PT Limas Indonesia Makmur Tbk
dan Entitas Anak/and its Subsidiary
Laporan keuangan konsolidasian
tanggal 31 Desember 2019
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
beserta laporan auditor independen/
Consolidated financial statements
as of December 31, 2019
and for the year then ended
with independent auditors’ report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 3 Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Consolidated Statement of Profit or Loss
Komprehensif Lain Konsolidasian 4 - 5 and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 - 81 Notes to Consolidated Financial Statements
Lampiran I Attachment I
Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position
Entitas Induk Parent Entity
Lampiran II Attachment II
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and
Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Entitas Induk Parent Entity
Lampiran III Attachment III
Laporan Perubahan Ekuitas Statement of Changes in Equity
Entitas Induk Parent Entity
Lampiran IV Attachment IV
Limas Indonesia Makmur Tbk dan entitas anaknya
terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan
konsolidasian tanggal 31 Desember 2019, serta laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu
ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi
penjelasan lainnya.
statements of PT Limas Indonesia Makmur Tbk and its
subsidiary, which comprise the consolidated statement of
financial position as of December 31, 2019, and the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income, changes in equity and cash flows
for the year then ended, and a summary of significant
accounting policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Management’s responsibility for the financial statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,
dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan
keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and fair
presentation of such consolidated financial statements in
accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards, and for such internal control as management
determines is necessary to enable the preparation of
consolidated financial statements that are free from
material misstatement, whether due to fraud or error.
Tanggung jawab auditor
Auditors’ responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu
opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan
kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan
dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan
memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian
bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opinion on such
consolidated financial statements based on our audit. We
conducted our audit in accordance with Standards on
Auditing established by the Indonesian Institute of
Certified Public Accountants. Those standards require
that we comply with ethical requirements and plan and
perform the audit to obtain reasonable assurance about
whether such consolidated financial statements is free
from material misstatement.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk
memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang
dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk
penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko
tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal
yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit
yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk
tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian
internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian
atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan
kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain audit
evidence about the amounts and disclosures in the
financial statements. The procedures selected depend on
the auditors' judgement, including the assessment of the
risks of material misstatement of the financial statements,
whether due to fraud or error. In making those risk
assessments, the auditors consider internal control
relevant to the entity's preparation and fair presentation of
the financial statements in order to design audit
procedures that are appropriate in the circumstances, but
not for the purpose of expressing an opinion on the
effectiveness of the entity's internal control. An audit also
includes evaluating the appropriateness of accounting
policies used and the reasonableness of accounting
estimates made by management, as well as evaluating the
overall presentation of the financial statements.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian
terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan konsolidasian PT Limas
Indonesia Makmur Tbk dan entitas anaknya tanggal
31 Desember 2019, serta kinerja keuangan dan arus kas
konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
In our opinion, the accompanying consolidated financial
statements present fairly, in all material respects, the
consolidated financial position of PT Limas Indonesia
Makmur Tbk and its subsidiary as of December 31, 2019,
and its consolidated financial performance and cash flows
for the year then ended, in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards.
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan & Rekan
Santoso Chandra, S.E., M.M., Ak., CPA, CA
Registrasi Akuntan Publik/ Public Accountant Registration No. AP.0305
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan bank Cash and banks
