• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Umum PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Umum PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN

PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

(3)

2 PANDUAN UMUM

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena dengan ijin dan petunjuk-Nya maka panduan umum pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan program Direktorat Bina Khusus Narkotika ini dapat diselesaikan sesuai rencana yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya monitoring dan evaluasi dalam kegiatan suatu organisasi adalah suatu keniscayaan. Monitoring dan evaluasi yang terencana, terarah dan komprehensif akan sangat mendukung kelancaran roda organisasi. Dari monitoring dan evaluasi yang baik pula diharapkan akan dapat dihasilkan suatu analisa dan telaahan yang tajam dan berkualitas untuk kepentingan perencanaan dan kebijakan selanjutnya.

Menyadari akan fungsi strategis dan peran penting dari monitoring dan evaluasi pulalah yang melatarbelakangi disusunnya panduan umum ini, agar dapat menjadi pegangan / acuan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

Kepada semua pihak yag telah membantu penyusunan panduan ini disampaikan penghargaan dan terima kasih yang tidak terhingga. Kritik dan saran juga sangat diharapkan untuk penyempurnaannya, sehingga hasil yang dicapai dapat makin memenuhi harapan yang diinginkan.

Jakarta, Juli 2007

DIREKTUR BINA KHUSUS NARKOTIKA

SIHABUDIN, Bc.IP,SH,MH NIP. 040027916

(5)

4 PANDUAN UMUM

(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... i

Daftar Nama Tim Penyusun ... ii

Daftar Isi ... iii

Panduan Umum Pelaksanaan Monev ... 1

Pendahuluan ... 1

II.Maksud dan Tujuan ... 1

III.Model Monev ... 2

IV.Prosedur Pelaksanaan Monev ... 2

V. Analisis Laporan Bulanan ... 3

VI. Penutup ... 4

LAMPIRAN ... 5

Panduan Pengisian Formulir ... 7

Panduan Pengisian Formulir Laporan ... 11

Profil ... 16

(7)

6 PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAFTAR NAMA TIM PENYUSUN

BUKU MONITORING DAN EVALUASI

Penasehat : 1. Untung Sugiyono, Bc.IP,MM (Dirjen Pemasyarakatan) 2. Soejoto, BcIP,SH,MM (Sekretaris Ditjen Pemasyarakatan) PenanggungJawab : 1. Sihabudin, BcIP,SH, MH (Direktur Binsustik-Ditjenpas)

2. Yen Yerus Rusalam (FHI/ASA)

Editor : 1. Muqowimul Aman,BcIP,SH (Ditjenpas) 2. Henri Puteranto (FHI/ASA)

Kontributor :

1. Dra. Martha Masseleng (Ditjenpas) 2. Endang Susilowati P,SH (Ditjenpas) 3. Dra.Emy Sulistyati (Ditjenpas) 4. Dra.Hj.Herna Lusy,MM (Ditjenpas) 5. Hj. Sriyati,SIP (Ditjenpas)

6. Harto,S.Sos (Ditjenpas)

7. Bambang Mardi Susilo,SH (Ditjenpas) 8. Dr. Nurcholis Masjid (FHI/ASA)

9. Wirawan Nugrahadi (FHI/ASA) 10. Nasrun Hadi (FHI/ASA)

(8)

PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA I. PENDAHULUAN

Sebagaimana diketahui, teori manajemen senantiasa menyebut fungsi controlling sebagai salah satu prinsip manajemen. Hal ini menunjukkan bahwa untuk berjalannya proses manajemen dengan baik dan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan maksimal maka fungsi pengawasan / controlling harus selalu ditegakkan sejalan dengan fungsi-fungsi yang lain.

Di dalam terminologi controlling, terkait di dalamnya fungsi-fungsi monitoring (pemantauan), evaluasi serta pelaporan (reporting) dari suatu kegiatan. Pada gilirannya fungsi-fungsi tersebut diharapkan dapat menghasilkan suatu bentuk kajian, analisa atau telaahan untuk bahan perencanaan selanjutnya. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor : M.75PR.09.02 Tahun 2001 ditetapkan bahwa salah satu tugas pokok dan fungsi Direktorat Bina Khusus Narkotika adalah melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Direktorat Bina Khusus Narkotika.

