• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan pada 130 karyawan bagian produksi, di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan pada 130 karyawan bagian produksi, di"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 5

ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1. Karakteristik Responden

Pengumpulan data dilakukan pada 130 karyawan bagian produksi , di PT Indo C . Data yang diperoleh menunjukkan adanya karakteristik responden sebagai berikut :

Tabel 5. 1. Karakteristik Responden PT Indo C , Bulan Juli 2004

No Karakteristik Responden Jumlah %

Wanita 84 64.62

1 Jenis Kelamin Pria 46 35.38

25 tahun < 47 36.15 2 Usia 25-30 tahun 83 63.85 SMU/STM 96 73.85 D1 8 6.15 3 Pendidikan D3 26 20 Lajang 104 80 4 Status Menikah 26 20 0-2 anak 113 86.92

5 Jumlah Anak > 2 anak 17 13.08

0- 6 bulan 22 16.92

6-12 bulan 69 53.08

6 Pengalaman kerja

> 12 bulan 39 30

5.2. Analisis Hasil Penelitian 5.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Langkah awal untuk menguji kebenaran hipotesis adalah menguji validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner-kuesioner. Dalam penelitian ini , uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada seluruh variabel, yakni komitmen organisasi, job insecurity dan intensi turnover.

(2)

a. Uji validitas.

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Syarat yang harus dipenuhi adalah :

i. Korelasinya harus positif.

ii. Nilai r (koofisien korelasi) hitung harus lebih besar atau sama dengan r tabel.

iii. Nilai p ≤ 0.05 ( taraf signifikansi 5%).

Berdasarkan hasil survai pendahuluan diperoleh 30 responden yaitu karyawan bagian produksi. Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada alat ukurnya (kuesioner) dengan total pertanyaan untuk variabel Intensi Turnover(Y), Komitmen organisasi (X1) dan Job insecurity (X2) sebanyak 74 pertanyaan.

Hasil uji validitas yang dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi

product moment, maka didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 5.2. Uji validitas item Kuesioner.

Variabel Jumlah Butir Jumlah butir gugur No Butir Gugur

Y 24 butir 9 butir 56, 58, 61, 62, 66, 67, 69, 73, 74

X1 30 Butir 9 butir 2, 8, 9, 11, 14, 15, 17, 18, 19 X2 20 Butir 8 Butir 31, 34, 38, 39, 40, 42, 46, 47

Hasil perhitungan uji validitas didapatkan ada beberapa atribut pertanyaan yang nilainya kurang dari nilai korelasi pearson (r) pada = 0.05, sebesar r = 0,367 sehingga atribut-atribut tersebut tidak dipakai lagi dari kuesioner tersebut karena tidak dapat mengukur aspek yang sama. Setelah 24 atribut tersebut dihilangkan kemudian dihitung nilai reliabilitasnya dan dengan metode belah dua dan didapatkan hasil nilai R = 0,97 artinya 97% kusioner tersebut cukup handal untuk mengukur

(3)

5.2.2. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan identitas .Berdasarkan hasil analisis tersebut apabila dibuat tabulasi silang antara setiap karakteristik responden dengan keinginannya keluar atau intensi turnovernya dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

31 49 80 15 35 50 46 84 130 0 20 40 60 80 100 120 140

Pria Wanita Total

Jenis Kelamin Karyawan

Ju m la h K ar ya w an Intensi Keluar Intensi Bertahan Total

Grafik 5.1. Perbandingan Jumlah karyawan dengan Intensi turnover Berdasar Jenis Kelamin di PT IndoC Juli 2004

Data penelitian menunjukkan bahwa tingkat intensi turnover dari keseluruhan karyawan di PT Indo C adalah sangat besar, yakni 80 orang atau 61.54% dari keseluruhan responden. Secara implisit hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang menjadi penyebab intensi untuk keluar dari pekerjaan lebih tinggi dibanding intensi untuk bertahan. Faktor-faktor yang mendasari munculnya keinginan keluar dari pekerjaan perlu diperhatikan oleh perusahaan, agar karyawan yang melakukan

(4)

b. Berdasarkan Usia 29 51 80 18 32 50 47 83 130 0 20 40 60 80 100 120 140

< 25 tahun 25-30 tahun Total Lama Bekerja Ju m la h K ar ya w an Intensi Keluar Intensi bertahan Total

Grafik 5.2. Perbandingan Jumlah karyawan dengan intensi turnover berdasar Usia di PT Indo C Juli 2004

Data dari grafik 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di bagian produksi berusia antara 25-30 tahun yakni sebanyak 51 orang atau 39.23% dari keseluruhan karyawan.

c. Berdasarkan Jenjang Pendidikan

56 7 17 80 40 1 9 50 96 8 26 130 0 20 40 60 80 100 120 140 SMU D1 D3 Total Jenjang Pendidikan Ju m la h K ar ya w an Intensi Keluar Intensi Bertahan Total

Grafik 5.3. Perbandingan Jumlah karyawan dengan Intensi turnover berdasar Jenjang Pendidikan di PT Indo C Juli 2004

(5)

Jumlah karyawan yang berpendidikan SMU / STM di PT Indo C pada bagian produksi adalah 96 orang atau 73.85% dari keseluruhan karyawan. Jumlah karyawan yang memiliki intensi keluar dengan jenjang pendidikan SMU/STM adalah sebanyak 56 orang atau 43.08%.

d. Berdasarkan Status Pernikahan

14 66 80 12 38 50 26 104 130 0 20 40 60 80 100 120 140

Menikah Lajang Total

Status Pernikahan Ju m la h K ar ya w an Intensi Keluar Intensi Bertahan Total

Grafik 5.4. Perbandingan Jumlah Karyawan dengan Intensi turnover berdasar Status Pernikahan di PT Indo C , Juli 2004

Sebagian besar karyawan yang bekerja di bagian produksi adalah masih berstatus lajang, yakni 104 orang atau 80% dari keseluruhan responden . Jumlah karyawan dengan status lajang tersebut nampaknya hampir separuh lebih yakni sebanyak 66 orang atau 50.77% menginginkan atau memiliki intensi untuk keluar dari pekerjaannya.Jumlah karyawan yang telah menikah adalah 26 orang, namun jumlah yang memiliki intensi untuk keluar dari pekerjaan lebih banyak dibanding yang memiliki intensi untuk tetap bertahan di . Nampaknya di PT Indo C faktor status pernikahan tidak terlalu berperan terhadap keputusan untuk keluar atau bertahan di pekerjaan.

(6)

e. Berdasarkan Jumlah Anak 72 8 80 41 9 50 113 17 130 0 20 40 60 80 100 120 140

0-2 anak > 2 anak Total Jumlah Anak Ju m la h K ar ya w an Intensi Keluar Intensi Bertahan Total

Grafik 5.5. Perbandingan Jumlah karyawan dengan Intensi turnover berdasar Jumlah Anak di PT Indo C Juli 2004

Jika sebagian besar dari karyawan adalah berstatus lajang, maka bisa dilihat di grafik bahwa karyawan yang memiliki intensi keluar adalah karyawan yang belum memiliki anak, atau jumlah anak tidak lebih dari 2 orang. Hal ini wajar karena memang sebagian responden masih berstatus lajang.

f. Lama Bekerja 15 39 26 80 7 30 13 50 22 69 39 130 0 20 40 60 80 100 120 140

0-6 Bulan 6-12 Bulan > 12 Bulan Total Lama Bekerja Ju m la h K ar ya w an Intensi keluar Intensi bertahan Total

Grafik 5.6. Perbandinagn Jumlah Karyawan dengan Intensi Turnover berdasar Lama Bekerja di PT Indo C , Juli 2004

(7)

Nampak dari berbagai grafik diatas gambaran atau deskripsi dari responden adalah 80 orang atau 61,54% responden mempunyai keinginan untuk keluar dari pekerjaan.. Jika dilihat dari grafik jumlah karyawan yang ingin keluar dari pekerjaan adalah 51 orang atau 39,23% berusia 25-30 tahun. Jumlah terbesar yakni 56 orang atau 43,08% berlatar belakang pendidikan berpendidikan SMU. Status responden yang lajang dan memiliki intensi keluar sebanyak 66 orang atau 50,77% . Apabila keinginan untuk keluar atau intensi turnover dihubungkan dengan besarnya komitmen organisasi serta job insecurity dari karyawan, maka dapat dilihat di grafik sebagai berikut : 3 56 21 80 0 17 33 50 3 73 54 130 0 20 40 60 80 100 120 140

KO Rendah KO Sedang KO Tinggi Total Tingkat Komitmen Ju m la h K ar ya w an Intensi Keluar Intensi Bertahan Total Grafik 5.7. Perbandingan Jumlah Karyawan dengan Intensi Turnover berdasar Tingkat

Komitmen Organisasi di PT Indo C Juli 2004

Berdasarkan tabulasi silang antara intensi turnover dan komitmen organisasi , diketahui bahwa responden yang memiliki keinginan terbesar untuk keluar dari pekerjaannya adalah karyawan yang memiliki komitmen pada tingkat sedang, yakni sebanyak 56 karyawan 43.08% dari total responden.

(8)

53 27 80 20 30 50 73 57 130 0 20 40 60 80 100 120 140

JI Tinggi JI Rendah Total

Tingkat Job Insecurity

Ju m la h K ar ya w an Intensi Keluar Intensi Bertahan Total

Grafik . 5.8. Perbandingan Jumlah Karyawan dengan Intensi Turnover berdasar Level Job insecurity di PT Indo C , Juli 2004

Apabila keinginan keluar ditabulasikan dengan job insecurity ternyata 53 orang atau 40,77% karyawan yang mempunyai intensi keluar berasal dari karyawan dengan job insecurity tidak aman (terancam) , dan hanya 27 orang atau 20,77% yang merasa aman. Besarnya jumlah responden yang tidak aman mengindikasikan bahwa

Job insecurity di perusahaan tersebut rendah, dimana tidak adanya jaminan kelangsungan masa kerja karyawan.

5.2.3. Hasil Analisis Regresi Logistik

Analisis Regresi Logistik digunakan untuk menentukan pola antara variabel Intensi Turnover (IT) sebagai variabel response (Y) dengan variabel Komitmen Organisasi (KO) sebagai varibel independen X1 dan variabel Job insecurity (JI) sebagai variabel independen X2. Untuk penyebutan selanjutnya, komitmen organisasi adalah KO, job insecurity adalah KI dan intensi turnover adalah IT

(9)

Variabel yang diregresikan adalah adalah variabel komitmen organisasi dan variabel job insecurity, sedangkan variabel responnya adalah intensi keluar dan intensi bertahan, dengan mengkategorikan data seperti telah dijelaskan sebelumnya.

Sebelum melihat pola hubungan , yang perlu dilakukan adalah melihat tingkat intensi karyawan, dengan menggunakan analisi regresi logistik. Dari hasil analisis data diketahui bahwa 61,54% responden mempunyai intensi keluar, 38,46% mempunyai intensi bertahan, dengan demikian dapat dikatakan sebagian besar karyawan berkeinginan besar untuk keluar dari perusahaan tersebut.

Untuk mengetahui pola hubungan antara intensi turnover , komitmen organisasi, dan job insecurity dilakukan analisis Regresi Logistik dan didapatkan hasil seperti pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Hasil Analisis Regresi Logistik

Odds 95% CI Predictor Coef SE Coef Z P Ratio Lower Upper Constant -5.08601 1.04297 -4.88 0.000

Kox1 1.67934 0.396019 4.24 0.000 5.36 2.47 11.65 Jix2

2 1.10515 0.408696 2.70 0.007 3.02 1.36 6.73 Log-Likelihood = -72.081

Test that all slopes are zero: G = 29.071, DF = 2, P-Value = 0.000

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat untuk uji secara parsial yang bertujuan variabel mana saja yang masuk kedalam model berdasarkan nilai P-value (nilai yang dibandingkan dengan nilai =0.05, apabila kurang dari maka koefisien tersebut signifikan atau tidak ada bukti kalau koefisien tersebut sama dengan nol), koefisien untuk nilai konstan, X1 (Kox1), dan X2 (Jix2 (2)) secara signifikan tidak

(10)

bahwa variabel KO dan JI (untuk level tidak aman) berpengaruh terhadap variabel IT. Artinya intensi turnover dari karyawan dipengaruhi oleh komitmen organisasinya dan job insecuritynya pada level tidak aman.

Nilai koefisien komitmen organisasi yang positif (1,68) mengindikasikan adanya pengaruh yang searah antara komitmen organisasi dan intensi turnover. Artinya adalah kenaikan nilai komitmen organisasi akan menaikkan level intensi turnover, dari level ingin keluar menuju level intensi bertahan dengan syarat nilai job insecurity adalah konstan.

Besarnya kenaikan tersebut dapat dilihat pada nilai odds rationya (5.36). Nilai ini mengandung arti bahwa apabila nilai komitmen organisasi naik 5.36 kali, maka intensi turnovernya akan naik 5.36 kali juga . Jika komitmen organisasi dari karyawan mengalami kenaikan sebanyak 5.36 kali, maka kecenderungan karyawan tersebut untuk bertahan di organisasi akan naik 5.36 kali juga.

Nilai koefisien pada variabel JI dengan level tidak aman menunjukkan nilai positif (1,10), mengindikasikan adanya pengaruh yang searah antara JI dan IT. Artinya adalah kenaikan nilai job insecurity akan menaikkan level intensi turnovernya. Besar kenaikan tersebut dapat dilihat pada nilai odds rationya (3.02), yang artinya adalah apabila nilai JI pada level tidak aman naik 3.02 kali, maka intensi

turnover akan naik 3.02 kali juga. Seorang karyawan yang merasakan job insecurity

pada level tidak aman , akan memiliki kecenderungan sebesar 3.02 kali untuk keluar dari pekerjaannya

(11)

Dapat disimpulkan bahwa pengaruh terbesar seorang karyawan memutuskan untuk berniat keluar lebih banyak dipengaruhi oleh komitmen organisasinya yang rendah dan baru kemudian karena perasaan ketidakamanan atas status pekerjaannya.

Uji statistik secara individual tersebut didukung oleh uji secara serentak dengan memperhatikan nilai G pada uji log likelihoodnya, Log likelihood menggambarkan uji statistik untuk hipotesis nol bahwa semua koefisien = 0 dengan hipotesis alternative semua koefisien tidak sama dengan nol. G = 29,071 dengan P-value = 0,000 mengindikasikan bahwa ada kecukupan bukti sekurang-kurangnya satu koefisien tidak sama dengan nol.

Untuk melihat apakah model yang terbentuk sesuai apa tidak dengan kecukupan datanya, ternyata dengan menggunakan berbagai metode pada Tabel 5.4, nilai P-valuenya semua diatas nilai = 0,05, artinya tidak ada cukup bukti bahwa model tidak sesuai dengan kecukupan datanya.

Tabel 5.4. Uji Kesesuaian Model Goodness-of-Fit Tests Method Chi-Square DF P Pearson 0.96625 3 0.809 Deviance 1.17610 3 0.759 Hosmer-Lemeshow 0.64493 2 0.724 Brown: General Alternative 0.76567 2 0.682 Symmetric Alternative 0.08884 1 0.766

(12)

Pada Tabel 5.5 dapat dilihat nilai diskordan dan konkordan yang dihitung dengan membandingkan observasi dengan nilai response yang berbeda . Pada penelitian ini terdapat 130 responden dengan 50 mempunyai IT kecil dan 80 mempunyai IT besar, menghasilkan 50*80 =4000 pasang dengan nilai respon yang berbeda-beda.

Tabel 5.5. Hasil diskordan dan konkordan

Pairs Number Percent Summary Measures

Concordant 2646 66.2 Somers' D 0.52 Discordant 581 14.5 Goodman-Kruskal Gamma 0.64 Ties 773 19.3 Kendall's Tau-a 0.25 Total 4000 100.0

Berdasarkan model suatu pasangan dinamakan konkordan bila seorang individu mempunyai IT kecil dengan kemungkinan tinggi ber IT kecil dan diskordan adalah sebaliknya, pada kasus ini 66,2% adalah konkordan dan 14,5% diskordan, dan nilai ini dapat digunakan untuk meramalkan, contohnya membandingkan nilai Y dugaan dengan himpunan yang berbeda, artinya atribut-atribut untuk mengukur IT karyawan dapat dipergunakan untuk sampel lain (dapat dilihat pada nilai Sommers and Goodman yang mendekati 1).

(13)

Gambar

Grafik  5.1. Perbandingan Jumlah karyawan dengan  Intensi turnover Berdasar Jenis   Kelamin di PT IndoC  Juli 2004
Grafik  5.2. Perbandingan Jumlah karyawan dengan intensi turnover berdasar Usia di                   PT Indo C Juli 2004
Grafik  5.4. Perbandingan  Jumlah Karyawan dengan Intensi turnover berdasar Status                         Pernikahan di PT Indo C ,  Juli 2004
Grafik 5.6. Perbandinagn Jumlah Karyawan dengan Intensi Turnover berdasar Lama Bekerja      di PT Indo C ,  Juli 2004
+2

Referensi

Dokumen terkait

Artinya: “Yang asal pada perintah untuk wajib”. Demikian Imam Syafi’i begitu juga dengan ulama-ulama lain, menghendaki tidak sah nikah tanpa adanya saksi. Imam Syafi’i

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi operasi yang optimum pengurangan chemical oxygen demand (COD) dalam air limbah industri penyamakan kulit

Kompetensi profesional pada hakekatnya menggambarkan seorang pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Guru MTs Plus Walisongo Lampung

Selanjutnya menurut Tola dan Furqon (Suharsaputra, 2010:67) ciri-ciri sekolah efektif adalah (1) tujuan sekolah dinyatakan secara jelas dan spesifik, (2) pelaksanaan

Disebut batik tulis karena perintangan warnanya dibutuhkan dengan cara seperti menulis dengan menggunakan alat bernama canting dengan ciri khas tidak ada batik

Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan saran yang dapat diberikan adalah diharapkan adanya kerja sama antara guru biologi dengan pihak sekolah dalam

Apabila dikaitkan antara proyeksi pendapatan daerah dengan proyeksi belanja daerah Kabupaten Barru, maka jumlah pendapatan yang ada tidak mencukupi untuk mendanai

Terima kasih untuk Bapak Soni Agus Irwandi selaku dosen pembimbing saya yang selama 1 semester membimbing saya, walaupun susah untuk ketemu tapi Bapak sudah