• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian Quasi eksperimen (Quasi Experimental Design) yaitu penelitian yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok kotrol dan kelompok eksperimen, yang mana kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberikan perlakuan (treatment). Pemilihan kedua kelompok ini tidak secara random (acak) tetapi secara alami . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari kedua kelompok penelitian yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang pembelajarannya dengan menggunakan metode group investigaton dengan kelas kontrol dengan menggunakan cara/ metode yang konvensional. Untuk selanjutnya kedua kelas tersebut dievaluasi hasilnya untuk melihat perubahan yang terjadi terhadap hasil belajar IPA dalam kelas yang mendapatkan perlakuaan (kelas ekperimen) dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dua Sekolah Dasar, salah satu SD menjadi kelas kontrol dan satu SD menjadi kelas eksperimen atau yang diberi perlakuan khusus (treatment). SD yang menjadi tempat untuk melakukan eksperimen adalah SD N 1 Kemiri kelas III, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian dalam ekperimen ini adalah peserta didik kelas III SDN 1 Kemiri. Sedangkan yang menjadi kelas kontrol adalah kelas III SDN 1 Tepusen, Kaloran, Temanggung.

3.2 Desain Eksperimen

Penelitian ini termausk dalam penelitian Quasi Experimental-Design dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design.

(2)

Tabel 3.1

Gambar Desain peneltian Nonequivalent Control Group Design

Keterangan: E = Eksperimen C = Kontrol

O1 = pretest kelompok eksperimen

O6 = pretest kelompok kontrol X = perlakuan

O2 = posttest kelompok eksperimen

O4 = posttest kelompok kontrol O3 = keakttifan kelompok eksperimen

O5 = aktivitas kelompok kontrol Dalam design experiment ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih tidak secara random (R) tetapi dengan pertimbangan tertentu. Dari kedua kelompok kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil pretest yang baik apabila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Desain eksperimen ini membantu peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Model penelitian ini melalui tiga langkah yaitu:

1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan dilakukan (pretest) .

2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada subyek yaitu melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode Group investigation.

3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan. 3.2.1 Tahap-tahap Selama Proses Penelitian

1. Persiapan

Dalam tahap persiapan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian, termasuk didalamnya subyek penelitian dan mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data selama proses penelitian berlangsung ( soal pretest, posttest, serta lembar angket ).

E O1 X O2 O3

(3)

2. Mengujicobakan soal pretest and posttest ke SD imbas

Sebeleum soal pretest maupun postest diberikan ke SD eksperimen, maka soal-soal tersebut diujicokan dulu ke sekolah imbas.

3. Menganalisis soal untuk mendapatkan soal yang valid

Setelah mengujicobakan soal ke SD imbas, maka peneliti mengolah soal tersebut untuk mendapatkan soal-soal yang valid dan dapat digunakan dalam mengukur kemampuan sisw

4. Pretest

Soal pretest yang sudah valid setelah itu diberikan ke SD eksperimen untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa.

5. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini peneliti menghimpun data sebagai bahan untuk menjawab hipotesis yang diajukan.

6. Posttest

Dalam tahap posttest ini, peneliti memberikan post test sebagai penutub penelitian dan mendapatkan hasil yang berupa data kuantitatif dari hasil belajar siswa.

3.2.2 Prosedur Penelitian

Dalam hal iini penlitui melakukan beberapa tahap kegiatan sebagai berikut: 1. Tahap pendahuluan

Dalam tahap ini hal-hal yang dilakukan penulis yaitu :

a. Melakukan observasi atau mencari masalah yang sering terjadi dalam dunia pendidikan

b. Menyusun proposal skripsi

c. Mengajukan proposal skripsi yang dibuat kepada panitia skripsi untuk meminta persetujuan

d. Melakukan bimbingan skripsi dengan berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan dosen penguji.

2. Tahap persiapan

Tahapan persiapan meliputi :

(4)

dosen pembimbing atau penguji.

b. Meminta ijin untuk melakukan penelitian ke SD yang akan menjadi obyek penelitian.

c. Mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam penelitian, termasuk didalamnya instrumen penelitian yang berupa soal-soal dan angket.

3. Tahap pelaksanaan

a. Melakukan penelitian untuk mengumpulkan data

Selama melakukan penelitian ini penelitian dilakukan dengan memberikan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk menentukan homogenitas/ keseimbangan antara kedua kelas, setelah itu antara kelas kontrol dan kelas eksperiemen diberikan perlakuan yang berbeda. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation, sedangkan pada kelas kontrol pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Setelah itu pembelajaran diakhiri dengan posttest untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan aktivitas siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Mengolah datal

c. Menganalisis data yang diperoleh selama penelitian 4. Tahap penyusunan laporan

a. Menyusun hasil penelitian

b. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing c. Melakukan perbaikan

d. Mengajukan ujian skripsi 3.3 Waktu Penelitian

Kegiatan ini dilaksanakan dimulai pada bulan Januari sampai dengan Maret 2012 dan dimulai dengan pembuataan proposal skripsi, permomohan izin untuk mengadakan penelitian kesekolah-sekolah yang direncanakan sebagai subyek penelitian, pembuatan instrumen penelitian (pretest dan posttest soal) maupun angket sampai dengan tahap pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian.

3.4 Variabel Penelitian

(5)

melakukan penelitian, maka peneliti merumuskan variabel penelitiannya adalah : 1. Variabel Independen / bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah (X) metode Group Investigation

2. Variabel Dependen / terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen/bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini ada dua yaitu hasil belajar (Y1) dan aktivitas (Y2). 3.5 Klasifikasi Variabel

Pada penelitian ini variabel yang akan diteliti yaitu model group investigation, hasil belajar IPA dan aktivitas siswa. Berikut penjelasan tentang variabel yang akan diteliti.

1. Variabel Independen / bebas

Variabel independen atau sering disebut variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahnnya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini penulis variabel yang menjadi variabel independen/bebas adalah metode Group Investigaton. 2. Variabel Dependen / terikat

Variabel dependen atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu hasil belajar (Y1) dan aktivitas (Y2).

3.5.1 Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen / bebas (X): metode Group Investigation

Metode group investigation adalah salah satu metode pembelajaran yang menekankan pada pilihan penuh dan kontrol untul merencanakan apa yang akan mereka pelajari dan diinvestigasi.

2. Variabel Dependen / terikat ( Y1): hasil belajar

Hasil belajar adalah akibat dari suatu kegiatan, dimana dalam hal ini adalah kemampuan kognitif siswa yang dinilai melalui pretest dan posttest.

(6)

Aktivitas adalah segala sesuatu yang dilakukan baik itu fisik maupun kegiatan non fisik untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

1. Dalam kegiatan penelitian eksperimen ini populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Kelas eksperimen : SD N 1 Kemiri, Kaloran, Temanggung

Kelas kontrol : SDN 1 Tepusen, Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah

2. Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kemiri yang berjumlah 26 siswa, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Sedangkan SDN 1 Tepusen sebagai SD pembanding atau kelas kontrol dengan jumlah siswa sampel adalah kelas III dengan 27 siswa.

3.7 Subyek Penelitian

Pemilihan penelitian diambil berdasarkan ciri-ciri tertentu yaitu memilih dua kelas yang memiliki nilai rata-rata yang sama dalam pelajaran IPA melalui hasil pre test yang kemudian diuji homogenitasnya. Subyek penelitiannya adalah kelas III SDN 1 Kemiri sebagai kelas eksperimen dan kelas III SDN 1 Tepusen sebagai kelas kontrol.

3.8 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.8.1 Teknik Penggumpulan Data

Untuk mengumpulkan data selama penelitian berlangsung, maka peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi

Lembar observasi, berfungsi sebagai penilaian kegiatan mengajar guru. Dalam hal ini penulis sebagai observer mengobservasi kegiatan belajar mengajar guru. Observasi dilakukan di kelas III SDN 1 Kemiri . Lembar observasi terdiri dari lembar observasi kegiatan mengajar guru menggunakan metode group investigation.

2. Dokumentasi

(7)

dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar baik itu data tertulis maupun elektronik. Metode ini memungkinkan penulis untuk memperoleh data, diantaranya penulis mendapatkan data tentang hasil belajar daan aktivitas siswa SDN 1 Kemiri dan SDN 1 Tepusen tahun ajaran 2011/2012.

3. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation.

4. Lembar angket, untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model group investigasi. Aspek yang digunakan dalam angket aktivitas siswa adalah aspek menurut Diedrich (Sardiman, 2011), yang terdiri dari :

a. Kegiatan visual: seperti membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: seperti mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok.

d. Kegiatan-kegiatan menulis: seperti menulis cerita, menulis laporan, menulis karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket

e. Kegiatan-kegiatan mengambar: seperti menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta dan pola.

f. Kegiatan-kegiatan motorik: seperti menyiapkan alat-alat percobaan, melakukan percobaan

g. Kegiatan mental: seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosional: seperti minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

Sistem skoring dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari empat jawaban alternatif. Empat jawaban itu yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S),

(8)

Tidak sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS). Skala yang digunakan untuk item soal positif yaitu 4, 3, 2, 1 dan untuk item negatif yaitu 1, 2, 3, 4 (Arifin, 2011). Angket tersebut akan menunjukkan tingkat aktivitas siswa, semakin tinggi skor maka semakin tinggi aktivitas siswa, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka menunjukkan tingkat aktivitas siswa rendah.

Jumlah item angket yang digunakan untuk mengukur aktivitas siswa adalah 38 item soal dan dilakukan dalam bentuk favorable dan unfavorable. Dan kemudian akan diuji validitasnya.

3.8.2 Instrumen Penggumpulan Data

Instrumen penggumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Lembar observasi guru mengajar Tabel 3.2

Kisi-kisi lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan Group Investigation Konsep / Variabel Aspek / Dimensi Indikator N o . Penerapan Metode Pembelajaran Group Investigation

1. Pra pembelajaran 1. Kesiapan guru dalam menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 2. Mengatur tempat duduk

siswa

3. Mengatur kesiapan siswa menerima pembelajaran 1 2 3 2. Kegiatan awal pembelajaran 1. Guru menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

2. Guru melakukan kegiatan apersepsi

1

2 3. Kegiatan Inti pembelajaran

A. Tahap

Pengelompokan

1.Guru menjelaskan langkah-langkah metode Group Investigation secara jelas dan rinci

2.Guru membagi siswa ke 1

(9)

dalam kelompok secara heterogen

B. Tahap Perencanaan

1. Guru membimbing siswa berdiskusi dalam kelompok

untuk mengajukan

pertanyaan terkait dengan topik yang telah ditentukan yang digunakan dalam penelitian

2. Guru membimbing siswa

menyusun rencana penelitian (pembagian tugas masing-masing anggota kelompok). 1 2

C. Tahap investigasi 1. Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi dari sumber yang telah diarahkan guru

2. Guru menumbuhkan parsitipasi aktif siswa dalam pembelajaran

3. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

4. Guru menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa dalam belajar

1 2 3 4 D. Tahap Pengorganisasian

1. Guru membimbing siswa mengorganisasi data yang diperoleh melalui kegiatan investigasi.

2. Guru membimbing siswa

menyusun laporan penelitian 1 2 E. Tahap Laporan Penelitian/presen tasi

1. Guru mengatur jalannya laporan penelitian (presentasi) dari masing-masing kelompok

2. Guru membimbing siswa dalam menyampaikan laporan penelitian

1

2

4 .Kegiatan akhir pembelajaran

F. Tahap Evaluasi 1. Guru membimbing siswa untuk menggabungkan rangkuman kesimpulan

(10)

semua kelompok

2. Guru melakukan refleksi pembelajaran (unpan balik berupa kritik, saran, dan pujian mengenai topik yang mereka presentasikan

3. Guru melakukan

konfirmasi dari masing-masing kelompok untuk memastikan kebenarannya.

2

3

Skor tertinggi = 5 x 20 = 100 Skor terendah = 1 x 20 = 20

Interval = Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah 5

= 100-20 5 = 16

Rentang dan kriteria:

20 ≤ x < 36 = Sangat rendah 36 ≤ x < 52 = Sedang 52 ≤ x < 68 = Rendah

68 ≤ x < 84 = Tinggi

84 ≤ x < ≤100 = Sangat tingi

Dalam penelitian ini lembar observasi diisi oleh guru lain dan peneliti selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation dengan materi pokok Sumber Daya Alam.

2. Lembar soal evaluasi yang terdiri dari pretest dan posttest Tabel 3.3

Kisi-kisi soal pretest IPA kelas III Tahun 2011/2012

Standar Kompetensi

Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca, dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam

Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan

manusia

Materi Pelajaran Cuaca

Indikator Jenis

Soal

(11)

1.Menyebutkan definisi cuaca 2.Mengidentifikasi kondisi cuaca

3.Meramalkan keadaan cuaca yang akan terjadi berdasarkan keadaan langit

4.Menggambarkan secara sederhana simbol yang biasa digunakan untuk menunjukkan keadaan cuaca

5.Mengidentifikasi pengaruh kondisi cuaca terhadap kegiatan manusia.

Pilihan Ganda 3, 18, 29 5, 8, 13, 15, 21, 22 1,7,10, 17, 20, 23, 30 2, 6, 11, 12, 16, 27, 28 4, 9, 14, 19, 24, 25, 26 Jumlah soal 30 Scoring: B X 100 Jumlah soal Keterangan:

B = jumlah betul, dan nilai tertinggi 100. Rentang nilai dan kriteria:

0 – 59 : Hampir cukup 60 – 69 : Cukup

70 – 79 : Lebih dari cukup

80 – 89 : Baik

90 – 100 : Baik sekali

Tabel 3.4

Kisi-kisi soal posttest IPA kelas III Tahun 2011/2012 Standar

Kompetensi

Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca, dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam

Kompetensi Dasar Mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara

dan melestarikan alam di lingkungan sekitar

Materi Pelajaran Sumber daya alam

Indikator Jenis

Soal

No.soal 1.Menjelaskan arti sumber daya alam

2.Menyebutkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui

3.Menyebutkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

Pilihan 2, 17 1, 7, 10, 13, 20, 24, 28, 32, 35 4, 9, 12, 15, 18, 21, 26, 30, 33

(12)

4.Menyebutkan faktor alam dan perbuatan

manusia yang dapat menimbulkan

kerusakan pada sumber daya alam

5.Menyebutkan cara memelihara sumber daya alam Ganda 5, 6, 11, 14, 19, 22, 25, 29, 30, 34 3, 8, 16, 23, 27, 31 Jumlah soal 35 Scoring: B X 100 Jumlah soal Keterangan :

B = jumlah betul, dan nilai tertinggi 100. Rentang nilai dan kriteria:

0 – 59 : Hampir cukup 60 – 69 : Cukup

70– 79 : lebih dari cukup

80– 89 : baik 90 – 100 : Baik sekali

Berdasarkan rentang tersebut, maka nilai terendah adalah 0 dan nilai tertinggi 100 3. Lembar angket untuk menilai aktivitas siswa

Tabel 3.5

Kisi-kisi Sebaran Nomor Item Angket Aktivitas Siswa

No. Aspek Indikator No. Soal selama proses

validasi Jumlah soal Favourabel Unfavourabel 1. Kegiatan Visual - Membaca materi 1, 17 9, 25 4 2. Kegiatan lisan - Bertanya - Mengemukakan ide/pemikiran - Diskusi 2, 18,33 10, 26, 38 6 3. Kegiatan mendengarkan - Mendengarkan materi pelajaran - Mendengarkan presentasi 3, 19, 34 11, 27 5 4. Kegiatan menulis - Membuat ringkasan - Mengerjakan latihan - Aktif mengumpulakan ide dan mencatat 4, 20, 35 12, 28 5

(13)

hasil penelitian 5. Kegiatan menggambar - Menggambar diagram - Menggambar sumber belajar - Menggambar obyek penelitian 5, 21,29 13 4 6. Kegiatan motorik - Hadir saat penelitian di sekolah - Melakukan/ membantu menyiapkan alat-alat percobaan 6, 22,37 14, 30 5 7. Kegiatan mental - Memecahkan masalah - Menganalisis soal’ - Mengambil keputusan 7, 23 15, 31 4 8. Kegiatan emosional - Bersemangat - Berani - Bosan - Gugup - Takut 8, 24 16, 32, 36 5 Jumlah item yang valid 20 18 38

Angket aktivitas ini adalah untuk mengukur apa saja aktivitas yang dilakukan siswa dan bagaimana aktivitas itu dilakukan. Scoring: Dalam menentukan skor, maka sistem skoring menggunakan skala Likert. dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS). Untuk pernyataan positif skala yang digunakan adalah 4, 3, 2, dan 1 sedangkan untuk penyataan negatif 1, 2, 3, dan 4.

Tabel 3.6

Sistem skoring angket aktivitas siswa

Pilihan jawaban Skor untuk item positif

Skor untuk item negatif

SS 4 1

(14)

TS 2 3

STS 1 4

Skor tertinggi= 4x jumlah soal 4= skor maksimal/item soal Skor terendah= 1x jumlah soal 1= skor minimum/item soal

Interval = Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah Jumlah kriteria

= Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah

5

Kriteria penilaian angket aktivitas: - Sangat tinggi - Tinggi

- Rendah - Sedang

- Sangat rendah

3.8.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 3.8.3.1 Uji Validitas Instumen Penelitian

Uji validitas instrumen mencakup instrumen soal pre test, pos test, dan angket. Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal yang nantinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran berlangsung. Selain itu juga mengujicobakan soal angket aktivitas untuk tolok ukur aktivitas belajar siswa. Untuk menguji validitas soal tersebut, maka peneliti mengujicobakan soal tersebut di SDN Tempuran kelas III. Uji validitas soal tersebut dibantu dengan SPSS 16 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada corrected item total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai. Instrumen yang diuji validitasnya yaitu pretest, posttest, dan angket aktivitas. Perhitungan validitas itu menggunakan bantuan SPSS for windows. Dan sebagai tolok ukur validitas, maka peneliti menggunakan tolok ukur nilai koefisien korelasi (r) menurut Ali (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) sebagai berikut :

0,00 – 0,20 : dianggap tidak ada validitas 0,21 – 0,40 : validitas rendah

0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi

(15)

0,81 – 1,00 : validitas sempurna

Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan tolok ukur validitas menurut Gunarsa (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) yang menyatakan bahwa jika besar koefisien korelasi ≥ 0,20, maka item tersebut dinyatakan valid, sedangkan angka di bawahnya tidak valid. Berdasarkan dua pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan batas validitas menurut Ali.

3.8.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabiltias adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Dalam hal ini reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan yang terdapat dalam soal pretest, posttest dan angket. Suatu tes dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang sama bila diberikan kepada kelompok yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda. Uji reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen soal yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah pembelajaran. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen terlebih dahulu diujikan di kelas uji coba yaitu kelas III SDN Tempuran, Kaloran, Temanggung. Uji reliabilitas dalam penelitian dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Pengujian reliablitas dengan melihat nilai cronbach’s Alpha. Metode pengambilan keputusan menggunakan teknik alpha menurut George dan Mallery (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) sebagai berikut :

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α < 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi

α> 0,9 : relibilitas memuaskan

Soal dapat dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes menunjukkan ketepatan, atau apabila tes yang sama tersebut diberikan pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan berada dalam urutan/rangking yang sama dalam kelompok.

3.8.3.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan bahwa dua kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut dapat dilanjutkan sebagai subjek penelitian apa tidak. Untuk menentukannya maka dibutuhkan bantuan dari SPSS, kriterianya yaitu berdasarkan pendapat Priyatno (2010) yaang menyatakan bahwa jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua

(16)

atau lebih kelompok data adalah sama. Jika mempunyai variance yang sama, maka kedua kelas tersebut dapat dilajutkan sebagai subjek penelitian.

3.8.3.4 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk memperoleh ditribusi data tersebut normal atau tidak, jika normal maka dapat digunakan untuk subjek penelitian. Untuk pengujian normalitas, maka digunakannnya SPSS 16 for window, suatu data dikatakan normal jika harga signifikasi lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2010). 3.8.3.5 Uji Tingkat Kesukaran Soal

Taraf Kesukaran soal

Tehnik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah dengan menghitung presentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item soal. Untuk mendapatkan nilai taraf kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus (Sudjana, 2010) yaitu:

I= B N Keterangan

I= indeks kesukaran

B= banyaknya siswa yang menjawan soal dengan benar setiap butir soal

N= banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Kriteria tolok ukur kesulitan soal (Sudjana, 2010) sebagai berikut :

0 - 0,30 = soal kategori sukar 0,31 - 0,70 = soal kategori sedang 0,71 - 1,00 = soal kategori mudah

Soal-soal yang baik atau ideal adalah soal-soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar atau dapat dikatakan sedang (Arikunto, 2010), hal ini berarti mempunyai indeks kesukaran 0,31- 0,70. Perlu diketahui bahwa bukan berarti soal yang mudah dan sukar tidak digunakan. Soal yang sukar akan menambah semangat bagi siswa yang pandai selain itu soal sukar bagi siswa yang kurang pandai akan menjadikan siswa tersebut putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena berada diluar jangkauannya, sedangkan untuk soal yang mudah akan membangkitkan semangat belajar siswa yang lemah atau kurang pandai untuk mencoba menjawab.

(17)

3.8.3.6 Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

Cara untuk menentukan daya pembeda butir soal DP = Ba _ Bb

Ja Jb

Keterangan : Ba = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

Bb =banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

Ja = banyaknya peserta tes kelompok atas Jb = banyaknya peserta tes kelompok bawah

Kriteria indeks daya pembeda soal terdapat dalam tabel 3.7 sebagai beikut: Tabel 3.7

Kriteria indeks daya pembeda

DP Kualifikasi 0,00 – 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,69 0,70 – 1,00 Negatif Jelek Cukup Baik Baik sekali

Tidak baik, harus dibuang

Soal yang baik adalah soal yang dapat dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi/ pandai dengan anak yang berkemampuan rendah dilihat dari dapat tidaknya mengerjakan soal tersebut (Arikunto, 2010), hal ini berarti soal yang dapat dijawab oleh siswa yang pandai dan tidak dapat dijawab oleh siswa yang bodoh.

3.9 Teknik Analisis Data

Jenis penelitian yang dilakukan adalah berupa eksperimen. Eksperimen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam yang dikendalikan. Dalam hal ini peneliti mengeksperimenkan suatu metode pembelajaran yaitu metode Group

(18)

Investigation. Pengaruh perlakuan yang dicari adalah terhadap hasil dan aktivitas belajar siswa.

Jenis data yang terkumpul selama penelitian adalah data pretest dan posttest serta data hasil angket aktivitas siswa. Setelah data terkumpul yaitu pretest dan posttest, maka data tersebut kemudian dihitung rata-ratanya/ mean dengan menggunakan Uji t-test. Uji t-tets dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh keberhasilan metode group investigation terhadap hasil belajar siawa.

Analisis data ini digunakan untuk mengetahui keadaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran metode group investigation serta untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan. Setelah dianalisis maka akan didapatkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

3.10 Indikator Kinerja

Indikator kinerja untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai ≥ 70.

2. 80% siswa dikelas eksperimen mendapatkan skor angka aktivitas ≥ 61,6 (minimal kategori tinggi).

Gambar

Gambar Desain peneltian Nonequivalent Control Group Design

Referensi

Dokumen terkait

Biaya rehab rumah berasal dari BLM adalah sebagai stimulan bagi masyarakat untuk merehab/membangun konstruksi apa yang sudah mereka rencanakan dan sepakati bersama

Karena baik dalam pembuatan film maupun poster dengan tema anti bullying ini menjadi tugas akhir untuk siswa kelas XII dalam mata pelajaran bahasa Inggris, maka

Penelitian bertujuan untuk menentukan takaran kebutuhan hara nitrogen (N) pada jagung hibrida berdasarkan nilai skala Bagan Warna Daun (BWD) pada pertumbuhan fase V9 atau

KEMENANGAN SEKUTU, MUNCULNYA AMERIKA SERIKAT DAN UNI SOVIET SEBAGAI NEGARA ADIDAYA, TERBENTUKNYA BLOK-BLOK YANG MENJURUS KE PERANG DINGIN, MULAI LEPASNYA NEGARA-NEGARA

Sutabri mengemukakan “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Proses pemberian insulin secara bertahap tidak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap laju penyerapan glukosa, pada gambar 3 terlihat bahwa konsentrasi glukosa

Pengklasifikasian usaha restoran bintang (bintang 1, bintang 2, &amp; bintang 3), restoran non bintang, dan rumah makan diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang

Perbedaan utama perspektif TQM dengan psikologi yakni bahwa pada TQM, persepsi kualitas pelanggan diteropong dari perusahaan secara keseluruhan (produk, pelayanan,