 137,77 kg/hari.unit

Berat dan Densitas Sampah Karton

Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dari sampah karton adalah 53,7 kg/hari.unit

Produksi tas Rata-rata

(kg/hari) Densitas (kg/L)

50 tas/hari 2,67 0,42 20 tas/hari 1,92 0,40

Rata-rata 2,30 0,41

Produksi tas Rata-rata

(kg/hari) Densitas (kg/L)

50 tas 0,97 0,33

20 tas 0,83 1,06

(16)

TIMBULAN DAN KOMPOSISI SENTRA JAKET KULIT

Berat dan Densitas Sampah Kain

Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dari sampah kain, yaitu 92,08 kg/hari.unit

Berat dan Densitas Sampah Karton

Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan sampah karton,

yaitu 48,8 kg/hari.unit

Produksi

jaket Rata-rata (kg/hari) Densitas (kg/L)

6 jaket/hari 1,13 0,42 15 jaket/hari 1,75 0,40

Rata-rata 1,44 0,41

Produksi

jaket Rata-rata (kg/hari) Densitas (kg/L)

6 jaket/hari 0,66 0,49 15 jaket/hari 0,87 0,37

(17)

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH

Pakan lele

Isi perut ikan 405,17 kg Sisik ikan 115,78 kg Kulit kedelai 105,24 kg Daur ulang Karton 102,5 kg Kain kulit 92,09 kg

Dijual langsung 352,41 kg Arang Kain tas 137,78 kg Biogas

(18)

Biogas

Timbulan Sampah yang Dapat Diolah Menjadi Biogas

Komposisi Timbulan Sampah (kg/hari) RF (%) Material Terolah (kg/hari) Timbulan Sampah (L/hari) Material Terolah (L/hari) Industri tempe Kulit kedelai 105,2 50% 52,6 112 56 Total 105,2 52,6 112 56

(19)
(20)

PERHITUNGAN BIOGAS

Digester

Volume digester = (vol. sampah + vol. air) x 60 hari

= 11046 kg

Perkiran massa jenis campuran sampah dengan air sebesar 1001,48 kg/mᶟ, sehingga diperoleh :

= 11046 kg : 1001,48 kg/mᶟ

Produksi biogas = vol. potensi biogas x berat sampah

= 0,03 mᶟ/kg x 131,5 kg/hari

= 4 mᶟ/hari atau 0,16 mᶟ/jam

Luas digester = ¼ x 3,14 x D² x jumlah digester

= ¼ x 3,14 x 3,06² x 1

(21)

Penampung gas

Vol. penampung gas = (Produksi biogas ) x Max. pemakaian biogas = 3,04 mᶟ

Luas penampung gas = ¼ x 3,14 x D²

= ¼ x 3,14 x 2²

(22)
(23)

LUAS LAHAN YANG DIBUTUHKAN

No Penggunaan Luas lahan (m2)

1 Lahan digester 7,35

2 Lahan penampung gas 3,14

3 Lahan penerimaan 4,00 4 Lahan pengemasan 25,00 5 Kantor 9,00 6 Area parkir 16,00 7 Akses jalan 25,00 Total 89,50

(24)

ANALISIS FINANSIAL

Analisis finansial pengolahan biogas ini meliputi

biaya investasi, biaya operasional, dan

keuntungan yang didapatkan dari pengolahan

biogas.

Biaya Investasi Harga

Biaya Pokok

Pembelian lahan Rp 100.000.000

Pembuatan digester Rp 103.962.732

Pembuatan bak pengaduk Rp 1.278.072

Pembuatan penampung lumpur Rp 25.216.648

Pembuatan fasilitas kantor Rp 20.000.000

Biaya Peralatan Utama

Gerobak Rp 15.000.000

Biaya Peralatan Pendukung

Timbangan Rp 200.000

(25)

BIAYA OPERASIONAL DAN KEUNTUNGAN

PENGOLAHAN BIOGAS

Biaya Pengeluaran

(per bulan) Harga Jumlah Satuan Total

Tenaga Kerja Rp 50.000 2 orang Rp 100.000

Listrik Rp 1.195 6 kwh Rp 7.170

Air Rp 1.000 1 m3 Rp 1.000

Total Biayal per hari Rp 108.170

Total Biaya perbulan Rp 2.704.250

Sampah yang diterima :

Pengeluaran per bulan Rp 2.704.250

Jumlah perproduksi 240 mᶟ

Harga penjualan Rp 16,000 per tabung

Keuntungan

(26)

Daur Ulang Sampah

Perencanaan Operasional

Sumber penghasil

sampah sampah menggunakan Pengangkutan motor tossa

Tempat pengumpulan

(27)

Komposisi Timbulan Sampah (kg/hari) RF (%) Material Terolah (kg/hari) Sentra tas

Kertas 53.7 80% 42.96

Kain 137.78 80% 110.224

Total 191.48 153.184

Sentra jaket kulit

Kertas 48.8 80% 39.04

Kain kulit 92.1 80% 73.68

Total 140.9 39.04

Total sentra tas dan jaket kulit 192.224

TIMBULAN SAMPAH YANG AKAN DIDAUR ULANG

LUAS LAHAN PENGOLAHAN TEMPAT DAUR ULANG

No Penggunaan Luas lahan (m2)

1 Lahan penerimaan 3.0258 2 Lahan pemilahan 56 3 Lahan pengumpulan 25 4 Kantor 42 5 Area parkir 25 Total 151.0258

(28)

BIAYA INVESTASI DAUR ULANG SAMPAH

Biaya Investasi Harga

Biaya Pokok

Pembelian lahan Rp 100.000.000

Pembuatan fasilitas kantor,gudang,lahan

pemilahan, pengumpulan Rp 60.000.000

Biaya Peralatan Utama

Motor tossa Rp 25.000.000

Biaya Peralatan Pendukung

Timbangan Rp 200.000

Total Rp 185.200.000

BIAYA OPERASIONAL

Biaya Pengeluaran

(perbulan) Harga Jumlah Satuan Total

Tenaga Kerja Rp 50,000 5 orang Rp 250,000

BBM Rp 10,000 3 liter Rp 30,000

Listrik Rp 1,195 6 kwh Rp 7,170

Air Rp 1,000 0.02 mᶟ Rp 20

Total Biayal per hari Rp 287,190

(29)

Sampah yang diterima

Karton 102,5 kg/hari

Kain kulit 92,09 kg/hari

Kain tas 137,78 kg/hari

Pengeluaran per bulan Rp 7.416.850 Harga penjualan: -Karton Rp 700 /kg -Kain kulit Rp 15.000 /kg -Kain tas Rp 2.000 /kg Keuntungan : -Karton Rp 71.750 -Kain kulit Rp 1.381.350 -Kain tas Rp 275.560

Total Keuntungan per hari Rp 1.728.660

Total Keuntungan per bulan Rp 35.799.650

KEUNTUNGAN

(30)

KESIMPULAN

• Timbulan sampah yang dihasilkan oleh sentra ikan adalah

sebesar 521 kg/hari dan timbulan sampah yang dihasilkan oleh industri tempe sebesar 105,2 kg. Timbulan sampah yang

dihasilkan oleh sentra tas sebesar 191,48 kg/hari dan timbulan sampah yang dihasilkan oleh sentra jaket kulit sebesar 140,89 kg/hari.

• Pengolahan sampah yang direkomendasikan untuk industri tempe adalah mengolah sampah menjadi biogas. Biaya yang

dibutuhkan untuk pembangunan pengolahan adalah sebesar Rp 265.657.648 dengan biaya operasional sebesar Rp2.704.250. keuntungan yang didapatkan dari pengolahan tersebut sebesar Rp 15.295.750. Pengolahan sampah yang direkomendasikan adalah daur ulang sampah, biaya operasional sebesar Rp

7.179.750/bulan dan hasil penjualan yang didapatkan sebesar Rp 36.036.750/bulan.

(31)

SARAN

• Perlu dilakukan penelitian yang lebih detail

mengenai sampah organik yang dihasilkan

sentra ikan dan industri tempe untuk diolah

menjadi biogas, agar memenuhi syarat dari

pengolahan sampah yang direkomendasikan.

• Perlu dilakukan analisis yang lebih detail

mengenai finansial untuk mengetahui

kelayakan finansial dari pengolahan sampah

yang direkomendasikan.

(32)

Gambar

DIAGRAM PENGOLAHAN SAMPAH
DIAGRAM PENGOLAHAN SAMPAH
DIAGRAM PENGOLAHAN SAMPAH  Industri Tas  dan Jaket  Kulit Benang Pasar KainKain ResletingKarton DibuangDi jual

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siklus I ini perlu didiskusikan dan dicari solusinya agar proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

Selain itu, penggunaan tabel dalam laporan posisi keuangan sebaiknya tidak digunakan karena tidak sesuai dengan format yang dicontohkan dalam PSAK (Pernyataan

Berdasarkan hasil simulasi dengan inputan fungsi distribusi Weibull dari data interval waktu kedatangan dan waktu pelayanan pada tanggal 21 April 2016, didapatkan jumlah teller

margaritifer sebelum dan selama sterilisasi; (4) Aktivitas harian di kandang pemeliharaan setelah sterilisasi; (5) Ketersediaan dan frekuensi pemberian pakan; (6)

wanit&amp; Pada peringkat maktab atau kolej pula jumlah responden lelaki seramai l0 orang Q7 .}yr) dan jumlah responden wanita pula semmai 12 orang Q7.Z{r).Bitangan

Induk : Ubah “tanpa induk” menjadi Bahan Ajar dan Isi Urutan ke-1, sehingga nanti sub halaman 1) Modul akan berada di bawah halaman Bahan Ajar pada nomor 1..  Untuk

Potensi lahan marginal untuk usaha pertanian di Indonesia sangat luas meliputi lahan kering Podsolik Merah Kuning (PMK) seluas 51 juta hektar dan lahan rawa pasang surut seluas

Abstrak: Kajian ini bertujuan untuk mengenalpasti amalan pemakanan di kalangan pelajar, mengenal pasti tahap pengetahuan pelajar terhadap makanan berkhasiat,