• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 Profil Kabupaten Labuhanbatu Se latan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "4 Profil Kabupaten Labuhanbatu Se latan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

B

B

a

a

b

b

4

4

P

P

r

r

o

o

f

f

i

i

l

l

K

K

a

a

b

b

u

u

p

p

a

a

t

t

e

e

n

n

L

L

a

a

b

b

u

u

h

h

a

a

n

n

b

b

a

a

t

t

u

u

S

S

e

e

l

l

a

a

t

t

a

a

n

n

Profil Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang dimaksud adalah berupa gambaran mengenai karakteristik

umum fisik wilayah. Karakteristik umum fisik wilayah adalah berupa gambaran fisik wilayah Kabupaten

Labuhanbatu Selatan, terutama yang terjadi secara ilmiah dan telah berlangsung dalam jangka waktu yang

lama, seperti ; letak geografis, topografi, hidrologi, klimatologi, geologi dan jenis tanah, serta pola penggunaan

tanah. Uraian masing-masing dari kondisi fisik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

4.1. Gambaran Geografis dan Administrasi Wilayah

Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu kabupaten yang baru terbentuk pada tahun

2008 yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu sesuai dengan Undang-undang RI Nomor

22 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan di Provinsi Sumatera Utara. Ibukota

Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah Kotapinang. Kabupaten Labuhanbatu Selatan berbatasan langsung

dengan Provinsi Riau, sehingga wilayah ini memiliki potensi geografis karena dilalui oleh Jalur Lintas Timur

Sumatera, yaitu jalur mulai dari Batas Aceh –Tanjung Pura – Binjai – Medan – Lubuk Pakam - Sei Rampah –

Tebing Tinggi – Indrapura – Limapuluh – Sei Bejangkar – Kisaran – Simpang Kawat – Pulau Rakyat – Aek

Kanopan – Rantauparapat – Simpang Kotapinang – Batas Riau. Untuk lebih jelasnya mengenai kedudukan

Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Seperti umumnya daerah – daerah lainnya yang berada di Kawasan Sumatera Utara, Kabupaten

Labuhanbatu Selatan termasuk daerah yang beriklim tropis. Daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan

musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume

curah hujan pada bulan terjadinya musim. Secara geografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan terletak diantara

koordinat 10 26’ 00’’ - 20 12’ 55’’ Lintang Utara dan 990 40’ 00’’ - 1000 26’00’’ Bujur Timur. Kabupaten

Labuhanbatu Selatan memiliki luas wilayah sekitar 3.116,00 Km2 (311.600 Ha) yang terdiri dari 5

Kecamatan dan 54 Desa/Kelurahan. Kecamatan yang memiliki wilayah paling luas adalah Kecamatan

Torgamba yaitu seluas 113.640 Ha atau sekitar 36,47% dari luas total Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Sedangkan kecamatan yang memiliki wilayah paling kecil adalah Kecamatan Silangkitan yaitu hanya seluas

30.370 Ha atau sekitar 9,75% dari luas total Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Untuk lebih jelasnya mengenai

(2)

Tabel 4.1

Luas Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

No Kecamatan Ibu Kota

Kecamatan Kelurahan Desa

Luas / Area (Km2)

Persentase (%)

1. Sungai Kanan Langga Payung 1 8 484,35 15,54

2. Torgamba Cikampak - 14 1136,40 36,46

3. Kotapinang Kotapinang 1 9 482,40 15,48

4. Silangkitang Silangkitang - 6 303,70 9,74

5. Kampung Rakyat Tanjung Medan - 15 709,15 22,75

Jumlah 2 52 3.116,00 100,00

Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

Secara administratif Kabupaten Labuhanbatu Selatan berbatasan dengan beberapa daerah, yaitu :

 Sebelah Utara : Kabupaten Labuhanbatu;

 Sebelah Selatan : Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau dan Kabupaten Padang Lawas Utara;

 Sebelah Barat : Kabupaten Padang Lawas Utara;

 Sebelah Timur : Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau;

Untuk lebih jelasnya mengenai luas batas administratif Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada

(3)

Gambar 4.1

(4)

Gambar 4.2

(5)

4.2. Demografi

Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan permukiman di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

akibat dari pemekaran wilayah, sehingga daerah ini menjadi tempat tujuan berbagai masyarakat terutama di

Kotapinang, seiring dengan peningkatan statusnya sebagai Ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan..Gambaran

mengenai kondisi kependudukan dan sumber daya manusia di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat

dari jumlah dan kepadatan penduduk, jumlah penduduk menurut jenis kelamin, jumlah penduduk menurut

kelompok umur maupun jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan.

A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan berjumlah 289.655 jiwa. Jumlah penduduk

terbanyak terdapat di Kecamatan Torgamba yaitu 103.362 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di

Kecamatan Silangkitang yaitu 29.317 jiwa. Jika dibandingkan dengan luas wilayah, maka rata-rata kepadatan

penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Selatan telah mencapai 93 Jiwa/Km2. Kepadatan penduduk paling tinggi

terdapat di Kecamatan Kotapinang yaitu 116 Jiwa/Km2, dan Kepadatan penduduk paling rendah terdapat di

Kecamatan Kampung Rakyat yaitu 75 Jiwa/Km2. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut :

Tabel 4.2

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

No. Kecamatan Luas (Km2) Penduduk

Sumber : Kabupaten Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

B. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2013 berjumlah 289.655 jiwa, yang terdiri dari

147.688 jiwa penduduk laki-laki dan sebanyak 141.967 jiwa penduduk wanita. Jika dilihat berdasarkan angka

sex ratio sebesar 104,03 maka dapat dikemukakan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada

jumlah penduduk perempuan dengan perbandingan 104 orang laki-laki berbanding dengan 100 orang penduduk

(6)

Tabel 4.3

Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

C. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur

Jika dilihat jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur pada tahun 2013, maka dapat disimpulkan bahwa

perbandingan antara usia angkatan kerja (umur 15 sampai dengan 55 tahun) dengan usia non produktif

(dibawah 15 tahun dan diatas 55 tahun) hampir sama. Jumlah penduduk yang berusia antara 15 sampai dengan

55 terdapat sebanyak 168.645 Jiwa atau sebesar 58,2 % dari jumlah penduk yang ada. Sedangkan jumlah

penduduk yang berusia dibawah 15 tahun dan berusia diatas 55 tahun terdapat sebanyak 121.010 Jiwa atau

sebesar 41,8% dari jumlah penduk yang ada. Dengan demikian maka perbandingan antara usia produktif

dengan usia non produktif adalah satu berbanding satu, yang artinya bahwa setiap satu orang usia produktif

harus menanggung satu orang usia non produktif.

