• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN MAGANG. Disusun Oleh : Tim Penyusun PROGRAM D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN MAGANG. Disusun Oleh : Tim Penyusun PROGRAM D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

1

BUKU PANDUAN MAGANG

Disusun Oleh :

Tim Penyusun

PROGRAM D4

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

BUKU PEDOMAN MAGANG

PROGRAM DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Ed1, Cet 1 – Surakarta

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun termasuk dengan cara menggunakan mesin fotocopy, tanpa ijin sah dari penulis.

Cetakan Pertama, Februari 2016

TIM PENYUSUN ISI BUKU

1. Ipop Sjarifah, Dra., M.Si Ketua

2. Lusi Ismayenti, ST., M.Kes Sekretaris

3. Vitri Widyaningsih, dr., MS Anggota

4. Khotijah, SKM., M.Si Anggota

5. Haris Setyawan, SKM., M.Kes Anggota

6. Ica Yuniar Sari, SST Anggota

(3)

3 KATA SAMBUTAN

KETUA PROGRAM STUDI D4 KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNS

Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai kemajuan yang signifikan dalam pengembangan dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain dalam proses belajar mengajar (PBM), maka telah banyak dijalin kerja sama dalam kegiatan penelitian dan pengabdian di sektor industri. Dalam bidang pendidikan mahasiswa dapat menyelesaikan masa studi tepat waktu, yaitu 4 tahun sesuai program. Pada semester terakhir (semester 8) mahasiswa di fokuskan hanya pada kegiatan magang dan penyusunan skripsi sehingga diharapkan mahasiswa dapat berkonsentrasi sepenuhnya pada masa studi terakhirnya dengan hasil yang baik.

Kegiatan magang merupakan pengenalan suasana kerja yang akan dihadapi oleh mahasiswa, agar dapat siap pakai dan siap terjun di dunia kerja setelah menyelesaikan studi. Untuk mencapai hal tersebut maka mahasiswa disiapkan lebih mengenal secara dini lingkungan kerja seorang ahli Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3). Dalam program magang, mahasiswa secara individu diberikan kesempatan mengikuti program kerja di institusi pemerintah atau swasta (perusahaan-perusahaan) yang mempunyai kegiatan berkaitan dengan upaya-upaya penerapan dan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja. Institusi tersebut antara lain Rumah sakit, Badan Usaha milik Negara, perusahaan manufaktur, perusahaan tambang, perusahaan kontruksi, Perusahaan kontraktor dan lain sebagainya

Kegiatan-kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen lapangan maupun pembimbing akademik dituangkan dalam sebuah buku pedoman magang. Buku Pedoman Magang ini memberikan arahan dan atau aturan yang dapat dijadikan pedoman pada pelaksanaan magang baik bagi mahasiswa, pembimbing akademik magang maupun pembimbing lapangan di tempat magang.

Pada kesempatan ini kami selaku ketua Program Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS mengucapkan terimakasih banyak kepada tim penyusun yang telah menyiapkan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan magang ini sesuai dengan yang diharapkan. Demikian pula dalam pengembangan buku pedoman ini.

Kami juga sampaikan terima kasih yang tulus kepada Bapak/Ibu pimpinan instansi, pemilik dan atau pihak manajemen perusahaan, pembimbing di lapangan dan di kampus serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasama sehingga program magang dapat ditingkatkan untuk mencapai keselamatan & kesehatan kerja bagi masyarakat pekerja secara optimal.

(4)

Sebagai akhir kata, kami mohon maaf apabila terdapat kejanggalan dan ketidaksempurnaan dalam buku pedoman ini. Untuk penyempurnaan lebih lanjut, kami mohon kritik dan saran yang membangun sehingga akan menjadi lebih baik di masa-masa yang akan datang.

Surakarta, Februari 2016 Ketua,

Ipop Sjarifah, Dra., M.Si NIP. 19560328 198503 2 001

(5)

5 KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan ALLAH SWT atas tersusunnya Buku Pedoman Magang Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta dan telah melewati beberapa revisi untuk dapat kami terbitkan.

Buku ini menguraikan tata laksana program magang bagi mahasiswa Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret. Buku pedoman ini disusun bagi mahasiswa, dosen pembimbing akademik magang, dosen pembimbing lapangan magang dan instansi terkait. Diharapkan buku ini dapat dijadikan pegangan untuk mempermudah pelaksanaan Program Magang. Bersama buku pedoman ini juga kami lampirkan uraian kegiatan magang, formulir penilaian magang, petunjuk teknis, tata tertib dan pedoman penulisan laporan magang dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan magang di Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Kami sangat menyadari atas keterbatasan waktu dan pengalaman dalam kegiatan program magang ini, sehingga diharapkan dapat memaklumi jika dalam Panduan ini terdapat kekurangan dan kesalahan dari segi struktur bahasa dan/atau isi pedoman. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan tersebut pada penerbitan buku pedoman magang tahun ajaran berikutnya.

Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan dan penerbitan buku pedoman ini.

Surakarta, Februari 2016 Tim Penyusun,

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN... i

KATA SAMBUTAN... ii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR LAMPIRAN... viii

A. PENDAHULUAN... 1

B. DASAR HUKUM PELAKSANAAN MAGANG... 2

C. DEFINISI ... 2

D. TUJUAN MAGANG... 3

E. MANFAAT MAGANG... 4

F. PESERTA MAGANG... 5

G. INSTITUSI TEMPAT MAGANG... 6

H. BOBOT SKS... 6

I. WAKTU MAGANG... 7

J. PEMBIAYAAN MAGANG... 7

K. PERLENGKAPAN KEGIATAN MAGANG... 7

L. MEKANISME MAGANG (SOP MAGANG)... 9

M. PERATURAN KEGIATAN MAGANG... 10

N. PEMBIMBING MAGANG... 10

O. SUSUNAN PENGELOLA PROGRAM MAGANG... 11

P. TUGAS PESERTA MAGANG... 12

Q. TUGAS PANITIA MAGANG... 12

R. TUGAS INSTITUSI TEMPAT MAGANG... 12

S. TUGAS PEMBIMBING LAPANGAN MAGANG... 13

T. TUGAS PEMBIMBING AKADEMIS MAGANG... 13

U. PROSES KEGIATAN MAGANG... 14

V. TAHAP KEGIATAN MAGANG... 15

W. PEMANTAUAN KEGIATAN... 16

X. PENILAIAN PRESTASI MAGANG... 17

Y. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN MAGANG... 20

Z. FORMAT LAPORAN MAGANG... 28

(7)

7 DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Sampul Depan Laporan Magang Lampiran 2. Contoh Persetujuan Laporan Magang Lampiran 3. Contoh Pengesahan Laporan Magang Lampiran 4. Contoh Pengesahan Perusahaan Lampiran 5. Contoh Kata Pengantar

Lampiran 6. Contoh Daftar Isi

Lampiran 7. Contoh Halaman Daftar Tabel, Gambar, Singkatan dan Lampiran Lampiran 8. Contoh Pembuatan Judul Tabel, Gambar, dan Lampiran

Lampiran 9. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Sistem Harvard Lampiran 10. Contoh Cara Penunjukkan Sumber Pustaka

Lampiran 11. Berita Acara Penyelenggaraan Ujian Komprehensif Magang Lampiran 12. Form Revisi Ujian Laporan Magang

Lampiran 13. Nilai Ujian Magang

Lampiran 14. Form Rekap Nilai Ujian Komprehensif Laporan Magang

Lampiran 15. Berita Acara Penyelenggaraan Ujian Laporan Magang di Perusahaan

Lampiran 16. Nilai Ujian Laporan Magang di Perusahaan Lampiran 17. Nilai Akhir Mata Kuliah Magang

(8)

PEDOMAN PELAKSANAAN MAGANG

A. PENDAHULUAN

Pendidikan tinggi diharapkan mampu menghasilkan sarjana yang akan mengisi posisi manajerial Lini sampai manajerial puncak dengan bekal pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan (Psikomotor) yang didapat di perguruan tinggi. Kenyataan di lapangan seringkali menunjukkan bahwa lulusan perguruan tinggi (fresh graduate) belum mampu secara optimal mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang didapatnya ke dalam dunia kerja. Hal itu disebabkan karena adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh dengan kenyataan di lapangan yang lebih kompleks terutama dalam manajemen di bidang keselamatan dn kesehatan kerja di perusahaan yang merupakan suatu institusi dengan sumber daya yang padat ilmu, padat teknologi dan padat karya.

Untuk melengkapi kemampuan mahasiswa dengan pengalaman praktis di lapangan, Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret. mengembangkan program magang di instansi yang terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik instansi pemerintah, swasta, BUMN

Magang merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan pada Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret. Pada dasarnya kegiatan ini adalah kegiatan intrakurikuler yang berupa kegiatan belajar di lapangan yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada para mahasiswa dalam menggunakan aplikasi teori ke dalam praktek lapangan.

B. DASAR HUKUM PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

1. Peraturan Rektor UNS Nomor: 553/H27/PP/2009 tentang pembelajaran berbasis kompetensi dalam sistem kredit semester Universitas Sebelas Maret 2. Peraturan Rektor UNS Nomor: 373/J27/PP/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan

(9)

9 C DEFINISI

Program magang Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret. adalah kegiatan intrakurikuler terstruktur berupa kegiatan praktek kerja mahasiswa Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret. di instansi terkait dengan bidang Keselamatan & Kesehatan kerja di instansi pemerintah atau swasta( perusahaan-perusahaan).

D. TUJUAN MAGANG 1. Tujuan Umum

Memberikan kemampuan mahasiswa melalui kesepadanan pengetahuan yang diperoleh dengan fenomena yang ada di institusi yang relevan dengan bidang Keselamatan & Kesehatan Kerja

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam Pengeloloaan Keselamatan & Kesehatan Kerja serta lingkungan di tempat kerja seperti Pengetahuan tentang Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Higiene perusahaan.

b. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengumpulkan data tentang penerapan dan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja serta lingkungan di tempat kerja.

c. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengidentifikasikan masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan di tempat kerja.

d. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menyusun rencana pemecahan masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta lingkungan di tempat kerja

E. MANFAAT MAGANG 1. Bagi Mahasiswa

a. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan di bidang manajemen dan teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan di tempat kerja.

b. Terpapar dengan kondisi yang sesungguhnya dan pengalaman tentang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan di tempat kerja di instansi pemerintah atau swasta

(10)

c. Mendapatkan pengalaman menggunakan metode analisis masalah yang tepat terhadap pemecahan permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan di tempat kerja.

d. Mendapat bahan untuk penulisan karya tulis ilmiah. 2. Bagi Institusi Tempat Magang

a. Institusi dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu penyelesaian tugas-tugas kantor untuk kebutuhan di unit kerja masing-masing.

b. Institusi mendapat alternatif calon karyawan yang telah dikenal mutu dan kredibilitasnya.

c. Mendapatkan masukan baru dari pengembangan keilmuan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan di tempat kerja.

d. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara institusi tempat magang dengan Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas kedokteran, UNS.

3. Bagi Program Studi

a. Laporan magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran. b. Memperkenalkan program Studi kepada instansi yang bergerak di bidang

Keselamatan dan Kesehatan kerja serta lingkungan di tempat kerja

c. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.

d. Terbinanya jaringan kerjasama dengan institusi tempat magang dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja serta lingkungan di tempat kerja

F. PESERTA MAGANG

Peserta magang Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret adalah mahasiswa Program Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret yang telah menyelesaikan mata kuliah minimal 122 SKS, yaitu setelah melewati Semester VII.

(11)

11 G. INSTITUSI TEMPAT MAGANG

Lokasi tempat magang Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas kedokteran, Universitas Sebelas Maret serta lingkungan di tempat kerja adalah

1.

Instansi pemerintah : a. Rumah sakit,

b. BUMN (PERTAMINA. INKA MADIUN, PUPUK KUJANG) c. dll

2.

Instansi swasta : a. Perusahaan Manufaktur b. Perusahaan Pertambangan c. Perusahaan Kontraktor d. Perusahaan Konstruksi e. Dll

Institusi tempat magang juga dapat dijadikan institusi tempat pengambilan data bagi penulisan skripsi.

H.

BOBOT SKS

Bobot SKS Program Magang disesuaikan dengan kurikulum yaitu 6 SKS

I.

WAKTU MAGANG

Waktu pelaksanaan magang di tentukan berdasarkan perhitungan jumlah SKS. Satu SKS Pratek/praktikum adalah 4 jam dalam satu pertemuan, jika program Magang adalah 6 SKS maka dalam satu pertemuan magang adalah 12 jam. Program magang harus dilakukan minimal 16 pertemuan sehingga mahasiswa harus menempuh 384 (12 jam X 16 pertemuan) atau 24 hari jika dalam 1 hari di hitung 8 jam atau sekitar 2 bulan. Pelaksanaan magang dapat dilakukan setelah menempuh lebih dari 122 SKS, yaitu setelah melewati semester VII. Alokasi waktu pelaksanaan magang adalah semester VIII

(12)

J.

PEMBIAYAAN MAGANG

Magang yang dilaksanakan pada semester VIII tidak dikenakan biaya karena sudah tercakup dalam SPP yang dibayarkan di awal semester.

