• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF"

Copied!
213
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

BAB 1

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengajuan Dokumen

Usulan Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga, yang merupakan tindak lanjut

dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand

Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 dan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010

tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014, telah ditetapkan bahwa

pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi hingga tahun 2025 dibagi menjadi tahapan

tiap lima tahunan, sesuai dengan tahapan RPJKP.

Untuk tahapan lima tahunanantara 2010 – 2014, diharapkan keadaan birokrasi

sudah berhasil mencapai peningkatan berikut ini pada tahun 2014:

a. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, bebas korupsi, kolusi

dan nepotisme;

(3)

3

c. Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

d. Profesionalisme SDM aparatur yang didukung oleh sistem rekruitmen dan

promosi aparatur yang berbasis kompetensi, transparan, dan mampu

mendorong mobilitas aparatur antar daerah dan antar pusat dan daerah,

serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan.

Pada tahun 2011 seluruh Kementerian/Lembaga diharapkan telah memiliki

komitmen dalam melaksanakan proses reformasi birokrasi, dan pada tahun 2014

secara bertahap dan berkelanjutan ditargetkan seluruh Kementerian/Lembaga

telah memiliki kekuatan untuk memulai proses tersebut. Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi instansi juga diperluas sampai dengan ke daerah, sehingga pada tahun

2025 birokrasi pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi dapat

diwujudkan.

Untuk mencapai sasaran tersebut khususnya di Kementerian Kesehatan, maka

disusunlah Road Map ini sebagai pedoman bagi implementasi Reformasi Birokrasi

di Kementerian Kesehatan. Secara harfiah, Road Map dapat diartikan sebagai peta

penentu atau penunjuk arah. Dalam konteks upaya pencapaian hasil suatu

kegiatan, road map adalah sebuah dokumen rencana kerja rinci yang

mengintegrasikan seluruh rencana dan pelaksanaan program serta kegiatan dalam

rentang waktu tertentu.

Road Map ini berisi rencana kerja rinci dan berkelanjutan yang menggambarkan

pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Kesehatan sampai dengan tahun

2014. Selain rencana pelaksanaan kegiatan, Road Mapini juga menjelaskan

informasi penting lain yang mencakup: penanggungjawab, pelaksana, dukungan

yang diperlukan, anggaran yang diperlukan serta target atau indikator

pencapaiannya.

Road Map ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman

Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah

Daerah dan diharapkan dapat menjadi pedoman dalam implementasi Reformasi

(4)

4

Birokrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan sehingga berhasil mencapai

berbagai indikator kinerja yang telah ditetapkan.

1.1. GAMBARAN KONDISI DAN PERMASALAHAN SAAT INI

Berikut ini akan dipaparkan tentang berbagai kondisi nyata birokrasi dan

permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan.

1.1.1.

Pelayanan Publik

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Pelayanan Publik adalah :

a) Pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Fasilitas Pelayanan

Kesehatan, yang dikelola oleh pemerintah dan swasta, belum optimal.

b) Pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Fasilitas Pelayanan

Kesehatan, yang dikelola oleh pemerintah dan swasta, belum optimal.

c) Adanya perbedaan perlakuan pelayanan bagi peserta jaminan

kesehatan masyarakat (Jamkesmas), Askes atau asuransi sosial

lainnya dan masyarakat umum.

d) Keterlibatan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan

pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan pengawasan pelayanan

sudah dilakukan, namun belum optimal sesuai dengan harapan

masyarakat.

1.1.2.

Akuntabilitas Kinerja

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait dengan area perubahan Akuntabilitas Kinerja adalah :

a) Sistem manajemen kinerja organisasi Kementerian Kesehatan belum

terpadu

dan

terintegrasi

sehingga

kesinambungan

proses

(5)

5

perencanaan, pemantauan dan evaluasi kinerja di level Kementerian

sampai ke unit eselon 1 dan 2 belum optimal.

b) Evaluasi kinerja hanya dilakukan pada akhir tahun tanpa adanya sistem

pemantauan kinerja. Hal ini menyebabkan kualitas dari capaian kinerja

tidak dapat diperbaiki jika ada kinerja yang masih belum tercapai.

c) Penyusunan laporan kinerja cenderung untuk pemenuhan formalitas

pelaporan, dan kurang berisikan analisis kinerja.

1.1.3.

Tata Laksana

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Tata Laksana adalah :

a) Unit pengelola tatalaksana masih belum berfungsi secara optimal

dalam hal pengelolaan proses bisnis organisasi.

b) Belum adanya pengelolaan, pengawasan, dan perbaikan yang efektif

terhadap proses bisnis Kementerian Kesehatan.

c) Unit pengelola data, informasi, dan teknologi informasi masih belum

berfungsi secara optimal.

d) Penggunaan Information and Communication Technology (ICT) masih

belum optimum dalam mendukung pelaksanaan proses bisnis

organisasi.

e) Pemanfaatan data dari ICT belum optimal untuk menyusun kebijakan

pembangunan kesehatan.

1.1.4.

Perundang-undangan

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Perundang-undangan adalah :

(6)

6

a) Penyusunan peraturan perundang-undangan belum terintegrasi antar

Unit sehingga memungkinkan terjadinya tumpang tindih dan

inkonsistensi.

b) Pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan

belum efektif.

c) Proses penyusunan dan manajemen peraturan perundang-undangan

belum didukung oleh ICT

d)

Belum terbentuknya peraturan perundang-undangan yang kondusif

untuk menunjang pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik.

1.1.5.

Pengawasan

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Pegawasan adalah :

a) Akuntabilitas pengelolaan keuangan belum sepenuhnya sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

b) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah belum sepenuhnya

diterapkan.

c) Peran APIP (Aparatur Pengawas Internal Pemerintah) hanya sebagai

watch dog.

1.1.6.

Sumber Daya Manusia Aparatur

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Sumber Daya Manusia Aparatur adalah :

a) Sistem pengelolaan SDM Aparatur belum berdasarkan kompetensi.

b) Belum ada sistem penilaian kinerja individu pegawai berdasarkan

(7)

7

c) Belum adanya Sistem Informasi Manajemen SDM yang terintegrasi

untuk menunjang proses / kegiatan manajemen SDM.

d) Sistem remunerasi dan kesejahteraan pegawai belum sesuai dengan

bobot, kompleksitas, kondisi pekerjaan, dan kinerja.

1.1.7.

Pola Pikir dan Budaya Kerja

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja adalah :

a) Disiplin pegawai dalam bekerja masih kurang, antara lain disiplin jam

kerja dan perjalanan dinas.

b) Profesionalisme pegawai dalam bekerja masih kurang, antara lain

disiplin jam kerja, kejujuran, akuntabilitas, dan kompetensi.

c) Efektivitas proses kerja masih belum optimal (kurang komitmen dan

konsistensi).

d)

Komunikasi dan kerjasama antar Unit belum optimal.