Jumlah penduduk terbanyak terdapat pada kelompok umur 0-4 tahun yaitu sebanyak 38.565 Jiwa, kemudian

kelompok umur 5-9 tahun yaitu sebanyak 34.438 Jiwa. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada pada

kelompok umur 60-64 tahun terdapat sebanyak 4.018 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4

(7)

No Kelompok

D. Struktur Penduduk Menurut Suku Bangsa

Mayoritas penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya adalah merupakan Suku Jawa. Hal

tersebut dapat dilihat dari jumlah penduduk yang ada sebesar 49,8 % diantaranya merupakan Suku Jawa.

Sedangkan suku terbesar kedua adalah suku Batak yang terdapat sekitar 45,8 % dari jumlah penduduk yang

ada. Dan sisanya adalah merupakan suku Minang sebesar 0,57%, suku Melayu 0,47% dan suku lainnya

sebesar 3,40%. Lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5

(8)

E. Struktur Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan

Jumlah penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya adalah beragama Islam. Jumlah

penduduk yang beragama Islam terdapat sebesar 87,64 %. Sedangkan Agama terbesar kedua adalah Agama

Protestan yang terdapat sekitar 11,17% dari jumlah penduduk yang ada. Dan sisanya adalah merupakan Agama

Katolik sebesar 1,03%, Agama Budha 1,03%, Agama Hindu sebesar 0,4%dan Agama lainnya sebesar 0,14%.

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6

Persentase Penduduk Menurut Agama Yang dianut Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

No Kecamatan Agama/Kepercayaan (Jiwa)

Islam Protestan Katolik Budha Hindu Lainnya

1. Sungai Kanan 2,24 2,24 0,29 0,01 0,01 0,01

2. Torgamba 22,18 22,18 1,80 0,03 0,03 0,01

3. Kotapinang 0,79 8,79 1,00 0,57 0,57 0,04

4. Silangkitang 0,42 0,46 0,49 0,02 0,02 0,02

5. Kampung Rakyat 6,43 6,42 0,52 0,04 0,04 0,04

Jumlah 87,64 11,17 1,03 1,03 0,41 0,14

Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 4.7

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan

di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2009 sd 2013 (jiwa)

No Kecamatan Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

1 Sungai Kanan 45.282 45.282 47.512

2 Torgamba 98.118 98.118 103.362

3 Kotapinang 54.063 54.063 56.102

4 Silangkitang 28.208 28.208 29.317

5 Kampung Rakyat 51.878 51.878 53.362

Jumlah 277.549

(9)

Tabel 4.8

Jumlah dan Rata–Rata Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2012 Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2015 - 2030 (Jiwa)

NO Kecamatan TAHUN

JUMLAH 277,549 313,528 344,071 372,965 400,728

Sumber : Kabupaten Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2013, data diolah

Tabel 4.10

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2015 - 2030 (Jiwa)

NO Kecamatan TAHUN

(10)

Rata-rata pertumbuhan penduduk di Kabupaten Labuhanbatu Selatan telah mencapai 2.60 % . Pertumbuhan

penduduk paling tinggi terdapat di Kecamatan Sungai Kanan yaitu 3.84%, dan Pertumbuhan penduduk paling

rendah terdapat di Kecamatan Kampung Rakyat yaitu 2.23 %.

Dari dari data tersebut di atas maka dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Jumlah penduduk penduduk terbesar pada tahun 2013 berada di kecamatan Torgamba sebanyak 103.362

jiwa) dan terkecil berada di kecamatan Silangkitang yakni 29.317 jiwa.

2. Dari tahun 2009 sampai tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan bertambah 23.928

jiwa atau menjadi 277.549 jiwa (meningkat 9,43 persen atau rata-rata pertahun 2,36 persen).

3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dibutuhkan untuk menggerakkan perekonomian Kabupaten

Labuhanbatu Selatan yang masih begitu luas.

Hasil Proyeksi :

Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2011 diperkirakan 291.751 jiwa (tumbuh 2,07 persen), tahun

2012 diperkirakan 293.498 jiwa (tumbuh 1,92 persen), tahun 2013 diperkirakan 305.794 jiwa (tumbuh 2,09

persen), tahun 2014 diperkirakan 309.191 jiwa (tumbuh 2,19 persen) dan tahun 2015 diperkirakan 313.528 jiwa

(tumbuh 1,72 persen).

4.3.

Geografi

Secara geografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan terletak diantara koordinat 10 26’ 00’’ sampai

dengan 2012’ 55’’ Lintang Utara dan 99040’ 00’’ sampai dengan 100026’ 00’’ Bujur Timur. Kondisi geografis

wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan termasuk kedalam kawasan dataran rendah yang berada pada daerah

transisi antara kawasan pesisir (pantai timur) dengan kawasan pegunungan (dataran tinggi bukit barisan).

Kabupaten Labuhanbatu Selatan berbatasan langsung dengan Provinsi Riau.

4.4.

Topografi

Secara topografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada ketinggian 100 s/d 500 M

diatas permukaan laut. Pada umumnya Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada ketinggian kurang dari

100 M diatas permukaan laut. Ketinggian antara 100 – 500 M diatas permukaan laut hanya terdapat di

Kecamatan Sungai Kanan, tepatnya pada bagian barat yang berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas

Utara.

Berdasarkan kemiringan lerengnya, pada umumnya Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada

kawasan yang realitif datar dengan kemiringan antara 0 – 8% hingga landai dengan kemiringan 8 – 15%.

Wilayah dengan kontur bergelombang hingga curam dengan kemiringan lereng antara 15 – 25% terdapat di

(11)

a. Kemiringan Lahan

Berdasarkan kemiringan lerengnya, pada umumnya Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada kawasan

yang realitif datar dengan kemiringan antara 0 – 8% hingga landai dengan kemiringan 8 – 15%. Wilayah

dengan kontur bergelombang hingga curam dengan kemiringan lereng antara 15 – 25% terdapat di bagian

barat Kecamatan Sungai Kanan yang berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara.

b. Ketinggian Lahan

Pada umumnya Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada ketinggian kurang dari 100 M di atas

permukaan laut. Ketinggian antara 100 – 500 M di atas permukaan laut hanya terdapat di Kecamatan

Sungai Kanan, tepatnya pada bagian barat yang berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara.

4.5.

Geohidrologi

Kabupaten Labuhanbatu Selatan dilewati oleh sungai besar Barumun yang melewati beberapa

kecamatan, seperti Kecamatan Sungai Kanan, Kotapinang dan Kampung Rakyat. Sungai Barumun atau DAS

Barumun termasuk kedalam Wilayah Sungai (WS) Kualuh – Barumun yang merupakan Wilayah Sungai (WS)

Lintas Kabupaten (Kewenangan Provinsi). Selain sungai Barumun terdapat sungai-sungai kecil lainnya seperti

sungai Kanan, Aek Raso, Aek Kebara, dan Aek Tasik.

4.6.

Geologi

Jenis batuan yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan antara lain singkapan batuan

berumur Pratersier yang tampak di bagian Barat Kecamatan Sungai Kanan dan Kecamatan Silangkitang (Pul),

kemudian diikuti oleh kelompok Kampar yang berumur Tersier di Kecamatan Sungai Kanan, Silangkitang dan

sebagian Kecamatan Kotapinang, dan dikuti dengan selaras (Tmt) di Selatan Kecamatan Sungai Kanan dan

Silangkitang kemudian diikuti dengan tidak selaras (Tup) yang nampak pada Kecamatan Silangkitang dan

Kotapinang. Penyebaran satuan batuan berumur Quarter di endapkan dengan tidak selaras (Qpmi) yang

menyebar disecara luas di Kecamatan Torgamba dan bagian Selatan Kecamatan Kampung Rakyat dan

dilanjutkan denga selaran (Qp) dibagian Utara Kecamatan Kampung Rakyat.

Jenis-jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dibedakan atas 5 jenis yaitu:

Podsolik kuning, Organosol, Latosol/ Podsolik,/Regosol, Hidromorfik Kelabu dan Gley humus Regosol. Jenis

tanah yang terbesar adalah jenis tanah Podsolik Kuning yang terdapat sekitar 200.641,60 Ha yang

tersebar di semua kecamatan. Kemudian jenis tanah Hidromorfik Kelabu dan Gley Humus Regosol yang

terdapat seluas 57.980,20 Ha yang terdapat di Kecamatan Torgamba dan Kecamatan Kotapinang. Untuk lebih

(12)

Tabel 4.11

Sumber : Review RTRW Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2005-2015.

4.7.

Klimatologi

Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan

Kabupaten Labuhanbatu yang merupakan kabupaten induk. Daerah ini memiliki dua musim, yaitu musim

kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari

hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Musim kemarau dan musim hujan biasanya

ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Selama

tahun 2012, rata-rata hari hujan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebanyak 9,5 hari per bulan dengan

rata-rata curah hujan 139,17 MM.

Tabel 4.12

Rata – Rata Jumlah Hujan Dan Curah Hujan Setiap Bulan

Bulan Hari Hujan Curah Hujan

(13)

4.8.

Kondisi Sosial Dan Ekonomi Wilayah

4.8.1.

Pendidikan

Angka melek huruf penduduk Kabupaten Labuhan Selatan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini

berarti semakin berkurangnya jumlah penduduk yang tidak dapat baca/tulis atau buta huruf. Namun demikian

tercatat angka melek huruf Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 3013 sebesar 99,05 persen dan masih lebih

besar dibandingkan angka melekhruf propinsi Sumatera Utara yang hanya sebesar 97,84 %, Penduduk

Labuhanbatu Selatan jika dilihat berdasarkan rata – rata lama sekolahnya mengalami peninggkatan yaitu

menjadi 8,63 tahun atau kelas 2 SMP pada tahun 2013. Hal ini sejalan dengan angka partisipasi sekolah

Labuhanbatu untuk kelompok umur 7 -12 tahun yang sudha mencapai 98,46 persen dan untuk kelompok

usia13-15 tahun mengalami peningkatan menjadi 94,27 %. Untuk angka partisipasi sekolah untuk kelompok usia 16-18

tahun menurun menjadi sebesar 68,92 $.

Jika dilihat dari kuantitasnya ketersediaan guru di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sudah memadai.

Hal ini dapat dilihat dari rasio guru terhadap murid. Seorang guru rata – rata mengajar 20 orang siswa untuk

jenjang pendidikan SD, Untuk jenjang pendidikan SMP seorang guru rata-rata mengajar 12 orang siswa, pada

jenjang pendidikan SMA sederajat yang terdiri dari SMA dan SMK seorang guru rata – rata mengajar 9-14 orang

siswa, Indikator lain dalam hal pencapaian di bidang pendidikan adalah Angka Partisipasi Murni (APM). APM

Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk tingkat SD dan SMP sudah cukup baik dan lebih tinggi dibandingkan

dengan APM Propinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 97,05 % dan APM SMP sebesar 77,67% dan APM SMA

hanya sebesar 62,99 %.

Tabel 4.13

Indikator Pendidikan Kab. Labuhanbatu Selatan Tahun 2011-2013

Uraian Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Angka Melek Huruf 98,93 98,94 99,05

Fasilitas pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pendidikan

umum dan pendidikan agama. Jumlah fasilitas pendidikan umum yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu

Selatan sampai dengan tahun 2013 terdapat sebanyak 265 unit, yang terdiri dari Taman Kanak – Kanak 22

Unit, Sekolah Dasar 186 Unit (172 unit SD Negeri dan 14 unit SD Swasta), SLTP 48 Unit (28 unit SLTP Negeri

dan 20 unit SLTP Swasta) dan SMU sebanyak 14 Unit (8 unit SMU negeri dan 6 Unit SMU Swasta) dan SMK (2

(14)

103 Unit dan jumlah fasilitas pendidikan terkecil terdapat di Kecamatan Silangkitang yaitu 25 Unit. Untuk lebih

jelasnya lihat dapat dilihat pada Tabel4.14.

Untuk fasilitas pendidikan Agama terdapat sebanyak 86 Unit yang terdiri dari 16 unit Madrasah

Ibtidaiyah (4 Unit MI Negeri dan 12 Unit MI Swasta), 44 unit Madrasah Tsanawiyah (2 Unit MTs Negeri dan 42

Unit MTs Swasta) dan sekolah Madrasah Aliyah sebanyak 26 Unit (1 Unit MA Negeri dan 25 Unit MA Swasta).

Jumlah fasilitas pendidikan agama terbanyak terdapat di Kecamatan Torgamba yaitu 21 Unit dan jumlah fasilitas

pendidikan agama terkecil terdapat di Kecamatan Silangkitan yaitu 14 Unit,

Tabel 4.14

Jumlah Fasilitas Pendidikan Umum dan Swasta Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

No Kecamatan TK

SD SLTP SMU SMK

Jumlah Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1. Sungai Kanan 1 37 0 5 1 2 1 1 1 48

Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

4.8.2. Jumlah Pendidikan Miskin di Kab. Labuhanbatu Selatan

Tabel 4.15

Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (000 jiwa)

Kabupaten 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Penduduk Miskin *) 43,40 - 40,4

Sumber : Labuhanbatu Selatan Tahun 2014

*) : masih bergabung dengan kabupaten Induk

4.8.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pertumbuhan ekonomi ini merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijaksanaan pembangunan

yang dilaksanakan di suatu daerah khususnya bidang ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi tersebut terbentuk

dari berbagai macam sector ekonomi yang secara tidak langsung akan menggambarkan tingkat pertumbuhan

ekonomi yang terjadi disuatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Selatan atas dasar

harga konstan pada tahun 2013 sebesar 6,05 persen. Hal ini menunjukkan adanya penurunan bila dibandingkan

(15)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Labuhanbatu Selatan Atas Dasar Harga Berlaku

(ADHB) pada tahun 2013 sebesar 9.189.495,50 juta rupiah. Sektor industri pengolahan merupakan kontributor

utama dengan peranan mencapai 48,77 persen. Selanjutnya diikuti oleh sektor pertanian sebesar 26,39

persen serta sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 15,00 persen. Sementara sektor-sektor lainnya

hanya memberikan total kontribusi sebesar 9,84 persen terhadap perekonomian di Kabupaten Labuhanbatu

Selatan.

Untuk melihat produktivitas ekonomi (dengan mengabaikan inflasi) maka digunakan PDRB Atas

Harga Konstan (ADHK). Berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada

tahun 2013 sebesar 3.393.576,50 juta rupiah. Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000, sektor sektor keuangan,

persewaan dan jasa-jasa perusahaan mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 7,10 persen; diikuti sektor

pertanian sebesar 6,74 persen; sektor bangunan sebesar 6,03 persen; sektor industri pengolahan sebesar

5,97 persen; sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 5,45 persen; sektor jasa-jasa sebesar 5,97

persen; sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 5,53 persen; sektor pertambangan dan penggalian

sebesar 4,90 persen; serta sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 4,90 persen . Secara keseluruhan,

perekonomian di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2013 naik sebesar 6,05 persen bila

dibandingkan pada tahun 2012.

PDRB Perkapita Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2013 Atas Dasar Harga Berlaku sebesar

31.725,58 ribu rupiah, meningkat dari 28.186,58 ribu rupiah pada tahun 2012. Sedangkan berdasarkan

harga konstan 2000, PDRB perkapita tahun 2013 sebesar 11.715,93 ribu rupiah, meningkat dari tahun 2012

yang sebesar 11.235,85 ribu rupiah. Perkembangan PDRB Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 4.16

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2009 – 2013 (Juta Rupiah)

NO SEKTOR

2009 2010 2011 2012 2013

(Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp)

1 Pertanian 1.320.224,99 1.546.275,62 1.780.980,67 2.080.047,89 2.425.096,73

2 Pertambangan dan Penggalian 43.768,9 50.260,90 56.294,37 63.356,98 71.243,84

3 Industri Pengolahan 2.747.499,66 3.122.385,46 3.500.469,64 3.912.942,59 4.482.174,10

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 11.788,70 12.900,02 13.719,26 14.855,46 16.221,71

5 Konstruksi 105.152,95 114.659,09 127.760,02 142.233,44 160.399,78

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 863.276,46 995.450,58 1.115.430,63 1.238.734,78 1.378.543,72

7 Pengangkutan & komunikasi 113.076,34 130.534,33 144.312,94 160.220,44 177.901,39

8 Keuangan,sewa, & Js.Perusahaan 55.021,24 62.026,40 70.098,06 81.394 92.397,63

9 Jasa-jasa 212.382,51 254.461,78 292.784,66 334.005,12 385.516,62

PDRB 5.472.191,07 6.288.954,17 7.101.850,26 8.087.790,40 9.189.495,50

(16)

Tabel 4.17

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2009 – 2013 (Juta Rupiah)

NO SEKTOR 2009 2010 2011 2012 2013

(Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp)

1 Pertanian 548,642.37 586.992,39 627.658,95 671.245,92 716459,51

2

Pertambangan dan

Penggalian 19,588.66 20.444,68 21.297,18 22.422,97 23.541,73

3 Industri Pengolahan 1,446,465.77 1.515.799,32 1.606.322,81 1.706.520,30 1.808.479,30 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 4,835.26 5.060,89 5.304,32 5.549,38 5.821,09

