• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Oksidasi Paduan Gelas Metalik Zr-Cu-Ni-Al Pada 440-480°C Di Udara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perilaku Oksidasi Paduan Gelas Metalik Zr-Cu-Ni-Al Pada 440-480°C Di Udara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Diterbitkan Oleh :

semi

nar

Mate

rial:

Metal.

urgl.

2 0

0 8

Rlslt IIBterlalllets/urg/

llenuju

Ksmsndlr/sn TBknD/ogl

Sponsor:

PUSAT PENEL IAN METALURGI

Jf:n_

anram

LEMBAGA LMU PENGETAHUA

I

NDO

NESIA

Kawasan PUSPIPTEK Seryong-Tengerang 15314 Telp : 7560911,756656~ 3201

(2)

PERILAKU OKSIDASI PADUAN GELAS METALIK Zr-Cu-Ni-Al PADA

440-480

°

C DI UDARA

Triwikan.toro dall Fatimatul Munmvaroh Laboratorium Fisika Material

Juri/San Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

e-mail : triwi@physics. its.ac. id, .fatim_yhysics@yahoo.co. id

Jntisari

Gelas metalik merupakan material paduan yang be1potensi untuk berbagai aplikasi industri di

masa yang akan datang. Tetapi, pada temperatur tinggi seringkali penggunaan s{fat-sifat gelas metalik

yang unggul mengalami degradasi, salah satunya oksidasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku oksidasi paduan gelas metalik Zru 1Cu23Ni 18Al5.9, Zr65Cu17.5Ni110175 dan

Zr695Cu 11Ni11Al75 pada temperatur 440, 460, dan 48o·c di udara. Paduan gelas metalik ini diperoleh

dengan melelehkan unsur-unsur Zr, Cu, Ni dan AI dengan kemurnian tinggi yaitu 99,9%, dari !elehan ini paduan dibuat menggunakan metode melt spinning (lelehan berputQ/), berbentu.k pita dengan tebal 20-40

pm dan Iebar 1,5-2,5 mm. Ketiga sampel dipotong dengan pm?Jang 8 em, kemudian salah satu permukaannya dipoles menggunakan kertas SiC grid 2000 mesh dan dibersihkan dengan alkohol 70%.

Ana/isis kinetika oksidasi ketiga paduan dilakukan dengan menggunakan ana{isis thermogravimetri

(TGA) pada suint 440·c selama 2 jam di udara. Sedangkan ana/isis produk oksida yang terbentuk menggunakan diji-aksi sinar-X (XIW) setelah sampel dipanaskan selama 1 jam. Berdasar data kinetika

oksidasi, laju oksidasi ketiga paduan pada suhu 440'C mengikuti lwkum parabolik dan yang mempunyai

ketahanan oksidasi lebih tinggi dibandingkan dua paduan yang lainriya adalah paduan

Zr69_5Cu12Ni11Aiu Hal ini didukung dengan data d(fraksi sinar-X yang menunjukkan produk oksidasi

yang terbentuk lebih sedikit pada paduan Zr69.5Cu 12Ni11AI75 dibandingkan dua paduan yang lain. Produk

oksidasi yang utama adalah Zr02 (t), selain itujuga terdapat Cub. Sedangkan dengan peningkatan suint, laju oksidasi paduan semakin meningkat. Dari hasil penelitian ini diharapkan penggunaan paduan gel as

metafile Zr69.5Cu12Ni11AI75 ini lebih luas dan bervariasi. ·

Kata kunci: gelas metalik, Zr-Cu-Ni-AI, oksidasi, kinetika

Abstract

Metallic glasses are alloy materials which high potential .for the .future manifold application in industry. HolVever, at high temperatures the excellent properties o.f metallic glasses vvill be degraded,

one o.f them is oxidation. The aims o.f this research is to understanding oxidation behavior bulk metallic

glasses Zr53. 1Cu23Ni 1

sAl

5_9, Zr65Cu175Niu;Al75 dan Zr69.sCunNiuAI75 in air. This alloy metallic glasses were prepared by arc melting Zr, Cu, Ni and Al with high purity element (>99.9%). From these alloys anw1phous ribbons about 20-40 pm thick and 1.5-2.5 mm wide were .fabricated using melt spinning. The

Zr53_1Cu23Ni 1sA15.9, Zr65 Cu175Ni 1oAl75 dan Zr69_5Cu12Ni11Al75 prepared with length 8 em, then that alloys

was ground with #2000 emery paper, and cleaned in alcohol 70%. Analysis o.f m;idation kinetics using

thermogravimetric analyzer (TGA) at 440'C for 2 hour in air. Whereas analysis of oxide products were formed using X-ray diffraction (XIW) after sample heated .for 1 hour in air. Based on oxidation kinetics

data, oxidation rate all o.f alloys at 440.C.follows parabolic law and tM Zr69.5Cu 12Ni11AI75 alloys have

higher oxidation resistant than tl·vo another alloys. With oxide products consisted mainly o.f Zr02 (t), and while CuO also detected. Whereas with increasing temperature.oxidation rate increasingly. From result

o.f this research hope .fully application of the Zr69.5Cit12Ni11AI75 metallic glasses 111ider and more variation.

Keywords: metallic glasses, Zr-Cu-Ni-Al, oxidation, kinetic

(3)

PUSAT PENELITIAN METALURGI- L I P !

1. Pendahuluan

Pada beberapa sepuluh tahun terakhir ini, banyak usaha-usaha yang dicurahkan oleh

ilmuwan untuk mengembangkan dan meneliti paduan gelas metalik berbasis Zirkonium karena sifat-sifat mekanik yang unggul, seperti kekuatan yang tinggi dan batas elastisitas yang besar,

sifat-sifat fisika dan kimia, seperti ketahanan korosi dan pakai, yang sungguh berbeda dari bahan-bahan klistalin yang lain [1 ,2]. Secara umum ketika padatan tidak mempunyai susunan atomik yang sistematik, yaitu keadaan amorf, kekuatan dan ketahanan korosinya meningkat [ 1].

Gelas metalik atau gelas logam mempunyai banyak aplikasi di bidang industli meliputi industri pelapisan untuk meningkatkan ketahanan pakai dan korosi, casing telpon genggam, pisau bedah,

alat-alat olahraga sepe1ii pemukul golf dan raket, dan intan pem1ata [3,4]. Tetapi pada suhu tinggi sifat-sifat unggul dmi gelas metalik berbasis Zirkonium akan mengalami degradasi, salah satunya adalah oksidasi. Ketahanan oksidasi paduan gelas metalik berbasis Zirkonium telah banyak diteliti diantaranya: oksidasi gelas metalik Zr69.5Cu12Ni11Ah5 di udara pada temperatur antara 330°C dan 370°C [5], oksiclasi suhu rendah paduan amorf dan nanoklistalin Zr-Cu-Ni-Al

pada 360°C [6], perilaku oksidasi paduan amorf Zr-Cu-Al-Ni eli udara pada temperatur 325-4250C [7], perilaku oksidasi paduan gelas metalik Zr53Ni235Ab.s di udara pada 400-600°C [8],

dengan produk oksida yang terbentuk terdiri dari Zr02 (tetragonal) sebagai fase utama, dan oksidasi paduan gelas metalik Zr65Al10Ni10Cu 15 di udara antara 250-400°C [9]. Dari beberapa

studi yang dilakukan, penelitian perilaku oksidasi paduan gelas metalik multikomponen berbasis

Zirkonium diatas temperatur kristalisasi masih jarang dilakukan. Sehingga, tujuan dari penelitian

1111 adalah untuk mengetahui perilaku oksidasi paduan gelas metalik

Zr53_1Cu23Ni 1sAis 9,Zr6sCU17 s Ni10Ah 5 dan Zr69.sCu12Ni11Ah.5 pada temperatur an tara

440-4800C.

2. Prosedur Kerja

Paduan Zrs3.1Cu23NiJsAls.9, Zr6sCu17sNi1oAh 5 and Zr69.sCu12Ni 11 Ah s diperoleh dengan melelehkan unsur-unsur Zr, Cu, Ni and AI dengan kemurni.an tinggi yaitu >99.9%. Dmi lelehan

tersebut paduan amorf berbentuk pita dengan tebal an tara 20-40 f . .Un dan Iebar 1.5-2.5 mm dibuat dengan menggunakan melt spinning (lelehan berputar). Ketiga sampel dipotong dengan panjang

8 em dan dipoles menggunakan ketias SiC grid 2000 mesh, kemudian dibersihkan dengan

alkohol 70% serta dikeringkan diudara bebas. Selanjutnya ketiga paduan dioksidasi isotennal

pada temperatur 440, 460. and 480°C di udara selama 2 jam menggunakan analisis

te1mogravimetri (TGA), dan produk oksidasi yang terbentuk di uji dengan difraksi sinar-X (XRD).

3. Hasil dan Pembahasan

Gambar 1 menunjukkan perubahan berat sebagai fungsi waktu paduan gelas metalik Zr53.1Cu23Ni1sAls9, Zr65Cu17.sNi10Ah.5 and Zr69.5Cu12Ni11Ah.s pada temperature 440oselama 2

jam di udara. Kinetika oksidasi ketiga paduan mengikuti hukum parabolik. pe1iambahan massa

untuk paduan gelas metalik Zr53 .1Cu23Ni1sAI 5.9 adalah yang paling besar dan untuk paduan Zr69.5Cu 12Ni 11 Ah.5 merupakan yang paling tahan oksidasi. Sedangkan pengaruh temperatur pada kinetika oksidasi paduan gelas metalik Zr69.5Cu 12Ni 11 Ah.5 ditunjukkan pada Gambar 2, yaitu

pada kondisi 440, 460, and 480°C kinetika oksidasinya mengikuti fungsi parabolik. Pertambahan

massa paduan Zr69_5Cu12Ni 11 Al7.5 meningkat dengan peningkatan temperatur. Nilai laju konstanta oksidasi kp dari paduan gelas metalik Zr69.5Cu 12Ni 11 Ah.5 setelah 2 jam oksidasi adalah 0.67(±0.005) x 10-4 g2/m4s pada 440°C, 1.55(±0.003) x 10-5 g2/m4s pada 460°C, dan 1.68(±0.004)

x 10-5 g2/m4s padn 480°C. Nilai konstanta laju oksidasi kp paduan gelas metalik Zr11

9.sCu12Ni11Ah.5 menurun dengan peningkatan temperatur.

(4)

SEfvfiNAR MATERIAL METALURGI 2 0 0 8

PUSA T PENELITIAN METALURGI - LIP/

0,07 0.06 "E 0.05 " ~ 0.04 " ·a 01) 0.03 -§) ~ 0.02 0.01 (I) Zr",Cu,Ni11AI, (2) Zr 65Cu175Ni10AI75 (3) Zr53 1Cu23Ni,.AI50

--

I

1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 Time (s)

Gambar 1. Kinetika oksidasi paduan gclas metalik Zr531Cu23Ni18A15.9, Zr65Cu17.5Ni10A17.5 dan

Zr69.5CunNi11Al 7.s pada 440"C

0,30 0,25 --:::: 0 20 § . iij, ..§. 0.15

·=

" co -§J 0.10 -~ ::: 0,05 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 Time(s)

Gambar 2. Kinetika oksidasi paduan gelas metalik Zr69.5Cu12Ni11AI7.s pada 440,460, and 480"C

Gambar 3 menunjukkan hasil pola difraksi sinar-X padu_an gelas metalik Zrs3 1 Cu23Ni ,sAls.9, Zr6sCu 17 sNi 10Ah.s dan Zr69.sCu 12Ni 11Ahs pada temperatur 440°C selama 1 jam oksidasi isothem1al di udara. Produk oksida yang terbentuk pada paduan gelas metalik Zrs3 1Cu23Ni 1sAl5.9 and Zr6sCul7.sNi,oAh.s terdiri dari Zr02(tetragonal) yang utama dan sedikit NiO and CuO serta terdapat juga paduan intennetalik Zr2Ni. Sedangkan pada paduan gelas metalik Zr69.5Cu12Ni11Ah.5 produk oksida yang utama adalah Zr02(cubic) and CuO dalam

jumlah yang sedikit. Hal ini, sama seperti yang telah dilaporkan oleh Kai et. al. [7] dan Kim et.

al [9] yaitu produk oksida yang terbentuk pada paduan bulk gelas metalik Zr-Cu-Al-Ni setelah

oksidasi pada T 2. 350"C terdiri dmi Zr02(tetragonal) yang utama. Pembentukan Zr02 sebagai

produk oksida yang utama karena prosentase Zr pada paduan paling banyak dan Zirkonium mempunyai afinitas kimia yang tinggi dengan oksigen. Sehinggaj ·Zirkonium mudah bereaksi dengan oksigen membentuk zirkonia. Hal ini terjadi secara simultan oksigen masuk ke dalam Iaistal Zirkonium dan skala oksida terbentuk pada suhu tinggi [7]. Zirkonja, Zr02, merupakan fase yang stabil pada sistem Zr-0, dan terdapat tiga perubahan, Zr02(monoklinik) (dibawah 1000-1200°C), Zr02(tetragonal) (stabil pada temperatur yang lebih tinggi), dan Zr02(cubic)

(stab!' I d;atas 1 "00°C) r'7] Dal~nl nPpPl;i;a,~ ;.,; Zr·O~(tet··aanna11 da" Z··O~(l110'10klr",ik) kodua11)'a

..,. 1 1 ... ....,. L' . a ... j:-n ....... l\,..lil. .. .i.l .. L.a..o. L , ;..,.. b .._: ..... . J../'" .. .l 1. ,L.a. .t Lu. V • C..t1 ' .... teramati pada 440oC.

(5)

_.__,.,,, ... ,....,,,. ···~--... ,, ,_ . · - · · · - -· · - · ---...-....J PUSAT PENELITIAN METALURGI- LIP!

I o Zr02{c) 1 Zr0 0(t) 0 Cu

*

NiO # Zr2Ni ::::> ~5Cu,75Ni10AI75 ~ I :?;-·u; Zr531Cu 23Ni18AI59 c I (]) c

~

.-..Jv... I 0

*

10 I

J

o

0 Zr 695Cu,2Ni,AI7 5 0

...

0 20 40 60 80 100 29 (0)

Gambar 3 Pola difraksi sinar-X paduan gelas metalik. Zr531Cu23Ni18A15.9, Zr65Cu17.5Ni10Al7.s dan

Zr69.5Cu12Ni11Al7.5 pada 440"C

Pada Gambar 3, fase kristalin Zr2Ni juga terdeteksi pada paduan gelas metalik

Zr6sCul7sNi1oAhs, hal ini mengindikasikan bahwa paduan amorfmulai untuk kristalisasi setelah

oksidasi pada 440°C selama 1 jam. Hal ini juga dilaporkan oleh Kai et. al [7], tetapi fase intermetaliknya adalah Zr2Cu. Sedangkan pembentukan NiO dan CuO sebagai fase minor

karena Ni dan Cu mempunyai aktivitas yang lebih rendah dari Zr pada paduan gelas metalik.

Dan selama oksidasi, Cu dan Ni berdifusi secm·a dominan keluar, sedangkan oksigen ke dalam

[9]. Dalam penelitian ini tidak terdeteksi oksida Aluminium pada paduan gelas metalik, hal ini kemungkinan jumlah prosentase Aluminium yang paling s~dikit diantara unsur yang lain atau

aluminium larut dalam oksida yang lain, seperti yang yang clilakukan oleh Kim et. a!. [9].

Puncak-puncak yang terbentuk pacla pacluan gelas metalik Zr69.5Cu12Ni11Ah.s lebih sedikit

clibanclingkan paduan yang lain, hal ini menunjukkan bahwa paduan tersebut paling tahan terhadap oksidasi sebagaimana kinetika oksiclasinya.

