• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN ONGGOK SINGKONG TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka Desa Gedung Ketapang Kec. Sungkai Selatan Lampung Utara) - Raden Intan Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN ONGGOK SINGKONG TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka Desa Gedung Ketapang Kec. Sungkai Selatan Lampung Utara) - Raden Intan Repository"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN ONGGOK SINGKONG TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi Pada PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka Desa Gedung Ketapang Kec. Sungkai Selatan

Lampung Utara)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Wanda Maharani Sirait 1351010021

Program Studi Ekonomi Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

(2)

ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN ONGGOK SINGKONG TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi pada PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka Desa Gedung Ketapang Kec. Sungkai Selatan

Lampung Utara)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E)

Oleh:

Wanda Maharani Sirait 1351010021

Program Studi Ekonomi Syariah

Pembimbing I : Drs. H. Nasruddin M, Ag Pembimbing II : Okta Supriyaningsih M.E. Sy

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

(3)

ABSTRAK

Manajemen pengelolaan adalah proses, cara, perbuatan mengelola sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam untuk memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Sumber daya alam yang dimanfaatkan adalah singkong atau ubi kayu. Manajemen pengelolaan onggok singkong terdiri dari suatu produksi, distribusi, konsumsi pada industri tapioka. Industri tapioka menghasilkan limbah berupa limbah padat dalam bentuk onggok dan air limbah. Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi tapioka relatif bernilai ekonomi karena dapat digunakan sebagai bahan baku pakan ternak dan industri lainnya seperti: asam sitrat, pakan ternak, bioethanol, dan industri pangan. Onggok merupakan sisa gilingan tapioka yang berasal dari singkong atau ubi kayu atau yang disebut ampas singkong setelah diambil acinya. Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran. Penguatan masyarakat untuk mendapatkan gaji/upah yang memadai dan penguatan masyarakat umtuk memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan yang harus dilakuakan secara multi aspek, baik dari aspek masyarakatnya sendiri maupun aspek kebijakannya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana manajemen pengelolaan onggok singkong pada PT. Budi Starch dan Sweetener? Bagaimana pemberdayaan onggok singkong terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pengelolaan onggok singkong pada PT. Budi Starch & Sweetener, untuk mengetahui berbagai potensi pemanfaatan limbah industri tapioka berdasarkan ekonomi dan lingkungan.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriptif kualitatif, sumber data dari data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat desa gedung ketapang serta manajer, staf maupun karyawan PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka dan menggunakan metode simpel random sampling.

Untuk menganalisis penulis menggunakan editing dan systematizing, dengan metode berfikir deduktif.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pengelolaan onggok singkong yang dilakukan pada PT. Budi Starch & Sweetener Div. Tapioka belum berjalan dengan baik, seharusnya perusahaan memberikan pelatihan atau keterampilan kepada masyarakat agar masyarakat berperan aktif dalam bekerja sehari-hari untuk pendapatan setiap harinya. Hal ini menunjukkan bahwa pemberdayaan belum maksimal dilakukan oleh PT. Budi Starch & Sweetener

selain itu, PT Budi Starch & Sweetener juga memberikan dampak positif bahwa

(4)
(5)
(6)

MOTTO







































Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang

benar)”.(Q.S Ar-Rum: 41)1

1

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro,

(7)

PERSEMBAHAN

Teriring do‟a dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, penulis

mempersembahkan Skripsi ini sebagai tanda bukti cinta dan kasih sayang yang tulus kepada:

1. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Abdul Rahim Sirait dan Ibu Nurhayati dengan pengorbanan dan doa restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai perguruan tinggi.

2. Adik-adikku tercinta yang selalu memberi dukungan kepada penulis. 3. Keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi serta sabar dalam

menanti keberhasilanku.

4. Teman-temanku di Ekonomi Syariah kelas B dan teman-teman KKN Periode 2016 kelompok 54 Desa Rama Gunawan yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu memberi masukan dan dukungannya. 5. Dosen Pembimbing I Bapak Drs. H. Nasrudin, M.Ag selaku Dosen

Pembimbing I dan Ibu Okta Supriyaningsih, M.E.Sy. selaku Dosen Pembimbing II.

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama Wanda Maharani Sirait dilahirkan di Padang Ratu, 12 Juni 1995. Penulis merupakan putri pertama dari pasangan Bapak Abdul Rahim Sirait dengan Ibu Nurhayati. Jenjang yang ditempuh oleh penulis sebagai berikut:

1. MIN Padang Ratu, Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara dan lulus pada tahun 2007

2. MTSN Padang Ratu , Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara dan lulus pada tahun 2010

3. MAN Padang Ratu, Kecamatan Sungkai Utara, lampung Utara lulus pada tahun 2013

(9)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur yang tak terhingga kepada Yang Maha Agung, Penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan segala karunia dan

nikmat-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis

Manajemen Pengelolaan Onggok Singkong Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada PT. Budi Starch & Sweetener Div. Tapioka Desa Gedung Ketapang Kec. Sungkai Selatan Lampung Utara)”

Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada sang baginda Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang telah memberikan tuntunan menuju jalan yang terang (ilmu pengetahuan) dengan akhlak yang mulia.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada Program Strata (S1) Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E) dalam Ilmu Syariah. Atas bantuan semua pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini, tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :

(10)

2. Bapak Dr. Moh. Bahrudin, M.A, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

3. Bapak Madnasir SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.

4. Bapak Drs. H. Nasruddin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Okta Supriyaningsih, M.E.Sy. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan perhatian, bimbingan, arahan dan masukan yang berarti selama proses penulisan skripsi ini.

5. Bapak Ibu dosen, para staff dan karyawan UIN Raden Intan Lampung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah memberikan motivasi serta memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan, baik perpustakaan Pusat maupun perpustakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah membantu memberikan informasi tentang referensi dan lain-lain selama penulis kuliah dan dalam penyusunan skripsi.

7. PT Budi Starch & Sweetener Div. Tapioka selaku tempat penelitian yang telah membantu memberikan data dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku Ayu Martianingsih, Nur Fuat Khasanah, Siti Andriyani, Siti

Nur‟aini S.E, Rika Paramita, Rosfa Nur Azizah, S.E dan Pipit Dwi Setyowati

(11)

9. Seluruh sahabat seperjuangan rekan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam kelas A-F 2013 khususnya kelas B yang tidak bisa disebutkan satu persatu, teman KKN 2016 kelompok 54 desa Rama Gunawan dan rekan-rekan mahasiswa yang telah ikut membantu proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih teramat sangat jauh dari kata sempurna, akan tetapi berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat serta keilmuwan yang terkait dengan Ekonomi Islam. Untuk itu para pembaca kiranya dapat memberikan masukan dan saran-saran guna melengkapi hasil penelitian ini. Peneliti berharap hasil penelitian ini akan menjadi sumbangan yang berarti dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Khususnya ilmu-ilmu ke islaman di abad modern ini.

Akhirnya, dengan iringan doa dan ucapan terima kasih penulis, semoga jerih payah dan jasa-jasa bapak ibu semua serta pihak-pihak yang telah membantu serta mendoakan sampai terselesikan skripsi ini, Allah SWT limpahkan keberkahan dan pahala yang berlipat ganda.

Amin Yaa Robbal‟alamin.

Bandar Lampung, 10 November 2017

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI ... xv

BAB I PENDAHULUAN A.Penegasan judul ... 1

B.Alasan memilih judul ... 3

C.Latar belakang masalah ... 4

D.Batasan Masalah ... 10

E.Rumusan masalah ... 10

F. Tujuan dan manfaat penelitian ... 10

G.Metode penelitian ... 11

(13)

I. Kerangka pemikiran ... 19

BAB II LANDASAN TEORI A.Manajemen Pengelolaan 1. Pengertian manajemen ... 20

2. Fungsi Manajemen ... 21

3. Manajemen pengelolaan... 26

a. Produksi ... 27

b. Distribusi ... 30

c. Konsumsi ... 35

4. Manajemen limbah ... 38

a. Macam-macam limbah ... 39

b. Dampak pencemaran limbah industri atau pabrik ... 42

c. Upaya mengatasi pencemaran limbah pabrik ... 43

d. Analisis dampak lingkungan (AMDAL) ... 47

B.Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat 1. Pengertian pemberdayaan ekonomi masyarakat ... 49

2. Indikator pemberdayaan ekonomi masyarakat... 54

3. Konsep pemberdayaan masyarakat ... 56

4. Strategi pemberdayaan masyarakat ... 60

5. Prinsip-Prinsip pemberdayaan ekonomi masyarakat ... 62

(14)

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN

A.Gambaran umum PT. Budi Starch & Sweetener Div. Tapioka 1. Sejarah singkat berdirinya PT. Budi Starch &

Sweetener Div. Tapioka ... 70

2. Profil PT. Budi Starch & Sweetener ... 71

3. Lokasi PT. Budi Starch & Sweetener ... 72

4. Visi dan misi PT. Budi Starch & Sweetener ... 72

5. Struktur organisasi PT. Budi Starch & Sweetener ... 76

6. Data Pegawai PT. Budi Starch & Sweetener ... 77

B.Gambaran Umum Desa Ketapang ... 78

BAB IV ANALISIS DATA A.Manajemen pengelolaan onggok singkong ... 82

B.Pemberdayaan onggok singkong terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat perspektif ekonomi Islam ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 98

B.Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Permintaan Surat Pra Riset

Lampiran 2 : Surat Izin Pra Riset dari PT. Budi Starch & Sweetener Lampiran 3 : Permintaan Surat Izin Riset

Lampiran 4 : Surat Kesatuan Bangsa dan Politik

(16)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Departemen Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tertanggal 22 Januari 1988Nomor:157/1987 dan 0593b/1987

ARAB LATIN

Kons. Nama Kons. Nama

ا

Alif Tidak dilambangkan

ب

Ba B Be

ت

Ta T Te

ث

Tsa S Es (dengan titik di atas)

ج

Jim J Je

ح

Cha H Ha (dengan titik di bawah)

خ

Kha Kh Ka dan ha

د

Dal D De

ذ

Dzal Dh De dan ha

ر

Ra R Er

ز

Za Z Zet

س

Sin S Es

ش

Syin Sh Es dan ha
(17)

ض

Dlat D De (dengan titik di bawah)

ط

Tha T Te (dengan titik di bawah)

ظ

Dha Z Zet (dengan titik di bawah)

ع

„Ain „ Koma terbalik di atas

غ

Ghain Gh Ge dan ha

ف

Fa F Ef

ق

Qaf Q Qi

ك

Kaf K Ka

ل

Lam L El

م

Mim M Em

ن

Nun N En

و

Wawu W We

ـه

Ha H Ha

ء

Hamzah ‟ Apostrof

ي

Ya Y Ye

1. Vokal rangkap atau diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dengan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan gabungan huruf sebagai berikut:

a. Vokal rangkap ( ْوَأ ) dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya:

al-yawm.

b. Vokal rangkap ( ْيَأ ) dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya:

(18)

2. Vokal panjang atau maddah bahasa Arab yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf dan tanda macron (coretan horisontal) di atasnya, misalnya ( ْةَحِجاَفْلا = al

-f฀atihah ), ( مْىُلُعْلا = al-„ul฀um ) dan ( ٌةَمْيِق = q฀imah ).

3. Syaddah atau tasydid yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid, transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya ( ٌدَّح = haddun ), ( ٌدَّس =

saddun ), ( ةِيَط = tayyib ).

4. Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-lam,

transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf “al”, terpisah

dari kata yang mengikuti dan diberi tanda hubung, misalnya ( ثْيَبْلا = al-bayt ), ( ءآمَسّلا= al-sam฀a‟ ).

5. T฀a‟ marb฀utah mati atau yang dibaca seperti ber-harakat suk฀un,

transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf “h”,

sedangkan t฀a‟ marb฀utah yang hidup dilambangkan dengan huruf “t”,

misalnya ( للاِهْلا ُةَيْؤُر = ru‟ ah al-hil฀al atau ru‟ atul hil฀al ).

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai kerangka awal guna mendapatkan gambaran yang jelas dan memudahkan dalam memahami skripsi ini. Maka perlu adanya uraian terhadap penegasan arti dan makna dari beberapa istilah yang terkait dengan tujuan skripsi ini. Dengan penegasan tersebut diharapkan tidak akan terjadi kesalahpahaman terhadap pemaknaan judul dari beberapa istilah yang digunakan, disamping itu langkah ini merupakan proses penekanan terhadap pokok permasalahan yang akan dibahas.

Adapun judul yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN ONGGOK SINGKONG

TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Pada PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka Desa Gedung Ketapang Kec. Sungkai Selatan Lampung Utara). Adapun uraian beberapa istilah yang terdapat dalam judul ini, yaitu :

1. Analisis adalah suatu proses yang akan melahirkan fakta-fakta berdasarkan data yang ada atau data yang terkumpul, dan fakta merupakan hasil pemikiran analisis terhadap data-data.2

2

(20)

2. Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.3

3. Pengelolaan adalah suatu proses yang dimulai dari proses perencanaan, pengaturan, pengawasan, penggerak sampai dengan proses terwujudnya tujuan.4

4. Onggok merupakan ampas singkong yang biasa digunakan sebagai bahan makanan ternak.5

5. Pemberdayaan dapat diartikan upaya untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh individu, kelompok, dan masyarakat luas agar memiliki kemampuan dan dapat mengontrol lingkungannya.6 Pemberdayaan dapat diartikan sebagai pemberi daya (empowerment) atau penguatan

(strengthening).7

6. Ekonomi Islam didefinisikan sebagai hal yang mempelajari prilaku manusia dengan menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.8 Sedangkan islam merupakan suatu agama yang memberikan tuntutan pada seluruh

3

Isnaeni Rokhayati, Perkembangan Teori Manajemen Dari Pemikiran Scientific

Management Hingga Era Modern Suatu Tinjauan Pustaka, Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 15. No. 02 (September 2014 ), h. 3

