LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Adja Nazlia
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 04 Agustus 1992
Agama : Islam
Alamat : Kompleks Graha Tanjung Sari Blok G no 8 Riwayat Pendidikan : 1. SD Al-Azhar Medan (1998- 2004)
2. SMP Harapan 1 Medan (2004- 2007) 3. SMA Negri 1 medan (2007- 2009)
Riwayat Pelatihan : 1. Peserta Penerimaan Mahasiswa Baru 2010
Riwayat Kepanitiaan :
- Panitia PORSENI FK USU (2011)
- Panitia Symposium & Workshop Mayor Cardiovascular Disease (2011)
- Panitia Dies Natalis ke-60 (2012)
- Panitia PORSENI FK USU (2012)
- Panitia Symposium & Workshop Dies Natalis FK USU (2012)
- Panitia PMB FK USU (2012)
- Panitia PORSENI FK USU (2013)
58 iburumahtangga sudahmenikah 17 0 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
48 iburumahtangga janda 20 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
44 pegawainegri sudahmenikah 18 3 welldifferentiatedadenocarcinomaa 3 1 48 iburumahtangga sudahmenikah 20 1 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
50 guru sudahmenikah 24 4 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 1
34 iburumahtangga sudahmenikah 22 4 keratinizingsquamouscell 2 1
51 pegawainegri sudahmenikah 18 5 keratinizingsquamouscell 5 1
31 iburumahtangga sudahmenikah 21 1 undifferentiatedsquamouscellcarcinoma 2 1
50 pegawainegri sudahmenikah 21 2 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
40 pegawainegri sudahmenikah 20 4 keratinizingsquamouscell 3 1
41 iburumahtangga sudahmenikah 16 6 welldifferentiatedadenocarcinomaa 3 8 40 iburumahtangga sudahmenikah 19 3 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
36 iburumahtangga sudahmenikah 23 2 keratinizingsquamouscell 3 1
51 iburumahtangga sudahmenikah 20 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 1 52 iburumahtangga sudahmenikah 16 8 nonkeratinizingsquamouscell 5 88 42 iburumahtangga sudahmenikah 17 6 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
42 iburumahtangga sudahmenikah 20 6 keratinizingsquamouscell 3 1
48 iburumahtangga sudahmenikah 17 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
53 iburumahtangga sudahmenikah 19 4 keratinizingsquamouscell 5 1
51 iburumahtangga sudahmenikah 16 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 88
50 iburumahtangga sudahmenikah 22 5 keratinizingsquamouscell 5 1
24 iburumahtangga sudahmenikah 21 1 nonkeratinizingsquamouscell 1 1 39 iburumahtangga sudahmenikah 16 10 nonkeratinizingsquamouscell 3 88 53 iburumahtangga sudahmenikah 20 5 nonkeratinizingsquamouscell 5 1 46 iburumahtangga sudahmenikah 26 6 nonkeratinizingsquamouscell 5 2
50 iburumahtangga sudahmenikah 22 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
38 pegawaiswasta janda 29 0 welldifferentiatedadenocarcinomaa 3 2
46 iburumahtangga janda 23 6 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
51 iburumahtangga sudahmenikah 20 6 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
63 iburumahtangga sudahmenikah 24 9 keratinizingsquamouscell 6 1
47 nelayan sudahmenikah 18 4 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 1
50 iburumahtangga sudahmenikah 20 5 keratinizingsquamouscell 5 1
49 pekerjalepas sudahmenikah 15 4 nonkeratinizingsquamouscell 5 88
31 iburumahtangga sudahmenikah 27 1 welldifferentiatedadenocarcinomaa 2 2 35 iburumahtangga sudahmenikah 23 3 nonkeratinizingsquamouscell 2 1 44 iburumahtangga sudahmenikah 20 6 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
55 iburumahtangga janda 20 5 keratinizingsquamouscell 5 1
46 iburumahtangga janda 15 8 nonkeratinizingsquamouscell 5 88
62 iburumahtangga sudahmenikah 19 14 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
67 iburumahtangga janda 25 7 nonkeratinizingsquamouscell 7 1
44 iburumahtangga sudahmenikah 22 4 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
54 iburumahtangga sudahmenikah 16 7 keratinizingsquamouscell 5 88
37 iburumahtangga sudahmenikah 19 2 welldifferentiatedadenocarcinomaa 3 1
62 petani sudahmenikah 15 8 nonkeratinizingsquamouscell 6 88
51 wiraswasta janda 23 4 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 1
43 iburumahtangga sudahmenikah 20 4 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
22 wiraswasta sudahmenikah 19 1 keratinizingsquamouscell 1 1
45 petani sudahmenikah 15 8 nonkeratinizingsquamouscell 3 88
54 iburumahtangga sudahmenikah 22 3 keratinizingsquamouscell 5 1
40 iburumahtangga sudahmenikah 21 2 keratinizingsquamouscell 3 1
63 iburumahtangga sudahmenikah 20 5 nonkeratinizingsquamouscell 6 1 42 iburumahtangga sudahmenikah 20 3 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
46 iburumahtangga sudahmenikah 24 8 keratinizingsquamouscell 5 1
50 iburumahtangga sudahmenikah 32 4 nonkeratinizingsquamouscell 5 2 44 iburumahtangga sudahmenikah 24 4 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
53 pegawainegri janda 21 8 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
60 petani sudahmenikah 19 4 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
55 pegawainegri janda 20 4 keratinizingsquamouscell 5 1
53 pegawainegri sudahmenikah 23 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
43 iburumahtangga janda 20 5 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
48 iburumahtangga janda 17 5 undifferentiatedsquamouscellcarcinoma 5 1
61 iburumahtangga sudahmenikah 19 5 keratinizingsquamouscell 6 1
46 iburumahtangga sudahmenikah 20 5 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
46 iburumahtangga janda 23 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
65 iburumahtangga sudahmenikah 24 8 keratinizingsquamouscell 6 1
60 iburumahtangga sudahmenikah 20 11 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
74 iburumahtangga janda 18 12 nonkeratinizingsquamouscell 7 1
50 iburumahtangga sudahmenikah 20 4 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
55 iburumahtangga janda 20 5 keratinizingsquamouscell 5 1
47 iburumahtangga sudahmenikah 20 9 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
42 iburumahtangga sudahmenikah 20 8 keratinizingsquamouscell 3 1
49 iburumahtangga janda 20 5 keratinizingsquamouscell 5 1
50 iburumahtangga janda 20 4 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
50 iburumahtangga sudahmenikah 20 4 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
53 iburumahtangga janda 18 7 keratinizingsquamouscell 5 1
40 iburumahtangga sudahmenikah 20 0 welldifferentiatedadenocarcinomaa 3 1
44 pegawainegri sudahmenikah 25 6 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
62 iburumahtangga sudahmenikah 21 5 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
62 iburumahtangga sudahmenikah 20 0 keratinizingsquamouscell 6 1
52 pegawainegri sudahmenikah 23 0 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
57 iburumahtangga sudahmenikah 24 3 nonkeratinizingsquamouscell 6 1 42 pegawainegri sudahmenikah 14 1 undifferentiatedsquamouscellcarcinoma 3 88 34 iburumahtangga sudahmenikah 15 2 nonkeratinizingsquamouscell 2 88 50 iburumahtangga sudahmenikah 17 5 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
50 tukangjahit sudahmenikah 24 4 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
64 iburumahtangga sudahmenikah 20 12 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
65 iburumahtangga sudahmenikah 21 8 keratinizingsquamouscell 6 1
45 pegawainegri sudahmenikah 21 5 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
41 iburumahtangga sudahmenikah 24 2 keratinizingsquamouscell 3 1
46 iburumahtangga sudahmenikah 17 2 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
43 iburumahtangga sudahmenikah 20 0 keratinizingsquamouscell 3 1
39 iburumahtangga sudahmenikah 17 4 welldifferentiatedadenocarcinomaa 3 1
65 iburumahtangga sudahmenikah 24 8 keratinizingsquamouscell 6 1
44 iburumahtangga sudahmenikah 21 4 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
43 iburumahtangga sudahmenikah 18 0 keratinizingsquamouscell 3 1
53 iburumahtangga sudahmenikah 21 6 nonkeratinizingsquamouscell 5 1 61 pegawainegri sudahmenikah 23 2 welldifferentiatedadenocarcinomaa 6 1
43 iburumahtangga sudahmenikah 20 4 keratinizingsquamouscell 3 1
59 iburumahtangga sudahmenikah 20 7 welldifferentiatedadenocarcinomaa 6 1 43 iburumahtangga sudahmenikah 24 5 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
60 iburumahtangga sudahmenikah 20 6 keratinizingsquamouscell 6 1
31 iburumahtangga sudahmenikah 17 3 nonkeratinizingsquamouscell 2 1 43 iburumahtangga sudahmenikah 18 5 nonkeratinizingsquamouscell 3 1 56 iburumahtangga sudahmenikah 20 4 nonkeratinizingsquamouscell 6 1 49 iburumahtangga sudahmenikah 20 6 nonkeratinizingsquamouscell 5 1 48 iburumahtangga sudahmenikah 19 5 nonkeratinizingsquamouscell 5 1 64 iburumahtangga sudahmenikah 14 4 nonkeratinizingsquamouscell 6 88
49 iburumahtangga sudahmenikah 18 7 keratinizingsquamouscell 5 1
52 pegawainegri sudahmenikah 22 2 keratinizingsquamouscell 5 1
57 pegawainegri sudahmenikah 30 1 nonkeratinizingsquamouscell 6 2
49 iburumahtangga sudahmenikah 20 5 nonkeratinizingsquamouscell 5 1 39 iburumahtangga sudahmenikah 26 3 welldifferentiatedadenocarcinomaa 3 2
61 iburumahtangga janda 23 5 welldifferentiatedadenocarcinomaa 6 1
68 iburumahtangga sudahmenikah 18 6 nonkeratinizingsquamouscell 7 1 72 iburumahtangga sudahmenikah 20 5 welldifferentiatedadenocarcinomaa 7 1 46 iburumahtangga sudahmenikah 17 6 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 1 50 iburumahtangga sudahmenikah 20 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
60 iburumahtangga janda 17 5 keratinizingsquamouscell 6 1
64 iburumahtangga sudahmenikah 20 3 keratinizingsquamouscell 6 1
44 iburumahtangga sudahmenikah 19 5 keratinizingsquamouscell 3 1
60 iburumahtangga janda 25 4 welldifferentiatedadenocarcinomaa 6 1 47 iburumahtangga sudahmenikah 16 6 nonkeratinizingsquamouscell 5 88
48 petani janda 28 5 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 2
44 pekerjalepas sudahmenikah 17 4 welldifferentiatedadenocarcinomaa 3 1
49 iburumahtangga sudahmenikah 18 7 keratinizingsquamouscell 5 1
58 wiraswasta janda 25 3 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
51 iburumahtangga janda 21 5 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
52 pegawainegri janda 24 5 keratinizingsquamouscell 5 1
71 iburumahtangga janda 25 0 welldifferentiatedadenocarcinomaa 7 1
48 iburumahtangga sudahmenikah 15 3 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 88 68 iburumahtangga sudahmenikah 16 5 nonkeratinizingsquamouscell 7 88
75 iburumahtangga janda 24 5 welldifferentiatedadenocarcinomaa 7 1
54 iburumahtangga sudahmenikah 25 4 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 1 65 iburumahtangga sudahmenikah 31 1 nonkeratinizingsquamouscell 6 2 56 iburumahtangga sudahmenikah 20 7 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
48 pegawainegri sudahmenikah 21 4 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
65 iburumahtangga janda 19 0 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
58 iburumahtangga sudahmenikah 15 9 welldifferentiatedadenocarcinomaa 6 88
51 pegawainegri sudahmenikah 29 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 2
62 iburumahtangga janda 22 8 welldifferentiatedadenocarcinomaa 6 1
47 iburumahtangga janda 25 2 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
50 iburumahtangga janda 20 10 clearcellcarcinoma 5 1
41 iburumahtangga sudahmenikah 19 4 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
40 sudahmenikah 20 3 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
44 iburumahtangga sudahmenikah 22 4 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
48 iburumahtangga sudahmenikah 22 4 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 1 34 iburumahtangga sudahmenikah 25 2 nonkeratinizingsquamouscell 2 1 44 iburumahtangga sudahmenikah 25 5 nonkeratinizingsquamouscell 3 1 52 iburumahtangga sudahmenikah 19 3 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 1 50 iburumahtangga sudahmenikah 17 4 nonkeratinizingsquamouscell 5 1 47 iburumahtangga sudahmenikah 25 3 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 1
52 iburumahtangga sudahmenikah 20 7 clearcellcarcinoma 5 1
56 iburumahtangga sudahmenikah 22 5 welldifferentiatedadenocarcinomaa 6 1
39 iburumahtangga janda 16 2 nonkeratinizingsquamouscell 3 88
68 iburumahtangga janda 20 7 nonkeratinizingsquamouscell 7 1
58 iburumahtangga sudahmenikah 20 4 keratinizingsquamouscell 6 1
62 iburumahtangga sudahmenikah 23 8 welldifferentiatedadenocarcinomaa 6 1 43 iburumahtangga sudahmenikah 20 6 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
46 wiraswasta janda 23 3 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 1
45 iburumahtangga sudahmenikah 22 6 nonkeratinizingsquamouscell 3 1 52 iburumahtangga sudahmenikah 20 6 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
65 petani sudahmenikah 25 7 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
56 iburumahtangga sudahmenikah 17 5 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
57 iburumahtangga sudahmenikah 18 10 keratinizingsquamouscell 6 1
53 iburumahtangga sudahmenikah 20 6 nonkeratinizingsquamouscell 5 1 47 iburumahtangga sudahmenikah 21 5 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 1
60 iburumahtangga janda 20 3 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
53 iburumahtangga janda 21 6 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
46 wiraswasta sudahmenikah 16 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 88
60 iburumahtangga sudahmenikah 20 7 keratinizingsquamouscell 6 1
54 pegawainegri janda 21 5 nonkeratinizingsquamouscell 5 1 50 iburumahtangga sudahmenikah 30 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 2
59 iburumahtangga janda 29 4 welldifferentiatedadenocarcinomaa 6 2
43 iburumahtangga sudahmenikah 18 8 keratinizingsquamouscell 3 1
50 pegawainegri sudahmenikah 27 2 nonkeratinizingsquamouscell 5 2
47 pegawainegri sudahmenikah 20 3 welldifferentiatedadenocarcinomaa 5 1
41 iburumahtangga sudahmenikah 18 4 keratinizingsquamouscell 3 1
56 iburumahtangga sudahmenikah 20 0 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
55 petani sudahmenikah 20 4 keratinizingsquamouscell 5 1
72 iburumahtangga sudahmenikah 22 8 nonkeratinizingsquamouscell 7 1 49 iburumahtangga sudahmenikah 18 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 1 54 iburumahtangga sudahmenikah 18 2 nonkeratinizingsquamouscell 5 1 51 iburumahtangga sudahmenikah 21 4 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
43 iburumahtangga sudahmenikah 24 5 keratinizingsquamouscell 3 1
76 iburumahtangga janda 22 3 nonkeratinizingsquamouscell 7 1
46 iburumahtangga sudahmenikah 20 4 keratinizingsquamouscell 5 1
47 pegawainegri sudahmenikah 9 3 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
53 iburumahtangga janda 15 4 nonkeratinizingsquamouscell 5 8
54 pegawainegri sudahmenikah 26 4 nonkeratinizingsquamouscell 5 2
57 iburumahtangga sudahmenikah 17 4 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
59 pegawainegri sudahmenikah 23 6 nonkeratinizingsquamouscell 6 1
40 iburumahtangga sudahmenikah 23 2 nonkeratinizingsquamouscell 3 1
42 iburumahtangga sudahmenikah 18 5 keratinizingsquamouscell 3 1
60 iburumahtangga sudahmenikah 35 3 nonkeratinizingsquamouscell 6 2
55 iburumahtangga janda 23 7 nonkeratinizingsquamouscell 5 1
y Percent Percent Percent
Valid 1 191 83.4 83.8 83.8
2 17 7.4 7.5 91.2
88 20 8.7 8.8 100.0
Total 228 99.6 100.0
Missing System 1 .4
Total 229 100.0
6. Jumlah Anak Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 40 17.5 17.5 17.5
2 189 82.5 82.5 100.0
DAFTAR PUSTAKA
Akram, S., Bt, Mohd., 2010. Prevalensi Stadium Kanker Serviks yang Tersering pada Wanita di RSUP H. Adam Malik pada Tahun 2009. Medan : Universitas Sumatera Utara. Available from :
American Cancer Society, 2008. Cancer Prevention & Early Detection Facts & Figures 2008. Atlanta: American Cancer Society.
American Cancer Society, 2007. Cancer Facts & Figures 2007. Atlanta: American Cancer Society.
American College of Obstetricians and Gynecologists, 2009. ACOG Practice Bulletin, Amerika: Human papillomavirus., 104(4): 905–918.
Cancer Research UK., 2009. UK Cervical Cancer incidence statistics. London: Cancer Research UK. Available from:
[Accessed 28 Februari 2010]
Carr., Katherine Camacho., Sellors, John W., 2004. Cervical Cancer Screening in Low Resource Settings: Using Visual Inspection With Acetic Acid. J Midwifery Womens Health 49(4):329-337. Available from:
Cervical cancer., 2007. Cervical Cancer Statistic2007. Austria : Cervical cancer. Available from :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2008. Deteksi Kanker Leher Rahim dan kanker payudara. Pusat Komunikasi Publik. Available from:
Edianto., Deri., 2006., Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Female Cancer Programme., 2007. Program Pencegahan Kanker Serviks, Jakarta: See and Treat (Buku Acuan Kerjasama Dengan Fakultas Kedokteran se Indonesia.
Garcia., Agustin, A., 2009. Cervical Cancer. Emedicine Obstetrics and Gynecology. Available from:
Februari 2010]
Fey., Molly, C., Beal., Margaret, B., 2004. The Role of Human Papilloma Virus Testing in Cervical Cancer Prevention. J Midwifery Womens Health 49(1): 4-13. Available from: [Accessed 12 Maret 2010]
Haverkos., Harry, W., 2005. Multifactorial Etiology of Cervical Cancer: A Hypothesis. Medscape General Medicine: 7(4):57. Available from:
MacFarlane, A., Norma., Bazuaye., Patience, E., et al., 2008. Cervical Dysplasia and Cancer and the Use of Hormonal Contraceptives in Jamaican Women. BMC Women's Health. Available from:
Mayrand., Marie, H., et all., 2007. Human Papillomavirus DNA versus Papanicolaou Screening Tests for Cervical Cancer. N Engl J Med: 357:1579-1588. Available from:
2009]
Mardjikoen., Prastowo., 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Morgan, G., Hamilton, C., 2009. Obstetri & Ginekologi Panduan Praktik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pardede, S., Arlinda, S., Rifwani, R., et al., 2008. Prevalensi Kanker Leher Rahim dan Perilaku Kesehatan Reproduksi Masyarakat Kota Medan Tahun
2008. Medan: Yayasan Kanker Indonesia Cabang Sumatera Utara.
Randall., Marcus, E., Michael., Helen., et al., 2005. Principles and Practice of Gynecologic Oncology. USA: Williams & Wilkins.
Rasjidi, I., 2007. Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi Berdasarkan Evidence Base. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Stanley., Margaret., 2008. HPV vaccines: are they the answer? British Medical
Bulletin: 88(1): 59-74. Available from:
Maret 2010]
WHO, 2010. Human Papillomavirus and Related Cancers in Indonesia. Available from: www. who. int/ hpvcentre. [Accessed 27 February 2010]
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Jakarta, 2006. Onkologi dan Ginekologi. Jakarta: Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi
Zai., Alfian, E., 2009. Karakteristik Penderita Kanker leher Rahim Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara. Available from:
2010]
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Berdasarkan konsep diatas, maka dapat diketahui bahwa peneliti ingin melihat profil penderita kanker serviks berdasarkan usia, pekerjaan, status pernikahan, usia menikah, jumlah anak, dan tipe histopatologi.
Rekam Medik Penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2011-2012
Usia Pekerjaan Status pernikahan
3.2 Definisi Operasional
1. Usia adalah jumlah tahun hidup penderita kanker serviks sejak lahir sampai terdiagnosa menderita kanker serviks yang sesuai dengan rekam medis tahun 2011-2012.
2. Pekerjaan adalah aktivitas rutin dan utama yang dilakukan penderita kanker serviks yang menghasilkan uang atau tidak yang sesuai dengan rekam medis tahun 2011-2012.
3. Status pernikahan adalah status menikah atau belum pada penderita kanker serviks sesuai dengan yang tertulis di rekam medis tahun 2011-2012.
4. Usia menikah adalah usia penderita kanker serviks saat melakukan pernikahan pertama kali yang sesuai dengan rekam medis tahun 2011-2012.
5. Jumlah anak adalah banyak anak yang dimiliki penderita kanker serviks yang sesuai dengan rekam medis tahun 2011-2012.
Tabel 3.1 Metode Pengukuran
Rekam medis Gambaran histopatologi yang ditemukan pada rekam medis
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang menggunakan data sekunder yaitu rekam medis.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
4.2.1 Waktu
Penelitian ini dilakukan sejak bulan April 2013 sampai Oktober 2013. Tabel 4.1 Waktu Penelitian
4.2.2 Tempat
Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Pemilihan didasarkan pertimbangan bahwa RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit rujukan yang dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi.
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Dalam peneitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh penderita kanker serviks yang ada di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2012.
4.3.2 Sampel
Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah total populasi yaitu seluruh penderita kanker serviks yang melakukan pemeriksaan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2012.
4.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu rekam medis yang ada RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2012.
4.5 Metode Analisis Data
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) kota Medan Provinsi Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Pemerintah dengan Kategori Kelas A. Dengan predikat rumah sakit kelas A, RSUP H. Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP H. Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk Wilayah Sumatera yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/ Menkes/ IX/ 1991 tanggal 6 September 1991, RSUP H. Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel
5.1.3.Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia Tahun
2011-2012
Distribusi usia pasien yang menderita kanker Serviks dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.1.Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia Tahun
2011-2012
Usia Jumlah Persentase (%)
17-25 2 0.9
26-35 12 5.2
36-45 52 22.7
46-55 97 42.4
56-65 53 23.1
>65 13 5.7
Jumlah 229 100
5.1.4.Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Pekerjaan Tahun
2011-2012
Distribusi data penderita kanker serviks berdasarkan pekerjaan dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 5.2.Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Pekerjaan
Tahun 2011-2012
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Guru 1 0.4
Ibu Rumah Tangga 183 79.9
Pegawai Negeri 26 11.4
Pegawai Swasta 1 0.4
Wiraswasta 55 2.2
Petani 8 3.5
Tukang Jahit 1 0.4
Nelayan 1 0.4
Pekerja Lepas 2 0.9
Jumlah 229 100
5.1.5 Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Status Menikah
Tahun 2011-2012
Distribusi data penderita kanker serviks berdasarkan status menikah dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 5.3.Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Status Menikah
Tahun 2011-2012
Status menikah Jumlah Persentase (%)
Belum menikah 0 0
Sudah menikah 182 79.5
Janda 47 20.5
Total 229 100.0
5.1.6.Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia Menikah Tahun
2011-2012
Distribusi data penderita kanker serviks berdasarkan usia menikah dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 5.4. Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia Menikah
Tahun 2011-2012
Usia Menikah Jumlah Persentase (%)
12-16 20 8.7
17-25 192 83.8
26-35 17 7.4
Total 229 100.0
5.1.7.Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Jumlah Anak Tahun
2011-2012
Distribusi data penderita kanker serviks berdasarkan Jumlah Anak dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 5.5. Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Jumlah Anak
Tahun 2011-2012
Jumlah anak Jumlah Persentase
0-2 40 17.5
>2 189 82.5
Total 229 100.0
5.1.8.Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Tipe Histopatologi
Tahun 2011-2012
Distribusi data penderita kanker serviks berdasarkan Tipe Histopatologi dapat dilihat dibawah ini
Tabel 5.6. Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Tipe
Histopatologi Tahun 2011-2012
Tipe Histopatologi Jumlah Persentase (%)
Non Keratinizing Squamous Cell 130 56,8
Keratinizing Squamous Cell 52 22,7
Well-differentiated Adenocarcinoma 41 17,9
Undifferentiated Squamous Cell Carcinoma 4 1,7
Clear Cell Carcinoma 2 0,9
Total 229 100.0
Berdasarkan tabel diatas, jenis histopatologi penderita kanker serviks terbanyak pada kelompok jenis histopatologi non keratinizing squamous cell adalah sebanyak 130 kasus (56,8%).
5.2 Pembahasan
inap di RSUP H. Adam Malik tahun 2009 kelompok usia paling banyak dilaporkan adalah usia >40 tahun (46,8%) yaitu sebaanyak 52 kasus. Penelitian persentasi kelompok usia penderita kanker leher rahim di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008–2009 yang paling besar adalah pada kelompok umur > 40 tahun (85,2%) (Daulay, 2010). Banyaknya ditemukan penderita yang berumur >40 tahun disebabkan terjadinya perubahan derajat sel epitel displasia dan karsinoma invasif memerlukan waktu yang relatif lama, dari displasia menjadi karsinoma insitu diperlukan waktu sekitar 1-7 tahun sedangkan dari karsinoma insitu menjadi karsinoma invasif diperlukan waktu 3–20 tahun (Daulay, 2010). Perhatian masyarakat terhadap deteksi dini kanker serviks masih belum baik sehingga diketahui setelah mencapai stadium lanjut karena pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang spesifik.
Berdasarkan hasil dari pengumpulan data yang sesuai dengan tabel 5.2. persentase tertinggi pekerjaan penderita kanker leher rahim adalah IRT (Ibu Rumah Tangga). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zai (2009) di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2003-2007, mendapatkan pekerjaan penderita kanker serviks yang terbanyak adalah pada kelompok pekerjaan ibu rumah tangga sebesar 78,2 %. Hal ini menunjukan bahwa banyak wanita dengan status ibu rumah tangga tidak mengetahui prilaku seksual suaminya diluar rumah, sehingga mempunyai faktor risiko yang tinggi terkena kanker serviks.
Berdasarkan hasil pengumpulan data sesuai dengan tabel 5.4. persentasi kelompok usia menikah penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011–2012 yang paling besar adalah pada kelompok usia 17-25 sebanyak 187 kasus (82,1%). Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Zai (2009) tentang Karakteristik penderita kanker leher rahim yang dirawat inap di RSUP HAM yang menyatakan bahwa pada umur <25 tahun penderita kanker serviks berada pada stadium lanjut sebesar 77,4%. Kanker serviks adalah penyakit yang ditularkan secara seksual, maka wanita yang berhubungan seksual sebelum usia 18 tahun akan berisiko terkena kanker serviks. Hal ini disebabkan kondisi rahim yang masih sangat sensitif (Rasjidi, 2008).
Berdasarkan hasil pengumpulan data sesuai dengan tabel 5.5. dilakukan persentasi kelompok jumlah anak penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011–2012 yang paling banyak adalah pada kelompok jumlah anak penderita kanker serviks >2 orang sebanyak 189 kasus (82,5%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Zai (2009) bahwa penderita kanker serviks yang memiliki paritas > 4 orang berada pada stadium klinis berat yaitu 52,7% . Rasjidi (2008) juga menyebutkan bahwa seorang wanita yang memiliki paritas >4 orang memiliki risiko menderita kanker serviks. Pada umumnya kanker serviks paling banyak dijumpai pada wanita yang sering melahirkan.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari tahun 2011-2012 dengan 229 sampel dapat diambil kesimpulan tentang profil penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2012, diantaranya sebagai berikut:
1. Usia penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik Medan paling banyak ditemukan pada kelompok usia 46-55 tahun (42,4%).
2. Pekerjaan penderita kanker serviks paling banyak di RSUP H. Adam Malik Medan adalah ibu rumah tangga (79,9%).
3. Status penderita kanker serviks paling banyak di RSUP H. Adam Malik Medan adalah sudah menikah (79,55%).
4. Usia menikah penderita kanker serviks paling banyak di RSUP H. Adam Malik Medan ditemukan pada kelompok usia 17-25 tahun (82,1%).
5. Jumlah anak penderita kanker serviks paling banyak di RSUP H. Adam Malik Medan >2 orang (82,5%).
6.2 Saran
1. Kepada pemerintah yang bersangkutan dengan kesehatan agar lebih menyosialisasikan tentang pemeriksaan kanker serviks pada wanita yang telah aktif melakukan hubungan seksual, agar dapat mendeteksi penyakit lebih dini.
2. Kepada kaum wanita khususnya yang telah aktif melakukan hubungan seksual agar lebih memperhatikan tanda dan gejala serta faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kanker serviks dan segera memeriksakan diri apabila timbul kelainan yang dialami pada alat reproduksi sehingga kanker serviks yang ditemukan dalam stadium dini dan dapat ditangani segera. 3. Kepada kaum wanita khususnya yang telah aktif melakukan hubungan
seksual agar tidak malu-malu untuk melakukan pemeriksaan papsmear
untuk deteksi dini terhadap kanker serviks sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan reproduksi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kanker Serviks
2.1.1. Definisi Kanker Serviks
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim, yaitu pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina) (Wijaya, 2010). Sembilan puluh persen dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim. Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali (Rasjidi I, 2008).
2.1.2. Etiologi Kanker Serviks
Kanker Serviks terjadi karena infeksi Human Pavilloma Virus (HPV). HPV tipe 16, 18, 31, 33, 35, 45, 51, 52, 56 dan 58 sering ditemukan pada kanker dan prakanker. Infeksi virus papiloma sering terdapat pada wanita yang aktif secara seksual (Rasjidi, 2008).
2.1.3. Klasifikasi Kanker Serviks
Klasifikasi kanker serviks berdasarkan histologinya yaitu:
Klasifikasi kanker serviks menurut TNM dan FIGO:
Tabel 2.2 Klasifikasi kanker serviks menurut TNM dan FIGO Sumber : (WHO 2003)
2.1.4. Faktor risiko Kanker Serviks
Faktor risiko terjadinya kanker serviks antara lain: 1. Hubungan seksual
kanker serviks lima kali lipat. Keduanya, baik usia saat pertama berhubungan maupun jumlah pasangan seksual adalah faktor risiko kuat untuk terjadinya kanker serviks (Rasjidi, 2008).
2. Karakteristik Pasangan
Sirkumsisi pernah dipertimbangkan menjadi faktor pelindung tetapi sekarang hanya dihubungkan dengan penurunan faktor risiko. Studi kasus kontrol menunjukkan bahwa pasien dengan kanker serviks lebih sering menjalani seks aktif dengan pasangan yang melakukan seks berulang kali. Selain itu, pasangan dari pria dengan kanker penis juga akan meningkatkan risiko kanker serviks (Rasjidi, 2008).
3. Riwayat Ginekologis
Hamil di usia muda dan jumlah kehamilan atau manajemen persalinan yang tidak tepat dapat pula meningkatkan risiko (Rasjidi, 2008). Sedangkan Paritas (jumlah kelahiran) yang tinggi juga semakin meningkatkan risiko pada wanita. Dengan seringnya ibu melahirkan, maka akan berdampak pada seringnya terjadi perlukaan di organ reproduksinya yang akhirnya dampak dari luka tersebut akan memudahkan timbulnya Human Papilloma virus (HPV) sebagai penyebab terjadinya penyakit kanker serviks (Akram, 2010).
4. Agen infeksius
Terdapat sejumlah bukti yang menunjukkan Human Papilloma Virus
hibridisasi insitu telah mununjukkan bahwa terdapat HSV RNA spesifik pada sampel jaringan wanita dengan displasia serviks. Infeksi Trikomonas, sifilis, dan gonokokkus ditemukan berhubungan dengan kanker serviks. Namun infeksi ini dipercaya muncul akibat hubungan seksual dengan banyak pasangan dan tidak dipertimbangkan sebagai faktor risiko kanker serviks secara langsung (Rasjidi, 2008).
5. Merokok
Sekarang ini ada data yang mendukung rokok sebagai penyebab kanker serviks dan hubungan antara merokok dengan kanker sel skuamosa pada serviks (bukan adenoskuamosa atau adenokarsinoma). Mekanisme kerja bisa langsung (aktivitas mutasi mukus serviks telah ditunjukkan pada perokok atau melalui efek imunosupresif dari merokok (Rasjidi, 2008). Fey (2004) menyatakan wanita yang merokok lebih dari 10 batang per hari memiliki risiko tinggi memperoleh lesi prakanker tingkat tinggi.
6. Kontrasepsi Hormonal
2.1.5. Patologi Kanker Serviks
Menurut Garcia (2009), skema patologi kanker serviks:
Virus masuk ke dalam tubuh
Epitel skuamosa
Luka mikro pada saat koitus imatur di daerah zona transisional (Tzone)
Pro onkogen
Onkogen
TP53 RB
(degradasi protein P53 melalui pemeliharaan E6) (penginaktivasi proteinRB oleh E7)
Sel mengalami resistensi terhadap apoptosis
Menyebabkan pertumbuhan sel tak terkontrol
Malignansi
2.1.6. Gambaran Klinis Kanker Serviks
Gejala kanker serviks biasanya muncul saat sel-sel serviks yang abnormal dan mengganas mulai menginvasi jaringan sekitarnya, saat sudah menjadi kanker invasif. Biasanya terjadi gejala perdarahan pervaginam yang abnormal, yaitu perdarahan spontan yang terjadi di antara dua siklus menstruasi. Perdarahan ini bisa juga muncul setelah melakukan hubungan seksual akibat tergesernya tumor pada waktu koitus ( American Cancer Society, 2007). Keputihan juga merupakan gejala yang sering ditemukan dengan ciri khas vagina berbau busuk dan mengeluarkan getah berwarna kekuningan akibat infeksi dan nekrosis jaringan (Mardjikoen, 2008).
Biasanya pasien juga mengeluhkan nyeri yang berat. Nyeri tersebut dapat dirasakan saat penderita melakukan hubungan seksual. Pada stadium lanjut dapat timbul rasa nyeri di daerah panggul disebabkan penyebaran tumor ke kelenjar getah bening dinding panggul (Randall, 2005).
2.1.7. Deteksi Dini Kanker Serviks
Kanker serviks dapat dicegah dan diobati bila terdeteksi sedini mungkin. Deteksi dini kanker serviks direkomendasikan bagi seluruh wanita yang telah aktif secara seksual dan dapat dimulai dalam tiga tahun setelah koitus pertama (Zeller, 2007). Rasjidi, (2008) menyebutkan beberapa cara deteksi dini kanker serviks adalah melalui:
Serviks yang normal akan terlihat merah muda pada bagian ektoserviks dan kemerahan di bagian endoserviks, sedangkan serviks yang mengalami lesi prakanker akan terlihat putih (acetowhite). Pemeriksaan dikatakan positif jika hasil terdapat area putih di sekitar porsio serviks (Carr, 2004).
b. Pemeriksaan Papsmear, merupakan pemeriksaan sitologi untuk mendeteksi kanker serviks. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil contoh sel epitel serviks melalui kerokan dengan spatula khusus, kemudian hasil kerokan diapuskan pada kaca objek. Apusan sel pada kaca objek tersebut selanjutnya diamati di bawah mikroskop oleh ahli patologi (American Cancer Society, 2008).
Pembacaan hasil papsmear menggunakan kriteria Bethesda 2001. Hasil
papsmear yang didapat berupa :
Tabel 2.3 Kriteria Bethesda 2001 dalam Pemeriksaan Papsmear
Hasil pembacaan Deskripsi
Normal (negatif) Tidak terdapat tanda-tanda kanker atau lesi prakanker
Atypical Squamous Cells of
Undertemined Significance
(ASC-US)
Terdapat perubahan padaa sel-sel serviks. Perubahan umumnya disebabkan infeksi HPV, dan menunjukkan adanya lesi prakanker. ASC-US merupakan hasil papsmear yang paling umum ditemukan
Squamous Intraepithelial Lesion
(SIL)
Perubahan abnormal sel-sel serviks, dan dapat merupakan gejala prrakanker. SIL terbagi atass 2 kategori, yaitu :
1.Low Grade Squamous Intraepithelial
dan tidak perlu diterapi.
2.High Grade Squamous Intraepithelial Lesion (HSIL) : displasia tingkat lanjut (CIN3). HSIL dapat berubah menjadi kanker dalam waktu singkat.
Atypical Squamous Cell (ASC-H) Terdapat perubahan pada sel-sel serviks, tetapi diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk penegakkan diagnosa.
Atypical Glandular Cell (AGC) Perubahan sel menjurus pada lesi prakanker pada daerah serviks atas, atau uterus
Cancer Sel-sel serviks telah menyebar secara luas.
Sumber : (Bethesda 2)
Teknik pengambilan papsmear menurut Manuaba, 2005 yaitu:
1. Bahan yang diambil – Cairan vagina, serviks, endometrium, dan cairan yang terkumpul di forniks posterior.
2. Tidur dalam posisi ginekologi – Spekulum kering dimasukkan sehingga tampak dengan jelas vagina bagian atas forniks posterior, serviks uteri, dan kanalis servikalis.
3. Alat pengambil – Berbagai bentuk sspatula, sikat sitologi, pipet pengisap, dan kapas lidi.
4. Fiksasi apusan objek glas – Dapat kering (langsung direndam dengan alkohol 95% selama 30 menit, selanjutnya dikeringkan di udara atau dengan alat pengering).
Langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan sampel dan hasil yang bagus (Morgan, 2009):
1. Sekret vagina harus berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas.
2. Papsmear tidak dilakukan pada saat masa menstruasi dan masa kehamilan.
3. Pengambilan sekret harus dilaksakan pada vagina normal tanpa infeksi dan tanpa pengobatan lokal paling sedikit dalam waktu 48 jam terakhir.
4. Klinisi harus menyingkirkan vaginal discharge yang berlebihan sebelum melakukan pemeriksaan.
5. Klinisi harus menggunakan cytobrush atau spatula kayu untuk memperoleh sampel dari endoserviks dan dari dinding vagina. 6. Untuk memindahkan sampel ke objek glass dari spatula kayu,
klinisi harus menghapuskan sampel dengan sekali hapusan.
Gambar 2.2 Cara pengambilan papsmear
c. Kolposkopi merupakan pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop binokuler dengan sumber cahaya yang terang untuk memperbesar gambaran visual serviks, sehingga dapat membantu diagnosa neoplasia serviks (Rasjidi, 2008).
d. Pemeriksaan DNA HPV dilakukan berupa pengambilan sampel untuk mengetahui adanya infeksi HPV dengan menggunakan lidi kapas atau sikat. Tes ini lebih berguna bila dikombinasikan dengan pemeriksaan sitologi (Rasjidi, 2008).
2.1.8. Diagnosis Kanker Serviks
Prosedur penentuan diagnosis menurut Rasjidi (2007) yaitu:
1.Anamnese, untuk mencari faktor predisposisi dan keluhan penderita. 2.Pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan ginekologis dan pemeriksaan kelenjar inguinal.
3.Pemeriksaaan penunjang seperti foto thoraks, BNO-IVP, sistoskopi, rektoskopi, CT-scan optional, MRI, serta bone survey, terutama jika menentukan jauhnya metastase.
4.Biopsi serviks untuk menentukan jenis histopatologi.
5.Untuk deteksi kanker serviks stadium dini dapat dilakukan beberapa cara mulai dari papsmear, uji HPV, dan kolposkopi.
2.1.9. Pencegahan Kanker Serviks
hanyadiberikan pada wanita yang belum pernah terinfeksi HPV (Mayrand, 2007). Kemudian Stanley (2008) mengatakan bahwa sekarang ini telah tersedia dua vaksin terbaru HPV L1, yaitu produk kuadrivalen HPV 6/11/16/18 dan bivalen HPV 16/18. Proteksi vaksin ini bertahan sampai 5 tahun.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kanker serviks merupakan kanker yang terdapat pada serviks dan penyebab utamanya adalah Human Papiloma Virus (HPV) (Garcia, 2009). Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker serviks adalah usia menarche, usia hubungan seksual pertama, dan jumlah pasangan seksual (Rasjidi, 2008).
Cara untuk pemeriksaan kanker serviks adalah Papsmear. Papsmear
adalah suatu pemeriksaan sitologi yang diperkenalkan oleh Papanicolaou pada tahun 1941 untuk mengetahui adanya keganasan (kanker) dengan mikroskop. Pemeriksaan ini mudah dikerjakan, cepat, dan tidak sakit (Morgan dkk, 2009).
Kanker serviks termasuk salah satu kanker yang sering terjadi pada wanita di dunia dengan 471.000 kasus baru setiap tahunnya. Di negara berkembang kanker serviks merupakan peringkat kedua dan mencapai 300.000 kematian pertahunnya (Cervical cancer, 2007).
Di dunia pada tahun 2002 angka kejadian kanker serviks sebanyak 8,9 per 100.000 wanita per tahun dengan Afrika Timur mempunyai angka kejadian dan angka kematian tertinggi. Di Afrika Timur di perkirakan terjadi 42,7 kasus kanker serviks dan 34,6 kematian akibat kanker serviks per 100.000 penduduk. Selain itu di Asia Tenggara terdapat 18,7 kasus per 100.000 (Cancer Research UK, 2009). Pada tahunn 2003 Filipina mempunyai insidensi kanker serviks sebesar 22,66 per 100.000 (Haverkos, 2005).
Di Indonesia, angka kejadian kasar untuk kanker serviks sebanyak 13.9 dan angka kejadian kasar sebanyak 7 per 100.000 wanita per tahun. Indonesia turut menyumbangkan 2831 kematian akibat kanker serviks dari total 6948 kematian di ASEAN (WHO, 2010).
dari 250.000 meninggal dunia. Dari kenyataan tersebut sangat dibutuhkan suatu penanganan yang komprehensif untuk menanggulangi kanker termasuk pencegahan dan deteksi dini harus dilaksanakan dengan baik (Female Cancer Programme, et.al, 2007).
Penelitian yang dilakukan di Medan ditemukan bahwa penderita terbesar umur diatas 40 tahun (76,8%), status menikah dengan pekerjaan Ibu Rumah Tangga (78,2%), dan umur saat pertama kali menikah kurang dari 20 tahun (75,5%) (Zai, 2009).
Dengan besarnya angka kejadian kanker serviks yang telah disebutkan di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana profil penderita kanker serviks yang diperoleh dari data rekam medik di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2011-2012.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Profil Penderita Kanker Serviks di RSUP H. Adam Malik tahun 2011-2012?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Profil Penderita Kanker Serviks di RSUP H. Adam Malik tahun 2011-2012.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pola penderita kanker serviks berdasarkan usia di RSUP H. Adam Malik tahun 2011-2012.
2. Untuk mengetahui pola penderita kanker serviks berdasarkan pekerjaan di RSUP H. Adam Malik tahun 2011-2012.
3. Untuk mengetahui pola penderita kanker serviks berdasarkan status pernikahan di RSUP H. Adam Malik tahun 2011-2012.
5. Untuk mengetahui pola penderita kanker serviks berdasarkan jumlah anak di RSUP H. Adam Malik tahun 2011-2012.
6. Untuk mengetahui tipe histopatologi paling banyak pada penyakit kanker serviksdi RSUP H. Adam Malik tahun 2011-2012.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui profil penderita paling banyak dari RSUP H. Adam Malik tahun 2011-2012.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat.
ABSTRAK
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim, yaitu pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya antara rahim dengan vagina wanita. Kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling sering terjadi pada wanita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil, pola berdasarkan usia, pola berdasarkan pekerjaan, status pernikahan, usia menikah, jumlah anak, dan tipe histopatologi paling banyak pada penderita kanker serviks khususnya pada wanita di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2011 – 2012.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 229 orang wanita penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan rekam medis yang terdapat pada rumah sakit tersebut. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deksriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah usia terbanyak penderita kanker serviks adalah yang berumur 46-55 tahun (42,4%), pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga (79,9%), usia menikah yang terbanyak adalah yang berumur 17-25 tahun (82,1%), jumlah anak yang terbanyak adalah yang berjumlah lebih dari 2 orang (82,5%), dan tipe histopatologi terbanyak adalah tipe
keratinizing squamous cell (56,8%) pada penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik.
ABSTRACT
Cervical cancer is defined as cancer disease around cervix, which is the entry point of female reproductive organs, leads to uterus and located between uterus and vagina. Cervical cancer is the second most prevalent cancer in woman. The aim of this research is to find out profiles, age patterns, occupation, marital status, marital age, number of children, and histopathology type of cervical cancer patients at Haji Adam Malik General Hospital Medan in 2011 to 2012. This research is a descriptive study with 229 samples. Samples were cervical cancer patients at Haji Adam Malik General Hospital. Data were collected from patient’s medical records. Then, data were analyzed using descriptive analysis. The result of this study shows most patients were aged 46-55 years old (42.4%), working as housewife (79.9%). Samples were mostly married at age 17-25 (82.1%), and have more than 2 children (82.5%). The most frequent histopathology type is keratinizing squamous cell (56.8%).
PROFIL PENDERITA KANKER SERVIKS
DI RSUP HAJI ADAM MALIK
TAHUN 2011-2012
Oleh :
Adja Nazlia
10010072
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HASIL PENELITIAN
PROFIL PENDERITA KANKER SERVIKS
DI RSUP HAJI ADAM MALIK
TAHUN 2011-2012
“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”
Oleh :
ADJA NAZLIA
100100172
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Profil Penderita Kanker Serviks di RSUP Haji Adam Malik tahun 2011-2012
Nama : Adja Nazlia
NIM : 100100172
Pembimbing Penguji I
(dr.Lidya Imelda Laksmi, M.ked(PA),Sp.PA) (dr. Sri Amelia M.Kes) NIP. 197601102008122002 NIP. 197409132003122001
Penguji II
(dr. Khairul P Surbakti, Sp.S) NIP. 196212211990121001
Medan, Januari 2014 Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim, yaitu pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya antara rahim dengan vagina wanita. Kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling sering terjadi pada wanita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil, pola berdasarkan usia, pola berdasarkan pekerjaan, status pernikahan, usia menikah, jumlah anak, dan tipe histopatologi paling banyak pada penderita kanker serviks khususnya pada wanita di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2011 – 2012.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 229 orang wanita penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan rekam medis yang terdapat pada rumah sakit tersebut. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deksriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah usia terbanyak penderita kanker serviks adalah yang berumur 46-55 tahun (42,4%), pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga (79,9%), usia menikah yang terbanyak adalah yang berumur 17-25 tahun (82,1%), jumlah anak yang terbanyak adalah yang berjumlah lebih dari 2 orang (82,5%), dan tipe histopatologi terbanyak adalah tipe
keratinizing squamous cell (56,8%) pada penderita kanker serviks di RSUP H. Adam Malik.
ABSTRACT
Cervical cancer is defined as cancer disease around cervix, which is the entry point of female reproductive organs, leads to uterus and located between uterus and vagina. Cervical cancer is the second most prevalent cancer in woman. The aim of this research is to find out profiles, age patterns, occupation, marital status, marital age, number of children, and histopathology type of cervical cancer patients at Haji Adam Malik General Hospital Medan in 2011 to 2012. This research is a descriptive study with 229 samples. Samples were cervical cancer patients at Haji Adam Malik General Hospital. Data were collected from patient’s medical records. Then, data were analyzed using descriptive analysis. The result of this study shows most patients were aged 46-55 years old (42.4%), working as housewife (79.9%). Samples were mostly married at age 17-25 (82.1%), and have more than 2 children (82.5%). The most frequent histopathology type is keratinizing squamous cell (56.8%).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Sebagai salah satu area kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum, laporan hasil penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan laporan hasil penelitian ini, diantaranya:
1. Kepada Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Kepada dosen pembimbing dalam penulisan penelitian ini, dr. Lidya Imelda Laksmi, M.Ked(PA), Sp.PA yang dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis, mulai dari awal penyusunan penelitian, pelaksanaan di lapangan, hingga selesainya laporan hasil penelitian ini. Juga kepada dr. Sri Amelia, M.kes dan dr. Khairul P Subaktti Sp.S selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun untuk penelitian ini. 3. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Isti Ilmiati Fujiati Msc.
CM-FM, Mpd.Ked yang telah menjadi dosen penasehat akademik penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4. Kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda H. Ir. Aja Ibrafan, MM dan Hj. Langga Sari Pulungan, serta kakak dan adik-adik penulis, Namira, SE, Arif Hidayat, Dienda Khairani yang senantiasa mendukung dan memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
Cakupan belajar sepanjang hayat dan mengembangkan pengetahuan baru, dalam area kompetensi KIPDI-3, telah memotivasi penulis untuk melaksanakan penelitian yang berjudul ”Profil Penderita Kanker Serviks di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011-2012.” semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan khusunya di bidang ilmu kedokteran.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan hasil penelitian ini di kemudian hari.
Medan, Desember 2013
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ... i
ABSTRAK ... ii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kanker Serviks ... 4
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep ... 16
3.2. Definisi Operasional ... 17
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 19
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 19
4.3. Populasi dan Sampel ... 20
4.3.1. Populasi ... 20
4.3.2. Sampel ... 20
4.4. Metode Pengumpulan Data ... 20
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian ... 21
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 21
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel ... 21
5.1.3. Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia ... 22
5.1.4. Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Pekerjaaan ... 23
5.1.5. Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Status Menikah ... 24
5.1.6. Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia Menikah ... 25
5.1.7. Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Jumlah Anak ... 26
5.1.8. Deskripsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Tipe Histopatologi ... 27
5.2. Pembahasan ... 27
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 30
6.2. Saran ... 31
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
2.1 Klasifikasi kanker serviks berdasarkan histologi
5
2.2 Klasifikasi kanker serviks menurut TNM dan FIGO
6
2.3 Kriteria Bethesda 2001 dalam pemeriksaan papsmear
Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia Tahun 2011-2012 Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Pekerjaan Tahun 2011-2012
Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Status Menikah Tahun 2011-2012
Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Usia Menikah Tahun 2011-2012
Distribusi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Jumlah Anak Tahun 2011-2012
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
2.1 2.2
Skema patologi kanker serviks Cara pengambilan papsmear
9 13
DAFTAR ISTILAH / SINGKATAN
HPV : Human Papilloma Virus
WHO :World Health Organization
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat HIV : Human Immunodeficiency Virus
TNM : Tumor Nodul Metastasis
FIGO : Federation of Gynecology and Obstetrics
DNA : Deoxyribo Nucleic Acid
HSV : Herpes Simpleks Virus
RNA : Ribo Nucleic Acid
IVA : Inspeksi Visual Asam asetat
ASC-US : Atypical Squamous Cells of Undertemined Significance
SIL : Squamous Intreaepithelial Lession
LSIL : Low Grade Squamous Intraepithelial Lesion
C1N1 : Carcinoma 1 Nodul 1
C2N2 : Carcinoma 2 Nodul 2
ASC-H : Atypical Squamous Cell
AGC : Atypicall Glandular Cell
MRI : Magnetic Resonance Imaging
CT-Scan : Computed Tomography Scanning
BNO-IVP : Buik Nier Overzicht Intra Venous Pyelography
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampirran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Ethical Clearance
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Lampiran 4 Data Induk Penelitian