SIDANG P3 SKRIPSI
ME 091329
OLEH :
A.
A. ALFITRA DWIFAJRYN
B.
4205 100 055
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
OUTLINE
BAB I BAB II BAB V
A.
STUDI PEMBUATAN COLD STORAGE DI
PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA
(PPN) UNTIA MAKASAAR SEBAGAI
PENUNJANG KEBUTUHAN EKSPOR IKAN
JUDUL
PENUNJANG KEBUTUHAN EKSPOR IKAN
Dosen Pembimbing 1 : Semin Sanuri ST, MT Dosen Pembimbing 2 : Ir Soemartojo
BAB I
Latar Belakang :
1. Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu Provinsi penghasil perikanan tebesar pada tahun 2007, dengan jumlah produksi 1,02 juta ton/Tahun.
2. Perikanan Sulawesi Selatan tahun 2005, pemanfaatan
sumber daya perikanan di perairan Sulawesi Selatan sumber daya perikanan di perairan Sulawesi Selatan
menyangkut ekspor ikan baru mencapai 30% dari potensi lestari.
3. Produksi Perikanan SULSEL untuk ekspor terus meningkat Yaitu dari 30.223 Ton menjadi 30.449,3 Ton.
4. Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Untia Makassar diproyeksikan dapat menampung sekitar 150 Ton/Hari.
Perumusan Masalah:
1. Apakah pembuatan instalasi cold storage layak
diaplikasikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara
BAB I
diaplikasikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara
(PPN) Untia Makassar.
2. Bagaimanakah menentukan desain optimal cold
storage.
3. Bagaimanakah pengembangan cold storage,
sehingga mampu dijadikan penunjang kebutuhan
ekspor.
BAB I
Batasan Masalah:
1. Hanya melakukan perhitungan desain cold storage.
2. Cold storage hanya untuk memenuhi kebutuhan
2. Cold storage hanya untuk memenuhi kebutuhan
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Untia
Makassar.
3. Perhitungan analisa ekonomis hanya menyangkut
BAB I
Tujuan Penulisan:
1. Mengetahui kebutuhan untuk aplikasi cold storage di
1. Mengetahui kebutuhan untuk aplikasi cold storage di
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Untia
Makassar.
2. Mendapatkan desain cold storage yang optimal.
3. Mengetahui analisa teknis ekonomis cold storage
Manfaat Penulisan:
1. Sebagai pengembangan Pelabuhan Perikanan
BAB I
Nusantara (PPN) Untia Makassar.
2. Bahan studi untuk pengembangan Pelabuhan
Perikanan Nusantara (PPN) lebih lanjut.
3. Untuk kemajuan perikanan Sulawesi Selatan secara
khusus dan Indonesia secara umum.
BAB II
II.1 Tinjauan Umum:
1. Pelabuhan Perikanan
1. Pelabuhan Perikanan
2. Metode Penaganan Ikan
3. Proses Pendinginan Ikan
BAB II
II.2 Prinsip Kerja Mesin Pendingin:
1. Prinsip kerja mesin pendingin
1. Prinsip kerja mesin pendingin
2. Kompresor unit
3. Saringan
4. Pengontrol cairan refrigeran
5. Refrigeran
BAB II
II.3 Kebutuhan Refrigasi:
1. Kebutuhan refrigasi untuk pendingin ikan.
2. Sistem Kompresi uap.
BAB II
II.4 Penentuan Spesifikasi Kompressor:
1. Persyaratan
2. Kapasitas
3. Tekanan
BAB II
II.5 Cold Storage:
Cold Storage adalah salah satu peralatan
yang
digunakan
untuk
mendinginkan
yang
digunakan
untuk
mendinginkan
ikan/makanan,
yang
peralatan
tersebut
tergolong dalam metode memanfaatkan media
udara sebagai media pendingin;udara yang
didinginkan digunakan untuk mendinginkan
produk makanan (ikan).
BAB III
III.1 Umum
III.2 Diagram Alir Pengerjaan Tugas
III.2 Diagram Alir Pengerjaan Tugas
Akhir.
