• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada awal abad 21, setiap organisasi diharuskan untuk melakukan dinamika perubahan. Keberadaan perusahaan sangat penting bagi perkembangan perekonomian pada suatu negara sebagai salah satu sarana bagi kehidupan masyarakatnya. Adapun di dalam aktivitas perusahaan terdapat suatu kumpulan atau dapat dikatakan kerja sama antara faktor-faktor produksi untuk menciptakan barang dan jasa yang dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan harus memiliki pengelolaan yang baik terhadap karyawannya. Oleh karena itu setiap organisasi dituntut mampu berkompetisi, sehingga dapat tetap bertahan dalam persaingan global. Strategi untuk selalu dapat berkompetisi adalah dengan cara memperkuat kapasitas organisasi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat strategis dan fundamental dalam organisasi. Peranan sumber daya manusia akan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan Sudarmanto (2009:15).

Menurut Robbins (2008:22) bahwa kinerja karyawan adalah sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan.

(2)

Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok demi pencapaian tujuan Robbins (2008:29). Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang diinginkan. Dalam organisasi, suatu gaya kepemimpinan yang tepat sangat diperlukan untuk mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif dan meningkatkan kinerja bagi karyawan sehingga diharapkan akan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Miftah (2012:21), menyatakan bahwa pemimpin yang baik haruslah mampu memotivasi pegawainya dalam bekerja.Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi para bawahannya untuk bertindak sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan. Pemimpin harus mampu memberikan wawasan, membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dan kepercayaan dari bawahannya. Inti kesuksesan suatu organisasi pada dasarnya terletak pada pemimpinnya. Fungsi kepemimpinan dalam organisasi merupakan elemen yang sangat penting dalam pengelolaan sumber daya manusia.Selain memberikan pengarahan, juga memberikan motivasi dalam upaya peningkatan kinerja karyawan.

Selanjutnya faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah motivasi kerja karyawan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu kekuasaan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi.Motivasi kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana dan dapa pula menjad imasalah yang kompleks,karena pada dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya.

Masalah motivasi kerja dapat menjadi sulit dalam menentukan imbalan dimana apa yang dianggap penting bagi seseorang karena sesuatu yang penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk mewujudkan apayangdiinginkannya. Namun belum tentu upaya yang keras itu akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak

(3)

disalurkan dalam arah yang dikehendaki organisasi. Unsur kebutuhan berarti suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik. Suatu kebutuhan yang tidak terpuaskan akan menciptakan tegangan yang merangsang dorongan-dorongan di dalam diri individu. Dorongan ini menimbulkan suatu perilaku pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu yang apabila tercapai akan memenuhi kebutuhan itu dan mendorong ke pengurangan tegangan.

Menurut Hasibuan (2011:10) bahwa motivasi dapat meningkatkan produktivitas,kedisiplinan, dan dapat mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.Selain kepemimpinan dan motivasi,disiplin kerja juga merupakan salah satu factor yang berpengaruh terhadap kinerja.

Menurut Sutrisno (2010:5) disiplinkerja pada karyawan sangat dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan perusahaan akan sukar dicapai bila tidak ada disiplin kerja. Karena sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban,bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bila mana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya. Nilai-nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari perilaku dalam kehidupanya.Untuk itu disiplin harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan efisiensi.

PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding adalah pasar global Jika hendak melihat sejarah freight forwarder yang berkembang di Indonesia, kita bisa menengok kembali hingga ke masa tahun 1970-an. Kegiatan usaha freight forwarderini secara tidak resmi diketahui sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1977. Kemudian, baru pada 16 Juli 1980, kegiatan usaha ini mendapatkan izin operasi. Pada awalnya, ada 15 perusahaan freight forwarder Indonesia yang mendapat izin.Ke-15 perusahaan ini mendapat izin sekaligus mendapat bimbingan dan pengarahan dari Departemen Perdagangan qq.

(4)

Menurut Brahmasari (dalam wahyuningtyas 2016), salah satu variabel yang sangat penting yang mempengaruhi perkembangan perusahaan adalah kepemimpinan. Kepemimpinan yang baik adalah dimana dalam memberi pengaruh, informasi, pengambilan keputusan dan dalam memberi motivasi bertujuan untuk meningkatkan atau memajukan perusahaan dan tidak merugikan karyawan, karena kepemimpinan yang baik akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan serta meningkatkan kinerja karyawan. Berikut ini data realisasi kompetensi karyawan berdasarkan hasil pencapaian Kepala Bagian dalam memberikan intruksi kerja, pemecahan masalah, koordinasi serta bimbingan kepada karyawan

Tabel 1. 1

Jumlah Realisasi Kompetensi Karyawan Periode Januari – April Tahun 2015 - 2016 PT. Jayantara Setia Sejahtera

Freight Forwarding Bandung

Sumber : PT.Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung,2017

Berdasarkan data tabel diatas menggambarkan masih fluktuatifnya pencapaian target yang diberikan oleh perusahaan kepada kepala shift dalam hal pemberian intruksi kerja, pemecahan masalah, koordinasi serta bimbingan kepada karyawan dari hasil kompetensi yang dicapai karyawan setiap bagian. Kemampuan atasan sangat penting dalam peningkatan kompetensi atau mutu karyawan tersebut.

Januari Februari Maret April Operator Kepala Regu Operator 104,9 96,8 92,6 97,3 100% Kontoling Gudang Kepala Regu Gudang 100,2 101,2 100 83,9 100% Pembuatan Dokumen Kepala Regu Pembuatan Dokumen 99,8 100,3 100,5 100,4 100% Kurir Dokumen Kepala Kurir Dokumen 99,1 89,5 100,2 100,1 100% Bagian Jabatan Realisasi Kompetensi Karyawan (%) Target

(5)

PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding merupakan perusahaan yang memiliki perkembangan cukup baik, dengan kinerja yang maksimal perusahaan ini yakin dapat mempertahankan eksistensinya. Berbagai upaya telah dilakukan pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Saat ini karyawan ditekan untuk.

Tabel 1. 2

Jumlah Realisasi Eksistensi Karyawan

PT. Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung

No Eksistensi Jumlah Karyawan Presentase (%) 1 Motivasi Kerja 12 72 2 Kepemimpinan 11 68 3 Kompensasi Kerja 2 64 4 Disiplin Kerja 3 60 5 Kepuasan Kerja 2 52 6 Pengawasan 1 52 7 Lingkungan Kerja 2 48 8 Pelatihan 3 40 9 Budaya Organisasi 2 28 10 Komunikasi 2 64

Sumber : PT.Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung 2017

Berdasarkan tabel di atas, kinerja diketahui bahwa presentase terbesar dari jawaban, yaitu faktor motivasi kerja (72%) dan kepemimpinan (68%) sehingga dua faktor tersebut menjadi fokus perhatian dalam penelitian. Hal ini dikarenakan motivasi dan kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting bagi peningkatan kinerja karyawan, sehingga dapat mengarahkan tingkah laku dan dapat mendorong terciptanya prilaku seseorang dalam bekerja secara optimal atau sebaliknya bagi organisasi. Berbagai cara yang dapat ditempuh untuk membina dan mengendalikan pelaksanaan kinerja karyawan,diantaranya yaitu kegiatan supervisi,pemberian dorongan, kenaikan gaji dan sikap kepemimpinan dalam

(6)

memotivasi karyawan sehingga diharapkan kinerja karyawan maksimal dalam melakukan pekerjaanya, tetapi tentu saja masih terdapat kekurangan yang tidak diketahui secara detail.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri.Sejak saat tersebut, kegiatan usaha freight forwarder di Indonesia berkembang kian pesar.Ini ditandai dari berdirinya INFA (Indonesian National Freight Forwarder Association). INFA yang kala itu beranggotakan 60 perusahaan ini, juga telah secara resmi mendapat pengakuan dari pemerintah Indonesia.Salah satunya PT Jayantara Setia Sejahtera yang berada di Bandung. Dalam bisnis sehari hari PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding International akan melakukan kegiatan yang sesuai dengan shipping instruction yang diterimanya. Seperti : Memilih rute (trade lane), moda angkutan, dan liner yang tepat. Mempelajari termandconditions dari L/C (Letter of Credit), jika shipper menggunakan L/C dan juga regulasi dari pemerintah, baik regulasi yang ada di Negara shipper maupun di negara penerima kargo. Melakukan pengemasan kargo,kecuali jika sudah di-packing sebelumnya oleh shipper sendiri, dan disesuaikan dengan syarat dan kondisi, serta rute dan tujuan dari kargo.Mengatur pergudangan untuk kargo sebelum stuffing,apabila diperlukan. Memberikan advise kepada pihak shipper mengenai pentingnya asuransi kerugian dan syarat serta ketentuan yang berlaku, serta menguruskannya apabila diminta.

Memesan ruang kapal (booking space), menerima kargo dan menerbitkan dokumen yang diminta oleh pihak shipper, misalnya seperti forwarder’s certificate of transport. Mengangkut muatan/ kargo ke CY (port), mengurus customs clearance, memproses dokumen dan menyerahkannya ke liner.Membayar biaya -biaya yang muncul termasuk biaya untuk ocean freight.Mengurus B/L (Bill of Lading) yang ditandatangani oleh pihak liner dan menyerahkannya kepada pihak shipper.Memonitor kargo hingga tiba di tempat tujuan dengan menghubungi liner dan/ atau agent di negara consignee. Jaringan PT jayantara setia Sejahtera Freight Forwarding International ini berkembang dengan sangat pesat terutama di daerah jabodetabek. Penelitian ini memfokuskan pada PT Jayantara Setia Sejahtera Freight

(7)

Forwarding karena salah satu divisi perusahaan yang bertempat di Bandung.

Berdasarkan hasil survei pendahuluan di PT Jayantara Setia Sejahtera didapatkan beberapa pelanggan mengeluhkan adanya keterlambatan pembuatan dokumen ekspor lalu keterlambatan dalam proses muat barang, hal ini menyebabkan ketidakpuasan pelanggan atas menurunnya pelayanan. Beban pekerjaan yang tidak seimbang karena didapati pekerjaan yang menumpuk di salah seorang karyawan seperti bagian gudang, sehingga tidak dapat terselesaikan dengan baik. Kualitas pekerjaan juga menurun bahkan kesalahan yang terjadi cenderung dilemparkan kepada karyawan lain. Permasalahan ini merupakan indikasi bahwa terjadi penurunan kinerja, oleh karena itu PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding ini harus melakukan audit secara menyeluruh untuk meningkatkan kinerja karyawan dan mempertahankan keberlangsungan perusahaan.

(8)

Tabel 1. 3

Jumlah Keluhan Pelanggan Periode Tahun 2015 – 2016 PT. Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung

sumber: PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding,2017

Berdasarkan tabel diatas, memperlihatkan bahwa jumlah keluhan yang diterima PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding bandung ini meningkat terus menerus dari tahun 2015 sampai 2016.Padatahun 2015,terjadi 64 keluhan yang diterima oleh PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding.Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2016, terjadi 79 keluhan pelanggan.Hal ini dapat mengindikasikan bahwa kinerja karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung tersebut, terus menurun yang berakibat pada meningkatnya jumlah keluhan selama2tahun terakhir.

Bulan 2015 2016 Januari 5 8 Pebruari 7 10 Maret 11 7 April 3 5 Mei 5 6 Juni 7 9 Juli 4 5 Agustus 3 4 September 5 5 Oktober 7 8 Nopember 2 4 Desember 5 4 Jumlah 64 79

(9)

Grafik 1. 1

Keluhan Pelanggan Periode Tahun 2015 -2016 PT.Jayantara Setia Sejahtera

Freight Forwarding Bandung

Sumber: PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding,2017

Berdasarkan grafik 1.1 di atas, sudah membuktikan bahwa jumlah keluhan yang diterima PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung ini meningkatterusmenerus daribulan ke bulan, bisa dilihat dari dua tahun terakhir ini jika djumlahkan pada bulan kebulan maka jumlahnya seperti pada bulan Januari keluhan tersebut mencapai 13 keluhan pelanggan,bulan Pebruari 17 keluhan pelanggan, bulan maret 18 keluhan pelanggan, bulan April 8 keluhan pelanggan, bulan Mei 11 keluhan pelanggan, bulan juni 16 keluhan pelanggan, bulan Juli 9 keluhan pelanggan,bulan Agustus 7 keluhan pelanggan,bulan September 10 keluhan pelanggan, bulan Oktober 15 keluhan pelanggan, bulan November 6 keluhan pelanggan,dan bulan Desember 9 keluhan pelanggan.Oleh karena itu sudah terlihat dari jumlah keluhan tersebut maka meningkatnya keluhan dari bulan ke bulan tersebut. Hasil wawancara dengan beberapa karyawan didapati adanya indikasi lemahnya gaya kepemimpinan di PT Jayantara Setia Sejahtera freigth forwarding .Menurutnya, manajer kurang bekerjasama dengan karyawan, manajer memperlakukan karyawan secara tidak adil antara yang satu dengan yang lain, manajer kurang

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2016 2015

(10)

menjaga hubungan impersonal (tidak memisahkan urusan kerja dengan urusan pribadi) dengan karyawan, manajer jarang membimbing dan mengarahkan karyawan yang lambat dalam kerja atau manajer kurang bertanggung jawab.Manajer pun kurang tegas memberikan peringatan atau hukuman kepada karyawan yang bermasalah.

Selanjutnya, yang perlu diperhatikan dalam PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung ini adalah adanya indikasi penurunan motivasi kerja karyawan yang berdampak pada penurunan kinerja karyawan di PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu karyawan Saiman di bagian kerja, Ocean Freight Officer di dapatkan bahwa karyawan dalam mengerjakan pekerjaan merasa kurang nyaman dengan lingkungan kerja sehingga pekerjaan karyawan tidak dapat terselesaikan sesuai dengan yang direncanakan, pimpinan kurang memperhatikan karyawan, dan karyawan merasakan beban kerja terlalu berat. Selain itu, minimnya pengawasan dari manajer dan supervisor menyebabkan banyaknya kesalahan dalam pembuatan dokumen ekspor membuat banyaknya keluhan yang terjadi setelah dokumen sampai kepada pelanggan.

Pelatihan tentang sistem baru di perusahaan pun cenderung diperkenalkan hanya dalam waktu singkat, sehingga terkadang karyawan banyak melakukan kesalahan dalam pembuatan dokumen ekspor maupun ekspedisi yang dapat berakibat pada lambatnya penyusunan dokumen yang berujung pada keluhan pelanggan.Berdasarkan hasil survei awal didapatkan disiplin kerja karyawan menurun berlangsung selama tahun 2015 sampai dengan tahun 2016. Disiplin kerja karyawan menurun ditunjukkan dari adanya peningkatan jumlah absensi karyawan yang meningkat seperti yang ditunjukkan:

(11)

Tabel 1. 4

Karyawan Mangkir Periode Tahun 2015-2016 PT.Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung

tahun 2015 tahun 2016

Bulan terlambat izin cuti total terlambat Izin cuti total

Januari 3 5 8 16 6 5 5 16 Februari 5 6 6 17 7 6 7 20 Maret 5 7 4 16 3 6 6 15 April 7 3 4 14 8 7 3 18 Mei 8 2 5 15 9 6 3 18 Juni 5 4 4 13 8 6 3 17 Juli 3 3 3 9 5 7 4 13 Agustus 4 4 4 12 5 6 3 14 September 7 5 3 15 6 4 2 12 Oktober 4 2 2 8 5 3 4 12 November 3 3 3 9 4 2 5 11 Desember 5 4 2 11 6 5 4 15 jumlah 49 50 45 144 60 66 47 173

Sumber: PT Jayantara Setia Sejahtera FreightForwarding, 2017

Berdasarkan tabel 1.2 di atas diketahui, bahwa rata-rata jumlah karyawanyang mangkir pada tahun 2015 yaitu jumlah yang terlambat 49 orang,lalu yang izin 50 orang dan yang cuti 45 orang,kemudian meningkat jumlah karyawan tersebut yang mangkir pada tahun 2016 dengan jumlah terlambar 60 orang,yang izin 66 orang dan yang cuti 47 orang. Adanya peningkatan jumlah yang absen pada 2015 s/d 2016 sangat drastis,sehingga menunjukan kedisiplinan karyawan menurun terus selama 2 tahun terakhir. Adapun data kenaikan dan penururan ketidakhadiran karyawan secara fluktuatif pada tahun 2015 s/d 2016 terlihat pada tabel sebagai berikut :

(12)

Sumber: PT Jayantara Setia Sejahtera FreightForwarding,2017

Gambar 1. 1 Rekapitulasi ketidakhadiran karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Periode bulan januari – juni tahun 2015 - 2016

Berdasarkan Gambar 1.1 di atas, rekapitulasiabsensi karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung. Terlihat kenaikan dan penurunan ketidakhadiran karyawan secara fluktuatif pada bulan januari sampai dengan juni 2015 – 2016. Ada 30 orang karyawan pada PT Jayantara Setia Sejahtera Bandung dari gambar di atas dapat dilihat data ketidakhadiran beberapa orang karyawan yang kebanyakan ketidakhadiran nya dipengaruhi keterlambatan dan cuti kerja,yang dapat tingkat kedisiplinan sangat rendah sehingga banyak karyawan yang melalaikan pekerjaan nya.Pada bulan januari 2015 karyawan yang tidak hadir berjumlah 16 orang lalu terlihat jumlah yang sama pada tahun 2016.Lalu pada bulan februari tingkat ketidakhadiran meningkat dari 17 orang menjadi 20 orang kemudian bulan ke bulan tingkat ketidakhadiran dari tahun 2015 sampai dengan 2016 meningkat drastis,bentuk ketidakhadiran dapat menyebabkan gangguan dan menimbulkan banyak biaya bagi perusahaan karena bisa menyebabkan jadwal dan program yang telah direncanakan harus dimidifikasi ulang atau penguranagan output pekerjaan karena itu rendahnya tingkat kedisiplinan di akibatkan kurang nya kepemimpianan, rendahnya motivasi kerja dan kedisiplinan atas peraturan

0 5 10 15 20 januari februari maret april mei juni

(13)

peraturan pun kurang terlaksana dengan baik. Karyawan yang memiliki motivasi, tingkat kedisiplinan yang baik tentu akan memiliki upaya tinggi di dalam bekerja sehingga pada akhirnya akan menghasilkan kinerja yang tinggi.Sebaliknya karyawan dengan tingkat motivasi kerja yang rendah dan kedisiplinan yg kurang baik, maka akan menghasilkan kinerja yang rendah karena karyawan terdorong untuk usaha terbaiknya di dalam bekerja.adapaun pencapaian kinerja.

Menurut salah satu karyawan saudara Gugun, di bagian oprational Executive selama bekerja di PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwrding, belum ada peraturan mengenai jam masuk kerja karena masuk kerja jam berapa pun tidak pernah dikenai sanksi. Selain itu, tidak ada tindak pendisiplinan yang jelas terhadap karyawan terutama bagian operasional dokumen dan gudang yang sering keluar masuk kantor tanpa izin disaat jam kerja berlangsung. Apabila hal ini berlangsung terus menerus akan mengakibatkan menurunnya kualitas hasil kerja antara lain pelayanan pembuatan dokumen ekspor maupun ekspedisi jadi terhambat. Beberapa dokumen yang harus segera dibuat menjadi terlambat untuk ditangani.

Beberapa peneliti telah menguji hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan, antara lain Suharto dan Hakim (2006). Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja menunjukan hasil yang sama bahwa hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan menunjukan hubungan positif dan signifikan. Menurut Setiyawan dan Waridin (2006) disiplin sebagai keadaanideal dalam mendukung pelaksanaan tugas sesuai aturan dalam rangka mendukung optimalisasi kerja. Salah satu syarat agar disiplin dapat ditumbuhkan dalam lingkungan kerja ialah, adanya pembagian kerja yang tuntas sampai kepada pegawai atau petugas yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu dengan sadar apa tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan selesai, seperti apa hasil kerja yang disyaratkan, dan kepada siapa mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan itu.

Berdasarkan survei di PT Jayantara Setia Sejahtera Bandung, peneliti menemukan adanya fenomena yang mengakibatkan rendahnya kepemimpinan ,kurangnya motivasi terhadap karyawan serta disiplin kerja sehingga

(14)

mempengaruhi kinerja karyawan di PT.Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung.fenomena – fenomena tersebut diantaranya kurang menaati tata tertib,sering nya keterlambatan , kemudian ketentuan-ketentuan perusahaan yang memberatkan karyawan,adanya karyawan yang melalaikan tugas atau menunda nunda pekerjaan dan disamping itu gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja yang cukup kurang. Kemudian timbul pemikiran bagaimana keseluruhan faktor tersebut saling berkesinambungan .

Hal ini dapat terlihat dari data laporan rekapitulasi ketidak hadiran karyawan dengan kategori kehadiran buruk meningkat dari bulan januari sampai juni 2015 sampai dengan 2016 sehingga angka ketidak hadiran pun meningkat terlihat dari dari tahun 2015 bulan Februari dari jumlah 17 orang kemudian meningkat di tahun 2016 di bulan Februari mencapai jumlah 20 orang .

Atas dasar fenomena- fenomena tersebut di atas dalam menghadapi tingkat persaingan usaha yang tinggi PT.Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung harus meningkatkan disiplin kerja karyawan yang efektif dan berkesinambungan serta konsisten yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan agar dapat mempertahankan kelangsungan kegiatan perusahaan supaya tetap lancar dan dapat meningkatkan daya saing.

Berdasarkan uraian di atas dan melihat pentingnya gaya kepemimpinan yang sesuai dengan harapan karyawan, motivasi kerja, disiplin kerja dalam menentukan keberhasilan kinerja di PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwrding maka peneliti tertarik mengambil judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Perusahaan Jasa Ekspor PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung)”.

1.2 Rumusan Masalah

PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding merupakan perusahaan penyedia jasa pembuatan dokumen ekspor dan ekspedisi. Dalam rangka terwujudnya pelayanan yang maksimal terhadap konsumen, PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung perlu meningkatkan

(15)

kinerja perusahaan. Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, terlihat adanya penurunan kinerja pada karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding .Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah keluhan selama 2 tahun terakhir. Penurunan kinerja di PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding diduga disebabkan oleh lemahnya gaya kepemimpinan yang diterapkan, dalam perusahaan, motivasi karyawan yang terus menurun, dan juga tingkat kedisiplinan kerja karyawan yang menurun.

Sehubungan dengan hal tersebut maka pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung?

2. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung?

3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung?

4. Bagaimna pengaruh kepemimimpinan, motivasi, disiplin Kerja terhadap kinerja karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji pengaruh gaya kepemimpin dan terhadap kinerja karyawan PTJ ayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding.

2. Untuk menguji pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding.

3. Untuk menguji pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding.

4. Untuk menguji seberapa besar pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap kinerja karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding.

(16)

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Untuk memahami lebih dalam faktor-faktor apa saja yang dapat meningkat kan motivasi kerja ,gaya kepemimpinan dan disiplin kerja sehingga berdampak pada peningkatan kinerja karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding. Untuk memahami lebih dalam faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan motivasi kerja ,gaya kepemimpinan dan disiplin kerja sehingga berdampak pada peningkatan kinerja karyawan PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding.

2. Bagi Institusi

Diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk meninjau kembali terhadap kebijakan yang telah dilakukan dalam kaitannya mengenai disiplin kerja,gaya kepemimpinan,motivasi kerja dan kinerja karyawan di PT Jayantara Setia Sejahtera Freight Forwarding Bandung.

3. Bagi Akademik

Dalam penelitian ini diharapkan jurusan manajemen sumber daya manusia dapat memahami apa saja yang menyebabkan peningkatan kinerja seorang karyawan sehingga diharapkan apabila mahasiswa terjun dalam dunia kerja dapat kompeten dan kompetitif untuk bersaing didunia kerja pada masa kini dan mendatang.

(17)

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan, secara umum laporan penelitian akan dibuat dalam 5 bab, yang terdiri dari :

BAB 1 : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah , perumusan masalah, tujuan penelitian , manfaat penelitian dan sistematika penulisan

BAB 2 : Kajian pustaka

Berisi tentang teori teori yang digunakan, dan penelitian terdahulu. BAB 3 : Metodeologi Penelitian

Berisi tentang Kerangka pemikiran,pengembangan hipotesis,jenis penelitian,dan sumber data populasi sample, definisi operational variabel dan teknik analisis data.

BAB 4 : Analisis dan Pembahasan

Berisi tentang pengaruh seberapa besar gaya kepemimpinan,motivasi,dan disiplin kerja serta dampaknya terhadap kinerja karyawan.

BAB 5: Kesimpulan dan Saran

Berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan saran bagi objek penelitian.

Gambar

Gambar 1. 1 Rekapitulasi ketidakhadiran karyawan PT Jayantara Setia  Sejahtera Periode bulan januari – juni tahun 2015 - 2016

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak etanol konsentrasi 800 ppm dapat menyebabkan tingkat kematian larva instar kedua dan ketiga yang sama dengan kontrol positif Abate 100

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan memberi- kan efek sitotoksik dan mampu meng- induksi apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan FGD pada orang tua atau keluarga korban, anak yang menjadi korban, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pejabat dari instansi terkait,

BILLY TANG ENTERPRISE PT 15944, BATU 7, JALAN BESAR KEPONG 52100 KUALA LUMPUR WILAYAH PERSEKUTUAN CENTRAL EZ JET STATION LOT PT 6559, SECTOR C7/R13, BANDAR BARU WANGSA MAJU 51750

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik berupa lirik, laras/ tangganada, lagu serta dongkari/ ornamentasi yang digunakan dalam pupuh Kinanti Kawali dengan pendekatan

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR

Dari area bisnis yang ada, ditemukan beberapa hal menyangkut permasalahan yang ada, yaitu: (1) Pihak manajemen dalam melakukan perencanaan penjualan dan produksi memperoleh data dari

Hasil uji reliabilitas instrumen variabel motivasi belajar (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada