• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 1506492935BAB 0 DAF ISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 1506492935BAB 0 DAF ISI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Puji syukur kepadaTuhan, atas hikmat dan pengetahuan yang dari pada-Nya

Laporan Akhir Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Gunungsitoli dapat selesai pada waktunya. Dokumen

RPI2-JM ini diharapkan dapat meningkatkan keterpaduan perencanaan infrastruktur

Bidang Cipta Karya berdasarkan arahan kebijakan spasial dan rencana pembangunan

daerah khususnya pada lokasi prioritas yang telah ditetapkan dengan memperhatikan

potensi dan permasalahan permukiman yang ada sebagai isu strategis yang ada didaerah.

Program investasi yang disusun bersumber dari data-data dokumen rencana

pengembangan sektoral Bidang Cipta Karya yang ada di Kota Gunungsitoli.

Penyusunan dokumen ini mengacu pada Buku Pedoman Penyusunan RPI2-JM

Bidang Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum yang terdiri dari 11 (sebelas) BAB

dengan masa rencana investasi program kegiatan selama 5 (lima) tahun yaitu dari Tahun

2016 sampai dengan Tahun 2020 dan dimaksudkan untuk memperbarui Dokumen RPIJM

Kota Gunungsitoli terdahulu.

Akhirnya tiada pengharapan terkecuali semoga dokumen ini dapat menjadi

pedoman semua pihak dalam mengambilan kebijakan pembangunan, proses perencanaan

pembangunan maupun pelaksanaan pembangunan di wilayah Kota Gunungsitoli.

Gunungsitoli, Desember 2015

WALIKOTA GUNUNGSITOLI

(3)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL & Grafik ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang ... I-1

1.2.

Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM ... I-2

1.3.

Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM ... I-3

1.4.

Maksud dan Tujuan ... I-5

1.5.

Prinsip Penyusunan RPI2-JM ... I-5

1.6.

Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-6

1.7.

Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-8

1.7.1.

Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JMBidang Cipta Karya ... I-8

1.7.2.

Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Bidang Cipta Karya ... I-9

1.7.3.

Penilaian Kekayaan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-10

BAB II ARAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

(4)

BAB III ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA

3.1. RTRW Nasional... III-1 3.1.1. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) ... III-1 3.1.2. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) ... III-1 3.1.3. Penetapan Kawasan Strategis Nasional (PKSN) ... III-2 3.2. ArahanRencana Tata Ruang (RTR) Pulau... III-2 3.2.1. Rencana Struktur Ruang dan Rencana Pola Ruang Pulau ... III-2 3.2.2. Kawasan Lindung Nasional ... III-3 3.2.3. Kawasan Budi Daya yang Memiliki Nilai Strategis Nasional ... III-7 3.2.4. Arahan Pemanfaatan Ruang Pulau Sumatera .. ... III-9 3.3. RTRW Provinsi Sumatera Utara ... III-10

3.3.1. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara ... III-10 3.3.2. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera

Utara ... III-10 3.3.3. Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara ... III-12 3.3.3.1. Rencana Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara ... III-13 3.3.3.2. Rencana Tranportasi ... III-13 3.3.3.3. Rencana Sistem Jaringan Energi ... III-17 3.3.3.4. Rencana Pengembangan Air Minum ... III-18 3.3.3.5. Rencana Pengendalian Banjir... III-18 3.3.3.6. Rencana Sistem TPA ... III-20 3.3.3.7. Rencana Sistem Pengelolaan Air Limbah ... III-22 3.3.4. Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara... III-23 3.3.5. Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman ... III-24

3.3.5.1.Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman

Perkotaan ... III-25 3.3.5.2. Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman

Perdesaaan ... III-26 3.3.5.3. Rencana Pengembangan Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau

Kecil ... III-26 3.3.5.4. Rencana Pengembangan Kawasan Rawan Bencana ... III-28 3.3.6. Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan . ... III-30 3.3.6.1. Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Pariwisata III-30 3.3.6.2. Rencana Pengembangan Kawasan Pariwisata Alam ... III-31 3.3.6.3. RencanaPengembangan Kawasan Pariwisata Budaya ... III-31 3.3.6.4.Rencana Pengembangan Kawasan Lindung Lainnya ... III-31 3.3.7. Rencana Kawasan Strategis Provinsi Sumatera Utara ... III-32 3.4. RTRW Kawasan Strategi Nasional (KSN). ... III-35

3.4.1. Kawasan Strategi Nasional (KSN) ... III-35 3.4.2. Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) ... III-35 3.4.3. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) ... III-35 3.4.4. Masterplan Percepapatan & Perluasan Pembangunan Ekonomi

(5)

3.4.5. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)... ... III-36 BAB IV PROFIL KOTA GUNUNGSITOLI

4.1. Geografidan Administratif Wilayah ... IV-1 4.2. Demografi ... IV-4 4.3. Karakteristik Wilayah ... IV-15

4.3.1. Topografi ... IV-15 4.3.2. Kelerengan ... IV-15 4.3.3. Geologi dan Tektonik ... IV-15 4.3.4. Hidrologi ... IV-19 4.3.5. Sumber Daya Mineral/Bahan Galian ... IV-20 4.3.6. Guna Lahan ... IV-20 4.3.7. Klimatologi ... IV-24 4.4. Kondisi Sosial dan Ekonomi ... IV-24

4.8.1. Aspek Sosial... IV-24 4.8.2. Aspek Ekonomi... IV-27

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOTA GUNUNGSITOLI

(6)

5.9. Integrasi Strategi Pembangunan Kota Gunungsitoli dan Sektor ... V-55

BAB VI ASPEK TEKNIS PER SEKTOR

6.1. Pengembangan Permukiman ... VI-1 6.1.1. Arah Kebijakan dan Lingkup kegiatan ... VI-1 6.1.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan Dan Tantangan ... VI-5 6.1.3. Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman ... VI-35 6.1.4. Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman ... VI-37 6.1.5. Usulan Program dan Kegiatan... VI-38 6.2. Penataan Bangunan dan Lingkungan ... VI-39 6.2.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan ... VI-39 6.2.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan danTantangan... VI-46 6.2.3. Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan ... VI-58 6.2.4. Program Pembinaan Dan Pengembangan Penataan Bangunan ... VI-61 6.2.5. Usulan Program danKegiatan ... VI-62 6.3. Pembinaan Dan Pengembangan Air Minum ... VI-63 6.3.1. Arahan Kebijakandan Lingkup Kegiatan ... VI-63 6.3.2. Kondisi Eksisting, Isu Strategis, PermasalahandanTantangan ... VI-64 6.3.3. Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum ... VI-75 6.3.4. Program dan Kriteria Kesiapan, Serta Skema Kebijakan

Pendanaan Pengembangan SPAM ... VI-80 6.3.5. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM ... VI-83 6.4. Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman ... VI-84 6.4.1. Air Limbah ... VI-84 6.4.2. Persampahan ... VI-99

BAB VII KETERPADUAN PROGRAM

7.1.

Entitas Regional ... VII-1

7.2.

Entitas Kota Gunungsitoli... VII-2

7.3.

Entitas Kawasan ... VII-2

7.4.

Entitas Lingkungan/Komunitas ... VII-3

BAB VIII ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN

8.1.

Petunjuk Umum ... VIII-1

8.1.1.

Prinsip Dasar Safeguard ... VIII-1

8.1.2.

Kerangka Safeguard ... VIII-2

8.2.

Komponen Safeguard ... VIII-6

8.2.1.

Komponen Sosial Ekonomi ... VIII-6

8.2.2.

Komponen Sosial Budaya ... VIII-7

8.2.3.

Komponen Lingkungan ... VIII-7

8.3.

Metode Pendugaan Dampak ... VIII-7

8.4.

Pemilihan Alternatif ... VIII-7

(7)

8.6.

Rencana Pengelolaan Safeguard Lingkungan ... VIII-8

BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN

9.1.

Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya ... IX-1

9.2.

Profil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Gunungsitoli ... IX-3

9.2.1. Pendapatan Daerah ... IX-3 9.2.2. Belanja Daerah ... IX-10 9.2.3. Pembiayaan Daerah ... IX-12

9.3.

Profil Investasi Pembangunan Bidang CiptaKarya... IX-15

9.4.

Proyeksi dan Rencana Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya ... IX- 20

BAB X KELEMBAGAAN

10.1.

Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya ... X-1

10.2.

Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kota Gunungsitoli ... X-7

10.2.1. Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah Kota Gunungsitoli ... X-9 10.2.2. Kondisi Kelembagaan Pemerintah Bidang Infratruktur ... X-10

10.3.

Masalah, Analisisa Kelembagaan dan Usulan Program ... X-75

10.3.1. Masalah yang Dihadapi ... X-76 10.3.2. Analisis Permasalahan Kelembagaan ... X-76 10.3.3. Usulan Program ... X-76

10.4.

Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi ... X-77

10.4.1. Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPI2-JM ... X-77 10.4.2. Hubungan Antar Instansi ... X-77

BAB XI MATRIKS RPI2-JM BidangCiptaKarya Kota Gunungsitoli

11.1.

MatriksRencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka

Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota ... XI-1

11.2.

MatriksRencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka

Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota di setiap

(8)

Tabel 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara ... III-13 Tabel 3.2 Pembangkit Energi Listrik yang Telah beroperasi

di Provinsi Sumatera Utara ... III-17 Tabel 3.3 TPA Regional Provinsi Sumatera Utara ... III-20 Tabel 3.4 Daerah Kawasan Strategis Permukiman ... III-24 Tabel 4.1 Luas Wilayah per Kecamatan di Kota Gunungsitoli

Tahun 2013 ... IV -4 Tabel 4.2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Tahun 2013 ... IV -4 Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013 ... IV -5 Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Miskin Kota Gunungsitoli ... IV -6 Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Menurut Pertambahan Penduduk di

Kota Gunungsitoli Tahun 2005-2010 ... IV -8 Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kota Gunungsitoli Tahun 2016-2031 ... IV-10 Tabel 4.7 Guna Lahan Eksisting di Kota Gunungsitoli ... IV-21 Tabel 4.8 Jumlah Hari Hujan, Curah Hujan, Kota Gunungsitoli Tahun 2011-2013 IV-24 Tabel 4.9 Banyak Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta di Kota Gunungsitoli ... IV-25 Tabel 4.10 Banyaknya Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kota Gunungsitoli ... IV-26 Tabel 4.11 Persentase Jumlah Penduduk Menurut Agama Yang dianut

di Kota Gunungsitoli ... IV-27 Tabel 4.12 Banyaknya Fasilitas Ibadah di Kota Gunungsitoli ... IV-27 Tabel 4.13 Perkembangan Pendapatan Daerah Kota Gunungsitoli

Tahun 2009-2010 ... IV-28 Tabel 4.14 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Rencana)

Kota Gunungsitoli ... IV-29 Tabel 4.15 PDRB Kota Gunungsitoli Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar

Harga Berlaku Tahun 2011-2013 ... IV-31 Tabel 4.16 Distribusi Presentase PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas

Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013 ... IV-32 Tabel 5.1 Kriteria Penetapan Garis Sempadan Sungai ... V-11 Tabel 5.2 Pembobotan Informasi Geologi Untuk Kawasan Rawan Bencana

(9)

Tabel 5.3 Pembobotan Informasi Geologi Untuk Kawasan Rawan

Bencana Gempa Bumi ... V-16 Tabel 5.4 Pola Ruang Kawasan Rawan Bencana Kota Gunungsitoli ... V-19 Tabel 5.5 Kebutuhan Rumah Di Kota Gunungsitoli Pada Tahun 2031 ... V-30 Tabel 5.6 Rencana Pola Ruang Kota Gunungsitoli ... V-37 Tabel 5.7 Rencana Pola Budidaya ... V-38 Tabel 5.8 Keterkaitan Visi, Misi, Strategi dan Arah Kebijakan RPJM

Kota Gunungsitoli ... V-45 Tabel 5.9 Sub Sektor Air Limbah Domestik ... V-50 Tabel 5.10 Sub Sektor Persampahan ... V-51 Tabel 5.11 Sub Sektor Drainase Perkotaan ... V-53 Tabel 5.12 Aspek Higiene/PHBS ... V-54 Tabel 6.1 Persentase Rumah Tangga menurut Status Penguasaan

Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempat ... VI-8 Tabel 6.2 Kawasan Strategis Kota Gunungsitoli Pembangunan

Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... VI-10 Tabel 6.3 Kawasan Kumuh Kota Gunungsitoli ... VI-14 Tabel 6.4 Pembobotan Informasi Geologi Untuk Kawasan Rawan

Bencana Gempabumi Kota Gunungsitoli ... VI-27 Tabel 6.5 Skala Gempa Bumi Tertinggi yang Tercatat Menurut Bulan ... VI-29 Tabel 6.6 Identifikasi Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan

Permukiman ... VI-34 Tabel 6.7 Jumlah Kebutuhan Rumah Kota Gunungsitoli Sampai Tahun 2020... VI-36 Tabel 6.8 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di

Perdesaan untuk 5 Tahunan ... VI-48 Tabel 6.9 Banyaknya Sertifikat Tanah yang Dikeluarkan Menurut Jenis Hak

Atas Tanah di Kota Gunungsitoli Tahun 2010-2013 ... VI-48 Tabel 6.10 Identifikasi Permasalahan Dan TantanganPenataan

Bangunan Dan Lingkungan Kota Gunungsitoli ... VI-58 Tabel 6.11 Proyeksi Kebutuhan Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Tahun2011-2031 ... VI-59 Tabel 6.12 Proyeksi Kebutuhan Kawasan Wisata Sampai Tahun 2031 ... VI-59 Tabel 6.13 Persentase Rumah Tangga menurut Cara Memperoleh Air Minum ... VI-66 Tabel 6.14 Banyaknya Pelanggan PDAM Menurut Jenis Konsumen ... VI-67 Tabel 6.15 Banyaknya Air Bersih yang Disalurkan Menurut Jenis Konsumen

di Kota Gunungsitoli (m3) Tahun 2011-2013 ... VI-68 Tabel 6.16 Tarif Air Bersih yang Disalurkan dan Nilai Penjualan Menurut

Jenis Konsumen di Kota Gunungsitoli ... VI-69 Tabel 6.17 Persentase Rumah Tangga menurut Fasilitas Air Minum

Tahun 2011-2013 ... VI-70 Tabel 6.18 Persentase Rumah Tangga menurut Jarak Sumber Air Minum (Pompa,/

(10)

Tahun 2011-2013 ... VI-70 Tabel 6.19 Isu Strategis Bidang Air Minum ... VI-71 Tabel 6.20 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Bidang Air Minum ... VI-74 Tabel 6.21 Proyek Kebutuhan Air Bersih Menurut Kecamatan

Kota Gunungsitoli Sampai Tahun 2020 ... VI-78 Tabel 6.22 Proyeksi Air Minum Perpipaan dan Non Perpipaan

Sampai Tahun 2020 ... VI-79 Tabel 6.23 Skema Kebijakan Pendananaan Pengembangan SPAM ... VI-82 Tabel 6.24 Persentase Rumah Tangga menurut Tempat Buang Air

Tahun 2011-2013 ... VI-89 Tabel 6.25 Persentase Rumah Tangga menurut Tempat Pembuangan Air

Besar Tahun 2011-2013 ... VI-89 Tabel 6.26 Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya berdasarkan

Permen PU No.14/PRT/M/2010 ... VI-91 Tabel 6.27 Identifikasi Permasalahan Dan Tantangan Bidang AirLimbah

Kota Gunungsitoli ... VI-92 Tabel 6.28 Proyeksi Pengguna Tangki Septik dan Tangki Komunal Sampai

Tahun 2020 ... VI-95 Tabel 6.29 Proyeksi Pengguna Tangki Septik (KK) dan Tangki Komunal (KK)

Tahun 2016 Sampai Tahun 2020 ... VI-96 Tabel 6.30 Kondisi Persampahan Kota Gunungsitoli ... VI-104 Tabel 6.31 Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya berdasarkan

Permen PU No.14/PRT/M/2010 ... VI-108 Tabel 6.32 Identifikasi Permasalahan Dan Tantangan Bidang Persampahan

Kota Gunungsitoli ... VI-109 Tabel 6.33 Proyeksi sitem Pengelolaan Persampahan Tahun sampai Tahun 2020 VI-112 Tabel 7.1 Desain Program Bidang Cipta Karya (Regional) ... VII-1 Tabel 7.2 Desain Program Bidang Cipta Karya (Kab/Kota)... VII-3 Tabel 7.3 Desain Program Entitas Kawasan Bidang Cipta Karya ... VII-4 Tabel 7.4 Desain Program Lingkungan/Komunitas... VII-5 Tabel 7.5 Desain Program Keterpaduan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Kota Gunungsitoli Berdasarkan Entitas ... VII-6 Tabel 9.1 Perkembangan Pendapatan Daerah Kota Gunungsitoli

Tahun 2009-2010 ... IX-4 Tabel 9.2 Proporsi Sumber Pendapatan Kota Gunungsitoli Tahun 2009-2010 ... IX-5 Tabel 9.3 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Kota Gunungsitoli Menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah) ... IX-6 Tabel 9.4 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000 Kota Gunungsitoli Menurut Lapangan Usaha ... IX-7 Tabel 9.5 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha ... IX-8 Tabel 9.6 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

(11)

Tabel 9.7 Perkembangan Belanja Daerah Kota Gunungsitoli Tahun 2009-2010 .. IX-10 Tabel 9.8 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja

Kota Gunungsitoli ... IX-10 Tabel 9.9 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Kota Gunungsitoli ... IX-11 Tabel 9.10 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Kota Gunungsitoli ... IX-11 Tabel 9.11 Defisit Riil Anggaran Kota Gunungsitoli Tahun 2009-2010 ... IX-12 Tabel 9.12 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran

Kota Gunungsitoli Tahun 2009-2010 ... IX-13 Tabel 9.13 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ... IX-13 Tabel 9.14 Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan

Kota Gunungsitoli ... IX-14 Tabel 9.15 Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran

(12)

xi Gambar 1.1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... I-3 Gambar 1.2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengaRPI2-JM Bidang Pekerjaan

(13)

xii Gambar 6.11 Alur Fungsi dan Program Pengembangan Permukiman ... VI-38 Gambar 6.12 Dasar Hukum Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan

Penataan Bangunan ... VI-40 Gambar 6.13 Peran Bidang BPB dalam Pelestarian Cagar Budaya dan

Permukiman Tradisional ... VI-45 Gambar 6.14 Indikator Kinerja Utama Bina Penataan Bangunan... VI-46 Gambar 6.15 Strategi Pelaksanaan Kegiatan Binan Penataan Bangunan... VI-47 Gambar 6.16 Bangunan Preservasi dan Batu Megalith ... VI-52 Gambar 6.17 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan(Sebagai Dasar Pelaksanan

Kegiatan Penataan Bangunan) ... VI-60 Gambar 6.18 Rencana Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Menuju Akses Universal ... VI-76 Gambar 6.19 Pembagian Kewenangan Pengembangan SPAM ... VI-82 Gambar 6.20 Kebijakan Sektor Air Limbah Permen PU no. 16/PRT/M/2008 ... VI-86 Gambar 6.21 Pola Penanganan Sistem Pengelolaan Air Limbah... VI-87 Gambar 6.22 Rencana Air Limbah Menuju Akses Universal ... VI-94 Gambar 6.23 Skema Kebijakan Pendanaan Pengolahan Air Limbah Sistem

(14)

DAFTAR

ISTILAH DAN SINGKATAN

RPI2JM Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

3R (Reduce,Reuse, Recycle)

Upaya pengurangan sampah dari sumbernya dengan cara mengurangi timbulan sampah, menggunakan kembali barang yang bisa digunakan, dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang layak pakai.

Air baku Air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

Air limbah permukiman Air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

Air minum Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum langsung.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak kegiatan yang direncanakan pada

lingkungan hidup yang Lingkungan Hidup) Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Analisis Jabatan Proses, metode dan teknik untuk mendapatkan data jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan.

Analisis SWOT Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu pembangunan.

APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)

Rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah.

APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)

Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang ditetapkan melalui Undang-Undang.

Belanja Daerah Kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.

Black water Air limbah yang berasal dari WC atau tinja manusia.

BUMD Badan usaha yang pendirianya diprakarsai oleh pemerintah daerah dan

seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai penyelenggara.

BUMN Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh

(15)

CSR (Corporate Social Responsibility)

Tindakan yang dilakukan suatu perusahaan sebagai bentuk

tanggungjawab terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.

DAK (Dana Alokasi Khusus)

Dana Alokasi Khusus / dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerahdan sesuaidengan prioritas nasional.

DED Detailed Engineering Design.

DDUB (Dana Daerah Untuk Urusan Bersama)

Dana yang bersumber dari APBD yang digunakan untuk mendanai program/kegiatan bersama Pemerintah dan pemerintah daerah.

Drainase perkotaan Drainase di wilayah kota yang berfungsi untuk mengelola dan

mengendalikan air permukaan sehingga tidak mengganggu dan/atau merugikan masyarakat.

DSCR (Debt Service Cost Ratio)

Rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Grey Water Air limbah yang berasal dari sisa mandi, masak, dan cuci.

HSBGN Harga Standar Bangunan Gedung Negara.

IMB Izin Mendirikan Bangunan.

IPAL (Instalasi Pen golahan Air Limbah)

Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang menggunakan perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari rumah-rumah secara bersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL.

IPL (Instalasi Pen golahan Leache ate)

Instalasi pengolahan yang berada di TPA dan dirancang untuk mengolah air lindi/leacheate agar aman bagi lingkungan ketika dibuang ke

lingkungan.

IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja)

Instalasi pengolahan air limbah yang dirancang untuk hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang diangkut oleh truk tinja atau gerobak tinja.

Kebijakan Arah/tindakan yang diambil Pemerintah untuk mencapai tujuan.

Kegiatan Bagian dari program yang dilaksanakan.

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup untuk memastikan bahwa prinsip

pembangunan berkelanjutan Strategis) Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

Konsultasi Publik Proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihak yang

berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

KPS (Kerjasama

Pemerintah dan Swasta)

Penyediaan infrastruktur yang dilakukan melalui perjanjian kerjasama atau pemberian izin pengusahaan antara Menteri/Kepala

Lembaga/Kepala Daerah dengan Badan Usaha.

KSPD Kebijakan Strategi Pembangunan Daerah.

(16)

pemerintah daerah untuk pembangunan.

Organisasi Kesatuan yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasi, dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama.

P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan.

PAD (Pendapatan Penerimaan yang diperoleh dari pajak daerah, retribusi daerah, Asli Daerah) hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

PBL Penataan Bangunan dan Lingkungan.

Pembiayaan Daerah Semua penerimaan daerah yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran daerah yang akan diterima kembali Pemerintah daerah Gubernur, bupati/walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Pendapatan Daerah Hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan.

Perda BG Peraturan Daerah Bangunan Gedung.

Permukiman Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.

Permukiman kumuh Permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.

Perubahan iklim Berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak.

PIP2B Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan.

PNPM Program Nasional Pem berdayaan Masyarakat.

Program Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan dilaksanakan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan instasi pemerintah.

PSD Prasarana Sarana Dasar

PUG (Pengarusutamaan satu dimensi integral dari perencanaan,

penganggaran, Gender) Strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan.

Readiness Criteria Kriteria Kesiapan.

Reformasi Birokrasi Upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia

RI-SPAM Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum.

(17)

RSH (Rumah yang dibangun dengan standar bahan bangunan dan Sehat Sederhana) konstruksi sederhana namun tetap dengan kualifikasi layak huni dan sehat ditempati untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat kelas menengah ke bawah.

RPKPP Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas.

RSPK Rencana Sistem Pencegahan Kebakaran (untuk Propinsi selain DKI

Jakarta)

RTBL Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.

RTH (Ruang Terbuka Hijau)

Area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang pengguna-annya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

RTH Privat Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Swasta/ Pribadi.

RTH Publik Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Pemerintah dan dimiliki masyarakat publik.

RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah.

Rumah susun Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masingmasing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.

Saluran Drainase primer Saluran yang menerima masukan dari saluran sekunder. Saluran ini relatif besar dan terletak paling hilir. Aliran dari drainase primer langsung disalurkan ke badan air.

Saluran Drainase Sekunder

Saluran yang menerima masukan dari saluran tersier dan meneruskan aliran ke saluran primer.

Sampah B3 Sampah yang bermuatan Bahan Beracun Berbahaya yang dalam

penanganannya perlu penanganan khusus.

Sanitasi sistem setempat (on-site)

Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam batas tanah yang dimiliki dan merupakan fasilitas sanitasi individual.

Sanitasi sistem terpusat (offsite)

Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan dengan batas jarak dan mengalirkan air limbah dari rumah-rumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Satgas RPIJM Satuan Tugas Penyusun Rencana Program Investasi Jangka Menengah.

SNVT (Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu) Satuan kerja yang melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kementerian yang dilaksanakan sendiri dan tidak dilaksanakan oleh Satker Tetap Pusat dan Satker UPT Pusat.

SOP (Standar Operasi Prosedur) Serangkaian petunjuk tertulis yang dibakukan mengenai proses penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Daerah.

SPM (Standar Pelayanan Minimal) Ketentuan tentang jenis dan mutu

pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

SPPIP Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan.

(18)

Strategi Langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi

Tangki septik Bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat (onsite) dengan menggunakan bantuan bakteri. Tangki ini dibuat kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap ke dalam tanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan.

Tangki septik komunal Bangunan tangki septic yang digunakan secara bersama-sama oleh 2 atau lebih KK.

Tata Laksana Sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan.

TPA (tempat pemrosesan akhir)

Tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan disekitarnya.

TPA Regional Tempat pemrosesan akhir sampah yang digunakan oleh lebih dari 1 kab/kota secara bersama-sama.

TPS 3R Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan,

penggunaan ulang, dan pendauran ulang sampah skala kawasan.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini bertujuan untuk mengenalpasti tahap penggunaan strategi terjemahan dalam pembelajaran bahasa Arab dalam kalangan pelajar universiti. Kajian ini mensasarkan

Pengaturan dan tertib administrasi pengelolaan barang Daerah telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pedoman Pengelolaan

Penyebab pertama yang mendorong timbulnya ketimpangan pembangunan antar wilayah adalah adanya perbedaan yang sangat besar dalam kandungan sumberdaya alam pada

Hasil penelitian dan pengembangan adalah (1) penelitian telah berhasil mengembangkan Buku I: Rencana Tindakan Pengambangan Sekolah Berbasis Budaya dan Buku II:

Susut teknis berupa susut daya atau energi terjadi mulai dari pembangkit (generator), saluran transmisi, dan jaringan distribusi distribusi seperti dapat dilihat pada gambar

iaya obat per kun!ungan kasus penyakit per kun!ungan kasus penyakit besaran dana yg tersedia.. besaran dana yg tersedia utk setiap kun!ungan kasus utk setiap kun!ungan

Layer Distribusi disebut juga layer workgroup yang menerapkan titik kumunikasi antara layer akses dan layer inti. Fungsi utama layer distribusi adalah menyediakan routing,

Pada hujan efektif berintensitas seragam pada suatu daerah aliran tertentu, intensitas hujan yang berbeda tetapi memiliki durasi sama, akan menghasilkan hidrograf limpasan,