• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASILBELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN AJARAN 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASILBELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN AJARAN 2015/2016"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASILBELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN AJARAN 2015/2016

JURNAL

Disusun untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Anita Sari 202012004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

7

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

Anita Sari1, Sutriyono2, Tri Nova Hasti Yunianta3

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, Indonesia

e-mail: 202012004@student.uksw.edu

ABSTRAK

Motivasi belajar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Tujuan penelitianuntuk mengetahui apakah ada hubungan positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 140 siswa yang diambil secara acak menggunakan teknik cluster randomsampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk pengambilan data hasil belajar dan metode angket untuk pengambilan data motivasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakannon

parametric test Spearman rhodengan alat bantu hitung program SPSS 22 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi antara motivasi belajar

dengan hasil belajar sebesar rxy = 0,383 dan nilai signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05), berarti ada hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016.

Kata kunci : hubungan,motivasi belajar, hasil belajar

PENDAHULUAN

Menurut Hudojo dalam Hasrattudin (2014) matematika merupakan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif, sehingga belajar matematika ini merupakan kegiatan mental yang tinggi. Pada pembelajaran matematika, peserta didik akan menjalani suatu proses yang membuat peserta didik mampu membangun pengetahuan dengan difasilitasioleh guru mata pelajaran yang memicu keterlibatan peserta didik dalam proses belajarmengajar.

(8)

8

Pelajaran matematika harus dirancang tidak hanya untuk mempersiapkan siswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi tetapi juga untuk memasuki dunia kerja. Namun sampai saat ini sebagian besar siswa menganggap matematika sebagai “momok”, sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Menurut Darmansyah (2006) serta Dimyati dan Mudjiono (2006) mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran yang ditentukan dalam bentuk angka atau skor melalui tes hasil belajar diakhir pembelajaran.

Djiwandono (2002) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah motivasi belajar.Motivasi siswa terhadap pelajaran merupakan kekuatan yang akan mendorong siswa mengalami perubahan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi sendiri berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, sehingga menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat (Uno, 2011). Menurut Mc. Donald dalam Miru (2009) motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.

Djiwandono (2002) menjabarkan bahwa motivasi yang paling penting untuk pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal. Berdasarkan French dan Thomas; Kestenbaum; Wendt dalam Djiwandono (2002) menyatakan bahwa tidak mengherankan siswa yang motivasinya tinggi cenderung lebih sukses dalam melakukan tugas-tugas di sekolah. Hal ini sejalan dengan Baharudin dan Wahyuni (2008) yang menyatakan bahwa motivasi belajar merupakan faktor yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar itu sendiri artinya adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, dengan menjamin kelangsungan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai(Sardiman,

(9)

9

2014). Motivasi belajar mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang, karena seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar kemungkinan besar tidak melakukan aktivitas belajar. Tinggi rendahnya motivasi dapat dijadikan indikator baik buruknya hasil belajar seorang anak didik (Djamarah, 2011).

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII mengatakan bahwa sebagian siswa tidak memperhatikan saat pembelajaran dikelas sehingga siswa tidak dapat menerima pembelajaran dengan baik. Menurut beliau kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran di kelas itu karena tidak adanya motivasi dari dalam diri siswa itu sendiri. Hal ini dikuatkan oleh nilai matematika sebelumnya yang hanya mencapai 40% nilai kelulusan.Permasalahan tersebut diduga dapat menghambat proses pembelajaran di dalam kelas yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa kehilangan semangat belajar dan ketekunannya dalam proses belajar baik oleh model pembelajarannya, maupun faktor lain yang mempengaruhi hasil belajarnya seperti kurangnya motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika.

