• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2008"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No. 04/01/31/Th. XI, 5 Januari 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA

AGUSTUS 2008

1.

Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Angka Pengangguran

Struktur angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Agustus 2008 secara keseluruhan telah mengalami perubahan. Pada bulan Agustus 2008, jumlah angkatan kerja tercatat 4,77 juta orang, meningkat sebanyak 377,15 ribu orang bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2007. Jumlah angkatan kerja laki-laki meningkat sebanyak 82,98 ribu orang dari 2773,03 ribu orang pada Agustus 2007 menjadi 2.856,01 ribu orang pada Agustus 2008. Demikian juga angkatan kerja perempuan mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 294,17 ribu orang dari 1.622,29 ribu orang pada Agustus 2007 menjadi 1.916,47 ribu orang pada Agustus 2008 (Tabel 1). Peningkatan ini terutama disebabkan oleh masuknya angkatan kerja baru yang berasal dari penduduk yang telah menamatkan pendidikan pada bulan April-Juli 2008 dan berusaha masuk ke dalam pasar kerja untuk memperoleh kesempatan kerja.

¾ Jumlah angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta pada Agustus 2008 mencapai 4,77 juta orang, bertambah 377,15 ribu orang dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja Agustus 2007 yaitu 4,40 juta orang.

¾ Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Agustus 2008 mencapai 4,19 juta orang, bertambah 349,02 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan bulan Agustus 2007 sebesar 3,84 juta orang.

¾ Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi DKI Jakarta pada bulan Agustus 2008 mencapai 12,16 persen, mengalami penurunan dibandingkan keadaan Agustus 2007 yaitu 12,57 persen.

¾ Pada periode Agustus 2007-Agustus 2008, ada penambahan penduduk yang bekerja di sektor Primer yaitu 4,94 ribu orang, sektor Tersier bertambah paling banyak yaitu 364,47 ribu orang. Sementara itu sektor Sekunder mengalami penurunan sebesar 20,38 ribu orang.

¾ Pada keadaan Agustus 2008 di Provinsi DKI Jakarta sektor lapangan usaha di sektor formal mampu menyerap sebagian besar tenaga kerja (61,33 persen), sedangkan di sektor informal mampu sebesar 38,67 persen.

¾ Selama Agustus 2007 - Agustus 2008, hampir seluruh TPT kabupaten/kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan, kecuali Jakarta Utara mengalami kenaikan sebesar 0,82 persen, yaitu dari 13,11 persen pada tahun 2007 menjadi 13,93 persen pada tahun 2008.

(2)

Sejalan dengan meningkatnya jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk yang bekerja juga mengalami peningkatan. Penduduk yang bekerja meningkat dari 3,84 juta orang pada Agustus 2007 menjadi 4,19 juta orang pada Agustus 2008 atau terjadi peningkatan sebesar 349,02 ribu orang. Peningkatan jumlah penduduk yang bekerja didominasi oleh kaum perempuan. Peningkatan penduduk perempuan yang bekerja sebesar 253,20 ribu orang dari 1.406,40 ribu orang pada Agustus 2007 menjadi 1.659,59 ribu orang pada Agustus 2008. Penduduk laki-laki yang bekerja mengalami peningkatan sebesar 95,82 ribu orang dari 2.436,55 ribu orang pada Agustus 2007 menjadi 2.532,37 ribu orang pada Agustus 2008. Tingginya peningkatan penduduk perempuan yang bekerja diduga karena dorongan ekonomi, yaitu tuntutan keluarga untuk menambah penghasilan. Peningkatan perempuan yang bekerja terutama berasal dari penduduk perempuan yang sebelumnya mempunyai kegiatan utama sekolah dan mengurus rumah tangga. Sedangkan peningkatan penduduk laki-laki yang bekerja terutama berasal dari penduduk laki-laki yang sebelumnya mempunyai kegiatan sekolah.

Selama periode Agustus 2007-Agustus 2008, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan, yaitu dari 12,57 persen menjadi 12,16 persen. Menurut jenis kelamin, TPT perempuan mengalami peningkatan yaitu dari 13,31 persen menjadi 13,40 persen, sedangkan TPT laki-laki mengalami penurunan yaitu dari 12,13 persen menjadi 11,33 persen.

Secara absolut, jumlah penganggur mengalami peningkatan sebesar 28,13 ribu orang yaitu dari 552,38 ribu orang pada Agustus 2007 menjadi 580,51 ribu orang pada Agustus 2008. Selama setahun terakhir terjadi penurunan jumlah penganggur laki-laki, sebesar 12,84 ribu orang yaitu dari 336,48 ribu orang pada Agustus 2007 menjadi 323,64 ribu orang pada Agustus 2008, sedangkan jumlah penganggur perempuan secara absolut mengalami peningkatan sebesar 40,98 ribu orang yaitu dari 215,90 ribu orang pada Agustus 2007 menjadi 256,87 ribu orang pada Agustus 2008. Adanya peningkatan jumlah penganggur terutama disebabkan oleh penduduk yang pada awalnya berstatus bukan angkatan kerja (sekolah dan mengurus rumah tangga) masuk ke dalam angkatan kerja, namun tidak sepenuhnya terserap dalam kesempatan kerja.

Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama Agustus 2007 - Agustus 2008 (Dalam Ribuan)

Kegiatan Utama Agustus 2007 Agustus 2008

Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas 3.377,32 3.389,60 6.766,92 3.383,58 3.565,51 6.949,08 2. Angkatan Kerja 2.773,03 1.622,29 4.395,32 2.856,01 1.916,47 4.772,48

a. Bekerja 2.436,55 1.406,40 3.842,94 2.532,37 1.659,59 4.191,97 b. Penganggur 336,48 215,90 552,38 323,64 256,87 580,51 3. Bukan Angkatan Kerja 604,29 1.767,31 2.371,60 527,56 1.649,04 2.176,60 4. Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK % ) 82,11 47,86 64,95 84,41 53,75 68,68 5. Tingkat Pengangguran Terbuka

(3)

Selama Agustus 2007-Agustus 2008 terjadi peningkatan jumlah penduduk yang bekerja serta penurunan angka pengangguran. Fenomena tersebut sejalan dengan meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK). Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) merupakan indikator yang menggambarkan penduduk usia kerja yang terlibat aktif secara ekonomi dalam pasar tenaga kerja. Pada bulan Agustus 2008, TPAK Provinsi DKI Jakarta mencapai 68,68 persen. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 3,72 persen bila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2007 (64,95 persen). Menurut jenis kelamin, TPAK laki-laki meningkat dari 82,11 persen pada Agustus 2007 menjadi 84,41 persen pada Agustus 2008, begitu pula TPAK perempuan meningkat dari 47,86 persen pada Agustus 2007 menjadi 53,75 persen pada Agustus 2008.

2. Lapangan Pekerjaan Utama

Penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha, dibedakan menurut tiga sektor utama yaitu sektor Primer, Sekunder dan Tersier. Sektor primer merupakan sektor pertanian dan pertambangan, sektor sekunder merupakan agregat sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, serta sektor listrik, gas dan air. Sektor tersier merupakan gabungan sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan.

Tabel 2. memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut tiga sektor utama. Selama periode Agustus 2007–Agustus 2008, secara umum jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan. Pada sektor tersier terjadi peningkatan penduduk yang bekerja sebesar 364,47 ribu orang, dan sektor primer sebesar 4,94 ribu orang. Sementara itu, sektor sekunder mengalami penurunan jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 20,38 ribu orang dibandingkan keadaan Agustus 2008. Jika diamati dari ketiga sektor tersebut, terjadi sedikit pergeseran jumlah pekerja dari sektor Sekunder ke sektor Tersier.

Tabel 2 . Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Sektor Utama Agustus 2007-Agustus 2008 (Dalam Ribuan)

Sektor Utama Agustus 2007 Agustus 2008 Selisih Kol (4) dan kol (3)

(1) (3) (4) (5)

1. Primer 28,23 33,16 4,94 2. Sekunder 887,74 867,36 -20,38 3. Tersier 2.926,98 3.291,45 364,47

Jumlah 3.842,94 4.191,97 349,02

Pada Agustus 2008, jumlah penduduk bekerja pada sektor tersier tercatat sebanyak 3.291,45 ribu orang, dan pada Agustus 2007 tercatat 2.926,98 ribu orang, atau terjadi peningkatan sebanyak 364,47 ribu orang. Peningkatan yang cukup signifikan ini sebagian besar merupakan kontribusi dari sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi serta sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan.

