• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. interpretif. Ilmu interpretif sosial (iss) adalah salah satu dari tiga pendekatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. interpretif. Ilmu interpretif sosial (iss) adalah salah satu dari tiga pendekatan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang di gunakan dalam kasus ini menggunakan paradigma interpretif. Ilmu interpretif sosial (iss) adalah salah satu dari tiga pendekatan utama untuk penelitian sosial yang menekankan aksi sosial yang bermakna, makna konstruksi sosial, dan nilai relativisme.59

Ilmu sosial interpretif ini berkaitan dengan bagaimana orang berinteraksi dan bergaul dengan satu sama lain. pada umumnya, pendekatan interpretif adalah analisis sistematis tindakan yang berarti sosial melalui pengamatan rinci langsung orang dalam pengaturan alam untuk tiba di pemahaman dan interpretasi tentang bagaimana orang membuat dan memelihara dunia sosial mereka.60

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma interpretif. Peneliti menggunakan paradigma interpretif agar peneliti dapat berinteraksi langsung, lebih dekat dengan informan yang akan dijadikan data dalam penelitian, dan dapat mengamati informan lebih dalam mengenai objek yang sedang diteliti.

59 W. Lawrence Neuman. 2006. Social Research Methods. Boston: Pearson Education. Hal: 87 60 Ibid.

(2)

3.2. Tipe Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif yang akan memaparkan secara deskriptif mengenai promosi jasa pendidikan melalui even festival musik reggae dalam meningkatkan jumlah siswa yang diaplikasikan oleh SMA Al Kamal. Penelitian deskriptif 61ditujukan untuk :

1. Mengumpulkan informasi aktual mengenai program branding yang baik yang dapat menjalankan tipe aktivitas brand serta cara proses pembinaan terhadap brandnya.

2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dari pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran yang ada.

3. Menentukan apa yang akan dilakukan untuk rencana dan kegiatan komunikasi pemasaran pada waktu yang akan datang.

Penelitian ini bermaksud untuk membuat deskripsi mengenai situasi situasi atau kejadian kejadian di mana kegiatan tidak hanya merupakan pengumpulan dan penyusunan data, namun juga menganalisis serta menafsirkan data data untuk memperoleh maknanya.

61 Nawawi, Hadari. Dan Martini, Mimi, Penelitian Terapan, Gadjah Mada University Press,

(3)

Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain.

3.3. Metode Penelitian

Pada studi kasus ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Karena penelitian kualitatif mempunyai beberapa paradigma yaitu pasca-positivis, teori kritis dan konstruktivisme. Penelitian kualitatif juga menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, rekaman video, dan foto.

Pendekatan dengan menggunakan penelitian kualitatif ialah mencoba menerjemahkan pandangan-pandangan dasar interpretif dan fenomenologis.62 Seorang pakar kualitatif Merriam (1988) mengatakan bahwa penelitian kualitatif memiliki beberapa asumsi-asumsi. Asumsi-asumsi tersebut terbagi menjadi enam, yaitu :

1. Penelitian kualitatif secara khusus berkonsentrasi pada proses, bukan pada keluaran atau hasil.

2. Penelitian kualitatif lebih tertarik pada makna bagaimana orang-orang mengartikan kehidupan, pengalaman, dan struktur dunia mereka.

62 E. Kristi Poerwandari. 2013. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok:

(4)

3. Penelitian kualitatif memfokuskan instrumen utamanya pada pengumpulan dan analisis data. Data diantarai melalui orang-orang, bukan oleh temuan, kuesioner, atau mesin.

4. Penelitian kualitatif melibatkan kerja lapangan. Secara fisik, peneliti menemui orang-orang, lokasi, atau institusi untuk mengobservasi atau merekam perilaku dalam situasi ilmiah.

5. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif di mana peneliti tertarik pada proses, makna, dan pemahaman yang di dapat dari kata-kata atau gambar-gambar.

6. Proses penelitian kualitatif bersifat induktif, artinya peneliti membangun abstraksi-abstraksi, konsep-konsep, hipotesis-hipotesis, dan teori-teori secara detail. Artinya, peneliti berusaha mengumpulkan data dan mendesain penelitian baru kemudian menentukan teori atau perspektif yang sesuai dengan tema penelitian.63

Metode penelitian data yang dilakukan adalah studi kasus dari event festival musik reggae yang diadakan oleh SMA AL Kamal. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Studi kasus 64adalah metode roset yang menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunakan untuk menelit, menguraikan, dan menjelaskan secara komperhensip berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi, atau peristiwa secara sistematis.

63 Ellys Lestari Pambayun. 2013. One Stop Qualitative Research Methodology In Communication.

Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia. Hal: 10-11

64 Kriyantono Phd, Rakhmat, Teknis Praktis Riset komunikasi, Cetakan ke-5, Kencama Prenada

(5)

Studi kasus dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara cara yang sitematis dalam pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya65. Dengan kata lai adalah data yang ada dikolaborasikan dengan pengalaman teoritis.

3.4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian didapat dari sumber yang kompeten untuk dimintai keterangannya terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu Management Dikdasmen YPP Al Kamal khususnya bagian Marketing dan Kepala Sekolah SMA Al Kamal sebagai realisasi dari bentuk implementasi melalui managemenet even terhadap promosi jasa pendidikan melalui even festival music reggae dalam meningkatkan jumlah siswa yang diterapkan oleh SMA AL Kamal.

Subjek penelitian ini adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan sebagai sumber informasi yang tentunya akan sangat dibutuhkan dalam pengumpulan data guna menunjang penelitian yang saya buat.

Dalam penelitian Kualitatif, istilah Subjek penelitian sering disebut sebagai informan. Yaitu pelaku yang memahami objek penelitian. Jadi informan yang dimaksudkan disini adalah orang yang memberikan informasi tentag data

(6)

yang dibutuhkan oleh peneliti, berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan66.

Pada penelitian ini yang menjadi informan adalah individu yang terlibat dalam proses perencanaan pengorganisasian dan pelaksanaan program promosi jasa pendidikan melalui even festival music reggae pada SMA AL Kamal. Selain informan juga dikenal key informan atau kunci sumber informasi. Adapun yang menjadi key informan disini adalah :

1. Kepala divisi Marketing Bapak Abdul Aziz yang bertanggung jawab atas pelaksanaan strategi promosi jasa yang beliau terapkan melalui event festival musik reggae di SMA AL Kamal serta memberikan izin kepada SMA Al Kamal untuk menerapkan dan mengimplementasikan strategi tersebut.

2. Kepala SMA AL Kamal bapak Dani. SE. M.Pd yang menguasai permasalahan, karena beliau adalah pelaku yang terlibat langsung dalan proses perencanaan, pengorganisasian, memiliki data dan bersedia memberikan informasi yang lengkap dan akurat. Beliau juga yang memberikan inisiatif kepada pihak Management Pendidikan Dasar dan Menengah YPP AL Kamal dengan menerapkan strategi komunikasi pemasaran jasa melalui event Festival Musik Reggae, karena sebagai Kepala Sekolah beliau bertanggug jawab penuh atas kenaikan dan penurunan jumlah siswa/i.

3. Pembina OSIS SMA Al Kamal Ibu Vivi Oktaviani, SE. Yang bertanggung jawab atas keberlangsungan event festival musik reggae.

(7)

4. Serta informan lainnya adalah siswa SMA Al Kamal yang pada saat even festival music reggae berlangsung menjadi audience dari even tersebut kemudian memutuskan untuk menuntut ilmu di SMA Al Kamal.

3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1. Data Primer

Dalam peneitian ini sebagaimana penelitian kualitatif lainnya, digunakan teknik wawancara, Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya, dan untuk mendapatkan data yang mendalam.67 Wawancara merupakan suatu percakapan dan Tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain.68

Wawancara juga merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai

67 Rachmat Kriyantono. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Hal: 98

68 E. Kristi Poerwandari. 2013. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok:

(8)

subjek (pelaku, aktor) sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti.69

Wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide) pada umumnya dimaksudkan untuk kepentingan wawancara yang lebih mendalam dengan lebih memfokuskan pada persoalan-persoalan yang menjadi pokok dari minat penelitian70.

Pedoman wawancara biasanya tidak berisi pertanyaan – pertanyaan yang mendetail, tetapi sekedar garis besar tentang data atau informasi apa yang ingin didapatkan dari informan yang nanti dapat dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan, konteks, dan situasi wawancara. Jenis wawancara ini sering disebut dengan wawancara mendalam (in-depth interview)71

3.5.2. Data Sekunder

Data yang digunakan untuk melengkapi data primer adalah data sekunder yang peneliti lakukan melalui kepustakaan.72 Merupakan elemen yang sangat penting dalam penelitian karena tanpa adanya literatur pendukung, maka penelitian akan mengalami banyak kesulitan dan hambatan untukmemperoleh data, baik data yang bersfat teoritis maupun praktis.

69 Pawito, Ph.D. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta; PT LKS Pelangi Aksara, 2007,

hlm 132.

70 Ibid 71

Ibid

72 Kriyantono Phd, Rakhmat, Teknis Praktis Riset komunikasi, Cetakan ke-5, Kencama Prenada

(9)

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh oleh peneliti adalah dengan menggunakan model analisis jalinan. Pengumpulan data deskriptif biasanya tidak hanya menggunakan pertanyaan yang tetap, melainakn selalu berkembang berdasarkan data yang sudah diperoleh dan selalu mengarah pada pendalaman dan perlengkapan data.

Terdapat tiga komponen utama dalam analisi data yaitu reduksi data, sajian dan, penarikan kesimpulan :

 Reduksi data : merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang ada dalam field notes. Merupakan catatan wawancara dan observasi pada penelitian dan kualitatif. Termasuk didalamnya apa yang dibuat oleh orang lain yang ditemukan penelitian. 73

 Sajian Data : sajian informasi dalam bentuk kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga mudah dipahami. Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang dijadikan sebagai pernyataan penelitian sehingga yang tersaji adalah deskripsi mengenai kondisi yang menceritakan dan menunjuk permasalahan yang ada. Selain dalam bentuk kalimat juga berbentuk grafis, gambar, table, sebagai pendukung narasi. 74

 Penarikan Kesimpulan : merupakan hasil data yang telah diperoleh dan kemudian dianalisa untuk disajikan sebuah kesimpulan penelitian. Peneliti

73

Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta. Bandung, 2010.

74 Rakhmat Kriyantono PhD, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Cetakan ke-5, Kencan Prenada

(10)

dalam mendalami analisa data juga mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori atau untuk menjastifikasikan adanya teori baru yang barangkali ditemukan. 75

3.7. Teknik Keabsahan Data

Pada penelitian ini tentunya harus adanya keabsahan penelitian, adapun keabsahan yang peneliti gunakan adalah dengan menggunakan model Triangulasi. Triangulasi merupakan persoalan penting lainnya dan juga sering bersifat krusial dalam upaya pengumpulan data dalam konteks penelitian komunikasi kualitatif. 76

Langkah mengupayakan triangulasi dalam penelitian kualitatif bukan terletak pada upaya menguji data mana yang lebih benar di antara data yang diperoleh ketika data yang didapat ternyata berbeda atau bahkan mungkin bertolak belakang satu dengan yang lainnya, melainkan langkah triangulasi lenih merupakan upaya untuk menunjukan bukti empiric untuk meningkatkan pemahaman terhadap realitas atau gejala yang diteliti77.

Triangulasi data merujuk kepada upaya peneliti untuk mengakses sumber sumber yang lebih bervariasi guna memperoleh data yang berkenaan dengan persoalan yang sama. Peneliti bermaksud menguji data yang diperoleh dari satu sumber ( untuk dibandingkan) dengan data dari sumber lain. Dari sini, peneliti

7575 Ibid. 76

Pawito, Ph.D. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta; PT LKS Pelangi Aksara, 2007, hlm 97

(11)

akan sampai pada salah satu kemungkinan: data yang diperoleh ternyata konsisten, tidak konsisten, atau berlawanan. Dengan cara begini peneliti kemudian dapat mengungkapkan gambaran yang lebih memadai (beragam perspektif) mengenai gejala yang diteliti. 78

Referensi

Dokumen terkait

Kalimat tidak logis dapat disebabkan oleh penggunaan unsur bahasa yang tidak sesuai dengan perannya seperti tampak pada kalimat berikut.. (11) Waktu dan tempat

Jib faktor Hngkungan organisasi kurang menunjang, individu yang memiliki tingkat kecerdasan pikiran yang memadai dengan tingkat kecerdasan emosi yang baik akan tetap dapat

Sistem upah borongan diterapkan pada proses produksi tahap pertama dimana pada tahap pertama yaitu proses mengubah bahan baku menjadi barang setengah jadi

Apabila karya tulis seperti makalah, skripsi menggunakan kutipan langsung dari sumber tertentu, maka isi, bahan, ejaan, maupun tanda bacanya harus sama dengan

Endapan bijih besi primer merupakan endapan bijih besi yang terbentuk akibat adanya proses dari tektonik lempeng sehingga terjadilah proses magmatisme yang

Menurut Glock dan stark mendefinisikan religiusitas sebagai “Komitmen religius (yang berhubungan dengan agama atau keyakinan iman), yang dapat dilihat melalui aktivitas

a) Orientasi organisasi, adalah memberitahu karyawan mengenai tujuan, riwayat, filosofi, prosedur dan pengaturan organisasi tersebut. Itu harus mencakup

Analisis pada sistem informasi kehadiran pada PT Time Excelindo dapat menggunakan beberapa pendekatan yaitu analisis kelemahan pada sistem lama, analisis kebutuhan