DENGAR PENDAPAT DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BERAU
“Transparansi Penyelenggaraan
Perguruan Tinggi
Oleh, Prof. Dr. Ir. H. Sipon Muladi KK
KOORDINATOR KOPERTIS WILAYAH XI Tanjung Redeb, 16 APRIL 2013
DASAR PEMIKIRAN
Rembuknas © Kemdikbud 2013
3
• Kaltim Memiliki Potensi Sumberdaya Alam
Yang Besar Tetapi Memerlukan Sumberdaya Manusia Terdidik / Terampil
• Kaltim Memerlukan Konsep Yang Jelas Untuk
Melakukan Transformasi Potensi Sumberdaya Alam (Tak Terbarukan) Menjadi Potensi
Sumberdaya Manusia Yang Handal
• Kaltim Memerlukan Percepatan
ANTISIPASI ???
Rembuknas © Kemdikbud 2013 4
KALTIM HARUS MEMPERSIAPKAN SDM DI BIDANG YANG SESUAI
DENGAN ARAH PEMBANGUNAN MASA DEPAN
PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI YANG SESUAI DENGAN ARAH PEMBANGUNAN
DIPERLUKAN SISTEM
PEMBELAJARAN YANG MAMPU MENGHASILKAN LULUSAN
YANG HANDAL
DIPERLUKAN PESERTA DIDIK YANG MEMILIKI BAKAT, MINAT DAN KEMAMPUAN DIBIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI
ARAH PENDIDIKAN KALTIM
Rembuknas © Kemdikbud 2013
5
Lima Pilar Kebijakan Pendidikan Nasional
1. Ketersediaan sarana pendidikan,
2. Kemampuan murid/orang tua mendapatkan akses terhadap sarana pendidikan
3. Mutu pelayanan sarana pendidikan, 4. Kesetaraan dalam pendidikan dan
5. Keterjaminan 4 pilar sebelumnya dapat berjalan dengan baik.
Pendidikan Kaltim Cemerlang
(Cerdas, Merata, Prestasi Gemilang)
Terwujudnya Masyarakat Kalimantan Timur yang Berkualitas, Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing sehingga Mampu dan Proaktif Menjawab Tantangan Zaman yang selalu berubah
ACUAN PROGRAM PENDIDIKAN KALIMANTAN TIMUR
PENDIDIKAN TINGGI
Rembuknas © Kemdikbud 2013 6
• MEMBANTU SEMUA PTN DAN PTS, Khusus Universitas Mulawarman telah mencapai Rp. 1 Trilyun selama 5 tahun terakhir.
• MEMBERI DANA ABADI bagi PTS melalui APTISI Kaltim
• MEMBERI BEASISWA Bagi Dosen dan Mahasiswa
• PROGRAM 100 DOKTOR Untuk Dosen Universitas Mulawarman di dalam dan luar negeri, dengan BEASISWA PENUH.
• MENYEDIAKAN DANA PENELITIAN Dosen PTN dan PTS
• MENDUKUNG dan MENFASILITASI Pendirian INSTITUT
TEKNOLOGI KALIMANTAN (ITK) di Balikpapan dan INSTITUT SENI DAN BUDAYA INDONESIA (ISBI) di Tenggarong
• Membantu Pengembangan JURUSAN/PROGRAM STUDI KHUSUS di PTN/PTS : Kedokteran, Pertanian, Perikanan, Teknik,
KEBIJAKAN KEMDIKBUD DIRJEN DIKTI
DALAM MENYIKAPI PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN KELAS JAUH DI DAERAH
DASAR HUKUM
1. UNDANG-UNDANG RI Nomor 20 TAHUN 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. UNDANG-UNDANG RI Nomor 12 TAHUN 2012 Tentang Pendidikan Tinggi 3. PP. Nomor 60 TAHUN 1999 Tentang Pendidikan Tinggi
4. PP. Nomor 17 TAHUN 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
5. PP. Nomor 66 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PP. NO. 17 TAHUN
2010
6. KEPMENDIKBUD Nomor 223/U/2000 Tentang Kerjasama Perguruan Tinggi 7. KEPMENDIKNAS Nomor 232/U/2000 Tentang Pedoman penyusunan
Kurikulum PT Dan Penilaian Hasil Bejalar Mahasiswa
8. KEPMENDIKNAS Nomor 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian
Perguruan Tinggi
9. KEPMENDIKNAS Nomor 107/U/2001 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Jarak Jauh
10. PERMENDIKNAS Nomor 30 TAHUN 2009 Tentang Penyelenggaraan
Program Studi Diluar Domisili Perguruan Tinggi;
Lanjutan
11. PERMENDIKNAS Nomor 20 TAHUN 2011 Tentang
Penyelenggaraan Program Studi Diluar Domisili Perguruan Tinggi
12. PERMENDIKNAS Nomor 24 TAHUN 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Jarah Jauh Pendidikan Tinggi
13. SE. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas :
- Nomor 2559/D/T/1997 tanggal 21 Oktober 1997; - Nomor 2630/D/T/2000 tanggal 22 September 2000; - Nomor 2322/D/T/2001 tanggal 4 Juli 2001;
- Nomor 1017/E/T/T/2011 tanggal 15 Juli 2011
Perihal Kelas Jauh/kelas diluar domisili tanpa ijin yang sampai saat ini tetap dilarang dan ijazah yang
kopertis
berfungsi merumuskan kebijakan dan
melaksanakan pengawasan,
pengendalian, dan pembinaan
perguruan tinggi swasta di wilayah
kerjanya berdasarkann kebijakan ditjen
Dikti
FUNGSI KOPERTIS :
1.Merumuskan dan mengkoordinasikan kebijakan pengawasan, pengendalian, dan pembinaan PTS 2.Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan
pembinaan PTS
3. Pemantauan, klarivikasi dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat pada PTS
4. Koordinasi dan fasilitas pembinaan kelembagaan, ketenagaan dan kegiatan kemahasiswaan
5. Melaksanakan kerja sama dalam rangka
pengawasan,pengendalian dan pembinaan PTS . 6. Melaksanakan Pengembangan PTS
Perguruan Tinggi menyelenggarakan 2 (dua) macam kurikulum yaitu :
Pendidikan Akademik. Pendidikan Profesional.
Pendidikan Akademik mengutamakan peningkatan mutu dan memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan diselenggarakan di Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas.
Pendidikan Profesional mengutamakan Peningkatan kemampuan penerapan ilmu pengetahuan yang diselenggarakan di Akademi, Politeknik dan dapat pula diselenggarakan di Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas.
Pendidikan Akademik terdiri atas Pendidikan Sarjana dan Pendidikan Pascasarjana yang mencakup Pendidikan Magister dan Pendidikan Doktor.
Pendidikan Program Pascasarjana diselenggarakan dengan tujuan ganda yaitu :
Meningkatkan mutu dan kualifikasi PNS dalam upaya meningkatkan mutu dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan; dan
Memacu penyediaan kebutuhan sumberdaya manusia peringkat pascasarjana yang diperlukan masyarakat.
Pasal 33 UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(3). Program Studi diselenggarakan atas izin menteri
setelah memenuhi persyaratan minimum akreditrasi (5) Program studi sebagimana di makud ayat (1)
mendapat akreditasi pada saat memperoleh izin penyelenggaraan
(
6) Program studi wajib diakreditasi ulang pada saat jangka waktu akreditasi berakhir(7) Program studi yang tidak diakreditasi ulang
sebagaimana ayat (6) dapat dicabut izinnya oleh Menteri
PT apakah memiliki
ijin ?
PT apakah memiliki
ijin ?
SETIAP PENYELENGGARA
PENDIDIKAN TINGGI WAJIB MEMILIKI
IJIN MENTERI
KALAU TIDAK MEMILIKI IJIN DAPAT
DIKATAKAN PERKULIAHAN ELEGAL
ATAU KELAS JAUH
Kelas jauh dikota lain diluar kampus induknya, urusan formal dengan PTN/PTS induk hanya untuk registrasi mahasiswa, ujian dan yudisium/wisuda;
Kelas jauh pada kota lain yang administrasi akademiknya masih pada PTN/PTS induk dengan praktek perkuliahan Sabtu-Minggu yang bahkan dilaksanakan sebulan sekali;
Kelas jauh yang diselenggarakan pada PTN/PTS Sendiri tapi diasuh oleh PTS/PTN besar dari Luar daerah. Bentuk ini diselenggarakan untuk program S2/S3 dengan praktek perkuliahan pada hari Sabtu-Minggu, bentuk ini juga dikenal dengan istilah program “kerjasama”.
Praktek penyelenggaraan Kelas Jauh dapat dilihat dalam berbagai bentuk, antara lain :
Praktek penyelenggaraan Kelas Jauh dapat dilihat dalam berbagai bentuk, antara lain :
Didalam Undang-undang Peraturan yang berlaku tidak ada istilah Kelas Jauh yang ada Penyelenggaraan Diluar Domisi
(Kelas jauh istilah dari Dikti sebelum keluar Permendiknas) Didalam Undang-undang Peraturan yang berlaku tidak ada istilah Kelas Jauh yang ada Penyelenggaraan Diluar Domisi
(Kelas jauh istilah dari Dikti sebelum keluar Permendiknas)
1.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 13
ayat (2) pendidikan diselenggarakan dengan
terbuka melalui tatap muka dan/atau melalui
jarak jauh
2.
UU Nomor 12 Tahun 2012, Pasal 34
Pendidikan Diluar Domisili
-
ayat (1) Program studi diselenggarakan
dikampus utama perguruan tinggi dan/atau
dapat diselenggarakan di luar kampus utama
dalam suatu provinsi atau di provinsi lain
melalui kerjasama dengan perguruan tinggi
setempat
Domisili perguruan tinggi adalah :• wilayah kabupaten/kota tempat penyelenggaraan perguruan tinggi
yang ditetapkan dalam izin dan
• yang berbatasan langsung dengan kabupaten/kota tempat
penyelenggaraan perguruan tinggi tersebut
Penyelenggaraan program studi dilakukan dikabupaten/kota perbatasan langsung dengan kampus
induk (bukan di luar domisili) misalnya Untag Samarinda menyelenggarakan di Tenggarong
diperkenankan/dibolehkan.
• Kewajiban sekurang-kurangnya memberitahukan kepada
Koordinator Kopertis Wilayah XI (Kopertis akan melakukan evaluasi secara periodik)
• Sarana prasarana yang digunakan di Tenggarong harus setara
dengan Kampus Untag Samarinda (Kampus, Perpustakaan,
Laboratorium) 18
Permendiknas Nomor 20 TAHUN 2011
(pengganti PerMendiknas Nomor 30 TAHUN 2009)
PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DILUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI
Permendiknas Nomor 20 TAHUN 2011
(pengganti PerMendiknas Nomor 30 TAHUN 2009)
Lanjutan Permendiknas Nomor 20 TAHUN 2011
Penyelenggaraan program studi diluar domisili adalah pelaksanaan kegiatan pendidikan tinggi diluar domisili perguruan tinggi sebagaimana dicantumkan dalam izin pendirian yang ditetapkan oleh Kementerian;
Penyelenggaraan program studi diluar domisili dilaksanakan dengan prinsif akuntabilitas publik perguruan tinggi dengan mutu setara dengan didomisili perguruan tinggi tersebut.
Dimaksudkan akuntabilitas publik secara akademik :
Jumlah maksimum seluruh mahasiswa proporsional dengan kapasitas sarana dan prasarana, dosen, tenaga kependidikan serta sumberdaya lainnya, artinya
Proses pembelajaran diluar domisili juga harus menyiapkan dan tersedia kampus, laboratorium, perpustakaan, dosen,
tenaga administrasi setara/sama dengan di kampus induknya.
Lanjutan Permendiknas Nomor 20 TAHUN 2011
Persyaratan Penyelenggaraan Diluar Domisili :a. Melaksanakan tridharma perguruan tinggi secara utuh,
konisten dan berkelanjutan. Artinya seperti dosen untuk diluar domisili tidak hanya melaksanakan
pembelajaran kepada mahasiswa juga wajib melakukan penelitian dan pengabdian
b. Akreditasi Program Studi nilai A, baik dikampus induk
maupun (diluar domisili paling lambat 3 (tiga) tahun)
c. Didukung oleh Pemerintah Daerah setempat;
d. Semua ketentuan/persyaratan akademik sama dengan
kampus induk seperti dosen minimal 6 orang dengan Ratio memenuhi syarat, kampus dsbnya
e. Kampus diluar domisili Wajib memiliki IZIN
MENTERI/cq. DIRJEN
Lanjutan Permendiknas Nomor 20 TAHUN 2011
Dalam hal terdapat kebutuhan untuk
menyelenggarakan program studi diluar
domisili dalam bidang dan kondisi tertentu,
Menteri dapat menetapkan perguruan tinggi
untuk menyelenggarakan program tersebut.
Contoh :
• STKIP Melawi membuka/melaksanakan
penyelenggaraan kelas di Entikong
• UGM ada membuka prodi di Jakarta
UU. Nomor 12 Tahun 2012,
Pasal 31 Pendidikan Jarak Jauh
ayat (1) Pendidikan jarak jauh merupakan
proses belajar mengajar yang dilakukan secara
jarak jauh menggunakan berbagai media
komunikasi
ayat (3) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan
dalam berbagai bentuk, mudus dan cakupan
yang didukung oleh sarana dan layanan belajar
serta sistem penilaian yang menjamin mutu
lulusan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang
peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan berbagai
sumber belajar melalui teknologi informasi
dan komunikasi dan media lain
Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
untuk program studi dapat dilakukan setelah
memperoleh izin Dirjen Dikti
Berdasarkan data yang ada selama ini yang baru
memperoleh izin oleh Menteri untuk
menyelenggarakan Pendidikan Jarak Jauh baru
Universitas Terbuka (UT).
23
Permendikbud RI. Nomor 24 TAHUN 2012
(Pengganti Kep.Mendiknas RI Nomor 107/U/2001)
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN JARAK JAUH PADA PERGURUAN TINGGI
Permendikbud RI. Nomor 24 TAHUN 2012
(Pengganti Kep.Mendiknas RI Nomor 107/U/2001)
Pasal 3
Kerjasama perguruan tinggi bertujuan untuk saling meningkatkan dan mengembangkan kinerja pendidikan tinggi yang berkerjasama dalam rangka memelihara, membina, memberdayakan dan
mengembangkan ilmu pengetahun dan/atau teknologi
Pasal 4
a. Kerjasama perguruan tinggi meliputi : b. Pengelolaan perguruan tinggi
c. Pendidikan d. Penelitian
e. Pengabdian kepada mayarakat
Dalam pengembangan akademik, hendaknya tidak menyimpang dari arti dan makna dalam pelaksanaan kerjasama antar perguruan tinggi. Dapat diartikan bahwa kerjasama antar perguruan tinggi dilakukan apabila masing-masing mempunyai Program Studi dan Jenjang yang sama
24
PP. 60 TAHUN 1999 Pasal 129 dan Pasal 130 Kep.Mendikbud RI. Nomor 264/U/1999
(Pengganti Kep.Mendikbud R.I. Nomor 223/U/1998) Tentang KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI
PP. 60 TAHUN 1999 Pasal 129 dan Pasal 130 Kep.Mendikbud RI. Nomor 264/U/1999
(Pengganti Kep.Mendikbud R.I. Nomor 223/U/1998) Tentang KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI
HIMBAUAN:
Direktur Kelembagaan dan
Kerjasama Ditjen Dikti megingatkan
kepada masyarakat jangan mudah
tertipu dengan praktek kuliah kelas
jauh. Jangan tergiur dengan biaya
murah dan hanya kuliah di akhir
pekan saja. Karena ini bukan
mencerdas orang, tapi ….
Pengelompokan
Kelompok Pertama : Institusi yang illegal;
*Lembaga tanpa ijin, "perguruan Tinggi" tanpa Ijin, lembaga bukan perguruan tinggi.
Kelompok Kedua : Institusinya legal, program dan gelar yang diberikan illegal;
*Program belum ada ijin sudah menerima mahasiswa, sudah mewisuda, program yang dipercepat (misal S1 dalam 2 tahun), atau program studi yang sudah ditutup tapi masih memberikan gelar akademik;
Kelompok Ketiga : Institusinya legal, program aselinya legal : ijasah dan gelarnya “illegal” :
*Program non-reguler, kelas jauh, kelas weekend yang tidak menjamin proses belajar mengajar secara optimal, dalam hal ini memberikan gelar akademik dengan prosedur yang tidak sesuai dengan norma dan kaedah
akademik (baik yang tertulis maupun
SANKSI PERGURUAN TINGGI YANG MENYELENGGARAKAN DILUAR DOMISI TANPA IZIN :
Pengurangan atau penghentian
bantuan/layanan pembinaan pada
kampus induk
Penghentian penyelenggaraan
program studi
Pencabutan izin penyelenggaraan
program studi
Ketentuan Pidana UU Nomor 20 TAHUN 2003 :
Perorangan, organisasi, penyelenggara pendidikan
memberikan ijazah, sertifikat kompetinsi,, gelar
akademik, profesi dan/atau vokasi tanpa hak atau
tanpa izin pemerintah (dapat diartikan
penyelenggaraan diluar domisili tanpa izin)
dipidana penjara paling lama 10 tahun dan/atau
denda paling banyak 1 milyar rupiah
Penyelenggara pendidikan jarak jauh yang tidak
memenuhi persyaratan dipidana penjara paling
lama 10 tahun dan/atau pidana denda paling
banyak 1 milyar rupiah
Lanjutan
Setiap orang yang membantu memberikan ijazah,
sertifikat kompetensi, gelar akademik, profesi dan
vokasi yang tidak memenuhi persyaratan
(dalam proses belajar tidak sesuai dengan
etika norma dan kaidah pendidikan tinggi)
dipidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau
pidana denda paling banyak 500 juta rupiah
Setiap orang yang menggunakan ijazah, sertifikat
kompetensi, gelar akademik, profesi dan/atau
vokasi yang diperoleh dari satuan pendidikan
yang tidak memenuhi persyaratan dipidana
dengan pidana penjara 5 tahun dan/atau pidana
denda paling banyak 500 juta rupiah
MASA DEPAN ANAK DIDIK KITA
http://tova36.blogspot.co m/2011/01/bromo-sekolah-tanpa-atap.html