(4)

3. Status Pekerjaan

Status pekerjaan utama penduduk yang bekerja dapat dilihat berdasarkan kegiatan formal dan informal. Status pekerjaan dengan kegiatan formal terdiri dari status pekerjaan sebagai berusaha dengan dibantu buruh tetap dan sebagai buruh/karyawan. Sedangkan status pekerjaan dengan kegiatan informal merupakan gabungan dari status pekerjaan berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar, pekerja bebas dan pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar. Jika melihat status pekerjaan berdasarkan kegiatan formal dan informal, maka pada Agustus 2008 sekitar 61,33 persen tenaga kerja bekerja pada kegiatan formal dan sisanya sebesar 38,67 persen bekerja pada kegiatan informal.

Tabel 3. memperlihatkan bahwa dari 4.191,97 ribu orang yang bekerja, terdapat sekitar 57,09 persen penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan dan sekitar 4,24 persen bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap/dibayar.

Tabel 3. Penduduk yang Bekerja menurut Status Pekerjaan, Agustus 2007-Agustus 2008 (Dalam Ribuan )

Status Pekerjaan Utama Agustus 2007 % Agustus 2008 %

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Berusaha Sendiri 841,22 21,89 950,31 22,67 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar 233,40 6,07 376,58 8,98 3. Berusaha dibantu buruh tetap/ buruh dibayar 171,15 4,45 177,73 4,24 4. Buruh/karyawan 2.319,90 60,37 2.393,29 57,09 5. Pekerja Bebas 95,66 2,49 3,16 1,91 6. Pekerja tidak Dibayar 181,61 4,73 213,85 5,10 Jumlah 3.842,94 100,00 4.191,97 100,00

4.

Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja dan Pengangguran menurut Kabupaten/Kota

Selama periode Agustus 2007-Agustus 2008 terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja dan penduduk bekerja pada seluruh kabupaten dan kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta. Pada bulan Agustus 2008, angkatan kerja terbanyak terdapat di Jakarta Timur yaitu 1.257,52 ribu orang, disusul kemudian Jakarta Barat sebesar 1127,37 ribu orang, dan Jakarta Selatan yaitu 1.112,52 ribu orang. Sedangkan untuk Kepulauan Seribu, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara angkatan kerjanya di bawah 800 ribu orang. Bila dilihat perkembangan angkatan kerja selama Agustus 2007-Agustus 2008 menurut kabupaten/kota administrasi, yang mengalami pertambahan tertinggi adalah Kota Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, masing-masing terjadi kenaikan sebesar 117,98 ribu orang dan 117,02 ribu orang. Sedangkan kabupaten/kota administrasi lainnya di bawah 80 ribu orang.

Selama Agustus 2007-Agustus 2008. telah terjadi perubahan penduduk bekerja menurut kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta. Komposisi penduduk berkerja keadaan Agustus 2008 menurut kabupaten/kota yang terbanyak adalah Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, masing-masing 1.091,15 ribu orang; 1.013,16 ribu orang; dan 979,45 ribu orang. Sedangkan untuk kabupaten/kota lainnya masih di bawah 700 ribu orang. Perkembangan penduduk bekerja selama Agustus 2007-Agustus 2008 menurut kabupaten/kota yang mengalami kenaikan tertinggi adalah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Pada Agustus 2007, jumlah penduduk yang bekerja di Jakarta Selatan tercatat 872,36 ribu orang dan pada Agustus 2008 tercatat 979,45 ribu orang, atau terjadi kenaikan sebesar 107,09 ribu orang. Kota

(5)

Jakarta Timur, pada bulan Agustus 2007 tercatat sebanyak 984,11 ribu orang dan pada bulan Agustus 2008 sebanyak 1091,15 ribu orang, sehingga terjadi kenaikan penduduk bekerja sebanyak 107,04 ribu orang. Untuk kabupaten/kota lainnya kenaikan jumlah penduduk bekerja masih di bawah 70 ribu orang.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) merupakan indikator yang menggambarkan persentase angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha. Atau mereka yang tergolong angkatan kerja namun tidak terserap dalam pasar tenaga kerja. Selama Agustus 2007-Agustus 2008 telah terjadi perubahan komposisi TPT menurut kabupaten/kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta. Tingkat pengangguran tertinggi terdapat di Jakarta Utara yaitu 13,93 persen, disusul Jakarta Timur dan Jakarta Selatan masing-masing sebesar 13,23 persen dan 11,96 persen. Jika dilihat tren tingkat pengangguran menurut kabupaten/kota selama Periode Agustus 2007-Agustus 2008 hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan, kecuali Jakarta Utara mengalami peningkatan dari 13,11 persen menjadi 13,96 persen.

