• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem terdiri dari dua bagian yaitu analisis data sistem dan analisis komponen sistem.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem terdiri dari dua bagian yaitu analisis data sistem dan analisis komponen sistem."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem terdiri dari dua bagian yaitu analisis data sistem dan analisis komponen sistem.

3.1.1 Analisis Data Sistem

Dalam merancang sistem pendukung keputusan diperlukan data pendukung antara lain:

a. Data pergerakan saham meliputi ticker, open, high, low, close, dan volume. b. Data kriteria, meliputi nama Kriteria, Prioritas 1, Prioritas 2, Prioritas 3,

Prioritas 4, Prioritas 5, Tingkat Kepentingan dan Bobot.

3.1.2 Analisis Komponen Sistem

Sistem yang akan dibuat memiliki tiga komponen, yaitu : Subsistem Manajenem Basis Data (Data Base Management Subsystem), Subsistem Manajemen Basis Model (Model Base Management Subsystem), Subsistem Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog (Dialog Generation and Management Software).

(2)

Relasi dari ketiga komponen tersebut dapat dijelaskan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Gambar 3.1 di atas menjelaskan bahwa ketiga komponen sistem saling terhubung dalam satu kesatuan yaitu dalam piranti lunak.

3.1.2.1 Subsistem Manajenem Basis Data

Subsistem manajemen basis data digambarkan dalam Entity Relationship Diagram

dan Diagram Aliran Data.

3.1.2.1.I Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD pada sistem yang akan dibuat ditunjukkan pada Gambar 3.2. Piranti Lunak Basis Model Basis Data Manajemen Basis Data Manajemen Basis Model Manajemen Penyelenggara Dialog Pengguna

(3)

Gambar 3.2 ERD SPK BSignal

3.1.2.1.II Kamus Data

Kamus data merupakan suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data store. Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara rinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD, dijelaskan seperti pada Tabel 3.1.

(4)

Tabel 3.1 Kamus Data

No Data Field Type Deskripsi

1 entropi Kriteria varchar(30)

Kriteria kekuatan sinyal beli

Perioritas 1 Int Jumlah Hasil Polling

Perioritas 2 Int Jumlah Hasil Polling

Perioritas 3 Int Jumlah Hasil Polling

Perioritas 4 Int Jumlah Hasil Polling

Perioritas 5 Int Jumlah Hasil Polling

2 bs10 ticker varchar(8) Nama singkatan saham

open Double Harga pembukaan saham

high Double Harga tertinggi saham

low Double Harga terendah saham

close Double Harga penutupan saham

volume Int Frekuensi transaksi

.

.

.

3 bs33 ticker varchar(8) Nama singkatan saham

open Double Harga pembukaan saham

high Double Harga tertinggi saham

low Double Harga terendah saham

close Double Harga penutupan saham

volume Int Frekuensi transaksi

3.1.2.1.III Diagram Aliran Data

Diagram Aliran Data/Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.

(5)

3.1.2.1.IV DFD Context Level

DFD dari sistem yang dibuat diperlihatkan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 DFD Level 0 SPK BSignal

DFD level 0 merepresentasikan seluruh elemen SPK dalam memilih saham berdasarkan sinyal beli dari indikator Bollinger Bands dengan metode pembobotan entropi sebagai sebuah proses dengan data input adalah data pengguna dan output adalah data keputusan dalam bentuk laporan yang dinyatakan oleh anak panah yang masuk dan keluar.

3.1.2.1.V DFD Level 1

Pada gambar diatas pada DFD Level 1 memiliki tiga proses yaitu proses pencarian sinyal berdasarkan garis Lower Bollinger Bands, dan pencarian sinyal berdasarkan garis Middle Bollinger Bands, dan proses data yang berguna untuk menampilkan data master. Proses yang terjadi pada proses pertama dan proses kedua merupakan proses yang berguna untuk mencari sinyal beli yang timbul berdasarkan

(6)

perhitungan masing-masing garis yang dijadikan indikator timbulnya sinyal tersebut, diperlihatkan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 DFD Level 1 SPK BSignal

3.1.2.1.VI DFD Level 2

Data Flow Diagram pada level 2 proses pencarian sinyal berdasarkan garis

Lower Bollinger Bands menggambarkan proses pencarian saham yang berpotensi untuk memberikan profit berdasarkan sinyal dari garis Lower Bollinger Bands, diperlihatkan pada Gambar 3.5.

(7)

Gambar 3.5 DFD Level 2 Untuk Proses 2: Pencarian Sinyal Berdasarkan LBB

Data Flow Diagram pada level 2 proses pencarian sinyal berdasarkan garis

Middle Bollinger Bands menggambarkan proses pencarian saham yang berpotensi untuk memberikan profit berdasarkan sinyal dari garis Middle Bollinger Bands, diperlihatkan pada Gambar 3.6.

.

(8)

3.1.2.1.3.VII DFD Level 3

Gambar ini menjelaskan bahwa DFD level 3 yakni proses perhitungan masing-masing kriteria berdasarkan garis Lower Bollinger Bands dan proses perhitungan pembobotan entropi terdiri atas 10 proses yakni 6 proses menghitung tiap kriteria berdasarkan perhitungan bobot entropi dan 4 proses menghitung bobot tiap kriteria dengan menggunakan metode pembobotan entropi, diperlihatkan pada Gambar 3.7.

(9)

Pada gambar dibawah ini akan menjelaskan diagram alir data level 3 yakni proses perhitungan masing-masing kriteria berdasarkan garis Middle Bollinger Bands

dan proses perhitungan pembobotan entropi terdiri atas 10 proses yakni 6 proses menghitung tiap kriteria berdasarkan perhitungan bobot entropi dan 4 proses menghitung bobot tiap kriteria dengan menggunakan metode pembobotan entropi, diperlihatkan pada Gambar 3.8.

(10)

3.1.2.2 Subsistem Manajemen Basis Model

Model yang dipakai dalam Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan ini adalah Bollinger Bands dan pembobotan entropi

Dalam pengambilan keputusan dengan metode pembobotan entropi dan

Bollinger Bands langkah-langkah kegiatan yang dilakukan:

1. Menentukan kriteria yang menjadi indikator penyeleksian kekuatan sinyal beli. Terdapat 5 kriteria yakni likuiditas, harga penutupan terhadap garis LBB(Lower Bollinger Bands) atau MBB(Middle Bollinger Bands), B/W(Black/White), Chg, dan Tren.

2. Menentukan bobot awal dari hasil pollling

Bobot awal diperoleh dari hasil pollling yang diberikan kepada pakar untuk memperoleh hasil yang lebih baik karena penentuan prioritas kriteria berdasarkan pengalaman-pengalaman beberapa pakar bukan hanya dari seorang pakar.

3. Membuat tabel data kriteria berdasarkan tingkat kepentingan tiap kriteria, yang diperlihatkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Tabel Skor Kriteria

No Kriteria Tingkat Kepentingan

1. Likuiditas 9

2. Harga penutupan terhadap garis Lower Bollinger Bands

7

3. B/W(Black/White) 5

4. Chg 3

5. Tren 3

4. Melakukan perhitungan pembobotan entropi untuk menentukan bobot akhir.

5. Melakukan penyeleksian berdasarkan prioritas kriteria yang diperoleh dari bobot akhir dari masing-masing kriteria.

(11)

3.2 Perancangan Sistem

Aplikasi yang akan dirancang berdasarkan dua tahapan, yaitu desain interface dan perancangan algoritma.

3.2.1 Desain Interface

Antarmuka pemakai (user interface) adalah aspek sistem komputer atau program yang dapat dilihat, didengar, atau dipersepsikan oleh pengguna manusia, dan perintah-perintah atau mekanisme yang digunakan pemakai untuk mengendalikan operasi dan memasukkan data. Antarmuka perancangan sistem pendukung keputusan dalam memilih saham berdasarkan sinyal beli dari indikator bollinger bands dengan metode pembobotan entropi dapat dilihat dalam perancangan tampilan form seperti pada Gambar 3.9.

(12)

Setelah proses Loading telah selesai, maka akan muncul form utama seperti pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Tampilan Form Utama

Ketika user mengklik tombol menu Data pada form utama, kemudian mengklik submenu Data Awal, maka akan muncul form data tampil seperti pada Gambar 3.11.

(13)

Gambar 3.11 Tampilan Form Data Tampil

Ketika user mengklik tombol menu Data pada form utama, kemudian mengklik submenu Data Perhitungan, maka akan muncul form data hasil perhitungan seperti pada Gambar 3.12.

date ticker open high low close Volume Tgl saham Kode Saham 1 Harga Open 1 Harga High 1 Harga Low 1 Harga Close 1 Volume Saham 1 Tgl saham Kode Saham 2 Harga Open 2 Harga High 2 Harga Low 2 Harga Close 2 Volume Saham 2 Tgl saham Kode Saham 3 Harga Open 3 Harga High 3 Harga Low 3 Harga Close 3 Volume Saham 3 … … … … Tgl saham Kode Saham n Harga Open n Harga High n Harga Low n Harga Close n Volume Saham n Image Exit

STRING GRID DATA HASIL POLLING (BOBOT AWAL)

STRING GRID DATA BOBOT AKHIR

Pilih Indeks Pergerakan

(14)

Gambar 3.12 Tampilan Form Data Hasil Perhitungan

Ketika user mengklik tombol menu LBB Signal pada form utama, maka akan muncul form LBB Signal seperti pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13 Tampilan Form LBB Signal Ticker Harga Saham Volume Nilai LBB B/W Chg (%) Tren Kode Saham 1 Harga Saham 1 Volume Saham 1 LBB Saham 1 B/W Saham 1 Chg Saham 1 Tren Saham 1 Kode Saham 2 Harga Saham 2 Volume Saham 2 LBB Saham 2 B/W Saham 2 Chg Saham 2 Tren Saham 2 Kode Saham 3 Harga Saham 3 Volume Saham 3 LBB Saham 3 B/W Saham 3 Chg Saham 3 Tren Saham 3 … … … … Kode Saham n Harga Saham n Volume Saham 3 LBB Saham n B/W Saham n Chg Saham n Tren Saham n Image Exit Nomor Tanggal ticker open close Volume

1 Tgl saham Kode Saham 1 Harga Open 1 Harga Close 1 Volume Saham 1 2 Tgl saham Kode Saham 2 Harga Open 2 Harga Close 2 Volume Saham 2 3 Tgl saham Kode Saham 3 Harga Open 3 Harga Close 3 Volume Saham 3 … … … … n Tgl saham Kode Saham n Harga Open n Harga Close n Volume Saham n Image Exit

(15)

Ketika user mengklik tombol menu MBB Signal pada form utama, maka akan muncul form MBB Signal seperti pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14 Tampilan Form MBB Signal

3.2.2 Perancangan Algoritma

Algoritma adalah urutan dari barisan langkah-langkah atau instruksi guna meyelesaikan suatu masalah. Kriteria algoritma yang baik adalah mempunyai output efektif, jumlah langkah berhingga, terstruktur dan punya akhir. Salah satu cara penyajian dengan algoritma yaitu dalam bentuk flowchart. Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma dalam suatu program yang menyatakan arah alur program dalam menyelesaikan suatu masalah.

Untuk membangun sistem pendukung keputusan ini dengan indikator

Bollinger Bands terdapat dua flowchart yaitu flowchart LBB/MBB dan flowchart

pembobotan entropi. Berikut flowchart LBB/MBB pada Gambar 3.2 berikut: Ticker Harga Saham Volume Nilai LBB B/W Chg (%) Tren Kode Saham 1 Harga Saham 1 Volume Saham 1 MBB Saham 1 B/W Saham 1 Chg Saham 1 Tren Saham 1 Kode Saham 2 Harga Saham 2 Volume Saham 2 MBB Saham 2 B/W Saham 2 Chg Saham 2 Tren Saham 2 Kode Saham 3 Harga Saham 3 Volume Saham 3 MBB Saham 3 B/W Saham 3 Chg Saham 3 Tren Saham 3 … … … … Kode Saham n Harga Saham n Volume Saham 3 MBB Saham n B/W Saham n Chg Saham n Tren Saham n Image Exit

(16)
(17)

Gambar 3.18 menggambarkan flowchart metode pembobotan entropi.

(18)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1. Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem merupakan proses pengubahan spesifikasi sistem menjadi sistem yang dapat dijalankan. Implementasi dari analisis dan perancangan sistem ini menggunakan Delphi 2010.

4.1.1. Implementasi Antarmuka Sistem

Pada tahapan implementasi antarmuka sistem akan ditampilkan setiap form yang digunakan pada sistem.

4.1.1.1. Form Pembuka

Form pembuka merupakan tampilan antarmuka yang pertama muncul ketika sistem ini dijalankan. Pada form pembuka ini dilakukan proses koneksi ke database, proses memasukkan data dari file ke database, proses perhitungan bobot awal, dan proses perhitungan bobot akhir dengan menggunakan metode entropi, diperlihatkan pada Gambar 4.1.

(19)

Gambar 4.1 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Pembuka

4.1.1.2. Form Utama

Form Utama merupakan tampilan antarmuka yang pertama muncul ketika sistem ini dijalankan. Pada form Utama ini terdapat satu menu yaitu menu ‘File’ dengan submenu ‘Exit’, Menu ‘Data’ dengan submenu ‘Data Tampil’, dan ’Data Perhitungan’ , Menu ‘LBB Signal’, dan Menu ‘MBB Signal’. Diperlihatkan pada Gambar 4.2.

(20)

Gambar 4.2 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Utama

4.1.1.3. Form Data Tampil

Form ini merupakan tampilan antarmuka untuk menampilkan data pergerakan saham dan data perhitungan metode entropi. Form ini menjadi tempat kerja utama untuk menentukan urutan kriteria yang menjadi prioritas berdasarkan bobot akhir yang dihasilkan dari perhitungan metode entropi. Tampilan form data tampil diperlihatkan pada Gambar 4.3.

(21)

Gambar 4.3 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Data Tampil

4.1.1.4. Form Data Hasil Perhitungan

Form ini merupakan tampilan antarmuka untuk menampilkan data-data yang digunakan untuk melakukan proses seleksi. Form ini menjadi tempat kerja utama untuk melakukan langkah-langkah penyaringan mengunakan indikator Bollinger Bands. Tampilan form data hasil perhitungan diperlihatkan pada Gambar 4.4.

(22)

Gambar 4.4 Tampilan Implementasi Antarmuka Data Hasil Perhitungan

4.1.1.5. Form LBB Signal

Form berikut ini menunjukkan hasil akhir dari proses seleksi berdasarkan Sinyal yang diperoleh dari Lower Bollinger Bands, diperlihatkan pada Gambar 4.5.

(23)

Gambar 4.5 Antarmuka LBB Signal

4.1.1.6. Form MBB Signal

Form berikut ini menunjukkan hasil akhir dari proses seleksi berdasarkan Sinyal yang diperoleh dari Middle Bollinger Bands, diperlihatkan pada Gambar 4.6.

(24)

4.2. Pengujian

Setelah melakukan proses implementasi proses selanjutnya adalah uji coba dengan tujuan untuk mengetahui bahwa aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan.

4.2.1 Pengujian Sistem

Gambar 4.7 merupakan tampilan form pembuka dari sistem pendukung keputusan untuk melakukan proses awal ketika aplikasi dijalankan, yakni proses pengambilan data dari file text ke dalam database, proses perhitungan bobot awal dan akhir dengan menggunakan metode entropi dan proses koneksi database dengan delphi. Proses

loading berfungsi untuk menunggu semua proses selesai.