4

Soerjono Soekanto, Teori Perencanaa, (Jakarta: Bumi aksara, 2002) h. 220

5

Heru Pratomo & Eli Rohaeti, Bioplastik Nata de cassava sebagai bahan edible film

ramah lingkungan, jurnal penelitian saintek, vol. 16. No. 2. Oktober 2011, h. 174

6

Aprilia Theresia, dkk. Pembangunan Berbasis Masyarakat, Bandung: Alfabeta, 2014),

h. 117

7Ibid

., h. 115

8

(21)

aspek kehidupan, baik hubungan manusia dengan Tuhan, atau manusia dengan sesama mahluk Tuhan.9

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa maksud judul skripsi ini adalah penelitian secara ilmiah untuk mengetahui bagaimana analisis manajemen pengelolaan onggok singkong terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam perspektif ekonomi Islam. B. Alasan memilih judul

Adapun yang menjadi alasan penulis memilih dan menetapkan judul diatas adalah sebagai berikut:

1. Alasan Objektif

Bagi penulis pentingnya meneliti atau menulis masalah yang akan diteliti terkait dengan judul skripsi, hal ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui dan melihat seberapa besar perusahaan tersebut dalam mengelola tapioka serta tidak dilupakan limbah padatnya seperti onggok singkong untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat serta bagaimana respon dari masyarakat dengan adanya onggok atau ampas tersebut, apakah masyarakat terganggu dengan limbah dan baunya atau tidak adanya komplen dari masyarakat karena perusahaan memberikan timbal balik untuk masyarakat sekitar.

2. Alasan Subjektif

Penulis optimis bahwa penelitian ini dapat diselesaikan, mengingat adanya ketersediaan bahan literatur yang cukup memadai serta data dan informasi

9

(22)

lainnya yang berkaitan dengan penelitian baik data primer maupun data sekunder, memiliki kemudahan akses serta letak objek penelitian mudah dijangkau oleh penulis. Selain itu judul yang penulis ajukan telah sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari dibangku kuliah khususnya jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Raden Intan Lampung.

C. Latar belakang masalah

Indonesia adalah negara terbesar kedua penghasil singkong. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama lima tahun terakhir (2011-2015)

Tabel 1.1

No Tahun Luas lahan (ha) Total Produksi (ton) 1 2011 368.096 ha 9.193.676 ton 2 2012 324.749 ha 8.387.351 ton 3 2013 318.107 ha 8.329.201 ton 4 2014 304.468 ha 8.034.016 ton. 5 2015 310.441 ha 8.294.913 ton Sumber: Badan Pusat Statistik 2015

(23)

seiring dengan peningkatan luasan lahan panen dan meningkatnya jumlah penduduk serta meningkatnya jumlah industri yang berbahan baku ubi kayu.10 Singkong selain diambil manfaatnya untuk membuat tapioka atau aci, ampas singkong atau onggok singkong juga mempunyai banyak manfaat yang dimanfaatkan perusahaan dan masyarakat setempat. Onggok merupakan sisa gilingan tapioka yang berasal dari singkong atau ubi kayu atau yang disebut ampas singkong setelah diambil acinya. Singkong merupakan persediaan bahan baku dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, dapat diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari

supllier atau dari perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan yang menggunakannya.11

Berdasarkan jumlah dan kandungannya, limbah cair dan limbah padat industri tapioka merupakan sumber daya yang memiliki nilai ekonomi apabila dikelola secara tepat. Limbah cair tapioka dapat dikelola secara anaerobik untuk dimanfaatkan sebagai sumber biogas. Limbah padat tapioka berupa ampas tapioka (onggok) memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, yaitu berkisar 68% dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau dapat diolah lebih lanjut untuk dijadikan bahan baku produk pangan. Sistem pengelolaan yang tepat akan memaksimalkan potensi manfaat dari limbah tersebut. 12

10

Sumber Badan Pusat Statistik

11

Winda amalia, Strategi pengelolaan persediaan bahan baku industri singkong,

teknologi industri pertanian, 2013, universitas Jember, h. 5

12Djumaali, “Suatu Kajian Industri Tepung Tapioka Rakyat (ITTARA)”, Jurnal Sains

(24)

Dalam Islam manusia diberi tanggung jawab untuk memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam, tercantum dalam surat Hud ayat 61 Allah berfirman:

ۡ

ۡ

ۡۡ

ۡۡ

ۡ

ۡ

Artin a: “dia telah menciptakan kamu dari tanah dan menjadikan kamu pemakmurn a”. (Q.S Hud:61)

Ayat tersebut menjelaskan secara nyata bahwa manusia diciptakan Allah untuk menjaga, mengelola dan memanfaatkan serta memakmurkan bumi dengan beragam kekayaan sumber daya alam yang ada tanpa melakukan eksploitasi atau perusakan. Manusia harus selalu diingatkan dan disadarkan bahwa ketetapan dan hukum Tuhan, baik yang tersurat dalam Al-quran maupun yang ada di alam semesta ini, tidak mungkin keliru atau

spekulatif.13

Suatu perusahaan dalam menjalankan produksi harus mempunyai manajemen atau pengaturan agar perusahaan berjalan dengan baik. Winardi mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lain.14

13

Muhammad Mukhtar, “kerusakan lingkungan perspektif Al-quran (studi tentang

pemanasan global)”, (Skripsi Program Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010), h. 8 14

(25)

Menurut jaribah ada suatu asumsi yang salah dalam ekonomi konvensional yang hanya membatasi produksi pada aktivitas tertentu, karena sesungguhnya produksi meliputi semua aktivitas yang dilakukan oleh seorang muslim untuk memperbaiki apa yang dimilikinya baik berupa sumber daya alam maupun harta dan dipersiapkan untuk bisa dimanfaatkan pelakunya sendiri atau umat Islam.

Produksi bisa dilakukan diberbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, peteranakan maupun pengolahan makanan dan minuman dengan mengandalkan kekuatan dan keahlian yang dimiliki seseorang.

Artin a: “dari Wa‟il Abu Bakr dan Aba ah bin Rifa‟ah bin Rafi‟ bin khadijah dari kakekn a Rafi‟ bin Khadij dia berkata, dikatakan, wahai Rosulullah,

mata pencaharian apakah ang paling baik? Beliau bersabda: “pekerjaan seseorang laki-laki dengan tanganya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur/ yang berkebajikan.”(H.R Al-Bazzaar dan telah dishohihkan oleh Hakim)

(26)

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari bertani, berindustri, usaha jasa, dan lain sebagainya.15

Dalam Manajemen organisasi maupun industri perusahaan, masyarakat berperan penting dalam memajukan perusahaan dengan memperkerjakan masyarakat setempat dan bisa memberdayakan masyarakat. Keberdayaan masyarakat dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif masyarakat yang difasilitasi dengan adanya pelaku pemberdayaan. Sasaran utama pemberdayaan masyarakat adalah mereka yang lemah dan tidak memiliki daya, kekuatan atau kemampuan mengakses sumberdaya produktif atau masyarakat yang terpinggirkan dalam pembangunan. Tujuan akhir dari proses pemberdayaan masyarakat adalah untuk memandirikan warga masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidup keluarga dan mengoptimalkan sumberdaya yang dimilikinya.16 Secara sosial, masyarakat sekitar desa gedung ketapang sampai saat ini teridentifikasi sebagai masyarakat yang lemah, banyaknya pengangguran di daerah setempat dan tidak memiliki daya, kekuatan, dan kemampuan yang dapat diandalkan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mempuyai tugas yang berat untuk memberdayakan masyarakat setempat agar terciptanya masyarakat yang aktif dan masyrakat yang mempunyai pekerjaan yang tetap.