Tabel 4. Penduduk yang Bekerja, Presentase Pengangguran dan Partsipasi Angkatan Kerja menurut Kabupaten/Kotamadya Agustus 2007-Agustus 2008

Kabupaten/ Kota Agustus 2007 Agustus 2008 Angkatan Kerja (ribu) Bekerja (ribu) Pengang- guran (%) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Angkatan Kerja (ribu) Bekerja (ribu) Pengang- guran (%) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Kepulauan Seribu 7,73 6,80 12,05 59,09 7,90 6,98 11,67 59,10 Jakarta Selatan 995,50 872,36 12,37 63,82 1.112,52 979,45 11,96 68,59 Jakarta Timur 1.139,54 984,11 13,64 62,16 1.257,52 1.091,15 13,23 67,18 Jakarta Pusat 448,82 384,45 14,34 64,55 480,43 424,08 11,73 67,22 Jakarta Barat 1.056,36 945,80 10,47 67,17 1.127,37 1.013,16 10,13 69,74 Jakarta Utara 747,38 649,43 13,11 68,40 786,74 677,14 13,93 70,84 DKI Jakarta 4.395,32 3.842,94 12,57 64,95 4.772,48 4.191,97 12,16 68,68

Catatan: 1. Tingkat Partisipasi Angakatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja (15+). 2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja.

(6)

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. Sri Santo Budi Muliatinah, M.A. Kepala Bidang Statistik Sosial Telepon : 021-3822790

Fax : 021-3840084 e-mail : bps3100@bps.go.id

Gambar

Tabel 2. memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut tiga sektor utama. Selama  periode Agustus 2007–Agustus 2008, secara umum jumlah penduduk yang bekerja mengalami  peningkatan
Tabel 3. memperlihatkan bahwa dari 4.191,97 ribu orang yang bekerja, terdapat sekitar 57,09  persen penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan dan sekitar 4,24 persen bekerja dengan status  berusaha dibantu buruh tetap/dibayar
Tabel  4. Penduduk yang Bekerja, Presentase Pengangguran dan Partsipasi Angkatan Kerja         menurut Kabupaten/Kotamadya Agustus 2007-Agustus 2008

Referensi

Dokumen terkait

Pemahaman tentang deteksi dini kanker payudara di kalangan masyarakat masih kurang, terutama pemahaman kepada remaja putri yang masih kurang sehingga dalam upaya mencegah

Pada penelitian dilakukan beberapa tahap yaitu pra penelitian yang mencakup pembuatan kurva tumbuh dan kurva produksi metabolit sekunder pada mengkudu dan kurva tumbuh

Indeks kekeringan yang telah diklasifikasikan setiap tahunnya pada setiap stasiun curah hujan, dilihat di bulan apa terjadi indeks kekeringan maksimum, dimana pada tahun

Berdasarkan pengujian, didapatkan hasil bahwa Dalam jangka panjang variabel Dana Pihak Ketiga, Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Suku Bunga berpengaruh positif dan

S ada yang sesuai dengan teori dan ada yang tidak sesuai dengan teori Nanda (2013). Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus dan teori : 1) Nyeri akut berhubungan dengan

Jika akar bersimbiosis dengan bakteri tertentu untuk proses pengambilan nutrisi untuk metabolisme maka tugas tumbuhan akan lebih ringan dan memungkinkan mendapatkan

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan Kumon, diketahui bahwa Program “Coba Gratis” dari Kumon ditujukan untuk mengenalkan metode Kumon kepada anak, baik dari segi

independen yang terdiri dari current ratio, return on assets dan total assets turnover dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen yaitu investasi aktiva tetap