Monitoring Harian
1 2 3 4 5 6 7 TANGGAL 8 9 10 11 12 13 14 15 1617 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
KEMENTERIAN SOSIAL RI
BULAN - TAHUN
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC 14 15 16 17 18 19 20 21 Overview:
Jumlah Media Meliput : 6 Media Volume Pemberitaan : 13 Artikel
Leading Media : Suara Pembaruan Leading Isu : Bencana Alam Sentimen Isu : Negatif
Pada pemberitaan hari ini tidak terdapat isu dengan sentiment negatif Positif :
BNN: Pengguna Narkoba Harus Direhabilitasi Netral :
Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral
Catatan :
Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral. Sementara untuk isu bertendensi positif terkait pemberitaan Kemensos salah satunya adalah BNN: Pengguna Narkoba
Harus Direhabilitasi seputar pemberitaan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam peringatan HANI (Hari Anti Narkoba Internasional) 2014 menegaskan, pengguna narkoba dapat dicegah dan
direhabilitasi. Kesepakatan pemberantasan kejahatan transnasional melalui terobosan preemtif, preventif, dan tindakan represif tersebut sesuai tema HANI tahun ini, yaitu Drug Use Disorder are Preventable and Treatable (pengguna narkoba dapat dicegah dan direhabilitasi). Arti dan makna pengguna narkoba adalah orang yang sakit, mereka membutuhkan bantuan kita semua untuk berhenti dari kebiasaan mengonsumsi narkoba, dan membutuhkan rehabilitasi. Di Indonesia, saat ini muncul peraturan bersama tujuh lembaga negara yakni Badan Narkotika Nasional (BNN) Polri, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan yang mengatur mengenai kewajiban merehabilitasi para pecandu dan penyalah guna narkoba akan mulai diterapkan pada Agustus mendatang.
0
1
2
3
Bencana
Alam
Wanita Tuna
Susila (WTS)
Kemiskinan
Perlindungan
Anak
NAPZA
Bencana
Sosial
Lanjut Usia
(Lansia)
3
2
2
2
2
1
1
Suara Pembaruan
31%
Kompas
23%
Jurnal Nasional
15%
Republika
15%
Seputar Indonesia
8%
Harian Pelita
8%
1 Suara Pembaruan, hal a24, F-5/G-5 (26-06-2014)
BNN: Pengguna Narkoba Harus Direhabilitasi
Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam peringatan HANI (Hari Anti Narkoba Internasional) 2014 menegaskan, pengguna narkoba dapat dicegah dan direhabili-tasi. Kesepakatan pemberantasan kejahatan transnasional melalui terobosan preem-tif, prevenpreem-tif, dan tindakan represif tersebut sesuai tema HANI tahun ini, yaitu Drug Use Disorder are Preventable and Treatable (pengguna narkoba dapat dicegah dan direhabilitasi). Arti dan makna pengguna narkoba adalah orang yang sakit, mereka membutuhkan bantuan kita semua untuk berhenti dari kebiasaan mengonsumsi narkoba, dan membutuhkan rehabilitasi.
Di Indonesia, saat ini muncul peraturan bersama tujuh lembaga negara yakni Badan Narkotika Nasional (BNN) Polri, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan yang mengatur mengenai kewajiban merehabilitasi para pecandu dan penyalah guna narkoba akan mulai diterapkan pada Agustus mendatang.
Anang Iskandar, Kepala BNN
“Peringatan ini sebagai bentuk keprihatinan kita terhadap permasalahan narkoba di dunia yang belum dapat diselesaikan dan hanya dapat ditahan, sehingga sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.”
NAPZA Positif Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam peringatan HANI (Hari Anti Narkoba Internasional) 2014 menegaskan, pengguna narkoba dapat dicegah dan direhabilitasi. Kesepakatan pemberantasan kejahatan transnasional melalui terobosan preemtif, preventif, dan tindakan represif tersebut sesuai tema HANI tahun ini, yaitu Drug Use Disorder are Preventable and Treatable (pengguna narkoba dapat dicegah dan direhabilitasi). Arti dan makna pengguna narkoba adalah orang yang sakit, mereka membutuhkan bantuan kita semua untuk berhenti dari kebiasaan mengonsumsi narkoba, dan membutuhkan rehabilitasi. Kesepakatan pecandu masuk dalam penanganan pemulihan melalui rehabilitasi masuk dalam preventiv, hanya saja perlu didukung kepastian hukum mengenai kategori pemakai.
7 Republika, hal 1, Wahyu Syahputra, Rr Laeny Su-listyawati
Rehabilitasi Pecandu Narkoba
Pecandu narkoba yang melapor ke BNN tidak akan dijerat pidana. Pemerintah terus berupaya membebaskan Indonesia dari bahaya penyalagunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Penegakan hukum dalam pemberantasan peredaran narkoba dan program rehabilitasi para pecandu menjadi dua upaya pemerintah untuk melampaui target Indonesia bebas dari narkoba pada 2015. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat, hingga kini di Indonesia terdapat em-pat juta orang pecandu narkoba. Dari jumlah itu, hanya 18 ribu pecandu yang se-dang mengikuti program rehabilitasi. Jumlah pecandu yang telah mengikuti rehabilitasi dinilai belum cukup bagi pemerintah. Apalagi ditambah meningkatnya pertahun sebanyak 75 ribu pecandu, kata Kepala Humas BNN Sumirat Dwiyatno, Kamis (26/6).
Sumirat Dwiyatno, Kepala Humas BNN “Tidak ada pidana bagi pecandu yang lapor.” Ahmad Sukardi, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim
“Melalui rehabilitasi mereka (pemakai narkoba) dapat melaksanakan fungsi seba-gai anggota masyarakat secara normal dan memperoleh kehidupan yang sehat.”
NAPZA Netral Pecandu narkoba yang melapor ke BNN tidak akan dijerat pidana. Pemerintah terus berupaya membebaskan Indonesia dari bahaya penyalagunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Penegakan hukum dalam pemberantasan peredaran narkoba dan program rehabilitasi para pecandu menjadi dua upaya pemerintah untuk melampaui target Indonesia bebas dari narkoba pada 2015.upaya ini perlu sosialisasi yang ekstra keras agar para pecandu tak ragu dalam mengambil langkah melaporkan diri untuk dilakukan pemulihan.
No Media, hal & jurnalis Judul / Topik Isu Tone Refleksi Pemberitaan
2 Seputar Indonesia, hal 11, FL/N-2
Dolly Tetap Ditutup Permanen
Meski banyak pekerja seks dari Gang Dolly dan Jarak yang mengembalikan uang kompensasi, Pemprov Jawa Timur tetap mendukung keputusan penutupan kedua lokalisasi. Penutupan secara permanen sudah keputusan final. Mau diambil silakan, dikembalikan ya silakan.
Kita tetap akan menutup Dolly dan Jarak secara permanen. Jangan berharap lokalisasi akan dibuka lagi setelah mereka mengembalikan kompensasi, papar Gubernur Jatim Soekarwo, kemarin. Kompensasi, lan-jut dia, merupakan iktikad baik pemerintah sehingga ketika dana yang sudah diambil dikembalikan lagi, hal itu bukan lagi tanggung jawab pemerintah.
Wanita Tuna Susila (WTS)
Netral Meski banyak pekerja seks dari Gang Dolly dan Jarak yang mengembalikan uang kompensasi, Pemprov Jawa Timur tetap mendukung keputusan penutupan kedua lokalisasi. Penutupan secara permanen sudah keputusan final.kebulatan tekad harus dimiliki bersama termasuk dari psk sendiri. Hal yang disadari adalah bahwa penutupan ini merupakan suatu langkah positif dalam pembangunan kesejahteraan secara manusiawi.
3 Republika, hal 7, Rr Laeny Sulistyawati
Dolly Ditarget Tiga Bulan Ditutup
Polrestabes Surabaya siap membantu Satpol PP menertibkan Dolly. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Jawa Timur, menargetkan pembersihan Dolly dari praktik prostitusi dalam waktu tiga bulan pascadeklarasi penutupan lokalisasi pada 18 September 2014 menjadi target Satpol PP Surabaya mengubah citra buruk DoIly.
Saya kira tiga bulan merupakan waktu yang cukup untuk membersihkan Dolly dari praktik prostitusi, ujar Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto, Kamis (26/6). Irvan mengatakan, pihaknya berkeinginan agar masyarakat di kawasan Dolly dan Jarak bisa hidup lebih baik dan lebih bermartabat.
Suparti, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Surabaya
“Intinya, sebagai petugas negara, kami berharap tidak memusuhi warga, tetapi menegakkan peraturan.” Deddy Sosialisto, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya
“Artinya, ada 1.052 PSK yang tidak mengambil kompensasi hingga sore (26/6) ini. Padahal, pengambilan dana kompensasi ditutup hari ini.”
Wanita Tuna Susila (WTS)
Netral Polrestabes Surabaya siap membantu Satpol PP menertibkan Dolly. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Jawa Timur, menargetkan pembersihan Dolly dari praktik prostitusi dalam waktu tiga bulan pascadeklarasi penutupan lokalisasi pada 18 September 2014 menjadi target Satpol PP Surabaya mengubah citra buruk Dolly. Saya kira tiga bulan merupakan waktu yang cukup untuk membersihkan Dolly dari praktik prostitusi, ujar Kepala Satpol PP Kota Surabaya
Irvan Widyanto, Kamis (26/6).pendekatan kepada para psk dan pennghuni doly masif dilakukan dan terus meyakinkan bahwa langkah penutupan untuk menuju ke arah yang lebih baik lagi.
4 Kompas, hal 15, priyom-bodo (Berita Foto)
Banjir di Ciledug Indah
Penjual roti keliling menawarkan dagangannya di Perumahan Ciledug Indah I, Kota Tangerang, Banten, yang masih terendam banjir, Kamis (26/6). Ka-wasan Permukiman tersebut kembali kebanjiran akibat meluapnya Kali Angke karena hujan deras pada Rabu.
Bencana Alam Netral Kondisi banjir yang masih terjadi ini di ciledug Tangerang diharapkan mendapat perhatian serius pemerintah setempat dan dapat menanggulangi dampaknya.
5 Harian Pelita, hal 14, anz/ zis
BPBD: 99 Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi mencatat se-banyak 99 rumah di tiga desa di Kecamatan Cibadak rusak akibat diterjang angin puting beliung. Ketiga desa yang terkena dampak bencana tersebut adalah Desa Warnajati, Pamuruyan, dan Cibadak, kata Kepala Bidang Lo-gistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada Antara, Kamis.
Menurut Usman, pihaknya sampai masih melakukan pendataan bangunan rumah yang rusak akibat bencan aalam tersebut, dari hasil pendataan semen-tara dari 99 rumah yang rusak tersebut sebanyak satu rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang dan 96 rumah rusak ringan. Di sisi lain, pihaknya sudah menyerahkan bantuan kepada para warga yang rumahnya menjadi korban.
Usman Susilo, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten
Sukabumi
“Jumlah rumah yang rusak ini masih akan kami verifikasi dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya bertambah atau berkurang. Namun untuk rumah yang masuk dalam kategori rusak ringem sudah mulai diperbaiki oleh warga dan untuk warga yang rumahnya rusak berat, korbannya kami ungsikan sementara.”
Bencana Alam Netral Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi mencatat sebanyak 99 rumah di tiga desa di Kecamatan Cibadak rusak akibat diterjang angin puting beliung. Ketiga desa yang terkena dampak bencana tersebut adalah Desa Warnajati, Pamuruyan, dan Cibadak, kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada Antara, Kamis. Menurut Usman, pihaknya sampai masih melakukan pendataan bangunan rumah yang rusak akibat bencan aalam tersebut, dari hasil pendataan sementara dari 99 rumah yang rusak tersebut sebanyak satu rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang dan 96 rumah rusak ringan.serapan informasi ini bisa menjadi pijakan dalam melakukan penanganan dilapangan.
12 Suara Pembaruan, hal a24, 132 (26-06-2014)
Banjir Landa Sejumlah Kawasan
Hujan deras yang melanda Jakarta dan Tangerang sepanjang Rabu (25/6) sore menyebabkan banjir di sejumlah kawasan. Genangan air juga menyebabkan perjalanan kereta api dari Tanah Abang Serpong dan sebaliknya terganggu. Sempat terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Tanah Abang. Di Kota Tangerang banjir merendam ratusan rumah warga di Perumahan Ciledug In-dah I, Kecamatan Ciledug.
Banjir kali ini, merupakan luapan dari KaliAngke yang tak mampu menam-pung air limpahan air dari wilayah Bogor, Jawa Barat. Banjir mendadak yang terjadi sempat membuat warga di Perumahan Ciledug Indah I panik. Mereka yang khawatir volume banjir akan meningkat, langsung memutuskan untuk mengungsi lokasi yang lebih tinggi.
Bencana Alam Netral Hujan deras yang melanda Jakarta dan Tangerang sepanjang Rabu (25/6) sore menyebabkan banjir di sejumlah kawasan. Genangan
air juga
menyebabkan perjalanan kereta api dari Tanah Abang
Serpong dan
sebaliknya terganggu. Sempat terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Tanah Abang. Di Kota Tangerang banjir merendam ratusan rumah warga di Perumahan Ciledug Indah I, Kecamatan Ciledug.Situasi ini menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat agar terus waspada dan siaga bencana kapanpun.
No Media, hal & jurnalis Judul / Topik Isu Tone Refleksi Pemberitaan
6 Kompas, hal 32, RTS/ RAY
Diduga Membunuh, Pemulung Ditangkap
Polisi menangkap D alias R (15) dan S alias K (23), pelaku pembunuhan terhadap Nur (27) yang terjadi di Serpong Tangerang Selatan, pada 26 Mei lalu. Mayat Nur ditemukan di sebuah tanah kosong di belakang Polsek Ser-pong Kelurahan Lengkong Gudang Timur. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, pernbunuhan itu terjadi karena D dendam setelah dilecehkan secara seksual oleh Nur.
Rikwanto, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya
“Ketika tersangka D sedang memulung dirinya dipaksa korban untuk ber-hubungan seksual. D yang berbadan kecil takut dengan korban yang berbadan besar.”
Perlindungan Anak
Netral Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, pernbunuhan itu terjadi karena D dendam setelah dilecehkan secara seksual oleh Nur. Rikwanto, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya “Ketika tersangka D sedang memulung dirinya dipaksa korban untuk berhubungan seksual. D yang berbadan kecil takut dengan korban yang berbadan besar.”. Lagi kembali anak-anak menjadi bagian kekerasan seksual dan berujung korban jiwa. Perlu perhatian khusus dalam menanggulangi kasus sejenis.
13 Suara Pembaruan, hal a9, D-13 (26-06-2014)
70 Masyarakat Belum Tahu Perlindungan Anak
Meskipun anak merupakan kelompok paling rentan terhadap berbagai ben-tuk kekerasan, perlindungan terhadap mereka ternyata belum menjadi isu prioritas di masyarakat. Bahkan, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak sejak 2002 lalu, tetapi hampir 70% masyarakat belum mengetahuinya. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, mengungkapkan hal tersebut di sela -sela acara penandatanganan komitmen 25 perusahaan anggota Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) di Jakarta, baru-baru ini. Linda mengatakan, upaya perlindungan anak sudah banyak dilakukan pe-merintah, misalnya, melalui UU Perlindungan Anak, UU Peradilan Anak, dan lainnya. Tetapi, masyarakat sendiri belum menganggap persoalan anak ini penting dan prioritas. Makanya banyak kekerasan terhadap anak terjadi, tetapi di sisi lain ini wajar supaya masyarakat tahu bahwa anak itu harus mendapatkan perlindungan khusus, kata Linda. Sejumlah fakta, dikatakan Linda, menunjukkan upaya perlindungan terhadap anak masih menghadapi tantangan.
Linda Amalia Sari, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
““Misalnya, di Bandung, banyak anak adalah pelaku kekerasan seksual, narkoba, dan lainnya karena umumnya mereka kurang perhatian orang tua, khususnya ayah. Mereka kurang keteladanan seorang ayah, sehingga terje-bak ke dalam perilaku negatif.”
Perlindungan Anak
Netral Meskipun anak merupakan kelompok paling rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan, perlindungan terhadap mereka ternyata belum menjadi isu prioritas di masyarakat. Bahkan, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak sejak 2002 lalu, tetapi hampir 70% masyarakat belum mengetahuinya. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, mengungkapkan hal tersebut di sela-sela acara penandatanganan komitmen 25 perusahaan anggota Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) di Jakarta, baru-baru ini.UU Perlindungan anak ini sangat penting diketahui. Indikator UU ini belum mencapai di posisi yang baik dikarenakan masih adanya pelanggaran hak anak dan kekerasan yang masih berlangsung hingga saat.
8 Kompas, hal 27, ODY Pemantauan di 34 Provinsi
Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan hasil kerja Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat yang saat ini baru memantau statistik kekerasan di 15 provinsi, pada Agustus 2014 dikembangkan untuk me-mantau seluruh provinsi di Indonesia Artinya laporan aksi kekerasan di masyarakat kini menjadi kian transparan sebagai materi informasi publik.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pencegahan Konflik Sosial Kemenko Kesra Nelwan Harahap di Sura-baya, Rabu (25/6) petang. Mulai Agustus 2014 sebanyak 34 provinsi terjangkau pemantauan. Ini juga mencakup Jawa Timur, kata dia. Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SMK) adalah portal yang di-ungkap kepada public beralamat di www.snpk-indonesia.com, yang berisi kumpulan dan manajemen sta-tistik kekerasan di masyarakat.
Nelwan Harahap, Kepala Bidang Pencegahan Konflik Sosial Kemenko Kesra
“Sumbernya dari banyak informasi, termasuk kepolisian serta badan kesatuan bangsa dan politik di setiap provinsi dan kabupaten/kota. Namun, informasi yang dikumpulkan dan disajikan itu hanya berisi data kekerasan.”
Bencana Sosial Netral Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan hasil kerja Kementerian
Koordinator Kesejahteraan Rakyat yang saat ini baru memantau statistik kekerasan di 15 provinsi, pada Agustus 2014 dikembangkan untuk memantau seluruh provinsi di Indonesia Artinya laporan aksi kekerasan di masyarakat kini menjadi kian transparan sebagai materi informasi publik. Pencegahan kekerasan menjadi target kerja serius pemerintah dan ini dilakukan total diseluruh propinsi. Upaya ini perlu dukungan semua pihak agar masyarakat nyaman dan terlindungi dari kekerasan.
No Media, hal & jurnalis Judul / Topik Isu Tone Refleksi Pemberitaan
9 Jurnal Nasional, hal 15, Rusdy Setiawan Putra
50 Lansia Peroleh Program Jaminan Hidup
Tak kurang dari 50 warga berusia lanjut (Lansia) di Kabupaten Lebak, Banten, memperolah program jami-nan hidup dengan menerima bantuan kebutuhan bahan pokok. Kami berharap bantuan ini dapat merin-gankan kehidupan mereka, kata Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Lebak Asep Saefulloh di Lebak, Kamis (26/6). Menurut Asep, bantuan bahan pokok tersebut diberikan kepada lansia yang kondisinya telantar dan hidupnya menggantungkan orang lain maupun tetangga.
Karena itu, mereka berhak menerima program tersebut untuk membantu kebutuhan sehari-hari. Sebab mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok dasar itu. Mereka para lansia itu mendapat ban-tuan, berupa beras, susu, lauk pauk, dan minyak goreng. Asep mengatakan, berdasarkan hasil pendataan 2013 tercatat 1.149 usia lanjut di Kabupaten Lebak dalam kondisi telantar. Mereka bisa bertahan hidup atas belas kasihan orang lain maupun tetangga bahkan mengemis.
Asep Saefulloh, Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Lebak
“Saya kira melalui bantuan bahan pokok itu mereka tidak terjadi kerawan pangan maupun kelaparan.” Udin, Lansia
“Kami sehari-hari hanya hidup dari belas kasihan orang lain. Kami berharap mendapat bantuan program jaminan hidup.”
Lanjut Usia (Lansia)
Netral Tak kurang dari 50 warga berusia lanjut (Lansia) di Kabupaten Lebak, Banten, memperolah program jaminan hidup dengan menerima bantuan kebutuhan bahan pokok. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan kehidupan mereka, kata Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Lebak Asep Saefulloh di Lebak, Kamis (26/6). Menurut Asep, bantuan bahan pokok tersebut diberikan kepada lansia yang kondisinya telantar dan hidupnya menggantungkan orang lain maupun tetangga. Karena itu, mereka berhak menerima program tersebut untuk membantu kebutuhan sehari-hari. Aksi positif yang perlu diapresiasi dalam hal memenuhi kebutuhan para lansia.
