• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimental. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang akibat dari adanya suatu treatmen atau perlakuan .

Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Percobaan-percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis serta untuk menemukan hubungan-hubungan kausal yang baru. Eksperimentasi atau percobaan hanya merupakan penemuan suatu akhir atau tujuan yang diinginkan dalam penelitian.

Dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen dengan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar IPA pada kelas setelah mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dengan yang belum mendapat perlakuan.

Model ekperimen ini melalui tiga langkah yaitu :

1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan dilakukan (pretest).

2. Memberikan perlakuan ekperimen kepada para subyek yaitu menggunakan metode pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran IPA kelas V SD N Katekan 2 Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung.

3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan. Menurut teori-teori di atas, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah

(2)

metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini membandingkan dua kelas eksperimen, yaitu penerapan model pembelajaran menggunakan metode eksperiumen dengan kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah atau konvensional saja.

3.1.2 Waktu dan lokasi

Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Maret 2012 sampai selesai, adapun lokasi penelitiannya adalah:

 SDN 1 Katekan, berlokasi di dusun Lamuk desa Katekan Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

 SDN 2 Katekan, berlokasi di dusun Bakalan desa Katekan Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

 SDN 3 Katekan, berlokasi di dusun Katekan desa Katekan Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

3.2 Desain Eksperimen

Quasi experimental design bentuk Nonequivalent Kontrol Group. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest kontrol group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

Keterangan:

E : kelompok Eksperimen C : kelompok kontrol

O1 : pretest keompok eksperimen O6 : pretest kelompok kontrol X : perlakuan

O2 : posttest kelompok eksperimen O4 : posttest kelompok kontrol O3 : motivasi kelompok eksperimen O5 : motivasi kelompok kontrol

E O1 X O2 O3

(3)

3.2.1 Tahap selama proses penelitian

1. Persiapan, tujuannya adalah untuk menyiapkan segala peralatan seperti persiapan ruangan, media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Pre eksperimental, tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi sebelum diberikan perlakuan.

3. Pelaksanaan, tujuannya adalah untuk mengumpulkan data data yang akan menjadi bahan dari penelitian.

4. Post eksperimental,tujuannya adalah untuk mengetahui hasil dari pembelajaran setelah diberikan perlakuan.

3.2.2 Prosedur penelitian

Adapun prosedur penelitianya adalah sbb:

1. Kondisi Awal

 Guru : Guru menggunakan metode konvensional dan belum menerapkan metode eksperimen

 Siswa : Sibuk bermain sendiri, bercerita sendiri, kurang antusias, terlihat malas, tidak ada umpan balik antara guru dan siswa, nilai yang diperoleh rendah.

2. Tindakan : Menerapkan metode eksperimen

3. Kondisi akhir: Dengan diterapkannya metode eksperimen siswa menjadi antusias, memiliki motivasi yang tinggi, siswa terlihat serius, ada umpan balik antara siswa dan guru, hasil belajar meningkat.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan melalui beberapa tahap, diantaranya:

1. Tahap pendahuluan

 Meminta Izin kepada pihak sekolah  Penjajakan/observasi

 Membuat proposal skripsi

 Mengajukan proposal kepada tim skripsi dan mohon persetujuan judul.  Mengajukan bimbingan proposal skripsi dan konsultasi dengan dosen

(4)

2. Tahap persiapan

 Revisi hasil review proposal

 Memperbaiki proposal berdasarka hasil bimbingan dosen  Meminta ijin riset untuk melakuka penelitian

 Member surat ijin penelitian kepada sekolah

 Mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dalam penelitia (soal pretest, posttest, angket dll).

3. Tahap pelaksanaan  Mengumpulkan data  Mengolah data  Menganalisis data 4. Tahap penyusunan laporan

 Menyusun hasil penelitian

 Berkonsultasi dengan dosen pembimbing  Mengadakan perbaikan/ review

 Mengajukan ujian skripsi 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1. Klasifikasi Variabel

Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu: 1. Variable Independen/bebas (X) sering disebut dengan variable stimulus,

predictor, antecedent. Variable ini adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat). 2. Variable Dependen/terikat (Y1) sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut variable terikat, yaitu variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

(5)

3.3.2. Definisi Operasional Variabel

1. Metode eksperimen yaitu metode pembelajaran yang digunakan di kelas eksperimen di dalam proses pembelajaran.

2. Hasil belajar yaitu nilai dari evaluasi yang diperoleh siswa setelah melakukan proses pembeajaran.

3. Motivasi belajar yaitu rasa keinginan siswa untuk melakukan proses belajar mengajar di kelas.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitasa dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD N katekan 02 Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

2. Sample

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD N Katekan 2.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data. 3.5.1 Teknik Pengumpulan data

Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti menggunakan teknik:

1. Observasi

Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan teknik observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap pertemuan. Observasi dilakukan di kelas V Semester II SD N Katekan 2.

2. Tes

(6)

Tes dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan diterapkannya metode eksperimen pada pelajaran IPA kelas V Semester II SD N Katekan 2.

3. Angket

Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tentang motivasi siswa yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban.. Angket ini diggunaka untuk mendapatkan beberapa informasi tentang motivasi siswa di kelas.

3.5.2 Instrument pengumpulan data 3.5.2.1 Hasil belajar siswa

Instrumen tes yang digunakan untuk pengukuran belajar IPA kelas eksperimen dan kelompok kontrol terdiri dari instrument pretest dan instrument posttest. Jenis yang digunakan tes sumatif berupa pilihan ganda. Kisi-kisi soal untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Kisi-kisi soal prettest IPA kelas V

Standar Kompetensi Kompe Tensi Dasar Materi pembela jaran Indikator Jenis soal Nomor soal 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya 5.1 Menjelas kan pesawat sederhan a yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat Jenis-jenis pesawat sederha na o Mengidentifikasi pengungkit sebagai jenis pesawat sederhana o Mengidentifikasi bidang miring sebagai jenis pesawat sederhana o Mengidentifikasi katrol sebagai jenis pesawat sederhana o Mengidentifikasi roda sebagai jenis pesawat sederhana. Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 15, 20, 21, 27, 33 5, 12, 17, 22, 24, 26, 34 6, 7, 9, 10, 13, 14, 18, 25, 28, 30, 31, 32 8, 11, 16, 19, 23, 29, 35

(7)

Nilai per item = 1 Nilai maksimal =100 Nilai minimal = 10 Format penilaian : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 X 100 35 35 X 100 Kriteria 0-5 : hampir cukup 60-69 : cukup

70-79 : lebih dari cukup 80-89 : baik

90-100 : baik sekali Tabel 3.2

Kisi-kisi soal posttest IPA kelas V

Standar Kompetensi Kompeten si Dasar Materi pembel ajaran Indikator Jenis soal Nomor soal 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model 6.1mendisk ripsikan sifat-sifat cahaya Sifat-sifat cahaya a. Menyebutkan sifat-sifat cahaya b. Membuktikan bahwa cahaya dapat merambat lurus c. Membuktikan bahwa cahaya dapat menembus benda bening d. Membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan e. Membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan f. Membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan menjadi berbagai warna (pelangi). Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda 1,2, 12, 16 14, 23, 33 3, 18, 24, 25 4, 5, 6, 7, 11, 13, 19, 20, 26, 27, 28,29, 34, 35 8, 13, 17, 21, 22, 30 9, 10, 31, 32

Nilai per item = 1 Nilai maksimal =100 Nilai minimal = 10 Format penilaian = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 X 100 = 35 35 X 100 Kriteria 0-5 : hampir cukup 60-69 : cukup

70-79 : lebih dari cukup 80-89 : baik

90-100 : baik sekali

(8)

3.5.2.2 Angket motivasi belajar siswa.

Teknik ini digunakan untuk mengungkap data tentang motivasi belajar siswa dengan dua alternative jawaban.

Mengukur motivasi belajar yang diimaksudkan untuk mengungkapkan data tentang motivasi belajar siswa yang disusun berdasarkan indikator-indikator motivasi yang kemungkinan dijabarkan ke dalam butir-butir angket dan kemudian menjadi instrument.

Angket ini terdiri dari 19 butir pernyataan yang jawabannya dikelompokkan menjadi 4 tingkatan. Pembuatan angket ini memacu dari skala likert. Dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar motivasi dengan menggunakan tehnik notes yaitu pengisian angket. Adapun skor jawaban angket motivasi siswa dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Skor jawaban angket

Jawaban Skor a. Selalu 4 b. Sering 3 c. Kadang-kadang 2 d. Tidak pernah 1 Tabel 3.4

Kisi-kisi Angket motivasi belajar sebelum uji coba

No Aspek Indikator No Item

1 2. Intrinsik a. Perasaan senang b.kemauan c. kecerdasan d. kemandirian Ektrinsik Dorongan dari lingkungan sekitar

a. Senang mengikuti pelajaran IPA b- Senang terhadap guru IPA

c- Kemauan siswa mengerjakan soal-soal IPA d- kemauan siswa mengerjakan PR

e- kemauan siswa memperoleh nilai baik f-kesadaran siswa untuk belajar IPA g-kesadaran siswa untuk mendalami materi h- kesadaran siswa untuk tidak mencontek i-dorongan dari orang tua siswa

j- dorongan untuk berprestasi

k-keinginan untuk mendapat hadiah atau pujian

6, 8, 10 5, 15 12, 16 12, 17,21 11,22,23 4, 13 3, 14, 24 1, 25 7 9,18 2, 19

(9)

Skor tertinggi = 4 X jumlah soal Skor terendah = 1 X jumlah soal Interval

= jumlah skor max – jumlah skor min Jumlah kriteria

Kriteria Penilaian Angket  sangat tinggi  tinggi  sedang  rendah  sangat rendah 3.5.2.3 Observasi Pembelajaran

Observasi dilakukan untuk mengecek metode yang disampaikan guru dan implementasi RPP yang disusun dalam pembelajaran. Lembar observasi dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru lain selama guru kelas lima melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen berlangsung. Adapun kisi-kisi lembar observasi guru pada tabel 3.5 berikut. Tabel 3.5

kisi-kisi observasi pembelajaran

Konsep/variabel Aspek / dimensi Indikator No

Penerapan metode pembelajaran eksperimen 1. Pra pembelajaran

1. Kesiapan guru dalam menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran.

2. Mengatur tempat duduk siswa 3. Menerima kesiapan siswa

menerima pembelajaran. 1 1 1 2. Tahap awal pembelajaran

1. Guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi

1 3. kegiatan inti 1. Guru menjelaskan tentang

eksperimen kepada siswa. 2. Guru menyampaikan

kompentensi (tujuan) yang akan dicapai.

3. Sebelum eksperimen berlangsung guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

4. Masing masing kelompok mengambil alat yang telah disiapkan oleh guru. 5. Guru membahas dan

memastikan siswa memahami langkah-langkah yang harus ditempuh dalam percobaan. 6. Siswa melakukan percobaan di

1 1 1 1 1 1 30

(10)

Skor tertinggi : 5 x 18 = 90 Skor terendah : 1x 18 = 18 Interval

= jumlah skor max - jumlah skor min Jumlah kriteria = 90-18 5 Rentang nilai 75,6 ≤ x < 90 = A sangat baik 61,2 ≤ x < 75,6 = B baik 46,8≤ x < 61,2 = C cukup 32,4≤ x < 46,8 = D kurang 18 ≤ x ≤ 32,4 = E sangat kurang 3.6 Instrumen Penelitian 3.6.1 Uji validitas soal

Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal yang natinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran berlangsung. Untuk menguji kevalidan soal tersebut, maka peneliti

dalam kelompok.

7. Guru mengawasi kegiatan selama siswa melakukan percobaan.

8. Tiap kelompok mencatat hasil percobaan.

9. Di dalam kelompok siswa membuat kesimpulan. 10. Setiap kelompok

menyampaikan hasil percobaan secara klasikal.

11. Selama kegiatan presentasi hasil belajar berlangsung kelompok yang lain mendengarkan, memberi masukan atau bertanya. 12. Guru dan siswa menyimpulkan

dan menkonfirmasi hasil percobaan dari semua kelompok untuk mengecek keakuratan informasi yang disimpulkan dari percobaan.

1 1 1 1 1 1 4. Kegiatan akhir

1. Guru memberikan kesimpulan .dari materi yang telah

disampaikan

2. Guru memberikan evaluasi kepada siswa

1

(11)

mengujicobakan soal tersebut di SD N 3 Katekan kelas V. Uji validitas soal tersebut dibantu dengan SPSS 17.0 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada corrected item total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai. Jika instrumen valid maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) menurut Ali (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) sebagai berikut:

0,00 – 0,20: dianggap tidak ada validitas 0,21 – 0,40: validitas rendah

0,41 – 0,60: validitas sedang 0,61 – 0,80: validitas tinggi 0,81 – 1,00: validitas sempurna,

Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan tolok ukur validitas menurut Gunarsa (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) yang menyatakan bahwa jika besar koefisien korelasi ≥ 0,20, maka item tersebut dianggap valid, sedangkan angka di bawahnya tidak valid. Berdasarkan dua pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan batas validitas menurut Ali.

3.6.2 Uji reliabilitas instrumen tes

Uji realiabilitas instrumen dalam peneltian ini digunakan untuk menguji instrumen soal yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah pembelajaran. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen terlebih dahulu diujikan di kelas uji coba yaitu kelas V SDN 2 Katekan. Uji reliabilitas dalam penelitian dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows. Pengujian reliablitas dengan melihat nilai cronbach’s Alpha. Metode pengambilan keputusan menggunakan teknik alpha menurut George dan Mallery (Pedoman skripsi SI PGSD UKSW, 2009) Sbb: α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi α > 0,9 : relibilitas memuaskan

(12)

3.6.3 Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan bahwa 2 kelas yaitu kelas kntrol dan kelas eksperimen dapat dilanjutkan sebagai subjek penelitian atau tidak. Untuk menentukannya maka dibutuhkan bantuan dari SPSS 17.0. Dari pengujian ini maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas itu memiliki varian yang sama atau tidak. jika memiliki varian yang sama maka dapat dilanjutkan sebagai subyek penelitian.

3.6.4 Uji normalitas

Uji normalitas adalah untuk menguji apakah data yang diperoleh dari populasi berdistribusi normal atau tidak, maka dugunakan uji normalitas. Jika normal maka dapat digunakan untuk subyek penelitian. Untuk pengujiannya menggunakan SPSS 17.0. Jika normal maka signifikasi lebih dari 0,05 (Priyatno, 2010).

3.6.5 Uji tingkat kesukaran soal

Tehnik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah dengan menghitung presentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item soal. Untuk mendapatkan nilai taraf kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus yaitu:

I= B/ N Keterangan

I = indeks kesukaran

B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar setiap butir soal

N= banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Kriteria tolak ukur kesulitan soal Sbb:

0 - 0,30 = soal kategori sukar 0,31 - 0,70 = soal kategori sedang 0,71 - 1,00 = soal kategori mudah

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabka siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Sudjana, 2010: 137). Jadi kriteria soal yang ideal

(13)

adalah soal yang memiliki kriteria tolak ukur kesulitan soal 0,31- 0,70 yaitu soal kategori sedang.

3.6.6 Daya pembeda butir tes

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Soal yang ideal adalah soal yang dapat dijawab oleh anak yang pandai tidak dapat dijawab oleh anak bodoh. Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan persamaan

DP = 𝐵𝐴 𝐽𝐴 -

𝐵𝐵 𝐽𝐵

Dengan DP merupakan indeks daya pembeda.

BA adalah banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab dengan benar BB adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JA merupakan banyaknya peserta tes kelompok atas JB adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah Kriteria indeks daya pembeda adalah sebagai berikut: Tabel 3.6

Daya pembeda butir tes

DP Kualifikasi 0,00 – 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,69 0,70- 1,00 Negative Jelek Cukup Baik Baik sekali

Tidak baik, sebaiknya harus dibuang

3.7 Teknik Analisis Data

Setelah penelitian berlangsung maka Jenis penelitian yang dilakukan adalah berupa eksperimen. Eksperimen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain. Dalam hal ini peneliti mengeksperimenkan suatu metode pembelajaran yaitu metode eksperimen. Pengaruh perlakuan yang dicari adalah terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa.

Jenis data yang terkumpul selama penelitian adalah data pretest dan 34

(14)

posttest serta data hasil angket motivasi siswa. Setelah data terkumpul yaitu pretest dan post test, maka data tersebut kemudian dihitung rata-ratanya/ mean dengan menggunakan Uji t-test. Uji t-tets dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh keberhasilan metode group investigation terhadap hasil belajar siawa.

Analisis data ini digunakan untuk mengetahui keadaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran metode eksperimen serta untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan. Setelah dianalisis maka akan didapatkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

3.8 Indikator kinerja

 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai ≥ 70.

 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan skor angket motivasi ≥ 53,2 (minimal level tinggi).

Referensi

Dokumen terkait

Sutabri mengemukakan “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Proses pemberian insulin secara bertahap tidak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap laju penyerapan glukosa, pada gambar 3 terlihat bahwa konsentrasi glukosa

Pengklasifikasian usaha restoran bintang (bintang 1, bintang 2, &amp; bintang 3), restoran non bintang, dan rumah makan diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang

dibidang dagang. Pembiayaan tersebut termasuk pembiayaan yang paling banyak dijalankan oleh pihak KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi, karena banyak dari mereka adalah para

Berfungsi mengatur dan mengendalikan kegiatan bagian pelayanan keperawatan sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Roemani menuju terwujudnya pelayanan keperawatan yang prima.

Berdasarkan kasus diatas dapat diketahui bahwa pihak kepolisian melakukan tugas dengan memparhatikan bahwa sebuah perkara tindak pidana KDRT tersebut menggunakan pertimbangan

Penelitian bertujuan untuk menentukan takaran kebutuhan hara nitrogen (N) pada jagung hibrida berdasarkan nilai skala Bagan Warna Daun (BWD) pada pertumbuhan fase V9 atau

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan area pujasera lebih banyak dilakukan di pagi hari.Area pujasera selain digunakan untuk kegiatan berniaga, penghuni memanfaatkan