Menurut Djamarah (2011) banyak di temukan hasil penelitian yang mengemukakan bahwa motivasi mempengaruhi hasil belajar, hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rofiq (2014), menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang kuat dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa SMK PGRI 02 Salatiga Jurusan Pemasaran. Hal ini juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Pratutik (2013) menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kranggan Temanggung.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dilakukan penelitian tentang motivasi belajar dan hasil belajar. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

(10)

10

mengetahuiapakah ada hubungan positifsignifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016.

KAJIAN TEORI

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang dalam bertindak atau beraktifitas menuju pembenaran dari belum mampu kearah sudah mampu (Slameto, 2010).Arikunto (2010) menambahkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan, sebab hasil merupakan akibat dari proses. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah motivasi belajar Djiwandono (2002). Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, sehingga menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat (Uno, 2011). Sardiman (2014); dan Winkel (2009) menambahkan motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu.Motivasi itu sendiri berarti suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Djamarah 2011). Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Mc. Donald dalam Miru (2009), menambahkan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi (Uno, 2011).Menurut Sardiman (2014), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, dengan menjamin kelangsungan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai.

Berdasarkan definisi menurut ahli diatas motivasi belajar adalah keinginan seseorang untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu melalui sebuah aktivitas yang

(11)

11

diawali dengan munculnya feeling dan diakhiri menggunaan sebuah tindakan. Tindakan yang dapat dilakukan oleh siswa adalah belajar untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka di dalam diri siswa harus ada yang disebut motivasi belajar. Indikator motivasi belajar didefinisikan oleh Uno (2011) berikut ini indikator motivasi belajar:adanya hasrat ingin berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, karena dalam penelitian ini akan dicari hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika. Lokasi penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang pada semester II Tahun Ajaran 2015/2016yang beralamatkan di Jl. Mertokusumo Ds.Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang yang terdiri dari 223 siswa dan terbagi dalam 7 kelas. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster

randomsampling.Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A, VIII B, VIII C,

VIII D, VIII E sebanyak 140 siswa.

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi untuk memperoleh data hasil belajar siswa dan metode angket digunakan untuk mengumpulkan data motivasi siswa. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket yaitu angket motivasi belajar. Instrumen sebelum digunakan terlebih dahulu diuji validitas serta reliabilitasnya. Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif, uji asumsi, dan analisis korelasi.

HASIL PENELITIAN

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bertujuan untuk mengetahui gambaran suatu variabel. Gambaran yang dimaksud adalah nilai minimum, nilai maksismum, sum, mean, dan standar deviasi.

(12)

12 Tabel 1

Deskripsi Pengukuran Motivasi Belajar

N Min Max Sum Mean

Std. Deviation

Motivasi 140 64 99 11406 81.47 5.927

Valid N

(listwise) 140

Melalui Tabel1diketahui bahwa variabel disiplin belajar dengan jumlah siswa (N) sebanyak140 siswa.Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi belajar meliputi: adanya hasrat ingin berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Skor bergerak dari skor tertinggi 99 dan skor terendah 64, dengan jumlah skor 11406. Rata-rata jawaban siswa adalah 81,47 dan standar deviasi atau simpangan baku sebesar 5,927. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi belajar mempunyai item valid sebanyak 27 item dan skoring setiap item dilakukan dengan memberikan angka berjenjang antara skor 1 sampai 4 menurut jenis itemnya.

Tabel 2

Deskripsi Pengukuran Hasil Belajar

N Minimum Maximum Sum Mean

Std. Deviation

Hasilbelajar 140 52 98 10387 74.19 9.286

Valid N

(listwise) 140

Melalui perhitungan data pada Tabel2 nampak bahwa N sebanayk 140 siswa. Hasil belajar skor bergerak dari skor tertinggi 98 dan skor terendah 52 dengan jumlah skor 10387. Rata-rata nilai siswa adalah 74,19 dan standar deviasi atau simpangan baku sebesar 9,286.