1.1.8.

Organisasi

Kondisi dan permasalahan saat ini yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan

terkait area perubahan Organisasi adalah :

a) Adanya indikasi duplikasi tugas dan fungsi.

b) Pembagian unit kerja tidak mendukung proses kerja yang efektif.

c) Pembagian beban kerja antara pusat dan daerah belum optimal.

d) Organisasi belum diisi oleh sumber daya manusia yang tepat

(8)

8

1.2. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI

2012-2014

Pada dasarnya rencana program dan kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan 2011-2014 ini merupakan rencana pembenahan atas kondisi dan

permasalahan nyata yang dihadapi oleh Kementerian Kesehatan. Adapun rencana

Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2012-2014

tersebut adalah sebagai berikut.

1.2.1.

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah:

a) Penerapan standar pelayanan pada Puskesmas.

b) Penerapan standar pelayanan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

c) Penerapan standar pelayanan pada Perijinan Rumah Sakit Kelas A &

PMA.

d) Penerapan standar pelayanan di Unit Layanan Terpadu.

e) Penerapan standar pelayanan informasi (PTRC, Pojok Informasi, dan

Perpustakaan).

f) Peningkatan

partisipasi

masyarakat

dalam

penyelenggaraan

pelayanan kesehatan.

1.2.2.

Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penguatan

Akuntabilitas Kinerja adalah:

a) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tingkat Eselon 2.

b) Pendampingan

penyusunan

laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Kementerian dan Eselon 1.

(9)

9

1.2.3.

Program Penataan Tatalaksana

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

Tatalaksana adalah:

a) Penguatan unit tatalaksana sesuai dengan kebutuhan (strategic, fokus

pada proses bisnis). Lihat area perubahan “Organisasi”.

b) Pemetaan proses bisnis.

c) Penyusunan SOP Pelaksanaan Tugas dan Fungsi (berdasarkan proses

bisnis).

d) Audit Kepatuhan terhadap Proses secara Periodik. Lihat area

perubahan Pengawasan.

e) Program perbaikan (improvement) proses bisnis.

f) Penguatan unit yang bertanggung jawab untuk data, informasi, dan

teknologi informasi.

g) Pengembangan kebijakan dan NSPK terkait data, informasi, dan

teknologi informasi.

h) Pembangunan atau Pengembangan e-Government.

1.2.4.

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

Peraturan Peundang-undangan adalah:

a) Penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan

oleh Kementerian Kesehatan.

b) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen untuk Peraturan

Perundang-undangan.

c)

Penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi peraturan

perundang-undangan.

(10)

10

1.2.5.

Program Penguatan Pengawasan

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penguatan

Pengawasan adalah:

a) Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada

Kementerian Kesehatan.

b) Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

sebagai Quality Assurance dan Consulting Agent.

c) Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Masyarakat

Terpadu.

1.2.6.

Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

Sistem Manajemen SDM Aparatur adalah:

a) Penataan Sistem Rekrutmen Pegawai berbasis Kompetensi.

b) Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan.

c) Assessment Individu berdasarkan Kompetensi.

d) Penerapan Sistem Penilaian Kinerja Individu.

e) Pembangunan/ Pengembangan Database Pegawai.

f) Pengembangan pendidikan dan Pelatihan Pegawai berbasis

Kompetensi.

g) Pengembangan Pola Karir.

1.2.7.

Program Manajemen Perubahan

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program

Manajemen Perubahan adalah:

a) Pembentukan Tim AdHoc Manajemen Perubahan.

b) Penyusunan Pedoman Manajemen Perubahan.

(11)

11

c) Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam Rangka

Reformasi Birokrasi.

d) Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif,

Efektif, Bersih).

e) Penyusunan “Code of Conduct” Kementerian Kesehatan.

f) Penyusunan “Delegation of Authority” di Kementerian Kesehatan.

g)

Pemutakhiran

mekanisme

“reward

&

punishment”

untuk

meningkatkan disiplin pegawai, termasuk proses pengawasannya.

1.2.8.

Program Penataan dan Penguatan Organisasi

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Penataan

dan Penguatan Organisasi adalah:

a) Restrukturisasi/Penataan tugas dan fungsi unit kerja pada

Kementerian Kesehatanberdasarkan evaluasi organisasi, proses bisnis

dan analisis beban kerja.

b) Penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana,

kepegawaian dan diklat pada Kementerian Kesehatan.

c) Penguatan unit kerja yang menangani fungsi pelayanan publik pada

Kementerian Kesehatan.

1.2.9.

Program Monitoring dan Evaluasi

Adapun kegiatan yang spesifik yang akan dilakukan dalam Program Monitoring

dan Evaluasi adalah:

1. Pembentukan Tim Manajemen Perubahan Kementerian Kesehatan :

a. Penyusunan Formasi dan Koordinasi Tim Manajemen Perubahan

b. Pembekalan/Pelatihan Manajemen Perubahan

2. Penyusunan Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi

Kementerian Kesehatan

(12)

12

a. Penyusunan Strategi Manajemen Perubahan Kementerian

Kesehatan

b. Penyusunan Strategi Komunikasi dalam rangka Manajemen

Perubahan Kementerian Kesehatan

3. Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam rangka

Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

a. Penyusunan Kajian Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen

Perubahan dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan

b. Pelaksanaan Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan

dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

c. Evaluasi pelaksanaan Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen

Perubahan dalam rangka Reformasi Birokrasi Kementerian

Kesehatan

(13)

13

1.3

ANGGARAN

Seluruh Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan akan

dilaksanakan dari tahun 2011 sampai 2014 dengan estimasi total anggaran sebesar

Rp 657.326.330.492 (Enam ratus lima puluh tujuh milyar, tiga ratus dua puluh

enam juta, tiga ratus tiga puluh ribu, empat ratus sembilan puluh dua rupiah).

Perkiraan kebutuhan alokasi anggaran per tahun anggaran untuk pembiayaan

keseluruhan program dan kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

2011-2014 adalah:

Tahun 2011 sebesar Rp. 59.548.952.994

Tahun 2012 sebesar Rp. 182.171.231.193

Tahun 2013 sebesar Rp. 213.909.239.411

Tahun 2014 sebesar Rp. 201.696.906.894

Adapun rincian estimasi anggaran dari keseluruhan Program dan Kegiatan

Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut.

A. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

NO

NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP)

2012 (RP)

2013 (RP)

2014 (RP)

1. Penerapan standar pelayanan pada Puskesmas 500.000.000 1.123.030.000 646.525.000 700.000.000 2. Penerapan standar pelayanan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Balai Kesehatan) 500.000.000 1.100.000.000 600.000.000 700.000.000

(14)

14

NO

NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP)

2012 (RP)

2013 (RP)

2014 (RP)

3. Penerapan standar pelayanan pada Perijinan Rumah Sakit Kelas A & PMA 500.000.000 1.000.000.000 600.000.000 700.000.000 4. Penerapan standar pelayanan di Unit Layanan Terpadu 500.000.000 412.890.000 813.510.000 1.000.000.000 5. Penerapan standar pelayanan informasi (Perpustakaan ,PTRC, dan Pojok Informasi) 30.000.000 1.107.360.700 1.122.980.000 1.235.278.000 6. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan 10.000.000 1.080.000.000 990.000.000 990.000.000 Total Estimasi Anggaran Untuk Keseluruhan Kegiatan 2.040.000.000 5.823.280.700 4.773.015.000 5.325.278.000

17.961.573.700

Tabel 1.1 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

(15)

15

B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

NO

NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP)

2012 (RP)

2013 (RP)

2014 (RP)

1. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tingkat Eselon 2 - 177.120.000 - 40.000.000 2. Pendampingan penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian dan Eselon 1 - 199.160.000 - 40.000.000 3. Sinkronisasi SAKIP dengan RENSTRA - 82.140.000 700.000.000 150.000.000 Total Estimasi Anggaran Untuk Keseluruhan Kegiatan - 458.420.000 700.000.000 230.000.000

1.388.420.000

Tabel 1.2 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

(16)

16

C. Program Penataan Tatalaksana

NO

NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP)

2012 (RP)

2013 (RP)

2014 (RP)

1. Pemetaan proses bisnis. - 145.560.000 - - 2. Penyusunan SOP Pelaksanaan Tugas dan Fungsi (berdasarkan proses bisnis) 99.160.000 290.875.000 - 3. Program perbaikan (improvement) proses bisnis. - 14.175.000 75.040.000 190.050.000 4. Penguatan unit yang bertanggung jawab untuk data, informasi, dan teknologi informasi. - 145.290.000 - - 5. Pengembangan kebijakan dan NSPK terkait data, informasi, dan teknologi informasi - 2.056.232.500 322.387.500 - 6. Pembangunan atau Pengembangan e-Government. 2.900.000.000 16.506.606.900 4.550.000.000 - Total Estimasi Anggaran Untuk Keseluruhan Kegiatan 2.900.000.000 18.967.024.400 5.238.302.500 190.050.000

27.295.376.900

Tabel 1.3 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program Penataan Tatalaksana

(17)

17

D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

NO

NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP)

2012 (RP)

2013 (RP)

2014 (RP)

1. Penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. - 14.485.000.000 14.485.000.000 14.485.000.000 2. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen untuk Peraturan Perundang-undangan. - 250.000.000 1.000.000.000 1.400.000.000 3. Penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan. - 600.000.000 1.000.000.000 1.900.000.000 Total Estimasi Anggaran Untuk Keseluruhan Kegiatan - 15.335.000.000 16.485.000.000 17.785.000.000

49.605.000.000

Tabel 1.4 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

(18)

18

E. Program Penguatan Pengawasan

NO

NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP)

2012 (RP)

2013 (RP)

2014 (RP)

1. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Kementerian Kesehatan - 8.114.920.000 13.653.980.000 13.653.980.00 0 2. Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality Assurance dan Consulting Agent - 37.634.393.000 36.527.183.000 36.527.183.00 0 3. Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Terpadu - 1.065.000.000 16.315.000.000 16.315.000.00 0 Total Estimasi Anggaran Untuk Keseluruhan Kegiatan - 46.814.313.000 66.496.163.000 46.814.313.000

160.124.789.000

Tabel 1.5 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program Penguatan Pengawasan

(19)

19

F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

NO

NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP)

2012 (RP)

2013 (RP)

2014 (RP)

1. Penataan Sistem Rekrutmen pegawai - 8.253.000.000 8.253.000.000 8.253.000.000 2. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan - 610.995.000 639.770.000 658.995.000 3. Assessment Individu berdasarkan Kompetensi 180.000.000 865.364.000 895.364.000 1.085.364.000 4. Penerapan Sistem Penilaian Kinerja Individu - 1.044.275.000 580.375.000 561.385.000 5. Pembangunan/ Pengembangan database pegawai 132.700.000 787.750.000 557.750.000 459.750.000 6. Pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi 53.094.562.99 4 62.334.689.093 73.619.809.911 88.343.771.894 7 Pengembangan Pola Karir 420.690.000 420.690.000 420.690.000 - Total Estimasi Anggaran Untuk Keseluruhan Kegiatan 53.827.952.99 4 74.316.763.093 84.966.758.911 99.362.265.894

312.473.740.892

Tabel 1.6 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

(20)

20

G. Program Manajemen Perubahan

NO

NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP)

2012 (RP)

2013 (RP)

2014 (RP)

1. Pembentukan Tim AdHoc Manajemen Perubahan - 904.575.000 1.185.000.000 1.405.000.000 2. Penyusunan Pedoman Manajemen Perubahan - 991.227.000 1.140.000.000 1.305.000.000 3. Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam Rangka Reformasi Birokrasi. - 795.571.000 935.000.000 1.090.000.000 4. Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih) - 1.800.000.00 0 250.000.000 - 5. Penyusunan “Code of Conduct” Kementerian Kesehatan - 400.000.000 950.000.000 - 6. Penyusunan “Delegation of Authority” di Kementerian Kesehatan. - - 1.900.000.000 - 7 Pemutakhiran mekanisme “reward & punishment” untuk meningkatkan disiplin pegawai, termasuk proses pengawasannya. - 1.650.000.000 - -

(21)

21

NO

NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP)

2012 (RP)

2013 (RP)

2014 (RP)

Total Estimasi Anggaran Untuk Keseluruhan Kegiatan - 6.541.373.000 6.360.000.000 3.800.000.000

16.701.373.000

Tabel 1.7 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan

(22)

22

H. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

NO

NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2011 (RP)

2012 (RP)

2013 (RP)

2014 (RP)

1. Restrukturisasi/Pe

nataan tugas dan fungsi unit kerja pada Kementerian Kesehatan berdasarkan evaluasi organisasi, proses bisnis dan analisis beban kerja.