Dana yang dibatasi penggunaannya - Restricted funds
-bagian lancar current portion
Piutang usaha Trade receivables
Pihak ketiga - neto Third parties - net
Piutang pihak berelasi Due from related parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak ketiga Third parties
Persediaan - neto Inventories - net
Pajak dibayar di muka Prepaid taxes
Biaya dibayar di muka Prepaid expenses
dan aset lancar lainnya and other current assets
Jumlah aset lancar Total current assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Investasi - neto Investment - net
Dana yang dibatasi penggunaannya - Restricted funds
-bagian tidak lancar non-current portion
Aset tetap - neto Fixed assets - net
Aset takberwujud - neto Intangible assets - net
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
Piutang lain-lain Other receivables
Klaim pengembalian pajak Claim for tax refund
Aset tidak lancar lainnya Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar Total non-current assets
JUMLAH ASET TOTAL ASSETS
8.143.176.820 4.161.386.774 829.085.330 14 849.286.727 43.467.420.334 54.182.122.641 32.839.376.142 2n, 15a 33.368.763.485 1.553.018.337 2g, 7 1.970.917.237 336.098.941.540 399.802.727.477 189.296.372.817 2i, 9 208.619.305.623 2d, 10 2f, 11 2k, 13 379.566.361.874 453.984.850.118 316.716.351 3.105.109.842 2n, 15d 13.786.237.299 2g, 5 17.374.184.279 4.375.629.396 2q, 6, 32 10.047.070.796 82.819.489.206 2h, 8 119.107.287.903 2.048.162.340 2c, 4 1.646.912.684 9.380.656.003 2f, 11 7.668.285.470 2.910.022.092 5.396.797.984 7.168.593.984 299.450.182 5.075.601.232 2n, 15f 974.999.999 91.869.840 24.701.534.008 2j, 12 33.625.911.810
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha Trade payables
Pihak ketiga Third parties
Utang lain-lain Other payables
Utang pihak berelasi Due to related parties
Utang pajak Taxes payable
Accrued expenses
Pendapatan diterima dimuka Unearned revenues
Uang jaminan pelanggan Customer deposit
Bagian jangka pendek Current maturities of
pinjaman jangka panjang: long-term loans:
Utang bank Bank loans
Jumlah liabilitas jangka pendek Total current liabilities
LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT
PANJANG LIABILITIES
dikurang bagian yang akan jatuh Long-term loans - net of
tempo dalam waktu satu tahun: current maturities:
Utang bank Bank loans
Liabilitas imbalan Post-employment
pasca-kerja benefits obligation
Jumlah liabilitas jangka panjang Total non-current liabilities
Jumlah liabilitas Total liabilities
65.173.585.074 21 24.388.616.985 21.872.716.985 1.617.390.824 97.195.842.016 18 1.821.909.552 17, 32 38.038.207 29.478.054 178.384.935.302 222.453.058.213 21.224.660.887 28.428.515.510 16 64.998.284.604 93.889.315.439 21 111.394.853.386 570.905.828 19 554.138.495 557.016.250 20 557.016.250 28.895.136.259 2n, 15b 7.729.517.425 251.523.669.740 327.378.417.654 73.138.734.438 104.925.359.441 7.965.149.364 2p, 22
Biaya masih harus dibayar
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners
kepada pemilik entitas induk of the parents
Modal saham Share capital
Modal dasar - 2.000.000.000 saham, Authorized - 2,000,000,000 shares,
modal ditempatkan dan disetor issued and fully paid
-penuh 787.851.525 saham 787,851,525 shares
dengan nilai nominal at par value of
Rp 100 per saham Rp 100 per shares
Tambahan modal disetor Additional paid-in capital
Selisih kurs penjabaran Foreign exchange differences
laporan keuangan on translating
ke dalam mata uang financial statements to
pelaporan presentation currency
Komponen ekuitas lainnya Other equity component
Saldo laba: Retained earnings:
Akumulasi rugi Accumulated losses
Kepentingan non-pengendali Non-controlling interest
Jumlah ekuitas Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
EKUITAS EQUITY 78.785.152.500 23 78.785.152.500 12.869.570.896 12.869.570.896 26.253.314.296 26.253.314.296 24 (56.837.742.516) (56.474.028.785) 63.345.715.764 61.947.490.438 379.566.361.874 453.984.850.118 2b, 25 128.042.692.134 126.606.432.464 3.626.681.194 3.224.933.119
BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF SALES
LABA BRUTO GROSS PROFIT
Beban penjualan Selling expenses
Beban umum General and administrative
dan administrasi expenses
Gain (loss) on foreign
Laba (rugi) selisih kurs - neto exchange - net
Beban lainnya - neto Other expenses - net
LABA USAHA OPERATING INCOME
Beban keuangan/bunga Finance cost/interest
LABA SEBELUM PAJAK PROFIT BEFORE
PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSES
BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSE
LABA (RUGI) PROFIT (LOSS)
TAHUN BERJALAN FOR THE YEAR
PENGHASILAN (RUGI) OTHER COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS)
Pos-pos yang tidak akan Items that will not be
direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss
Pengukuran kembali Remeasurement of
imbalan kerja employment benefit
Beban pajak penghasilan terkait Related income tax expense
Jumlah Total
JUMLAH LABA (RUGI) TOTAL COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF INCOME (LOSS)
TAHUN BERJALAN FOR THE YEAR
20.229.349.189 (16.280.610.641) 9.095.714.654 (20.422.056.545) 2o, 30 (8.328.721.813) (5.480.984.584) 47.632.194.812 (115.310.272.962) 2o, 27 (14.989.067.988) 2o, 29 (2.318.406.546) 2o, 28 (110.313.637.405) 56.783.716.822 (3.458.457.123) (19.286.204.113) (17.869.658) 636.534.625 848.712.834 2p, 22 (212.178.209) 1.436.259.670 799.725.045 (4.606.509.291) 2n, 15e 3.948.738.548 (5.271.354.737) (1.322.616.189) (13.592.144.051) 18.998.378.387 5.406.234.336 53.608.976 (1.269.007.213) 71.478.634
dapat diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk Owners of the parent
Kepentingan non-pengendali Non-controlling interest
Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss)
tahun berjalan yang for the year
dapat diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk Owners of the parent
Kepentingan non-pengendali Non-controlling interest
(RUGI) LABA BASIC (LOSS) EARNINGS
PER SAHAM DASAR (0,46) 31 PER SHARE
1.398.225.326 2b 1.436.259.670 (1.101.180.503) (167.826.710) (1.269.007.213) (3,38) 38.034.344 799.725.045 1.163.438.776 2b, 25 (363.713.731) 31 (2.661.405.308) 1.338.789.119 (1.322.616.189)
Saldo per Balance as of
31 Desember 2017 December 31, 2017
Penilaian kembali Remeasurement
imbalan kerja employment benefits
(Rugi) laba untuk (Loss) profit for
tahun berjalan the year
Saldo per Balance as of
31 Desember 2018 December 31, 2018
Penilaian kembali Remeasurement
imbalan kerja employment benefits
Laba (rugi) untuk Profit (loss) for
tahun berjalan the year
Saldo per Balance as of
31 Desember 2019 December 31, 2019 Foreign Komponen ekuitas lainnya/ Other component of equity 3.003.497.433 63.345.715.764 128.042.692.134 - - -3.626.681.194 636.534.625 (363.713.731) 401.748.075 234.786.550 78.785.152.500 1.163.438.776 799.725.045 401.748.075
Share capital (accumulated losses)
78.785.152.500 78.785.152.500 221.435.686
Total interests Total equity
paid in capital currency
Modal saham/ Additional to presentation Retained earnings/ Jumlah/ Non-controlling Jumlah ekuitas/
(akumulasi rugi) pengendali/
disetor/ financial statement
Tambahan modal Saldo laba/
exchange differences
on translanting Kepentingan non
12.869.570.896 26.253.314.296 (56.837.742.516) 64.696.976.370 26.253.314.296 3.224.933.119 (56.474.028.785) 64.658.942.026 61.947.490.438 12.869.570.896 26.253.314.296 (53.812.623.477) 68.129.944.418 53.608.976 124.201.242.728 - - (363.713.731) (2.661.405.308) (2.661.405.308) 1.338.789.119 (1.322.616.189) -126.606.432.464 12.869.570.896 60.776.528.029 221.435.686 (167.826.710)
-Pembayaran kas untuk pemasok, Cash payment to suppliers,
karyawan dan aktivitas employees and other
operasional lainnya operating activities
Penerimaan kas dari: Cash received from:
Piutang pihak berelasi Due from related parties
Pendapatan bunga Interest income
Restitusi pajak Tax refund
Pembayaran kas untuk: Cash paid for:
Beban bunga Interest expenses
Pajak penghasilan badan Corporate income tax
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by
Aktivitas Operasi Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Pembayaran untuk: Payments for:
Perolehan aset tetap Acquisitions of fixed assets
Perolehan aset takberwujud Acquisitions of intangible assets
Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Flows Used in
Aktivitas Investasi Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penempatan (penarikan) dana yang Placement (withdrawal)
dibatasi penggunaannya in restricted funds
Increase in due to
Kenaikan utang pihak berelasi related parties
Pembayaran utang bank Payment of bank loan
Penambahan utang bank Additional bank loan
Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Flows Used in
Aktivitas Pendanaan Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE)
KAS DAN BANK CASH AND BANK
CASH AND BANK AT
KAS DAN BANK PADA BEGINNING OF
AWAL TAHUN THE YEAR
KAS DAN BANK PADA CASH AND BANK AT
AKHIR TAHUN END OF YEAR
5.671.441.400 8.598.146.685 (105.059.750.995) (158.045.930.469) 15.452.120.211 3.987.390.720 1.646.912.684 (2.103.127.332) (2.703.127.332) (46.952.469.422) 17, 32 2.515.900.000 (2.340.478.036) (1.196.862.283) (120.465.965.781) 101.702.507.946 (16.862.320.118) 210.831.410 (12.282.521.341) (5.013.568.818) 50.056.846.410 (600.000.000) 13 12 (123.208.935.897) 73.681.141.008 21 21 401.249.656 4 2.048.162.340 1.646.912.684 59.425.467 329.708.035 31.826.097 (14.643.158.431) (5.060.589.273) 3.098.000.000 (430.278.129) (930.278.129) (500.000.000)
PT Limas Indonesia Makmur Tbk (formerly PT Limas Centric Indonesia Tbk), herein after referred to as "the Company" was established in the Republic of Indonesia based on Notarial Deed No. 4 dated June 4, 1996 of notary Mrs. Lanny Ratna Ekowati Soebroto, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1046.HT.01.01.TH.97 dated February 14, 1997. In year 2000, the Company changed its status to a limited company in Foreign Capital based on Capital Investment Decision Letter No. 149/V/PMA/2000 dated September 22, 2000. The Company’s Articles of Association have been amended several times, and was recently amended by Statement of Meeting resolution as in Notarial Deed No. 13 dated February 23, 2018 of notary Mina Ng, S.H. M.Kn, The Shareholders emphasize the decisions of extraordinary general meeting of shareholders dated on October 31, 2017 stated in minutes of meeting as per Notarial Deed No. 57 by Linda Herawati S.H. in Jakarta to emphasize the approval by shareholders on sale/transfer of all shares owned by Cantaloupe Assets Limited to Mr. Itek Bachtiar and the changes of Foreign Capital Investment to Domestic Capital Investment and also for the change in duration of Company establishment. The Amendment had been reported and recorded by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia of Receipt Letter No. AHU-AH.01.03-0084800 year 2018 date on February 27, 2018.
PT Limas Indonesia Makmur Tbk (dahulu PT Limas Centric Indonesia Tbk), selanjutnya disebut "Perusahaan" didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris No. 4 tanggal 4 Juni 1996 dari notaris Ny. Lanny Ratna Ekowati Soebroto, S.H. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1046.HT.01.01.TH.97 tanggal 14 Februari 1997. Pada tahun 2000, Perusahaan meningkatkan statusnya menjadi Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) sesuai dengan Surat Persetujuan Penanaman Modal No. 149/V/PMA/2000 tanggal 22 September 2000. Anggaran dasar perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat dalam Akta Notaris No. 13 tanggal 23 Februari 2018 dari notaris Mina Ng. S.H M.kn., Pemegang saham menegaskan kembali mengenai pesetujuan atas keputusan RUPSLB Perusahaan tanggal 31 Oktober 2017 yang dibuat dalam Berita Acara Rapat dengan Akta Notaris No. 57 oleh Linda Herawati S.H. di Jakarta untuk memberikan persetujuan pemegang saham atas penjualan/ pengalihan seluruh saham milik Cantaloupe Assets Limited kepada Tuan Itek Bachtiar dan perubahan Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) serta perubahan jangka waktu berdirinya persero. Perubahan ini telah dilaporkan dan dicatat berdasarkan Surat Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan surat penerimaan No. AHU-AH.01.03-0084800 Tahun 2018 tanggal 27 Februari 2018.
Based on the recent amendment of notarial deed, The Company changed its status from limited company in Foreign Capital Investment to Limited Company Domestic Investment based on Decision Letter Head of BKPM (Indonesia Investment Coordinating Board) No. 38/1/IU/PMDN/2018 dated April 27, 2018 regarding to Industrial businesses in domestic investment permit to The Company for period of time the Company operating.
Berdasarkan perubahan akta terakhir tersebut, Perusahaan merubah kembali status dari Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Surat Keputusan Kepala BKPM No 38/1/IU/PMDN/2018 tanggal 27 April 2018 tentang pemberian izin usaha industri besar penanaman modal dalam negeri kepada Perusahaan untuk jangka waktu selama Perusahan beroperasi.
b. Penawaran umum saham perdana b. Initial public offering
c. Dewan komisaris, direksi dan karyawan c. Boards of commissioners, directors and employees
Komisaris Commissioners
Komisaris utama President commissioner
Komisaris Commissioners
Direksi Directors
Direktur utama President director
Direktur Director
Direktur Director
Ketua Chairman
Anggota Member
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 sesuai dengan Akta Notaris No. 63 tanggal 23 November 2015 dari notaris Ny. Linda Herawati, S.H. adalah sebagai berikut:
The members of the boards of commissioners and directors as of December 31, 2019 and 2018 based on Notarial Deed No. 63 dated on November 23, 2015 of Mrs. Linda Herawati, S.H. are as follows:
Limpa Itsin Bachtiar Dewi Tio
The members of the Company`s audit Committee as of December 31, 2019 and 2018 are as follows: Cornelius W Pranata
Rudy Soraya Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang
usaha jasa konsultasi manajemen dan teknologi informasi, jasa layanan informasi bisnis dan investasi serta jasa nilai tambah teleponi. Saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang jasa informasi saham dan berita serta jasa nilai tambah telepon. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juni 1999. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan beralamat di Plaza Asia lantai 22, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59, Jakarta.
The Company’s scope of activities is to engage mainly in management consultation and information technology services, business information and investment services and also value added telephony services. Currently, the Company is engaged in stock information and news services and value added telephone services. The Company started commercial operations in June 1999. The Company is domiciled in Jakarta with address at Plaza Asia 22nd floor, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 59, Jakarta.
Ibin Bachtiar Itek Bachtiar Edwin Lim Susunan komite audit pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 5 Desember 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan suratnya No. S-3019/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 50.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat disertai dengan waran Seri B sebanyak 5.000.000 yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Pada tanggal 28 Desember 2001 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On December 5, 2001, the Company obtained effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Finance Institution (BAPEPAM-LK) in his letter No. S-3019/PM/2001 for its public offering of 50,000,000 shares to the public with 5,000,000 Series B warrants, which were given free as an incentive. On December 28, 2001, these shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
d. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak d. Company and Subsidiary structures`
Komisaris Commissioners
Komisaris utama President commissioner
Komisaris Commissioners
Direksi Directors
Direktur utama President Director
Direktur Director
2 0 1 9 2 0 1 8
Itek Bachtiar Ingrid Salim
Limpa Itsin Bachtiar Ignatius Priyoto Itek Bachtiar
Ingrid Salim
Limpa Itsin Bachtiar Ignatius Priyoto
Number of employees of the Company and Subsidiary as of December 31, 2019 and 2018 are 47 and 57 employees (unaudited).
The board of directors completed the financial statements of PT Limas Indonesia Makmur Tbk and Subsidiary for the year ended December 31, 2019 on April 21, 2020 and was responsible for the financial statements.
PT Geotech System Indonesia (“the Subsidiary”) scope of activities is to engage mainly in trading of hardware and software and also to act as supporting facility and information technology consultant. The Subsidiary is domiciled in Jakarta with address at Equity Tower, 15th Floor, Suite 15A SCBD Lot 9, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 52-53, Jakarta. The Subsidiary started its operation in June 2003. The Company's effective ownership of its Subsidiary since October 14, 2004.
The Subsidiary’s total assets as of December 31, 2019 and 2018, amounted to Rp 377,753,234,313 and Rp 452,034,705,397 respectively.
The members of the boards of commissioners and directors Subsidiary as of December 31, 2019 and 2018 based on Notarial Deed No. 34 dated August 31, 2018 of Notary Hanlia Andree, S.H.,M.Kn. on and Notarial Deed No. 34 dated August 31, 2018 of Notary Hanlia Andree, S.H.,M.Kn. are as follows: Jumlah karyawan Perusahaan dan Entitas Anak pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah 47 dan 57 orang (tidak diaudit).
Dewan direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasian PT Limas Indonesia Makmur Tbk dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 pada tanggal 21 April 2020 serta bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.
PT Geotech System Indonesia ("Entitas Anak") memiliki ruang lingkup usaha dalam bidang perdagangan perangkat keras dan perangkat lunak serta fasilitas pendukungnya dan sebagai konsultan teknologi informasi. Entitas Anak berdomisili di Jakarta dengan alamat Equity Tower, Lt. 15, Suite 15A SCBD Lot 9, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta. Entitas Anak mulai beroperasi sejak Juni 2003. Kepemilikan efektif Perusahaan pada Entitas Anak terhitung tanggal 14 Oktober 2004.
Jumlah aset Entitas Anak pada tahun 31 Desember 2019 dan 2018 yaitu masing-masing sebesar Rp 377.753.234.313 dan Rp 452.034.705.397. Susunan dewan komisaris dan direksi Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 sesuai dengan Akta Notaris No. 34 tanggal 31 Agustus 2018 dari Notaris Hanlia Andree, S.H.,M.Kn., dan Akta Notaris No. 34 tanggal 31 Agustus 2018 dari Notaris Hanlia Andree, S.H.,M.Kn., adalah sebagai berikut:
2. 2. Peningkatan modal disetor pada tahun 2009 sebesar
Rp 20.000.000.000 berasal dari dividen saham yang dibagikan Entitas Anak dari akumulasi laba ditahan Entitas Anak, sesuai dengan proporsi kepemilikan saham sebelum peningkatan modal dasar dan modal disetor.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini:
A summary of significant accounting policies adopted by the Company, which affect the determination of its financial position and results of its operations is presented below:
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Geotech System Indonesia pada tanggal 28 Juli 2009, yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 88 tanggal 24 Agustus 2009 oleh notaris Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta, Entitas Anak meningkatkan modal dasar dari Rp 5.500.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000 dan meningkatkan modal disetor dari Rp 1.375.000.000 menjadi Rp 21.375.000.000.
Number of employees Subsidiary as of December 31, 2019 and 2018 are 25 and 40 employees respectively (unaudited).
Based on Statement of Shareholders Meeting of PT Geotech System Indonesia dated July 28, 2009, which was notarized in Notarial Deed No. 88 dated August 24, 2009 by notary Robert Purba, S.H., notary in Jakarta, the Subsidiary increased its authorized capital from Rp 5,500,000,000 to Rp 50,000,000,000 and increased its paid-in capital from Rp 1,375,000,000 to Rp 21,375,000,000.
The increase of paid-up capital in 2009 amounting to Rp 20,000,000,000 was derived from stock dividends distributed from the Subsidiary’s accumulated retained earnings, according to the proportion of ownership prior to the increase of authorized capital and paid-up capital.
Berdasarkan Akta No. 114 tanggal 22 Februari 2017 dari Hanlia Andree, S.H., M.Kn, telah terjadi perubahan kepemilikan saham karena penjualan 8.550 saham atau Rp 4.275.000.000 dari Inggrid Halim kepada Limpa Itsin Bachtiar dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0119969 tanggal 21 Maret 2017.
Based on the Notarial Deed No. 114 dated February 22, 2017 of Hanlia Andree, S.H.,M.Kn., there was a change of share ownership due to the sale of 8,550 shares or Rp 4,275,000,000 from Ms. Inggrid Halim to Mr. Limpa Itsin Bachtiar and was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia by its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0119969 dated March 21, 2017. Jumlah karyawan Entitas Anak pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 adalah 25 orang dan 40 orang (tidak diaudit).
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah ("Rp"), dengan penyajian angka dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah ("Rp"), stated at full Rupiah, except differently stated. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise the Statements of Financial Accounting Standards ("SFAS") and Interpretations Financial Accounting Standards ("IFAS") issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM - LK) regulation No. VIII.G.7 "The Presentations and Disclosures of Financial Statements of issuer and Public Company.", enclosed in the decision letter No. KEP-347/BL/2012, dated June 25, 2012.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ("SAK") di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang "Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik", yang terlampir dalam surat Keputusan No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah konsep biaya historis (historical cost ), kecuali untuk beberapa akun yang tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali arus kas.
The consolidated financial statements have been prepared based on historical cost except for certain accounts which are stated on the bases described in related accounting policies for those accounts. The consolidated financial statements are prepared using accrual basis, except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows are prepared using the direct method which classified cash flows into operating, investing and financing activities.
Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan diungkapkan pada Catatan 3.
Significant accounting estimate and judgement applied in the preparation of these consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Berlaku efektif 1 Januari 2019: Effective on January 1, 2019: - -- -- -- -- -- -- -- -- --
-- PSAK No. 73 ”Sewa”. - SFAS No. 73 “Leases”.
Amendment SFAS No. 24 “Employee Benefits” PSAK No. 26 ”Biaya Pinjaman”. SFAS No. 26 “Borrowing Cost”
Standar baru, amandemen dan interpretasi yang sudah diterbitkan tetapi efektif pada 1 Januari 2020 adalah sebagai berikut:
New standards, amendments and interpretations, which are issued but effective in January 1, 2020 are as follows:
PSAK No. 71 ”Instrumen Keuangan”. SFAS No. 71 “Financial Instrument”. PSAK No. 66 ”Pengendalian Bersama”. SFAS No. 66 “Joint Arrangements”
Sampai dengan tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta ISAK No. 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan".
ISFAS No. 33 “Foreign Currency Transaction and Advance Consideration”
Amandemen PSAK No. 24 ”Imbalan Kerja”.
PSAK No. 72 ”Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”.
Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya:
Standar, perubahan dan interprestasi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2019
PSAK No. 22 ”Kombinasi Bisnis”.
ISAK No. 33 “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”.
Annual improvement to SFAS No. 15, "Investments in Associates and Joint Ventures”.
Standards, amendments and interpretations which became effective starting January 1, 2019
On January 1, 2019, the Group adopted new and revised SFAS and ISFAS that are mandatory for application from that date. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
The adoption of these new and revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:
As at the authorization date of this consolidated financial statements, management is still evaluating the potential impact of these new and revised standards and interpretations to the consolidated Penyesuaian tahunan PSAK No. 15, “Investasi
pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.
Amandemen PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan - Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi”.
Amendment to SFAS No. 46, “Income Taxes -Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses”.
Pada tanggal 1 Januari 2019, Grup menerapkan PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
ISFAS No. 34, “Uncertainty over Income Tax Treatments".
SFAS No. 72 “Revenue from Contract with Customers”.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak sebagaimana dijelaskan dalam catatan 1d.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its Subsidiary as described in note 1d.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Entitas Anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Perusahaan juga menilai keberadaan pengendalian ketika Perusahaan tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto . Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perusahaan, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Perusahaan kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya. Entitas Anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
The effects of all transactions and balances between the companies within the Group have been eliminated in preparing the consolidated financial statements.
Subsidiary is fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases.
The Company also assesses existence of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. De-facto control may arise in circumstances where the size of the Company’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Company the power to govern the financial, operating and other policies. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and are deconsolidated from the date on which that control ceases.
Entitas Anak adalah entitas dimana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan entitas ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk, imbal hasil yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perusahaan mengendalikan entitas lain.
Subsidiaries are entities over which the Group has Control. The Group controls an entity when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity. The existence and effect of potential voting rights which are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Company controls another entity.
c. Kas dan Bank c. Cash and Banks
d. Aset dan liabilitas keuangan d. Financial assets and liabilities
Aset keuangan Financial assets
Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan
menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila laporan keuangan Entitas Anak menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak tersebut.
Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham nonpengendali atas laba tahun berjalan dan ekuitas. Entitas Anak tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham nonpengendali pada Entitas Anak tersebut.
Kas dan Bank terdiri dari saldo kas dan bank dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.
The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for transactions and events in similar circumstances. If the Subsidiaries’ financial statements use accounting policies different from those adopted in the consolidated financial statements, appropriate adjustments are made to the Subsidiary financial statements.
The non-controlling interest is presented in the equity of the consolidated statements of financial position and represents the non-controlling stockholders’ proportionate share in the income for the year and equity of the Subsidiaries based on the percentage of ownership of the non-controlling stockholders in the Subsidiary.
Cash and Banks consist of cash on hand and in banks and not pledged as collateral or restricted in use.
Aset keuangan dalam lingkup diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi (FVTPL), pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS), atau mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), loans and receivables, held-to-maturity investments (HTM), or available-for-sale financial assets (AFS), as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya disajikan secara terpisah dari kas dan bank.
Restricted cash and cash equivalent are presented separetely from cash and banks.
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Pengakuan dan pengukuran awal (lanjutan) Initial recognition and measurement (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
-Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang diperdagangkan.
All financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except in the case of financial assets which are recorded at fair value through profit or loss. Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commits to purchase or sell the assets.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a trend of short-term profit taking.
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan Bank, Dana yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain piutang pihak berelasi dan investasi reksadana.
The Company’s financial assets include cash and banks, restricted funds, trade receivables, other receivables due from related parties and investment in mutual funds.
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
- Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL)
Financial assets at fair value through statements of comprehensive income include financial assets held for trading.
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Semua aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Piutang derivatif dikategorikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul atas perubahan nilai wajar derivatif, diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai
Derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Gains and losses arising from changes in the fair value of derivatives are presented in the statements of profit or loss and other comprehensive income within “foreign
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Subsequent measurement (continued) - Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
- Held-to-maturity (HTM) investments
Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
-Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
-Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM)
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, less any impairment. Gains and losses are recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Subsequent measurement (continued)
Available-for-sale (AFS) financial assets
Penurunan nilai Impairment
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each statements of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Bunga yang diterima selama memiliki investasi keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
-
-AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized at which time the cumulative gain or loss is recognized or determined to be impaired, at which time the cumulative loss is reclassified from equity to comprehensive income. Interest earned on available-for-sale financial investments is reported as interest income using the effective interest rate method.
Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued)
Penghentian pengakuan Derecognition
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak
peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Aset keuangan, (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian "pass-through "; dan baik. (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Financial asset, (or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets), is derecognized when: (1) the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or (2) the Company has transferred rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either. (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate.
Liabilitas keuangan dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai.
Liabilitas keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran awal (lanjutan) Initial recognition and measurement (continued)
Loans and borrowings
-
-Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading. Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a short-term profit-taking trend.
Subsequent to initial recognition, loans and borrowings are measured at amortized costs using effective interest rate method.
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Utang derivatif dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul atas perubahan nilai wajar derivatif, diakui dalam laporan laba rugi sebagai bagian dari "laba/rugi selisih kurs".
-Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
Pinjaman dan utang
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek.
Separated embedded derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statements of comprehensive income as a part of "gain/loss on foreign exchange".
-Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang usaha,
utang lainnya, utang pihak berelasi dan biaya yang masih harus dibayar.
The Company’s financial liabilitied include trade payables, other payabels due to related parties and accrued expenses.
Liabilitas keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran awal (lanjutan) Initial recognition and measurement (continued) Loans and borrowings (continued)
Penghentian Pengakuan Derecognition
Penentuan nilai wajar Determination of fair value
a) a)
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
At the statements of financial position dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the effective interest rate amortization process.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income.
SFAS No. 68 requires certain disclosures which require the classification of financial and financial liabilities measured at fair value using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the fair value measurement. The fair value hierarchy has the following levels:
PSAK No. 68 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);
Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
-Penentuan nilai wajar (lanjutan) Determination of fair value (continued)
b) b)
c) c)
Saling hapus dari instrumen keuangan Offsetting of financial instruments
e. Transaksi dalam mata uang asing e. Foreign currency transactions
1 (satu) Dolar AS 1(one) US Dollar
1 (satu) Euro 1(one) Euro
1 (satu) Dolar Singapura 1(one) Singapore Dollar
input selain harga kuotasi yang termasuk di dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivasi dari harga) (tingkat 2); dan
10.603
2 0 1 9 2 0 1 8
15.589
The Company’s books of accounts are maintained in Indonesian rupiah. Transactions in foreign currencies are recorded at the prevailing rate of exchange in effect on the date of transaction.
16.560 Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata
uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi.
10.321 input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
13.901
14.481
inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices) (level 2); and
As of statements of financial position dates, assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah using Bank Indonesia middle rate on that date as follows (full amount):
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus
dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, pos aset dan liabilitas dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut, yaitu sebagai berikut (nilai penuh):
inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).
Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: (lanjutan)
The fair value hierarchy has the following levels: (continued)
g. Piutang g. Receivable
h. Persediaan h. Inventories
Piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan atas penurunan nilai. Penyisihan atas penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang Perusahaan dan Entitas Anak tidak dapat ditagih.
Receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less any allowance for impairment. An allowance for impairment of receivables is established when there is objective evidence that the outstanding amounts of the Company and Subsidiary receivables will not be collected.
Dana yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk menyelesaikan liabilitas yang jatuh tempo dalam satu tahun disajikan sebagai aset lancar. Dana yang dibatasi penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas yang jatuh tempo lebih dari satu tahun disajikan sebagai aset tidak lancar.
Restricted funds which will be used to settle currently maturing liabilities is presented under current assets. Restricted funds used to settle liabilities more than one year is presented under non-current assets.
Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan ditetapkan ditentukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan persediaan pada akhir tahun. Nilai neto yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk melakukan penjualan.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the First-In First-Out method. Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the condition of inventories at the end of the year. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs necessary to make the sale.
The amount of the allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the effective interest rate. When a receivable is uncollectible, it is written off against the allowance for impairment of receivables. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against profit or loss.
Besarnya penyisihan merupakan selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan, didiskontokan dengan tingkat suku bunga efektif. Ketika tidak dapat ditagih, piutang dihapuskan bersama dengan penyisihan atas penurunan nilai piutang. Pemulihan nilai setelah penghapusan piutang diakui sebagai penghasilan di dalam laba atau rugi.
j. Aset tetap j. Fixed assets
Unit kantor Office unit
Perangkat komputer Computer equipment
Peralatan dan perlengkapan kantor Furniture, fixtures and office equipment
Perlengkapan penyiaran Broadcasting equipment
Kendaraan Vehicles
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Perusahaan dan Entitas Anak telah memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap. Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut:
Masa manfaat/Useful lives
4 tahun/years 4 tahun/years Awalnya, suatu aset tetap diukur sebesar biaya
perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
20 tahun/years
4 tahun/years
Initially, an item of fixed assets is measured at its cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable to bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management, and also include the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located.
Subsequent expenditures such as replacement and major inspection are added to the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of those parts that are replaced or any remaining carrying amounts of the cost of the previous inspection is derecognized. The costs of day-to-day servicing of an asset are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
The Company and Subsidiary have chosen the cost model for the measurement of its fixed assets. Depreciation is recognized on a straight-line basis to write down the cost. The estimated useful lives are as follows:
4 - 8 tahun/years
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. Prepaid expenses which benefits more than 1 (one) year are presented as a part of "non-current asset" in the statement of financial position.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya dibayar di muka yang masa manfaatnya lebih dari 1 (satu) tahun disajikan sebagai bagian dari "aset tidak lancar" pada laporan posisi keuangan.
k. Aset takberwujud k. Intangible assets
l. Sewa l. Lease
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Aset takberwujud berupa piranti lunak komputer dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Aset takberwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaat selama 4 (empat) tahun. Aset dalam pengembangan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk kapitalisasi beban bunga dan laba/rugi selisih kurs, jika ada, atas pinjaman dan biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pembiayaan aset dalam pengembangan tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasikan ke aset takberwujud yang bersangkutan pada saat pengembangan selesai dan aset tersebut telah siap untuk dipergunakan. Aset takberwujud dalam pengembangan tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
The residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each reporting date to ensure that such residual values, useful lives and depreciation method are consistent with the expected pattern of economic benefits from those assets. When an asset is disposed of, or is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal, the cost and accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, are removed from the accounts and any resulting gain or loss from the retirement or disposal is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan
di-reviu setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.
Intangible assets, which consist of computer software, are stated at cost less accumulated amortization. Intangible assets are amortized using the straight-line method based on estimated useful lives of the assets of 4 (four) years.
Assets under development are stated at cost. Costs include capitalized interest charges and gains/losses on foreign exchange, if any, incurred on borrowings and other costs incurred to finance the said asset under development. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate intangible asset accounts when the developments are completed and the asset is ready for its intended use. Intangible assets under development are not amortized as these are not yet available for use.
Sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases that transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item to the lessee are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or at the present value of the minimum lease payments if the present value is lower than the fair value.