K. PERLENGKAPAN KEGIATAN MAGANG

Dalam kegiatan magang perlengkapan yang perlu dibawa dalam kaitan proses akademik kegiatan magang adalah sebagai berikut :

1. Buku Panduan kegiatan magang yang di buat oleh panitia untuk panduan dalam kegiatan magang di perusahaan.

2. Surat Penyerahan ke Perusahaan tempat magang yang d buat oleh panitia program magang

3. Blangko Presensi pelaksanaan kegitan magang di perusahaan untuk dilampirkan dilampirkan pada laporan sebagai bukti telah mengikuti pelaksanaan magang 4. Blangko Penilaian kegiatan magang di perusahaan diisi pembimbing lapangan 5. Blangko Penilaian Laporan magang di isi oleh pembimbing lapangan

6. Sumber-sumber referensi

(13)

13 L. MEKANISME MAGANG (SOP MAGANG)

Mahasiswa Menentukan Lokasi PKL/Magang

Mendaftar & Mengisi

Formulir Monitoring Pembuatan ProposalPKL/Magang

Persetujuan Proposal PKL/Magang Surat Permohonan PKL/Magang Lokasi PKL/Magang Surat Penyerahan PKL/Magang Pelaksanaan PKL/Magang Selesai Pelaksanaan PKL/Magang di Perusahaan 1. Membawa & Mengisi:

a. Blangko Jadual Kegiatan b. Blangko Nilai c. Blangko Presensi 2. Pembuatan Laporan Perusahaan 3. Konsultasi Pembimbing Lapangan & Pembimbing Prodi Pembuatan Laporan Prodi Bimbingan Intensif : Pembimbing I & Pembimbing II

Persetujuan Naskah Laporan PKL/Magang:

Pembimbing I, Pembimbing II, & Penguji

Memenuhi Persyaratan Administrasi Ujian PKL/Magang Ujian PKL/Magang Dihadiri oleh : 1. Pembimbing I 2. Pembimbing II 3. Penguji Revisi Laporan PKL/Magang ACC Revisi Laporan

PKL/Magang Pengesahan Laporan PKL/Magang Mengumpulkan Laporan PKL/Magang Selesai Tidak Ya Ya

(14)

M. PERATURAN KEGIATAN MAGANG ( TATA - TERTIB)

Para Peserta magang di wajibkan menerapkan sikap disiplin, bertata susila yang baik dan mentaati ketentuan yang berlaku di perusahaan maupun ketentuan di Prodi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Apabila mahasiswa melakukan pelanggaran di perusahaan maka perusahaan berhak memberikan memberikan sanksi sesuai ketentuan di perusahaan dan jika sampai peserta magang diberikan sanksi keluar dan berheti dari kegiatan magang maka peserta magang dinyatakan gagal dan bleh melakukan kegitan magang lagi di periode berikutnya. Panitia kegiatan magang dapat memberi peringatan secara lisan atau tertulis yang didasarkan atas informasi dari perusahaan penerima magang Prodi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

N. PEMBIMBING MAGANG

1. Pembimbing Lapangan Magang

Adalah seorang staff yang ditunjuk oleh pimpinan institusi tempat magang untuk memberikan bimbingan teknis bagi mahasiswa yang mengikuti magang. Kualifikasi pendidikan pembimbing lapangan adalah minimal sarjana (S1) dan maksimal membimbing 2 mahasiswa.

2. Pembimbing Akademis Magang

Staf pengajar Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS . yang ditunjuk sesuai dengan bidang konsentrasi pilihan mahasiswa. Pembimbing akademis magang memiliki kewenangan dan tanggung jawab penuh untuk memberikan bimbingan akademis bagi mahasiswa yang tengah mengikuti kegiatan magang. Kualifikasi pendidikan pembimbing I adalah minimal master/magister (S2) dan Pembimbing 2 adalah minimal S1. Seorang pembimbing akademik membimbing maksimal 4 orang mahasiswa.

O. SUSUNAN PENGELOLA PROGRAM MAGANG

1. Penasihat : Ketua Program Studi

2. Penanggung jawab : Sekretaris Program Studi 3. Ka. Panitia : Staf Pengajar

(15)

15 4. Wakil Ketua Panitia : Staf Pengajar

5. Anggota Panitia : Staf Tata Usaha 6. Pembimbing Magang :

a. Pembimbing lapangan magang dari institusi tempat magang b. Pembimbing akademis magang dari staf dosen

P. TUGAS PESERTA MAGANG

1. Praktek kerja di tempat yang telah ditentukan

2. Konsultasi dengan dosen pembimbing lapangan dan pembimbing materi/akademik minimal 4 kali bimbingan pada masing-masing pembimbing selama magang.

3. Membuat laporan magang dan diserahkan ke sekretariat PS IKM UNUD. 4. Mengikuti Seminar Laporan Magang pada akhir periode magang.

Q.

TUGAS PANITIA MAGANG

1.

Bersama mahasiswa mempersiapkan lokasi dan pengadministrasian magang bagi mahasiswa.

2.

Mengusulkan pembimbing lapangan dan pembimbing materi berdasarkan usulan yang berwenang dan selanjutnya ditetapkan oleh pimpinan Program Studi D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja FK UNS

3.

Memberikan konsultasi dalam kegiatan magang.

R.

TUGAS INSTITUSI TEMPAT MAGANG

1. Menugaskan satu orang pembimbing lapangan untuk peserta magang.

2. Memberikan bimbingan dan pengarahan agar kegiatan magang berjalan dengan baik dan lancar serta bermanfaat bagi kedua belah pihak.

3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada institusi tersebut. 4. Menciptakan suasana kondusif dalam sikap dan perilaku agar pemagang

memahami secara mendalam situasi pekerjaan yang mereka temukan dalam aktivitas sehari-hari.

(16)

S.

TUGAS PEMBIMBING LAPANGAN MAGANG

1. Menyediakan waktu konsultasi bagi peserta magang mengenai kondisi dan permasalahan di lapangan.

2. Memberikan bimbingan teknis pelaksanaan magang.

3. Memberikan bimbingan dalam perumusan masalah di tempat magang.

4. Memberikan bimbingan yang berkaitan dengan proses pengambilan data untuk penulisan laporan.

5. Memberikan penilaian prestasi kerja peserta magang di lapangan.

T.

TUGAS PEMBIMBING AKADEMIS MAGANG

1. Menyediakan waktu konsultasi bagi peserta magang mengenai proses penulisan laporan magang secara teknis dan substansial.

2. Mengarahkan mahasiswa agar proses magang bisa dilaksanakan sejalan dengan proses pembuatan skripsi.

3. Memberikan penilaian prestasi akademis dalam penyusunan laporan magang dan dalam seminar magang.

U.

PROSES KEGIATAN MAGANG

1. Sosialisasi kegiatan magang akan dilakukan pada akhir semester VII. Kegiatan sosialisasi ini ditujukan untuk mahasiswa dan dosen pembimbing akademik. Sosialisasi personal oleh koordinator magang dan/atau pembimbing akademik dengan pembimbing lapangan akan dilaksanakan saat kegiatan magang dilaksanakan yang disesuaikan dengan situasi di lapangan.

2. Proses persiapan magang diawali dengan pemilihan tempat magang, dan penentuan topik magang oleh mahasiswa. Selanjutnya surat permohonan magang dan pembimbing magang akan dikirimkan ke calon tempat magang.

3. Surat keterangan pelaksanaan magang akan dibuat berdasarkan konfirmasi mahasiswa tentang tempat magang, bidang konsentrasi dan nama pembimbing magang. Mahasiswa wajib melengkapi identitas pemagang selambatnya 1 minggu sejak kegiatan magang dimulai.

4. Mahasiswa wajib membuat jadwal kegiatan magang yang terperinci dengan garis besar kegiatan seperti pada Tabel 3 dan disetujui oleh pembimbing lapangan dan pembimbing akademis magang.

5. Selama kegiatan magang, setiap bulannya mahasiswa diharapkan melakukan proses analisis situasi pada unit konsentrasi magang, dilanjutkan dengan

(17)

17 identifikasi masalah dan prioritas masalah, kemudian membuat alternatif pemecahan masalah dengan konsultasi bersama pembimbing lapangan magang dan pembimbing akademis magang.

V.

TAHAP KEGIATAN MAGANG 1. Analisis Situasi Umum

Pada tahap ini mahasiswa melakukan orientasi mengenai gambaran umum perusahaan/instansi tempat magang yang mencakup detail umum perusahaan, jenis usaha dan fungsi serta bentuk barang/jasa yang dihasilkan, struktur organisasi dan jabaran fungsi tiap bidang.

2. Analisis Situasi Khusus

Pada tahap ini mahasiswa melakukan analisis lebih mendalam pada unit kerja tempat melakukan kegiatan magang. Dibahas lebih detail mengenai fungsi dan sasaran unit kerja tersebut serta struktur organisasi dan uraian tugasnya. Sistem manajemen dan cara kerja di unit tersebut ditelaah lebih dalam untuk melakukan analisis tahap berikutnya.

3. Identifikasi dan Prioritas Masalah

Pada tahap ini mahasiswa melakukan identifikasi permasalahan yang timbul terkait dengan fungsi dan tugas unit kerja dan bagaimana dampak terhadap keseluruhan kinerja perusahaan/instansi. Dari permasalah yang ditemukan dipilih salah satu yang menjadi prioritas berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensi masalah.

4. Alternatif Pemecahan Masalah

Pada tahap ini mahasiswa melakukan analisis data dan prioritas masalah yang ditemukan pada tahap sebelumnya untuk menyusun alternative pemecahan masalahan yang realistis dan applicable dengan melakukan studi pembandingan dengan literature maupun praktek-praktek di perusahaan/instansi sejenis lainnya

W.

PEMANTAUAN KEGIATAN

1.

Program Studi D4 Keselamatan Kerja & Kesehatan Kerja FK UNS

a. Memantau aktifitas mahasiswa melalui pembimbing lapangan dan pembimbing akademis dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan sebelumnya.

(18)

b. Melakukan supervisi ke lapangan oleh pembimbing akademik masing-masing minimal satu kali.

c. Melakukan pemantauan berkala setiap bulan dalam bentuk diskusi kelompok yang kelompoknya akan ditentukan kemudian berdasarkan institusi magang.

d. Mengumpulkan bahan-bahan untuk penilaian kegiatan magang bagi setiap mahasiswa.

e. Mendeteksi berbagai masalah yang terjadi selama kegiatan magang dan mencarikan solusinya.

2.

Institusi Tempat Magang

a. Memantau absensi kehadiran mahasiswa peserta magang sesuai dengan ketentuan di institusi tempat magang.

b. Melibatkan mahasiswa dalam kegiatan manajerial institusi tempat magang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

c. Memberikan bimbingan teknis yang berkaitan dengan pencapaian tujuan magang.

d. Memberikan penilaian atas aktivitas mahasiswa selama magang di institusi tempat magang.

e. Memberikan asupan untuk penyempurnaan penyelenggaraan magang dan kurikulum program pendidikan.

X.

PENILAIAN PRESTASI MAGANG

Penilaian prestasi magang dilaksanakan secara periodik oleh pembimbing lapangan di tempat magang dan pembimbing akademis magang. Nilai yang diperoleh digabung dengan secara proporsional seperti dalam uraian berikut.

1.

Cara Penilaian

a. Penilaian oleh Pembimbing Lapangan Magang

Komponen yang dinilai adalah disiplin, kerajinan, kemampuan profesional, hubungan dengan rekan kerja, kualifikasi personal, dan presentasi laporan magang. Bobot penilaian adalah 40% dari total penilaian.

b. Penilaian oleh Pembimbing Akademis Magang

Komponen yang dinilai meliputi kehadiran dan keaktifan dalam mengadakan pertemuan selama diskusi dengan dosen pembimbing, ketepatan waktu

(19)

19 penyerahan laporan, struktur, dan substansi laporan. Bobot penilaian adalah 40%.

c. Penilaian Seminar

Komponen yang dinilai meliputi penyajian dan penguasaan materi seminar yang dinilai oleh dosen pembimbing akademis magang dan dosen penyanggah dengan bobot yang sama. Bobot penilaian seminar adalah 20% dari total penilaian.

2. Indikator dan Perhitungan Nilai Prestasi Magang Adapun indikator penilaian disusun sebagai berikut: a. Pembimbing Lapangan

1. Laporan magang dan keterampilan manajerial

Nilai laporan secara keseluruhan dan penilaian untuk masing-masing unit kegiatan manajerial yang telah ditetapkan sesuai dengan bidang konsentrasi yang dipilih dan penilaian laporan magang

Perilaku profesional a) Disiplin

b) Kerajinan

c) Kemampuan profesional d) Hubungan dengan rekan kerja e) Kualifikasi personal

b. Pembimbing Akademis Magang 1. Proses pembuatan laporan magang

a) Kehadiran/keaktifan konsultasi b) Ketepatan penyelesaian laporan 2. Laporan magang

a) Analisis unit produksi dan penunjang b) Analisis situasi di unit khusus

c) Identifikasi dan prioritas masalah

d) Hasil dan alternatif pemecahan masalah e) Tata bahasa dan kerapihan penulisan c. Seminar

(20)

a) Kejelasan transparansi/power point b) Kejelasan vokal dan body language c) Komunikasi dengan pendengar 2. Penguasaan materi

a) Struktur materi presentasi b) Kualitas isi presentasi

c) Kemampuan menjawab pertanyaan dalam sesi diskusi

Nilai akhir yang diberikan kepada mahasiswa oleh program studi mengikuti pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Standar Nilai Akhir Magang

Nilai Angka Nilai Huruf Bobot

> 90 A 4,00 80 - 89 A - 3,70 75 – 79 B + 3,30 70 - 74 B 3,00 67 – 69 B - 2,70 64 - 66 C + 2,30 60 - 63 C 2,00 50 - 59 D 1,00* > 50 E 0,00*

(21)

21

Y.

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN MAGANG

 COVER

Judul Magang : MAGANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA DI PT…….  PENGESAHAN  KATA PENGANTAR  DAFTAR ISI  DAFTAR TABEL  DAFTAR GAMBAR BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Catt :

- Kebijakan Pemerintah Bidang K3

- Perhatian perusahaan terhadap K3 (ada komitmen atau tidak sejauh mana komitmennya).

- Data survei awal atau informasi awal dari perusahaan yang berkaitan dengan permasalahan k3 dari lokasi tempat magang

Contoh : data kecelakaan, data petensi bahaya yang sering muncul prosentase Penyakit Akibat kerja yang muncul, dan lain sebagainya

B. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus a. Proses produksi b. HI c. Kesehatan Kerja d. Keselamatan Kerja C. Manfaat

Mengemukakan tentang arti pentingnya hasil Laporan magang tersebut dalam aspek pengembangan ilmu pengetahuan (Manfaat aspek teoritik) dan atau sejauh mana

(22)

hasil laporan magang dapat diterapkan di institusi dilaksanakannya magang (manfaat aspek aplikatif/terapan).

BAB II : METODE PENGAMBILAN DATA A. Persiapan

B. Lokasi C. Pelaksanaan

D. Sumber Data (Data Primer dan Data Sekunder) E. Pengolahan Data (Deskriptif)

BAB III : HASIL

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Pendirian Perusahaan 2. Visi Misi perusahaan

Catt : Merupakan visi misi umum perusahaan dan jika ada visi misi khusus departemen K3 atau bagian K3

3. Struktur Organisasi

a. Struktur Organisasi Perusahaan b. Struktur Organisasi K3

4. Kebijakan K3

Catt : apakah tertulis, terdokumentasi, tersosialisasikan keseluruh bagian 5. Perencanaan K3

Catt : Perencanaan meliputi peningkatan SDM, pemeriksaan lingkungan kerja, peralatan kerja, dll perperiode (perencanaan harian, bulanan, tahunan) 6. Pengelolaan K3

a. Acuan Pedoman Pengelolaan K3 (Menggunakan Mis : SMK3, OHSAS, dll)

b. Penghargaan Bidang K3 1) Kualitas

Ctt : Penghargaan yang diperoleh perusahaan (misal: Zerro accident, bendera emas, sertifikat ISO, OHSAS, dll)

(23)

23 2) Kuantitas

Ctt : Tingkat pencapaian (misal: berapa periode mendapatkan penghargaan sejak pelaksanaan K3)

7. Sumber dan Pengelolaan Dana a. Sumber Dana

Catt :

1) Sumber pendanaan untuk penerapapan dan pelaksanaan K3 di perusahaan

2) Tidak harus memunculkan adanya angka riil b. Pengelolaan Dana

Catt :

1) Prosentase (%) pendistribusian dana untuk penerapan/pelaksanaan K3 2) Alur pengelolaan pendanaan

B. Proses Produksi 1. Bahan Baku

Catt : Bahan yg diolah untuk menjadi produk (bahan jadi) 2. Peralatan produksi

Catt : Alat untuk menghasilkan produk 3. .Produk

Catt : produk dapat berupa jasa maupun barang sesuaikan dengan jenis perusahaannya.

C. Implementasi K3

Catt : Jelaskan tiap-tiap point dibawah ini dari hasil observasi yang berisi sumber, lokasi, data pengukuran (jika ada), Upaya pencegahan dan pengendalian, dan keadaan tenaga kerja terhadap upaya pencegahan dan pengendalian

1. Higiene Industri a. Faktor Fisik b. Faktor Kimia c. Faktor Biologis

(24)

d. Faktor Psiko-Sosial e. Lingkungan

1) Sistem manajemen lingkungan

Catt : Bagaimana sistem pengelolaan lingkungannya 2) Pengelolaan Limbah :

3) Limbah Cair 4) Limbah Padat 5) Limbah Gas

2. Kesehatan Kerja

a. Personil Kesehatan Kerja

b. Program dan Pelayanan Kesehatan Kerja

Catt : 12 Pelayanan kesehatan kerja (Sesuai dengan perundang-undangan) c. Gizi kerja

Catt : Kecukupan Gizi pekerja seperti kantin d. BPJS Kesehatan

e. Ergonomi

1) Desain stasiun kerja Catt : - Antropometri - Display - Layout, dll 2) Pengorganisasian Kerja Catt :

- Pengaturan waktu kerja - Shift Kerja 3) Sikap kerja Catt : - Statis - Dinamis - Statis-Dinamis

(25)

25 4) Manual handling

Catt :

- Angkat-angkut - Batas beban angkut - dll

5) Alat bantu kerja Catt : - Crane - Forklift f. APD 3. Keselamatan Kerja a. Potensi Bahaya

b. Sistem Tanggap Darurat c. Sistem Ijin Kerja

d. Investigasi Kecelakaan kerja dan Pelaporannya e. LOTO

f. Sistem Proteksi Kebakaran

Catt : APAR, Hydrant, alarm, sprinkler, mobil damkar g. Keselamatan listrik

Catt: penyalur petir, grounding,sekring,dll h. Keselamatan pesawat uap dan bejana tekan

Catt : boiler, dll

i. Keselamatan kerja kimia

Catt : MSDS,eye wash,safety shower,dll j. Keselamatan Kerja Mekanik

Catt : Pengaman mesin k. Komunikasi K3

Catt :

1) Safety sign (rambu-rambu K3) 2) Safety talk

3) Poster K3 l. APD

(26)

BAB IV : PEMBAHASAN A. Higene Industri

B. Keselamatan Kerja C. Kesehatan Kerja

Ctt : Membandingkan hasil dengan teori dan peraturan yang berlaku (UU, ISO, SNI, dll)

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan :

Rumusan jawaban terhadap pertanyaan/masalah penelitian dengan bukti-bukti yang pokok.

B. Saran :

Usulan langkah operasional sebagai tindak lanjut dari analisa

DAFTAR PUSTAKA Ctt :

 Semua kepustakaan yang digunakan

 Format penulisan seperti pada daftar pustaka skripsi.

LAMPIRAN Ctt :

 Jadwal kegiatan

 Semua data yang perlu dilampirkan  Surat Keterangan Telah Selesai Magang

(27)

27

Z.

FORMAT LAPORAN MAGANG

A. KOMPONEN UTAMA DAN SISTEMATIKA 1. Halaman Judul

Halaman judul memuat : a. Judul

- Tulisan Laporan Magang diketik dengan huruf kapital, diletakkan kurang lebih 1,5 cm dari batas atas kertas

- Judul diketik dengan huruf kapital, mulai 5 cm dari batas atas kertas b. Lambang UNS

- Diameter berukuran 5 cm.

- Titik tengah berjarak 12 cm dari batas atas kertas.

c. Nama Peneliti dengan NIM berjarak 21cm dari batas atas kertas. d. Program, Fakultas, Surakarta berjarak 24 cm dari batas atas ker e. Tahun penelitian diselesaikan, 25cm dari batas atas kertas. (Contoh halaman judul pada lampiran 1)

2. Halaman Persetujuan/Pengesahan Mencantumkan : a. Judul Penelitian b. Nama Peneliti c. NIM, Tahun d. Tanggal Persetujuan/Pengesahan e. Tanda Tangan Pembimbing

f. Tanda tangan Pengesahan Ketua Program Studi (Dapat dilihat dalam lampiran 2 .3.4)

3. Kata Pengantar

- Berisi hal penting untuk disampaikan. - Diketik 1 spasi

- Diakhiri bulan dan tahun laporan penelitian dan nama lengkap peneliti. ( Contoh kata Pengantar dapat dilihat pada lampiran 5)

(28)

4. Daftar isi (Lihat Lampiran 6)

5. Daftar Tabel , Daftar Gambar, Daftar singkatan, Daftar Lampiran (Lihat Lampiran 7, 8 )

6. BAB I. PENDAHULUAN a. Latar belakang masalah b. Tujuan

c. Manfaat

7. BAB II. METODE PENGAMBILAN DATA A. Persiapan

B. Lokasi C. Pelaksanaan D. Sumber Data E. Pengolahan Data 8. BAB III. HASIL

A. Gambaran Umum Perusahaan B. Proses Produksi

C. Implementasi K3

9. BAB IV. PEMBAHASAN Analisa Hasil

10. BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan :

Rumusan jawaban terhadap pertanyaan/masalah penelitian dengan bukti-bukti yang pokok.

B. Saran :

Usulan langkah operasional sebagai tindak lanjut dari analisa 11. DAFTAR PUSTAKA

A. Untuk Buku, Urutannya :

1) Nama pengarang (Penanggung Jawab/Penerbit). 2) Tahun penerbitan.

3) Judul buku (digaris bawah/miring/tebal). 4) Nama kota penerbit.

(29)

29 5) Nama Penerbit.

6) Halaman Buku

B. Untuk Jurnal, Majalah, atau Gambar

1) Nama Pengarang (Penanggung jawab/Penerbit).

2) Tahun penerbitan, tanggal dan bulan penerbitan (Jika ada). 3) Judul tulisan diletakkan diantara tanda petik.

4) Nama Jurnal/Majalah digaris bawah. 5) Nomor penerbitan (Jika ada).

6) Nomor halaman. 7) Nama kota penerbit. 8) Nama penerbit.

C. Nama pengarang tanpa gelar Indonesia : apa adanya

Asing : nama keluarga (family name). D. Diurutkan berdasarkan abjad.

Contoh Penulisan (Lihat Lampiran 9) E. Lampiran :

1) Instrumen penelitian 2) Perhitungan statistik 3) Ijin penelitian

4) Lain-lain yang dianggap perlu

12. CARA PENUNJUKAN SUMBER PUSTAKA a. Nama pengarang

b. Angka tahun penerbitan

c. Contoh cara penulisan (Lihat Lampiran 10) 13. TEKNIK PENYAJIAN ANGKA DAN SATUAN

a. Kalimat yang dimulai dengan angka, ditulis dengan huruf. Contoh: Dua tahun yang lalu, ...

b. Satuan ukuran yang tidak didahului angka, ditulis utuh. c. Tanda persen (%) harus didahului dengan angka.

(30)

14. BAHASA

a. Bahasa Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). b. Asing / selain bahasa Indonesia  cetak miring.

B. FORMAT

1. Diketik pada :

a) Kertas HVS : 80 gr b) Ukuran : A4S c) Tinta Hitam yang jelas.

2. Tabel, grafik juga gambar bila mungkin 1 halaman.

C. PENYAJIAN NASKAH 1. Pengetikan :

a) 2 spasi

b) Huruf : Time New Roman (font 12)

c) Pencetakan naskah dengan mesin/printer yang sama.

d) Lambang, huruf yang tidak ada di mesin/komputer ditulis rapi (hitam). 2. Jarak tepi : a) atas : 4 cm b) bawah : 3 cm c) kiri : 4 cm d) kanan : 3 cm 3. Nomor halaman :

a) Halaman BAB di bawah, 2 cm dari bawah, tengah b) Halaman lain 3 cm dari kanan, 2 cm dari atas, kanan. 4. Tabel dan gambar

- Nama tabel : nomor urut (di atas sebelah kiri tabel). - Nama gambar : nomor urut (di bawah gambar, cetak tengah). Contoh tabel dan gambar pada lampiran 8.

5. Penulisan Bab dan Subbab

a) Bab ditulis dengan huruf kapital dan diberi nomor urut angka Romawi I, II, III, dst (misal : BAB I). Judul bab ditulis dengan huruf kapital (misal : PENDAHULUAN) dengan jarak 2 spasi di bawah tulisan bab. Penulisan bab

(31)

31 dan judul bab diletakkan pada bagian tengah atas halaman.

b) Judul subbab ditulis dengan huruf kapital pada tiap awal kata dean didahului dengan nomor urut berupa abjad huruf kapital (misal : A. Latar Belakang Masalah) dan diketik pada tepi kiri halaman. Subbab ditulis di bawah judul bab dengan jarak 4 spasi.

(32)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Berita Acara Penyelenggaraan Ujian Komprehensif

Magang... 35

Lampiran 2. Form Revisi Ujian Laporan Magang... 36

Lampiran 3. Nilai Ujian Magang... 37

Lampiran 4. Form Rekap Nilai Ujian Komprehensif Laporan Magang... 38

Lampiran 5. Berita Acara Penyelenggaraan Ujian Magang di Perusahaan ... 39

Lampiran 6. Nilai Ujian Laporan Magang di Perusahaan... 40

Lampiran 7. Nilai Akhir Mata Kuliah Magang ... 41

(33)

33 TUGAS KHUSUS

I. Identifikasi Masalah di Perusahaan II. Prioritas masalah

III.Penentuan Jalan Keluar IV. Plan Of Action

Catt : Dasar teori pada penyusunan tugas khusus tidak ditulis ulang dalam Laporan Magang

Penjelasan Tugas Khusus

I. IDENTIFIKASI MASALAH DI PERUSAHAAN A. Alur Identifikasi Masalah

Untuk melakukan identifikasi masalah dan menentukan prioritas masalah di perusahaan, dapat dilihat melalui alur Problem Solving Cycle

(34)

1. Pengumpulan Data 2. Pengolahan Data 4. Pemilihan

Prioritas Masalah Penyusunan5. Alternatif Jalan Keluar 6. Pemilihan Prioritas Jalan Keluar 7. Uji Lapangan 8. Perbaikan Jalan Keluar 9. Penyusunan Rencana Kerja 10. Apabila Berhasil Dilaksanakan 10. Apabila Tidak Berhasil Dilaksanakan 3. Penyajian Data Menetapkan Prioritas Masalah Menetapkan Prioritas Jalan Keluar Selesai

(35)

35 B. Masalah K3 1. Penyebab masalah a. Faktor lingkungan 1) Fisik 2) Kimia 3) Biologi 4) Biomekanik/ergonomic 5) Sosial-Psikologi b. Faktor manusia

c. Faktor sarana prasarana 2. Deskripsi masalah

Ctt : Menguraikan semua permasalahan perusahaan yang berhubungan dengan K3 berdasarkan hasil pengamatan pada Bab sebelumnya.

Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi masalah K3 perlu dibuat Matrik Identifikasi K3 yang mana bisa diambil dari Bab Pembahasan dan Saran.

Contoh Matrik Identifikasi Masalah

No Penyebab Masalah Lokasi (Jelaskan di bagian proses produksi apa) Deskripsi Masalah (uraikan masalahnya secara lengkap) 1. Faktor Lingkungan

a.

Fisik

b.

Kimia

c.

Biologi

d.

Biomekanik/ergonomi

e.

Sosial-Psikologi 2. Faktor Manusia

3. Faktor Sarana dan Prasarana

II. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

Hasil penyajian data akan menampilkan berbagai masalah. Tidak semua masalah diselesaikan sendiri-sendiri, karena :

(36)

1. Antar masalah kemungkinan terdapat keterkaitan, yang perlu dilakukan hanya menyelesaikan masalah pokoknya saja, masalah terkait akan selesai dengan sendirinya.

2. Kemampuan yang dimiliki organisasi selalu bersifat terbatas. Dalam keadaan seperti ini, lakukan pemilihan prioritas masalah.

Cara yang dianjurkan adalah memakai kriteria yang dituangkan dalam bentuk matriks, yang dikenal dengan nama teknik kriteria matrik (criteria matrix technique).

Secara umum kriteria dapat dibedakan atas tiga macam : 1. Pentingnya Masalah

Makin penting (importancy) masalah, makin diprioritaskan penyelesaian- nya. Ukuran pentingnya masalah yeng terpenting adalah :

a. Besarnya masalah (prevalence).

b. Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (severity). c. Kenaikan besarnya masalah (rate of increase).

d. Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi (degree of unmeet need). e. Keuntungan sosial karena selesainya masalah (social benefit).

f. Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public concern). g. Suasana politik (political climate).

2. Kelayakan Teknologi

Makin layak teknologi yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah (technical feasibility), makin diprioritaskan masalah tersebut. Kelayakan teknologi yang dimaksudkan adalah menunjuk pada penguasaan ilmu dan teknologi yang sesuai.

d. Sumber Daya yang Tersedia

Makin tersedia sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah (resources availability), makin diprioritaskan masalah tersebut. Sumber daya yang dimaksudkan adalah yang menunjuk pada tenaga (man), dana (money), dan sarana (material).

(37)

37 Teknik Penilaian :

Penilaian antara 1 (tidak penting) sampai 5 (sangat penting) untuk setiap kriteria yang sesuai, dengan perincian :

Nilai 1 = Tidak Penting Nilai 2 = Agak Penting Nilai 3 = Cukup Penting Nilai 4 = Penting

Nilai 5 = Sangat Penting

e. Prioritas Masalah adalah Jumlah Nilai yang Paling Besar. Contoh :

Tabel: Tektik Kriteria Matriks Pemilihan Prioritas Masalah

Prioritas masalah yang diambil/diangkat jadi penyelesaian masalah adalah jumlah matrik yang terbesar.

Pada contoh tersebut, prioritas masalah adalah C, karena nilai yang dimilikinya adalah paling tinggi.

Keterangan :

I` : Importancy (Pentingnya masalah) P : Prevalence (Besarnya masalah)

S : Severity (Akibat yang ditimbulkan oleh masalah) RI : Rate of increase (Kenaikan besarnya masalah)

DU : Degree of unmeet need (Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi)

SB : Social benefit (Keuntungan sosial karena selesainya masalah) PCc : Public concern (Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah)

PCm : Political climate (Suasana politik)

T : Technical feasibility (Kelayakan teknologi)

R : Resources availability (Sumber daya yang tersedia)

NO Daftar Masalah I T R Jumlah I x T x R P S RI DU SB PCc PCm 1 A 1 4 2 3 4 3 1 3 2 1.728 2 B 2 3 4 2 5 2 4 2 1 1.920 3 C 4 2 5 1 3 1 3 1 4 2.880

(38)

III. PENENTUAN JALAN KELUAR A. Analisis SWOT

Yang dilakukan analisa swot hanya 1 masalah yang diprioritaskan

Ctt : Analisis SWOT adalah suatu kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan yang akurat tentang berbagai faktor kekuatan, kelemahan, kesempatan serta hambatan yang dimiliki dan atau yang dihadapi oleh organisasi.

Unsur-unsur SWOT : 1. Kekuatan

Kekuatan (Strength) adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu orgnisasi, yang apabila dapat dimanfaatkan akan berperan besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.

2. Kelemahan

Kelemahan (Weaknesses) adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan berperan besar, tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.

3. Kesempatan

Kesempatan (Opportunity) adalah peluang yang bersifat positif yang dihadapi oleh suatu organisasi, yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar peranannya dalam mencapai tujuan organisasi.

4. Hambatan

Hambatan (Threat) adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam mencapai tujuan organisasi.

 Unsur kekuatan dan kelemahan :

 Pada dasarnya bersifat internal, dalam arti berada di dalam organisasi.  Merupakan faktor positif yang menguntungkan organisasi.

 Kesempatan dan hambatan :

 Bersifat eksternal, dalam arti berada di luar organisasi.

(39)

39 Langkah-langkah Pelaksanaan Analisis SWOT

Langkah : Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling mendesak untuk diatasi secara umum pada semua komponen.

Langkah 2 : Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi lebih dahulu pada Langkah 1.

Langkah 3 : Masukkan butir-butir hasil identifikasi (Langkah 1 dan Langkah 2) ke dalam Pola Analisis SWOT seperti berikut.

Gambar: Pola/Template Analisis SWOT

Langkah 4 : Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan program secara berkelanjutan. Analisis untuk pengembangan strategi pemecahan masalah dan perbaikan/pengembangan program itu digambarkan pada Gambar di bawah ini.

(40)

Langkah 5 : Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan susunkah suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan

Hasil analisis SWOT dimanfaatkan untuk menyusunan strategi pemecahan masalah, serta pengembangan dan atau perbaikan mutu program secara berkelanjutan. Jika kekuatan lebih besar dari kelemahan, dan peluang lebih baik dari ancaman, maka strategi pengembangan sebaiknya diarahkan kepada perluasan pengembangan program, sedangkan jika kekuatan lebih kecil dari kelemahan, dan peluang lebih kecil dari ancaman, maka seyogianya strategi pengembangan lebih ditekankan kepada upaya konsolidasi ke dalam, melakukan penataan organisasi secara internal dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, dan mereduksi kelemahan di dalam dan ancaman dari luar. Analisis itu dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar: Analisis SWOT dan Prioritas Strategi Pengembangan

B. MENENTUKAN PRIORITAS JALAN KELUAR 1. Menyusun Alternatif Jalan Keluar

 Menyusun alternatif jalan keluar adalah untuk mengatasi prioritas masalah yang telah ditetapkan.

 Menyusun alternatif jalan keluar harus berpikir kreatif (creative thinking), salah satunya dengan teknik analogi (synectic technique), dengan urutan langkah :

(41)

41 a. Menentukan berbagai penyebab masalah

 Lakukan curah pendapat (brain storming) dengan membahas data yang telah dikumpulkan.

 Gunakan alat bantu diagram hubungan sebab-akibat (causes-effect diagram) atau populer disebut diagram tulang ikan (fish bone diagram) dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.

b. Memeriksa kebenaran penyebab masalah

 Karena daftar penyebab masalah yang telah disusun bersifat toeritis, perlu dilakukan pemeriksaan tentang kebenaran penyebab masalah (confirmation). Bila perlu lakukan uji statistik untuk mencari penyebab masalah sebenarnya. Sisihkan daftar penyebab masalah yang hasil uji statistiknya tidak bermakna.

c. Mengubah penyebab masalah ke dalam bentuk kegiatan

 Apabila daftar penyebab masalah yang hasil uji statistiknya telah berhasil disusun, lanjutkan dengan mengubah daftar penyebab masalah tersebut ke dalam bentuk kegiatan.

 Usahakan untuk satu penyebab masalah tersusun minimal satu kegiatan penyelesaian masalah, yang hasilnya adalah tersusunnya alternatif cara penyelesaian masalah.

Contoh :

Tabel: Alternatif jalan keluar

Masalah Penyebab Alternatif Penyelesaian Tenaga kerja tuli

akibat kerja 1.Terpapar kebisingan melebihi NAB 1.Pengendalian kebisingan secara teknik. 2.Pengendalian kebisingan secara administratif. 2. Tenaga kerja tidak

patuh memakai APD

1. Penyediaan APD yang ergonomis. 2. Penyuluhan tentang pemakaian APD 3. Belum pernah dilakukan pemeriksaan pendengaran 3.Dilakukan pemeriksaan pendengaran secara rutin

(42)

2. Memilih Prioritas Jalan Keluar

Jika kemampuan dimiliki, semua alternatif jalan keluar bisa dilaksanakan; tetapi karena kemampuan terbatas pilih alternatif yang paling menjanjikan (paling baik). Pekerjaan ini disebut memilih prioritas jalan keluar.

Kriteria yang lazim digunakan adalah : a. Efektivitas Jalan Keluar

 Tetapkan nilai efektivitas (effectivity) untuk setiap alternatif jalan keluar, dengan memberikan angka 1 (paling tidak efektif) sampai dengan angka 5 (paling efektif).

 Prioritas jalan keluar adalah yang nilai efektivitasnya paling tinggi. Kriteria tambahan efektivitas jalan keluar :

a) Besarnya masalah yang dapat diselesaikan

 Hitung besarnya masalah (magnitude) yang dapat diatasi apabila jalan keluar tersebut dilaksanakan, untuk setiap alternatif.

 Makin besar masalah dapat diatasi, makin tinggi prioeitas jalan keluar tersebut.

b) Pentingnya jalan keluar

 Hitung pentingnya jalan keluar (importancy) dalam mengatasi masalah yang dihadapi, untuk setiap alternatif.

 Pentingnya jalan keluar yang dimaksud dikaitkan dengan kelanggengan seleksi masalah.

 Makin langgeng selesainya masalah, makin penting jalan keluar tersebut. c) Sensitivitas jalan keluar

 Hitung sensitivitas jalan keluar (vunerability) dalam mengatasi masalah yang dihadapi, untuk setiap alternatif.

 Sensitivitas dikaitkan dengan kecepatan jalan keluar mengatasi masalah.  Makin cepat masalah teratasi, semakin a lternati jalan keluar tersebut. b. Efisiensi Jalan Keluar

 Tetapkan nilai efisiensi (efficiency) untuk setiap lternative jalan keluar, yaitu dengan member angka 1 (paling tidak efisien) sampai dengan angka 5 (paling efisien).

 Nilai efisiensi dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar.

(43)

43  Makin besar biaya yang diperlukan, makin tidak efisien jalan keluar tersebut.  Selanjutnya, hitung nilai P (Prioritas) untuk setiap lternative jalan keluar, dengan

membagi hasil perkalian antara M x I x V dengan nilai C.

 Jalan keluar dengan nilai P tertinggi adalah prioritas jalan keluar terpilih.

Contoh :

Tabel Prioritas jalan keluar dengan teknik criteria matriks.

No Daftar Alternatif Jalan Keluar

Efektivitas Efisiensi Jumlah M x I x V C M I V C 1 A 4 3 2 3 8 2 B 3 2 4 4 6 3 C 5 4 5 2 30

Dari contoh tersebut, prioritas jalan keluar terpilih adalah C, karena nilai yang dimiliki adalah paling tinggi.

Keterangan :

M I V C

Nilai 1 = kecil Tidak penting Tidak cepat Sangat tersedia Nilai 2 = Agak besar Agak penting Agak cepat Tersedia Nilai 3 = Cukup besar Cukup penting Cukup cepat Cukup

Tersedia Nilai 4 = besar Penting Cepat Agak tersedia Nilai 5 = Sangat besar Sangat penting Sangat cepat Tidak tersedia

(44)

IV. PLAN OF ACTION

Plan of action merupakan penjabaran/rincian dari rencana kegiatan yang akan dilakukan, meliputi :

1. Nama Kegiatan

Nama Kegiatan adalah menyebutkan bentuk kegiatan yang dilakukan sebagai jalan keluar untuk menyelesaikan masalah.

Misal : Sosialisasi pemakaian APD, nama kegiatannya: penyuluhan tentang pemakaian APD yang benar

2. Materi 3. Sasaran 4. Pelaksana 5. Waktu 6. Biaya 7. Lokasi/Bagian

Gambar

Tabel 4. Standar Nilai Akhir Magang

Referensi

Dokumen terkait

Bahan kanji adalah unsur dari beberapa bahan kimia yang berguna sebagai bahan pembantu langsung yang digunakan dalam proses produksi yang dikenakan langsung terhadap bahan

pasien mempunyai banyak asuransi sehingga yang diisi lebih dari satu.. dengan pertanyaan yang terlalu

Tugas Akhir initelah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Sidang Tugas Akhirtanggal25 Juli

[r]

Diharapkan dengan adanya perangkat lunak penentuan keluarga sejahtera maka data yang diperlukan akan cepat di berikan untuk memudah kan pekerjaan. Kata Kunci :

derajat Sarjana Teknik pada Program Studi Arsitektur, Universitas Atma

Pada bab ini akan dibahas tentang analisa grafik hasil pengujian sifat mekanik yaitu uji tarik pada spesimen dengan bahan baku campuran serat kelapa sawit, polypropylene

Lampiran 2 Panduan Pertanyaan untuk Ketua Kelompok Ternak Proses Beternak yang Terjadi di Gunungkidul Berhubungan dengan Kebutuhan Pakan dan Biaya yang Dikeluarkan. Bagaimana