• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat penelitian di SMA Negeri 1 Tawangsari, yang terletak diJalan Patimura No. 105 Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah. Alasan pemilihan sekolah tersebut adalah:

a. Adanya keterkaitan antara masalah yang diteliti penulis dengan tempat penelitian, yaitu mengenai pemahaman sejarah dan lingkungan sosial terhadap kesadaran sejarah peserta didik di SMA Negeri 1 Tawangsari. b. Lokasi SMA Negeri 1 Tawangsari yang termasuk wilayah pinggiran

namun menjadi salah satu sekolah unggulan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru sejarah SMA Negeri 1 Tawangsari, di mana dengan menanamkan pemahaman sejarah pada peserta didik diharapkan mampu menggali potensi kesejarahan yang terdapat di sekitar SMA Negeri 1 Tawangsari.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Maret 2016. Tahapan dalam melaksanakan penelitian digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

(2)

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Korelasional tentang Hubungan antara Pemahaman Sejarah dan Lingkungan Sosial terhadap Kesadaran Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Ajaran 2015/2016

No Kegiatan

2015 2016

Bulan ke- Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1. Tahap Perencanaan a. Pengajuan Judul b. Penyusunan Proposal c. Perijinan 2. Tahap Pelaksanaan dan Pembuatan Laporan a. Pengumpulan Data dan Analisis Data b. Penulisan Laporan

B. Rancangan / Desain Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui:

1. Seberapa besar hubungan antara pemahaman sejarah terhadap kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari tahun ajaran 2015/2016.

2. Seberapa besar hubungan antara lingkungan sosial terhadap kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari tahun ajaran 2015/2016.

3. Seberapa besar hubungan antara pemahaman sejarah dan lingkungan sosial secara bersama-sama terhadap kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari tahun ajaran 2015/2016.

(3)

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional, yaitu peneliti akan mengkorelasikan variabel bebas dan variabel terikat. Untuk memperjelas desain dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut:

Gambar 2.1. Bagan Desain Penelitian Korelasional tentang Hubungan antara Pemahaman Sejarah dan Lingkungan Sosial terhadap Kesadaran Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Ajaran 2015/2016

Keterangan :

: Garis hubung antar variabel X1 : Variabel bebas pertama X2 : Variabel bebas kedua Y : Variabel terikat

C. Populasi, Sampel, dan Pengambilan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (2008: 117). Adapun aspek-aspek yang diungkapkan di sini adalah hubungan antara pemahaman sejarah dan lingkungan sosial dengan kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA N 1 Tawangsari tahun ajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 3 kelas dan berjumlah 101 siswa.

X1

X2

(4)

2. Sampel

Menurut Sugiyono, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (2008: 118). Sedangkan menurut Arikunto, “Pengumpulan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga benar-benar berfungsi menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya atau dikenal dengan istilah representatif” (2010: 111). Sedangkan Kartono berpendapat bahwa sampel berarti juga contoh atau wakil dari suatu populasi yang cukup besar jumlahnya (2005). Dengan demikian yang dimaksud sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian yang mewakili dari sifat utama populasi.

Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian ini digunakan rumus slovin sebagai berikut: Keterangan: n : ukuran sampel N : ukuran populasi

e : persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir (Umar, 2009)

Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 5%, maka dengan menggunakan rumus di atas diperoleh sampel sebesar:

= 80,6 = 81 orang

3. Pengambilan Sampel

Menurut Arikunto, sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel (2010), sedangkan menurut Sugiyono, sampling adalah cara atau teknik yang dipergunakan untuk mengambil sampel (2008).

(5)

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara demikian sering disebut dengan random sampling atau cara pengambilan sampel secara acak.

Sugiyono berpendapat bahwa “Pengambilan sampel secara random/acak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer, maupun dengan undian. Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel” (2008: 132).

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang harus ditetapkan dengan jelas oleh seorang peneliti agar dalam pengumpulan data dapat terarah sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Arikunto, variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (2010). Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono, variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (2008). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemahaman sejarah (X1) dan lingkungan sosial (X2).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Menurut Sugiyono, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (2008). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kesadaran sejarah (Y).

Guna memperjelas penelitian ini, variabel-variabel tersebut secara operasional didefinisikan sebagai berikut:

1) Pemahaman sejarah (X1) sebagai variabel bebas pertama adalah total skor yang dikumpulkan dengan tes berdasarkan kemampuan siswa untuk menjawab soal-soal pada aspek kognitif. Pemahaman sejarah merupakan

(6)

kecenderungan berfikir yang merefleksikan nilai-nilai positif dari peristiwa sejarah dalam kehidupan sehari-sehari, sehingga kita menjadi lebih bijak dalam melihat dan memberikan respon terhadap berbagai masalah kehidupan. Adapun indikator pemahaman sejarah meliputi pengetahuan tentang suatu peristiwa sejarah mulai dari latar belakang peristiwa, proses berlangsungnya, berakhirnya suatu peristiwa, hingga nilai-nilai yang diambil dari suatu peristiwa sejarah untuk memahami hal-hal yang terjadi pada masa kini dan masa yang akan datang.

2) Lingkungan sosial (X2) sebagai variabel bebas kedua. Lingkungan sosial merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan segala aturan lain yang saling memengaruhi dalam kehidupan bermasyarakat, yang dalam penelitian ini mencakup interaksi remaja dan norma-norma masyarakat di sekitarnya. Adapun indikator lingkungan sosial dalam penelitian ini adalah hubungan siswa dengan siswa, hubungan siswa dengan guru dan staff sekolah, kondisi sekolah, fasilitas sekolah, dan cara mengajar guru. Total skor didapat dari pengisian angket oleh siswa.

3) Kesadaran sejarah (Y) sebagai variabel terikat yaitu total skor yang dikumpulkan dengan seperangkat angket. Kesadaran sejarah mengandung pengetahuan tentang sejarah, logika kesejarahan, hikmah kesejarahan dengan menggunakan masa lampau sebagai cermin untuk membangun kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang. Adanya dimensi waktu lampau, kini, dan yang akan datang memperlihatkan bahwa sejarah adalah suatu proses. Adapun indikator kesadaran sejarah dalam penelitian ini adalah menghayati makna dan hakikat sejarah bagi masa kini dan masa yang akan datang, mengenal diri sendiri dan sejarah bangsanya, serta menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah bangsa.

E. Pengumpulan Data

Suatu penelitian membutuhkan data- data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data merupakan cara- cara yang

(7)

ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan menggunakan suatu alat tertentu.

Teknik pengumpulan data yang digunakan harus sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh dasar yang kuat untuk pembuktian hipotesis yang telah dirumuskan.

Menurut Arikunto, “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga hasilnya mudah diolah” (2002: 136).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu:

1. Teknik Angket a. Pengertian angket

Menurut Arikunto, angket atau kuesioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang diketahui (2010).

b. Jenis angket

Angket atau kuesioner dapat dibedakan dalam beberapa jenis tergantung pada sudut pandangnya yaitu:

1) Dipandang dari cara menjawab:

a) Kuesioner terbuka, memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b) Kuesioner tertutup, sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari jawaban yang diberikan:

a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang

orang lain.

3) Dipandang dari bentuknya:

(8)

b) Kuesioner isian, yaitu sama dengan kuesioner terbuka.

c) Check list, yaitu sebuah daftar dimana responden tinggal

membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai.

d) Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teknik angket tertutup secara langsung yang terdiri atas beberapa pernyataan dengan sejumlah jawaban sebagai pilihan, dengan kata lain orang yang dikenai angket harus memilih jawaban yang telah disediakan dalam angket. Angket menggunakan skala sikap model likert. Angket yang digunakan untuk menggali data tentang lingkungan sosial dan kesadaran sejarah.

c. Prosedur pemilihan angket

Beberapa alasan digunakan angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Data mudah terkumpul.

2) Pengumpulan data akan menghemat tenaga dan biaya.

3) Dapat memperoleh data yang mungkin sulit diungkapkan dengan metode lain.

4) Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.

Disamping mempunyai keuntungan, metode angket juga mempunyai kelemahan yaitu:

1) Kadang jawaban yang dibuat tidak sesuai dengan yang sebenarnya. 2) Bentuknya selalu formal kurang fleksibel.

3) Kadang responden enggan untuk mengisi, lebih-lebih tentang dirinya. Prosedur yang ditempuh dalam menyusun angket pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1)Menentukan konsep variabel penelitian.

2)Menentukan aspek dan indikator yang akan disusun dari variabel penelitian.

(9)

4)Menyusun butir-butir pernyataan.

5)Melakukan uji coba angket (try out) dengan tujuan mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

6)Revisi.

7)Memperbanyak angket sebanyak sampel.

8)Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan setelah mendapat umpan balik dari responden kemudian dianalisis d. Menentukan skor

Setelah angket disusun, kemudian disusun skor dari masing-masing jawaban. Penilaian pada setiap pernyataan di dalam angket ini tergantung dari dua pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif, sebagaimana tampak pada tabel berikut:

Tabel 2.1. Kriteria Skor Tiap Item Angket

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

= 5 = 4 = 3 = 2 = 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

= 1 = 2 = 3 = 4 = 5 (Sumber: Kasmadi & Sunariah, 2013: 76)

Variabel-variabel penelitian diukur dengan dimensi dan indikator yang digunakan dalam butir-butir angket. Variabel yang diukur menggunakan angket adalah lingkungan sosial dan kesadaran sejarah.

2. Tes

Menurut Arikunto, tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan misalnya: melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban, menerangkan, mencoret jawaban yang salah, melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan, dan sebagainya (2012). Dalam penelitian ini tes yang

(10)

digunakan berupa pertanyaan dalam bentuk objektif (pilihan ganda). Setiap butir soal memiliki skor yang sama, yaitu jika benar mendapat poin 1, dan jika salah mendapat poin 0. Tes ini digunakan untuk mengetahui pemahaman sejarah yang telah dipelajari siswa.

F. Validasi Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto, “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati” (2010: 97). Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pemahaman sejarah, angket lingkungan sosial, dan angket kesadaran sejarah. Intrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Dalam penelitian ini untuk menguji instrumen, peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows 16.0.

Untuk lebih mengetahui validitas dan reliabilitas angket-angket tersebut harus dilakukan suatu uji coba. Adapun subjek uji coba angket adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari yaitu diambil 20 siswa yang bukan menjadi anggota sampel tetapi dalam populasi yang sama dengan subjek penelitian. Alasannya bahwa karena jumlah populasi sudah cukup banyak, sehingga sebagian bisa diambil sebagai subjek sampel penelitian dan sisanya bisa diambil sebagai subjek uji coba.

1. Uji Validitas Angket

Menurut Arikunto, “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevaliditan dan keaslian suatu instrumen atau tes” (2010: 97). Untuk mengukur validitas item butir-butir soal dalam instrumen dapat digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson, yang terdiri dari korelasi product moment dengan angka kasar.

Rumus yang digunakan adalah rumus Product Moment, yaitu:

(11)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = jumlah responden penelitian

∑X = jumlah skor X ∑Y = jumlah skor Y

Kriteria pengujiannya:

- Jika hasil pengujian diperoleh rxy>rtabel maka butir pertanyaan angket tersebut valid.

- Jika hasil pengujian diperoleh rxy<rtabel maka butir pertanyaan angket tersebut tidak valid.

Hasil analisis uji coba validitas pada angket lingkungan sekolah diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 butir pertanyaan yang diujicobakan, 26 pertanyaan valid dan ada 4 butir pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan tersebut dinyatakan valid karena nilai rhitung > rtabel yaitu 0.444. Ke-26 pertanyaan yang valid tersebut digunakan untuk penelitian variabel lingkungan sekolah (X2).

Hasil analisis uji coba validitas pada angket kesadaran sejarah diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 butir pertanyaan yang diujicobakan, 26 pertanyaan valid dan ada 4 butir pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan tersebut dinyatakan valid karena nilai rhitung > rtabel yaitu 0.444. Ke 26 pertanyaan yang valid tersebut digunakan untuk penelitian variabel kesadaran sejarah (Y).

2. Uji Reliabilitas Angket

Menurut Arikunto (2010), reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu instrumen. Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius yang mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila data benar dan sesuai dengan kenyataannya,

(12)

maka meskipun diambil beberapa kali hasilnya tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas instrumen dapat dilakukan menggunakan koefisien reliabilitas alpha cronbach dengan rumus:

2 2

1

1

r

1 1 t i

S

S

k

k

Keterangan :

r11 : koefisien reliabilitas tes

k : jumlah butir pernyataan yang valid 2

i

S : varian skor butir 2

t

S : varian butir total (Kasmadi & Sunariah, 2013)

Kriteria besarnya koefisien reliabilitas dalam Arikunto (2010) adalah: 0,80 < r11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi

0,60 < r11 ≤ 0,80 reliabilitas tinggi 0,40 < r11 ≤ 0,60 reliabilitas cukup 0,20 < r11 ≤ 0,20 reliabilitas rendah

0,00 < r11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah

Kriteria pengujian adalah jika harga r11 > rtabel pada taraf signifikan 5% untuk N = 20 yaitu rtabel = 0,444, yang berarti angket tersebut reliabel atau dapat dipercaya, dan sebaliknya jika harga r11 < rtabel berarti angket tersebut tidak reliabel.

Hasil uji reliabilitas angket lingkungan sosial (X2) dan angket kesadaran sejarah (Y) yang dihitung dengan rumus koefisen alpha cronbach dihasilkan nilai rhitung masing masing sebesar 0.890 dan 0.921. Suatu angket dikatakan reliabel jika nilai rhitung > 0.6. Hasil perhitungan reliabilitas menunjukkan bahwa nilai rhitung angket lingkungan sosial = 0.890 > 0.6 dan rhitung angket kesadaran sejarah = 0.921 > 0.6.

(13)

3. Uji Validitas Tes

Menurut Arikunto, sebuah tes dikatakan valid bila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur, atau dapat memenuhi fungsinya sebagai alat ukur. Pada penelitian ini untuk menguji validitas tes digunakan rumus korelasi point biserial karena dalam penelitian ini digunakan soal bentuk pilihan ganda. Pada bentuk soal pilihan ganda ini skor terhadap jawaban setiap soal atau item terdiri atas angka 1 dan 0. Berikut ini rumus korelasi point biserial (2010: 93):

Keterangan:

=

koefisiensi korelasi biserial

= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya.

= rerata skor total

= standart deviasi dari skor total proporsi p = proporsi siswa yang menjawab benar

[ ]

= proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)

Hasil analisis uji coba validitas pada tes pemahaman sejarah diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 butir pertanyaan yang diujicobakan, 27 pertanyaan valid dan ada 3 butir pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan tersebut dinyatakan valid karena nilai rhitung > rtabel yaitu 0.444. Ke-27 pertanyaan yang valid tersebut digunakan untuk penelitian variabel pemahaman sejarah (X1).

(14)

4. Uji Reliabilitas Tes

Soal dinyatakan reliabel bila memberikan hasil yang relatif sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang berbeda pada waktu berlainan. Pada penelitian ini untuk menguji reliabilitas tes digunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-20) sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p)

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi (varians) dari tes (Arikunto, 2010: 115).

Hasil uji reliabilitas tes pemahaman sejarah (X1) yang dihitung dengan rumus koefisen alpha cronbach dihasilkan nilai rhitung sebesar 0.937. Hasil perhitungan reliabilitas menunjukkan bahwa nilai rhitung tes pemahaman sejarah sejarah = 0.937 > 0.6.

Berdasarkan kriteria di atas, dapat disimpulkan bahwa tes pemahaman sejarah (X1), angket lingkungan sosial (X2), dan angket kesadaran sejarah dinyatakan reliabel (Y).

Tabel 2.2. Hasil Uji Reabilitas Tes Pemahaman Sejarah (X1), Angket Lingkungan Sosial (X2) dan Kesadaran Sejarah (Y)

Variabel alpha cronbach Tes Keterangan Pemahaman sejarah 0.937 Reliabel sangat tinggi

Lingkungan sosial 0.890 Reliabel sangat tinggi Kesadaran sejarah 0.921 Reliabel sangat tinggi

(15)

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam suatu penelitian harus berorientasi pada bentuk hipotesis dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut harus segera dianalisis untuk menguji kebenaran hipotesis dan juga memperoleh suatu kesimpulan, dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan antara pemahaman sejarah terhadap kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari tahun ajaran 2015/2016.

2. Hubungan antara lingkungan sosial terhadap kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari tahun ajaran 2015/2016.

3. Hubungan secara bersama-sama antara pemahaman sejarah dan lingkungan sosial terhadap kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari tahun ajaran 2015/2016.

Sebelum data dianalisis maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian prasyarat analisis dengan uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji linearitas dimaksudkan untuk mendeteksi adanya hubungan linier antara variabel X dan Y.

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dan uji linieritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis mempunyai sebaran yang normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Chi Kuadrat (Arikunto, 2010: 333), yaitu:

(16)

Keterangan:

X2 = Chi Kuadrat

= frekuensi yang diperoleh dari sampel = frekuensi yang diharapkan

Kriteria Uji :

Apabila dari perhitungan harga X2hitung < X2tabel, maka ada perbedaan yang meyakinkan antara dan , sehingga sebaran normal. Apabila dari perhitungan harga X2hitung > X2tabel, maka tidak ada perbedaan yang menyakinkan antara dan , sehingga sebaran tidak normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sudjana (2005) untuk menguji linieritas variabel X terhadap Y, dapat digunakan rumus sebagai berikut.

) G ( RJK ) TC ( RJK F Keterangan : F = koefisien regresi

RK reg = rerata kuadrat garis regresi RK res = rerata kuadrat residu

Dengan menetapkan harga-harga:

a. JK

 

G =

 

               2 1 1 2 1 n Y Y JK (TC) = JK (S)-JK (G) dimana JK (S) = JK (T)-JK (a)-JK(b/a) JK (T) = ∑Y 2 JK (a) = n Y

2

(17)

JK (b/a) = b

 

n Y X XY b =

 

2 2

X X n Y X XY n b. dk (TC) = k-2 c. dk (G) = n-k d. RJK (TC) = ) ( ) ( TC dk TC JK e. RJK (G) = ) ( ) ( G dk G JK Keterangan:

JK (G) : Menyatakan jumlah kuadrat

JK (TC) : Menyatakan jumlah kuadrat tuna cocok

dk : Derajat kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat yang berbeda-beda)

untuk tuna cocok (TC)= k-2; untuk galat (G) = n-k RJK (TC) : Menyatakan rata-rata jumlah kuadrat

RJK (G) : Menyatakan rata-rata jumlah kuadrat galat Kriteria uji linearitas adalah:

- Jika hasil perhitungan diperoleh Fhitung < Ftabel, maka dapat dinyatakan bahwa variabel X linear terhadap Y.

- Jika hasil perhitungan diperoleh Fhitung > Ftabel, maka dapat dinyatakan bahwa variabel X tidak linear terhadap Y.

2. Uji Hipotesis

a. Analisis regresi berganda

Langkah awal sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian adalah dengan regresi linier berganda. Analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Adapun persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah:

(18)

Y = a+b1X1+b2X2+...bnXn

Untuk mendapatkan nilai a, b1 dan b2 dilakukan dengan metode kuadrat terkecil menggunakan persamaan-persamaan sebagai berikut:

b1 = 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 ) X X ( ) X X ( -) X ( ) X ( ) Y X ( ) X X ( -) Y X ( ) X (         b2 = 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 ) X X ( -) X ( ) X ( ) Y X ( ) X X ( -) X X ( -) Y X ( ) X (        

Parameter yang ada dapat ditentukan melalui persamaan sebagai berikut: ∑Y= ∑Yn.a + b1∑ X1 + b2∑X2 ∑X1Y = a∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2 ∑X2Y = a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X22 Keterangan: Y = Kesadaran sejarah X1 = Pemahaman sejarah X2 = Lingkungan sosial a = Konstantan b1,b2 = Koefisiensi regresi

n = Banyaknya sampel (Sugiyono, 2005: 217)

Pengujian analisis regresi berganda ini menggunakan bantuan program SPSS.

b. Uji F

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antar variabel maka dilakukan uji keberartian regresi linier ganda atau uji F.

Langkah-langkah pengujian secara umum adalah: 1) Perumusan Hipotesis

(19)

Berarti tidak ada hubungan yang positif antara pemahaman sejarah (X1) dan lingkungan sosial (X2) terhadap kesadaran sejarah (Y). H1 = β1 ≠ β2 ≠ 0,

Berarti ada hubungan yang positif antara kesadaran sejarah (X1) dan sikap nasionalisme (X2) terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran sejarah (Y). (Kasmadi & Sunariah, 2013).

2) Level of Significance (α= 5%)

Dengan derajat kebebasan ( dk ); k, ( n-1-k ) Ftabel = α; k; ( n-1-k ) atau 0,05; k;( n-1-k ) 3) Kriteria pengujian

H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel H0 ditolak apabila Fhitung> Ftabel 4) Perhitungan nilai Fhitung

F = ) k 1 n /( SS R / SSR res   Keterangan:

SSR = Sum of Square-res for the requesting SSRes = Sum Square for the residual 5) Kesimpulan

Dengan membandingkan antara Fhitung, maka akan dapat diambil kesimpulan apakah H0 diterima atau H0 ditolak.

c. Uji T

Digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah pengujian secara umum:

1) Menentukan hipotesis nilai dan hipotesis alternatif H0 : βi = 0,

Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antar variabel independen terhadap variabel dependen.

(20)

H0 : βi ≠ 0,

Berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Menetukan level of significance α = 0,05 Dengan derajat kebebasan = n - 1 –k 3) Kriteria pengujian

H0 diterima apabila –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel

H0 ditolak apabila thitung> ttabel atau thitung< -ttabel 4) Nilai thitung t = Sb -b  Dimana: b = koefisien regresi

Sb = standar of regression coeffifisien β = nilai beta

5) Kesimpulan

Dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel maka dapat diambil kesimpulan H0 ditolak.

6) Sumbangan Relatif ( SR ) dan Sumbangan Efektif ( SE )

Sumbangan relatif maupun efektif digunakan untuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel independen terhadap perubahan variabel dependen (Y). Menurut Hadi, “Sumbangan relatif adalah seberapa besar perbandingan sumbangan antar masing-masing variabel terhadap kriterium” (2004: 41).

Untuk melihat signifikan suatu garis regresi antara kriterium dengan prediktornya yang ditunjuk dari korelasi tiap variabel yang ditelitii dengan menggunakan rumus Sumbangan Relatif sebagai berikut:

(21)

a) Sumbangan Relatif (SR%) SR%X1 = X100% JK ) Y X ( a reg 1 1  SR%X2 = X100% JK ) Y X ( a reg 2 2  b) Sumbangan Efektif SE%X1 = SE%X1.R2 SE%X2 = SE%X2.R2

Gambar

Tabel  1.1.  Jadwal  Kegiatan  Penelitian  Korelasional  tentang  Hubungan  antara  Pemahaman  Sejarah  dan  Lingkungan  Sosial  terhadap  Kesadaran  Sejarah  Siswa  Kelas  XI  IPS  SMA  Negeri  1  Tawangsari  Tahun  Ajaran 2015/2016
Gambar  2.1.    Bagan  Desain  Penelitian  Korelasional  tentang  Hubungan  antara    Pemahaman  Sejarah  dan  Lingkungan  Sosial  terhadap  Kesadaran  Sejarah  Siswa  Kelas  XI  IPS  SMA  Negeri  1  Tawangsari  Tahun  Ajaran 2015/2016
Tabel 2.2. Hasil Uji Reabilitas Tes Pemahaman Sejarah (X 1 ), Angket Lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Pada analisis bivariat dimana uji Chi-Square dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% terhadap 60 responden menunjukkan tidak ada hubungan antara kepatuhan

Dimiliki hingga jatuh tempo ( held-to-maturity ) adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan

Kebiasaan bermain game adalah kesenangan bermain game karena memberi rasa kepuasan tersendiri, sehingga ada perasaan untuk mengulangi kegiatan yang menyenangkan ketika

Hasil evaluasi kerja praktik yang penulis lakukan pada Bank Aceh Syariah Cabang Sigli dalam menjalankan prosedur peningkatan Dana Pihak Ketiga telah sesuai antara teori

'!', Kedisiplinan staf puskesmas harap ditingkatkan lagi, kerja sama dan kinerja yang baik harap dipertahankan dan atau ditingkatkan, kelayakan sarana dan prasarana agar

Selain itu, juga dilakukan analisis data untuk melihat perbedaan hasil pretest dan follow up dengan besarnya Z adalah -1,633 dengan p-value sebesar 0.102 Nilai p-value

Alhamdulillah puji syukur peneliti haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi

Sedangkan indikator untuk kepuasan pelanggan adalah keadilan dalam mendapatkan pelayanan, kesesuaian terhadap lokasi pembayaran, kesigapan petugas didalam pemberiaan