• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN KELOMPOK GURU SANGGAR TARI DHARMO YUWONO 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN KELOMPOK GURU SANGGAR TARI DHARMO YUWONO 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

305

PELATIHAN KELOMPOK GURU SANGGAR TARI DHARMO

YUWONO

1

Okto Wijayanti2 PGSD FKIP

Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK

Pelatihan ini bertujuan untuk mengklarifikasi memberikan pencerahan dan meluruskan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum benar, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi berupa teknik gerak dasar tari (pakem) Bali akan tepat dan benar ketika diajarkan kepada seluruh siswa sanggar tari Dharmo Yuwono dari generasi ke generasi. Metode pendekatan untuk mendukung realisasi program Pengabdian bagi Masyarakat dalam wujud Ipteks ini diwujudkan dalam sebuah bentuk pelatihan teknik gerak dasar (Pakem) Tari Bali yang diperuntukkan bagi guru sanggar tari Dharmo Yuwono yaitu dibatasi kuota maksimal 9 guru. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan November sampai Februari 2016 melibatkan dosen, guru, siswa, dan mahasiswa PGSD UMP. Materi pelatihan teknik gerak dasar (Pakem) tari Bali ini meliputi praktek teknik gerak dasar (pakem) Tari Bali yang meliputi teknik Agem (sikap badan), Tandang (irama), Tangkep (mimik muka). Penjabaran teknik Agem ditunjukkan dengan penjabaran sikap badan mulai dari kepala, leher, bahu, badan, tangan, dan kaki. Tandang dikaitan dengan gerak perpindahan harus sesuai dengan iramanya. Teknik gerak Tangkep dipraktekkan beberapa ekspresi tari Bali, selanjutnya praktek tari Bali dari awal sampai akhir gerakan dengan hitungan dan rasa kendang (Tandang), dengan mengambil salah satu materi tari dasar yaitu tari Pendet. Pose-pose atau sikap gerak Tari yang masih keliru kemudian dievaluasi dan dikoresi. Pelaksanaan kegiatan meliputi : pemaparan materi teknik dasar gerak (pakem) tari Bali, praktek, diskusi tanya jawab, evaluasi dan koreksi. Pada akhir pelaksanaan kegiatan pelatihan teknik gerak dasar tari (Bali), guru akan memperoleh dokumentasi CD sebagai media pembelajaran. Hasil dari kegiatan ini adalah Penguasaan teknik gerak dasar (pakem) tari yang baik dan benar sesuai dengan pakem tari Bali.

KataKunci : Teknik Gerak Dasar (pakem), Tari Bali, dan Sanggar Tari Dharmo Yuwono.

1 Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional Menjadi Guru Inspirator “Kenali dan Kembangkan Kemampuan Intelegensi Emas untuk Indonesia Emas” di Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanggal 30 April 2016.

(2)

306

PENDAHULUAN

Profesi Guru Tari baik di Sekolah Dasar maupun di Sanggar Tari harus memiliki kompetensi penguasaan tari baik secara konsep maupun secara skill ketrampilan yang memadai dengan disertai peningkatan keterampilan karena nantinya keterampilan itu harus ditransfer kepada siswa didiknya baik di Sekolah Dasar sebagai pendidikan formal maupun pendidikan non formal (kursus di sanggar tari).

Sanggar Tari Dharmo Yuwono adalah salah satu sanggar di Kabupaten Banyumas yang berada di daerah Kaliputih, jl Supriyadi I/2 RT 001/01 Kecamatan Purwokerto Wetan, Purwokerto Timur. Tempat ini sebagai panti asuhan,juga digunakan oleh Ibu Kustiyah, ketua Sanggar tari Dharmo Yuwono sebagai tempat latihan tari yang diperuntukkan anak usia Sekolah Dasar. Tingkatan kelas tari dimulai dari tingkat Dasar, dan Terampil.

Data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dengan ketua Sanggaryaitu kegiatan latihan rutin menari di Sanggar Tari Dharmo Yuwono dilaksanakan setiap hari minggu sore. Jumlah siswa pada tahun 2015 ini berjumlah 185 orang. Keseluruhan pelatih tari di sanggar tari Dharmo Yuwono berjumlah 7 orang yang berasal dari Banyumas dengan latar belakang pendidikan lulusan SMKI Banyumas, dan STSI Surakarta. Materi kursus tari di Sanggar Dharmo Yuwono adalah materi tari tetap yang digunakan sebagai pembelajaran tari selama 3 tahun hingga menerima sertifikat 3 buah, melalui materi dasar, terampil dan mahir dengan materi tari Surakarta, Banyumas dan Bali.

Eksistensi Sanggar tari Dharmo Yuwono di wilayah Banyumas sudah tidak diragukan lagu. Guru tari Sanggar Dharmo Yuwono telah banyak mengantarkan siswa-siswanya untuk menjuarai perlombaan tari baik tingkat daerah kabupaten Banyumas maupun tingkat Nasional. Kemampuan baik pemahaman konsep dan pengalaman tari terbatas pada materi Banyumasan, maka pelatih tari di Sanggar Tari Dharmo Yuwono kurang menguasai teknik dasar (pakem) tari Bali. Hal ini diperkuat dengan wawancara dengan Ibu Kustiyah (pimpinan Sanggar) pada hari Senin, 6 Oktober 2015 di Sanggar Tari Dharmo Yuwono mengevaluasi kegiatan pembelajaran kursus tari menegaskan bahwa perlu adanya sebuah pelatihan teknik tari Bali untuk membenahi dan memberikan pencerahan, meningkatkan pemahaman, keterampilan serta pengalaman tari khususnya tari Bali pada guru Sanggar Tari Dharmo Yuwono. Mengingat tari Bali menjadi materi yang selalu diajarkan pada siswa Sanggar tari Dharmo Yuwono pada kelas tingkat terampil.

Hasil pengamatan ketua tim pelaksana pada tahun lalu menjadi juri pada ujian akhir kenaikan tingkat pada kursus tari di Sanggar Tari Dharmo Yuwono melihat hal tersebut sangat perlu menjadi perhatian khusus, karena dapat diamati bahwa masih terjadi kesalahan atau ketidakbenaran transfer ilmu pengetahuan, baik secara konsep maupun ketrerampilan gerak dasar tari Bali

(3)

307

oleh guru khususnya guru tari di Sanggar Tari Dharmo Yuwono. Transfer keterampilan, konsep dasar ilmu pengetahuan yang tidak benar, akan menjadi fatal akibatnya bila tidak ada tindakan untuk memperbaikinya.

Berdasarkan analisi situasi di atas, permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah kurang adanya pengetahuan, keterampilan maupun pengalamangurudalam mengajarkan gerak dasar tari (pakem) tari Bali khususnya tari Pendet sehingga transfer ilmu pengetahuan kepasa siswa menjadi salah. Kesalahan konsep sebuah ilmu khususnya ilmuhal ini apabila dibiarkan akan merusak kualitas sumber daya manusia itu sendiri, bahkan akan berakibat fatal yaitu perolehan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak benar ketika pengetahuan tari tersebut terus diajarkan melalui pembelajaran tari di sanggar dari generasi ke genarasi. Kesalahan penularan atau transfer konsep ilmu pengetahuan tari khususnya pakem tari Bali sebagai pembelajaran di kelas tidak hanya diterima oleh beberap anak, tapi diterima oleh ratusan anak bahkan ribuan siswa Sanggar Tari Dharmo Yuwono apabila dihitung dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun. Mengingat materi tari Bali selalu digunakan sebagai materi pokok pembelajaran tari, di samping tari Gaya Surakarta, Yogyakarta dan Banyumas. Program pengabdian ini dapat menjadi salah satu fasilitas sebagai usaha perbaikan konsep ilmu pengetahuan khususnya dasar gerak (pakem) tari Bali melalui pelatihan kelompok guru Sanggar Tari Dharmo Yuwono ini dapat tereliasasikan.

METODE PENDEKATAN

Metode pendekatan untuk mendukung realisasi program Pengabdian bagi Masyarakat dalam wujud Ipteks ini diwujudkan dalam sebuah bentuk pelatihan Gerak Dasar (Pakem) Tari Bali yang diperuntukkan bagi guru sanggar tari Dharmo Yuwono yaitu dibatasi kuota maksimal 9 guru. Kegiatan pelatihan ini melibatkan dosen, guru, siswa, mahasiswa PGSD UMP. Materi pelatihan gerak dasar (Pakem) tari Bali ini meliputi praktek teknik gerak dasar (pakem) tari Bali yang meliputi teknik Agem, Tandang, Tangkep. Selanjutnya praktek tari Bali dari awal sampai akhir gerakan dengan hitungan, dengan mengambil salah satu materi tari dasar yaitu tari Pendet. Pose-pose atau sikap gerak tari yang masih keliru kemudian dievaluasi dan dikoresi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari kegiatan penerapan Ipteks ini adalah meningkatnya keterampilan, pemahaman dan kemampuan dalam penguasaan teknik gerak dasar (pakem) tari Bali pada guru sanggar tari Dharmo Yuwono. Produk penerapan Ipteks adalah dokumentasi CD sebagai media pembelajaran guru dan siswa sanggar Tari Dharmo Yuwono. Kegiatan pengabdian diikuti oleh 7 guru dan 10 siswa sanggar tari Dharmo Yuwono. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan yang terfokus pada guru dan siswa

(4)

308

sanggar Tari Dharmo Yuwono. Pelatihan ini bertujuan untuk mengklarifikasi memberikan pencerahan dan meluruskan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum benar, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi berupa teknik gerak dasar tari (pakem) Bali akan tepat dan benar ketika diajarkan kepada seluruh siswa sanggar tari Dharmo Yuwono dengan baik.

Pemahaman dan penguasaan teknik gerak dasar (pakem) tari Bali oleh guru sanggar Tari Dharmo Yuwono diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya mengenai keterampilan dalam memebawakan repertoar tari Bali dengan teknik dasar gerak (pakem) yang baik dan benar. Pentingnya penguasaan teknik gerak dasar (pakem) tari Bali adalah teknik dasar ini sebagai pondasi untuk belajar tari Bali pada tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

Pelatihan ini bertujuan khusus untuk mengklarifikasi memberikan pencerahan dan meluruskan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum benar, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi berupa teknik gerak dasar tari (pakem) Bali akan tepat dan benar ketika diajarkan kepada seluruh siswa sanggar tari Dharmo Yuwono dengan baik.

Tujuan kegiatan pelatihan teknik gerak dasar (pakem) tari Bali sebagai berikut :

1. Bagi guru sanggar tari Dharmo Yuwono memperoleh pengetahuan dan wawasan dan klarifikasi maupun perbaikan bentuk teknik gerak (pakem) tari Bali, sesuai pakem tari yang gunakan sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dan sumber daya manusia baik guru maupun siswa sanggar tari Dharmo Yuwono.

2. Guru sanggar tari Dharmo Yuwono memperoleh keterampilan tehnik mengaplikasikan teknik dasar (pakem) tari Bali dengan baik dan benar.

3. Pihak sekolah akan memperoleh rekaman video teknik gerak dasar (pakem) tari Bali sebagai media pembelajaran tari yang dapat digunakan untuk pembelajaran di sanggar tari Dharmo Yuwono.

Pelatihan teknik dasar (pakem) tari Bali yang dilaksanakan di Sanggar Tari Dharmo Yuwono, Kabupaten Banyumas ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman yang rinci mengenai teknik dasar (pakem) tari Bali khususnya tari putri sehingga mampu memperbaiki, meluruskan kesalahan konsep pengetahuan, wawasan, keterampilan khususnya teknik tari Bali sehingga dapat diajarkan dengan benar kepasa siswa sanggar tari Dharmo Yuwono pada khususnya dan siswa di Sekolah Dasar pada umumnya.

2. Menfasilitasi guru di sanggar tari Dharmo Yuwono untuk untuk berapresiasi sehingga dapat memperoleh pengalaman dalam mengikuti kegiatan pelatihan.

(5)

309

Setelah terlaksananya pelatihan kelompok kerja guru sanggar tari Dharmo Yuwono mengenai teknik gerak dasar (pakem) tari Bali, maka dapat disampaikan hasil evaluasi kegiatan sebagai berikut :

1. Guru merasakan manfaat yang banyak dalam klarifikasi dan pelurusan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru yang pada awalnya belum memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai teknik gerak dasar (pakem) tari Bali menjadi mengetahui di mana letak kesalahan yang dilakukan ketika mengajar pada siswa sanggar tari Dharmo Yuwono.

2. Guru memiliki pemahaman yang benar mengenai teknik gerak dasar (pakem) tari Bali.

3. Guru sudah memahami bagaimana bentuk teknik gerak dasar (pakem) tari Bali yang benar dan detail.

Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan dengan baik dan maksimal sehingga mampu memberikan kontribusi bagi kelangsungan ilmu pengetahuan dan keterampilan guru sanggar tari Dharmo Yuwono mengenai bagaimana bentuk teknik gerak dasar (pakem) tari Bali yang benar dan detail.

PENUTUP Simpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa : pelatihan bagi guru-guru sanggar tari Dharmo Yuwono sangat bemanfaat mengingat sebagian guru masih kurang memiliki pengetahuan dan pemahaman serta penguasaann gerak dasar tari terutama teknik tari Bali. Kegiatan pengabdian ini diselenggarakan dengan baik sehingga dapat menfasilitasi dan membantu guru untuk meluruskan ilmu pengetahuan teknologi yang belum benar ketika akan ditransfer kepada seluruh siswa sanggar tari Dharmo Yuwono

Saran

Beberapa saran dalam pelaksanaan pelatihan ini dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Agar pemahaman guru dan keterampilan guru terhadap teknik gerak dasar (pakem) tari Bali dapat dipertahankan bahkan meningkat maka perlu diselenggarakan pemantauan dan pengawasan melalui kegiatan pelatihan teknik tari Bali yang berkesinambungan sehingga teknik tersebut dapat diterapkan pada kemampuan memebawakan repertoar tari Bali jenis apapun, khususnya untk tari Bali putri.

2. Praktek teknik gerak dasar tari (pakem) tari Bali dalam bentuk latihan dan sharing bertukar keterampilan, wawasan, dan pengetahuan masih membutuhkan sarana, maupun bimbingan dan pendampilan secara teratur dan terus-menerus.

(6)

310

DAFTAR PUSTAKA

Bandem, Made. 2004. Kaja dan Kelod Tarian Bali dalam Transisi. ISI Yogyakarta. Caturwati, Endang. 2008. Tradisi sebagai Tumpuan Kreatifitas Seni. Bandung: Sunan

Ambu STSI Press.

Delphie, Bandi. 2005. Program Pembelajaran Individual Berbasis Gerak Irama. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.

Dewan Ahli Yayasan Siswo Among Beksa. 1982. Kawruh Joget Mataram, Dewan Ahli YSAB. Yogyakarta.

Hidayat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari : Pengetahuan Praktis Bagi Guru Seni Tari. Malang : Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Martono, Hendro. 2008. Sekelumit Ruang Pentas (Tradisi dan Modern). Yogyakarta: Cipta Media.

Nuryani, Wenti. 2004. Diktat Teknik Tari. Fakultas Bahasa dan Seni.Program Studi Pendidikan Seni Tari. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sachari, Agus. 2006. Estetika. ITB Press: Bandung.

Soedarsono. 1972. Djawa dan Bali: Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional Di Indonesia. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Jika soal nomor 3, 5, dan 8 harus dikerjakan dan peserta ujian hanya diminta mengerjakan 8 dari 10 soal yang tersedia, maka banyaknya cara seorang peserta ujian memilih soal

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

Sebaiknya pada penelitian selanjutnya menggunakan desain penelitian cohort atau case control untuk memperoleh hasil yang lebih baik dengan mengetahui sebab dan

Perusahaan yang mampu memberdayakan karyawan secara individu dan berkelompok (team work) didalam berbagi pengetahuan maka perusahaan akan mampu menghasilkan kinerja yang

HUBUNGAN ANTARA ADIKSI GAME TERHADAP KEAKTIFAN PEMBELAJARAN ANAK USIA 9-11 TAHUN.

Perbandingan Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis antara Siswa Yang Belajar Melalui Model Problem Based Learning dan Siswa yang Belajar Melalui Model

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh simpulan bahwa: (1) Rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan

Pengaruh Kinerja Akademik Pada Pemilihan Karir Akuntan Publik Pengetahuan mahasiswa mengenai materi kuliah yang telah diajarkan terutama untuk mata kuliah akuntansi keuangan