• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - BAB I Merlin Meiningsih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - BAB I Merlin Meiningsih"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana banyak orang ingin mendapatkan perawatan yang baik dan ingin mendapatkan kesembuhan. Penyakit yang semula hanya ada satu penyebab penyakit, dirumah sakit tersebut seorang pasien bisa mendapatkan berbagai penyakit lain dikarenakan infeksi yang didapatkan dari rumah sakit atau biasa disebut infeksi nosokomial (Darmadi, 2008, hlm.2).

Infeksi Nosokomial (Hospital Acquired Infektion / Nosokomial Infection) menurut Djojosugito dkk., (2001) adalah infeksi yang didapat penderita ketika penderita tersebut dirawat dirumah sakit atau pernah dirawat di rumah sakit. Sumber penularan mikroorganisme yang menyebabkan infeksi nosokomial dapat berasal dari faktor internal dan eksternal.Faktor eksternal berasal dari luar tubuh pasien seperti lingkungan rumah sakit, peralatan dan teknis medis yang dilakukan (Depkes RI, 2001).

(2)

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula hubungan pengetahuannya. Akan teteapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak pengetahuannya rendah pula. Hal ini mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja tetapi dapat diperoleh dari pendidikan non formal (A. Wawan & Dewi M, 2010).

Selain dari faktor pendidikan formal, faktor internal yang mempengaruhi pengetahuan yaitu pekerjaaan (ekonomi) dan umur. Menurut Sujiono N (2000) masa kerja merupakan lamanya seorang pegawai menyumbangkan tenaganya diperusahaan, dengan lamanya pegawai bekerja akan mempengaruhi pengetahuan tentang bidang yang dikerjakan. Umur merupakan lamanya hidup seseorang dimana dinyatakan dalam tahun, umur dikategorikan menjadi tiga yaitu umur muda (15-29 tahun), umur sedang (30-39 tahun), dan umur tua (40-49 tahun). Dengan bertambahnya umur akan mempengaruhi penalaran dan pengalaman seseorang dalam bidang kehidupan (Simanjutak, 2008).

(3)

menempatkan diri sesuai dengan aturan yang berlaku dalam berkunjung untuk mencegah adanya infeksi (A. Wawan & Dewi M, 2010).

Infeksi nosokomial menurut WHO adalah adanya infeksi yang tampak pada pasien ketika berada didalam rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, dimana infeksi tersebut tidak tampak pada saat pasien diterima dirumah sakit. Infeksi nosokomial ini termasuk juga adanya tanda infeksi setelah pasien keluar dari rumah sakit dan juga termasuk infeksi pada petugas yang bekerja di fasilitas kesehatan. Infeksi yang tampak setelah 48 jam pasien diterima dirumah sakit biasanya diduga sebagai suatu infeksi nosokomial (WHO, 2002). Di Negara maju, angka infeksi nosokomial telah dijadikan salah satu tolak ukur mutu pelayanan rumah sakit. Infeksi nosokomial merupakan masalah global dan menjangkau paling sedikit sekitar 9% (3 %-21 %) dari lebih 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit di seluruh dunia. Angka ini dilaporkan oleh WHO dari hasil surveinya di 14 negara, meliputi 28.861 pasien di 47 rumah sakit yang berada di 4 wilayah (region) WHO pada tahun 1986 (Depkes RI, 2001).

(4)

faktor durasi atau lama pemasangan dower kateter dan faktor prosedur (pemasangan dan perawatan) (Schaffer. 1998).

Peningkatan jumlah terjadinya infeksi di rumah sakit membuat jelas adanya kebutuhan pemeriksaan pencegahan asepsis. Pada tahun 1970 konfrensi internasional yang tertuju kepada masalah infeksi dari rumah sakit yang diselenggarakan di Atlanta. Hasilnya terbentuk Centers for Disease Control (CDC) atau pusat pengendali penyakit di Atlanta, pusat ini merupakan pusat panduan pencegahan dan pengendalian infesi dirumah sakit. Organisasi rumah sakit di Amerika (AHA) dan The Joint Commission Acreditation of Hospital (JCAH) atau komite gabungan rumah sakit merupakan lembaga utama swasta memperhatikan isu-isu etik dan ekonomi tentang infeksi nosokomial dan membentuk program pengendalian infeksi. Tujuan program tersebut untuk menurunkan tingkat morbiditas dan mortalitas dari infeksi nosokomial (Long, 1996).

(5)

Menurut Prawiroharjo (2004), dampak infeksi nosokomial menambah ketidakberdayaan fungsional, tekanan emosional, dan kadang-kadang pada beberapa kasus akan menyebabkan kondisi kecacatan sehingga menurunkan kualitas hidup. Terjadinya infeksi nosokomial tentunya akan menyebabkan peningkatan angka morbiditas dan angka mortalitas juga menyebabkan kerugian lain seperti rasa tidak nyaman bagi pasien, perpanjangan hari rawat (length of stay), menambah biaya perawatan dan pengobatan yang akhirnya dapat menimbulkan kesan buruk terhadap citra rumah sakit.

Pada saat study pendahuluan, dengan jumlah 25 pasien dari hasil wawancara keluarga pasien diperoleh 75% keluarga pasien belum tahu tentang perilaku pencegahan infeksi nosokmial. Pencegahan infeksi nosokomial yang dilakukan tenaga medis di RSU Hidayah berusaha mempertahankan kebersihan lingkungan rumah sakit, adanya sterilisasi peralatan rumah sakit, dan pembuangan limbah rumah sakit secara terpisah antara sampah medis dan non medis.

(6)

B. PERUMUSAN MASALAH

Infeksi nosokomial dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada keluarga pasien. Penularan ini dapat dicegah dengan adanya pengetahuan atau informasi kepada keluarga pasien tentang infeksi nosokomial (Depkes RI, 2007). Dari hasil wawancara pengetahuan keluarga pasien tentang perilaku pencegahan infeksi nosokomial masih rendah.

Berdasarkan data yang diperoleh maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial pada keluarga pasien di RSU Hidayah Purwokerto.

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan Infeksi Nosokomial pada keluarga pasien Di RSU Hidayah Purwokerto .

2. Tujuan Khusus

a. Mendiskripsikan faktor (pendidikan, umur, pekerjaan, pengetahuan) dan perilaku pencegahan infeksi nosokomial.

b. Menganalisa hubungan faktor (pendidikan, umur, pekerjaan, pengetahuan) dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial.

(7)

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi nosokomial pada keluarga pasien yang terdapat di rumah sakit dan sebagai proses pembelajaran bagi peneliti dalam bidang riset.

2. Bagi Responden

Peneliti berharap penelitian ini bermanfaat bagi responden (keluarga pasien) sebagai informasi yang penting tentang pencegahan infeksi nosokomial, sehingga keluarga pasien akan lebih berhati-hati saat berada di rumah sakit.

3. Bagi Instansi Terkait

Sebagai sarana informasi tentang pencegahan infeksi nosokomial, khususnya di RSU Hidayah Purwokerto, karena kejadian infeksi nosokomial saat ini telah dijadikan salah satu tolok ukur mutu pelayanan rumah sakit dan sebagai bahan evaluasi rumah sakit.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

(8)

E. PENELITIAN TERKAIT

Berdasarkan penelusuran pustaka, peneliti belum menemukan masalah penelitian yang sama dengan penelitian ini. Namun demikian peneliti menemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan infeksi nosokomial yang diantaranya:

1. Penelitian tentang infeksi nosokomial pernah dilakukan oleh Yosi Rosaliya, dengan judul : “Faktor-faktor yang mempengaruhi Kejadian Infeksi Nosokomial Post Operasi di RSUD Tugurejo Semarang”. Yang

(9)

2. Penelitian yang lain pernah dilakukan oleh Agus Marwoto Bady, dengan judul : “Analisis Kerja Perawat dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial di Ruang IRNA I RSUP Dr.Sardjito, Yogyakarta”. Dari hasil penelitian sebelumnya menyimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pelatihan dengan kinerja SDM dalam pengendalian INOS dengan hasil R = 0,233 dan P = 0,045 serta tidak ada hubungan yang signifikan antara fasilitas RS dengan kinerja SDM dalam pengendalian Inos dengan hasil R = 0,184 dan P = 0,100.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis stilistika pada ayat tersebut adalah Allah memberikan perintah kepada manusia untuk tetap menjaga dirinya dari orang-orang yang akan mencelakainya dengan jalan

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

Seringkali apabila tunggakan sewa berlaku ianya dikaitkan dengan masalah kemampuan yang dihadapi penyewa dan juga disebabkan faktor pengurusan yang lemah. Ada pula

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

informasi tentang jenis dan berbagai motif batik store nusantara, dapat melakukan pemesanan batik secara online dengan mendaftarkan data diri pelanggan dan mengisi form

Tujuan dari isi paper ini adalah untuk menganalisa unjuk kerja sistem kompresi citra grayscale asli, apakah informasi data citra hasil rekonstruksi benar-benar dapat

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak