• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Pada kondisi awal,sebelum penelitian dilakukan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Newgeri Adinuso 03 masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan siswa sebelum penelitian dilaksanakan. Dari 17 siswa hanya 5 siswa (29,41 % ) yang mendapat nilai diatas KKM yang ditetapkan sebesar 60,sedangkan 12 siswa ( 70,59 % ) mendapat nilai dibawah KKM sehingga banyak siswa yang mengikuti program remedial. Hasil ulangan harian siswa sebelum diadakan tindakan penelitian dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Nilai Tes Pra Siklus

NO. Nilai Frekwensi Prosentase

1 >80 2 11,76 %

2 60 - 79 3 17,65 %

3 40 - 59 12 70,59 %

Jumlah 17 100 %

Dari data nilai pada tabel diatas dapat dibuat diagram seperti tampak pada gambar 1.1 2 3 12 0 2 4 6 8 10 12 14 ≥ 80 60 ‐79 49 ‐59 Gambar 1.1

(2)

Gambar 1.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 80 keatas 2 siswa ( 11,76 % ), yang mendapat nilai 60 – 79 sebanyak 3 siswa ( 17,65 % ),yang mendapat nilai 40 – 59 sebanyak 12 siswa ( 70,59 % ) .

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar pada kondisi awal siswa dapat dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2

Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus

NO. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Prosentase

1 Tuntas 5 29,41 %

2 Belum Tuntas 12 70,59 %

Jumlah 17 100 %

Dari data ketuntasan belajar pada tabel diatas dapat dibuat diagram seperti tampak pada gambar 1.2

5 12 0 2 4 6 8 10 12 14

Tuntas Belum Tuntas

Gambar 1.2

Diagram Ketuntasan Belajar Pra Silklus

70,59 % 

29,41 %

Gambar 1.2 diatas menunjukkan bahwa siswa yang nilainya kurang dari KKM 60 sebanyak 12 siswa. Dengan demikian ada 12 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal ( KKM ). Sedangkan jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar minimal

(3)

sebanyak 5 siswa. Dengan demikian ada 5 siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar minimal ( KKM ).

2. Deskripsi Hasil Siklus I a. Perencanaan Tindakan

Siklus I terdiri dari 3 pertemuan,setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit( 2 jam pelajaran ). Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I adalah :

1) Membuat skenario pembelajaran matematika materi KPK dan FPB dalam bentuk RPP lengkap ( terlampir ).

2) Membuat rancangan lembar observasi tentang unjuk kerja guru dan siswa sesuai dengan skenario pembelajaran pada RPP (terlampir )

3) Membentuk dan mempersiapkan tim pengamat dan tim pendokumentasi.

4) Membuat rancangan pendokumentasian dalam bentuk gambar tentang unjuk kerja gur dan siswa sesuia dengan skenario pembelajaran pada RPP

b. Pelaksanaan Tindakan

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP

1) Membangun persepsi dengan menggali pengetahuan siswa dengan memberi pertanyaan tentang perkalian dan pembagian, siswa menjawab pertanyaan guru. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan tujuan pembelajara yang hendak dicapai.

2) Pembelajaran kelipatan persekutuan kecil dan faktor persekutuan besar dengan menggunakan faktorisasi prima. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan pohon factor dan siswa memperhatikan.

(4)

Guru memilih 3 siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata untuk menjadi tutor sebaya, dan menjelaskan tugas tutor sebaya pada kelompok belajar.

4) Persiapan pembagian kelompok.

Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang beranggotakan sesama jenis kelamin dengan dibimbing tutor sebaya lain jenis kelamin.

5) Tugas kelompok.

Setiap anggota kelompok mengerjakan soal yang diberikan guru dengan bimbingan tutor sebaya. Seteleh selesai gur bersama siswa membahas hasil pekerjaan.

6) Kesimpulan.

Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan haasil pembelajaran.

7) Tindak lanjut.

Untuk melihat tingkat pemahaman siswa guru mengadakan evaluaasi secara individu.

c. Obsevasi.

Pengamat (observer) melaksaqnakan observasi berdasarkan lembar pengamatang yang telah dipersiapkan.

Hasil pengamatan tehadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai mberikut :

1) Guru sudah membeerikan apersepsi dengan baik. 2) Guru sudah memberika motivasai dengan baik. 3) Pemilihan tutor sebaya sudah cukup baik.

4) Penjelaasan guru tentang cara pembelajaran kepada tutor sebaya belum maksimal.

5) Keberanian tutor sebaya dalam memandu kelompoknya masih kurang.

(5)

7) Keberanian siswa dalam bertanya kepada tutor sebaya cukup baik.

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Bapak Marjono, S.Pd selaku observer sudah menunjukkan kreteria baik,dan hasil observasi terlampir.

Berdasarkan pengamatan hasil belajar siswa yang berupa nilai tes formatif diperoleh data seperti pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Nilai Tes Siklus I

NO. Nilai Frekwensi Prosentase

1 > 80 6 35,29 %

2 60 - 79 5 29,41 %

3 40 - 59 6 35,29 %

Jumlah 17 100 %

Hasil tes pada siklus I dapat dibuat dalam diagram seperti pada gambar 2.1 6 5 6 4.4 4.6 4.8 5 5.2 5.4 5.6 5.8 6 6.2 ≥ 80 60 ‐79 49 ‐59 Gambar 2.1 Diagram Hasil Tes Silklus I

Gambar 2.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 80 keatas adalah 6 siswa ( 35,29 % ),nilai 60 – 79 adalah 5 siswa ( 29,41 % ), nilai 40 – 59 ada 6 siswa ( 35,29 % ).

(6)

Berdasarkan data diatas jumlah siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar 60 yang ditetapkan adalah 11 siswa ( 64,71 % ), sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar adalah 6 siswa ( 35,29 % ). Data ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2.2

Ketuntasan belajar siswa hasil tes siklus I

NO. Ketuntasan Belajar Jumlah siswa

Jumlah Prosentase

1 Tuntas 11 64,71 %

2 Belum Tuntas 6 35,29 %

Jumlah 17 100 %

Ketuntasan belajar pada siklus I dapat dibuat diagram seperti pada gambar 2.2 11 6 0 2 4 6 8 10 12

Tuntas Belum Tuntas Gambar 2.2

Diagram Ketuntasan Belajar Silklus I

64,71 % 

35,29% 

Dari hasil pelaksanaan siklus I terdapat peningkatan ketuntasan belajar yang dicapai oleh siswa, dari 29,41 % pada pra siklus menjadi 64,71 % pada siklus I. dengan demikian telah terjadi peningkatan sebesar 35,29 %.

Dari hasil tes pada siklus I,apabila dianalisis berdasarkan perolehan nilai dapat dilihat pada tabel 2.3

(7)

Tabel 2.3

Nilai Ulangan Formatif Siklus I

NO. Kode Siswa Nilai Ketuntasan

1 X 1 80 Tuntas 2 X 2 50 Belum Tuntas 3 X 3 60 Tuntas 4 X 4 50 Belum tuntaas 5 X 5 40 Belum Tuntas 6 X 6 50 Belun Tuntas 7 X 7 60 Tuntas 8 X 8 100 Tuntas 9 X 9 40 Belum Tuntas 10 X 10 80 Tuntas 11 X 11 80 Tuntas 12 X 12 70 Tuntas 13 X 13 60 Tuntas 14 X 14 70 Tuntas 15 X 15 100 Tuntas 16 X 16 40 Belum tuntas 17 X 17 80 Tuntas Jumlah 1130 Rata- rata 66,47

Hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada diagram seperti gambar 2.3

(8)

6 5 6 4.5 5 5.5 6 6.5 ≥ 80 60 ‐79 49 ‐59 Gambar 2.3

Diagram Perolehan Nilai Silklus I

d. Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil tes awal ( Pra Siklus ) dan hasil ters pada siklus I dapat dilihat adanya peningkatan perolehan nilai dan juga peningkatan ketuntasan belajar siswa. Perbandingan nilai ulangan siswa pada pra siklus dan siklus I dapat disajikan pada tabel 2.4

Tabel 2.4

Perbandingan Hasil tes pra Siklus dan Siklus I

No. Nilai Pra Siklus Siklus I

1 ≥ 80 2 6

2 60 - 79 3 5

3 40 - 59 12 6

Jumlah 17 17

Peningkatan hasil ulangan siswa dari pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada diagram 2.4

(9)

0 2 4 6 8 10 12 14 ≥ 80 60 ‐79 49 ‐59 Gambar 2.4

Diagram  Perbandingan Hasil Tes Pra Siklus dan Siklus I

Pra Siklus Siklus I

Berdasarkan data perolehan nilai ulangan pra siklus dan siklus I yang terlihat pada gambar 2.4, ada peningkatan hasil belajar siswa sebelum tindan dan sesudah siklus I. Sebelum siklus I siswa yang memperoleh nilai 80 keatas hanya 2 siswa, setelah siklus I naik menjadi 6 siswa. Siswa yang mendapat nilai 60 – 79 pada pra siklus 3 siswa pada siklus I menjadi 5 siswa. Siswa yang mendapat nilai 40 – 59 pada pra siklus 12 siswa, sedangkan sesudah siklus I sebanyak 6 siswa.

Hasil ketuntasan belajar pada pra siklus dengan siklus I dapat ditunjukkan pada tabel 2.5

Tabel 2.5

Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus dan Siklus I

No. Ketuntasan

Jumlah Siswa

Pra Siklus Siklus I

Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase

1 Tuntas 5 29,41 % 11 64,71 %

2 Belum tuntas 12 70,59 % 6 35,29 %

(10)

Data diatas dapat diperjelas dengan diagram seperti tampak pada gambar 2.5 5 11 12 6 0 2 4 6 8 10 12 14

Tuntas Belum Tuntas Gambar 2.5

Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar   Pra Sikllus dan Silklus I

Pra Siklus Siklus I 70,59  % 64,71 %  35,29 %  29,41 % 

Dari gambar 2.5 diatas terlihat bahwa siswa yang tuntas belajar mengalami kenaikan dari 29,41 % pada pra siklus menjadi 64,71 % pada siklus I sehingga terjadi kenaikan 35,29 % . Meskipun telah terjadi kenaikan ketuntasan belajar dari 29,41 5 menjadi 64,71% peneliti tetap akan melanjutkan ke siklus II,karena masih ada 35,29 % dari siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar.

Hasil refleksi setelah proses pembelajaran pada siklus I ditemukan bahwa kekurangan yang nantinya akan diperbaiki pada siklus II antara lain :

1) Penjelasan guru tentang cara pembelajaran tutor sebaya kepada tutor kurang maksimal.

2) Keberanian tutor sebaya dalam membimbing anggota kelompoknya maasih kurang.

3) Anggota kelompopk masih kurang aktif karena merasa canggung.( lihat lampiran 11 )

(11)

Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran pada siklus I, kekurangan kekuranga yang terjadi akan diperbaiki pada siklus II. Perbaikan itu antara lain :

1) Pada tahap persipan guru memberikan penjelasan secara maksimal kepada siswa yang menjadi tutor,sehingga tutor lebih berani dalam membimbing anggota kelompoknya.

2) Agar anggota kelompok aktif dalam pembelajaran guru menunjuk tutor sebaya yang sesama jenis kelamin.

3. Deskripsi Hasil Perbaikan Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Siklus II terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 70 menit ( 2 jam pelajaran ). Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah :

1) Membuat skenario pembelajaran matematika materi KPK dan FPB kelas v dalam bentuk RPP lengkap ( terlampir )

2) Membuat rancangan lembar observasi tentang unjuk kerja guru dan siswa sesuai dengan skenario pembelajaran ( terlampir ). 3) Membentuk dan mempersiapkan tim pengamat dan

pendokumentasi.

4) Membuat rancangan pendokumentasian dalam bentuk gambar tentang unjuk kerja guru dan siswa sesuai dengan skenario pembelajaran pada RPP.

b. Pelaksanaan Tindakan

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP:

1) Membangun persepsi dengan menggali pengetahuan siswa dengan member pertanyaan tentang perkalian dan pembagian dan siswa menjawab pertanyaan guru. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

(12)

2) Pembelajaran kelipatan persekutuan kecil dan factor persekutuan besar dengan menggunakan faktorisasi prima.

3) Pemilihan tutor sebaya. Guru memilih 3 siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata dan menjelaskan tugas tutor sebaya pada kelompok belajar.

4) Persiapan pembagian kelompok. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang anggotanya sesama jenis kelamin.

5) Tugas kelompok. Setiap anggota kelompok mengerjakan soal yang diberikan guru dengan dibimbing oleh tutor sebaya sesama jenis kelamin. Setelah selesai guru membahas hasil pekerjaan siswa.

6) Kesimpulan. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil pembelajaran teknik menetukan KPK dan FPB dengan menggunakan faktorisasi prima.

7) Tindak lanjut. Siswa mengerjakan tes formatif secara individu. c. Observasi

Pengamat ( observer ) melaksanakan observasi berdasarkan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan. Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut :

1) Guru sudah memberika apersepsi dengan baik. 2) Guru sudah memberikan motivasi dengan baik. 3) Pemilihan tutor sebaya sudah baik.

4) Penjelasan guru tentang teknik pembelajaran tutor sebaya cukup baik.

5) Keberanian tutor sebaya dalam memandu kelompoknya sudah baik.

6) Keaktifan dan keberanian siswa meningkat

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Bapak Marjono, S.Pd selaku observer sudah menunjukkan kriteria baik. (lihat lampiran 7)

(13)

Berdasarkan pengamatan,hasil belajar siswa yang berupa nilai tes formatif diperoleh data seperti pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Nilai Tes Siklus II

No. Nilai Frekwensi Prosentaase

1 ≥ 80 7 41,18 %

2 60 - 79 7 41,18 %

3 40 -59 3 17,65 %

Jumlah 17 100%

Hasil tes pada siklus II dapat dilihat dalam diagram seperti pada gambar 3.1 7 7 3 0 2 4 6 ≥ 80 60 ‐79 49 ‐59 Gambar 3.1

Diagram Hasil Belajar Silklus II 8

Gambar 3.1 diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 80 keatas adalah7 siswa ( 41,18 % ),nilai 60 – 79 adalah 7 siswa ( 41,18 % ) , nilai 40 – 59 adalah 3 siswa (17,65 %) Berdasarkan data diatas jumlah siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar dari KKM 60 yang ditetapkan, adalah 14 siswa (82,35%),sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar adalah 3 siswa ( 17,65 % ). Data ketuntasan siswa pada siklus II dapat dilihat dalam tabel 3.2

(14)

Tabel 3.2

Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus II

No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Prosentase

1 Tuntas 14 82,35 %

2 Belum Tuntas 3 17,65 %

Jumlah 17 100 %

Perbandingan ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat dalam diagram seperti gambar 3.2

14 3 0 2 4 6 8 10 12 14

Tuntas Belum Tuntas

Gambar 3.2

Diagram Ketuntasan Belajar Silklus II 16

82,35  % 

17,65  %

Dari hasil pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar yang dicapai siswa dari 29,41 % pada pra siklus menjadi 64,71 % pada siklus I dan 82,35 % pada siklus II. Dengan demikian telah terjadi peningkatan sebesar 35,30 % dari pra siklus ke siklus I dan 17,64 % dari siklus I ke siklus II.

Dari hasil tes pada siklus II apabila dianalisa berdasarkan perolehan nilai dapat dilihat pada tabel 3.3

(15)

Tabel 3.3

Nilai Ulangan Formatif Siklus II

No. Kode Siswa Nilai Ketuntasan

1 X 1 90 Tuntas 2 X 2 60 Tuntas 3 X 3 70 Tuntas  4 X 4 60 Tuntas  5 X 5 40 Belum Tuntas  6 X 6 70 Tuntas  7 X 7 70 Tuntas  8 X 8 100 Tuntas  9 X 9 50 BelumTuntas  10 X 10 100 Tuntas  11 X 11 90 Tuntas  12 X 12 70 Tuntas  13 X 13 80 Tuntas  14 X 14 70 Tuntas  15 X 15 100 Tuntas  16 X 16 50 BelumTuntas  17 X 17 90 Tuntas  Jumlah 1240 Rata-rata 72,94 Hasil tes pada silkus II dapat dilihat pada diagram seperti gambar 3.3

(16)

7 7 3 0 1 2 3 4 5 6 7 8 ≥ 80 60 ‐79 49 ‐59 Gambar 3.3

Diagram Hasil Belajar Silklus II

d. Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil tes awal ( pra siklus ), hasil tes siklus I dan hasil tes siklus II dapat dilihat adanya peningkatan perolehan nilai dan peningkatan ketuntasan belajar yang dicapai siswa. Perbandingan nilai ulangan siswa pada pra siklus,siklus I dan siklus II dapat disajikan dalam tabel 3.4

Tabel 3.4

Perbandingan Hasil Tes Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 > 80 2 6 7

2 60 - 79 3 5 7

3 40 - 59 12 6 3

Jumlah 17 17 17

Peningkatan hasil ulangan siswa dari pra siklus,siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram 3.4

(17)

0 2 4 6 8 10 12 14 ≥ 80 60 ‐79 40 ‐59 Diagram 3.4

Diagram Perbandingan Hasil Tes Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Dari hasil ketuntasan belajar pada pra siklus,siklus I dan siklus II dapat ditunjukkan pada tabel 3.5

Tabel 3.5

Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

N

o. Ketuntasan

Jumlah Siswa

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah Prosent ase Jumlah Prosent ase Jumlah Prosent ase 1 Tuntas 5 29,41 % 11 64,71 % 14 82,35 % 2 Belum Tuntas 12 70,59 % 6 35,29 % 3 17,65 % Jumlah 17 100 % 17 100 % 17 100%

Data diatas dapat diperjelas dengan diagram seperti pada Diagram 3.5

(18)

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Tuntas Belum Tuntas

Diagram 3.5

Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II 82,35  % 70,59  %  64,7 1%  35,29  % 29,41 %  17,65 % 

Dari gambar 3.5 diatas terlihat bahwa siswa yang tuntas belajar mengalami kenaikan dari 29,41 % pada pra siklus menjadi 64,71 % pada siklus I dan 82,35 % pada siklus II. Berdasarkan hasil belajar dan ketuntasan belajar pada siklus II perbaikan pembelajaran sudah dianggap baik dengan ketuntasan belajar mencapai 82,35 %, oleh karena itu perbaikan pembelajaran sudah selesai.

4. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang sudah dilakukan dapat dinyatakan bahwa pebelajaran dengan menggunakan teknik tutor sebaya dapat meningkatkan pemahaman siswa menentukan KPK dan FPB pada siswa kelas V semester I tahun 2011/2012 SD Negeri Adinuso 03 Kecamatan Reban. Adapun pembahasannya sebagai berikut :

Pada pelaksanaan proses pembelajaran pra siklus,ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 29,41 %. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi KPK dan FPB masih rendah, disebabkan karena siswa masih belajar secara individu,belum ada

(19)

komunikasi dan kerjasama antar siswa sehingga siswa kurang termotivasi dan tidak bersemangat dalam belajar.

Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I peneliti menerapkan pembelajaran teknik tutor sebaya. Siswa belajar secara berkelompok dengan bimbingan tutor sebaya dari teman sendiri. Siswa lebih memiliki keberanian untuk meminta penjelasan tentang materi yang belum dipahami kepada temannya daripada bertanya kepada guru. Dengan demikian terjadi komunikasi dan kerjasama dengan baik diantara siswa. Hal ini menyebabkan perolehan nilai tes pada siklus I meningkat dengan ketuntasan belajar siwa mencapai 64,71 %.

Pada pelaksanan pembelajaran siklus II peneliti tetap menerapkan teknik pembelajaran tutor sebaya. Tutor sebaya yang ditunjuk adalah sesama jenis kelamin. Dengan bimbingan tutor sebaya sesama jenis kelamin siswa lebih leluasa dan memiliki keberanian untuk minta bimbingan kepada temannya selaku tutor. Dengan demikian pembelajaran yang terjadi lebih menyenangkan,pemahaman siswa terhadap materi meningkat jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 82,35 %. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan teknik tutor sebaya dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siwa kelas V semester I tahun 2011/2012 SD Negeri Adinuso 03 pada materi menentukan KPK dan FPB.

Gambar

Tabel  1.1  Nilai Tes Pra Siklus
Tabel 2.1  Nilai Tes Siklus I
Tabel 3.1  Nilai Tes Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Dibanding dengan citra ALOS AVNIR-2 kedua citra gabungan mempunyai nilai akurasi total dan indeks kappa yang lebih rendah, namun lebih tinggi dibanding dengan citra ALOS

minyak ikan lemuru ternyata menurunkan jumlah kolesterol dalam telur, penurunan tersebut berkaitan dengan meningkatnya Omega-3 pada ransum yang mengandung minyak ikan

(2) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui

Daftar tabel memuat urutan tabel yang terdapat dalam naskah skripsi. Urutan tabel dibuat dengan angka Arab dalam kaitan dengan urutan bab-bab dalam bagian utama. Setelah

Volume perdagangan saham yang besar menandakan bahwa saham tersebut aktif ditransaksikan sehingga broker atau dealer tidak perlu menyimpan saham terlalu

Perlu bimbingan 4 3 2 1 1 Kelengkapan organ pencernaan Organ pencernaan dijelaskan secara lengkap dengan definisi fungsi yang tepat Organ pencernaan dijelaskan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : Larva ikan betok berumur 3 hari (D3), Artemia jenis naupli Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Miranti, et al...

Kelainan struktur kromosom terjadi karena patahnya kromosom pada tempat-tempat tertentu yang disertai dengan kejadian yang lain yang menimpa patahan (segmen) kromosom tadi,