274 I 1 ZrO,(t) D ZrO (c) 0 Cud 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 28 (")

Gambar 4 Pola d!fraks! sinar-X paduan gelas meta!ik Zr69.5Cu12Ni::Ah5 pada 440, 460, dan 480"C

(6)

SEMINAR MATERIAL M ETALURGI 2 0 0 8 p usAT P£NELITIAN METALURGI - LIP/

4. Kesimpulan

Perilaku oksidasi paduan gelas metalik Zr531Cu23Ni1sAl59, Zr65Cu 175Ni 10Ah.s dan

zr69 5Cu12Ni 11Ah s pada temperatur 440-480°C di udara telah dikarakterisasi. Kinetika oksidasi

ketiga paduan mengikuti hukum parabolik dan laju oksidasi meningkat dengan peningkatan

temperatur. Produk oksida yang terbentuk selama oksidasi isothennal terdiri dari

Zr02(tetragonal), NiO dan CuO dalam jumlah yang sedikit se1ia terdapat fasa intem1etalik Zr2Ni

pada paduan Zr6sCu17.sNi1oAh.s. Diantara ketiga paduan yang paling tahan terhadap oksidasi

adalah paduan gelas metalik Zr69.sCu1zNi11Ah.s.

Daftar Pustaka

[1] Inoue, A., "Metallic Glass" opens a new field in materials science, Japan Nanonet Bulletin,

2004

[2] Kim, C.W., Jeong, H.G., Lee, D.B., "Oxidation of Zr65Al 1oNi10Cu 15 Bulk Metallic Glass",

Materials Letters, vo1.62, hal.584-586, 2008

[3] Reuter, B., Contentdig.com, What Is Bulk ll1eta!/ic Glass?,

http://contentdig.com/profile/briameuter-666.html, 2008

[4] Telford, M., "The Case for Bulk Metallic Glass", Materials Today, hal-36-43.2004

[5] Triwikantoro, Toma, D., Meuris, M., Koster, U., "Oxidation of Zr-based Metallic Glasses in

Air", Journal of non-Crystalline Solids, vol.252-252, hal. 719-723, 1999

[6] Koster, U., Zander, D., Triwikantoro, Rudiger, A., Jastrow, L., "Enviromental Properties of

Zr-Based Metallic Glasses and Nanocrystalline Alloys", Scripta materia/ia, vol.44,

hal.1649- 1654, 2001

[7] Kai, W., Hsieh, H.H., Nieh, T.G., Kawamura, Y., "Oxidation Behavior of a Zr-Cu-Al-Ni

Amorphous Alloy in Air at 300--425°C", Intermctallics, vol.lO, hal. 1265-1270,2002

[8] Kai, W., Hsieh, H.H., Chen, Y.R., Wang,Y.F., Dong, C., "Oxidation Behavior of An

Zr53Ni235AI235 Bulk Metallic Glass at 400-600°C", Intennetallics. vol.15, hai.I459-1465,

2007

[9] Kim, C.W., Jeong, H.G., Lee, D.B., "Oxidation of Zr65Al10Ni10Cu15 Bulk Metallic Glass",

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, melalui pembelajaran matematika diharapkan dengan sendirinya tujuan untuk membentuk karakter siswa bersikap konsisten, kritis, cermat, teliti,

Dari hasil pemeriksaan data CBR, kita dapat menentukan nilai DDT dengan cara berikut : DDT = 4,3.. Menentukan Faktor

Sehubungan dengan data yang digunakan adalah data sekunder, metode pengumpulan data menggunakan lembaran pengamatan yang mencatat data return saham perbankan dan

Apakah Bapak/Ibu setuju jika pihak TNGHS melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan patroli dan survey partisipasi untuk menjaga keberadaan satwaliar tersebut

(3) Dalam hal pelantikan Kepala Desa Terpilih tidak dapat dilaksanakan tepat waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, atas

10 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm, 100 ppm, 1000 ppm dan larutan kontrol - Dimasukkan ke dalam botol vial - Diuapkan pelarutnya sampai kering - Dimasukkan 100 µL dimetil

Ekstrak pekat flavonoid - dilarutkan dengan pelarutnya etanol 80 % - ditotolkan 1uL 5-10 dengan pipa kapiler pada jarak 1 cm dari tepi bawah plat silika gel GF254 yang telah

 Peserta didik secara bergantian saling bertanya tentang teknik variasi dan kombinasi teknik dasar bola voli, misalnya : bagaimana jalannya bola jika (passing