BAB IV
IV.1.Data Perikanan Provinsi SULSEL Tahun 1999 – 2004.
No No No
No.... JenisJenisJenisJenis Ikan IkanIkan Ikan
1999 19991999
1999 2000200020002000 2001200120012001 2002200220022002 2003200320032003 2004200420042004 KenaiKenaiKenaiKenai kan kan kan kan ((((%%%%)))) Rata Rata Rata Rata----Rata Rata Rata Rata 1 1 1
1.... KerapuKerapuKerapuKerapu 224224224224 228228228228 233233233233 228228228228 226226226226 225225225225 0,,,,09000 090909 272272272272,,,, 8 8 8 8 2 2 2
2.... KakapKakapKakapKakap 1111 2222 4444 2222 2222 2222 18181818,,,,63636363 2222,,,,6666 3
3 3
3.... PariPariPariPari 9999 11111111 12121212 10101010 9999 9999 0,,,,83000 838383 12121212 4
4 4
4.... BelosoBelosoBelosoBeloso 2222 3333 4444 3333 3333 2222 4444,,,,03030303 3333,,,,4444 5
5 5
5.... EkorEkorEkorEkor Kuning KuningKuning Kuning 10 1010 10 12121212 14141414 12121212 11111111 10101010 0000,,,,33333333 13131313,,,,8888
BAB IV
IV.2.Penentuan Desain Cold Storage.
Data perencanaan : •Berat Produk : 56.000 Kg •Temperatur : 00 C Dimensi Ruang •Panjang : 14.000 mm •Lebar : 8.000 mm •Lebar : 8.000 mm •Tinggi : 3.000 mm Tebal Insulasi •Atap : 260.35 mm •Dinding : 260.35 mm •Pintu : 102.108 mm •Lantai : 422.656 mm Konstruksi •Lantai Kayu •Seng aluminium •Semen plaster •Batu bata •Bahan Insulasi
BAB IV
BAB IV
BAB IV
BAB IV
BAB IV
IV.4.Perhitungan beban pendingin.
BAB IV
•Beban panas yang melalui dinding
•Beban panas dari bukaan pintu.
•Beban panas dari bukaan pintu.
•Beban panas dari produk.
•Beban panas dari manusia dan.
BAB IV
IV.4.1. Beban panas yang melalui dinding, atap, lantai dan pintu.
Qx = A x U x ∆t
Dimana :
Qx = Laju perpindahan panas (Btu/hr)
U = Koefisien panas menyeluruh (Btu/hr Ft2 0F)
U = Koefisien panas menyeluruh (Btu/hr Ft F)
A = Luas dinding (Ft2)
∆t = Perbedaan suhu luar dan dalam ruangan (0F)
Untuk menghitung nilai U adalah sebagai berikut:
1/U = 1/f0 + X1/K1 + X2/K2 + … + 1/f
Dimana:
K = Konduktifitas thermal (Btu in/hr Ft2 0F)
X = Tebal material (in)
f0 = Koefisien konveksi sisi luar (Btu/hr Ft2 0F)
BAB IV
IV.4.1. Beban panas yang melalui dinding, atap, lantai dan pintu. Qdinding = 174.133 Btu/hr Ft2 0F Qatap = 428.148 Btu/hr Ft2 0F Qatap = 428.148 Btu/hr Ft F Qlantai = 205.393 Btu/hr Ft2 0F Qpintu = 22.059 Btu/hr Ft2 0F Beban Total :
Qtotal = Qdinding + Qatap + Qlantai + Qpintu = 829.733 Btu
IV.4.2. Beban panas yang melalui pintu.
BAB IV
RV = (PC – (2 x TKD)) x (LC – (2 x TKD)) x (TC – TKA) Dimana: RV = Beban infilterasi RV = Beban infilterasiPC = Panjang Cold Storage LC = Lebar Cold Storage TC = Tinggi Cold Storage TKA = Tebal komponen atap TKD = Tebal komponen dinding
IV.4.3. Beban panas dari produk.
BAB IV
Data awal
Ukuran : 25 cm – 30 cm
Ukuran : 25 cm – 30 cm
Berat ikan : 175 gram – 250 gram Panas ikan : 0.65 btu/Lb
Data tambahan :
Suhu cold storage : 00 C = 00 F
Suhu asumsi seluruh produk : 150 C = 420 F
Massa produk : 56.000 kg = 123.200 Lb Waktu pendinginan produk : 6 Jam
IV.4.3. Beban panas dari produk.
BAB IV
Dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Q = m x c1 x (t1 – t2)/time
Dimana :
Q = Jumlah panas yang dilepaskan (Btu). Q = Jumlah panas yang dilepaskan (Btu).
m = Berat produk (Lb).
c1 = Panas spesifik produk diatas freezing (Btu/Lb 0F)
t1 = Temperatur awal produk diatas suhu freezing (0F)
t2 = Temperatur terendah produk diatas suhu freezing (0F) time = waktu pendinginan
BAB IV
IV.4.4. Beban panas dari tubuh manusia.
Beban pekerja = Faktor x Jumlah pekerja x total Jam
Data awal : Data awal :
Suhu cold storage : 00 C
Suhu per orang : 370 C (Suhu normal)
Watu bongkar muat : 2 Jam Jumlah pekerja : 3 orang Faktor 00 C : 0.275 Kw
Qpekerja= Faktor x jumlah pekerja x total jam = 183.15 Btu/hr 0F
BAB IV
IV.4.5. Beban panas dari peralatan elektronik. rumus :
Lampu = (DL x LO)/24 jam
Motor = Faktor x HP x total jam
Data awal :
Perencanaan lampu : 3 Buah lampu dengan 25 watt/lampu Perencanaan motor : 4 hp = 1533 btu/jam HP
Maka beban dapat dihitung: Qlampu : 37.5 Btu.hr 0F
Qmotor : 3066 Btu/hr 0F
BAB IV
IV.4.6. Beban panas TOTAL.
Qtotal beban
= (829.733 + 276.275 + 347013,3333 + 183.15 +
3103.5)
+ 10% daya tambahan.
= 351405,9913 + 35140,59913
= 386546.5904 Btu/hr
0F
BAB IV
IV.4.6. 2. Perhitungan Kompressor
Pertama – tama menentukan h1, h2, h3, h4 Untuk h1 (temperatur evaporator) = 00 C
1
enthalpy untuk fase uap adalah 402 kj/kg Untuk h2 (temperatur kondensor) = 400 C
enthalpy untuk fase uap adalah 418 kj/kg Untuk h3 temperatur = 400 C
enthalphy untuk fase cair sebesar 250 kj/kg Untuk h4 temperatur = 00 C
BAB IV
IV.4.6. 2. Perhitungan Kompressor Refrigeran efek
RE = h1 – h3 = 152 kj/kg
Mass Flow (Laju Aliran Massa) Mass Flow (Laju Aliran Massa)
MF = Beban pendingin/RE = 0.391 kg/s
Kerja kompressi WK = h2 – h1
= 16 kj/kg
Daya untuk mensirkulasikan refrigeran = Mass flow x kerja kompressi
IV.4.6. 2. Perhitungan Kompressor
BAB IV
Daya kompresor
Wact = daya refrigerant x effisiensi kompressor
= 714.072 Kw = 714.072 Kw
Heat rejection
HR = Mass flow x (h2 – h3) = 9997.008
Coeficient of performa (COP)
COP = Beban pendingin/Kerja kompresi = 3.719
Daya refrigerasi
= Daya kompressor/beban pendingin =12 Kw
IV.4.6. 3. Perhitungan Kondensor
BAB IV
Tipe kondensor yang dipilih adalah Shell cooled condensor
Data awal :
Temperatur evaporator : 00 C
Temperatur kondensor : 400 C
Temperatur udara pendingin : 300 C
Beban pendingin total : 59.506 Kw Water flow rate : 0.045 L/s Kw
BAB IV
IV.4.6. 3. Perhitungan Kondensor Beban kondensor
= Mass flow x (h2 – h3)
= 59.506 Kw = 59.506 Kw
Total air flow rate
M = beban kondensor x air flow rate = 2.678 L/s
Temperatur udara tambahan
∆t = 4.535 0C
Temperatur udara keluar
= temperatur udara masuk + temperatur udara tambahan = 34.535 0C
BAB IV
IV.4.6. 3. Perhitungan Kondensor
GTD = temperatur kondensor – temperatur udara masuk = 10 0C
LTD = temperatur kondensor – temperatur udara keluar LTD = temperatur kondensor – temperatur udara keluar
= 5.464 0C
Nilai corrected ton = kapasitas cold storage x 0.95 = 53.2 Ton
Sehingga total gpm = 106.4 Ton.
Sehingga didapatkan dari GTD = 10 0C dan LTD = 5.5 0C
= 45.55 0F
GPM per tube = 3.55
Ditentukan faktor skala udara sebesar 0.001 U = 85 btu/hr/sq ft/F deg
Luas permukaan yang dibutuhkan A = 60.31 m2
BAB IV
IV.4.6. 4. Perhitungan Evaporator
Data awal
Tipe evaporator : Fin evaporator Temperatur evaporator : 0 0C Diameter luar : 50 mm = 0.050 m Diameter dalam : 30 mm = 0.030 m Diameter dalam : 30 mm = 0.030 m Beban pendingin : 59.506 Kw Mass flow : 0.391 kg/s Temperatur kondensor : 40 0C
Kalor spesifik udara (cp) : 1.0048 j/kg.K Ketebalan pipa (x) : 0.001
Temperatur udara : 32 0C
Luas penampang dalam pipa (A) : 0.032 m2
Kecepatan massa (G) : 31.67 Jarak pipa transversal : 60 Jarak pipa logitudinal : 40
BAB IV
IV.4.6. 4. Perhitungan Evaporator
Sifat refrigerant R22
1. Rumus kimia : CHCIF2
1. Rumus kimia : CHCIF2
2. Tekanan penguapan : 6 kg/cm2 . abs
3. Tekanan pengembunan : 17.71 kg/cm2 . abs
4. Temperatur kritis : 960 C
5. Tekanan kritis : 49.12 kg/cm2. abs
6. Kalor spesifik udara : 0.335 kal/g. 0C
7. Kalor laten penguapan : 55.92 kal/g. 0C
BAB IV
IV.4.6. 4. Perhitungan Evaporator
Massa udara = 5.678 kg.k/s Kecepatan udara = 23.1765 m/s Vmax = 139.059 m/s Vmax = 139.059 m/s Renould number = 0.0098845 Nulset number = 58.12
Koefisien konveksi luar = 32.76 w/m2 K
Kecepatan aliran refrigeran = 22.22 m/s NuD = 14210,22 Koefisien konveksi dalam = 2833,52
Koefisien perpindahan panas menyeluruh = 3.698
∆LMTD = 6.36539 Panjang pipa = 20.22 m
BAB IV
IV.4.7. Analisa Ekonomi
Rumusan untuk NPV :
NPV = (Cf1/(1 + i)^1 + ….Cfn/(1 + i)^1) – OI
Dimana :
CF = Arus Kas
i = Umur proyek investasi OI = Investasi awal
BAB IV
IV.4.7. Analisa Ekonomi
Maka didapatkan
Jumlah produksi ikan pertahun : 960 Ton (960.000 Kg) Biaya untuk 1 kg ikan : Rp. 24.872
Penjualan pertahun : Rp. 33.600.000.000 Penjualan pertahun : Rp. 33.600.000.000 Biaya bahan baku pertahun : Rp. 17.280.000.000 Pendapatan pertahun : Rp. 16.320.000.000
Biaya tahunan : Rp. 3.107.200.000
Pendapatan bersih : Rp. 13.212.800.000 NPV (Net Present Value)
Dari pembahasan diatan maka didapatkan NPV:
Bunga : 15 %
Pendapatan pertahun : Rp. 13.212.800.000