89.000.000 4.410.000.000 5.725.000.000 5.730.000.000

2. Penguatan unit kerja yang mena-ngani fungsi organisasi, tatalaksana, kepegawaian dan diklat pada Kementerian Kesehatan. 642.000.000 5.065.057.000 8.325.000.000 8.330.000.000 3. Penguatan unit kerja yang menangani fungsi pelayanan publik pada Kementerian Kesehatan. 50.000.000 4.160.000.000 13.940.000.000 13.970.000.000 Total Estimasi Anggaran Untuk Keseluruhan Kegiatan 781.000.000 13.635.057.000 27.990.000.000 28.030.000.000

70.436.057.000

Tabel 1.8 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program Penataan dan Penguatan Organisasi

(23)

23

I. Program Monitoring dan Evaluasi

NO

NAMA

KEGIATAN

ANGGARAN

2012 (RP)

2013 (RP)

2014 (RP)

1. Monitoring pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 140.000.000 425.000.000 2. Evaluasi pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 140.000.000 475.000.000 3. Evaluasi Menyeluruh atas pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 160.000.000 Total Estimasi Anggaran Untuk Keseluruhan Kegiatan 280.000.000 900.000.000 160000000

1.340.000.000

Tabel 1.9 Estimasi Anggaran Pelaksanaan Program Monitoring dan Evaluasi

(24)

24

Keterangan :

Estimasi Anggaran untuk Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi atas setiap kegiatan Reformasi Birokrasi sudah dialokasikan ke dalam Estimasi Anggaran di masing-masing kegiatan terkait. Angaran untuk persiapan pelaksanaan Evaluasi Menyeluruh (pada tahun 2012 dan 2013) sudah tercakup dalam anggaran untuk kegiatan Evaluasi

(25)

25

1.4. OPTIMALISASI ANGGARAN DAN RENCANA PENGHEMATAN

Adapun efisiensi/optimalisasi anggaran dan rencana penghematan yang

diharapkan dengan adanya penerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian

Kesehatan adalah:

A. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) 1. Penerapan standar pelayanan pada Puskesmas Sosialisasi dilakukan per regional Biaya perjalanan dinas berkurang Rp. 200,000,000 2. Penerapan standar pelayanan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (balai kesehatan) Sosialisasi stándar pelayanan kesehatan digabung melalui pertemuan teknis lainnya Mengurangi biaya pertemuan dan perjalanan dinas. . Rp. 300.000.000 (13 Balai kesehatan) 3. Penerapan standar pelayanan pada Perijinan Rumah Sakit Kelas A & PMA  Perolehan informasi dari manual ke on line melalui web :

www.buk.go.i

d

 Pertemuan sosialisasi digabungkan dengan pertemuan teknis lainnya  Mengurangi pencetakan buku pedoman  Mengurangi biaya pertemuan dan perjalanan dinas. Pencetakan buku : Rp. 40.000.000 Pertemuan: Rp. 250.000.000 / paket meeting. 4. Penerapan standar pelayanan di Unit Layanan Terpadu Merubah pelayanan manual menjadi online Mempercepat dan kepastian layanan pada pelanggan

Dari sisi publik menghemat waktu pengurusan

(26)

26 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) perijinan Rp. 66 juta/bulan . (100 org klien x 30.000 x 22 hr kerja). 5. Penerapan standar pelayanan informasi (PTRC, Pojok Informasi, dan Perpustakaan) Merubah pelayanan perpustakaan manual menjadi online Mengurangi biaya perjalanan masyarakat ke perpustakaan

Dari sisi publik , dengan e-book akan menghemat biaya fotocopy dan transport publik datang ke perpustakaan sebesar Rp. 45 juta/bulan. ( 2000 pengunjung online/bln x Rp. 15.000 dan 300 pengunjung datang x Rp. 50.000). 6. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan Memanfaatkan teknologi dalam survey kepuasan pasien secara on line. Mengurangi biaya survey Rp. 100.000.000 /UPT (Rp.100.000.000 x 32 UPT = 3,2 M)

Tabel 1.10 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan Penghematan atas Pelaksanaan Program Peningkatan

(27)

27

B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) 1.

Penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja Tingkat

Eselon 2

Penyusunan

laporan secara

bersama dengan

sistem regional

dan fasilitasi

penyusunan ,

akan terdapat

penghematan

anggaran

kesalahan dan

pengiriman

Mengurangi

tingkat

kesalahan

substansi

penyusunan

laporan dan

pengiriman

2.

Pendampingan

penyusunan

laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Kementerian

dan Eselon 1

Sistem

pendampingan

penyusunan dan

evaluasi secara

periodic dan

regional akan

menghemat

anggaran

evaluasi

Pendampingan

penyusunan dan

evaluasi akan

menjaga

substansi

laporan dan

kualitas hasil

3,7 M/thn

(rincian

terlampir)

3.

Sinkronisasi

SAKIP dengan

RENSTRA

Pemanfaatan

Juklak yang

terintegrasi akan

mengurangi

kegiatan yang

tidak

berkontribusi

pada pencapaian

IKU

Seluruh kegiatan

diarahkan untuk

berfokus pada

pencapaian IKU

dan sasaran

organisasi

sehingga

berpotensi ke

dalam

penghematan

(28)

28 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.)

anggaran

Pemanfaatan

sistem e-gov

untuk

Manjemen

Kinerja akan

mengurangi

pengeluaran

dalam rangka

penyusunan

LAKIP

Kualitas Laporan

Akunta-bilitas

Kinerja

terstandard

dengan adanya

Juklak yang

integrated dan

Tim

Pendampingan

Proses

Penyusunan dan

Evaluasi

Penilaian

8,8 M ( dari 17 M

menjadi 8,2 M) *)

rincian terlampir

Potensi

penggunaan

waktu untuk

aktivitas yang

lebih produktif,

misal analisis

Laporan

Potensi

perolehan skor

minimal berada

pada grade B

Tabel 1.11 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan Penghematan atas Pelaksanaan Program Penguatan

(29)

29

C. Program Penataan Tatalaksana

NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) 1. Pemetaan proses

bisnis.  Terpetakannya tugas dan fungsi Kemenkes sesuai visi dan misi organisasi

 Masing-masing unit kerja jelas tugas dan fungsinya, sehingga mengurangi kegiatan pertemuan/ rapat koordinasi

Rp 1,5 milyar

(eselon II Pusat

52, dan ± 100

UPT) dengan

asumsi kegiatan

Rakon 1 x 10 juta

per-tahun

2. Penyusunan SOP Pelaksanaan Tugas dan Fungsi (berdasarkan proses bisnis)  Penyederhanaan prosedur/ birokrasi  Penyederhaaan pelaksanaan tugas dan fungsi

 Pelaksanaan tugas/ pelayanan tidak tergantung salah satu bidang/ pejabat/ pegawai  Pelaksanaan tugas fleksibel

Rp 1,6 milyar

(penyusunan

kebijakan

menjadi lebih

cepat) dengan

asumsi 8 unit

utama x 200 juta

per-tahun

3. Program perbaikan (improvement) proses bisnis.  Evaluasi Proses Bisnis (analisis dan perbaikan tatalaksana)  Efisiensi dan efektivitas system, proses dan prosedur kerja yang jelas dan terukur

Rp 500 juta

(mengurangi

waktu

pertemuan/

konsinyasi/rapat

berdasarkan

waktu yang

tertera dalam

SOP)

4. Penguatan unit yang bertanggung jawab untuk data, informasi, dan teknologi

 Membuat IT komunitas / Team think tank IT  Jika IT Komunitas ini sudah terbentuk dan berjalan serta SIKDA Generik Penghematan setelah diimplementasikan secara Nasional tahun 2013 = Rp. 1.817.000,- terdiri

(30)

30 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) informasi. Membangun Sistem yang interoperable dan terintegrasi dengan sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas, RS dan dinas kesehatan yg terpadu (SIKDA Generik) diimplementasi kan akan bermanfaat antara lain dalam hal kemudahan mengorganisir SDM IT di unit di unit-unit yg bertanggungjaw ab terhadap data, informasi dan teknologi informasi  Capacity building terhadap SDM terpadu  Penghematan untuk pengadaan software, hardware dan infrastruktur  Output Data menjadi satu pintu yang realtime, akurat dan akuntable dari Rp. 690.000.000,- (pelatihan), + Rp. 1.028.000,- (pengadaan komputer dan perangkatnya) Pengembangan kebijakan dan NSPK terkait data, informasi, dan teknologi informasi  Membuat PP SIK  Membuat Roadmap SIK  Membuat Pedoman SIK  System yang terintegrasi Pembangunan atau Pengembangan e- Membangun Aplikasi eOffice  Pembangunan dan penggunaan

(31)

31 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) Government. Membagun master plan eGov  Memperluas dan menstabilkan koneksi online eGovernment akan menghasilkan transparansi, efisiensi, cepat, efektif, akuntabilitas dan terstandarisasi dalam proses penyelenggara an pemerintahan di kementerian kesehatan  Kemudahan Akses  Dengan penyusunan Master plan memudahkan pelaksanaan analisis kepentingan berbagai sistem aplikasi yang direncakanan sehingga anggaran dapat diutamakan untuk pengembanga n system aplikasi yang lebih prioritas  Selain itu pengembanga n dan

(32)

32 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) pemanfaatan system aplikasi dalam eGov dapat meningkatkan penghematan sumber daya di berbagai satker, misalnya dalam hal penggunaan alat penghematan tulis, kertas, dan sarana lainnya. Namun hal ini baru dapat dirasakan setelah aplikasi selesai dibangun dan dimanfaatkan secara optimal. Tabel 1.12 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan

(33)

33

D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) 1. Penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Penyusunan Peraturan perundang undangan yang lebih baik dan sistematis, akan terjadi

penghematan dari biaya pembahasan yang lebih singkat

Mengurangi biaya rapat dan konsinyering 4.000.000.000 2. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen untuk Peraturan Perundang-undangan. Pengembangan e-library  Mengurangi biaya fotokopi dan lemari arsip  Efisiensi tempat 200.000.000 3. Penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan. Pengiriman peraturan dalam bentuk CD peraturan perundang-undangan Mengurangi biaya fotokopi dan cetakan 600.000.000

Tabel 1.13 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan

(34)

34

E. Program Penguatan Pengawasan

NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) 1. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Kementerian Kesehatan - Pembentukan ULP - Penerapan Zona Integritas menuju WBK - Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan peraturan, efektif & efisien

- Penghematan 5 – 10% 2. Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality Assurance dan Consulting Agent - Penerapan join audit - Konsultasi pengadaan barang/jasa - Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan peraturan, efektif & efisien

- Penghematan 5 – 10% 3. Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Terpadu - Penerapan Sistim Informasi Dumas Terpadu - Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan peraturan, efektif & efisien

- Penghematan 5 – 10%

Tabel 1.14 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan Penghematan atas Pelaksanaan Program Penguatan

(35)

35

F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) 1. Penataan Sistem Rekrutmen pegawai Perubahan mekanisme dari manual menjadi online Adanya pengurangan anggaran untuk pengadaan ATK, berkurangnya potensi terjadinya KKN. Perlu kesepakatan besaran anggaran dasar tahun 2013. 2. Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan (tidak diperlukan diklat Diklat Karena dapat menunjuk pejabat yang sesuai dengan kompetensinya) (Rekrutmen pegawai sesuai kompetensi yang dibutuhkan organisasi (lebih sedikti)) pengurangan biaya rekrutmen) (pengurangan pembayaran gaji) (Pengurangan anggaran diklat) Rp. 91 milyar (asumsi rekrutmen pegawai dikurangi menjadi 1000 orang dari 4000)* 3. Assessment Individu berdasarkan Kompetensi Membuat peta kompetensi pegawai Memudahkan dalam pelaksanaan pola rotasi dan promosi pegawai 4. Penerapan Sistem Penilaian Kinerja Individu Penerapan Sistem penilaian kinerja pegawai (SKP) Memudahkan perhitungan tunjangan kinerja Penilaian kinerja lebih transparan dan objektif 5. Pembangunan/ Pengembangan database pegawai Mengintegrasikan system pengelolaan data Manajemen SDM Aparatur tertata lebih baik

(36)

36 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) kepegawaian 6. Pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi TNA berdasarkan peta kompetensi individu Peningkatan kompetensi para pejabat Penghematan biaya diklat 7 Pengembangan Pola Karir Penerapan alur karir Penempatan sesuai dengan kompetensi Peningkatan kinerja organisasi

NOTE : *Gaji Pokok Golongan IIIa + tunjangan kinerja kelas 6 X 12 bulan (2.064.000 + 5.566.000) x 12 bulan = 91.560.000.000

Tabel 1.15 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan Sistem

(37)

37

G. Program Manajemen Perubahan

NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) 1. Pembentukan Tim AdHoc Manajemen Perubahan a. Rapat koordinasi pembentukan tim b. Penentuan kriteria c. Pemilihan anggota tim d. Penetapan SK tim Adhoc Terbentuknya tim yang dapat membantu mempermudah kerja tim reformasi birokrasi

Pelaksanaan sosialisasi dan internalisasi RB lebih efektif dan efisien

2. Penyusunan Pedoman Manajemen Perubahan a. Rapat koordinasi tim MP b. Pengumpulan bahan c. Penyusunan draft d. Pembahasan draft pedoman MP e. Penetapan Pedoman f. Pencetakan pedoman MP g. Sosialisasi Pedoman MP Pelaksanaan Manajemen Perubahan lebih terstruktur. Pelaksanaan perubahan lebih efektif dan efisien

3. Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam Rangka Reformasi Birokrasi. a. Rapat koordinasi b. Pengumpulan bahan c. Penyusunan bahan sosialisasi d. Pembahasan strategi sosialisasi e. Sosialisasi Adanya pemahaman tentang perubahan dalam Reformasi Birokrasi Rendahnya resistensi yang terjadi dalam pelaksanaan reformasi birokrasi 4. Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, a. Rapat koordinasi b. Pengumpulan

Perubahan sikap dan perilaku

205,293,227,717.95* )

(38)

38 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih) bahan c. Penyusunan draft penjabaran nilai-nilai d. Pembahasan draft penjabaran nilai-nilai e. Penetapan penjabaran nilai-nilai f. Pencetakan penjabaran nilai-nilai g. Sosialisasi penjabaran nilai-nilai 5. Penyusunan “Code of Conduct” Kementerian Kesehatan a. Rapat koordinasi b. Pengumpulan bahan c. Penyusunan draft “Code of Conduct” d. Pembahasan draft “Code of Conduct” e. Penetapan “Code of Conduct” f. Pencetakan “Code of Conduct” g. Sosialisasi penjabaran nilai-nilai Peningkatan disiplin pegawai 10,602,150,000**) 6. Penyusunan “Delegation of Authority” di Kementerian a. Rapat koordinasi b. Pengumpulan bahan Adanya kejelasan dalam pendelegasaian wewenang Pelaksanaan wewenang kebijakan lebih efektif dan efisien

(39)

39 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) Kesehatan. c. Penyusunan draft “Delegation of Authority” d. Pembahasan draft “Delegation of Authority” e. Penetapan “Delegation of Authority” Pencetakan “Delegation of Authority” f. Sosialisasi “Delegation of Authority” 7 Pemutakhiran mekanisme “reward & punishment” untuk meningkatkan disiplin pegawai, termasuk proses pengawasannya. Pemberian reward dan punishment didasarkan atas prestasi kerja pegawai Peningkatan kinerja organisasi yang disebabkan tingginya prestasi kerja pegawai 1,179,380,944,000** *) Keterangan :

* = diukur berdasarkan temuan hasil audit APF

** = Diperoleh dari estimasi 30% x 5437 x 2,5 jam x 5 hari x 52 minggu x Rp. 10.000 ( 30% asumsi pegawai yang terlambat X jumlah pegawai kemkes pusat X asumsi jumlah jam terlambat X 5 hari kerja X jumlah minggu dalam 1 tahun X standar uang lembur golongan I )

*** = 30% x Rp. 3.931.269.812.000 (belanja pegawai)

Belanja pegawai akibat righsizing (organisasi yg tepat dengan jabatan dan jumlah pegawai yang tepat)

Tabel 1.16 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan Penghematan atas Pelaksanaan Program Manajemen

(40)

40

H. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) 1.

Restrukturisasi/P

enataan tugas

dan fungsi unit

kerja pada

Kementerian

Kesehatan

berdasarkan

evaluasi

organisasi,

proses bisnis dan

analisis beban

kerja.

1. Melakukan

analisis

terhadap

tugas dan

fungsi unit

kerja dan

menggabung

kan /

merampingk

an struktur /

unit kerja

yang

memiliki

beban kerja

rendah

dengan

fungsi yang

mirip

dan/untuk

menghindari

tugas dan

fungsi yang

tumpang

tindih.

2. Melakukan

ABK secara

simultan

1. Efisiensi dan

efektifitas

struktur

organisasi

Kemenkes

yang right

sizing

2. Hasil ABK

terkait

jumlah

kebutuhan

pegawai yang

ideal dapat

menjadi

dasar

penghemata

n biaya

belanja

pegawai

Rp. 20 Milyar

Besaran anggaran

disesuaikan

dengan

perhitungan

Pokja Penguatan

SDM Aparatur

(41)

41 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.)

untuk unit

kerja yang

serumpun

2.

Penguatan unit

kerja yang

menangani

fungsi organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian

dan diklat serta

pelayanan publik

pada

Kementerian

Kesehatan.

Melakukan

analisis terhadap

pelaksanaan

tugas dan fungsi

unit kerja yang

menangani

fungsi organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian,

diklat dan

pelayanan publik

Efisiensi dan

efektifitas

pelaksanaan

tugas dan fungsi

di unit kerja yang

menangani

fungsi organisasi,

tatalaksana,

kepegawaian,

diklat dan

pelayanan

publik, dengan

adanya SDM

yang kompeten,

penggunaan

aplikasi secara

on line,

menurangi

penggunaan ATK

dan FC, dll

Besaran anggaran

disesuaikan

dengan

perhitungan

Pokja Tatalaksana

Tabel 1.17 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan dan

(42)

42

I. Program Monitoring dan Evaluasi

NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) 1. Monitoring pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan  Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan secara simultan untuk kegiatan Reformasi Birokrasi yang masih saling terkait dan dalam waktu pelaksanaan yang sama dalam program Reformasi Birokrasi yang sama, sehingga dapat mengoptimalka n penggunaan anggaran monitoring  Target penghematan yang dapat diperoleh adalah penurunan anggaran pelaksanaan Monitoring sebesar 10%  Adanya pembekalan/pe latihan tentang Monitoring dan Evaluasi dan penyusunan pedoman dan perangkat Monev, sehingga adanya optimaliasi pelaksanaan pemantauan pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan yang juga berdampak pada optimalisasi anggaran  Target penghematan yang dapat diperoleh adalah penurunan anggaran pelaksanaan seluruh kegiatan Monitoring pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

(43)

43 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) sebesar 10% 2. Evaluasi pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan  Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan secara simultan untuk kegiatan Reformasi Birokrasi yang masih saling terkait dan dalam waktu pelaksanaan yang sama dalam program Reformasi Birokrasi yang sama, sehingga dapat mengoptimalka n penggunaan anggaran evaluasi  Target penghematan yang dapat diperoleh adalah penurunan anggaran pelaksanaan Evaluasi sebesar 10%  Adanya pembekalan/pe latihan tentang Monitoring dan Evaluasi dan penyusunan pedoman dan perangkat Monev, sehingga adanya optimaliasi pelaksanaan evaluasi pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan yang juga berdampak pada optimalisasi anggaran  Target penghematan yang dapat diperoleh adalah penurunan anggaran pelaksanaan seluruh kegiatan Evaluasi pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

(44)

44 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) sebesar 10% 3. Evaluasi Menyeluruh atas pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan  Pelaksanaan evaluasi menyeluruh dapat dilakukan secara simultan karena dilakukan bersamaan pada semester 2 tahun 2014 untuk kegiatan Reformasi Birokrasi dalam area perubahan yang sama, sehingga dapat mengoptimalka n penggunaan anggaran evaluasi menyeluruh  Target penghematan yang dapat diperoleh adalah penurunan anggaran pelaksanaan Evaluasi Menyekuruh sebesar 10% a) Adanya pembekalan/pe latihan tentang Monitoring dan Evaluasi dan penyusunan pedoman dan perangkat Monev, sehingga adanya optimaliasi pelaksanaan evaluasi menyeluruh atas pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan yang juga berdampak pada optimalisasi anggaran secara keseluruhan b) Target penghematan yang dapat diperoleh adalah penurunan Evaluasi Menyeluruh atas pelaksanaan setiap kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

(45)

45 NO NAMA KEGIATAN MEKANISME EFISIENSI/ OPTIMALISASI ANGGARAN PENGHEMATAN/ MANFAAT YANG DIPEROLEH BESARAN PENGHEMATAN ANGGARAN (Rp.) anggaran pelaksanaan seluruh kegiatan sebesar 10% Tabel 1.18 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan Penghematan atas Pelaksanaan Program Monitoring dan

(46)

46

1.5 Kriteria Keberhasilan

Berikut ini dipaparkan tentang kriteria keberhasilan dari pelaksanaan

kegiatan-kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2011 – 2014.

A. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penerapan standar pelayanan pada Puskesmas 1. Tersusunnya pedoman akreditasi Puskesmas 2. Tersusunnya instrument standar akreditasi Puskesmas 3. Tersusunnya jadwal pelaksanaan sosialisasi akreditasi Puskesmas Tersosialisasinya Pedoman Akreditasi di 33 provinsi 2. Penerapan standar pelayanan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Balai Kesehatan) 1. Tersusunnya standar pelayanan pada seluruh Fasyankes

2. Tersusunnya jadwal dan terlaskananya sosialisasi standar pelayanan 3. Tersedianya pedoman

monitoring dan evaluasi penerapan standar pelayanan

Terimplementasinya standar pelayanan pada seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Balai Kesehatan) 3. Penerapan standar pelayanan pada Perijinan Rumah Sakit Kelas A & PMA

1. Tersusunnya standar pelayanan pada proses perijinan RS

2. Tersedianya pedoman monitoring dan evaluasi penerapan proses perijinan. 3. Tersusunnya standar

feedback terhadap hasil mintoring dan evaluasi terhadap RS.

Terimplementasinya standar pelayanan pada proses Perijinan Rumah Sakit Kelas A & PMA

(47)

47

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

4. Penerapan standar pelayanan di Unit Layanan Terpadu (ULT) Tersedianya pedoman standar pelayanan. Terimplementasinya standar pelayanan pada Unit Layanan Terpadu

5. Penerapan standar pelayanan informasi (PTRC, Pojok Informasi, & Perpustakaan).

Tersedianya pedoman standar pelayanan

Terimplementasinya standar pelayanan dalam pelayanan informasi (PTRC, Pojok Informasi, dan Perpustakaan) 6. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan 1. Tersedianya pedoman kerjasama masyarakat 2. Tersedianya pedoman

monitoring dan evaluasi terhadap kerjasama dengan masyarakat

Adanya kerjasama dengan masyarakat dalam pelayanan publik, terutama pada proses perencanaan dan

pengawasan pelayanan.

Tabel 1.19 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

(48)

48

B. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tingkat Eselon 2 1. Tersedianya pedoman LAKIP 2. Tersedianya jadwal kegiatan evaluasi penyusunan LAKIP

Tersusunnya LAKIP Tingkat Eselon 2 sesuai dengan Permenpan No. 29 Tahun 2010 dan mengacu pada Permenpan No. 35 Tahun 2011. 2. Pendampingan penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian dan Eselon 1 1. Tersedianya pedoman LAKIP 2. Tersedianya jadwal kegiatan evaluasi penyusunan LAKIP Tersusunnya LAKIP Kementerian dan Eselon 1 sesuai dengan Permenpan No. 29 Tahun 2010 dan mengacu pada Permenpan No. 35 Tahun 2011 dengan disertai proses

pendampingan penyusunan LAKIP Triwulan dan proses pendampingan penilaian evaluasi tengah tahun untuk Tingkat Eselon 1 3. Sinkronisasi SAKIP dengan RENSTRA 1. Terbentuknya pedoman standar manajemen kinerja 2. Tersusunnya kegiatan evaluasi sistem manajemen kinerja Terbangunnya Sistem Manajemen Kinerja Organisasi yang terintegrasi dengan RENSTRA, RAP, RAK dan tersusunnya Petunjuk Pelaksanaan Sistem Manajemen Kinerja Kementerian Kesehatan, yang mencakup proses perencanaan,

pemantauan dan evaluasi kinerja .

Tabel 1.20 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

(49)

49

C. Program Penataan Tatalaksana

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penguatan unit tatalaksana sesuai dengan kebutuhan (strategic, fokus pada proses bisnis). Lihat area perubahan “Organisasi”.

1. Terbentuknya unit tatalaksana sesuai kebutuhan (baik secara level organisasi, maupun kualitas dan kuantitas SDM).

Berfungsinya unit tatalaksana sesuai kebutuhan yang dapat dilihat dari hasil output dan kinerja unit terkait

2. Pemetaan proses bisnis

1. Tersedianya dan tersosialisasikannya proses bisnis level 0 dan level 1 ke semua Satker.

Berfungsinya bisnis level 0 dan 1 di semua Staker

3. Penyusunan SOP Pelaksanaan Tugas dan Fungsi (berdasarkan proses bisnis) 1. Tersedianya dan tersosialisasikannya SOP berdasarkan proses bisnis ke semua pegawai Terinformasikannya SOP ke semua pegawai di Kementerian 4. Audit Kepatuhan terhadap Proses secara Periodik. Lihat area perubahan Pengawasan

1. Tersedianya rencana audit dan terlaksananya audit sesuai dengan yang direncanakan

Terlaksananya Audit sesuai rencana dan target

5. Program perbaikan (improvement) proses bisnis 1. Tersedianya program perbaikan (improvement) proses bisnis Terlaksananya program perbaikan tersebut disertai penyesuaian SOP terkait. 6. Penguatan unit

yang bertanggung jawab untuk data, informasi, dan teknologi informasi

1. Tersedianya pedoman penguatan SDM 2. Tersusunnya jadwal

pelatihan, diklat bagi SDM 3. Tersedianya pedoman

evaluasi kegiatan penguatan unit dan SDM

Meningkatnya SDM IT secara kualitas dan kuantitas, untuk dapat menjawab kebutuhan berkaitan dengan data, informasi, dan teknologi informasi

(50)

50

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

kebijakan dan NSPK terkait data, informasi, dan teknologi informasi NSPK berkaitan dengan data, informasi, dan teknologi informasi

kebijakan dan NSPK berkaitan dengan data, informasi, dan teknologi informasi 8. Pembangunan atau Pengembangan e-Government 1. Tersedianya aplikasi e-government yang direncanakan dan terintegrasi. Terimplementasikannya e-government secara menyeluruh di Kementerian Tabel 1.21 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program

(51)

51

D. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. 1. Tersedianya pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan 2. Tersedianya jadwal penyusunan peraturan perundang-undangan 3. Tersusunnya jadwal sosialisasi peraturan perundang-undangan 1. Teridentifikasinya dan terpetakannya produk Hukum dan Peraturan Perundang-undangan yang tidak sinkron dan tidak harmonis. 2. Terlaksananya regulasi dan deregulasi peraturan perundang undangan pada Kementerian Kesehatan. 2. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen untuk Peraturan Perundang-undangan 1. Tersedianya dan terimplementasinya Sistem Informasi Manajemen untuk peraturan perundang-undangan. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen untuk kegiatan penyusunan peraturan perundang-undangan meningkat . 2. Penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan 1. Terbentuknya tim sosialisasi dan internalisasi 2. Tesusunnya jadwal kegiatan dan evaluasi kegiatan Terinformasikannya peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan secara efektif.

Tabel 1.22 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

(52)

52

E. Program Penguatan Pengawasan

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Kementerian Kesehatan 1. Tersedianya pedoman umum penyelenggaraan SPIP 2. Tersusunnya jadwal sosialisasi penerapan SPIP 3. Tersedianya pedoman monitoring dan evaluasi penerapan SPIP Tersedianya Pedoman Umum Penyelenggaran SPIP Kementerian

Kesehatan, dan terjadinya peningkatan ketaatan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi di seluruh jajaran Kementerian 2. Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality Assurance dan Consulting Agent 1. Tersusunnya jadwal monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan

Opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 3. Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Terpadu 1. Tersusunnya standar penanganan pengaduan masyarakat 2. Tersedianya jadwal monitoring dan evaluasi penanganan pengaduan masyarakat Tertanganinya dan terselesaikannya pengaduan masyarakat secara terpadu

Tabel 1.23 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program Penguatan Pengawasan

(53)

53

F. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

Penataan Sistem Rekrutmen pegawai

Terumuskan sistem seleksi (seleksi administrasi, tes tertulis, wawancara, tes psikologi, sistem penilaian, dll). Tersedianya sistem seleksi dengan menuju pada penerapan sistem online. Tersusunnya program orientasi pegawai baru untuk

Kementerian Kesehatan.

Diperolehnya para pegawai baru maupun yang sedang berkarir yang memiliki tingkat kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan.

Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan

Tersedianya Standar Kompetensi bagi seluruh Jabatan di lingkungan Kementerian Kesehatan. Tersusunnya sistem standar kompetensi jabatan di database (online).

Tersedianya profil kompetensi untuk masing-masing jabatan di dalam organisasi.

Assessment Individu berdasarkan Kompetensi

Tersedianya informasi peta profil kompetensi individu secara komprehensif dan akurat.

Tersedianya informasi profil kompetensi individu secara komprehensif dan akurat. Penerapan Sistem

Penilaian Kinerja Individu

Tersedianya sistem pengukuran kinerja individu yang obyektif, transparan dan akuntabel.

Terwujudnya sistem penilaian kinerja individu yang objektif, transparan dan akuntabel. Pembangunan/

Pengembangan database pegawai

Tersedianya sistem Aplikasi Online yang terintegrasi sehingga tersedia data yang akurat, up-dated dan mampu memberikan informasi sesuai kebutuhan organisasi.

Berjalannya sistem informasi pegawai yang objektif, transparan dan akuntabel.

Pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi

Tersusunnya program Diklat berbasis kompetensi secara optimal dan berdasarkan pada hasil assessment/kebutuhan untuk mengurangi kesenjangan

Berjalannya sistem pendidikan dan pelatihan pegawai yang mengurangi kesenjangan antara

(54)

54

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

kompetensi pegawai. seorang pegawai dan

kompetensi yang

dipersyaratkan oleh jabatan. Pengembangan Pola

Karir

Tersusunnya pola karir untuk Kementerian Kesehatan.

Berjalannya pengembangan karir yang efektif dan optimal bagi jajaran Kementerian Kesehatan.

Tabel 1.24 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

(55)

55

G. Program Manajemen Perubahan

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

1. Pembentukan Tim AdHoc Manajemen Perubahan 1. Tersedianya pedoman pembentukan tim AdHoc 2. Tersedianya jadwal kegiatan tim AdHoc

Berfungsinya Tim AdHoc Manajemen Perubahan dalam melaksanakan strategi komunikasi untuk setiap kegiatan Reformasi Birokrasi 2. Penyusunan Pedoman Manajemen Perubahan Tersusunnya Pedoman Manajemen Perubahan Kementerian. Digunakannya Pedoman Manajemen Perubahan untuk melaksanakan perubahan. 3. Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam Rangka Reformasi Birokrasi 1. Terbentuknya tim sosialisasi dan internalisasi 2. Tesusunnya jadwal

kegiatan dan evaluasi kegiatan Peningkatan pengetahuan dan pemahaman reformasi birokrasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan 4. Penjabaran Nilai-nilai Budaya Organisasi (Pro-Poor, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih)

1. Tersusunnya nilai Budaya Organisasi Kementerian dan pedoman penerapan

Penerapan nilai-nilai Kementerian Kesehatan dalam budaya kerja

5. Penyusunan “Code of Conduct” Kementerian Kesehatan

1. Tersusunnya nilai “Code of Conduct” Kementerian dan pedoman penerapan 2. Tersusunnya jadwal

sosialisasi

Penerapan “Code of Conduct” dengan tepat dan menyeluruh di

Kementerian termasuk UPT 6. Penyusunan “Delegation of Authority” di Kementerian Kesehatan 1. Adanya pedoman “Delegation of Authority” yang menjadi pedoman bagi seluruh jajaran dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

Penerapan “Delegation of Authority” secara tepat dan terarah

(56)

56

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KELUARAN

(OUTPUT)

HASIL

(OUTCOME)

7. Pemutakhiran mekanisme “reward & punishment” untuk meningkatkan disiplin pegawai, termasuk proses pengawasannya 1. Tersusunnya pedoman peraturan dan sistem “reward and punishment”

Penerapan mekanisme ‘reward and punishment”.

Tabel 1.25 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program Manajemen Perubahan

Gambar

Tabel 1.15 Mekanisme Optimalisasi Anggaran dan  Penghematan atas Pelaksanaan Program Penataan Sistem
Tabel 1.19 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program  Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Tabel 1.24 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program  Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
Tabel 1.26 Kriteria Keberhasilan Kegiatan dari Program  Penataan dan Penguatan Organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Siswa juga diberikan tugas untuk mempraktikkan cara membuat kartu nama dengan menggunakan Microsoft Publisher sesuai dengan format yang diberikan guru, namun tetap

Analisis pendekatan perpindahan panas dari fluegas menuju heating element dan kemudian ditransfer ke udara didapatkan hubungan bahwa semakin tinggi beban PLTU PT.IPMOMI

Hal itu dapat diketahui dari beberapa gelar yang diterakan pada batu nisannya terutama ge-lar Maulana yang mempunyai konotasi seorang ulama, kemudian dihubungkan

Berdasarkan fenomena tersebut maka dibutuhkan media informasi berupa buku ilustrasi untuk memberi pengarahan kepada ibu hamil mengenai fakta atau kebenaran dibalik

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1.Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran tematik integratif pada kelas rendah SD N KarangTengah 3

Yhteiskunnan medioituminen sysää liikkeelle kysymyksen, miten yhteiskunnan medioituminen näkyy poliittisten toimijoiden, kuten yhteiskunnallisten liikkeiden toiminnassa.

 Informed  Informed consent  consent   memerlukan penjelasan mengenai kondisi sebenarnya dari   memerlukan penjelasan mengenai kondisi sebenarnya dari dokter, pengertian