5 Konstruksi 55,430.42 58.383,96 62.430,41 66.345,44 70.346,05

6

Perdagangan, Hotel &

Restoran 415,296.43 442.343,02 466.920,16 494.708,21 521.653,17

7

Pengangkutan &

komunikasi 52,805.93 56.222,90 59.356,30 62.706,69 66.172,07

8

Keuangan,sewa, &

Js.Perusahaan 26,778.05 28.356,20 30.351,74 32.983,72 35.324,82

9 Jasa-jasa 114,621.65 122.164,77 129.871,08 137.568,26 145.778,76

PDRB 2,685.094.52 2.835.768,12 3.009.512,94 3.200.070,89 3.393.576,50

Sumber : Labuhanbatu Selatan Tahun 2014

4.8.4. Inflasi Daerah

Pada tahun 2012 Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sering digunakan sebagai indikator kenaikan

harga-harga terlihat meningkat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan jika dibandingkan dengan kondisi tahun

2011. Dengan tahun dasar 2002, tercatat nilai IHK Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada tahun 2012 adalah

sebesar 180,25. Indeks harga Konsumen yang tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan Agustus yaitu

sebesar 181,79. Sedangkan nilai IHK terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 174,47 persen. Pada

tahun 2013 kembali terjadi inflasi yang cukup tinggi dikarenakan kenaikan harga bbm.

Tabel 4.18

Inflasi Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2009 – 2012

Kabupaten 2009 2010 2011 2012

Labuhanbatu Selatan 13,25 10,86 4,77 5,14

Sumber : Labuhanbatu Selatan Tahun 2014

4.8.5. Potensi Daerah

Potensi Pertanian

Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki berbagai komiditi di bidang pangan. Berbagai komiditi ini tentunya

akan dijadikan sebagai potensi daerah tersendiri bagi kabupaten dalam hal peningkatan kesejahteraan

(17)

jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan tentunya berbagai jenis ubi lainnya. Untuk lebih jelasnya

mengenai komodi yang yang tersedia di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai berikut :

A. Potensi Pertanian

1. Kawasan Pertanian Lahan Basah

Kawasan pertanian lahan basah dikembangkan di wilayah dengan kriteria sebagai berikut :

a)

Kawasan dengan ketinggian < 1000 m dpl.

b) Kawasan dengan kelerengan < 40%.

c) Kawasan dengan kedalaman efektif tanah > 30 cm.

d) Mendapat pengairan teknis.

e) Memperhatikan kondisi eksisting dan kecenderungan perkembangan pertanian basah serta

kebutuhan lahan untuk dapat menyerap tenaga kerja optimal.

f) Pola tanam: monokultur, tumpangsari, campuran tumpang gilir;

g) Tindakan konservasi berkaitan dengan:

 Vegetatif: pola tanam sepanjang tahun, penanaman tanaman panen atas air tersedia dengan

jumlah dan mutu yang memadai yaitu 5 - 20 L/detik/ha untuk mina padi, mutu air bebas polusi,

suhu 23 - 30ºC, oksigen larut 3 - 7 ppm, amoniak 0.1 ppm dan pH 5 - 7;

 Mekanik: pembuatan pematang, teras, dan saluran drainase.

Berdasarkan pertimbangan kriteria di atas, maka luas pertanian di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, yang

sesuai untuk budidaya pertanian lahan basah adalah 360 Ha yang terdapat di Kecamatan Sungai Kanan.

Pada tahun 2009 jumlah produksi padi sawah yang berasal dari sawah seluas 322 Ha tersebut hanya

sebesar 1.440 Ton.

2. Kawasan Pertanian Lahan Kering

Kawasan pertanian lahan kering dikembangkan di wilayah yang memiliki kriteria sebagai berikut :

a) Kemiringan 0 - 6%: tindakan konservasi secara vegetatif ringan, tanpa tindakan konservasi secara

mekanik;

b) Kemiringan 8 - 15%:

 Tindakan konservasi secara vegetatif ringan sampai berat yaitu pergiliran tanaman,

penanaman menurut kontur, pupuk hijau, pengembalian bahan organik, tanaman penguat

keras;

 Tindakan konservasi secara mekanik (ringan), teras gulud disertai tanaman penguat keras;

 Tindakan konservasi secara mekanik (berat), teras gulud dengan interval tinggi 0,75 – 1,5 m

(18)

c) Kemiringan 15 - 40%:

 Tindakan konservasi secara vegetatif (berat), pergiliran tanaman, penanaman menurut kontur,

pemberian mulsa sisa tanaman, pupuk kandang, pupuk hijau, sisipan tanaman tahunan atau

batu penguat teras dan rokrak;

 Tindakan konservasi secara mekanik (berat), teras bangku yang dilengkapi tanaman atau batu

penguat teras dan rokrak, saluran pembuangan air ditanami rumput.

Berdasarkan pertimbangan kriteria di atas, maka potensi pengembangan kawasan pertanian lahan kering di

Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dikembangkan disetiap kecamatan. Sampai dengan tahun 2013

luas dan produksi tanaman pangan lahan kering di Kabupaten Labuhanbatu Selatan meliputi : Padi Ladang

terdapat seluas 689 Ha dengan jumlah produksi sebesar 3.112,5 Ton, Jagung terdapat seluas 306 Ha

dengan jumlah produksi sebesar 1.413,30 Ton, dan Ubi Kayu terdapat seluas 93 Ha dengan jumlah

produksi sebesar 2.469,10 Ton. Mengenai luas dan produksi tanaman pangan di Kabupaten Labuhanbatu

Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut :

Tabel 4.19

Luas Panen Dan Produksi Tanaman Pangan Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

No Kecamatan

Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka Tahun 2014

B. Potensi Perkebunan

Kondisi Topografi Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada dasarnya memiliki potensi alam yang cukup

sesuai untuk syarat tumbuh berbagai jenis tanaman pertanian dan perkebunan. Akan tetapi yang menjadi

kendala utama selama ini bahwa potensi alam tersebut secara umum belum dapat dimanfaatkan secara optimal

sebagai sumber usaha/penghasilan bagi masyarakat. Tanaman Perkebunan yang telah dibudidayakan

masyarakat di daerah ini baru 5 (lima) komoditi, yaitu Kelapa Sawit, Karet, Coklat, Kelapa, dan Aren. Namun dari

kelima komoditi perkebunan tersebut hanya empat komoditi yang menunjukkan produksi yang cukup signifikan,

dan telah di telah dikelola oleh perusahaan perkebunan milik pemerintah, swasta nasional, penanaman modal

(19)

Potesi pengembangan untuk kawasan perkebunan dilaksanakan pada kawasan yang memiliki kriteria sebagai

berikut :

 Kawasan yang diusahakan dan atau dimanfaatkan sebagai kawasan Perkebunan/ Tanaman Tahunan;

 Kawasan yang memilki aksesibilitas terhadap sentra-sentra industri Perkebunan/ Tanaman Tahunan;

 Kawasan yang memiliki timbal balik ekonomi dan ekologi (keseimbangan ekonomi dan lingkungan);

 Memperhatikan kondisi eksisting dan kecenderungan perkembangan perkebunan serta kebutuhan lahan untuk menyerap tenaga kerja optimal.

 Kawasan dengan ketinggian < 1000 m dpl.

 Kawasan dengan kemiringan 25-40%.

 Kawasan dengan kedalaman efektif tanah > 30 cm.

 Memperhatikan kondisi eksisting dan kecenderungan perkembangan perkebunan serta kebutuhan lahan untuk menyerap tenaga kerja optimal.

Berdasarkan pada pertimbangan tersebut, serta memperhatikan potensi serta luas areal tanaman perkebunan

yang ada saat ini, maka potensi pengembangan untuk kawasan perkebunan di Kabupaten Labuhanbatu

Selatan, dapat diuraikan sebagai berikut :

(1) Perkebunan Kelapa Sawit

Kelapa Sawit adalah merupakan sektor unggulan utama di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Luas areal

untuk tanaman perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdapat sekitar 162.549

Ha atau sekitar 52,17% dari luas total wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan, yang meliputi :

121.628 Ha dikelola oleh perusahaan perkebunan dan sekitar 40.921 Ha dikelola oleh perkebunan

rakyat.

Perkebunan Kelapa sawit yang dikelola oleh masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdapat

sekitar 40.921 Ha dengan jumlah produksi sekitar 509.213 Ton. Perkebunan Rakyat terbesar terdapat

di Kecamatan Torgamba yaitu seluas 14.287 Ha dengan jumlah produksi sebesar 169.500 Ton.

Kemudian Kecamatan Kampung Rakyat yaitu seluas 10.314 Ha dengan jumlah produksi sebesar

130.258 Ton. Sedangkan luas perkebunan rakyat terkecil terdapat di Kecamatan Silangkitan yaitu

hanya seluas 3.037 Ha dengan jumlah produksi sebesar 40.047 Ton. Potensi pengembangan

peruntukan perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya dapat

dikembangkan diseluruh wilayah kecamatan terutama di Kecamatan Torgamba, Kampung Rakyat dan

Kecamatan Kotapinang.

Jumlah perusahaan perkebunan Kelapa Sawit yang ada saat ini di Kabupaten Labuhanbatu Selatan

terdapat sekitar 38 (tiga puluh delapan) perusahaan, dengan luas total areal tanaman sebesar

124.334,34 Ha dengan jumlah produksi Kelapa Sawit sekitar 2.041.367,58 Ton. Perusahaan

(20)

sekitar 9 (sembilan) lokasi perkebunan. Mengenai luas dan produksi perkebunan Kelapa Sawit yang

dikelola oleh perusahaan perkebunan dapat dilihat pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20

Luas Areal Dan Produksi Tanaman Kelapa Sawit Perusahaan Perkebunan Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

No Perusahaan Perkebunan

(21)

No Perusahaan Perkebunan

Luas Tanaman (Ha) Produksi

(Ton) TBM TM TTM Jumlah

25 PT Tolan III Kbn Parlabian 979,92 3.620,94 - 4.606 89.859

26 PP Lonsum (Kbn Sei Rumbia) - 1.598,22 - 1.598,22 33.405

27 PT Anak Tasik (Kbn Tj Selamat) - 766,01 - 766,01 18.321,80

28 PT TOlan III Indo Kbn Tolan 310,13 3.302,87 - 3.613 94.180

29 PT Tasik Raja Kbn Bulat Tujuh 288,78 5.540,51 - 5.829,24 136.927,84

30 PTPN III Kbn Sumut - 5.561,09 - 5.561,09 119.800

31 PTPN III Kbn Aek Torop 3.155,75 1.608,70 776,70 5.561,15 68.2650,83

32 PTPN III Kbn Aek Raso 1.837,56 4.660,44 - 6.498 110.180

33 PTPN III Kbn Torgamba 3.173,65 2.908,17 - 6.081,82 53.489,15

34 PTPN III Kbn Sei Beruhur 2.512,65 3.310,45 - 5.823,10 49.865,09

35 PTPN III Sei Daun 4.682 2.435,67 - 7.117,67 59.268,26

36 PTPN III Bukit Tujuh 2.328,92 4.506,14 - 3.893,06 62.496

37 PTPN III Sei Meranti 4.523,50 1.899,25 660,70 7.083,45 49.131

38 PTPN III Sei Kebara 520,60 4.204,59 1.191 5.917,12 116.545,90

Jumlah 29.822,58 89.652,99 4.858,77 124.334,34 2.041.367,58

Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2014.

Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan;

TM = Tanaman Menghasilkan;

TTM = Tanaman Tidak Menghasilkan

(2) Perkebunan Karet

Luas perkebunan Karet di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang dikelola oleh perusahaan perkebunan

terdapat seluas 5.386,71 Ha dengan jumlah produksi sebesar 4.165 ton. Perusahaan perkebunan Karet

yang ada saat ini baru 3 (tiga) perusahaan, dan dua perusahaan diantaranya belum menghasilkan dan

tidak menghasilkan. Sedangkan baru satu perkebunan saja yang telah menghasilkan yaitu; PT. PP

Lonsum Kebun Sei Rumbia dengan luas areal tanaman menghasilkan 3.516,75 Ha dengan produksi

sebesar 4.165 Ton.

Perkebunan Karet yang dikelola oleh masyarakat terdapat seluas 25.391 Ha dengan jumlah produksi

sebesar 24.632 Ton. Dari luas tersebut terdapat sekitar 712 Ha tanaman yang belum menghasilkan,

(22)

Potensi pengembangan peruntukan perkebunan Karet di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya

dapat dikembangkan diseluruh wilayah kecamatan terutama di Kecamatan Sungai Kanan. Untuk lebih

jelasnya lihat tabel berikut :

Tabel 4.21

Luas Areal dan Produksi Karet Tanaman Perusahaan Perkebunan DI Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

No Perusahaan Perkebunan

Luas Tanaman (Ha) Produksi

Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2014

Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan;

TM = Tanaman Menghasilkan;

TTM = Tanaman Tidak Menghasilkan

Tabel 4.22

Luas Areal Dan Produksi Karet Tanaman Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2013

Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2010.

Keterangan : TBM = Tanaman Belum Menghasilkan;

TM = Tanaman Menghasilkan;

TTM = Tanaman Tidak Menghasilkan

C. Potensi Perikanan

Kabupaten Labuhanbatu Selatan memiliki potensi sumberdaya alam perikanan yang besar (perairan umum,

(23)

budidaya perikanan berupa pengembangan budidaya perikanan darat. Kegiatan perikanan pada saat ini

produktivitasnya masih rendah dengan diversifikasi produk perikanan yang terbatas dan

manajemen/pengelolaan produksi perikanan belum optimal, yang ditunjukkan dengan kontribusi ekonomi yang

relatif rendah. Untuk menunjang dan meningkatkan produksi perikanan maka diperlukan program

pengembangan yang memperhatikan dukungan terhadap kegiatan perikanan.

Budidaya perikanan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan belum terkelola secara optimal, dimana pertahunnya

hanya menghasilkan jumlah produksi ikan sebesar 153,30 Ton. Produksi sebesar ini dihasilkan oleh 177 Rumah

Tangga petani ikan kolam yang tersebar disemua kecamatan. Memperhatikan luas lahan dan ketersediaan air

dengan puluhan sungai yang ada, diperlukan adanya terobosan baru agar budidaya perikanan kolam, sungai

dan danau lebih ditingkatkan. Namun untuk pengembangan budidaya perikanan darat di danau dan sungai

sebaiknya dihindari penggunaan jaring apung/karamba.

Pengalaman pada beberapa danau/waduk menunjukkan bahwa pencemaran danau/sungai dari pakan ikan

membawa dampak buruk bahkan terhadap hasil produksi ikan itu sendiri. Dengan demikian sangat disarankan

agar budidaya perikanan dikembangkan dalam bentuk kolam. Berkenaan dengan pengembangan terkini dari

budidaya perikanan kolam, pendekatan minapolitan perlu dilakukan terutama di kawasan pertanian lahan basah

(minapadi). Mengingat keterbatasan lahan untuk pengembangan usaha tani yang berbasis lahan (ekstensif),

maka pengembangan kolam ikan bernilai ekonomi tinggi perlu ditumbuhkan pada kawasan-kawasan yang

selama ini sudah menjadi sentra budidaya ikan, seperti Kecamatan Sungai Kanan.

D. Potensi Pertambangan

Pada prinsipnya belum ada ditemukan potensi sumber daya alam seperti Batubara, Minyak dan Gas Bumi serta

Panas Bumi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Namun demikian berdasarkan data sekunder yang diperoleh,

ada beberapa bahan-bahan tambang yang potensial dikembangkan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan antara

lain :

(1) Pertambangan Batuan

Tambang batuan yang telah dimanfaatkan oleh warga adalah bahan galian golongan C yaitu berupa pasir

batu (sirtu) yang terletak di Kecamatan Sungai Kanan. Potensi tambang yang lain adalah Dolomit yang

merupakan ubahan dari batugamping yang terdapat di Kecamatan Kotapinang dengan sebaran yang tidak

begitu luas.

(2) Pertambangan Mineral

Potensi bahan tambang mineral yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan antara lain adalah

(Sumber : RTRW Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2030);

 Arsen di Kecamatan Kotapinang;

(24)

Potensi tambang mineral lainnya adalah terdapat pada formasi Telisa yaitu di Kecamatan Silangkitang dan

Sungai Kanan, untuk formasi Patani tersebar di kecamatan Silangkitang dan Kotapinang.

E. Potensi Industri

Pemanfaataan ruang untuk pengembangan peruntukan Industri bertujuan :

 Mendukung wilayah produksi pertanian dan galian agar tetap terjaga kesinambungan aktivitas kegiatannya.

 Terciptanya pertumbuhan perekonomian wilayah.

 Terciptanya penyerapan tenaga kerja maksimal.

 Pengembangan industri mendukung struktur ruang/hirarki pelayanan. Kawasanperuntukan industri memiliki fungsi antara lain:

1. Memfasilitasi kegiatan industri agar tercipta aglomerasi kegiatan produksi di satu lokasi dengan biaya

investasi prasarana yang efisien;

2. Mendukung upaya penyediaan lapangan kerja;

3. Meningkatkan nilai tambah komoditas yang pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) di wilayah yang bersangkutan;

4. Mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan.

Berdasarkan

pertimbangan di atas, maka potensi pengembangan kawasan peruntukan industri di

Kabupaten Labuhanbatu Selatan, antara lain adalah:

(1) Peruntukan Industri Besar

Peruntukan Industri Besar di Kabupaten Labuhanbatu Selatan akan diarahkan pada peruntukan industri

khusus, yaitu lokasinya dapat dikecualikan atau berada diluar kawasan industri. Industri khusus adalah jenis

industri yang memiliki hubungan keterkaitan yang kuat dengan karakteristik lokasi setempat, seperti

kemudahan akses ke bahan baku dan atau kemudahan akses ke pasar. Industri khusus dapat berlokasi

dilokasi bahan baku. Hal ini disebabkan karena industri yang akan dikembangkan di Kabupaten

Labuhanbatu Selatan adalah industri pengolahan hasil perkebunan berupa industri Pabrik Kelapa Sawi

(PKS), Industri CPO, Industri Minyak Goreng dan Industri Lateks. Semua jenis industri tersebut merupakan

jenis industri yang mempunyai kedekatan dengan bahan baku sehingga lokasinya dapat diarahkan pada

lokasi sumber bahan bakunya. Dengan demikian maka arahan pengembangan industri besar di Kabupaten

Labuhanbatu Selatan dapat diarahkan diseluruh wilayah kecamatan.

(2) Peruntukan Industri Rumah Tangga

Peruntukan industri kecil dan rumah tangga, pengembangannya diarahkan di seluruh kecamatan, dengan

(25)

Pada Tahun 2012.jumlah perusahaan industry besar/sedang yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan

adalah sebanyak 23 perusahaan. Perussahaan industri besar/sedang yang terbanyak terdapat di Kecamatan

Torgamba sebanyak 23perusahaan. Pada tahun 2012 .jumlah perusahaan industry kecil dan kerajinan rumah

tangga yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah sebanyak 356. Perusahaan kecil dan kerjainan

rumah tangga yang terbanyak terdapat di Kecamatan Kota Pinang .yaitu sebanyak 112..Adapun data

selengkapnya dapat dilihat di Tabel berikut ini ;

Tabel 4.23

Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang Menurut Kecamatan Tahun 2008-2012

No. Kecamatan Tahun

Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2014

Tabel 4.24

Jumlah Perusahaan Industri Kecil Menurut Kecamatan Tahun 2008-2012

No. Kecamatan Tahun

Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2014

F. Potensi Pariwisata

Kawasan pariwisata adalah suatu daerah dengan potensi tertentu yang dikembangkan dan dikelola sebagai

sentra kegiatan atraksi dan industri pariwisata. Kriteria kawasan yang dapat dijadikan sebagai kawasan

pariwisata pada dasarnya memiliki objek dan daya tarik wisata. Pengembangan kawasan pariwisata didasarkan

pada wilayah-wilayah yang memiliki obyek dan daya tarik wisata serta tersedianya dukungan sarana dan

prasarana pariwisata. Jenis obyek wisata yang diusahakan dan dikembangkan di kawasan peruntukan

(26)

Berdasarkan kriteria dan pertimbangan tersebut, maka rencana pemanfaatan ruang untuk kawasan pariwisata di

Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat diuraikan sebagai berikut :

(1) Peruntukan Pariwisata Alam

Pariwisata alam adalah kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam sebagai obyek

wisata, baik beruba keindahan alam, panorama alam, pemandian alam, hutan wisata, taman wisata alam,

suaka alam, maupun suakamarga satwa. Potensi pariwisata alam yang dapat dikembangkan di Kabupaten

Labuhanbatu Selatan, antara lain :

 Taman Wisata Holiday Resort, dengan luas 4.963,75 Ha yang terdapat di Desa Aek Raso Kecamatan Torgamba. Taman Wisata Holiday Resort termasuk kedalam kawasan Suaka Alam dengan kegiatan

utama yang akan dikembangkan adalah : Pusat Latihan Gajah (PLG), Tempat Penangkaran Satwa,

Arboretum, dan lokasi wisata;

 Obyek wisata Pemandian Alam Pandayangan Indah atau Sampuran terletak di Desa Mandalasena, Kecamatan Kotapinang.

 Kawasan Wisata dan Perhotelan Danau Seberang, yang terdapat di Desa Asam Jawa, Kecamatan Torgamba.

 Objek Wisata Alam Pandayangan Indah di Desa Ulumahuam Kecamatan Silangkitang.

 Objek Wisata Istana Kota Bahran.

 Obyek wisata Bumi Perkemahan PT. Asam Jawa.

Objek Wisata Simatahari Indah di Desa Simatahari Kecamatan Kota Pinang

(2) Peruntukan Pariwisata Buatan

Pariwisata buatan atau sering disebut dengan wisata minat khusus merupakan wisata dengan daya tarik

aktivitas tertentu seperti wisata olah raga, out bond, wisata kuliner, pendidikan, belanja, konvensi dan lain

sebagainya. Kawasan pariwisata buatan yang akan dikembangkan adalah Obyek wisata Bumi Perkemahan

PT. Asam Jawa.

(3) Peruntukan Pariwisata Budaya

Peruntukan pariwisata budaya yang dikembangkan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah Situs

Budaya Peninggalan Sejarah Istana Kesultanan Kotapinang, yaitu; Istana Kota Bahran, di Kecamatan

Kotapinang.

G. Kehutanan

Kabupaten Labuhanbatu Selatan mempunyai kawasan hutan seluas 65..849, 75 Ha. Dari seluruh hutan

tersebsut yang terluas merupakan hutan produksi yaitu seluas 49.063,36 ha, sedangkan yang terkecil

(27)

kecamatan dengan hutan terluas dalah kecamatan Torgamba dengan hutan seluas 41.714,29 Ha dan Kec. Kota

Pinang dengan seluas 777,76 Ha. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini ;

Tabel 4.25

Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi dan Kecamatan Tahun 2012

No. Kecamatan

Fungsi Hutan (Ha)

Hutan Lindung Hutan Produksi Hutan Produksi

Terbatas

Sumber : Labuhanbatu Selatan Dalam Angka 2014

H. Perdagangan

Pada tahun2012 di Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdapat 389 perusahaan. Perusahaan tersebut terdiri dari

19 PT, 10 Koperasi, 39 CV dan 321 Po. Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdapat 19 pasar dimana.

Diantaranya 2 (dua) merupakan pasar umum, sedangkan yang sisanya 17 pasar merupakan pasar

desa/pekanan. Dari seluruh pasar/pecan tersebut, jumlah pedagang yang berjualan di pasar/pekan sebanyak

2.092 orang.

Tabel 4.26

Banyaknya Perusahaan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Menurut Bentuk Badan Hukum Tahun 2008 -2012

No. Badan Hukum Tahun

Gambar

Gambar 4.1 Orientasi Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Gambar 4.2 Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 4.2
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait