(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-1
BAB. 4
PROFIL KABUPATEN KUBU RAYA
4.1. Letak Geografis
Secara geografis, Kabupaten Kubu Raya berada di sisi Barat Daya Propinsi Kalimantan
Barat atau berada pada posisi 0°13'40,83” sampai dengan 1°00'53,09” Lintang Selatan
dan 109°02'19,32” Bujur Timur sampai dengan 109°58'32,16” Bujur Timur.
Sedangkan secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai
berikut:
Utara : berbatas dengan Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak dan
Kabupaten Landak
Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Kayong Utara
Barat : berbatasan dengan Laut Natuna
Timur : berbatasan dengan kabupaten Kab. Ketapang dan Kab. Sanggau
4.2. Luas Wilayah
Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten yang ada di Kalimantan Barat dengan
luas wilayah mencapai 6.985,24 km2. Dari 9 kecamatan pada akhir tahun 2011,
kecamatan yang memiliki wilayah terluas adalah Kecamatan Batu Ampar (2.002,70
Km2 atau 28,67 persen dari luas Kabupaten Kubu Raya) dan kecamatan dengan
wilayah terkecil adalah Kecamatan Rasau Jaya yaitu 111,07 Km2 atau 1,59 persen dari
luas Kabupaten Kubu Raya.
4.3. Penggunaan Tanah
Dilihat dari penggunaan tanah menurut kecamatan di Kabupaten Kubu Raya, pada
tahun 2013 sebagian besar daerah Kabupaten Kubu Raya Hutan Negara (355.400
hektar atau 50,88 persen), Perkebunan (101.896 hektar atau 14,59 persen), dan Sawah
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-2
4.4. Wilayah Pembangunan
Pada tahun 2013 pemerintah Kabupaten Kubu Raya melakukan pembangunan
pusat-pusat kegiatan dengan membagi wilayah pembangunan menjadi tiga yaitu PKN (Pusat
Kegiatan Nasional) yang terdiri dari Kec. Sungai Raya dan Kec. Sungai Ambawang; PKL
(Pusat Kegiatan Lokal) yang terdiri dari Kec. Sungai Kakap, Kec. Rasau Jaya, Kec. Kubu,
dan Kec Batu Ampar; PKK (Pusat Pelayanan Kawasan) yang terdiri dari Kec. Batu
Ampar, Kec. Terentang, dan Kec. Teluk Pakedai, serta PKL (Pusat Pelayanan
Lingkungan) yang terdiri dari Kec. Batu Ampar, Kec. Sungai Raya, Kec. Sungai Kakap
dan Kec. Sungai Ambawang. Selain itu, pemerintah juga merencanakan pengembangan
sistem perkotaan dengan membentuk tiga satuan wilayah pengembangan.
4.5. Pulau-pulau
Walaupun sebagian kecil wilayah Kabupaten Kubu Raya merupakan perairan laut, akan
tetapi Kubu Raya memiliki sejumlah pulau. Pulau yang ada di Kabupaten Kubu Raya
berjumlah 39 (lihat tabel 1.1.9.) dimana 64,10 persen tidak berpenghuni sedangkan
sisanya yaitu 35,90 persen berpenghuni. Pulau- pulau ini tersebar di 6 kecamatan yaitu
kecamatan Batu Ampar, Kubu, Teluk Pakedai, Sungai Kakap, Sungai Raya dan Sungai
Ambawang.
4.6. Musim
Di Kubu Raya dan umumnya di Indonesia, hanya dikenal dua musim, yaitu musim
kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai
dengan bulan September. Sedangkan musim penghujan biasa terjadi pada bulan
Desember sampai dengan bulan Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun
setelah melewati masa peralihan pada bulan April–Mei dan Oktober– November.
4.7. Curah Hujan dan Keadaan Angin
Curah hujan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah iklim, keadaan
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-3 di Kubu Raya adalah 281,8. Curan Hujan terendah tercatat pada bulan Juni yaiitu 128
mm dan tertinggi tercatat pada bulan Desember yaitu sebesar 445 mm. Sedangkan
rata-rata hari hujan pada tahun 2013 adalah 19 hari. Jumlah hari hujan terbanyak
terjadi pada bulan Mei yaitu dan 26 hari sedangkan terendah terjadi pada bulan Juni
yaitu tercatat sebesar 9 hari.
Adapun keadaan angin di wilayah Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 disajikan
pada tabel 1.2.4, dimana rata-rata kecepatan angin tercatat sebesar 2 knot dan
kecepatan maksimum terjadi pada bulan Oktober yakni sebesar 27 knot.
4.8. Temperatur dan Kelembaban Udara
Temperatur udara di suatu daerah antara lain dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut dan iklim daerah tersebut. Kabupaten Kubu Raya sebagai salah satu
wilayah Indonesia yang beriklim tropis salah satu cirinya adalah mempunyai temperatur
udara yang tinggi atau panas. Apalagi letak Kabupaten Kubu Raya yang sangat dekat
dengan garis Katulistiwa sehingga temperatur udaranya lebih panas.
Pada tahun 2013, temperatur udara rata-rata yang tercatat pada Stasiun Meteorologi
Supadio Kubu Raya berkisar 22,7°C sampai dengan 33,8°C. Suhu terendah tercatat
pada bulan November yang tercatat sebesar 22,7°C sedangkan temperatur udara
tertinggi tercatat pada bulan Maret yaitu sebesar 33,8°C.
Pada tahun 2013, rata-rata kelembaban nisbi tercatat sekitar 83 persen. Lebih rendah
apabila kita bandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun kelembaban nisbi tertinggi
terjadi pada bulan Desember yakni sebesar 90 persen dan kelembaban nisbi terendah
tercatat pada bulan Januari yaitu sebesar 81 persen.
4.9. Sejarah Kabupaten Kubu Raya
Secara historis, sebelum ditetapkan menjadi Daerah Tingkat II, sesuai dengan
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-4 1953 tentang Pembentukan daerah Tingkat II se-Kalimantan, Wilayah Kabupaten
Pontianak merupakan 3 (tiga) Daerah Pemerintah Administratif Swapraja, yaitu:
1) Swapraja Mempawah dengan Ibukota Mempawah
2) Swapraja Landak dengan Ibukota Ngabang
3) Swapraja Kubu dengan Ibukota Kubu
Beberapa keputusan yang melatarbelakangi pembentukan Kabupaten Raya:
a. Berdasarkan Keputusan Politik DPRD Kab.Pontianak No. 08/1998 tentang
Menerima dan Menyetujui Pemekaran Kabupaten Daerah Tk.II Pontianak dalam
rangka pembentukan Calon Kabupaten Daerah Tk.II Landak dan Calon Kabupaten
Daerah Tk.II Kubu, maka sebagai tindak lanjut dari keputusan tersebut
terbentuklah Kabupaten Landak melalui Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999
Landak, untuk Kabupaten Daerah Tingkat II Kubu belum mendapat persetujuan
DPR RI.
b. Semakin berkembangnya aspirasi masyarakat dari wilayah selatan untuk
melaksanakan Pemekaran Kabupaten Kubu Raya, ditindak lanjuti dengan
keputusan Bupati Pontianak No. 154/2005 tanggal 1 Juni 2005 tentang
Pembentukan Tim Penelitian Pemekaran Kabupaten Pontianak.
c. Surat Bupati Pontianak No.135/1137/Pem perihal Usul Persetujuan Pembentukan
Kabupaten Kubu Raya.
d. Keputusan DPRD Kabupaten Pontianak No.22/2005 tanggal 24 Oktober 2005
tentang Persetujuan Penetapan Nama Kabupaten Kubu Raya dan Letak Ibu Kota
Kabupaten di Sungai Raya.
e. Keputusan DPRD kabupaten Pontianak No.23/2005 tentang Persetujuan
Kesanggupan Dukungan Dana dari Kabupaten Induk Selama 3 tahun berturut-turut.
f. Surat Bupati Pontianak No.135/1251.A/Pem tanggal 27 Oktober 2005 perihal
Pemekaran Kabupaten Pontianak.
g. Surat Gubernur Kalimantan Barat No.125.1/3502/Pem tanggal 27 Desember 2005
perihal Usul Pemekaran kabupaten Pontianak.
h. Keputusan DPRD Propinsi Kalimantan Barat No.01/2006 tentang Persetujuan
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-5 i. Keputusan Gubernur Kalbar No. 49/2006 tanggal 15-2-2006 tentang Pemberian
Dukungan Dana Operasional bagi Penyelanggaraan Pemerintah Kabupaten Kubu
Raya yang dibentuk di Propinsi kalimantan Barat.
j. Pertemuan-pertemuan antar Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan DPR RI baik yang dilaksanakan di DPR RI, Departemen Dalam
Negeri maupun daerah dalam rangka membahas pembentukan Kabupaten Kubu
Raya.
k. Sidang Paripurna DPR RI tanggal 17 Juli 2007 ditetapkan pengesahan RUU tentang
Pembentukan Kabupaten Kubu Raya Propinsi Kalimantan Barat.
l. Pembentukan Kabupaten Kubu Raya kemudian disyahkan dengan UU Nomor 35
Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007, yang kemudian dicatat dalam Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 101 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4751.
4.10. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Jumlah anggota legislatif Kabupaten Kubu Raya periode 2009- 2014 tercatat sebanyak
45 orang, DPRD Kubu Raya dibagi menjadi 4 komisi yakni:
Komisi A bidang pemerintahan;
komisi B bidang perekonomian;
komisi C bidang pembangunan dan
Komisi D bidang Kesra dan Sosbud.
Dari ke-45 anggota dewan tersebut terbagi ke dalam Fraksi Golongan Karya;
PDI-Perjuangan; Partai Persatuan Pembangunan; Demokrat; PAN, DKS dan RKNR Adapun
jumlah anggota legislatif masing-masing Fraksi Golongan Karya 12 orang; Fraksi
PDI-Perjuangan 5 orang; Fraksi Partai Persatuan Pembangunan 5 orang; Demokrat 4 orang;
PAN sebanyak 4 orang; DKS 7 orang dan RKNR sebanyak 8 orang.
Dilihat dari jenjang pendidikan tertinggi yang pernah ditamatkan oleh para anggota
legislatif periode 2009- 2014 terlihat bahwa 36 orang atau 80,0 persen sudah memiliki
ijazah D- IV/S1 ke atas, sementara yang memiliki ijazah SLTA hanya 9 orang atau 20,0
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-6 perempuan yang duduk di kursi legislatif atau hanya 4,44 persen. Hal ini
mengindikasikan bahwa masih kurangnya keterwakilan wanita dalam lembaga legislatif
di Kabupaten Kubu Raya yang menunjukkan masih kurangnya kesetaraan gender di
lembaga legislatif padahal jumlah penduduk wanita pada tahun 2013 mencapai 49,23
persen dari seluruh penduduk Kubu Raya.
Adapun produk yang dikeluarkan oleh DPRD Kubu Raya pada tahun 2013, yaitu 19
Peraturan Daerah, 18 Pembahasan Raperda, 23 Keputusan DPRD, 3 Keputusan
Pimpinan dan 20 Keputusan Sekwan.
4.11. Pemerintahan Desa
Sampai akhir tahun 2013, Kabupaten Kubu Raya terdiri atas 9 kecamatan yang terbagi
menjadi 117 desa, 433 dusun, 752 RW dan 2.977 RT. Perangkat desa yang tersebar di
seluruh desa di Kabupaten Kubu Raya berjumlah 574 orang yang terdiri dari 117 kepala
desa, 107 sekretaris desa dan 350 kepala urusan desa. Sedangkan kepala dusun di
Kabupaten Kubu Raya berjumlah 440 orang.
4.12. Pegawai Negeri Sipil
Sejak adanya otonomi daerah yang menuntut pelayanan dalam hal administrasi
pemerintahan yang semakin baik maka pemerintah Kabupaten Kubu Raya berusaha
meningkatkan mutu pelayanan yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan menambah jumlah pegawai pemerintah daerah yang disebar di seluruh instansi
yang ada.
Pada tahun 2013, perbedaan jumlah pegawai laki-laki dan perempuan baik pada
instansi dengan status pegawai pusat maupun daerah terlihat cukup mencolok, dimana
jumlah pegawai laki-laki berjumlah 1.209 (69,44%) sedangkan pegawai perempuan
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-7 Sedangkan dilihat dari golongan yang ada, sebagian besar masih berada pada golongan
III yakni sebanyak 1.063 pegawai (61,06%) sedangkan golongan I adalah golongan
yang paling kecil yakni sebanyak 4 pegawai (0,23%).
Jika ditinjau dari sisi jenjang pendidikan, sebagian besar merupakan lulusan
DIV/S1/S2/S3 yakni sebanyak 824 (47,33%) disusul kemudian lulusan SLTA sebanyak
538 (30,90%).
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pernah mengikuti penidikan pimpinan
berjumlah 313 dengan rincian 257 (82,11%) berjenis kelamin laki-laki dan sisanya yakni
56 (17,89%) berjenis kelamin perempuan.
4.13. Registrasi Penduduk
Pada bagian ini disajikan berbagai hal yang bersifat umum seperti dalam bidang
pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Capil kabupaten
Kubu Raya mengenai banyaknya pembuatan akte.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kependudukan dan Capil kabupaten Kubu
Raya, pada tahun 2013 banyaknya pembuatan akte adalah sebanyak 228.514. Dari
total 228.514 dibagi menjadi lima yaitu akte kelahiran umum, akte kelahiran lainnya,
akte perkawinan, akte cerai, dan akte kematian. Untuk akte kelahiran umum sebanyak
25.739 (11,26%), aklte kelahiran terlambat sebanyak 201.593 (88.22%), akte
perkawinan sebanyak 743 (0,33%), akte cerai sebanyak 7 (0,003%) dan akte kematian
sebanyak 432 (0,19%).
Pada tahun 2013, realisasi pemberian KTP terhadap penduduk wajib KTP di Kabupaten
Kubu Raya mencapai 88,12%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-8
4.14. Penduduk
Pada hakekatnya pembangunan merupakan usaha untuk meningkatkan taraf hidup
kesejahteraan masayarakat. Sejak semula telah disadari bahwa pembangunan bukanlah
hal yang mudah dan pembangunan mencakup segi-segi yang luas dan serba dimensi.
Penduduk dari satu sisi merupakan sumber utama dalam proses pembangunan karena
bagaimanapun juga penduduklah yang secara aktif dalam proses pembangunan
tersebut. Kekuatan yang mempengaruhi jumlah penduduk dapat dari faktor alamiah
dan non alamiah. Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk bersifat alamiah seperti
Fertilitas dan Mortalitas sedangkan faktor non alamiah seperti Migrasi baik migrasi
keluar maupun migrasi masuk.
Pada tahun 2013 penduduk Kabupaten Kubu Raya tercatat sebesar 529.320 jiwa. Jika
dibagi dengan luas wilayah Kubu Raya yang cukup luas yakni 6.985,24 Km2, maka
kepadatan penduduk tercatat sebesar 76 jiwa per Km2 . Penyebaran penduduk di
Kubu Raya terlihat belum merata dimana kecamatan yang memiliki kepadatan
penduduk terbesar yaitu terdapat di kecamatan Sungai Kakap dengan kepadatan
penduduk sebesar 240 jiwa per Km², Rasau Jaya dengan kepadatan penduduk sebesar
226 jiwa per Km2, kemudian diikuti Kecamatan Sungai Raya sebesar 214 jiwa per Km².
Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk yang paling jarang adalah
Kecamatan Terentang yakni 14 jiwa per Km2.
Pada tahun 2013 seks rasio atau perbandingan jenis kelamin antara penduduk laki-laki
dan perempuan di Kabupaten Kubu Raya tercatat sebesar 103 yang artinya jika ada 100
penduduk perempuan maka terdapat 103 penduduk laki-laki.
Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kubu Raya selama kurun waktu 2012 - 2013
adalah sebesar 1,37 persen. Jika dilihat menurut kecamatan yang ada, maka laju
pertumbuhan penduduk tertinggi pada tahun 2012 - 2013 terjadi di Kecamatan Sungai
Kakap yaitu sebesar 1,96 persen dan Kecamatan Rasau Jaya yaitu sebesar 1,75 persen.
Tingginya pertumbuhan penduduk di dua kecamatan ini dilatarbelakangi karena
perkembangan industri di kecamatan Rasau Jaya cukup tinggi sehingga menarik orang
untuk bekerja pada industri-industri tersebut. Sedangkan untuk pertumbuhan penduduk
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-9 kecamatan Sungai Kakap berbatasan langsung dengan kota Pontianak hal ini juga sedikit
mempengaruhi perkembangan jumlah penduduk yang ada.
Dilihat dari kelompok umur, penduduk Kubu Raya masih masuk dalam kelompok
penduduk muda dimana kebanyakan penduduk yang ada masih berusia muda. Adapun
kelompok umur dibawah 15 tahun mencapai 31,37 persen dari total penduduk yang
ada, sedangkan penduduk yang berusia 75 tahun ke atas hanya 1,02 persen.
4.15. Ketenagakerjaan
Banyaknya penduduk Kabupaten Kubu Raya berumur 15 tahun ke atas yang merupakan
angkatan kerja pada tahun 2013 adalah 222.970 orang. Jumlah tersebut mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu turun sebesar 2,15
persen.
Indikator yang penting dalam ketenagakerjaan adalah TPAK (Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja), yaitu rasio dalam persen antara jumlah angkatan kerja terhadap
penduduk usia kerja (penduduk berumur 15 tahun ke atas). TPAK Kabupaten Kubu
Raya keadaan tahun 2013 sebesar 64,19 persen dan jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar 66,17 persen maka angka TPAK tersebut turun sebesar 2,99 persen.
Indikator lain yang cukup penting adalah TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka), yaitu
rasio dalam persen antara jumlah pengangguran terhadap angkatan kerja. Angka TPT
Kabupaten Kubu Raya tahun 2013 sebesar 9,26 persen atau naik 52,81 persen terhadap
tahun sebelumnya.
Pada tahun 2013, penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kubu Raya paling besar oleh
sektor pertanian, kemudian disusul oleh sektor perdagangan, rumah makan dan jasa
akomodasi. Penyerapan tenaga kerja paling kecil terjadi pada sektor listrik, gas dan air
minum.
Banyaknya pencari kerja di Kabupaten Kubu Raya jumlahnya dari tahun ke tahun
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013, rata-rata jumlah pencari kerja yang terdaftar
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-10 sebelumnya yang hanya mencapai 399 orang. Pencari kerja laki-laki jumlahnya lebih
sedikit bila dibanding dengan pencari kerja perempuan, dimana terdapat 961 orang
atau 39,15 persen pencari kerja laki-laki dan 1.474 orang atau 60,04 persen pencari
kerja perempuan. Dari sekian banyak pencari kerja yang terdaftar, sebanyak 1.224
orang atau 49,86 persen memiliki ijazah sarjana; 568 orang atau 23,14 persen memiliki
ijazah akademi/diploma III, dan sebanyak 613 orang atau 24,97 persen berijazah
Sarjana.
Data ketenagakerjaan khususnya pencari kerja yang ada disini dapat dianggap kurang
mewakili keadaan yang sebenarnya karena masih kurang sadarnya para pencari kerja
untuk melaporkan diri ke dinas yang bersangkutan. Dalam hal ini yang dicacat sebagai
pencari kerja hanya mereka yang melapor ke Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi
(yang mencari kartu kuning atau kartu tanda pencari kerja). Sedangkan yang tidak
melapor tidak dapat diketahui. Sehingga data yang diperoleh cenderung under estimate
karena data pencari kerja yang tercatat cenderung jumlahnya lebih kecil.
4.16. Pendidikan
Pendidikan merupakan variabel yang memiliki faktor yang sangat dominan dalam
pembentukan kualitas SDM yang ada di suatu daerah atau wilayah disamping variabel
yang lainnya misalkan kesehatan. Secara teori, semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka konsekuensinya adalah semakin banyak pilihan untuk mendapatkan
suatu pekerjaan dan lebih spesifik dalam jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan
merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam perumusan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Semakin tinggi tingkat IPM memberi indikator semakin
majunya suatu daerah. Untuk itu perlu penanganan yang serius dalam dalam dunia
pendidikan.
Berdasarkan laporan dari Dinas pendidikan kabupaten Kubu Raya tahun 2013 tercatat
bahwa jumlah guru sebanyak 6.299 orang dengan rincian 3.678 (58,39%) mengajar
di sekolah negeri dan sisanya yaitu 2.621 (41,61%) mengajar di sekolah swasta. Hal ini
mengindikasikan bahwa secara umum sebagian besar tenaga guru yang ada di
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-11 Tetapi jika kita pilah per tingkat pendidikan, tampak bahwa untuk tingkat pendidikan
tenaga guru yang mengajar di sekolah negeri banyak di tingkat pendidikan SD yaitu
berjumlah 2.528 orang , sedangkan terendah ada di tingkat pendidikan MA yang
tercatat sebanyak 16 orang. Untuk tenaga guru yang mengajar di sekolah swasta, tingkat
pendidikan SD juga yang paling banyak yaitu 475 orang.
Secara umum berdasarkan status kepegawaian yang dibedakan menjadi dua yaitu: Guru
tetap dan Guru honorer. Untuk guru dengan status guru tetap tercatat sebanyak 4.088
orang (64,89%), sedangkan sisanya yakni 1.211 orang (19,23%) berstatus sebagai
tenaga guru honorer. Jika dirinci berdasarkan tingkat sekolah untuk status guru tetap
terbesar di tingkat Sekolah Dasar (SD) Negeri sedangkan untuk status guru honorer
terbesar juga pada tingkat Sekolah Dasar (SD).
4.17. Kesehatan
Pada tahun 2013, di Kabupaten Kubu Raya terdapat sebanyak 328 unit fasilitas
kesehatan dimana fasilitas kesehatan yang paling banyak adalah fasilitas kesehatan
Puskesmas Keliling sebanyak 120 sedangkan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Umum
hanya terdapat 2 buah.
Adapun banyaknya tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan yang tercatat oleh
Dinas kesehatan Kabupaten Kubu Raya sebanyak 720 orang yang terdiri dari: Dokter
umum sebanyak 34 orang atau 4,72 persen, Dokter gigi sebanyak 17 orang atau 2,36
persen, Dokter spesialis sebanyak 11 orang atau 1,53 persen ,sementara perawat dan
bidan sebanyak 491 orang atau sekitar 68,19 persen.
Realisasi kegiatan imunisasi menurut jenisnya yang dicatat oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Kubu Raya sebanyak 37.490. Enam jenis imunisasi terdiri dari: BCG,
DPT1+HB1, DPT3+HB3, Polio3, Campak, dan Hepatitis BO. Dari ke enam jenis
imunisasi tersebut, realisasi imunsisasi jenis DPT1+HB1 menempati urutan pertama yakni
9.313 (24,84%) sedangkan yang terendah adalah realisasi imunisasi BCG yakni
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-12 Banyaknya kunjungan pasien di puskesmas Kabupaten Kubu Raya tercatat sebanyak
242.637. Kalau melihat kunjungan ke puskesmas didominasi oleh rawat jalan umum
yaitu sebanyak 187.053 (77,09%) sedangkan yang paling rendah ada pada kunjungan
gangguan jiwa yakni sebanyak 585 (0,24%).
4.18. Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana merupakan suatu usaha langsung yang ditujukan untuk
mengurangi tingkat kelahiran terutama melalui program penggunaan alat kontrasepsi
secara konsisten dan berkesinambungan. Disamping itu, program KB bertujuan
membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Alat kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor KB baru di kabupaten Kubu Raya pada
tahun 2013 tercatat sebanyak 31.806. Alat kontrasepsi yang paling banyak dipakai
adalah Suntik yaitu sebanyak 13.334 (41,92%) dan menyusul PIL sebanyak 7.785
(24,48%), dan yang paling rendah alat kontrasepsi MOW yakni sebanyak 214
(0,67%).
Sedangkan banyaknya peserta KB aktif di kabupaten Kubu Raya tahun 2013 berjumlah
61.447. Dari jumlah tersebut, alat kontrasepsi yang paling banyak dipakai oleh peserta
KB aktif adalah PIL dengan jumlah 16.953 (27,59%) sedangkan yang paling rendah
adalah alat kontrasepsi MOP yakni sebanyak 651 (1,06%).
4.19. Agama
Salah satu butir penting yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 adalah Negara menjamin kehidupan beragama dan senantiasa mengembangkan
kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan.
Rumah ibadah merupakan sarana yang sangat vital bagi setiap pemeluk agama.
Banyaknya rumah ibadah yang tercatat oleh Kantor Kementrian Agama Kabupaten
Kubu Raya tahun 2013 sebanyak 1.315 yang terdiri dari: 540 Masjid, 603 Surau, 68
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-13 Pondok pesantren merupakan salah satu media yang sangat penting dalam menempa
mental spiritual generasi muda. Jumlah pondok pesantren di kabupaten Kubu Raya
tahun 2013 tercatat sebanyak 67. Dari 67 yang tersebar di 5 kecamatan, kecamatan
Sungai Ambawang merupakan kecamatan yang paling banyak dalam jumlah pondok
pesantrennya yaitu sebanyak 26 (38,81%) sedangkan yang terendah ada di kecamatan
Rasau Jaya yakni sebanyak 4 (5,97%).
4.20. Kriminalitas
Statistik kriminalitas sangat diperlukan untuk melihat sejauh mana tingkat keamanan
suatu daerah. Kriminalitas yang cukup tinggi di suatu daerah memberikan implikasi yang
sangat kurang baik terhadap iklim investasi di suatu daerah. Semakin rendah tingkat
kriminalitas suatu daerah menunjukkan bahwa daerah tersebut cukup aman bagi
kehidupan masyarakat.
Berdasarkan data dari Poltabes Kota Pontianak mengenai banyaknya
kejahatan/pelanggaran yang dilaporkan dan diselesaikan di wilayah hukum Sungai
Raya, Sungai Ambawang, Sungai Kakap, Rasau Jaya, dan Kuala Mandor B tercatat
sebanyak 800 dilaporkan dan 248 diselesaikan. Jenis kejahatan dibagi menjadi empat
yaitu: Kejahatan konvensional, kejahatan trans nasional, kejahatan terhadap kekayaan
negara, dan kejahatan kontijensi. Dari jenis kejahatan yang ada, jenis kejahatan
konvesional yang paling banyak dilaporkan dan diselesaikan yakni masing-masing
sebanyak 799 dan 248, sedangkan jenis kejahatan kontijensi di Kubu Raya tidak ada
yang dilaporkan ke Poltabes Kota Pontianak.
Pada tahun 2013, di Kabupaten Kubu Raya terjadi 55 kecelakaan yang dilaporkan ke
Poltabes dengan jumlah korban meninggal sebanyak 33 orang, luka berat 27 orang dan
luka ringan sebanyak 54 orang. Kecelakaan terjadi paling banyak pada bulan Juli.
Di Kabupaten Kubu Raya terdapat dua Lembaga Pemasyarakatan (LP), yakni LP Dewasa
dan LP Anak. Rata-rata jumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Dewasa pada
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-14 rata-rata jumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak pada tahun 2013 adalah
43 orang, satu orang diantaranya adalah perempuan.
4.21. Lansia, Anak Terlantar dan Penderita Cacat
Pada tahun 2013, jumlah orang lanjut usia yang tercatat oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja,
dan Transmigrasi Kabupaten Kubu Raya sebanyak 2.433 orang. Sedangkan, jumlah
anak terlantar adalah sebanyak 924 anak.
Banyaknya penderita cacat menurut jenisnya yang tercatat oleh Dinas Sosial, Tenaga
Kerja, dan Transmigrasi kabupaten Kubu Raya berjumlah 764 dengan rincian Tuna
Rungu sebanyak 171 (9,29%); Tuna Grahita sebanyak 115 (15,05%); Tuna Netra
sebanyak 89 (11,65%); Cacat Tubuh sebanyak 408 (53,40%); dan Cacat Mental
sebanyak 117 (15,31%)
4.22. Pertanian
Pada tahun 2013 di Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Kubu Raya, pertanian
masih menjadi salah satu sektor penopang perekonomian. Terbukti sektor ini
memberikan kontribusi PDRB kabupaten Kubu Raya yang cukup significant yakni
sebesar 17,88 persen dari total PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Untuk itu
perlu ditingkatkan lagi pengelolaan di sektor pertanian ini guna semakin memantapkan
sektor ini di dalam menopang perekonomian.
4.23. Tanaman Pangan dan Hortikurtura
Untuk sektor pertanian khususnya sub sektor pertanian tanaman pangan mencakup
tanaman padi (padi sawah dan padi ladang); jagung; ubi kayu; ubi jalar; kacang tanah;
kacang kedelai dan kacang hijau. Penyediaan sub sektor tanaman pangan ini sangat
berpengaruh terhadap masyarakat khususnya dalam hal penyediaan pangan di
Kabupaten Kubu Raya. Dengan semakin meningkatnya produksi di sub sektor ini,
diharapkan adanya ketahanan pangan yang baik di Kabupaten Kubu Raya. Dan
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-15 Pada tahun 2013 tanaman padi jumlah produksinya sebesar 217.912 ton dengan rincian
padi sawah sebanyak 217.112 ton dan padi ladang 800 ton. Jika kita bandingkan
dengan tahun sebelumnya mengalami kenaikan produksi sebesar 12.912 ton (6,30
persen).
Hasil produksi jagung pada tahun 2013 sebesar 11.927 ton; ubi kayu sebesar 4.883 ton;
ubi jalar sebesar 1.193 ton; kacang tanah sebesar 67 ton; kacang kedelai 63 ton; dan
kacang hijau sebesar 5 ton.
Adapun jenis sayuran yang paling banyak dihasilkan oleh petani di kabupaten Kubu
Raya pada tahun 2013 ini adalah Kacang Panjang sebanyak 278 ton; Petsai/sawi
200,90 ton dan Kangkung 179,30 ton.
Sedangkan jenis tanaman buah- buahan yang banyak diusahakan oleh para petani di
kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 adalah tanaman nenas dengan produksi
sebanyak 44.612,20 ton. Selanjutnya, berturut-turut produksi tertinggi adalah Pisang
sebanyak 6.686,20 ton; serta Pepaya sebanyak 3.228,70 ton.
4.24. Perkebunan
Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten
Kubu Raya tercatat bahwa pada tahun 2013 jumlah petani perkebunan berjumlah
47.612 orang. Jumlah petani tertinggi terdapat pada perkebunan karet yaitu sebesar
16.924 orang sedangkan yang terendah ada di petani perkebunan cengkeh dengan
jumlah sebesar 19 orang. Total luas area tanaman perkebunan baik yang belum
menghasilkan; menghasilkan; maupun tua/rusak adalah sebesar 129.049 Ha. Dari
jumlah tersebut, luas tanam yang menghasilkan merupakan luas tanam terbesar yakni
sebesar 67.064 Ha, kemudian belum menghasilkan 49.550 Ha, dan tua/rusak sebesar
12.419 Ha.
Secara umum perkembangan produksi tanaman perkebunan di kabupaten Kubu Raya
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-16 atau naik sebesar 1,40 persen. Sedangkan dari tahun 2011 ke tahun 2012 produksi
tanaman perkebunan mengalami kenaikan sebesar 24.236 ton atau turun sebesar 46,08
persen.
Secara spesifik dari luas tanaman dan produksi perkebunan menurut jenisnya sedikit
berkorelasi positif. Luas tanam tanaman karet pada tahun 2013 sebesar 33.985 Ha
dengan produksi sebesar 13.365 ton; luas tanaman kelapa dalam 36.313 Ha dengan
produksi sebesar 35.834 ton dan terendah luas tanaman cengkeh sebesar 2 Ha dengan
belum ada yag berproduksi.
4.25. Kehutanan
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang
satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU No.41 Tahun 1999 Pasal 1 Angka 2).
Berdasarkan data Dinas Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Kubu
Raya pada tahun 2013 tercatat luas lahan hutan seluas 831.760 Ha dengan rincian:
367.990 Ha (44,24%) areal dalam kawasan selebihnya adalah Areal Di Luar Kawasan
Hutan atau Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 463.770 Ha (55,76%).
Jika ditinjau dari tingkat kekritisannya, pada tahun 2013 terlihat bahwa tingkat
kekritisan ada pada status lainnya (Agak kritis; potensi kritis dan tidak ada data) yakni
seluas 519.440,29 Ha; disusul kemudian tidak kritis yakni seluas 155.837,86 Ha dan
paling sedikit potensinya adalah sangat kritis yakni seluas 875,11 Ha.
4.26. Peternakan
Populasi ternak besar pada tahun 2013 di kabupaten Kubu Raya untuk jenis sapi adalah
17.834 ekor; jumlah ternak kerbau 161 ekor; babi 36.653 ekor, dan kambing sebanyak
44.288 ekor.
Sedangkan pada populasi golongan ternak unggas ayam pedaging mencapai 5.126.023
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-17
4.27. Perikanan
Kabupaten Kubu Raya yang sebagian wilayahnya terdiri dari perairan baik berupa laut
maupun sungai-sungai yang mengalir di berbagai kecamatan yang ada di wilayah
kabupaten Kubu Raya merupakan suatu potensi yang baik untuk mengembangkan
sektor perikanan baik perikanan laut, perikanan umum maupun budidaya. Namun
pada kenyataannya potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.
Banyaknya alat penangkapan ikan menurut jenisnya di kabupaten Kubu Raya pada
tahun 2013 sebanyak 15.885 buah. Persentase tiga besar untuk alat penangkapan ini
adalah perangkap kepiting sebanyak 5.431 (34,19%); perangkap lainnya 1.580
(9,95%); dan tramel nett sebanyak 1.467 (9,24%).
Sarana penangkapan ikan di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 4.411 buah yang terdiri
dari: jukung 765 buah (17,79%), perahu papan kecil 595 buah (12,80%), perahu papan
sedang 456 buah (10,06%), perahu papan besar 44 buah (1,13%), motor tempel 1.401
buah (31,38%), dan GT 1.150 buah (26,85%). Angka ini menunjukkan bahwa jenis
perahu motor tempel mendominasi sarana penangkapan ikan yang ada di kabupaten
Kubu Raya.
Produksi dan nilai produksi perikanan laut di kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013
masing- masing 19.852,20 ton dan Rp. 140,16 milyar. Produksi ikan perairan umum
yang ada di kabupaten Kubu Raya sebanyak 274,3 ton; dan nilai produksinya sebesar
Rp. 7,05 milyar. Sedangkan, produksi ikan budidaya yang ada di kabupaten Kubu Raya
sebanyak 2.155,95 ton; dan nilai produksinya sebesar Rp. 41,10 milyar. Bila dilihat dari
nilai produksi tahun sebelumnya, ketiga jenis perikanan tersebut mengalami kenaikan.
4.28. Industri
Banyaknya industri kecil dan menengah tahun 2013 yang tercatat oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak 411 unit usaha.
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-18 (69,25%) dan paling sedikit adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang
hanya berjumlah 1 unit usaha (0,25%).
Sementara penyerapan tenaga kerja yang paling banyak adalah industri makanan yaitu
sebanyak 863 orang, kemudian disusul industri barang dari kayu, gabus, rotan dan
bambu dengan tenaga kerja sebanyak 248 orang. Total penyerapan tenaga kerja
industri kecil dan menengah di Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak 1.427 orang.
Bila dilihat dari nilai investasi, yang terbesar berada pada industri makanan yaitu Rp
4,64 milyar. Keseluruhan nilai investasi industri kecil dan menengah di Kabupaten Kubu
raya tahun 2013 adalah sebesar Rp 8,90 milyar.
Sedangkan, banyaknya industri besar tahun 2013 yang tercatat oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak 85 unit usaha. Dari jumlah
tersebut, terbanyak adalah jenis industri dowel, moulding sebesar 18 unit usaha (21%),
sedangkan industri remiling karet, industri garam beryodium, industri pengolahan
nenas, industri kelapa sawit, industri penyosohan bersa dan industri barang dari semen,
kapur, gips dan asbes masing-masing hanya berjumlah 1 unit usaha.
Sementara penyerapan tenaga kerja yang paling banyak adalah industri kayu lapis yaitu
sebanyak 5.760 orang, kemudian disusul industri dowel/moulding dengan tenaga kerja
sebanyak 4.356 orang. Total penyerapan tenaga kerja industri besar di Kabupaten Kubu
Raya adalah sebanyak 17.267 orang.
Bila dilihat dari nilai investasi, yang terbesar berada pada industri crum rubber yaitu Rp
226,12 milyar. Keseluruhan nilai investasi industri besar di Kabupaten Kubu raya tahun
2013 adalah sebesar Rp 1.031,89 milyar.
4.29. Pertambangan
Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi bahan tambang. Ada beberapa jenis mineral
yang tersimpan di kecamatan-kecamatan yanga ada di Kabupaten Kubu Raya. Hal ini
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-19 Jenis bahan tambang yang ada di Kabupaten Kubu Raya antara lain Andesit, Granit,
Gambut, Pasir Sungai, Pasir Kuarsa, Gas Methan dan Bauksit.
Dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya, semuanya memliki
potensi tersendiri. Kecamatan Batu Ampar misalnya mempunyai potensi Andesit/Dasit,
Granit/Diorit/Granodiorit dan Gambut. Sedangkan untuk jenis Pasir Sungai yang
berpotensi adalah Kecamatan Terentang, Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Kuala
Mandor B. Untuk lebih jelasnya, data potensi pertambangan dan penggalian menurut
jenis bahan tambang di Kabupaten Kubu Raya.
Jumlah perusahaan pertambangan dan penggalian di Kabupaten Kubu Raya tahun 2013
adalah 35 buah. Sementara itu, jumlah tenaga kerjanya adalah 277 orang. Perusahaan
pertambangan dan penggalian paling banyak beroperasi di Kecamatan Sungai Raya
sebanyak 22 buah.
4.30. Listrik
Listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat dewasa ini. Manfaat
listrik yang sangat urgen dapat dirasakan oleh masyarakat, baik masyarakat di daerah
pedesaan maupun masyarakat di daerah perkotaan. Beberapa manfaat listrik
diantaranya adalah: sebagai sumber penerangan; sumber energi untuk alat-alat rumah
tangga; sumber energi untuk industri dan lain-lain.
Banyaknya pelanggan; daya terpasang; listrik terjual dan nilai penjualan listrik PLN
terjual yang dicatat oleh PT.PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya tahun 2012 rata- rata
masing-masing sebanyak 29.314 Pelanggan; 24.175.313 VA; 3.587.015 KWH dan Rp
2,01 milyar.
Jika kita melihat trend selama tahun 2013, ternyata untuk Listrik terjual yang paling
banyak tercatat pada bulan Desember yakni 4.005.211 KWH sedangkan yang terkecil
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-20 penjualan listrik terbesar tercatat pada bulan November yakni sebanyak Rp. 2,34
milyar dan yang paling sedikit terjadi di bulan Mei yakni sebanyak Rp. 1,76 milyar.
Rata-rata banyaknya pelanggan sektor Rumah Tangga selama tahun 2013 adalah
sebanyak 28.081 pelanggan; sektor Industri sebanyak 4 pelanggan; sektor sosial
sebanyak 573 pelanggan; sektor usaha sebanyak 592 dan sektor kantor sebanyak 65
pelanggan. Dengan melihat data tersebut di atas, terlihat secara rata-rata sektor Rumah
Tangga memilki jumlah pelanggan di atas ke empat sektor lainnya.
Persentase jumlah rumah tangga di Kabupaten Kubu Raya tahun 2013 yang
menggunakan sumber penerangan yang paling banyak adalah listrik PLN sebesar 96,56
persen, kemudian pelita/senter/ obor sebesar 1,50 persen dan listrik Non PLN sebesar
1,94 persen. Kemudian bahan bakar untuk memasak yang paling banyak di gunakan
oleh penduduk kabupaten Kubu Raya pada tahun 2012 adalah gas/elpiji sebesar 64,30
persen, kemudian kayu bakar sebesar 34,37 persen.
4.31. Air Minum
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi setiap individu. Manfaat air
bersih dapat digunakan untuk mencuci, mandi dan juga sebagai air minum. Ada
beberapa syarat kesehatan air bersih baik dari syarat secara kimiawi maupun biologi.
Diantara syarat- syarat tersebut antara lain: tidak bau; tidak mengandung unsur kimia
dan tidak berwarna. Air yang memiliki kualitas yang baik akan berkorelasi positif
terhadap tingkat kesehatan manusia. Perlu diingat bahwa variabel kesehatan
merupakan salah satu variabel dalam pembentukan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Semakin tinggi tingkat IPM suatu daerah maka mengindikasikan bahwa daerah
tersebut semakin maju.
Pada tahun 2013 jumlah pelanggan dan volume air bersih yang disalurkan menurut
jenis pelanggan yang dicatat oleh PDAM Kubu Raya masing-masing sebanyak 10.108
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-21 Jika kita melihat dari sisi pelanggan, terlihat bahwa jenis pelanggan Rumah permanen
memilki jumlah pelanggan yang paling banyak yakni 9.152 (90,54%), kemudian ruko
perdagangan 851 (8,42%), rumah ibadah 34 (0,34%), dan instansi pemerintah 19
(0,19%) pelanggan.
4.32. Perdagangan
Kabupaten Kubu Raya secara geografis wilayahnya berbatasan langsung dengan
Ibukota Provinsi Kalimantan Barat. Dengan kondisi tersebut di atas memilki
konsekuensi yaitu sektor perdagangan memiliki peranan yang cukup vital atau penting.
Banyaknya perusahaan perdagangan yang ada di kabupaten Kubu Raya yang memiliki
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) selama tahun 2013 ada sebanyak 509 perusahaan
perdagangan. Dari jumlah tersebut, jenis perdagangan kecil paling dominan dalam
kepemilikan SIUP yaitu sebesar 406 atau sebesar 79,76 persen kemudian perdagangan
menengah sebanyak 50 atau sebesar 9,82 persen dan perdagangan kecil sebanyak 53
atau sebesar 10,41 persen.
Adapun penyebaran Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di Kabupaten Kubu Raya tercatat
sebesar 439 buah. Dari 439 TDP, TDP terbesar tercatat pada Perusahaan berbentuk CV
yaitu sebesar 206 atau 46,93 persen, kemudian perusahaan perseorangan sebesar 154
atau 35,08 persen. Kemudian diikuti perusahaan berbentuk PT sebesar 57 atau 12,98
persen dan Koperasi sebesar 22 atau 5,01 persen. Sedangkan Perusahaan Asing dan
Badan Usaha Lainya tidak ada yang terdaftar.
4.33. Transportasi dan Komunikasi
Transportasi merupakan variabel yang sangat penting bagi pembangunan di suatu
daerah. Sebuah ilustrasi yang sederhana adalah jika sebuah daerah memiliki potensi
alam yang berlimpah tetapi tidak didukung oleh sarana transportasi yang memadai
maka hasil alam yang seharusnya bernilai ekonomi tersebut tidak memiliki nilai tambah
yang lebih tinggi. Hasil- hasil dari produksi alam daerah tidak dapat dijual bahkan
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-22 untuk itu pembenahan transportasi oleh pemerintah daerah khususnya stakeholder
harus direncanakan dengan matang dan tepat sasaran sesuai dengan skala kebutuhan.
Komunikasi pada dekade ini juga memiliki peran yang sangat vital karena
bagaimanapun juga kita sekarang telah memasuki era globalisasi , dimana jarak antar
daerah terasa semakin dekat bahkan jarak antar negara sekalipun. Kita dapat
mengetahui perkembangan dalam level lokal, nasional maupun internasional karena
media komunikasi yang semakin canggih dan pesat perkembangannya dewasa ini.
4.34. Jalan Darat
Berbicara mengenai transportasi maka tidak akan terlepas dari sebuah variabel yang
bernama jalan. Jalan merupakan media yang sangat vital dalam mengangkut hasil-hasil
ekonomi suatu daerah ke daerah lainnya. Disamping memilki fungsi ekonomi, jalan
juga dapat dijadikan sarana mobilitas penduduk dari daerah asal ke daerah lain maupun
sebaliknya dari daerah lain menuju daerah asal. Pemeliharaan jalan secara kontinyu
dengan baik akan berdampak pada baiknya kondisi jalan tersebut. Dan dengan kondisi
jalan yang baik maka transportasi hasil ekonomi maupun mobilitas penduduk akan
berjalan lancar juga.
Panjang jalan di wilayah kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 menurut status
pengawasan dibagi menjadi lima: Status pengawasan negara; status pengawasan
propinsi; status pengawasan kabupaten; status pengawasan lokal sekunder dan status
pengawasan non status. Di Kabupaten Kubu Raya hanya ada jalan dengan status
pengawasan kabupaten yaitu sepanjang 529.603 km.
Sedangkan bila ditinjau jenis permukaan jalan dibagi menjadi empat: jenis aspal; jenis
kerikil; jenis tanah; dan lainnya. Jika dirinci panjang jalan berdasarkan jenis
permukaannya: Jalan aspal 181.249 km; jalan kerikil 7.400 km; Jalan tanah 162.665
km; dan lainnya 178.289 km.
Jika ditinjau dari kondisi jalannya, sebagian besar jalan yang ada di Kabupaten Kubu
Raya berada dalam kondisi baik dibandingkan dengan kondisi yang lainnya. Status
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-23 32,19 persen, kondisi sedang adalah 63,307 km atau 12,10 persen dan kondisi rusak
sepanjang 21.282 km atau 4,51 persen. Sisanya adalah kondisi rusak berat yaitu
sepanjang 247.052 km atau sebesar 51,21 persen.
4.35. Angkutan Darat
Banyaknya kendaraan bermotor wajib uji menurut jenisnya yang dicatat oleh Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Raya pada tahun 2013 adalah sebanyak 1.607. Dari 1.607
kendaraan bermotor tersebut yang paling banyak adalah jenis mobil barang tidak
umum dan mobil penumpang umum.
Sedangkan banyaknya kendaraan bermotor menurut merk dan jenisnya yang diperoleh
dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 adalah sebanyak
1.482. Dari 1.482 kendaraan bermotor tersebut, jenis kendaraan Pick up memiliki
jumlah yang paling banyak yaitu 829 dan Truck berjumlah 414. Lainnya di sini
mencakup: Best Wagon; Mobil Tangki; Mobil Kran; Mobil Bis; Ambulan; Oplet; ST
Wagon, Taxi dan Trie Car berdasarkan merk Chevrolet; Daihatsu; Datsun; Toyota;
Mitsubishi; Suzuki; Isuzu; Nisan; Changan; Mazda; Fuso, Hino; KIA dan Mercedes.
4.36. Angkutan Air
Banyaknya alat angkutan pedalaman/transport air pada tyahun 2013 adalah sebanyak
142 buah. Bila dilihat dari tahun sebelumnya, jumlah alat angkutan
pedalaman/transport air tersebut mengalami kenaikan. Dari jumlah tersebut dibagi
menjadi 12 jenis angkutan yaitu: Bandung bermotor, Bandung gandeng, motor boat
Tongkang gandeng, Talk boat, Long boat, speed boat, sampan bermotor, haus boat,
tongkang palma, Ferry boat, dan Truck Air. Jenis angkutan air yang terbanyak di
kabupaten Kubu Raya adalah kapal motor (motor Boat) sebanyak 81 buah, kemudian
Long boat 36 buah, dan speed boat 19 buah.
4.37. Angkutan Udara
Data angkutan udara meliputi lalu lintas pesawat, jumlah penumpang, dan jumlah
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-24 pesawat yang datang dan berangkat melalui pelabuhan udara Supadio tercatat
sebanyak 22.749 penerbangan atau naik sebesar 7,31 persen jika dibanding dengan
tahun sebelumnya. Begitu juga dengan penumpang yang berangkat selama tahun 2013
sebanyak 1.123.744 orang mengalami kenaikan sebesar 8,69 persen dibanding tahun
sebelumnya dan penumpang datang sebanyak 1.115.861 orang juga mengalami
kenaikan yaitu sebesar 5,71 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. Secara
rata-rata, jumlah penumpang yang datang di bandara Supadio per bulan sebanyak 92.988
orang sedangkan rata-rata jumlah penumpang yang berangkat dari bandara Supadio
per bulan sebanyak 93.645 orang.
Jika kita melihat bulan datangnya selama tahun 2013, penumpang yang berangkat
paling banyak terjadi pada bulan Agustus yaitu sebanyak 109.717 orang sedangkan
penumpang yang datang terbanyak terjadi pada bulan Januari yaitu sebanyak 102.862
orang. Secara umum jumlah pesawat terbang yang baik yang berangkat maupun yang
datang mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pesawat terbang
yang datang maupun yang berangkat naik masing-masing sebesar 5,84 persen dan 5,87
persen.
Aktifitas bongkar kargo pada tahun 2013 mengalami penurunan yang signifikan jika
dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 65,45 persen. Sedangkan muat
kargo juga mengalami penurunan yang cukup berarti yaitu sebesar 98,72 persen.
Volume bagasi yang dimuat turun sebesar 11,47 persen dan bagasi yang dibongkar naik
sebesar 9,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk bongkar muat
pos/paket di pelabuhan udara Supadio turun cukup signifikan yaitu 84,70 persen dan
96,43 persen untuk pos/paket yang dimuat.
4.38. Telekomunikasi
Telekokomunikasi dewasa ini merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap
manusia. Alat komunikasi sejak zaman dahulu sudah dikenal oleh manusia. Alat
komunikasi dari bentuk yang sangat sederhana sampai yang paling canggih seperti yang
ada dewasa ini. Perkembangan alat telekomunikasi sekarang ini begitu cepat seiring
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-25 Alat telekomunikasi sekarang yang banyak dipakai orang baik di desa maupun di kota
adalah telepon genggam atau HandPhone (HP). Alat telekomunikasi berupa telepon
yang dahulu menjadi primadona bagi setiap orang tergeser dengan adanya HP tersebut.
Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari 117 desa dan 9 Kecamatan hampir semuanya
dapat mengakses HP. Dengan semakin luasnya jaringan sinyal ke seluruh daerah di
Kabupaten Kubu Raya berdampak positif karena akses komunikasi kabupaten semakin
mudah. Dengan komunikasi yang ada, informasi cepat di akses oleh masyarakat di
daerah kabupaten Kubu Raya pada khususnya.
Pada tahun 2013, terdapat 63 media elektronik dan hiburan yang tersedia di Kabupaten
Kubu Raya. Lima puluh buah diantaranya berupa warung internet (internet), enam
buah berupa situs internet (web site), tiga berupa stasiun radio dan satu stasiun televisi.
Sedangkan media cetak yang beredar di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan lokasi
penerbitnya ada 28 buah, terdiri dari 4 penerbit berada di Kabupaten Kubu Raya, 5
penerbit d luar Kabupaten Kubu Raya tetapi masih dalam Provinsi Kalimantan Barat
dan 19 penerbit luar Provinsi Kalimantan Barat. Dari 28 media cetak yang beredar di
Kabupaten Kubu Raya tersebut 10 diantaranya adalah majalah, 8 berupa surat kabar, 7
berupa tabloid, 2 berupa buletin dan 1 berupa lainnya.
4.39. Pariwisata
Pada tahun 2013 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menetapkan sebagai
kunjungan wisata baik bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan
nusantara (wisnus). Kabupaten Kubu Raya merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan
Barat dan kabupaten baru tentu harus banyak berbenah diri dalam menata potensi
obyek-obyek wisata yang ada di daerah ini. Banyak faktor yang menjadi penarik bagi
wisatawan untuk datang di suatu tempat wisata. Beberapa faktor tersebut antara lain:
kenyamanan; keindahan tempat wisata; kebersihan; promosi tempat wisata serta faktor
keamanan bagi wisatawan tersebut. Hal ini tentu harus dipersiapkan sebaik mungkin
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-26 Tempat-tempat wisata yang ada di kabupaten Kubu Raya menyebar di beberapa
kecamatan. Tempat- tempat wisata tersebut antara lain seperti: Batu Gajah, Selat Teluk
Air, Dermaga Batu Ampar yang terletak di Kecamatan Batu Ampar, Pulau Bidara, Air
Terjun Bujang Dahar, Gunung Wangkang, Pulau Gelanggang; Replika kraton kubu yang
terletak di Kecamatan Kubu, Danau Tujuh di Kecamatan Terentang, Pantai Patok 20 di
Kecamatan Rasau Jaya, Bukit Tunggal, Pulau hanyut di Kecamatan Sungai Ambawang,
Pantai Kakap Indah, Agrowista Langsat, Agrowisata manggis, Taman Agro Rekadena,
Danau Kongsi di Kecamatan Sungai Kakap, Habitat Buaya, Pantai Nibung di Kecamatan
Teluk Pakedai, dan di Kecamatan Sungai Raya memiliki: Taman Fantasia; Taman
Randayan; Taman Bermain Keluarga, dan Makam Ismail Mundu. Beberapa potensi
wisata ini harus dioptimalkan dan diberdayakan agar daya tarik terhadap wisatawan
lebih baik lagi.
4.40. Wisatawan Nusantara
Pada tahun 2013 banyaknya wisatawan nusantara (wisnus) yang tercatat oleh Dinas
Kebudayaan, Pariwisata Pemuda & Olahraga Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak
54.120 orang dengan laju perkembangan yang menurun drastis sebesar 93,32 persen
dari tahun sebelumnya. Penurunan yang cukup besar tersebut dikarenakan adanya
perubahan data kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Kubu Raya
dimana tahun 2010 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga masih
menggunakan data yang bersumber dari Bandara Supadio sedangkan pada tahun 2011
menggunakan data yang bersumber dari survei pendukung rencana induk
pembangunan pariwisata daerah Kabupaten Kubu Raya.
4.41. Wisatawan Mancanegara
Perkembangan wisatawan mancanegara mengalami kenaikan yaitu dari 11.335 orang
tahun 2009 menjadi 13.346 orang pada tahun 2010 dengan laju perkembangan sebesar
15,06 persen. Sedangkan untuk tahun 2011, perkembangan wisatawan mancanegara
mengalami penurunan yang sangat besar yaitu sebesar 72,01 persen. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, Penurunan yang cukup besar tersebut dikarenakan adanya
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-27 dimana tahun 2010 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga masih
menggunakan data yang bersumber dari Bandara Supadio sedangkan pada tahun 2011
menggunakan data yang bersumber dari survei pendukung rencana induk
pembangunan pariwisata daerah Kabupaten Kubu Raya. Untuk lebih rinci tentang
perkembangan wisman yang berkunjung selama tahun 2008- 2010.
4.42. Hotel
Pada tahun 2013, terdapat lima penginapan, dua hotel bintang dan dua hotel
non-bintang di Kabupaten Kubu Raya yang tersebar di lima Kecamatan yaitu Batu Ampar,
Kubu, Rasau Jaya, Sungai Raya dan Sungai Ambawang. Jumlah kamar hotel dan
penginapan tersebut seluruhnya adalah 252 kamar, terdiri dari 216 kamar
standar/superior dan 36 suite . Sedangkan jumlah tamu yang menginap di hotel dan
penginapan di wilayah Kabupaten Kubu Raya selama tahun 2013 adalah sebanyak
36.250 orang, 242 diantaranya adalah WNA (Warga Negara Asing). Jumlah tamu
yang menginap tersebut mengalami kenaikan sebesar 43,67 persen bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
4.43. Perbankan
Perbankan memiliki peranan yang sangat penting dalam menggerakan perekonomian
di suatu daerah. Modal kerja; investasi; dan konsumsi merupakan tiga variabel dari
sebuah bank menurut jenis penggunannya. Data yang dihimpun sektor perbankan
dilakukan terhadap Bank Perkreditan Rakyat yakni: BPR Dana Tirta; BPR Cahaya
Wiraputra; dan BPR Lokadana Santosa yang ada di Kecamatan Sungai Raya.
Jika kita menganalisa lebih rinci ketiga BPR tersebut di atas, terlihat posisi dana
simpanan rupiah dan valuta asing ke tiga BPR tersebut. Jenis simpanan yang banyak
digunakan adalah berupa deposito dan tabungan rupiah yang rata-rata tahun 2013
pada BPR Dana Tirta; BPR Cahaya Wiraputra; dan BPR Lokadana Santosa
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-28 Pada tahun 2013, Ketiga BPR berdasarkan posisi kredit menurut jenis penggunannya
terlihat cukup bervariatif. Arti variatif di sini mengandung arti bahwa BPR Dana Tirta
kreditnya banyak digunakan untuk konsumsi yaitu senilai Rp. 3,37 milyar, BPR Cahaya
Wiraputra banyak juga digunakan untuk Modal Kerja senilai Rp 10,56 milyar,
sementara BPR Lokadana Santosa banyak digunakan untuk Modal Kerja yaitu sebesar
Rp 12,18 milyar.
Posisi kredit pada ketiga BPR menurut sektor Ekonomi, terlihat bahwa BPR Dana Tirta
dan BPR Cahaya Wiraputra dan BPR Lokadana Sentosa memberikan kredit terbesar
pada sektor lain-lain masing-masing senilai Rp. 3,30 milyar; Rp. 9,05 milyar dan 10,31
milyar.
Posisi kredit mikro, kecil dan menengah menurut plafond pada ketiga BPR tersebut
terlihat bahwa BPR Dana Tirta banyak memberikan kredit pada plafond kecil (50 - 500
juta) rata-rata sebanyak Rp. 4,15 milyar. Untuk BPR Cahaya Wiraputra plafond kredit
yang banyak dikeluarkan pada jenis Mikro (50 - 500 juta) rata-rata sebanyak Rp. 17,40
milyar. Sedangkan, BPR Lokadana Sentosa mengeluarkan plafond kredit paling banyak
pada jenis Kecil (50 juta-500 juta) rata- rata sebanyak Rp. 15,82 milyar.
4.44. Keuangan Daerah
Realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 mencapai Rp
954,29 trilyun. Dari total pendapatan tersebut sebesar Rp 774,98 trilyun atau 81,21
persen masih berasal dari dana perimbangan. Sementara sumber pendapatan yang
berasal dari PAD hanya mencapai Rp 64,28 trilyun atau 6,74 persen dan dari
pendapatan lain-lain sebesar Rp. 115,03 trilyun atau 12,05 dari total realisasi
pendapatan daerah.
Kemudian dapat kita lihat bahwa realisasi pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kubu
Raya pada tahun yang sama mencapai Rp 946,96 trilyun dengan proporsi untuk
belanja tidak langsung sebesar Rp 464,45 trilyun atau 49,05 persen dan Rp 482,52
trilyun atau 50,95 persen untuk belanja langsung. Sebanyak Rp 410,10 trilyun dari
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-29 untuk belanja lain-lain. Sedangkan realisasi anggaran pada pos belanja langsung
sebagian besar digunakan pada pos belanja modal yaitu sebesar Rp 270,09 trilyun atau
55,97 persen .
Jika kita amati realisasi penerimaan pajak tahun 2013, ternyata Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan daerah yaitu
sebesar Rp 25,13 trilyun, kemudian Pajak Penenrangan Jalan sebesar Rp 11,60 trilyun,
Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp. 5,84 trilyun, Pajak Pengambilan bahan Gol. C
sebesar Rp. 2,75 trilyun dan Pajak Restoran sebesar Rp 1,09 milyar.
4.45. Pegadaian
Jumlah kredit barang jaminan di perum pegadaian cabang sungai raya selama tahun
2013 relatif homogen. Homogen di sini mengandung arti bahwa dari bulan ke bulan
selama tahun 2013 baik kredit berupa barang jaminan maupun uang pinjaman
fluktuatifnya tidak terlalu tinggi.
Selama tahun kalender 2013, kredit dengan barang jaminan terbanyak terjadi pada
bulan September yakni sebanyak 1.519 potong sedangkan yang terendah terjadi di
bulan Agustus yakni sebanyak 1.262 potong. Secara keseluruhan selama tahun 2013
kredit dengan barang jaminan sebesar 16.755 potong.
Kredit berupa uang pinjaman selama tahun kalender 2013, tertinggi terjadi di bulan
September yakni sebesar Rp. 2,90 milyar sedangkan yang terendah terjadi di bulan
April yakni sebesar Rp. 2,10 milyar. Secara Rata-rata/bulan selama tahun 2013 kredit
berupa uang pinjaman sebesar Rp. 2,46 milyar.
Dari sisi pelunasan yang juga dibagi menjadi yakni: pelunasan dengan barang jaminan
dan pelunasan berupa uang pinjaman memiliki trend yang tidak berfluktuatif. Nilai
pelunasan berupa barang jaminan tertinggi terjadi di bulan Januari yakni sebanyak
1.694 potong sedangkan yang terendah terjadi di bulan September yakni sebanyak
1.194 potong. Adapun secara keseluruhan pelunasan berupa barang jaminan selama
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-30 Pelunasan berupa uang pinjaman selama kurun waktu tahun 2013 rata-rata sebesar Rp.
2,36 milyar. Nilai tertinggi untuk pelunasannya tercatat sebesar Rp. 2,74 milyar yang
terjadi di bulan Agustus sedangkan nilai terendah terjadi di bulan April yakni sebesar
Rp. 2,14 milyar.
Jumlah barang jaminan yang dilelang selama tahun 2013 sebanyak 16.755 potong
dengan angka tertinggi terjadi pada bulan September yakni sebanyak 1.519 potong
sedangkan terendah terjadi di bulan November yakni sebanyak 1.277 potong. Untuk
barang jaminan berupa uang selama tahun 2013 sebesar Rp. 29,57 milyar. Nilai
tertinggi untuk barang jaminan berupa uang terjadi di bulan September yakni sebesar
Rp. 2,90 milyar sedangkan terendah terjadi di bulan April yakni sebesar Rp. 2,10 milyar.
4.46. Koperasi
Koperasi merupakan wadah kegiatan ekonomi yang sesuai dalam negara kita seperti
tercantum dalam pasal 33 UUD 1945. Koperasi merupakan soko guru bagi
perekonomian di Indonesia.
Banyaknya koperasi di kabupaten Kubu Raya tahun 2013 menurut jenisnya yang dicatat
oleh Dinas Koperasi dan UMKM sebesar 415. Dari jumlah 415 tersebut, jenis Kredit
Serba Usaha (KSU) memiliki jumlah yang paling banyak yakni sebesar 223 (53,73%)
sedangkan yang terendah untuk jenis koperasi KOPANG, Kopermas dan Kopti yakni
masing-masing sebanyak 1 (0,24%).
Sedangkan jika ditinjau dari banyaknya anggota koperasi baik koperasi KUD maupun
Non KUD berjumlah sebanyak 27.376 orang. Koperasi KUD berdasarkan catatan dari
Dinas Koperasi dan UMKM berjumlah sebanyak 5.184 (18,94%) sedangkan koperasi
Non KUD sebanyak 22.192 (81,06%).
4.47. Pengeluaran Konsumsi
Besar kecilnya proporsi pengeluaran untuk bukan makanan terhadap seluruh
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-31 proporsi tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi pula tingkat kesejahteraannya.
Sebaliknya, jika proporsi itu mengecil berarti refleksi tingkat kesejahteraan semakin
menurun ( Hukum Engle ).
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi (Susenas) tahun 2013, sebanyak 41,10 persen
rumah tangga di Kabupaten Kubu Raya memiliki pengeluaran makanan perkapita
sebulan berkisar antara Rp 200.000,- sampai dengan Rp 299.999,-. Sedangkan, sebesar
36,24 persen rumah tangga memiliki pengeluaran untuk non makanan perkapita
sebulan berkisar antara Rp 100.000,- sampai dengan Rp 199.999,-.
Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Kubu Raya
berdasarkan data Susenas tahun 2013 mencapai adalah sebesar 56,84 persen dan untuk
non makanan sebesar 43,16 persen.
4.48. Pendapatan Regional
Pembangunan ekonomi adalah suatu usaha untuk merubah keadaan dari kurang baik
menjadi lebih baik dari kondisi keterbelakangan menuju arah kemajuan. Inflasi,
pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga sering dijadikan indikator ekonomi
makro di suatu negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu
indikator makro ekonomi adalah perubahan antara PDRB konstan dari tahun t
terhadap tahun sebelumnya. PDRB adalah penjumlahan nilai tambah dalam satu
periode tertentu di suatu wilayah tertentu. Nilai tambah yang diciptakan,
diklasifikasikan ke dalam 9 (sembilan) sektor ekonomi yaitu : pertanian; pertambangan;
industri manufaktur; perdagangan, hotel- restoran; bangunan; listrik-gas-air bersih;
pengangkutan & komunikasi; keuangan dan sektor-sektor jasa.
4.49. Pertumbuhan Ekonomi
Perhitungan laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 ini
adalah yang kelima sejak terbentuk menjadi kabupaten baru, adalah merupakan
pecahan dari kabupaten Pontianak yang merupakan kabupaten induk, dan baru mulai
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-32 Raya tahun 2013 tercatat sebesar 6,79 persen. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang hanya mencapai 6,69 persen dan dengan
tahun 2011 yang hanya mencapai 6,51 persen atau tahun 2010 yang hanya mencapai
6,23 persen. Sektor yang paling besar mendongkrak tingginya pertumbuhan ekonomi
kabupaten Kubu Raya tahun 2013 adalah pertumbuhan sektor pengangkutan dan
komunikasi yang pertumbuhannya mencapai 17,43 persen dan sektor
bangunan/kontruksi yang pertumbuhannya mencapai 12,01 persen.
4.50. Struktur Perekonomian
Struktur perekonomian Kabupaten Kubu Raya tahun 2013 ini masih didominasi Sektor
Industri pengolahan; Pertanian dan Perdagangan Hotel & Restoran. Namun jika
dicermati dari ketiga sektor di atas yang terbesar memberikan kontribusi terhadap
perekonomian Kabupaten Kubu Raya adalah sektor industri pengolahan sebesar 43,00
persen terhadap total PDRB.
4.51. Pendapatan per Kapita
PDRB perkapita Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 atas dasar harga berlaku
sebesar 24,08 juta rupiah dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka
terjadi peningkatan sebesar 12,22 persen. Peningkatan PDRB perkapita ini
menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat yang ada di kabupaten Kubu
Raya semakin baik.
4.52. Investasi Daerah
Investasi daerah di Kabupaten Kubu Raya terbagi menjadi dua yaitu penanaman modal
dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA). Jumlah proyek penanaman
modal dalam negeri (PMDN) tahun 2013 dari sektor primer adalah 48, dari sektor
sekunder ada 23 proyek, sedangkan proyek tersier adalah sebanyak 156 proyek. PMDN
tahun 2013 mampu menyerap tenaga kerja sebesar 10.109 orang, tujuh belas
diantaranya adalah warga negara asing (WNA).
(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-33 Jumlah proyek penanaman modal asing (PMA) tahun 2013 dari sektor primer adalah
8, sektor sekunder sebesar 8 proyek, sedangkan dari sektor tersier ada 2 proyek. PMA
tahun 2013 mampu menyerap tenaga kerja sebesar 2.683 orang, 47 orang diantaranya