Setelah melakukan analisis deskriptif, selanjutnya melakukan pengujian asumsi. Uji asumsi digunakan untuk mengetahui teknik korelasi yang dapat digunakan, terlebih dahulu digunakan uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji linearitas merupakan prasyarat yang harus terpenuhi dalam menggunakan statistik parametrik. Apabila salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka statistik yang digunakan adalah statistik non-parametrik.

(13)

13

Tujuandari analisis ini untuk menemukan hubungan antara nilai motivasi dan hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa adalah data interval, sedangkan data kuesioner adalah data ordinal. Sehingga data hasil belajar siswa dirubah menjadi data ordinal dengan nilai 1, 2, 3, 4. Hasil belajar siswa dengan nilai 0-25 dikonversikan menjadi 1, 26-50 di konversikan menjadi 2, 51-75 dikonversikan menjadi 3, dan 76-100 dikonversikan menjadi 4 (Brown, 1988).

Setelah itu dilakukan uji normalitasdengan menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov, dimana uji normalitas digunakan untuk menguji distribusi pengisian jawaban sampel normal atau tidak pada alat ukur yang dipakai. Sukestiyarno (2010) menyataan bahwa jika nilai signifikan p > 0,05 maka distribusi datanya adalah normal, sedangkan jika nilai signifikan p < 0,05 maka distribusi datanya tidak normal.Ringkasan hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 3, diperoleh hasil koefisien

Kolmogrov-Smirnov untuk variabel motivasi sebesar 0,829 dan p = 0,497, karena

0,497> 0,05 analisis data motivasi belajar berdistribusi normal, sedangkan variabel hasil belajar diperoleh 5,028 dan p = 0,000, karena 0,000 < 0,05 analisis data hasil belajar tidak normal. Berdasarkan hasil data yang ada data tentang motivasi berdistribusi normal, sedangkan data hasil belajar berdistribusi tidak normal.

Motivasi Hasilbelajar

N 140 140

Normal Parametersa,b Mean 3.0176 3.3357

Std. Deviation .21966 .47394

Most Extreme Differences

Absolute .070 .425

Positive .070 .425

Negative -.045 -.255

Kolmogorov-Smirnov Z .829 5.028

(14)

14

Sehingga tidak perlu dilakukan pengecekan terhadap linearitas data. Oleh sebab itu data akan dikorelasikan menggunakan korelasi Spearman rho.

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu motivasi belajar (X) sebagai variabel independen dengan hasil belajar (Y) sebagai variabel dependen. Kriteria yang digunakan sebagai pedoman dalam menafsirkan seberapa eratnya hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika, untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil dan untuk mengetahui hubungan positif maka berpedoman pada ketentuan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010) pada Tabel 4.

Tabel 4

Pedoman untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

0,60 - 0,799 Kuat

0,40 - 0,599 Sedang

0,20 - 0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat rendah

Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui tingkat hubungan yang diperoleh pada koefisien korelasi yang ditemukan. Hubungan tersebut dikatakan signifikan jika nilai () kurang dari taraf signifikansi 5% (p < 0,05).Perhitungan korelasi menggunakan program perhitungan data statistik SPSS 22 for Windows. Sesuai dengan hipotesis yang ditetapkan, peneliti sudah mengetahui arah hubungan, maka signifikansi menggunakan korelasi spearman rho1-tailed. Analisis korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 5.

(15)

15 Tabel 5

Analisis Korelasi Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar

Rank of motivasi Rank of hasilbelajar Spearman's rho Rank of motivasi Correlation Coefficient 1.000 .383** Sig. (1-tailed) . .000 N 140 140 Rank of hasilbelajar Correlation Coefficient .383** 1.000 Sig. (1-tailed) .000 . N 140 140

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar sebesar rxy = 0,383 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan kriteria yang ada dalam Tabel 4 yaitu nilai koefisien korelasi antara 0,20-0,399, berarti dapat diketahui bahwa nilai koefisien ini termasuk dalam kategori rendah.

Pada Tabel 5 juga terlihat bahwa Sig. (1-tailed) atau signifikan satu arah menunjukkan nilai sebesar 0,000, hal tersebut menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016, karena p < 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil korelasi antara motivasi dengan hasil belajar menunjukkan bahwa motivasi mempunyai hubungan dengan hasil belajar berkisar 16% dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

PEMBAHASAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi pada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima karena 0,000 < 0,05. Artinya terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Hasil koefisien korelasi hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa rxy = 0,383 yang menunjukkan hubungan termasuk dalam kategori rendah.

(16)

16

Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mempunyai hubungan yang rendah dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Tuntang.Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain: minat belajar, perhatian, kesiapan, gaya belajar, keadaan keluarga, kondisi lingkungan, dan sarana belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi belajar tetapi faktor-faktor hasil belajar yang lain juga terlibat,dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar motivasi belajar berhubungan dengan hasil belajar berkisar 16%. Bisa jadi ada anak yang motivasi belajarnya tinggi hasil belajarnya rendah karena faktor lain yang mempengaruhi, seperti: sarana prasarana belajar yang tidak mendukung atau lingkungan yang kurang kondusif sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016 dengan nilai korelasi sebesar rxy = 0,383 dan nilai signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05). Nilai korelasi sebesar 0,383 juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang termasuk dalam kategori rendah antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rinika Cipta.

Baharuddin, H. & Wahyuni, E. N. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Brown, J. D. 1988. Understanding Research In Second Language Learning. New York: Cambridge University Press.

(17)

17

Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.Semarang: UNP.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djiwandono, S. E. W. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.

Hasratuddin. 2014. Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang akan Datang

Berbasis Karakter. Jurnal Didaktik Matematika.

Miru, A. S. 2009. Hubungan antara Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Mata Diklat Instalasi Listrik Siswa Smk Negeri 3 Makassar. Jurnal MEDEK.

Pratutik. 2013. Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar PKN pada Siswa

Kelas VII SMP Negeri 1 Kranggan Temaggung. Jurnal Repository Universitas

Kristen Satya Wacana.

Rofiq, A. 2014. Hubungan Motivasi dan Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar

Matematika Siswa SMK PGRI Salatiga Jurusan Pemasaran Semester II Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Repository Universitas Kristen Satya

Wacana.

Sardiman, A. M. 2014. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT RINIKA CIPTA.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukestiyarno. 2010. Olah Data Penelitian Berbantu SPSS. Semarang: UNNES PRESS.

Uno, H. B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Gambar

Tabel 3  Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Terhadap keberatan setelah berakhirnya masa sanggah tidak dapat di terima dan dianggap sebagai aduan;. Demikian Kami sampaikan atas perhatiannya di ucapkan

Dari hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa ada hubungan antara asupan zat gizi dengan kejadian PMS wanita usia ubur pada mahasiswi UNS, dimana variabel yang

Profil karyawan (Cinamon, 2002) dibedakan menjadi tiga yaitu (a) profil A adalah orang yang menganggap peran keluarga lebih penting daripada peran pekerjaan, (b) profil

Dalam model konseptual pada gambar 1, diharapkan adanya jenis kekuatan yang berbeda, yang satu untuk mengetahui perbedaan gender baik pria dan wanita terhadap arti

Sesuai dengan fungsi dan tugas pokok Bagian Humas Setda Kabupaten Jeneponto secara umum dapat disimpulkan merupakan pelaksanaan pengendalian kegiatan APBD dalam

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Bagaimana aktivitas guru dalam Praktik Menata Sanggul Up Style dengan Model Pembelajaran Bertukar Pasangan pada

Diterima pada salah sat u perguruan t inggi di luar negeri pada peringkat 200 t erbaik dunia. Atau memiliki sertifikat kejuaraan/ prestasi pada tingkat perguruan tinggi, atau

The probability of death due to lung cancer, given that a person smoked, was 10 times the probability of death due to lung cancer, given that a person did not smoke.. If