• Tidak ada hasil yang ditemukan

: RARAS PUTRI PRAMESWARI K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": RARAS PUTRI PRAMESWARI K"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN INFORMASI BIMBINGAN TENTANG STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

JURNAL

Oleh :

RARAS PUTRI PRAMESWARI K3109063

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2013

(2)

2

PENGEMBANGAN BAHAN INFORMASI BIMBINGAN TENTANG STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Raras Putri Prameswari dan Sutarno Program Studi Bimbingan dan Konseling

Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK

Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi untuk meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa Sekolah Menengah Atas.

Penelitian dan Pengembangan ini dilaksanakan dengan mengadaptasi konsep Penelitian dan Pengembangan Borg and Gall. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan melalui studi pendahuluan, perencanaan dan pembuatan produk awal, uji ahli, uji praktisi, pembuatan produk akhir serta uji keefektivan produk. Subyek uji produk adalah dua ahli bimbingan dan konseling dan tiga orang guru bimbingan dan konseling. Subyek uji keefektivan produk adalah 29 siswa kelas XII IPA 4 SMA Negeri 5 Surakarta. Data yang dikumpulkan adalah data untuk mengukur kelayakan dan keefektivan produk. Teknik pengumpulan data untuk mengukur kelayakan produk dengan menggunakan lembar penilaian uji ahli dan uji praktisi. Teknik pengumpulan data untuk mengukur keefektivan produk dengan angket kemampuan pengambilan keputusan karir siswa Sekolah Menengah Atas. Analisis data memanfaatkan aplikasi SPSS 16.0

Hasil uji ahli produk yang dikembangkan mendapatkan kelayakan dengan penilaian ahli I sebesar 80,83 % dan penilaian ahli II sebesar 81,67%. Dalam uji praktisi produk mendapatkan kelayakan dengan penilaian praktisi I sebesar 81,67%, praktisi II sebesar 80,83%, praktisi III 85,83%. Uji hipotesis menunjukkan nilai thitung sebesar 7,588 dan ttabel 1,701, thitung> ttabel (dengan taraf signifikansi 0,000<0,05). Diketahui bahwa ada perbedaan kemampuan pengambilan keputusan karir yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberi bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi.

Simpulan hasil penelitian ini adalah dihasilkan bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir bagi siswa sekolah menengah atas. Bahan informasi tersebut telah memenuhi kriteria kelayakan produk berdasarkan uji ahli dan uji praktisi serta terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa.

Kata Kunci : pengembangan, bahan informasi, studi lanjut ke perguruan tinggi, kemampuan pengambilan keputusan karir

(3)

3

DEVELOPMENT INFORMATION MATERIAL OF STUDIES INTO COLLEGE TO IMPROVE CAREER DECISION MAKING SKILL FOR

HIGH SCHOOL STUDENTS Raras Putri Prameswari dan Sutarno Program Studi Bimbingan dan Konseling

Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Sebelas Maret

ABSTRACT

The purpose of research and development is produce information materials of studies into college to improve career decision making of High School Students. Research and development is carried out by adapting the concept of Research and Development by Borg and Gall.

Research and development activities through the Preliminary Study, planning and manufacturing of initial product, experts test, practitioners test, making final product and effectiveness test of the product. The subject of product test are two expert of guidance and counseling and three teachers of guidance and counseling. Subjects of effectiveness product test were 29 students of class XII exact 4 SMA Negeri 5 Surakarta. The data collected to measure the feasibility and effectively of the product. Data collection techniques to measure feasibility assessment product by using the form. Data collection techniques to measure the effectiveness of the product with career decision-making skill questionnaire for high school students. Data analysis utilizing SPSS 16.0

In expert test, the product was rated 80,83 % by the first expert and 81,67 % by the second expert. In a practitioner test, the product was rated 81,67 % by first practitioner, 80,83 % by second practitioner, and 85,83 % by third practitioner. Based on the result of hypothesis, it is known tscore =7.588 and ttable= 1,701 (0,000 with significance <0,05), t score>t table. It means that there are difference in the value of career decision-making skill significantly between before and after treatment were treated using information material of studies into college.

The result of research and development is produce material information to student about the college to improve the career decision-making skill for high school students. The information materials have met the eligibility criteria based on expert testing and product testing as well as effective practitioners to improve students’ career decision-making skills.

Keywords: development, information materials, studies into college, career decision-making skills

(4)

4 A. PENDAHULUAN

Jumlah kesalahan, kekeliruan dan ketidaktepatan dalam memilih program studi di perguruan tinggi yang sering dihadapi oleh para siswa SMA merupakan masalah-masalah yang bersangkutpaut dengan pengambilan keputusan karir. Super (dalam Winkel dan Hastuti, 2004: 632-633) berpendapat ”Ada masa-masa tertentu dalam kehidupan individu selalu berhadapan pada tugas-tugas perkembangan karir tertentu yang salah satunya yaitu perencanaan garis besar masa depan antara 14-18 tahun, yang terutama bersifat kognitif dengan meninjau diri sendiri dan situasi hidupnya”. Merujuk pada pendapat tersebut siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berusia antara 16-18 tahun memiliki tugas perkembangan karir yaitu mengambil keputusan karir yang berhubungan dengan persiapan dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Kurangnya informasi yang memadai tentang studi lanjut ke perguruan tinggi adalah salah satu penyebab siswa melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan karir setalah lulus SMA, misalnya dalam hal pemilihan jurusan/program studi di perguruan tinggi. Dikemukakan oleh Ibrahim (2012) bahwa siswa cenderung memilih program studi atas dasar tren serta tanpa perencanaan yang matang. Beberapa mahasiswa di perguruan tinggi gagal dan menyesal setalah masuk ke dalam program studi tertentu di perguruan tinggi dan memilih keluar atau dikeluarkan (dropout) oleh pihak kampus.

Beberapa kasus dropout disebabkan karena adanya kesalahan dalam pemilihan perguruan tinggi dan program studi di perguruan tinggi sehingga seorang mahasiswa tidak mampu menyelesaikan pendidikannya. Tidak sesuainya kemampuan, bakat dan minat dimiliki dengan sering menjadi

(5)

5 penyebab peserta didik merasa berat dan tidak cocok untuk menyelesaikan pendidikannya. Ibrahim (2012) berpendapat bahwa ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan jika ternyata terdapat kesalahan dalam pengambilan keputusan karir, antara lain 1) berapa banyak kerugian materi, mental, dan waktu yang terbuang, 2) waktu yang harus dihabiskan untuk mengatasi ketertinggalan dan mencapai sukses masa depan 3) uang yang harus dihabiskan 4) orang yang dikecewakan, serta 5) berbagai stress akibat rasa bersalah, kalah, dan umur. Melihat berbagai kerugian yang akan ditimbulkan jika terjadi kesalahan dalam memilih perguruan tinggi tersebut mengharuskan siswa untuk memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan karir yang tepat.

Mengambil keputusan dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi tidak mudah. Ada beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan dalam memilih program studi di perguruan tinggi.

”Faktor-faktor yang

diperhitungkan/dipertimbangkan adalah kebutuhan, minat, kapasitas, nilai-nilai dan kesempatan” (Yusuf,2011:84).

Dari penjelasan di atas, siswa perlu memiliki gambaran yang tepat sebelum mengambil keputusan karir. Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa membuat suatu keputusan karir dalam studi lanjut adalah masalah yang sering dijumpai oleh siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 5 Surakarta diketahui penyebab siswa mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan karena siswa belum memiliki pandangan atau gambaran yang jelas tentang karir yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Siswa mengalami kebingungan, keraguan, serta kesulitan untuk mempersiapkan diri dalam memilih bidang atau program pendidikan, fakultas dan jenis perguruan tinggi yang

(6)

6 dibutuhkan pasca studi di SMA. Selain itu beberapa siswa dalam pengambilan keputusan masih bergantung kepada orang tua atau teman.

Guru bimbingan dan konseling memiliki peran untuk membantu siswa dalam membuat keputusan karir. Pengambilan keputusan karir bersifat individual sesuai dengan konteks kebutuhan masing-masing siswa. Oleh karena itu, peran guru bimbingan dan konseling sangat diperlukan untuk menyiapkan informasi tentang studi lanjut ke perguruan tinggi. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam hal tersebut adalah dengan memberikan layanan informasi tentang studi lanjut ke perguruan tinggi. Informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa.

Namun, guru bimbingan dan konseling memiliki hambatan dalam memberikan layanan informasi. Hambatan tersebut dalam hal terbatasnya waktu tatap muka dengan siswa di dalam

kelas. Dalam satu minggu guru bimbingan dan konseling hanya memiliki satu jam tatap muka dengan durasi 45 menit. Bahkan dalam kegiatan pengumpulan data yang dilakukan pada guru bimbingan dan konseling, menunjukkan bahwa di SMA negeri sekota Surakarta hanya terdapat dua diantara delapan sekolah negeri yang guru bimbingan dan konselingnya memiliki jadwal masuk kelas. Melihat kondisi tersebut pemberian layanan informasi tentang studi lanjut ke perguruan tinggi akan cenderung kurang maksimal. Untuk keperluan tersebut diperlukan suatu inovasi dalam pemberian layanan informasi karir.

Inovasi dalam pemberian layanan Informasi diperlukan dengan tujuan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Personil bimbingan dan konseling di sekolah perlu lebih kreatif dan tidak lagi terpaku dalam hambatan yang mengganggu kinerja. Penemuan cara-cara baru atau media baru dalam rangka

(7)

7 meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa perlu dikembangkan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka

peneliti mengadakan

pengembangan bahan informasi bimbingan studi lanjut ke perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir bagi siswa Sekolah Menengah Atas. Dengan disusunnya bahan informasi bimbingan tersebut diharapkan dapat membantu siswa untuk menggali informasi tentang proses pembuatan keputusan baik dalam memilih perguruan tinggi maupun memilih bidang ilmu yang akan dipelajari di perguruan tinggi. B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan dilakukan berdasarkan pertimbangan kesesuaian dengan tujuan penelitian adalah Research and Development (R&D) atau penelitian pengembangan. Penelitian ini bertujuan menciptakan bahan informasi bimbingan yang merupakan salah satu produk pendidikan maka

model penelitian yang digunakan adalah model penelitian dan pengembangan.

Prosedur penelitian melalui beberapa langkah yaitu studi pendahuluan, perencanaan dan pembuatan produk awal (produk I), uji ahli dan perbaikan produk awal (produk I), uji lapangan terbatas (uji praktisi) dan perbaikan produk II, serta pembuatan produk akhir (produk III) dan uji keefektifan produk

Rancangan uji produk terdiri atas uji ahli, uji praktisi, dan uji keefektifan produk. Instrumen yang digunakan pada uji ahli dan praktisi adalah menggunakan lembar penililaian. Instrumen yang digunakan pada uji keefektifan produk menggunakan instrumen angket kemampuan pengambilan keputusan karir siswa. Subyek uji produk terdiri atas dua ahli dalam bidang bimbingan dan konseling, tiga guru bimbingan dan konseling, serta siswa di kelas XII IPA 4 SMA Negeri 5 Surakarta. Analisis hasil dari data yang telah dikumpulkan menggunakan suatu

(8)

8 instrumen yaitu lembar penilaian. Lembar penilaian dibuat untuk menilai dan mengevaluasi produk yang dihasilkan untuk menentukan kelayakan produk. Validitas form penilaian uji ahli dan uji praktisi menggunakan expert judgement (pertimbangan ahli). Uji keefektifan produk dianalisis dengan menggunakan rumus t-test. ”Rumus t-test adalah salah satu teknik analisis data yang digunakan dalam desain penelitian pre-experiment one group

pretest-posttest”(Suharsimi Arikunto,

2002:275).

Tujuan digunakan rumus t-test adalah untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara dua mean sampel yaitu mean kemampuan pengambilan keputusan karir setelah diberi

treatment berupa pemberian

bahan informasi bimbingan studi lanjut ke perguruan tinggi dan sesudah diberi bahan informasi bimbingan studi lanjut ke perguruan tinggi.

C. HASIL PEMBAHASAN

Penelitian dan pengembangan dilakukan dengan melakukan beberapa langkah yaitu studi pendahuluan, perencanaan dan pembuatan produk awal (produk I), uji ahli dan perbaikan produk awal (produk I), uji lapangan terbatas (uji praktisi) dan perbaikan produk II, serta pembuatan produk akhir (produk III) dan uji keefektifan produk. Secara rinci pembahasan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hasil Studi Pendahuluan

Hasil studi lapangan dan studi literatur tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir bagi siswa Sekolah Menengah Atas dapat dikembangkan lebih lanjut. Hasil tersebut menjadi dasar dan acuan dalam pengembangan bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan di SMA Negeri 5 Surakarta

(9)

9 2. Perencanaan dan Pembuatan

Produk Awal (Produk I)

Berdasarkan kesimpulan hasil studi pendahuluan maka penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi untuk meningkatkan pengambilan keputusan karir bagi Siswa Sekolah Menengah Atas. Bentuk, isi, dan struktur bahan informasi diadaptasi dari modul agar dapat dipelajari secara mandiri oleh siswa. Penyajian materi disajikan dalam dua bahan informasi. Setiap bahan terdapat tujuan yang hendak dicapai dari setiap pembahasan beserta kompetensi yang ingin dicapai. Akhir pembahasan terdapat rangkuman dan bahan latihan untuk dikerjakan oleh siswa untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang tertulis. 3. Uji Ahli dan Perbaikan Produk

Awal (Produk I)

Berdasarkan hasil uji ahli yang telah dilakukan oleh ahli I dan ahli II di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa pada format A diperoleh hasil ahli I menilai bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa SMA memiliki prosentase kelayakan 80,83 % sehingga dinyatakan bahan informasi bimbingan tersebut layak digunakan. Ahli II menilai bahwa bahan informasi tersebut memiliki tingkat kelayakan sebesar 81,67% sehingga bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa SMA layak digunakan. 4. Hasil Uji Praktisi

Berdasarkan hasil uji praktisi yang telah dilakukan oleh praktisi I, praktisi II, dan praktisi III di peroleh hasil yaitu pada format A praktisi I menilai bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa SMA memiliki prosentase

(10)

10 kelayakan 81,667% sehingga dinyatakan bahan informasi tersebut layak digunakan. Praktisi II menilai bahwa bahan informasi tersebut memiliki tingkat kelayakan sebesar 80,83% sehingga bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa SMA layak digunakan. Praktisi III menilai bahwa bahan informasi tersebut memiliki tingkat kelayakan sebesar 85,83%. Berdasarkan hasil uji praktisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir bagi siswa SMA tersebut valid/layak digunakan.

5. Pembuatan Produk Akhir Setelah melalui uji praktisi, produk II direvisi sesuai dengan hasil uji praktisi. Produk tersebut disempurnakan menjadi produk akhir (produk III). Produk III merupakan produk akhir yang

dihasilkan. Produk III direvisi berdasarkan saran yang diberikan oleh praktisi.

6. Uji Keefektifan Produk

Uji keefektifan produk dilakukan kepada kelas XII IPA 4 SMA Negeri 5 Surakarta yang terdiri atas 29 siswa di luar siswa yang menjadi kelompok uji validitas. Uji efektifitas dalam penelitian ini menggunakan metode one group pretest posttest design. Dengan demikian hanya ada satu kelompok penelitian yang akan diberikan treatment. Kelompok eksperimen diberikan angket sebelum treatment dan sesudah treatment dilakukan, data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Paired Sampels

Test. Kesimpulan pengujian

hipotesis dalam penelitian ini adalah uji hipotesis menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa:

Bahan bimbingan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi efektif untuk meningkatkan kemampauan pengambilan keputusan karir siswa

(11)

11 kelas XII IPA 4 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014

D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan

Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Penelitian dan pengembangan ini telah menghasilkan produk berupa bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa sekolah menengah atas. Produk ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa. Proses menghasilkan produk tersebut sebagai berikut:

b. Studi pendahuluan yang terdiri atas studi lapangan dan studi literatur disimpulkan bahwa bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi bagi siswa sekolah menengah atas diperlukan guna meningkatkan

kemampuan pengambilan keputusan karir siswa sekolah menengah atas. Hasil studi pendahuluan tersebut digunakan sebagai dasar acuan dalam penyusunan produk. c. Hasil uji ahli disimpulkan

bahwa produk layak digunakan. Produk disempurnakan dengan melakukan perbaikan-perbaikan dari beberapa saran yang diberikan oleh ahli. d. Hasil uji praktisi disimpulkan

bahwa produk layak digunakan. Menurut hasil penilaian guru bimbingan dan konseling di SMA Negeri 5 Surakarta sebagai praktisi yang menilai produk disimpulkan bahwa bentuk, isi, dan cara penggunaan produk telah sesuai dengan kriteria kelayakan produk. Produk disempurnakan dengan melakukan perbaikan-perbaikan yang diberikan oleh praktisi hingga produk siap diuji keefektifannya

e. Uji keefektifan produk dengan 29 siswa kelas XII IPA 4 SMA

(12)

12 Negeri 5 Surakarta sebagai subyek uji keefektifan produk disimpulkan bahwa bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi untuk meningkatkan pengambilan keputusan karir siswa sekolah menengah atas efektif untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa.

2. Saran

Kegiatan pemberian layanan bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab dan peran guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, dan siswa sebagai penerima layanan. Sehubungan dengan hal tersebut, berikut adalah saran peran serta mereka dalam pengembangan bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi bagi siswa sekolah menengah atas. a. Saran bagi Kepala Sekolah

1) Kepala sekolah perlu menetapkan kebijakan dalam kegiatan pemberian layanan bimbingan karir di

sekolah perlu

menggunakan bahan

informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi bagi siswa sekolah menengah atas. 2) Kepala sekolah diharapkan

selalu melakukan interaksi dan kerjasama dengan guru bimbingan karir dalam hal meninjau setiap pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling agar pemberian layanan guru bimbingan dan konseling kepada siswa optimal.

b. Saran bagi Guru Bimbingan dan Konseling

1) Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama kegiatan berlangsung agar siswa terangsang dalam membuat keputusan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, guru bimbingan dan konseling perlu mengembangkan

ketrampilan dalam

membantu siswa

mengambil keputusan karir setelah lulus dari sekolah

(13)

13 menengah atas. Guru bimbingan dan konseling juga perlu memperbanyak informasi tentang perguruan tinggi, serta mengikuti perkembangan informasi mengenai studi lanjut ke perguruan tinggi yang berubah setiap tahunnya.

2) Guru bimbingan dan konseling perlu tetap melakukan peninjauan terhadap siswa dalam penggunaan bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi oleh siswa walaupun bahan informasi dapat digunakan secara mandiri oleh siswa. Guru Bimbingan dan konseling perlu memberikan penjelasan kepada siswa apabila ada bagian yang tidak dimengerti oleh siswa.

c. Saran bagi siswa

1) Siswa perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengambilan keputusan karir setelah lulus dari sekolah menengah atas. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir adalah dengan membaca dan memperlajari bahan informasi bimbingan tentang studi lanjut ke perguruan tinggi yang telah dikembangkan.

2) Siswa juga diharapkan dapat mempelajari bahan informasi secara mandiri dengan membaca secara saksama setiap bagian-bagian bahan informasi agar dapat mengambil keputusan karir sesuai dengan keadaan diri masing-masing siswa.

(14)

14

DAFTAR PUSTAKA

Winkel WS dan Hastuti. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo

Ibrahim,Ratih. (2012). Panduan memilih Perguruan Tinggi. Jakarta: Pusat Data dan Analisa Tempo

Yusuf, Syamsu. (2012). Psikologi Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik.

Referensi

Dokumen terkait

Dadang Sudarya,

[r]

Oleh Polri Terhadap Korban Praktek Penipuan Melalui Kartu Kredit. Menyatakan bahwa Penulisan Hukum/Skripsi ini bukan merupakan plagiasi, benar- benar saya

Kegiatan manusia lainnya yang juga dapat mengakibatkan terganggunyab. daur air,

Hal ini diduga lahan yang digunakan untuk penelitian telah digunakan sebelumnya sehingga unsur hara masih tersedia di tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

Pada penelitian ini fillet ikan tuna diberikan 5 perlakuan yaitu kontrol (tanpa perendaman), direndam pada ERW selama 10, 20, dan 30 menit, serta direndam pada larutan klorin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Sementara dalam artian sempit (mikro), Liliwery mendefinisikan sosiologi komunikasi sebagai cabang dari sosiologi yang mempelajari atau yang menerangkan mengenai