Islam memandang suatu keberdayaan atas masyarakat suatu hal yang penting sehingga pemberdayaan dalam pandangan islam telah memliki

15

Taudhihul Ahkam syarh Bulughul Maram, kitab al-buyu‟ hadits no. 660, diterjemahkan

oleh Abu Yusuf sujono

16

Kesi Widjajanti, Model Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal Ekonomi Pembangunan

(27)

paradigma yang holistik dan strategis.17 Pemberdayaan dalam konteks pengembangan masyarakat islam merupakan sebuah pembelajaran kepada masyarakat agar dapat mandiri melakukan upaya perbaikaan kualitas hidup yang menyangkut tentang kesejahteraan dan keselamatan dunia dan akhirat.

Salah satu pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam islam perlunya di terapkan adalah karena dengan adanya pemberdayaan akan menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan hal seperti ini maka akan terus dapat memperbaiki taraf hidupnya ke yang lebih baik.

Pemberdayaan ekonomi umat, mengandung tiga misi: Yang pertama adalah misi pembangunan ekonomi bisnis yang berpedoman pada ukuran-ukuran ekonomi dan bisnis yang lazim dan bersifat universal (produksi, lapangan kerja, investasi, tabungan, ekspor import, dan kelangsungan usaha);

yang kedua adalah pelaksanaan etika dan ketentuan hukum syari‟ah yang

harus menjadi ciri kegiatan ekonomi umat islam; yang ketiga adalah membangun kekuatan ekonomi umat Islam sehingga menjadi sumber dana pendukung dakwah Islam yang dapat di tarik melalui zakat, infaq, sedekah, wakaf serta menjadi bagian dari pilar perekonomian Indonesia. Pemberdayaan pada dasarnya menyangkut lapisan bawah atau lapisan masyarakat miskin yang dinilai tertindas oleh sistem dalam interaksi sosial.18

Dalam penjelasan yang sudah penulis jabarkan di atas, peneliti

bermaksud menuangkannya dalam sebuah skripsi, yang berjudul “Analisis

17 Mutthoriq dkk, “Aktualisasi Nilai Islam Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir”,

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 2, No 3, h. l 426-432. 18

(28)

Manajemen Pengelolaan Onggok Singkong Terhadap Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat dalam Perspektif Ekonomi Islam”

D. Batasan Masalah

Dengan memperhatikan beberapa permasalahan diatas dan berdasarkan pengamatan, bahwa industri tapioka memiliki bermacam-macam hasil limbah diantaranya limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Namun mengingat luasnya pembahasan tentang limbah yang diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini pada manajemen pengelolaan limbah padat terhadap pemberdayaan masyarakat sekitarnya.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan bahwa manajemen pengelolaan onggok singkong perlu dikelola dengan baik. Dalam hal ini penulis merumuskan masalah diantaranya adalah:

1. Bagaimana manajemen pengelolaan onggok singkong pada PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka Desa Gedung Ketapang Kec. Sungkai Selatan Lampung Utara?

2. Bagaimana pemberdayaan onggok singkong terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat perspektif ekonomi Islam?

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

(29)

Div.Tapioka Desa Gedung Ketapang Kec. Sungkai Selatan Lampung Utara.

b. Untuk mengetahui adakah pemberdayaan perusahaan terhadap masyarakat dalam perspektif ekonomi Islam serta mengetahui berbagai potensi pemanfaatan limbah industri tapioka berdasarkan ekonomi dan lingkungan

2. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi penyusun, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan

dan pengetahuan tentang analisis manajemen pengelolaan onggok singkong terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat pada PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka Desa Gedung Ketapang Kec. Sungkai Selatan Lampung Utara.

b. Bagi pembaca dan pihak lain, penelitian ini dapat berguna sebagai bahan rujukan atas sumber informasi bagi penulisan lainnya yang melakukan penelitian ataupun melakukan pembahasan lebih lanjut. G. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara evaluasi, analisis dan seleksi berbagai alternatif, cara atau teknik. Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan. Metode penelitian merupakan sub bagian perencanaan usulan penelitian.19

19

(30)

1. Jenis dan sifat penelitian a. Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dilapangan dikancah kehidupan yang sebenarnya.20 Penelitian lapangan dilakukan dengan menggali data yang bersumber dari lokasi atau lapangan penelitian terhadap responden yang ada di PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka Desa Gedung Ketapang Kec. Sungkai Selatan Lampung Utara.

b. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. 21

2. Data dan Sumber Data

Yang menjadi bahan acuan (sumber) dalam penelitian ini, peneliti membaginya dalam dua kategori yaitu:

a. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti data hasil dari wawancara.22 Yang menjadi data primer dalam penelitian ini adalah manajer, staf maupun

20

Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Dan Aplikasinya, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2012), h. 11

21

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2014), h.147

22

(31)

karyawan PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka dan masyarakat setempat.

b. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpulan data primer dan pihak lainnya. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut.23 Dalam hal ini peneliti memperoleh data sekunder dari PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka.

3. Populasi dan sampel a. Populasi

Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu jelas dan lengkap, objek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi berupa orang, perusahaan, media dan sebagainya.24 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat desa ketapang serta manajer, staf maupun karyawan PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara-cara tertentu, jelas dan lengkap dan dapat dianggap mewakili populasi. Dalam penentuan sampel, penulis menggunakan metode pengambilan sampel dengan simpel random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

23Ibid.