Gambar 4.7 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Pembuka

Jika proses loading telah selesai, maka akan muncul Gambar 4.8, yakni form

(25)

Gambar 4.8 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Utama

Jika menu file diklik maka akan tampil submenu exit berfungsi untuk keluar dari aplikasi dengan menghapus data saham di database atau tanpa menghapus data saham di database. Selain submenu exit, image exit juga memiliki fungsi yang sama. Selanjutnya jika menu data diklick maka akan tampil submenu data awal dan data perhitungan. Apabila data awal diklik maka akan tampil form data tampil, seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.9 yang akan menampilkan data pergerakan saham 24 periode, bobot awal, dan bobot akhir hasil perhitungan metode pembobotan entropi. Begitu juga apabila data perhitungan diklik maka akan tampil form data hasil perhitungan, seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.10 yang akan menampilkan data-data yang digunakan dalam penyeleksian berdasarkan prioritas dan ketentuan tiap kriteria.

(26)

Gambar 4.9 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Data Tampil

(27)

Jika gambar exit diklik, maka tampilan akan kembali ke tampilan form utama. Jika menu LBB Signal diklik, maka akan tampil form LBB Signal seperti pada Gambar 4.11 yang akan menampilkan hasil seleksi saham berdasarkan ketentuan sinyal beli dari Lower Bollinger Bands. Strategi ini termasuk dalam kategori strategi

counter trend yakni, keputusan transaksi diambil ketika harga berhasil mencapai dan menembus titik-titik tahanan. Dalam kasus ini titik tahanannya adalah garis Lower Bollinger Bands. Hasil seleksi yang ditampilkan mulai dari saham yang paling direkomendasi sampai saham yang kurang direkomendasi untuk dibeli.

Gambar 4.11 Antarmuka LBB Signal

Jika gambar exit diklik, maka tampilan akan kembali ke tampilan form utama. Jika menu MBB Signal diklik, maka akan tampil form MBB Signal seperti pada Gambar 4.12 yang akan menampilkan hasil seleksi saham berdasarkan ketentuan sinyal beli dari Middle Bollinger Bands. Strategi ini termasuk dalam kategori strategi

counter trend yakni, keputusan transaksi diambil ketika harga berhasil mencapai dan menembus titik-titik tahanan. Dalam kasus ini titik tahanannya adalah garis Middle

(28)

Bollinger Bands. Hasil seleksi yang ditampilkan mulai dari saham yang paling direkomendasi sampai saham yang kurang direkomendasi untuk dibeli.

Gambar 4.12 Antarmuka MBB Signal

4.2.2 Hasil Pengujian

4.2.2.1 Hasil Perhitungan Pembobotan Entropi

Bobot akhir dari perhitungan pembobotan entropi berasal dari pengabungan hasil perhitungan bobot entropi awal dengan hasil perhitungan bobot entropi akhir. Dimana hasil perhitungan bobot entropi awal berasal dari polling yang dilakukan pada beberapa pakar dalam menentukan prioritas kriteria dari yang berpengaruh sampai tidak berpengaruh dalam menentukan kekuatan sinyal beli dan untuk menentukan tingkat kepentingan berdasarkan penilaian hasil polling, hasil polling diperlihatkan

(29)

pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Sedangkan hasil perhitungan bobot entropi akhir berasal dari ketentuan dari sistem dalam menentukan prioritas kriteria dari yang berpengaruh sampai tidak berpengaruh dalam menentukan kekuatan sinyal beli, hasil ketentuan tingkat kepetentingan setiap kriteria diperlihatkan pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.

Tabel 4.1 Nilai Tingkat Kepentingan Kriteria Dari Hasil Polling Kriteria Prioritas 1 Prioritas 2 Priorita s 3 Prioritas 4 Priorita s 5 Tingkat Kepentinga n Likuiditas 3 4 0 0 0 48 Harga Penutupan terhadap FA & TA 0 1 5 0 1 27 B/W(Black/Whit e) 0 0 0 2 3 7 Chg 0 0 2 3 1 15 Tren 4 2 0 1 0 46

Tabel 4.2 Nilai Bobot Awal Dari Perhitungan Bobot Entropi Awal

Kriteria Bobot Awal

Likuiditas 0.3212

Harga penutupan terhadap FA & TA 0.1846

B/W(Black/White) 0.1066

Chg 0.1361

Tren 0.2514

Tabel 4.3 Nilai Tingkat Kepentingan Kriteria Dari Sistem

Kriteria Tingkat Kepentingan

Likuiditas 9

Harga penutupan terhadap FA & TA 7

B/W(Black/White) 5

Chg 3

(30)

Tabel 4.4 Nilai Bobot Akhir Dari Penggabungan Bobot Awal dan Bobot Entropi Akhir

Kriteria Bobot Akhir

Likuiditas 0.5005

Harga penutupan terhadap FA & TA 0.2230

B/W(Black/White) 0.0935

Chg 0.0851

Tren 0.0978

Dari Tabel 4.4 maka dapat disimpulkan bahwa urutan penyeleksian dimulai dari likuiditas, harga penutupan terhadap FA & TA, tren, B/W (Black/White) dan chg. Pengabungan nilai bobot awal dengan bobot entropi akhir untuk menghasilkan bobot akhir dimaksudkan agar hasil penentuan kriteria tidak hanya dari sistem melainkan gabungan antara sistem dan beberapa pakar sehingga dapat memperoleh hasil yang tidak sepihak.

Dari hasil tersebut maka kekuatan sinyal beli yang dihasilkan pada setiap saham tergantung pada ketentuan setiap kriteria. Artinya setiap saham yang termasuk dalam prioritas 1 dari ketentuan setiap kriteria memiliki sinyal beli yang paling kuat. Sedangkan setiap saham yang tidak termasuk dalam ketentuan setiap kriteria akan dieliminasi karena tidak terdeteksi memiliki sinyal beli.

4.2.2.2 Pengujian Tingkat Keberhasilan Sistem

Pengujian tingkat keberhasilan sistem akan memperlihatkan hasil seleksi saham dan keakuratannya dalam menganalisis pergerakan saham berdasarkan sinyal beli dari garis Lower Bollinger Bands dan Middle Bollinger Bands, dimana hasil seleksi yang ditampilkan mulai dari saham yang paling direkomendasi sampai saham yang kurang direkomendasi untuk dibeli. Ukuran direkomendasinya suatu saham didasari atas kekuatan sinyal beli yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan setiap kriteria.

(31)

4.2.2.2.I Hasil Pengujian Untuk Memprediksi Tanggal 10 Agustrus 2011

Gambar 4.13 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis

Lower Bollinger Bands.

Gambar 4.13 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 10 Agustus 2011 Berdasarkan LBB Signal

Tabel 4.5 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi.

Tabel 4.5 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 10 Agustus 2011 Berdasarkan garis LBB

Kode Harga Saham Tanggal 9 Agustus 2011

Harga Saham Tanggal 10 Agustus 2011 Chg (%) ADRO 2175 2450 12.64 SMGR 8700 8850 1.72 BBRI 6300 6550 3.97

(32)

Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.5 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 100% dikarenakan semua saham yang direkomendasikan mengalami kenaikan.

Gambar 4.14 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Middle Bollinger Bands.

Gambar 4.14 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 10 Agustus 2011 Berdasarkan MBB Signal

Tabel 4.6 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi.

(33)

Tabel 4.6 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 10 Agustus 2011 Berdasarkan garis MBB

Kode Harga Saham Tanggal 9 Agustus 2011

Harga Saham Tanggal 10 Agustus 2011 Chg (%) BBNI 3925 4075 3.82 CTRP 455 485 6.59 JSMR 3725 3825 2.68 AKRA 2700 2825 4.63 TLKM 7200 7100 -1.39

Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.6 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 80% dikarenakan dari ke-5 saham yang direkomendasikan hanya 1 saham yang mengalami penurunan dan sisanya mengalami kenaikan.

4.2.2.2.II Hasil Pengujian Untuk Memprediksi Tanggal 11 Agustrus 2011

Gambar 4.15 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis

Lower Bollinger Bands.

Gambar 4.15 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 11 Agustus 2011 Berdasarkan LBB Signal

(34)

Hasil pengujian tidak memberikan rekomendasi saham untuk tanggal 11 Agustus 2011 dikarenakan tidak ada saham yang termasuk didalam sinyal LBB.

Gambar 4.16 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Middle Bollinger Bands.

Gambar 4.16 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 11 Agustus 2011 Berdasarkan MBB Signal

Tabel 4.7 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi.

(35)

Tabel 4.7 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 11 Agustus 2011 Berdasarkan garis MBB

Kode Harga Saham Tanggal 10 Agustus 2011

Harga Saham Tanggal 11 Agustus 2011 Chg (%) BBNI 4075 4075 0 TLKM 7100 7350 3.52 JSMR 3825 3850 0.65 KIJA 173 181 4.62 CTRP 485 480 -1.03

Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.7 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 70% dikarenakan dari ke-5 saham yang direkomendasikan 1 saham tetap, 1 saham yang mengalami penurunan dan 3 saham yang mengalami kenaikan.

4.2.2.2.III Hasil Pengujian Untuk Memprediksi Tanggal 12 Agustrus 2011

Gambar 4.17 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis

Lower Bollinger Bands.

Gambar 4.17 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 12 Agustus 2011 Berdasarkan LBB Signal

(36)

Hasil pengujian tidak memberikan rekomendasi saham untuk tanggal 12 Agustus 2011 dikarenakan tidak ada saham yang termasuk didalam sinyal LBB.

Gambar 4.18 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Middle Bollinger Bands.

Gambar 4.18 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 12 Agustus 2011 Berdasarkan MBB Signal

Tabel 4.8 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi.

(37)

Tabel 4.8 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 12 Agustus 2011 Berdasarkan garis MBB

Kode Harga Saham Tanggal 11 Agustus 2011

Harga Saham Tanggal 12 Agustus 2011 Chg (%) CTRP 480 480 0 BBNI 4075 4200 3.07 AKRA 2800 2800 0 JSMR 3850 3900 1.30 TLKM 7350 7300 -0.68

Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.8 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 60% dikarenakan dari ke-5 saham yang direkomendasikan terdapat 2 saham tetap, 1 saham yang mengalami penurunan, dan 2 saham yang mengalami kenaikan.

4.2.2.2.IV Hasil Pengujian Untuk Memprediksi Tanggal 15 Agustrus 2011

Gambar 4.19 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis

Lower Bollinger Bands.

Gambar 4.19 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 15 Agustus 2011 Berdasarkan LBB Signal

(38)

Hasil pengujian tidak memberikan rekomendasi saham untuk tanggal 15 Agustus 2011 dikarenakan tidak ada saham yang termasuk didalam sinyal LBB.

Gambar 4.20 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Middle Bollinger Bands.

Gambar 4.20 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 15 Agustus 2011 Berdasarkan MBB Signal

Tabel 4.9 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi.

(39)

Tabel 4.9 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 15 Agustus 2011 Berdasarkan garis MBB

Kode Harga Saham Tanggal 12 Agustus 2011

Harga Saham Tanggal 15 Agustus 2011 Chg (%) BBNI 4200 4325 2.98 CTRP 480 495 3.13 KIJA 179 191 6.70 TLKM 7300 7250 -0.68 AKRA 2800 2925 4.46 JSMR 3900 3925 0.64

Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.9 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 83,33% dikarenakan dari ke-6 saham yang direkomendasikan hanya 1 saham yang mengalami penurunan dan sisanya mengalami kenaikan.

4.2.2.2.V Hasil Pengujian Untuk Memprediksi Tanggal 16 Agustrus 2011

Gambar 4.21 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis

Lower Bollinger Bands.

Gambar 4.21 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 16 Agustus 2011 Berdasarkan LBB Signal

(40)

Hasil pengujian tidak memberikan rekomendasi saham untuk tanggal 16 Agustus 2011 dikarenakan tidak ada saham yang termasuk didalam sinyal LBB.

Gambar 4.22 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Middle Bollinger Bands.

Gambar 4.22 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 16 Agustus 2011 Berdasarkan MBB Signal

Tabel 4.10 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi.

(41)

Tabel 4.10 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 16 Agustus 2011 Berdasarkan garis MBB

Kode Harga Saham Tanggal 15 Agustus 2011

Harga Saham Tanggal 16 Agustus 2011 Chg (%) TLKM 7250 7200 -0.68 CTRP 495 490 -1.01 BBNI 4325 4350 0.57

Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.10 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 33,33% dikarenakan dari ke-3 saham yang direkomendasikan terdapat 2 saham yang mengalami penurunan dan hanya 1 saham yang mengalami kenaikan.

(42)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Indikator Bollinger Bands dan metode pembobotan entropi dapat dirancang menjadi sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan suatu saham.

2. Aplikasi ini dapat menghemat waktu dalam menganalisis pergerakan saham secara teknikal dan diperoleh rekomendasi saham berdasarkan kekuatan sinyal beli yang dihasilkan dari indikator Bollinger Bands dan metode pembobotan entropi.

3. Aplikasi ini tidak dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk menjual saham apabila saham yang direkomendasi telah dibeli.

4. Metode pembobotan entropi dapat digunakan untuk menentukan kriteria yang menjadi prioritas berdasarkan nilai bobot yang diperoleh setiap kriteria.

5.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap penelitian skripsi ini:

1. Dapat ditambahkan data lain yang mendukung penyeleksian emiten berdasarkan kekuatan sinyal, misalnya penambahan kriteria dan penggabungan dengan indikator teknikal yang lainnya.

(43)

2. Sistem dapat dikembangkan dalam bentuk website dan ditambahkan dengan berbagai fitur, seperti menampilkan grafik, di mana pihak pengelola website dapat memberikan kontribusi dalam memajukan para pemodal saham di Indonesia. 3. Menganalisa pergerakan saham dengan menggunakan indikator Bollinger Bands

dan pembobotan entropi bukanlah satu-satunya penggabungan metode pengambilan keputusan yang dapat digunakan. Alangkah baiknya jika dicoba untuk menggunakan metode penggabungan yang lain untuk memperoleh keputusan yang lebih efektif.

Gambar

Tabel 3.2 Tabel Skor Kriteria
Gambar 3.9 Tampilan Form Pembuka
Gambar 3.10 Tampilan Form Utama
Gambar 3.11 Tampilan Form Data Tampil
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sikap bahasa dan motivasi berbahasa guru bahasa Inggris MTs terhadap Bahasa Inggris dan pembelajaran bahasa yang menjadi

Ciri khasnya adalah mengindahkan keuangan, jujur, konservatif, mempunyai kemampuan memimpin, tetapi kurang semangat kemandirian dalam pikiran dan tindakannya, kurang agresif,

Saat ini, kemajuan teknologi telah banyak memberian pengaruh dalam proses pekerjaan manusia dalam berbagai bidang misalnya dalam bidang pertanian, dimana banyak peralatan

[r]

Here I’ll show my favorite example of a generator function: a function to generate an unbounded series of prime numbers.. included”—that is, the Python standard library contains

On May 4, Rocke Verser pointed out that computers running the client software report- ing their progress in that half-hour window were most likely reporting more than one

Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko

Keywords : High breakdown estimates; Masking; Robust regression; Outlier; Leverage point; Least trimmed squares (LTS); Minimum covariance determinant (MCD).. JEL classification :