• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB. 4 PROFIL KABUPATEN KUBU RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB. 4 PROFIL KABUPATEN KUBU RAYA"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-1

BAB. 4

PROFIL KABUPATEN KUBU RAYA

4.1. Letak Geografis

Secara geografis, Kabupaten Kubu Raya berada di sisi Barat Daya Propinsi Kalimantan

Barat atau berada pada posisi 0°13'40,83” sampai dengan 1°00'53,09” Lintang Selatan

dan 109°02'19,32” Bujur Timur sampai dengan 109°58'32,16” Bujur Timur.

Sedangkan secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai

berikut:

 Utara : berbatas dengan Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak dan

Kabupaten Landak

 Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Kayong Utara

 Barat : berbatasan dengan Laut Natuna

 Timur : berbatasan dengan kabupaten Kab. Ketapang dan Kab. Sanggau

4.2. Luas Wilayah

Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten yang ada di Kalimantan Barat dengan

luas wilayah mencapai 6.985,24 km2. Dari 9 kecamatan pada akhir tahun 2011,

kecamatan yang memiliki wilayah terluas adalah Kecamatan Batu Ampar (2.002,70

Km2 atau 28,67 persen dari luas Kabupaten Kubu Raya) dan kecamatan dengan

wilayah terkecil adalah Kecamatan Rasau Jaya yaitu 111,07 Km2 atau 1,59 persen dari

luas Kabupaten Kubu Raya.

4.3. Penggunaan Tanah

Dilihat dari penggunaan tanah menurut kecamatan di Kabupaten Kubu Raya, pada

tahun 2013 sebagian besar daerah Kabupaten Kubu Raya Hutan Negara (355.400

hektar atau 50,88 persen), Perkebunan (101.896 hektar atau 14,59 persen), dan Sawah

(2)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-2

4.4. Wilayah Pembangunan

Pada tahun 2013 pemerintah Kabupaten Kubu Raya melakukan pembangunan

pusat-pusat kegiatan dengan membagi wilayah pembangunan menjadi tiga yaitu PKN (Pusat

Kegiatan Nasional) yang terdiri dari Kec. Sungai Raya dan Kec. Sungai Ambawang; PKL

(Pusat Kegiatan Lokal) yang terdiri dari Kec. Sungai Kakap, Kec. Rasau Jaya, Kec. Kubu,

dan Kec Batu Ampar; PKK (Pusat Pelayanan Kawasan) yang terdiri dari Kec. Batu

Ampar, Kec. Terentang, dan Kec. Teluk Pakedai, serta PKL (Pusat Pelayanan

Lingkungan) yang terdiri dari Kec. Batu Ampar, Kec. Sungai Raya, Kec. Sungai Kakap

dan Kec. Sungai Ambawang. Selain itu, pemerintah juga merencanakan pengembangan

sistem perkotaan dengan membentuk tiga satuan wilayah pengembangan.

4.5. Pulau-pulau

Walaupun sebagian kecil wilayah Kabupaten Kubu Raya merupakan perairan laut, akan

tetapi Kubu Raya memiliki sejumlah pulau. Pulau yang ada di Kabupaten Kubu Raya

berjumlah 39 (lihat tabel 1.1.9.) dimana 64,10 persen tidak berpenghuni sedangkan

sisanya yaitu 35,90 persen berpenghuni. Pulau- pulau ini tersebar di 6 kecamatan yaitu

kecamatan Batu Ampar, Kubu, Teluk Pakedai, Sungai Kakap, Sungai Raya dan Sungai

Ambawang.

4.6. Musim

Di Kubu Raya dan umumnya di Indonesia, hanya dikenal dua musim, yaitu musim

kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai

dengan bulan September. Sedangkan musim penghujan biasa terjadi pada bulan

Desember sampai dengan bulan Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun

setelah melewati masa peralihan pada bulan April–Mei dan Oktober– November.

4.7. Curah Hujan dan Keadaan Angin

Curah hujan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah iklim, keadaan

(3)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-3 di Kubu Raya adalah 281,8. Curan Hujan terendah tercatat pada bulan Juni yaiitu 128

mm dan tertinggi tercatat pada bulan Desember yaitu sebesar 445 mm. Sedangkan

rata-rata hari hujan pada tahun 2013 adalah 19 hari. Jumlah hari hujan terbanyak

terjadi pada bulan Mei yaitu dan 26 hari sedangkan terendah terjadi pada bulan Juni

yaitu tercatat sebesar 9 hari.

Adapun keadaan angin di wilayah Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 disajikan

pada tabel 1.2.4, dimana rata-rata kecepatan angin tercatat sebesar 2 knot dan

kecepatan maksimum terjadi pada bulan Oktober yakni sebesar 27 knot.

4.8. Temperatur dan Kelembaban Udara

Temperatur udara di suatu daerah antara lain dipengaruhi oleh tinggi rendahnya

tempat tersebut dan iklim daerah tersebut. Kabupaten Kubu Raya sebagai salah satu

wilayah Indonesia yang beriklim tropis salah satu cirinya adalah mempunyai temperatur

udara yang tinggi atau panas. Apalagi letak Kabupaten Kubu Raya yang sangat dekat

dengan garis Katulistiwa sehingga temperatur udaranya lebih panas.

Pada tahun 2013, temperatur udara rata-rata yang tercatat pada Stasiun Meteorologi

Supadio Kubu Raya berkisar 22,7°C sampai dengan 33,8°C. Suhu terendah tercatat

pada bulan November yang tercatat sebesar 22,7°C sedangkan temperatur udara

tertinggi tercatat pada bulan Maret yaitu sebesar 33,8°C.

Pada tahun 2013, rata-rata kelembaban nisbi tercatat sekitar 83 persen. Lebih rendah

apabila kita bandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun kelembaban nisbi tertinggi

terjadi pada bulan Desember yakni sebesar 90 persen dan kelembaban nisbi terendah

tercatat pada bulan Januari yaitu sebesar 81 persen.

4.9. Sejarah Kabupaten Kubu Raya

Secara historis, sebelum ditetapkan menjadi Daerah Tingkat II, sesuai dengan

(4)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-4 1953 tentang Pembentukan daerah Tingkat II se-Kalimantan, Wilayah Kabupaten

Pontianak merupakan 3 (tiga) Daerah Pemerintah Administratif Swapraja, yaitu:

1) Swapraja Mempawah dengan Ibukota Mempawah

2) Swapraja Landak dengan Ibukota Ngabang

3) Swapraja Kubu dengan Ibukota Kubu

Beberapa keputusan yang melatarbelakangi pembentukan Kabupaten Raya:

a. Berdasarkan Keputusan Politik DPRD Kab.Pontianak No. 08/1998 tentang

Menerima dan Menyetujui Pemekaran Kabupaten Daerah Tk.II Pontianak dalam

rangka pembentukan Calon Kabupaten Daerah Tk.II Landak dan Calon Kabupaten

Daerah Tk.II Kubu, maka sebagai tindak lanjut dari keputusan tersebut

terbentuklah Kabupaten Landak melalui Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999

Landak, untuk Kabupaten Daerah Tingkat II Kubu belum mendapat persetujuan

DPR RI.

b. Semakin berkembangnya aspirasi masyarakat dari wilayah selatan untuk

melaksanakan Pemekaran Kabupaten Kubu Raya, ditindak lanjuti dengan

keputusan Bupati Pontianak No. 154/2005 tanggal 1 Juni 2005 tentang

Pembentukan Tim Penelitian Pemekaran Kabupaten Pontianak.

c. Surat Bupati Pontianak No.135/1137/Pem perihal Usul Persetujuan Pembentukan

Kabupaten Kubu Raya.

d. Keputusan DPRD Kabupaten Pontianak No.22/2005 tanggal 24 Oktober 2005

tentang Persetujuan Penetapan Nama Kabupaten Kubu Raya dan Letak Ibu Kota

Kabupaten di Sungai Raya.

e. Keputusan DPRD kabupaten Pontianak No.23/2005 tentang Persetujuan

Kesanggupan Dukungan Dana dari Kabupaten Induk Selama 3 tahun berturut-turut.

f. Surat Bupati Pontianak No.135/1251.A/Pem tanggal 27 Oktober 2005 perihal

Pemekaran Kabupaten Pontianak.

g. Surat Gubernur Kalimantan Barat No.125.1/3502/Pem tanggal 27 Desember 2005

perihal Usul Pemekaran kabupaten Pontianak.

h. Keputusan DPRD Propinsi Kalimantan Barat No.01/2006 tentang Persetujuan

(5)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-5 i. Keputusan Gubernur Kalbar No. 49/2006 tanggal 15-2-2006 tentang Pemberian

Dukungan Dana Operasional bagi Penyelanggaraan Pemerintah Kabupaten Kubu

Raya yang dibentuk di Propinsi kalimantan Barat.

j. Pertemuan-pertemuan antar Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah, dan DPR RI baik yang dilaksanakan di DPR RI, Departemen Dalam

Negeri maupun daerah dalam rangka membahas pembentukan Kabupaten Kubu

Raya.

k. Sidang Paripurna DPR RI tanggal 17 Juli 2007 ditetapkan pengesahan RUU tentang

Pembentukan Kabupaten Kubu Raya Propinsi Kalimantan Barat.

l. Pembentukan Kabupaten Kubu Raya kemudian disyahkan dengan UU Nomor 35

Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007, yang kemudian dicatat dalam Lembaran

Negara Tahun 2007 Nomor 101 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4751.

4.10. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Jumlah anggota legislatif Kabupaten Kubu Raya periode 2009- 2014 tercatat sebanyak

45 orang, DPRD Kubu Raya dibagi menjadi 4 komisi yakni:

 Komisi A bidang pemerintahan;

 komisi B bidang perekonomian;

 komisi C bidang pembangunan dan

 Komisi D bidang Kesra dan Sosbud.

Dari ke-45 anggota dewan tersebut terbagi ke dalam Fraksi Golongan Karya;

PDI-Perjuangan; Partai Persatuan Pembangunan; Demokrat; PAN, DKS dan RKNR Adapun

jumlah anggota legislatif masing-masing Fraksi Golongan Karya 12 orang; Fraksi

PDI-Perjuangan 5 orang; Fraksi Partai Persatuan Pembangunan 5 orang; Demokrat 4 orang;

PAN sebanyak 4 orang; DKS 7 orang dan RKNR sebanyak 8 orang.

Dilihat dari jenjang pendidikan tertinggi yang pernah ditamatkan oleh para anggota

legislatif periode 2009- 2014 terlihat bahwa 36 orang atau 80,0 persen sudah memiliki

ijazah D- IV/S1 ke atas, sementara yang memiliki ijazah SLTA hanya 9 orang atau 20,0

(6)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-6 perempuan yang duduk di kursi legislatif atau hanya 4,44 persen. Hal ini

mengindikasikan bahwa masih kurangnya keterwakilan wanita dalam lembaga legislatif

di Kabupaten Kubu Raya yang menunjukkan masih kurangnya kesetaraan gender di

lembaga legislatif padahal jumlah penduduk wanita pada tahun 2013 mencapai 49,23

persen dari seluruh penduduk Kubu Raya.

Adapun produk yang dikeluarkan oleh DPRD Kubu Raya pada tahun 2013, yaitu 19

Peraturan Daerah, 18 Pembahasan Raperda, 23 Keputusan DPRD, 3 Keputusan

Pimpinan dan 20 Keputusan Sekwan.

4.11. Pemerintahan Desa

Sampai akhir tahun 2013, Kabupaten Kubu Raya terdiri atas 9 kecamatan yang terbagi

menjadi 117 desa, 433 dusun, 752 RW dan 2.977 RT. Perangkat desa yang tersebar di

seluruh desa di Kabupaten Kubu Raya berjumlah 574 orang yang terdiri dari 117 kepala

desa, 107 sekretaris desa dan 350 kepala urusan desa. Sedangkan kepala dusun di

Kabupaten Kubu Raya berjumlah 440 orang.

4.12. Pegawai Negeri Sipil

Sejak adanya otonomi daerah yang menuntut pelayanan dalam hal administrasi

pemerintahan yang semakin baik maka pemerintah Kabupaten Kubu Raya berusaha

meningkatkan mutu pelayanan yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan adalah

dengan menambah jumlah pegawai pemerintah daerah yang disebar di seluruh instansi

yang ada.

Pada tahun 2013, perbedaan jumlah pegawai laki-laki dan perempuan baik pada

instansi dengan status pegawai pusat maupun daerah terlihat cukup mencolok, dimana

jumlah pegawai laki-laki berjumlah 1.209 (69,44%) sedangkan pegawai perempuan

(7)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-7 Sedangkan dilihat dari golongan yang ada, sebagian besar masih berada pada golongan

III yakni sebanyak 1.063 pegawai (61,06%) sedangkan golongan I adalah golongan

yang paling kecil yakni sebanyak 4 pegawai (0,23%).

Jika ditinjau dari sisi jenjang pendidikan, sebagian besar merupakan lulusan

DIV/S1/S2/S3 yakni sebanyak 824 (47,33%) disusul kemudian lulusan SLTA sebanyak

538 (30,90%).

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pernah mengikuti penidikan pimpinan

berjumlah 313 dengan rincian 257 (82,11%) berjenis kelamin laki-laki dan sisanya yakni

56 (17,89%) berjenis kelamin perempuan.

4.13. Registrasi Penduduk

Pada bagian ini disajikan berbagai hal yang bersifat umum seperti dalam bidang

pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Capil kabupaten

Kubu Raya mengenai banyaknya pembuatan akte.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kependudukan dan Capil kabupaten Kubu

Raya, pada tahun 2013 banyaknya pembuatan akte adalah sebanyak 228.514. Dari

total 228.514 dibagi menjadi lima yaitu akte kelahiran umum, akte kelahiran lainnya,

akte perkawinan, akte cerai, dan akte kematian. Untuk akte kelahiran umum sebanyak

25.739 (11,26%), aklte kelahiran terlambat sebanyak 201.593 (88.22%), akte

perkawinan sebanyak 743 (0,33%), akte cerai sebanyak 7 (0,003%) dan akte kematian

sebanyak 432 (0,19%).

Pada tahun 2013, realisasi pemberian KTP terhadap penduduk wajib KTP di Kabupaten

Kubu Raya mencapai 88,12%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai

(8)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-8

4.14. Penduduk

Pada hakekatnya pembangunan merupakan usaha untuk meningkatkan taraf hidup

kesejahteraan masayarakat. Sejak semula telah disadari bahwa pembangunan bukanlah

hal yang mudah dan pembangunan mencakup segi-segi yang luas dan serba dimensi.

Penduduk dari satu sisi merupakan sumber utama dalam proses pembangunan karena

bagaimanapun juga penduduklah yang secara aktif dalam proses pembangunan

tersebut. Kekuatan yang mempengaruhi jumlah penduduk dapat dari faktor alamiah

dan non alamiah. Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk bersifat alamiah seperti

Fertilitas dan Mortalitas sedangkan faktor non alamiah seperti Migrasi baik migrasi

keluar maupun migrasi masuk.

Pada tahun 2013 penduduk Kabupaten Kubu Raya tercatat sebesar 529.320 jiwa. Jika

dibagi dengan luas wilayah Kubu Raya yang cukup luas yakni 6.985,24 Km2, maka

kepadatan penduduk tercatat sebesar 76 jiwa per Km2 . Penyebaran penduduk di

Kubu Raya terlihat belum merata dimana kecamatan yang memiliki kepadatan

penduduk terbesar yaitu terdapat di kecamatan Sungai Kakap dengan kepadatan

penduduk sebesar 240 jiwa per Km², Rasau Jaya dengan kepadatan penduduk sebesar

226 jiwa per Km2, kemudian diikuti Kecamatan Sungai Raya sebesar 214 jiwa per Km².

Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk yang paling jarang adalah

Kecamatan Terentang yakni 14 jiwa per Km2.

Pada tahun 2013 seks rasio atau perbandingan jenis kelamin antara penduduk laki-laki

dan perempuan di Kabupaten Kubu Raya tercatat sebesar 103 yang artinya jika ada 100

penduduk perempuan maka terdapat 103 penduduk laki-laki.

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kubu Raya selama kurun waktu 2012 - 2013

adalah sebesar 1,37 persen. Jika dilihat menurut kecamatan yang ada, maka laju

pertumbuhan penduduk tertinggi pada tahun 2012 - 2013 terjadi di Kecamatan Sungai

Kakap yaitu sebesar 1,96 persen dan Kecamatan Rasau Jaya yaitu sebesar 1,75 persen.

Tingginya pertumbuhan penduduk di dua kecamatan ini dilatarbelakangi karena

perkembangan industri di kecamatan Rasau Jaya cukup tinggi sehingga menarik orang

untuk bekerja pada industri-industri tersebut. Sedangkan untuk pertumbuhan penduduk

(9)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-9 kecamatan Sungai Kakap berbatasan langsung dengan kota Pontianak hal ini juga sedikit

mempengaruhi perkembangan jumlah penduduk yang ada.

Dilihat dari kelompok umur, penduduk Kubu Raya masih masuk dalam kelompok

penduduk muda dimana kebanyakan penduduk yang ada masih berusia muda. Adapun

kelompok umur dibawah 15 tahun mencapai 31,37 persen dari total penduduk yang

ada, sedangkan penduduk yang berusia 75 tahun ke atas hanya 1,02 persen.

4.15. Ketenagakerjaan

Banyaknya penduduk Kabupaten Kubu Raya berumur 15 tahun ke atas yang merupakan

angkatan kerja pada tahun 2013 adalah 222.970 orang. Jumlah tersebut mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu turun sebesar 2,15

persen.