24

Susiadi, Metode Penelitian dana Penerbitan LP2M Institut Agama Islam Negeri Raden

(32)

yang ada dalam populasi itu.25 Perhitungan banyaknya sampel didasarkan pada perhitungan persentase dari jumlah populasi terjangkau apabila subyek populasi lebih dari 100, maka sampel yang diambil hanya 10% sampai 15% saja dari karyawan maupun masyarakat setempat.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode sebagai berikut:

a. Metode Wawancara (interview)

Wawancara (interview) adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti.26 Penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara kepada responden para karyawan PT. Budi Starch & Sweetener Div.Tapioka dan masyarakat setempat.

b. Metode observasi (pengamatan)

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.27 Metode observasi penulis gunakan untuk membuktikan data yang diperoleh selama penelitian. Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari objek penelitian, tidak

25

Sugiyono, Op.Cit, h. 217

26Ibid

, h. 194

27

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi Dan Karya Ilmiah,

(33)

hanya sebatas pengamatan saja melainkan pencatatan yang kemudian mendapatkan data yang kongkrit.

c. Metode kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan metode kuesioner adalah cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.28

d. Metode Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi adalah cara mencari data atau informasi dari buku-buku, catatan-catatan, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan yang lainnya.29

5. Pengolahan Data

Didalam proses penelitian, data merupakan sesuatu yang sangat penting. Setelah data dikumpulkan melalui beberapa tahap diatas, peneliti didalam mengelola datanya menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

a. Pemeriksaan Data (Editing) merupakan suatu kegiatan untuk melihat apakah data tersebut konsisten atau tidak.30 Karena proses editing mengubah kata menjadi sebuah kalimat yang penuh sehingga data tersebut dapat digunakan dalam keperluan proses berikutnya.

b. Sistematika Data (Sistematizing) yaitu menempatkan data menurut kerangka sistematika bahasan berdasarkan urutan masalah.31 Data yang telah dikumpulkan penulis akan mengurutkan data sesuai dengan

28

Sugiyono, h. 220

29

Jusuf Soewadji, Pengantar Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Mitra Wacana Media,

2014), h. 152

30

Ibid, h. 271

31

(34)

permasalahan penelitian ini dan menyesuaikannya dengan sistematika penulisan pedoman skripsi yang ada.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dengan mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola dan memilih mana yang lebih penting untuk dipelajari sehingga dapat ditarik kesimpulan.32

Untuk kepentingan analisis data, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis kualitatif. Analisis kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan pada obyek yang alamiah yaitu obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti, dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut.

Analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu prosedur untuk penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, tulisan atau lisan dari orang-orang yang berprilaku yang dapat dimengerti. Analisis deskriptif digunakan untuk menguraikan dan merincikan kalimat-kalimat yang ada, sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada dengan dengan menggunakan pemikiran deduktif.33

32

Sugiyono, Op, Cit, h. 243

33

(35)

H. Penelitian terdahulu

1. Skripsi Edi Susilo dengan judul “Peranan pabrik Tapioka PT. Unggul Mekar sari (UMS) terhadap peningkatan pendapatan masyarakat didusun 1

Desa Bina Karya Putra Kec. Rumbia Kab. Lampung Tengah Tahun 2010”.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, teknik sampel purposive, teknik pengumpulan data: wawancara dan dokumentasi,

menggunakan variabel penelitian dan definisi operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pabrik tapioka PT. Unggul Mekar Sari berpengaruh dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar industri khususnya masyarakat di Dusun 1 Desa Bina Karya Putra Kecamatan Rumbia.34

2. Skripsi Cahya Nisa Diach Maharani dengan judul “Analisis nilai tambah

dan kelayakan usaha pengolahan limbah padat ubi kayu (onggok) di Kec.

Pekalongan Kab. Lampung Timur” Penelitian menunjukkan bahwa : (1)

Usaha pengolahan onggok skala kecil dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar daripada skala menengah. (2) Berdasarkan aspek pasar, sosial dan lingkungan serta finansial, usaha pengolahan onggok memberikan keuntungan dan layak dikembangkan. Usaha pengolahan onggok merupakan unit usaha yang kurang stabil apabila terjadi kenaikan biaya produksi dan penurunan produksi karena hasil analisis sensitivitas

34

Edi Susilo, Peranan pabrik Tapioka PT. Unggul Mekar sari (UMS) terhadap

(36)

menunjukkan bahwa usaha pengolahan onggok menjadi peka atau sensitif terhadap perubahan yang terjadi.35

3. Penelitian Muhadi dengan judul “Kajian pengembangan alternatif usaha produktif pada industri teung tapioka rakyat (ITTARA) di Kab. Lampung

Timur”. Metode yang dilakukan adalah metoode survei. Pengumpulan data: wawancara, observasi, kuisioner. Menggunakan analisis swot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi tapioka dengan proses dua kali giling merupakan jenis usaha terpilih yang paling potensial untuk dikembangkan dalam rangka peningkatan pendapatan pelaku usaha ITTARA. Faktor pendukung kelayakan pengembangan produksi tapioka dengan proses dua kali giling antara lain adalah kebutuhan tapioka dalam negeri sangat tinggi, dan teknologi yang dibutuhkan sederhana dengan hasil yang efisien.36

35

Cahya Nisa Diach Maharani, Analisis nilai tambah dan kelayakan usaha pengolahan

limbah padat ubi kayu (onggok) di Kec. Pekalongan Kab. Lampung Timur, Skripsi Universitas Lampung, 2013

36

Muhadi, Kajian pengembangan alternatif usaha produktif pada industri teung tapioka

(37)

I. Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1 Kerangka pemikiran

Variabel X

Manajemen Pengelolaan

Variabel Y

Pemberdayaan ekonomi Analisis manajemen pengelolaan onggok singkong

terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam perspektif ekonomi islam

Analisis Dalam Perspektif Ekonomi Islam Prinsip-prinsip:

1. Tauhid (keimanan) 2. Adl (keadilan) 3. Nubuwah (kenabian) 4. Khilafah (pemimpin)

5. Ma’ad (hasil)

Indikator:

1. Menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling)

2. Memperkuat potensi atau daya yang

dimiliki oleh masyarakat (empowering)

3. Memberdayakan mengandung pula arti

melindungi Indikator:

(38)

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Teori Manajemen Pengelolaan 1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa latin yaitu manus yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Gabungan kedua kata tersebut menjadi managere yang berarti menangani.37 Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.38

Henry Fayol mengungkapkan bahwa: “Manajemen mengandung gagasan

lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Sedangkan menurut T. Hani Handoko

mengungkapkan “Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk

menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.39

Sedangkan The Liang Gie Manullang, mengemukakan bahwa manajemen adalah seni dalam ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan human dan natural resources terutama

human resources untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih

37

Usman, Hunaini, Manajemen Teori Praktik Dan Riset Pendidikan Edisi 4, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), h.5

38

H. Malayu S.P Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 54

39

T. Hani Handoko, Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, Edisi II,

(39)

dahulu. Dengan demikian, manajemen tergolong kedalam ilmu pengetahuan karena memiliki persyaratan keilmuan, yaitu pengaturan, dan ketentuan-ketentuan, metode-metode, peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang merupakan suatu kesatuan dalam sistem yang berlaku secara umum, yang dapat memecahkan permasalahan atas setiap problem yang timbul dibidang manajemen, baik problem yang dijumpai sehari-hari maupun yang terungkap melalui survei atau percobaan-percobaan dalam suatu penelitian dengan penganalisaan dan pengujian, sehingga dapat diperoleh kebenaran objektif yang berlaku umum, sebagaimana dikemukakan oleh Panglaykim dan Hazil, sebagai berikut: manajemen berdasarkan ilmu adalah manajemen yang berciri ilmu dan dilaksanakan dengan menggunakan ilmu pengetahuan seperti penyelidikan dan eksperimen, dipergunakan dalam berbagai bidang manajemen.40

Dari pendapat-pendapat yang dikemukakan tersebut penulis berkesimpulan bahwa yang dimaksud dengan manajemen adalah kegiatan yang dimulai dari penentuan tujuan sampai tercapainya tujuan. Dalam penyelenggaraannya, memerlukan kemahiran atau keterampilan yang merupakan seni untuk mengelola apa yang direncanakan, sehingga tujuan yang diinginkan dapat diraih dengan sukses.

2. Fungsi Manajemen

Menurut G. R Terry ada empat fungsi utama manajemen, yang dalam dunia manajemen dikenal sebagai POAC, yaitu planning

40

Abdurrahman Fathoni, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta:

(40)

(perencanaan), organizing, (pengorganisasian), actuating (penggerakan atau pengarahan) dan controlling (pengendalian).41

Tabel dibawah ini menjelaskan tentang pengertian masing-masing dari keempat fungsi dasar manajemen tersebut :

Table 1.2

Fungsi-fungsi Dasar Manajemen

Planning (P) Apa yang harus dilakukan? Dimana? dan Bagaimana? Organizing (O)

Dengan kewenangan seberapa banyak? dan Dengan sarana serta lingkungan kerja yang bagaimana?

Actuating (A)

Membuat para pekerja ingin melaksanakan tugas yang telah ditetapkan dengan secara sukarela dan dengan kerjasama yang baik.

Controlling (C)

Pengamatan agar tugas-tugas yang telah dilaksanakan dengan tepat sesuai rencana dan bila terdapat penyimpangan diadakan tindakan-tindakan perbaikan. Sumber G. R. Terry (dikutip Sukarna) h. 71

Keempat fungsi dasar itu dianggap sangat fundamental dalam setiap manajemen atau yang dikenal dengan singkatan POAC. Cakupan fungsi dasar yang diajukannya sangat luas sifatnya, sehingga dapat memberikan pengertian secara lengkap dalam konsep-konsep manajemen yang disampaikan oleh para ahli lainnya, misalnya konsep coordinating dari Fayol telah dianggap sudah ada dalam keempat fungsi dasar G.R Terry.

a. Planning (Perencanaan)

Planning (perencanaan) merupakan fungsi dasar (fundamental)

manajemen, karena organizing, staffing, directing dan controlling pun

41

(41)

harus terlebih dahulu direncanakan, 42 dan juga merupakan suatu kegiatan membuat tujuan organisasi dan diikuti dengan berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.43

Konsep manajemen Islam menjelaskan bahwa setiap manusia (bukan hanya organisasi) untuk selalu melakukan perencanaan terhadap semua kegiatan yang akan dilakukan di masa depan agar mendapat hasil yang optimal. Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap berikut ini :

1) Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan 2) Merumuskan keadaan saat ini

3) Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan

4) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapain tujuan.

b. Organizing (pengorganisasian)

Organizing berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama lain terkait oleh hubungan terhadap keseluruhannya. George R. Terry mengatakan bahwa pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu

42

Malayu S.P Hasibuan, Op. Cit. h. 91.

43

(42)

guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.44 Pengorganisasian juga merupakan :

1) Penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.

2) Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.45

Pengorganisasian merupakan suatu kegiatan pengaturan sumber daya manusia yang tersedia dalam organisasi untuk menjalankan rencana yang telah di tetapkan serta menggapai tujuan organisasi.46 Ajaran Islam adalah ajaran yang mendorong umatnya untuk melakukan segala sesuatu secara terorganisasi dengan rapi. Hal ini telah di nyatakan dalam

(Al-Qur‟an surat Ash-Shaff [61] : (4).





























Artinya : sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

c. Actuating (Pelaksananaan)

(Actuating) yaitu melakukan penggerakan dan memberikan motivasi pada bawahan untuk melakukan tugas-tugasnya. Penggerakan adalah kegiatan yang menggerakkan dan mengusahakan agar para

44

Malayu S.P Hasibuan. Op.Cit, h. 118.

45

Didin Hafiduddin, Manajemen Syariat dalam praktek, (Jakarta: Gema Insani press,

2003), h. 100.

46

(43)

pekerja melakukan tugas dan kewajibannya, para pekerja sesuai dengan keahlian dan proporsinya segera melaksanakan rencana dalam aktivitas yang konkret yang diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan, dengan selalu mengadakan komunikasi, hubungan kemanusiaan yang baik, kepemimpinan yang efektif, memberikan motivasi, membuat perintah dan instruksi serta mengadakan supervise, dengan meningkatkan sikap dan moral setiap anggota kelompok.47

Penggerakan (actuating) dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha organisasi, dalam hal ini sebagai upaya menggerakan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.

d. (Controling) pengawasan

Pengawasan adalah suatu kegiatan untuk mencocokan apakah kegiatan operasional (Actuating), dilapangan sesuai dengan (Rencana),

yang telah ditetapkan dalam mencapai tujuan (Goal) dari organisasi. Pengawasan adalah fungsi yang harus dilakukan manajer untuk memastikan bahwa anggota melakukan aktivitas yang akan membawa organisasi kearah tujuan yang ditetapkan. Pengawasan ini diperlukan dalam menjamin terlaksananya berbagai kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

47

(44)

Controlling dimaksudkan untuk melaksanakan penilaian dan koreksi terhadap proses pekerjaan yang sedang berlangsung.48

Fungsi manajemen tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien tanpa adanya fungsi pengawasan (Controlling). Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur, yaitu :

1) Penetapan standar pelaksanaan tujuan organisasi.

2) Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan tujuan organisasi.

3) Pengukuran pelaksanaan tujuan organisasi yang nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.

4) Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar yang berlaku.

Pengawasan yang efektif membantu usaha-usaha organisasi untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan dan memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut berlangsung sesuai dengan rencana.49 3. Manajemen Pengelolaan

Manajemen pengelolaan adalah proses, cara, perbuatan mengelola sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam untuk memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.50 Berdasarkan definisi diatas manajemen pengelolaan yang dimaksud adalah suatu perencanaan yang didalamnya terkandung proses produksi, distribusi, konsumsi untuk mencapai suatu tujuan.

48

Syamsir Torang, Organisasi & Manajemen, (Bandung : Alfabeta, 2016), h. 176.

49

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, ( Jakarta : PT Raja Grafindo, 2005), h. 3.

50

T. Hani Handoko, Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, Edisi II,

(45)

a. Produksi

1) Pengertian Produksi

Untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, manusia memerlukan barang dan jasa. Suatu kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa disebut produksi. Produksi merupakan mata rantai konsumsi, yaitu menyediakan barang dan jasa yang merupakan kebutuhan konsumen. Kegiatan produksi membutuhkan faktor-faktor produksi seperti sumber alam, tenaga kerja, modal dan teknologi. Pada hakekatnya produksi merupakan pencipta atau penambah faedah atau bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Secara luas produksi adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan yang dapat menimbulkan kegunaan dari suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang banyak.51

Sebuah produk yang dihasilkan oleh produsen menjadi berharga atau bernilai bukan karena adanya berbagai atribut fisik dari produk semata, tetapi juga karena adanya nilai (value) yang dipandang berharga oleh konsumen. Atribut fisik yang melekat pada suatu barang mislanya bahan baku pembuatannya, kualitas, keawetan barang tersebut. Pada dasarnya, faktor produksi atau input ini secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu: input manusia (human input) dan input nonmanusia (non human input). Yang termasuk dalam input manusia adalah tenaga kerja/buruh dan wirausahawan, sementara yang

51

Ahyari, Agus, Managemen produksi: perencanaan sistem produksi, edisi ke-5, jakarta,

(46)

termasuk dalam input nonmanusia adalah sumber daya alam (natural resources), kapital (financial capital), mesin, alat-alat, gedung, dan input-input fisik lainnya (physical capital).

Produksi dalam perspektif ekonomi islam sebagi usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam islam menekankan pentingnya keadilan dan kemerataan produksi (distribusi sscara merata).52 Produksi adalah proses mencari, mengalokasikan, mengolah, sumber daya menjadi output dalam rangka meningkatkan mashlahah bagi manusia. Produksi juga mencakup aspek tujuan kegiatan menghasilkan output serta karakter-karakter yang melekat pada proses dan hasilnya.53

Pada prinsipnya kegiatan produksi terkait seluruhnya dengan syariat Islam, dimana seluruh kegiatan produksi harus sejalan dengan tujuan dari konsumsi itu sendiri. Konsumsi seorang muslim dilakukan untuk mencari falah (kebahagian), demikian pula produksi dilakukan untuk menyediakan barang dan jasa guna falah tersebut.

Adapun kaidah-kaidah dalam berproduksi antara lain adalah:

a) Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahap produksi. b) Mencegah kerusakan dimuka bumi, termasuk membatasi populasi,

memelihara keserasian dan ketersedian sumber daya alam.

52

Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, (Bandung: Pustaka setia, 2013), h. 15

53

(47)

Produksi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai kemakmuran. Kebutuhan yang harus dipenuhi berdasarkan prioritas yang ditetapkan agama, yakni terkait dengan kebutuhan untuk tegaknya akidah/agama, terpeliharanya nyawa, akal dan keturunan/kehormatan.54

2) Faktor Produksi

Faktor produksi ekonomi secara umum dapat dibagi menjadi 3 faktor yaitu:

a) Produksi tenaga kerja

b) Faktor produksi bahan baku dan bahan penolong c) Faktor produksi modal

Diantara ketiga faktor produksi, faktor produksi modal yang memerlukan perhatian khusus karena dalam ekonomi konvensional diberlakukan sistem bunga. Pengenaan bunga terhadap modal ternyata membawa dampak yang luas bagi tingkat efisiensi produksi. Abdul-mannan mengeluarkan modal dari faktor produksi perbedaan ini timbul karena salah satu dan antara dua persoalan berikut ini: Ketidakjelasan antara faktor-faktor terakhir dan faktor-faktor antara, atau apakah kita menganggap modal sebagai buruh yang diakumulasikan, perbedaan ini semakin tajam karena kegagalan dalam memadukan larangan bunga

54

Oos M. Anwas, Pemberdayaan masyarakat di Era Global, (Bandung: Alfabeta,2014),

(48)

(riba) dalam Islam dalam peran besar yang dimainkan oleh modal dalam produksi.

Dalam konsep ekonomi Islam tujuan utama produksi adalah memberikan maslahah yang maksimum bagi konsumen. Walaupun dalam ekonomi islam tujuan utamanya adalah memaksimalkan mashlahah, memperoleh laba tidaklah dilarang selama berada dalam bingkai dan tujuan hukum islam. Secara lebih spesifik, tujuan kegiatan produksi adalah meningkatkkan kemaslahatan yang biasa diwujudkan dalam berbagai bentuk diantaranya; pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkat moderat, menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya, menyiapkan persediaan barang/jasa dimasa depan, dan pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah SWT.55

b. Distribusi

1) Pengertian Distribusi

Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai. ilmuan ekonomi konvensional philip Kotler mendefinisikan distribusi adalah himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak, atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa tersebut berpindah dari

55

(49)

produsen ke konsumen.56 Dalam ekonomi konvensional distribusi diartikan sebagai pergerakan barang dari perusahaan manufaktur hingga kepasar dan akhirnya di beli konsumen.57 Dalam perspektif Ekonomi Islam distribusi memiliki makna yang luas, yaitu mencakup pengaturan kepemilikan, unsur-unsur produksi dan sumber-sumber kekayaan. Oleh karena itu, distribusi merupakan permasalahan utama dalam Ekonomi Islam. karena, distribusi memiliki hubungan erat dengan tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Adapun kesejahteraan dalam Ekonomi Islam diukur berdasarkan prinsip pemenuhan kebutuhan setiap individu masyarakat, bukan atas dasar penawaran dan permintaan.58 Untuk menyampaikan barang-barang dari produsen ke konsumen kegiatan distribusi sangat penting. Tanpa adanya distribusi, barang-barang yang dihasilkan tidak akan sampai ke konsumen..

Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, harga, tempat dan saat yang dibutuhkan).

56

Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro,(Yogyakarta: Graha Ilmu,

2008), Cet. Ke-1, h. 87.

57

Kunarjo, Glosarium Ekonomi, Kuangan dan Pembangunan, (Jakarta: Universitas

Indonesia Perss, 2003), Cet. Ke-1, h. 81.

58

Taqiyuddin an-Nabhani, Nizham al-Iqtishadi fi al-Islam, Penerjemah Hafizh

(50)

2) Tujuan Distribusi

Berikut ini hal yang terpenting kedalam tujuan distribusi adalah:59 a) Tujuan Dakwah adalah dakwah kepada islam dan menyatukan hati

kepadaNya.

b) Tujuan Pendidikan adalah bahwa distribusi dalam perspektif ekonomi islam dapat mewujudkan pendidikan terhadap akhlak terpuji, seperti suka memberi, berderma dan lain sebagainya.

c) Tujuan Sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan kelompok yang membutuhkan, dan menghidupkan prinsip solidaritas di dalam masyarakat muslim.

d) Keadilan dalam distribusi mencakup pendistribusian sumber-sumber kekayaan, pendistribusian pemasukan diantara unsur-unsur produksi, pendistribusian diantara kelompok masyarakat yang ada.

e) Tujuan Ekonomi adalah memberdayakan sumber daya manusia yang menganggur dengan terpenuhi kebutuhannya tentang harta atau persiapan yang lazim untuk melakukan kegiatan ekonomi.



























































Artinya :dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan

hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa

mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang

59 Qal‟aji, mabahist fi al-Iqtishad al-Islamy min Ushulihi al Fiqhiyyah

(51)

disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya

dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan

gerimis (pun memadai). dan Allah Maha melihat apa yang kamu

perbuat. (QS Al-Baqarah : 265) 3) Sistem Saluran Distribusi

Saluran distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran dalam berbagai aspek barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen. Antara pihak produsen dan konsumen terdapat perantara pemasaran, yaitu wholesaler (distributor atau agen) yang melayani pembeli.60 Saluran distribusi memiliki elemen yang dalam proses distribusi yaitu perantara. Perantara yang dimaksud adalah pengecer, pedagang grosir atau pedagang besar. Pengecer adalah pedagang yang menjual barang hasil produksi yang dihasilkan oleh produsen langsung kepemakai akhir atau konsumen. Pedagang grosir adalah pedagang yang menjual barang hasil produksi produsen dengan kapasitas lebih besar dibanding pengecer. Pedagang besar adalah pedagang yang menjual barang hasil produksi produsen dengan kapasitas yang besar.61 Berikut ini adalah beberapa saluran distribusi yang lazim digunakan dalam perusahaan yaitu sebagai berikut:

a) Produsen – Konsumen

Disebut saluran langsung atau saluran nol tingkat (zero level channel) yaitu dari produsen langsung ke konsumen tanpa melibatkan pedagang perantara. Hal ini bisa dilakukan dengan cara

60

Mustafa Edwin Nasution, et. al, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Kencana,

Jakarta, 2010, hal. 119

61

(52)

penjualan pribadi (door to door) melalui pos dari toko milik produsen sendiri.

b) Produsen-Pengecer-Konsumen

Disebut saluran satu tingkat (one level channel) adalah saluran yang sudah menggunakan perantara. Dalam pasar konsumsi, perantara ini adalah pengecer. Perantara pengecer disini adalah membeli dalam jumlah besar dari produsen kemudian dijual eceran kepada konsumen.

c) Produsen-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen

Sering disebut saluran dua tingkat (two level channel) yaitu mencakup dua perantara. Dalam hal ini perantara tersebut adalah pedagang besar dan pengecer. Produsen hanya melayani pembelian dalam jumlahyang besar yaitu oleh pedagang besar, kemudian pedagang besar menjual lagi ke pengecer, baru kemudian ke konsumen. Saluran ini sering juga disebut saluran tradisional.

d) Produsen-Agen-Pengecer-konsumen

(53)

e) Produsen-Agen-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen

Disini terdapat tiga perantara (three level channel) atau disebut saluran tiga tingkat. Dari agen yang dipilih perusahaan masih melalui pedagang besar terlebih dahulu sebelum ke pengecer.

c. Konsumsi

Menurut Samuelson konsumsi adalah kegiatan menghabiskan utility (nilai guna) barang dan jasa. Semua penggunaan barang dan jasa yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Barang dan jasa dalam proses produksi ini digunakan untuk memproduksi barang lain.62 Barang meliputi barang tahan lama dan barang tidak tahan lama. Barang konsumsi menurut kebutuhannya yaitu : kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.63

Konsumsi dalam pengertian umum berarti memakai barang-barang hasil produksi. Menurut istilah ekonomi, konsumsi berarti kegiatan menggunakan, memakai, atau menghasilkan barang dengan maksud memenuhi kebutuhan. Faktor yang sangat menentukan terhadap besar kecilnya jumlah pengeluaran untuk konsumsi adalah pendapatan. Semakin besar pendapatan semakin besar pula pengeluaran.64 Tindakan konsumsi dilakukan setiap hari oleh siapapun, tujuannya adalah untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat kemakmuran dalam arti terpenuhi berbagai macam kebutuhan, baik kebutuhan pokok maupun

62

Michael James, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga,(Jakarta: Ghalia, 2001), h. 49.

63

Samuelson., Paul, Nordhaus., William D, 2000, MacroEconomics, John Willey & Sons, New York

64

(54)

sekunder, barang mewah maupun kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Tingkat konsumsi memberikan gambaran tingkat kemakmuran seseorang atau masyarakat. Adapun pengertian kemakmuran disini adalah semakin tinggi tingkat konsumsi seseorang maka semakin makmur, sebaliknya semakin rendah tingkat konsumsi seseorang berarti semakin miskin.65

Sifat barang konsumsi menurut Al-Ghazali dan Al-Shatibi dalam Islam adalah At-Tayyibat. Prinsip konsumsi dalam Islam adalah prinsip keadilan, kebersihan, kesederhanaan, kemurahan hati, dan moralitas. Monzer Kahf mengembangkan pemikiran tentang Teori Konsumsi Islam dengan membuat asumsi : Islam dilaksanakan oleh masyarakat, zakat hukumnya wajib, tidak ada riba, mudharabah wujud dalam perekonomian, dan pelaku ekonomi mempunyai perilaku memaksimalkan. Konsep Islam yang dijelaskan oleh Hadits Rasulullah SAW yang maknanya adalah,

“Yang kamu miliki adalah apa yang telah kamu makan dan apa yang kamu

infakkan.” Dalam ekonomi Islam konsumsi dikendalikan oleh lima prinsip dasar sebagai berikut:66

1) Prinsip Keadilan

Syarat ini mengandung arti ganda yang penting mengenai mencari rezeki secara halal dan tidak dilarang hukum.

65Ibid,

h. 51

66

(55)

2) Prinsip Kebersihan

Syarat yang kedua ini tercantum dalam Syarat yang kedua ini tercantum dalam Al-Qur‟an maupun As-Sunnah tentang makanan. Harus baik atau cocok untuk dimakan, tidak kotor ataupun menjijikkan sehingga merusak selera. Dari semua yang diperbolehkan makan dan minumlah yang bersih dan bermanfaat.

Gambar

No  Tahun  Tabel 1.1 Luas lahan (ha)
Gambar 1.1 Kerangka pemikiran
Fungsi-fungsi Dasar ManajemenTable 1.2
Tabel 1.4 Jumlah karyawan Tidak Tetap PT. Budi Starch & Sweeteners Lampung
+6

Referensi

Dokumen terkait

Suhu tanah tertinggi terdapat pada lahan kelapa sawit umur 2 tahun dengan tutupan vegetasi yang rendah dan kelembaban tanah tertinggi juga terdapat pada area kelapa sawit berumur

Dari gambaran urutan dari runtunan lapisan seismik stratigrafi di atas, dimana Runtunan B yang terdapat pada setiap lintasan dengan memperlihatkan adanya pola pantulan

produk oksida yang utama karena prosenta se Zr pada paduan paling banyak dan Zirkonium mempunyai afinitas kimia ya ng tinggi dengan oksigen. Sehinggaj ·Zirkonium

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan hurlf c perlu menetapkan Peraturan Daerah Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten

attachment remaja terhadap orang tua (ibu dan ayah) serta teman sebaya dan seberapa tinggi regulasi emosi remaja sekarang ini khususnya di SMA. Yayasan

tinggi, yaitu 90.22% pada kondisi layar normal dengan generator yang beroperru.i I bh Sedangkan l.ondisi layar normal im merupakan kondisi layar yang

Arti awal maqaalah memang dis- kusi, obrolan, tapi kemudian artinya berubah menja<h artikel. Ini terjadi karena di masa lalu transfer ilmu di- lakukan dengan lisan dan

Salovey dan Mayer (dalam Goleman, 1996) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan atau keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mengenali, memahami,