10 Suara Pembaruan, hal a8, R-15 (26-06-2014)
Pusbang LIPI Subang Digenjot untuk Teknologi Tepat Guna
Teknologi tepat guna (TTG) diyakini mampu mengenjot daya saing masyarakat, meningkatkan kesejahteraan penduduk dengan memberi nilai tambah pada suatu pro-duk. Untuk terus mendorong implementasi TTG, setelah berkiprah selama 31 tahun Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna secara resmi meningkat status eselonisasinya. Hal itu dikatakan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman Hakim di sela-sela peresmian Pusat Pengembangan (Pusbang) TTG di Subang, Jawa Barat, Rabu (25/6).
Di sisi lain keanekaragaman jenis pangan harus menjadi perhatian TTG. Lukman pun menjelaskan bahwa keberadaan Pusbang TTG juga penting sebagai acuan berbagai kebijakan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi rakyat, pengurangan pengangguran, dan yang terkini adalah pembangunan desa Un-dang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Hal itu merujuk pada perintah presi-den melalui Instruksi Presipresi-den No 3 Tahun 2001 Tentang Penerapan dan Pengemban-gan TTG.
Lukman Hakim, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
“Penetapan ini merupakan wujud penghargaan pemerintah kepada LIPI, seperti Pusbang TTG ini yang sudah 31 tahun berkiprah hingga kini tetap dibutuhkan.”
Kemiskinan Netral Teknologi tepat guna (TTG) diyakini mampu mengenjot daya saing masyarakat, meningkatkan kesejahteraan penduduk dengan memberi nilai tambah pada suatu produk. Untuk terus mendorong implementasi TTG, setelah berkiprah selama 31 tahun Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna secara resmi meningkat status eselonisasinya. Hal itu dikatakan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman Hakim di sela-sela peresmian Pusat Pengembangan (Pusbang) TTG di Subang, Jawa Barat, Rabu (25/6). Diharapkan dengan adanya teknologi tepat guna dapat dimanfaatkan secara langsung mengentaskan kemiskinan.
11 Jurnal Nasional, hal 14, Rusman
Semarang Prioritas Penanganan Kemiskinan
Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, akan memprioritaskan penanganan kemi-skinan dan pengangguran serta soal banjir dan rob yang kerap menjadi permasalahan. Mengatakan kemiskinan dan rob merupakan dua permasalahan di wilayah tersebut yang diprioritaskan penanganannya. Dari skala prioritas program periode 2010--2015, setidaknya ada dua hal yang harus diteruskan penanganannya, yakni berkaitan dengan kemiskinan dan pengangguran serta banjir dan rob, kata Wali Kota Sema-rang, Hendrar Prihadi.
Hal tersebut dikemukakan Hendrar Prihadi, saat membuka diskusi bertajuk; Men-yongsong Kinerja Legislator 2014--2019 yang diprakarsai Kelompok Jurnalis DPRD Kota Semarang. Menurut dia, pengangguran dan kemiskinan memang menjadi prob-lem yang terjadi di kota-kota besar sehingga ke depannya harus diprioritaskan penan-ganannya melalui kebijakan dan strategi penganggaran.
Hendrar Prihadi, Wali Kota Semarang
“Melalui kebijakan dan strategi penganggaran yang tepat bersama kawan-kawan anggota Dewan (DPRD Kota Semarang, red.), diharapkan tidak ada lagi warga mi-skin di Kota Semarang.”
Kemiskinan
Netral Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, akan memprioritaskan penanganan kemiskinan dan pengangguran serta soal banjir dan
rob yang kerap
menjadi permasalahan. Mengatakan kemiskinan dan rob merupakan dua permasalahan di wilayah tersebut yang diprioritaskan penanganannya. Dari skala prioritas program periode 2010-2015, setidaknya ada dua hal yang harus diteruskan penanganannya, yakni berkaitan dengan kemiskinan dan pengangguran serta banjir dan rob,
kata Wali Kota
Tiga permasalahan tersebut menjadi titik fokus untuk dapt ditanggulangi.