Indikator yang penting dalam ketenagakerjaan adalah TPAK (Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja), yaitu rasio dalam persen antara jumlah angkatan kerja terhadap

penduduk usia kerja (penduduk berumur 15 tahun ke atas). TPAK Kabupaten Kubu

Raya keadaan tahun 2013 sebesar 64,19 persen dan jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar 66,17 persen maka angka TPAK tersebut turun sebesar 2,99 persen.

Indikator lain yang cukup penting adalah TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka), yaitu

rasio dalam persen antara jumlah pengangguran terhadap angkatan kerja. Angka TPT

Kabupaten Kubu Raya tahun 2013 sebesar 9,26 persen atau naik 52,81 persen terhadap

tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013, penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kubu Raya paling besar oleh

sektor pertanian, kemudian disusul oleh sektor perdagangan, rumah makan dan jasa

akomodasi. Penyerapan tenaga kerja paling kecil terjadi pada sektor listrik, gas dan air

minum.

Banyaknya pencari kerja di Kabupaten Kubu Raya jumlahnya dari tahun ke tahun

mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013, rata-rata jumlah pencari kerja yang terdaftar

(10)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-10 sebelumnya yang hanya mencapai 399 orang. Pencari kerja laki-laki jumlahnya lebih

sedikit bila dibanding dengan pencari kerja perempuan, dimana terdapat 961 orang

atau 39,15 persen pencari kerja laki-laki dan 1.474 orang atau 60,04 persen pencari

kerja perempuan. Dari sekian banyak pencari kerja yang terdaftar, sebanyak 1.224

orang atau 49,86 persen memiliki ijazah sarjana; 568 orang atau 23,14 persen memiliki

ijazah akademi/diploma III, dan sebanyak 613 orang atau 24,97 persen berijazah

Sarjana.

Data ketenagakerjaan khususnya pencari kerja yang ada disini dapat dianggap kurang

mewakili keadaan yang sebenarnya karena masih kurang sadarnya para pencari kerja

untuk melaporkan diri ke dinas yang bersangkutan. Dalam hal ini yang dicacat sebagai

pencari kerja hanya mereka yang melapor ke Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi

(yang mencari kartu kuning atau kartu tanda pencari kerja). Sedangkan yang tidak

melapor tidak dapat diketahui. Sehingga data yang diperoleh cenderung under estimate

karena data pencari kerja yang tercatat cenderung jumlahnya lebih kecil.

4.16. Pendidikan

Pendidikan merupakan variabel yang memiliki faktor yang sangat dominan dalam

pembentukan kualitas SDM yang ada di suatu daerah atau wilayah disamping variabel

yang lainnya misalkan kesehatan. Secara teori, semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka konsekuensinya adalah semakin banyak pilihan untuk mendapatkan

suatu pekerjaan dan lebih spesifik dalam jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan

merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam perumusan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM). Semakin tinggi tingkat IPM memberi indikator semakin

majunya suatu daerah. Untuk itu perlu penanganan yang serius dalam dalam dunia

pendidikan.

Berdasarkan laporan dari Dinas pendidikan kabupaten Kubu Raya tahun 2013 tercatat

bahwa jumlah guru sebanyak 6.299 orang dengan rincian 3.678 (58,39%) mengajar

di sekolah negeri dan sisanya yaitu 2.621 (41,61%) mengajar di sekolah swasta. Hal ini

mengindikasikan bahwa secara umum sebagian besar tenaga guru yang ada di

(11)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-11 Tetapi jika kita pilah per tingkat pendidikan, tampak bahwa untuk tingkat pendidikan

tenaga guru yang mengajar di sekolah negeri banyak di tingkat pendidikan SD yaitu

berjumlah 2.528 orang , sedangkan terendah ada di tingkat pendidikan MA yang

tercatat sebanyak 16 orang. Untuk tenaga guru yang mengajar di sekolah swasta, tingkat

pendidikan SD juga yang paling banyak yaitu 475 orang.

Secara umum berdasarkan status kepegawaian yang dibedakan menjadi dua yaitu: Guru

tetap dan Guru honorer. Untuk guru dengan status guru tetap tercatat sebanyak 4.088

orang (64,89%), sedangkan sisanya yakni 1.211 orang (19,23%) berstatus sebagai

tenaga guru honorer. Jika dirinci berdasarkan tingkat sekolah untuk status guru tetap

terbesar di tingkat Sekolah Dasar (SD) Negeri sedangkan untuk status guru honorer

terbesar juga pada tingkat Sekolah Dasar (SD).

4.17. Kesehatan

Pada tahun 2013, di Kabupaten Kubu Raya terdapat sebanyak 328 unit fasilitas

kesehatan dimana fasilitas kesehatan yang paling banyak adalah fasilitas kesehatan

Puskesmas Keliling sebanyak 120 sedangkan fasilitas kesehatan Rumah Sakit Umum

hanya terdapat 2 buah.

Adapun banyaknya tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan yang tercatat oleh

Dinas kesehatan Kabupaten Kubu Raya sebanyak 720 orang yang terdiri dari: Dokter

umum sebanyak 34 orang atau 4,72 persen, Dokter gigi sebanyak 17 orang atau 2,36

persen, Dokter spesialis sebanyak 11 orang atau 1,53 persen ,sementara perawat dan

bidan sebanyak 491 orang atau sekitar 68,19 persen.

Realisasi kegiatan imunisasi menurut jenisnya yang dicatat oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Kubu Raya sebanyak 37.490. Enam jenis imunisasi terdiri dari: BCG,

DPT1+HB1, DPT3+HB3, Polio3, Campak, dan Hepatitis BO. Dari ke enam jenis

imunisasi tersebut, realisasi imunsisasi jenis DPT1+HB1 menempati urutan pertama yakni

9.313 (24,84%) sedangkan yang terendah adalah realisasi imunisasi BCG yakni

(12)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-12 Banyaknya kunjungan pasien di puskesmas Kabupaten Kubu Raya tercatat sebanyak

242.637. Kalau melihat kunjungan ke puskesmas didominasi oleh rawat jalan umum

yaitu sebanyak 187.053 (77,09%) sedangkan yang paling rendah ada pada kunjungan

gangguan jiwa yakni sebanyak 585 (0,24%).

4.18. Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana merupakan suatu usaha langsung yang ditujukan untuk

mengurangi tingkat kelahiran terutama melalui program penggunaan alat kontrasepsi

secara konsisten dan berkesinambungan. Disamping itu, program KB bertujuan

membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

Alat kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor KB baru di kabupaten Kubu Raya pada

tahun 2013 tercatat sebanyak 31.806. Alat kontrasepsi yang paling banyak dipakai

adalah Suntik yaitu sebanyak 13.334 (41,92%) dan menyusul PIL sebanyak 7.785

(24,48%), dan yang paling rendah alat kontrasepsi MOW yakni sebanyak 214

(0,67%).

Sedangkan banyaknya peserta KB aktif di kabupaten Kubu Raya tahun 2013 berjumlah

61.447. Dari jumlah tersebut, alat kontrasepsi yang paling banyak dipakai oleh peserta

KB aktif adalah PIL dengan jumlah 16.953 (27,59%) sedangkan yang paling rendah

adalah alat kontrasepsi MOP yakni sebanyak 651 (1,06%).

4.19. Agama

Salah satu butir penting yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945 adalah Negara menjamin kehidupan beragama dan senantiasa mengembangkan

kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan.

Rumah ibadah merupakan sarana yang sangat vital bagi setiap pemeluk agama.

Banyaknya rumah ibadah yang tercatat oleh Kantor Kementrian Agama Kabupaten

Kubu Raya tahun 2013 sebanyak 1.315 yang terdiri dari: 540 Masjid, 603 Surau, 68

(13)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-13 Pondok pesantren merupakan salah satu media yang sangat penting dalam menempa

mental spiritual generasi muda. Jumlah pondok pesantren di kabupaten Kubu Raya

tahun 2013 tercatat sebanyak 67. Dari 67 yang tersebar di 5 kecamatan, kecamatan

Sungai Ambawang merupakan kecamatan yang paling banyak dalam jumlah pondok

pesantrennya yaitu sebanyak 26 (38,81%) sedangkan yang terendah ada di kecamatan

Rasau Jaya yakni sebanyak 4 (5,97%).

4.20. Kriminalitas

Statistik kriminalitas sangat diperlukan untuk melihat sejauh mana tingkat keamanan

suatu daerah. Kriminalitas yang cukup tinggi di suatu daerah memberikan implikasi yang

sangat kurang baik terhadap iklim investasi di suatu daerah. Semakin rendah tingkat

kriminalitas suatu daerah menunjukkan bahwa daerah tersebut cukup aman bagi

kehidupan masyarakat.

Berdasarkan data dari Poltabes Kota Pontianak mengenai banyaknya

kejahatan/pelanggaran yang dilaporkan dan diselesaikan di wilayah hukum Sungai

Raya, Sungai Ambawang, Sungai Kakap, Rasau Jaya, dan Kuala Mandor B tercatat

sebanyak 800 dilaporkan dan 248 diselesaikan. Jenis kejahatan dibagi menjadi empat

yaitu: Kejahatan konvensional, kejahatan trans nasional, kejahatan terhadap kekayaan

negara, dan kejahatan kontijensi. Dari jenis kejahatan yang ada, jenis kejahatan

konvesional yang paling banyak dilaporkan dan diselesaikan yakni masing-masing

sebanyak 799 dan 248, sedangkan jenis kejahatan kontijensi di Kubu Raya tidak ada

yang dilaporkan ke Poltabes Kota Pontianak.

Pada tahun 2013, di Kabupaten Kubu Raya terjadi 55 kecelakaan yang dilaporkan ke

Poltabes dengan jumlah korban meninggal sebanyak 33 orang, luka berat 27 orang dan

luka ringan sebanyak 54 orang. Kecelakaan terjadi paling banyak pada bulan Juli.

Di Kabupaten Kubu Raya terdapat dua Lembaga Pemasyarakatan (LP), yakni LP Dewasa

dan LP Anak. Rata-rata jumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Dewasa pada

(14)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-14 rata-rata jumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Anak pada tahun 2013 adalah

43 orang, satu orang diantaranya adalah perempuan.

4.21. Lansia, Anak Terlantar dan Penderita Cacat

Pada tahun 2013, jumlah orang lanjut usia yang tercatat oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja,

dan Transmigrasi Kabupaten Kubu Raya sebanyak 2.433 orang. Sedangkan, jumlah

anak terlantar adalah sebanyak 924 anak.

Banyaknya penderita cacat menurut jenisnya yang tercatat oleh Dinas Sosial, Tenaga

Kerja, dan Transmigrasi kabupaten Kubu Raya berjumlah 764 dengan rincian Tuna

Rungu sebanyak 171 (9,29%); Tuna Grahita sebanyak 115 (15,05%); Tuna Netra

sebanyak 89 (11,65%); Cacat Tubuh sebanyak 408 (53,40%); dan Cacat Mental

sebanyak 117 (15,31%)

4.22. Pertanian

Pada tahun 2013 di Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Kubu Raya, pertanian

masih menjadi salah satu sektor penopang perekonomian. Terbukti sektor ini

memberikan kontribusi PDRB kabupaten Kubu Raya yang cukup significant yakni

sebesar 17,88 persen dari total PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Untuk itu

perlu ditingkatkan lagi pengelolaan di sektor pertanian ini guna semakin memantapkan

sektor ini di dalam menopang perekonomian.

4.23. Tanaman Pangan dan Hortikurtura

Untuk sektor pertanian khususnya sub sektor pertanian tanaman pangan mencakup

tanaman padi (padi sawah dan padi ladang); jagung; ubi kayu; ubi jalar; kacang tanah;

kacang kedelai dan kacang hijau. Penyediaan sub sektor tanaman pangan ini sangat

berpengaruh terhadap masyarakat khususnya dalam hal penyediaan pangan di

Kabupaten Kubu Raya. Dengan semakin meningkatnya produksi di sub sektor ini,

diharapkan adanya ketahanan pangan yang baik di Kabupaten Kubu Raya. Dan

(15)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-15 Pada tahun 2013 tanaman padi jumlah produksinya sebesar 217.912 ton dengan rincian

padi sawah sebanyak 217.112 ton dan padi ladang 800 ton. Jika kita bandingkan

dengan tahun sebelumnya mengalami kenaikan produksi sebesar 12.912 ton (6,30

persen).

Hasil produksi jagung pada tahun 2013 sebesar 11.927 ton; ubi kayu sebesar 4.883 ton;

ubi jalar sebesar 1.193 ton; kacang tanah sebesar 67 ton; kacang kedelai 63 ton; dan

kacang hijau sebesar 5 ton.

Adapun jenis sayuran yang paling banyak dihasilkan oleh petani di kabupaten Kubu

Raya pada tahun 2013 ini adalah Kacang Panjang sebanyak 278 ton; Petsai/sawi

200,90 ton dan Kangkung 179,30 ton.

Sedangkan jenis tanaman buah- buahan yang banyak diusahakan oleh para petani di

kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 adalah tanaman nenas dengan produksi

sebanyak 44.612,20 ton. Selanjutnya, berturut-turut produksi tertinggi adalah Pisang

sebanyak 6.686,20 ton; serta Pepaya sebanyak 3.228,70 ton.

4.24. Perkebunan

Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten

Kubu Raya tercatat bahwa pada tahun 2013 jumlah petani perkebunan berjumlah

47.612 orang. Jumlah petani tertinggi terdapat pada perkebunan karet yaitu sebesar

16.924 orang sedangkan yang terendah ada di petani perkebunan cengkeh dengan

jumlah sebesar 19 orang. Total luas area tanaman perkebunan baik yang belum

menghasilkan; menghasilkan; maupun tua/rusak adalah sebesar 129.049 Ha. Dari

jumlah tersebut, luas tanam yang menghasilkan merupakan luas tanam terbesar yakni

sebesar 67.064 Ha, kemudian belum menghasilkan 49.550 Ha, dan tua/rusak sebesar

12.419 Ha.

Secara umum perkembangan produksi tanaman perkebunan di kabupaten Kubu Raya

(16)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-16 atau naik sebesar 1,40 persen. Sedangkan dari tahun 2011 ke tahun 2012 produksi

tanaman perkebunan mengalami kenaikan sebesar 24.236 ton atau turun sebesar 46,08

persen.

Secara spesifik dari luas tanaman dan produksi perkebunan menurut jenisnya sedikit

berkorelasi positif. Luas tanam tanaman karet pada tahun 2013 sebesar 33.985 Ha

dengan produksi sebesar 13.365 ton; luas tanaman kelapa dalam 36.313 Ha dengan

produksi sebesar 35.834 ton dan terendah luas tanaman cengkeh sebesar 2 Ha dengan

belum ada yag berproduksi.

4.25. Kehutanan

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya

alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang

satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU No.41 Tahun 1999 Pasal 1 Angka 2).

Berdasarkan data Dinas Perkebunan, Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Kubu

Raya pada tahun 2013 tercatat luas lahan hutan seluas 831.760 Ha dengan rincian:

367.990 Ha (44,24%) areal dalam kawasan selebihnya adalah Areal Di Luar Kawasan

Hutan atau Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 463.770 Ha (55,76%).

Jika ditinjau dari tingkat kekritisannya, pada tahun 2013 terlihat bahwa tingkat

kekritisan ada pada status lainnya (Agak kritis; potensi kritis dan tidak ada data) yakni

seluas 519.440,29 Ha; disusul kemudian tidak kritis yakni seluas 155.837,86 Ha dan

paling sedikit potensinya adalah sangat kritis yakni seluas 875,11 Ha.

4.26. Peternakan

Populasi ternak besar pada tahun 2013 di kabupaten Kubu Raya untuk jenis sapi adalah

17.834 ekor; jumlah ternak kerbau 161 ekor; babi 36.653 ekor, dan kambing sebanyak

44.288 ekor.

Sedangkan pada populasi golongan ternak unggas ayam pedaging mencapai 5.126.023

(17)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-17

4.27. Perikanan

Kabupaten Kubu Raya yang sebagian wilayahnya terdiri dari perairan baik berupa laut

maupun sungai-sungai yang mengalir di berbagai kecamatan yang ada di wilayah

kabupaten Kubu Raya merupakan suatu potensi yang baik untuk mengembangkan

sektor perikanan baik perikanan laut, perikanan umum maupun budidaya. Namun

pada kenyataannya potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.

Banyaknya alat penangkapan ikan menurut jenisnya di kabupaten Kubu Raya pada

tahun 2013 sebanyak 15.885 buah. Persentase tiga besar untuk alat penangkapan ini

adalah perangkap kepiting sebanyak 5.431 (34,19%); perangkap lainnya 1.580

(9,95%); dan tramel nett sebanyak 1.467 (9,24%).

Sarana penangkapan ikan di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 4.411 buah yang terdiri

dari: jukung 765 buah (17,79%), perahu papan kecil 595 buah (12,80%), perahu papan

sedang 456 buah (10,06%), perahu papan besar 44 buah (1,13%), motor tempel 1.401

buah (31,38%), dan GT 1.150 buah (26,85%). Angka ini menunjukkan bahwa jenis

perahu motor tempel mendominasi sarana penangkapan ikan yang ada di kabupaten

Kubu Raya.

Produksi dan nilai produksi perikanan laut di kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013

masing- masing 19.852,20 ton dan Rp. 140,16 milyar. Produksi ikan perairan umum

yang ada di kabupaten Kubu Raya sebanyak 274,3 ton; dan nilai produksinya sebesar

Rp. 7,05 milyar. Sedangkan, produksi ikan budidaya yang ada di kabupaten Kubu Raya

sebanyak 2.155,95 ton; dan nilai produksinya sebesar Rp. 41,10 milyar. Bila dilihat dari

nilai produksi tahun sebelumnya, ketiga jenis perikanan tersebut mengalami kenaikan.

4.28. Industri

Banyaknya industri kecil dan menengah tahun 2013 yang tercatat oleh Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak 411 unit usaha.

(18)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-18 (69,25%) dan paling sedikit adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang

hanya berjumlah 1 unit usaha (0,25%).

Sementara penyerapan tenaga kerja yang paling banyak adalah industri makanan yaitu

sebanyak 863 orang, kemudian disusul industri barang dari kayu, gabus, rotan dan

bambu dengan tenaga kerja sebanyak 248 orang. Total penyerapan tenaga kerja

industri kecil dan menengah di Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak 1.427 orang.

Bila dilihat dari nilai investasi, yang terbesar berada pada industri makanan yaitu Rp

4,64 milyar. Keseluruhan nilai investasi industri kecil dan menengah di Kabupaten Kubu

raya tahun 2013 adalah sebesar Rp 8,90 milyar.

Sedangkan, banyaknya industri besar tahun 2013 yang tercatat oleh Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak 85 unit usaha. Dari jumlah

tersebut, terbanyak adalah jenis industri dowel, moulding sebesar 18 unit usaha (21%),

sedangkan industri remiling karet, industri garam beryodium, industri pengolahan

nenas, industri kelapa sawit, industri penyosohan bersa dan industri barang dari semen,

kapur, gips dan asbes masing-masing hanya berjumlah 1 unit usaha.

Sementara penyerapan tenaga kerja yang paling banyak adalah industri kayu lapis yaitu

sebanyak 5.760 orang, kemudian disusul industri dowel/moulding dengan tenaga kerja

sebanyak 4.356 orang. Total penyerapan tenaga kerja industri besar di Kabupaten Kubu

Raya adalah sebanyak 17.267 orang.

Bila dilihat dari nilai investasi, yang terbesar berada pada industri crum rubber yaitu Rp

226,12 milyar. Keseluruhan nilai investasi industri besar di Kabupaten Kubu raya tahun

2013 adalah sebesar Rp 1.031,89 milyar.

4.29. Pertambangan

Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi bahan tambang. Ada beberapa jenis mineral

yang tersimpan di kecamatan-kecamatan yanga ada di Kabupaten Kubu Raya. Hal ini

(19)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-19 Jenis bahan tambang yang ada di Kabupaten Kubu Raya antara lain Andesit, Granit,

Gambut, Pasir Sungai, Pasir Kuarsa, Gas Methan dan Bauksit.

Dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya, semuanya memliki

potensi tersendiri. Kecamatan Batu Ampar misalnya mempunyai potensi Andesit/Dasit,

Granit/Diorit/Granodiorit dan Gambut. Sedangkan untuk jenis Pasir Sungai yang

berpotensi adalah Kecamatan Terentang, Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Kuala

Mandor B. Untuk lebih jelasnya, data potensi pertambangan dan penggalian menurut

jenis bahan tambang di Kabupaten Kubu Raya.

Jumlah perusahaan pertambangan dan penggalian di Kabupaten Kubu Raya tahun 2013

adalah 35 buah. Sementara itu, jumlah tenaga kerjanya adalah 277 orang. Perusahaan

pertambangan dan penggalian paling banyak beroperasi di Kecamatan Sungai Raya

sebanyak 22 buah.

4.30. Listrik

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat dewasa ini. Manfaat

listrik yang sangat urgen dapat dirasakan oleh masyarakat, baik masyarakat di daerah

pedesaan maupun masyarakat di daerah perkotaan. Beberapa manfaat listrik

diantaranya adalah: sebagai sumber penerangan; sumber energi untuk alat-alat rumah

tangga; sumber energi untuk industri dan lain-lain.

Banyaknya pelanggan; daya terpasang; listrik terjual dan nilai penjualan listrik PLN

terjual yang dicatat oleh PT.PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya tahun 2012 rata- rata

masing-masing sebanyak 29.314 Pelanggan; 24.175.313 VA; 3.587.015 KWH dan Rp

2,01 milyar.

Jika kita melihat trend selama tahun 2013, ternyata untuk Listrik terjual yang paling

banyak tercatat pada bulan Desember yakni 4.005.211 KWH sedangkan yang terkecil

(20)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-20 penjualan listrik terbesar tercatat pada bulan November yakni sebanyak Rp. 2,34

milyar dan yang paling sedikit terjadi di bulan Mei yakni sebanyak Rp. 1,76 milyar.

Rata-rata banyaknya pelanggan sektor Rumah Tangga selama tahun 2013 adalah

sebanyak 28.081 pelanggan; sektor Industri sebanyak 4 pelanggan; sektor sosial

sebanyak 573 pelanggan; sektor usaha sebanyak 592 dan sektor kantor sebanyak 65

pelanggan. Dengan melihat data tersebut di atas, terlihat secara rata-rata sektor Rumah

Tangga memilki jumlah pelanggan di atas ke empat sektor lainnya.

Persentase jumlah rumah tangga di Kabupaten Kubu Raya tahun 2013 yang

menggunakan sumber penerangan yang paling banyak adalah listrik PLN sebesar 96,56

persen, kemudian pelita/senter/ obor sebesar 1,50 persen dan listrik Non PLN sebesar

1,94 persen. Kemudian bahan bakar untuk memasak yang paling banyak di gunakan

oleh penduduk kabupaten Kubu Raya pada tahun 2012 adalah gas/elpiji sebesar 64,30

persen, kemudian kayu bakar sebesar 34,37 persen.

4.31. Air Minum

Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi setiap individu. Manfaat air

bersih dapat digunakan untuk mencuci, mandi dan juga sebagai air minum. Ada

beberapa syarat kesehatan air bersih baik dari syarat secara kimiawi maupun biologi.

Diantara syarat- syarat tersebut antara lain: tidak bau; tidak mengandung unsur kimia

dan tidak berwarna. Air yang memiliki kualitas yang baik akan berkorelasi positif

terhadap tingkat kesehatan manusia. Perlu diingat bahwa variabel kesehatan

merupakan salah satu variabel dalam pembentukan Indeks Pembangunan Manusia

(IPM). Semakin tinggi tingkat IPM suatu daerah maka mengindikasikan bahwa daerah

tersebut semakin maju.

Pada tahun 2013 jumlah pelanggan dan volume air bersih yang disalurkan menurut

jenis pelanggan yang dicatat oleh PDAM Kubu Raya masing-masing sebanyak 10.108

(21)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-21 Jika kita melihat dari sisi pelanggan, terlihat bahwa jenis pelanggan Rumah permanen

memilki jumlah pelanggan yang paling banyak yakni 9.152 (90,54%), kemudian ruko

perdagangan 851 (8,42%), rumah ibadah 34 (0,34%), dan instansi pemerintah 19

(0,19%) pelanggan.

4.32. Perdagangan

Kabupaten Kubu Raya secara geografis wilayahnya berbatasan langsung dengan

Ibukota Provinsi Kalimantan Barat. Dengan kondisi tersebut di atas memilki

konsekuensi yaitu sektor perdagangan memiliki peranan yang cukup vital atau penting.

Banyaknya perusahaan perdagangan yang ada di kabupaten Kubu Raya yang memiliki

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) selama tahun 2013 ada sebanyak 509 perusahaan

perdagangan. Dari jumlah tersebut, jenis perdagangan kecil paling dominan dalam

kepemilikan SIUP yaitu sebesar 406 atau sebesar 79,76 persen kemudian perdagangan

menengah sebanyak 50 atau sebesar 9,82 persen dan perdagangan kecil sebanyak 53

atau sebesar 10,41 persen.

Adapun penyebaran Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di Kabupaten Kubu Raya tercatat

sebesar 439 buah. Dari 439 TDP, TDP terbesar tercatat pada Perusahaan berbentuk CV

yaitu sebesar 206 atau 46,93 persen, kemudian perusahaan perseorangan sebesar 154

atau 35,08 persen. Kemudian diikuti perusahaan berbentuk PT sebesar 57 atau 12,98

persen dan Koperasi sebesar 22 atau 5,01 persen. Sedangkan Perusahaan Asing dan

Badan Usaha Lainya tidak ada yang terdaftar.

4.33. Transportasi dan Komunikasi

Transportasi merupakan variabel yang sangat penting bagi pembangunan di suatu

daerah. Sebuah ilustrasi yang sederhana adalah jika sebuah daerah memiliki potensi

alam yang berlimpah tetapi tidak didukung oleh sarana transportasi yang memadai

maka hasil alam yang seharusnya bernilai ekonomi tersebut tidak memiliki nilai tambah

yang lebih tinggi. Hasil- hasil dari produksi alam daerah tidak dapat dijual bahkan

(22)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-22 untuk itu pembenahan transportasi oleh pemerintah daerah khususnya stakeholder

harus direncanakan dengan matang dan tepat sasaran sesuai dengan skala kebutuhan.

Komunikasi pada dekade ini juga memiliki peran yang sangat vital karena

bagaimanapun juga kita sekarang telah memasuki era globalisasi , dimana jarak antar

daerah terasa semakin dekat bahkan jarak antar negara sekalipun. Kita dapat

mengetahui perkembangan dalam level lokal, nasional maupun internasional karena

media komunikasi yang semakin canggih dan pesat perkembangannya dewasa ini.

4.34. Jalan Darat

Berbicara mengenai transportasi maka tidak akan terlepas dari sebuah variabel yang

bernama jalan. Jalan merupakan media yang sangat vital dalam mengangkut hasil-hasil

ekonomi suatu daerah ke daerah lainnya. Disamping memilki fungsi ekonomi, jalan

juga dapat dijadikan sarana mobilitas penduduk dari daerah asal ke daerah lain maupun

sebaliknya dari daerah lain menuju daerah asal. Pemeliharaan jalan secara kontinyu

dengan baik akan berdampak pada baiknya kondisi jalan tersebut. Dan dengan kondisi

jalan yang baik maka transportasi hasil ekonomi maupun mobilitas penduduk akan

berjalan lancar juga.

Panjang jalan di wilayah kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 menurut status

pengawasan dibagi menjadi lima: Status pengawasan negara; status pengawasan

propinsi; status pengawasan kabupaten; status pengawasan lokal sekunder dan status

pengawasan non status. Di Kabupaten Kubu Raya hanya ada jalan dengan status

pengawasan kabupaten yaitu sepanjang 529.603 km.

Sedangkan bila ditinjau jenis permukaan jalan dibagi menjadi empat: jenis aspal; jenis

kerikil; jenis tanah; dan lainnya. Jika dirinci panjang jalan berdasarkan jenis

permukaannya: Jalan aspal 181.249 km; jalan kerikil 7.400 km; Jalan tanah 162.665

km; dan lainnya 178.289 km.

Jika ditinjau dari kondisi jalannya, sebagian besar jalan yang ada di Kabupaten Kubu

Raya berada dalam kondisi baik dibandingkan dengan kondisi yang lainnya. Status

(23)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-23 32,19 persen, kondisi sedang adalah 63,307 km atau 12,10 persen dan kondisi rusak

sepanjang 21.282 km atau 4,51 persen. Sisanya adalah kondisi rusak berat yaitu

sepanjang 247.052 km atau sebesar 51,21 persen.

4.35. Angkutan Darat

Banyaknya kendaraan bermotor wajib uji menurut jenisnya yang dicatat oleh Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Raya pada tahun 2013 adalah sebanyak 1.607. Dari 1.607

kendaraan bermotor tersebut yang paling banyak adalah jenis mobil barang tidak

umum dan mobil penumpang umum.

Sedangkan banyaknya kendaraan bermotor menurut merk dan jenisnya yang diperoleh

dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 adalah sebanyak

1.482. Dari 1.482 kendaraan bermotor tersebut, jenis kendaraan Pick up memiliki

jumlah yang paling banyak yaitu 829 dan Truck berjumlah 414. Lainnya di sini

mencakup: Best Wagon; Mobil Tangki; Mobil Kran; Mobil Bis; Ambulan; Oplet; ST

Wagon, Taxi dan Trie Car berdasarkan merk Chevrolet; Daihatsu; Datsun; Toyota;

Mitsubishi; Suzuki; Isuzu; Nisan; Changan; Mazda; Fuso, Hino; KIA dan Mercedes.

4.36. Angkutan Air

Banyaknya alat angkutan pedalaman/transport air pada tyahun 2013 adalah sebanyak

142 buah. Bila dilihat dari tahun sebelumnya, jumlah alat angkutan

pedalaman/transport air tersebut mengalami kenaikan. Dari jumlah tersebut dibagi

menjadi 12 jenis angkutan yaitu: Bandung bermotor, Bandung gandeng, motor boat

Tongkang gandeng, Talk boat, Long boat, speed boat, sampan bermotor, haus boat,

tongkang palma, Ferry boat, dan Truck Air. Jenis angkutan air yang terbanyak di

kabupaten Kubu Raya adalah kapal motor (motor Boat) sebanyak 81 buah, kemudian

Long boat 36 buah, dan speed boat 19 buah.

4.37. Angkutan Udara

Data angkutan udara meliputi lalu lintas pesawat, jumlah penumpang, dan jumlah

(24)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-24 pesawat yang datang dan berangkat melalui pelabuhan udara Supadio tercatat

sebanyak 22.749 penerbangan atau naik sebesar 7,31 persen jika dibanding dengan

tahun sebelumnya. Begitu juga dengan penumpang yang berangkat selama tahun 2013

sebanyak 1.123.744 orang mengalami kenaikan sebesar 8,69 persen dibanding tahun

sebelumnya dan penumpang datang sebanyak 1.115.861 orang juga mengalami

kenaikan yaitu sebesar 5,71 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. Secara

rata-rata, jumlah penumpang yang datang di bandara Supadio per bulan sebanyak 92.988

orang sedangkan rata-rata jumlah penumpang yang berangkat dari bandara Supadio

per bulan sebanyak 93.645 orang.

Jika kita melihat bulan datangnya selama tahun 2013, penumpang yang berangkat

paling banyak terjadi pada bulan Agustus yaitu sebanyak 109.717 orang sedangkan

penumpang yang datang terbanyak terjadi pada bulan Januari yaitu sebanyak 102.862

orang. Secara umum jumlah pesawat terbang yang baik yang berangkat maupun yang

datang mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pesawat terbang

yang datang maupun yang berangkat naik masing-masing sebesar 5,84 persen dan 5,87

persen.

Aktifitas bongkar kargo pada tahun 2013 mengalami penurunan yang signifikan jika

dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 65,45 persen. Sedangkan muat

kargo juga mengalami penurunan yang cukup berarti yaitu sebesar 98,72 persen.

Volume bagasi yang dimuat turun sebesar 11,47 persen dan bagasi yang dibongkar naik

sebesar 9,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk bongkar muat

pos/paket di pelabuhan udara Supadio turun cukup signifikan yaitu 84,70 persen dan

96,43 persen untuk pos/paket yang dimuat.

4.38. Telekomunikasi

Telekokomunikasi dewasa ini merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap

manusia. Alat komunikasi sejak zaman dahulu sudah dikenal oleh manusia. Alat

komunikasi dari bentuk yang sangat sederhana sampai yang paling canggih seperti yang

ada dewasa ini. Perkembangan alat telekomunikasi sekarang ini begitu cepat seiring

(25)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-25 Alat telekomunikasi sekarang yang banyak dipakai orang baik di desa maupun di kota

adalah telepon genggam atau HandPhone (HP). Alat telekomunikasi berupa telepon

yang dahulu menjadi primadona bagi setiap orang tergeser dengan adanya HP tersebut.

Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari 117 desa dan 9 Kecamatan hampir semuanya

dapat mengakses HP. Dengan semakin luasnya jaringan sinyal ke seluruh daerah di

Kabupaten Kubu Raya berdampak positif karena akses komunikasi kabupaten semakin

mudah. Dengan komunikasi yang ada, informasi cepat di akses oleh masyarakat di

daerah kabupaten Kubu Raya pada khususnya.

Pada tahun 2013, terdapat 63 media elektronik dan hiburan yang tersedia di Kabupaten

Kubu Raya. Lima puluh buah diantaranya berupa warung internet (internet), enam

buah berupa situs internet (web site), tiga berupa stasiun radio dan satu stasiun televisi.

Sedangkan media cetak yang beredar di Kabupaten Kubu Raya berdasarkan lokasi

penerbitnya ada 28 buah, terdiri dari 4 penerbit berada di Kabupaten Kubu Raya, 5

penerbit d luar Kabupaten Kubu Raya tetapi masih dalam Provinsi Kalimantan Barat

dan 19 penerbit luar Provinsi Kalimantan Barat. Dari 28 media cetak yang beredar di

Kabupaten Kubu Raya tersebut 10 diantaranya adalah majalah, 8 berupa surat kabar, 7

berupa tabloid, 2 berupa buletin dan 1 berupa lainnya.

4.39. Pariwisata

Pada tahun 2013 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menetapkan sebagai

kunjungan wisata baik bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan

nusantara (wisnus). Kabupaten Kubu Raya merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan

Barat dan kabupaten baru tentu harus banyak berbenah diri dalam menata potensi

obyek-obyek wisata yang ada di daerah ini. Banyak faktor yang menjadi penarik bagi

wisatawan untuk datang di suatu tempat wisata. Beberapa faktor tersebut antara lain:

kenyamanan; keindahan tempat wisata; kebersihan; promosi tempat wisata serta faktor

keamanan bagi wisatawan tersebut. Hal ini tentu harus dipersiapkan sebaik mungkin

(26)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-26 Tempat-tempat wisata yang ada di kabupaten Kubu Raya menyebar di beberapa

kecamatan. Tempat- tempat wisata tersebut antara lain seperti: Batu Gajah, Selat Teluk

Air, Dermaga Batu Ampar yang terletak di Kecamatan Batu Ampar, Pulau Bidara, Air

Terjun Bujang Dahar, Gunung Wangkang, Pulau Gelanggang; Replika kraton kubu yang

terletak di Kecamatan Kubu, Danau Tujuh di Kecamatan Terentang, Pantai Patok 20 di

Kecamatan Rasau Jaya, Bukit Tunggal, Pulau hanyut di Kecamatan Sungai Ambawang,

Pantai Kakap Indah, Agrowista Langsat, Agrowisata manggis, Taman Agro Rekadena,

Danau Kongsi di Kecamatan Sungai Kakap, Habitat Buaya, Pantai Nibung di Kecamatan

Teluk Pakedai, dan di Kecamatan Sungai Raya memiliki: Taman Fantasia; Taman

Randayan; Taman Bermain Keluarga, dan Makam Ismail Mundu. Beberapa potensi

wisata ini harus dioptimalkan dan diberdayakan agar daya tarik terhadap wisatawan

lebih baik lagi.

4.40. Wisatawan Nusantara

Pada tahun 2013 banyaknya wisatawan nusantara (wisnus) yang tercatat oleh Dinas

Kebudayaan, Pariwisata Pemuda & Olahraga Kabupaten Kubu Raya adalah sebanyak

54.120 orang dengan laju perkembangan yang menurun drastis sebesar 93,32 persen

dari tahun sebelumnya. Penurunan yang cukup besar tersebut dikarenakan adanya

perubahan data kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Kubu Raya

dimana tahun 2010 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga masih

menggunakan data yang bersumber dari Bandara Supadio sedangkan pada tahun 2011

menggunakan data yang bersumber dari survei pendukung rencana induk

pembangunan pariwisata daerah Kabupaten Kubu Raya.

4.41. Wisatawan Mancanegara

Perkembangan wisatawan mancanegara mengalami kenaikan yaitu dari 11.335 orang

tahun 2009 menjadi 13.346 orang pada tahun 2010 dengan laju perkembangan sebesar

15,06 persen. Sedangkan untuk tahun 2011, perkembangan wisatawan mancanegara

mengalami penurunan yang sangat besar yaitu sebesar 72,01 persen. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, Penurunan yang cukup besar tersebut dikarenakan adanya

(27)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-27 dimana tahun 2010 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga masih

menggunakan data yang bersumber dari Bandara Supadio sedangkan pada tahun 2011

menggunakan data yang bersumber dari survei pendukung rencana induk

pembangunan pariwisata daerah Kabupaten Kubu Raya. Untuk lebih rinci tentang

perkembangan wisman yang berkunjung selama tahun 2008- 2010.

4.42. Hotel

Pada tahun 2013, terdapat lima penginapan, dua hotel bintang dan dua hotel

non-bintang di Kabupaten Kubu Raya yang tersebar di lima Kecamatan yaitu Batu Ampar,

Kubu, Rasau Jaya, Sungai Raya dan Sungai Ambawang. Jumlah kamar hotel dan

penginapan tersebut seluruhnya adalah 252 kamar, terdiri dari 216 kamar

standar/superior dan 36 suite . Sedangkan jumlah tamu yang menginap di hotel dan

penginapan di wilayah Kabupaten Kubu Raya selama tahun 2013 adalah sebanyak

36.250 orang, 242 diantaranya adalah WNA (Warga Negara Asing). Jumlah tamu

yang menginap tersebut mengalami kenaikan sebesar 43,67 persen bila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya.

4.43. Perbankan

Perbankan memiliki peranan yang sangat penting dalam menggerakan perekonomian

di suatu daerah. Modal kerja; investasi; dan konsumsi merupakan tiga variabel dari

sebuah bank menurut jenis penggunannya. Data yang dihimpun sektor perbankan

dilakukan terhadap Bank Perkreditan Rakyat yakni: BPR Dana Tirta; BPR Cahaya

Wiraputra; dan BPR Lokadana Santosa yang ada di Kecamatan Sungai Raya.

Jika kita menganalisa lebih rinci ketiga BPR tersebut di atas, terlihat posisi dana

simpanan rupiah dan valuta asing ke tiga BPR tersebut. Jenis simpanan yang banyak

digunakan adalah berupa deposito dan tabungan rupiah yang rata-rata tahun 2013

pada BPR Dana Tirta; BPR Cahaya Wiraputra; dan BPR Lokadana Santosa

(28)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-28 Pada tahun 2013, Ketiga BPR berdasarkan posisi kredit menurut jenis penggunannya

terlihat cukup bervariatif. Arti variatif di sini mengandung arti bahwa BPR Dana Tirta

kreditnya banyak digunakan untuk konsumsi yaitu senilai Rp. 3,37 milyar, BPR Cahaya

Wiraputra banyak juga digunakan untuk Modal Kerja senilai Rp 10,56 milyar,

sementara BPR Lokadana Santosa banyak digunakan untuk Modal Kerja yaitu sebesar

Rp 12,18 milyar.

Posisi kredit pada ketiga BPR menurut sektor Ekonomi, terlihat bahwa BPR Dana Tirta

dan BPR Cahaya Wiraputra dan BPR Lokadana Sentosa memberikan kredit terbesar

pada sektor lain-lain masing-masing senilai Rp. 3,30 milyar; Rp. 9,05 milyar dan 10,31

milyar.

Posisi kredit mikro, kecil dan menengah menurut plafond pada ketiga BPR tersebut

terlihat bahwa BPR Dana Tirta banyak memberikan kredit pada plafond kecil (50 - 500

juta) rata-rata sebanyak Rp. 4,15 milyar. Untuk BPR Cahaya Wiraputra plafond kredit

yang banyak dikeluarkan pada jenis Mikro (50 - 500 juta) rata-rata sebanyak Rp. 17,40

milyar. Sedangkan, BPR Lokadana Sentosa mengeluarkan plafond kredit paling banyak

pada jenis Kecil (50 juta-500 juta) rata- rata sebanyak Rp. 15,82 milyar.

4.44. Keuangan Daerah

Realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 mencapai Rp

954,29 trilyun. Dari total pendapatan tersebut sebesar Rp 774,98 trilyun atau 81,21

persen masih berasal dari dana perimbangan. Sementara sumber pendapatan yang

berasal dari PAD hanya mencapai Rp 64,28 trilyun atau 6,74 persen dan dari

pendapatan lain-lain sebesar Rp. 115,03 trilyun atau 12,05 dari total realisasi

pendapatan daerah.

Kemudian dapat kita lihat bahwa realisasi pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kubu

Raya pada tahun yang sama mencapai Rp 946,96 trilyun dengan proporsi untuk

belanja tidak langsung sebesar Rp 464,45 trilyun atau 49,05 persen dan Rp 482,52

trilyun atau 50,95 persen untuk belanja langsung. Sebanyak Rp 410,10 trilyun dari

(29)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-29 untuk belanja lain-lain. Sedangkan realisasi anggaran pada pos belanja langsung

sebagian besar digunakan pada pos belanja modal yaitu sebesar Rp 270,09 trilyun atau

55,97 persen .

Jika kita amati realisasi penerimaan pajak tahun 2013, ternyata Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan daerah yaitu

sebesar Rp 25,13 trilyun, kemudian Pajak Penenrangan Jalan sebesar Rp 11,60 trilyun,

Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp. 5,84 trilyun, Pajak Pengambilan bahan Gol. C

sebesar Rp. 2,75 trilyun dan Pajak Restoran sebesar Rp 1,09 milyar.

4.45. Pegadaian

Jumlah kredit barang jaminan di perum pegadaian cabang sungai raya selama tahun

2013 relatif homogen. Homogen di sini mengandung arti bahwa dari bulan ke bulan

selama tahun 2013 baik kredit berupa barang jaminan maupun uang pinjaman

fluktuatifnya tidak terlalu tinggi.

Selama tahun kalender 2013, kredit dengan barang jaminan terbanyak terjadi pada

bulan September yakni sebanyak 1.519 potong sedangkan yang terendah terjadi di

bulan Agustus yakni sebanyak 1.262 potong. Secara keseluruhan selama tahun 2013

kredit dengan barang jaminan sebesar 16.755 potong.

Kredit berupa uang pinjaman selama tahun kalender 2013, tertinggi terjadi di bulan

September yakni sebesar Rp. 2,90 milyar sedangkan yang terendah terjadi di bulan

April yakni sebesar Rp. 2,10 milyar. Secara Rata-rata/bulan selama tahun 2013 kredit

berupa uang pinjaman sebesar Rp. 2,46 milyar.

Dari sisi pelunasan yang juga dibagi menjadi yakni: pelunasan dengan barang jaminan

dan pelunasan berupa uang pinjaman memiliki trend yang tidak berfluktuatif. Nilai

pelunasan berupa barang jaminan tertinggi terjadi di bulan Januari yakni sebanyak

1.694 potong sedangkan yang terendah terjadi di bulan September yakni sebanyak

1.194 potong. Adapun secara keseluruhan pelunasan berupa barang jaminan selama

(30)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-30 Pelunasan berupa uang pinjaman selama kurun waktu tahun 2013 rata-rata sebesar Rp.

2,36 milyar. Nilai tertinggi untuk pelunasannya tercatat sebesar Rp. 2,74 milyar yang

terjadi di bulan Agustus sedangkan nilai terendah terjadi di bulan April yakni sebesar

Rp. 2,14 milyar.

Jumlah barang jaminan yang dilelang selama tahun 2013 sebanyak 16.755 potong

dengan angka tertinggi terjadi pada bulan September yakni sebanyak 1.519 potong

sedangkan terendah terjadi di bulan November yakni sebanyak 1.277 potong. Untuk

barang jaminan berupa uang selama tahun 2013 sebesar Rp. 29,57 milyar. Nilai

tertinggi untuk barang jaminan berupa uang terjadi di bulan September yakni sebesar

Rp. 2,90 milyar sedangkan terendah terjadi di bulan April yakni sebesar Rp. 2,10 milyar.

4.46. Koperasi

Koperasi merupakan wadah kegiatan ekonomi yang sesuai dalam negara kita seperti

tercantum dalam pasal 33 UUD 1945. Koperasi merupakan soko guru bagi

perekonomian di Indonesia.

Banyaknya koperasi di kabupaten Kubu Raya tahun 2013 menurut jenisnya yang dicatat

oleh Dinas Koperasi dan UMKM sebesar 415. Dari jumlah 415 tersebut, jenis Kredit

Serba Usaha (KSU) memiliki jumlah yang paling banyak yakni sebesar 223 (53,73%)

sedangkan yang terendah untuk jenis koperasi KOPANG, Kopermas dan Kopti yakni

masing-masing sebanyak 1 (0,24%).

Sedangkan jika ditinjau dari banyaknya anggota koperasi baik koperasi KUD maupun

Non KUD berjumlah sebanyak 27.376 orang. Koperasi KUD berdasarkan catatan dari

Dinas Koperasi dan UMKM berjumlah sebanyak 5.184 (18,94%) sedangkan koperasi

Non KUD sebanyak 22.192 (81,06%).

4.47. Pengeluaran Konsumsi

Besar kecilnya proporsi pengeluaran untuk bukan makanan terhadap seluruh

(31)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-31 proporsi tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi pula tingkat kesejahteraannya.

Sebaliknya, jika proporsi itu mengecil berarti refleksi tingkat kesejahteraan semakin

menurun ( Hukum Engle ).

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi (Susenas) tahun 2013, sebanyak 41,10 persen

rumah tangga di Kabupaten Kubu Raya memiliki pengeluaran makanan perkapita

sebulan berkisar antara Rp 200.000,- sampai dengan Rp 299.999,-. Sedangkan, sebesar

36,24 persen rumah tangga memiliki pengeluaran untuk non makanan perkapita

sebulan berkisar antara Rp 100.000,- sampai dengan Rp 199.999,-.

Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Kubu Raya

berdasarkan data Susenas tahun 2013 mencapai adalah sebesar 56,84 persen dan untuk

non makanan sebesar 43,16 persen.

4.48. Pendapatan Regional

Pembangunan ekonomi adalah suatu usaha untuk merubah keadaan dari kurang baik

menjadi lebih baik dari kondisi keterbelakangan menuju arah kemajuan. Inflasi,

pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga sering dijadikan indikator ekonomi

makro di suatu negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu

indikator makro ekonomi adalah perubahan antara PDRB konstan dari tahun t

terhadap tahun sebelumnya. PDRB adalah penjumlahan nilai tambah dalam satu

periode tertentu di suatu wilayah tertentu. Nilai tambah yang diciptakan,

diklasifikasikan ke dalam 9 (sembilan) sektor ekonomi yaitu : pertanian; pertambangan;

industri manufaktur; perdagangan, hotel- restoran; bangunan; listrik-gas-air bersih;

pengangkutan & komunikasi; keuangan dan sektor-sektor jasa.

4.49. Pertumbuhan Ekonomi

Perhitungan laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 ini

adalah yang kelima sejak terbentuk menjadi kabupaten baru, adalah merupakan

pecahan dari kabupaten Pontianak yang merupakan kabupaten induk, dan baru mulai

(32)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-32 Raya tahun 2013 tercatat sebesar 6,79 persen. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari

pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang hanya mencapai 6,69 persen dan dengan

tahun 2011 yang hanya mencapai 6,51 persen atau tahun 2010 yang hanya mencapai

6,23 persen. Sektor yang paling besar mendongkrak tingginya pertumbuhan ekonomi

kabupaten Kubu Raya tahun 2013 adalah pertumbuhan sektor pengangkutan dan

komunikasi yang pertumbuhannya mencapai 17,43 persen dan sektor

bangunan/kontruksi yang pertumbuhannya mencapai 12,01 persen.

4.50. Struktur Perekonomian

Struktur perekonomian Kabupaten Kubu Raya tahun 2013 ini masih didominasi Sektor

Industri pengolahan; Pertanian dan Perdagangan Hotel & Restoran. Namun jika

dicermati dari ketiga sektor di atas yang terbesar memberikan kontribusi terhadap

perekonomian Kabupaten Kubu Raya adalah sektor industri pengolahan sebesar 43,00

persen terhadap total PDRB.

4.51. Pendapatan per Kapita

PDRB perkapita Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013 atas dasar harga berlaku

sebesar 24,08 juta rupiah dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka

terjadi peningkatan sebesar 12,22 persen. Peningkatan PDRB perkapita ini

menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat yang ada di kabupaten Kubu

Raya semakin baik.

4.52. Investasi Daerah

Investasi daerah di Kabupaten Kubu Raya terbagi menjadi dua yaitu penanaman modal

dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA). Jumlah proyek penanaman

modal dalam negeri (PMDN) tahun 2013 dari sektor primer adalah 48, dari sektor

sekunder ada 23 proyek, sedangkan proyek tersier adalah sebanyak 156 proyek. PMDN

tahun 2013 mampu menyerap tenaga kerja sebesar 10.109 orang, tujuh belas

diantaranya adalah warga negara asing (WNA).

(33)

(kabupaten kubu raya) pt. trias erisko konsultan IV-33 Jumlah proyek penanaman modal asing (PMA) tahun 2013 dari sektor primer adalah

8, sektor sekunder sebesar 8 proyek, sedangkan dari sektor tersier ada 2 proyek. PMA

tahun 2013 mampu menyerap tenaga kerja sebesar 2.683 orang, 47 orang diantaranya

Referensi

Dokumen terkait

Adapun fungsi lain dari komunikasi interpersonal adalah : a. Mengenal diri sendiri dan orang lain. Komunikasi antar pribadi memungkinkan kita untuk mengetahui lingkungan

Isi lapang ngena leka jaku tauka rambai jaku ti disediaka.. ( 6

Hasil penelitian menunjukkan bahwa website Tokopedia merupakan mall online yang menyediakan bisnis online dengan mudah, sekaligus memberi pengalaman belanja online yang aman dan

Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) melakukan identifikasi dinamika dan pola perkembangan kawasan terbangun pada lahan pertanian di Kecamatan Kramatwatu dan Kecamatan

Pada hari ini Jum’at tanggal delapan belas bulan Desember tahun Dua ribu lima belas, kami yang bertandatangan di bawah ini Pokja layanan pengadaan barang/jasa

Berdasarkan Penetapan Pemenang Pelelangan Pengadaan Pompa Air 4 Inch (Tahap 2) Kegiatan Bantuan Sosial Pimpinan Kementerian Pertanian Nomor :

Di Program StudiArkeologi, mahasiswa mempelajari teori dan metode arkeologi dasar dan terapan serta menerapkannya pada permasalahan arkeologi secara bertanggungjawab dan

Penjelasan Umum Pengadaan dan Penjelasan isi Dokumen Penyediaan Makan Tahanan Polres Banjarnegara tahun Anggaran 2016 diberikan oleh BRIPKA WIDODO APRIYANTO, ST