PENGHAYATAN PROFESI
DOKTER HEWAN
VETERINER
Veterinae : Hewan Penarik (sapi, kuda)
Orangnya : Veterinarius
Hewan kurban : Sus, Ovis, Bull
SEJARAH
1820 : sapi didatangkan dar penyakiti Asia Selatan
masalah
1860 : Sekolah Drh di Surabaya ditutup
1907 : Sekolah Kedokteran Hewan dan Lab Ked
Hewan di Bogor.
1914 : menjadi Nederlands Indische Veeartsen
School (NIVS). Veearts
1946 : FKHP UGM di Klaten Prof Drs Suparwi
PEMAHAMAN
VETERINER = KEDOKTERAN HEWAN
1. Pengertian Veteriner : adalah segala urusan tentang
kehewanan dan penyakit-penyakitnya
2. Secara legal formal : Penyakit ditanggulangi dengan ilmu
Kedokteran
Yaitu suatu Keahlian Khusus bidang Kesehatan pada : Penyakit manusia oleh : Dokter Manusia
HAL POKOK UNTUK MEMAHAMI
PROFESI KEDOKTERAN HEWAN/MEDIK VETERINER
1. Profesi ini keahlian khusus harus memiliki
kewenangan khusus untuk bersikap dan bertindak sesuai kaidah-kaidah keilmuannya.
2. Profesi ini perlu dan penting memiliki otoritas khusus
profesi dalam pengendalian penyakit asal hewan yang dapat membahayakan/merugikan manusia.
3. Bidang kerja khusus/ spesifik tenaga-tenaga pendukung yang juga khusus dan berjenjang memperoleh pendidikan dan pelatihan bersertifikat serta otoritas tindakan yang terbatas.
OTORITAS / KEWENANGAN
VETERINER
Medical Authority / Kewenangan Medis
Etika Medis
Profesi Medis termasuk dokter hewan dikategorikan
dalam “profesi luhur” yang berarti dalam pekerjaannya mengutamakan kemanusiaan di atas keuntungan
/kepentingan pribadi
Etika Medis adalah nilai – nilai yang dipergunakan
pada tindakan – tindakan medis yang menetapkan hal /tindakan – tindakan yang dikategorikan malpraktek.
TANGGUNG JAWAB PROFESI
Dokter Hewan mempunyai peran khusus bagi masyarakat
(manusya mriga satwa sewaka)
1. Menjaga dan meningkatkan kesehatan hewan, produktivitas.
2. Menggunakan ilmu dan teknologi bidang veteriner dalam layanan medik kepada masyarakat, bangsa dan negara secara kompeten dan profesional.
3. Mencegah terjadinya dan mengurangi terjadinya kesengsaraan atau teraniayanya hewan (kesejahteraan hewan)
PENGATURAN TANGGUNG JAWAB MELALUI KODE ETIK
Kode Etik Dokter Hewan mengatur Etika:
Bagaimana berkomitmen terhadap profesi melalui citra diri yang bermartabat dan kompeten.
Bagaimana berkomitmen dalam menangani dan memperlakukan hewan (animal welfare).
Bagaimana membina hubungan keprofesian veteriner dengan sesama dokter hewan.
Lingkup kerja Drh
1. Menangani hewan pangan/farm animal
2. Menangani hewan hobby/kesayangan/kepentingan khusus
3. Menangani hewan liar/satwa liar termasuk untuk konservasi.
4. Menangani hewan aquatik untuk pangan dan konservasi
5. Menangani hewan laboratorium untuk ilmu kedokteran manusia
PEKERJAAN PROFESIONAL DOKTER HEWAN
1. Tindakan dengan tujuan security (menjamin keamanan dari bibit penyakit)
1. Tindakan dengan tujuan safety (menghindari
resiko adanya gangguan kesehatan pada manusia)
2. Tindakan medik (promotif, preventif, kuratif ,
UTS / TUGAS
1. Darimana info FKH Unud, Motivasi dan Kiat untuk penyelesaian Studi.
2. Apa yang anda pilih : a Kewenangan Medis
b. Kewenangan Veteriner
c. Kombinasi a dan b
Jelaskan alasannya.
3. Jelaskan yang anda ketahui tentang KESRAWAN.
TUGAS TEKNIS DRH
1. Diagnosa, pencegahan, pembrantasan,
pengobatan penyakit menular pada hewan dan zoonosis
2. Pemeliharaan dan pembudidayaan hewan ,
peningkatan produksi dan reproduksi ternak
3. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk
kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nuftah
4. Penjaminan mutu dan pengamanan bahan pangan asal hewan serta bahan2 asal hewan
5. Peningkatan mutu gizi protein hewani,
kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan
6. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan dan pengedaran obat hewan dan bahan2
biologis
7. Penelitian dan pengembangan ilmu
STANDAR KOMPETENSI
PROFESI DOKTER HEWAN
1. Wawasan etika vet, legislasi vet, penghayatan
profesi vet.
2. Mampu menangani penyakit hewan besar,
hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik, dan hewan Lab.
3. Wawasan dibidang sistem kesehatan nasional
4. Memiliki ketrampilan dalam melakukan :
a. Diagnosa fisik, lab.
b. Penulisan resep dan penyusunan nutrisi hewan
c. Pemeriksaan nekropsi hewan
d. Pemeriksaan kebuntingan, penanganan
gangguan reproduksi dan aplikasi teknologi reproduksi
e. Pengawasan bahan makanan asal hewan dan produk olahannya, sejak hewan hidup sampai pada konsumen
f. Pengendalian kesehatan hewan , penyakit
zoonosis dan pelestarian lingkungan
g. Pengawasan dan pengendalian mutu, serta
pemakaian dan peredaran obat hewan, bahan2 biologis, serta materi genetis.
SUMPAH
Berdasarkan sumpah Hipocrates : 7 prinsip : 1. Tidak merugikan 2. Membawa kebaikan 3. Menjaga kerahasiaan 4. Otonomi pasien 5. Berkata nenar 6. Berlaku adil 7. Menhormati privasi
SUMPAH DOKTER HEWAN
Dengan diterimanya diri saya masuk profesi
kedokteran hewan, saya bersumpah :
1. Akan mengabdikan diri saya, ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang saya miliki kepada perbaikan mutu, peringan penderitaan serta perlindungan hewan demi kesejahteraan masyarakat.
2. Akan menggunakan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang saya miliki berlandaskan
3. Akan memberikan pertimbangan utama untuk kesembuhan, kesehatan dan kesejahteraan
pasien saya , kepentingan tertinggi klien dengan mempertaruhkan kehormatan, profesi dan diri saya.
4. Akan menjunjung tinggi kehormatan dan tradisi luhur profesi Kedokteran Hewan dengan
memegang teguh Kode Etik Profesi saya. Sumpah ini saya ucapkan dihadapan
PENGELOMPOKAN BIDANG KERJA PROFESI VETERINER
DI 110 NEGARA MENURUT OIE
1. Food technology 2. Food inspection 3. Food hygiene 4. Consumer protection 5. Laboratories 6. Legislation 7. Artificial breeding 8. Zoos 9. Laboratory animals 10. Animal Welfare 11. Zoonoses 12. Veterinary medicine 13. Clinical health care
14. Disease control 15. Exotic diseases 16. Epidemiology 17. Quarantine
18. Livestock and animal products 19. Aquaculture 20. Wildlife 21. Environmental protection 22. Nutrition 23. Parasitology 24. Teaching 25. Research and devepoement 26. Livestock marketing 27. Publications 28. Economics
29. Import animal production 30. Livestock industry organizations 31. Administration 32. International Cooperation 33. Professional organizations
PERBANDINGAN
POSISI PROFESI
VETERINER VS
PROFESI
Membandingkan potensi penanganan penyakit zoonosis (pada manusia dan pada hewan) oleh penyebab yang sama.
DepKes/Dokter DepTan/Dokter Hewan
Apresiasi dari Aspek
Kesejahteraan Masyarakat
Oleh Menko Kesra
(manusia diupayakan sehat)
Oleh Menko Ekonomi (hewan adalah benda ekonomi)
Tingkat Otoritas Medisnya Menteri Eselon II (Direktur)
memperjuangkan anggaran penanggulangan
eselon I Medis Depkes dengan dukungan Menkes yang medis
Eselon I (non medis sehingga kurang memahami masalah penanggulangan penyakit) Eselon I yang berprofesi
Dokter/Medik/Kesehatan 100 % 0%
Penyampai tentang penyakit kepada masyarakat
Dokter yang menguasai ilmu medik yang memimpin
kelembagaan kesehatan
Non profesi veteriner yang menjabat kelembagaan yang menaungi aspek
Membandingkan potensi penanganan penyakit zoonosis (pada manusia dan pada hewan) oleh penyebab yang sama.
DepKes/Dokter DepTan/Dokter Hewan
Payung Hukum yang dimiliki UU Kesehatan UU Wabah
UU Praktek Kedokteran
Dan UU lain terkait seperti UU Farmasi, Rumah Sakit dll.
Staatsbladt 1912 No. 432 dan 435
UU No. 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok Peternakan dan Keswan (sedang dalam revisi) Penanganan Nasional dengan
Sistem
Sistem Kesehatan Nasional (berpayung hukum)
Tidak ada Unit Pendukung Siskesnas 32.000 puskesmas,
Rumah Sakit
Praktek Swasta, dll
200 poskeswan (tidak semua aktif) dan jaringan laboratorium yang sangat sedikit
Pengangkatan dokter sebagai Pegawai Negeri dan Golongan Kepangkatan
Jelas dan tegas oleh
Depkes dan diapresiasi oleh otonomi daerah, golongan Kepangkatan III b
Ketentuan pengangkatan PNS dokter hewan tidak ada, sehingga didaerah tidak bisa diangkat. Kalaupun ada, Drh diapresiasi sebagai gol. IIIa(S1).
Membandingkan potensi penanganan penyakit zoonosis (pada manusia dan pada hewan) oleh penyebab yang sama.
DepKes/Dokter DepTan/Dokter Hewan
Dinas Kesehatan/kesehatan hewan di Daerah
Di semua tingkat wilayah secara berjenjang bernama Dinas Kesehatan dengan status dan tupoksi yang jelas
Keswan adalah bagian dari Dinas Pertanian/
Peternakan yang
merupakan dinas pilihan (tidak selalu ada kesehatan hewan)
Pemegang Otoritas Medik di Kelembagaan
Kesehatan/Kesehatan Hewan
Dokter S1 berbagai bidang
(Sarjana Sosial, Sarjana Hukum, Sarjana Agama, Sarjana Peternakan, Guru dan lain - lain)
Yang dapat menjadi Tenaga Pendukung Medik
(Paramedik/perawat)
Lulusan S1 Keperawatan, Akademi Perawat (sekolah kejuruan kesehatan)
DALAM PELAKSANAAN KEDOKTERAN :
Profesi kedokteran Hukum Kedokteran
(Hukum Medik Dunia/World Medical Law and Ethics)
Mensyaratkan berbagai hal sebagai
rambu-rambu medik (bersumber dari SUMPAH
HIPPOCRATES :
primum non
nocere
) Bertujuan agar Ilmu Kedokteran TIDAK
Membandingkan potensi penanganan penyakit zoonosis (pada manusia dan pada hewan) oleh penyebab yang sama.
DepKes/Dokter DepTan/Dokter Hewan
Institusi Pendidik Dokter dan Dokter Hewan
Lebih dari 24 Fakultas Kedokteran
Hanya 5 Fakultas Kedokteran Hewan
Kedudukan Lebih dari 24 Fakultas
Kedokteran
Hanya 5 Fakultas Kedokteran Hewan