Kegiatan ini dilakukan untuk memantau pelaksanaan pembinaan narapidana narkotika di Lapas/Rutan seluruh Indonesia, sekaligus mengevaluasi apakah pelaksanaan program sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Hasil monitoring dan evaluasi diharapkan dapat dijadikan bahan yang memadai dan akurat untuk menentukan langkah-langkah perencanaan dan kebijakan lebih lanjut.

Atas dasar alur pikir tersebut di atas, maka Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam hal ini Direktorat Bina Khusus Narkotika memandang perlu adanya suatu panduan umum monitoring, evaluasi dan pelaporan (untuk selanjutnya disebut MONEV) atas pelaksanaan program Direktorat Bina Khusus Narkotika.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Panduan umum ini disusun untuk menjadi acuan atau pegangan dalam pelaksanaan tugas monitoring dan evaluasi di lingkungan Direktorat Bina Khusus Narkotika - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Dengan adanya acuan / pegangan yang jelas diharapkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi (baik langsung maupun tidak langsung) menjadi makin berkualitas, dan pada akhirnya dapat dihasilkan suatu analisa dan telaahan yang tajam dan akurat untuk kepentingan perencanaan dan kebijakan selanjutnya.

(9)

2

PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA

III. MODEL MONEV 1. Langsung

Yaitu monev yang dilaksanakan dengan cara petugas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (cq. Direktorat Bina Khusus Narkotika) datang langsung ke UPT di suatu wilayah yang menjadi tujuan / sasaran monev sesuai dengan surat perintah yang dikeluarkan oleh pimpinan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

2. Tidak Langsung

Yaitu pemantauan kinerja suatu UPT melalui bentuk pelaporan yang dibuat oleh UPT yang bersangkutan secara rutin / berkala, untuk selanjutnya dilakukan analisis atas laporan tersebut.

IV. PROSEDUR PELAKSANAAN MONEV

A. MONEV LANGSUNG

1. Petugas adalah pejabat yang diperintahkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi ke Lapas / Rutan di wilayah tertentu.

2. Sebelum melaksanakan monev ke Lapas/Rutan, petugas tersebut datang ke Kanwil Dep. Hukum & HAM setempat untuk melaporkan : a. Lapas / Rutan yang menjadi tujuan / sasaran monev.

b. Waktu yang diperlukan untuk melakukan monev. c. Lain-lain yang dianggap perlu.

3. Dalam melaksanakan monev petugas dilengkapi dengan : a. Surat tugas / perintah ;

b. Instrumen evaluasi dan laporan pelaksanaan program ;

c. Laporan bulanan Lapas/Rutan yang bersangkutan untuk pengecekan secara langsung terhadap materi / substansi laporan.

d. Checklist untuk bahan konfirmasi ke Kanwil Dep. Hukum & HAM setempat.

4. Selain melaksanakan monev petugas diharapkan dapat menggali dan atau menghimpun saran / masukan yang disampaikan oleh Lapas / Rutan yang bersangkutan

B. MONEV TIDAK LANGSUNG

1. Ada 2 (dua) jenis laporan yang harus disampaikan oleh UPT yaitu : a. Profile Lapas/Rutan

Yang dimaksud profile Lapas/Rutan adalah bentuk dan kondisi Lapas/Rutan yang mencakup tentang :

• Struktur bangunan ;

• Kepegawaian ;

(10)

• Sarana di Lapas/Rutan.

Profile Lapas/Rutan merupakan data dasar yang diperbaharui setiap 1 (satu) tahun sekali.

b. Laporan Bulanan :

Yang dimaksud laporan bulanan adalah laporan mengenai kondisi Lapas/Rutan pada bulan laporan yang mencakup :

ƒƒƒƒƒ Data penghuni ;

ƒƒƒƒƒ Layanan informasi tentang Narkoba dan HIV-AIDS ;

ƒƒƒƒƒ Layanan kesehatan terkait Narkoba dan HIV-AIDS ;

ƒƒƒƒƒ Terapi sosial terkait Narkoba dan HIV-AIDS ;

ƒƒƒƒƒ Persediaan materi pencegahan.

2. Pada tahap awal Form Profile Lapas/Rutan akan dikirim dari Direktorat Bina Khusus Narkotika Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ke Lapas/ Rutan seluruh Indonesia pada bulan Juli 2007 dengan Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

3. Form tersebut harus sudah dikirim kembali ke Direktorat Bina Khusus Narkotika Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 1 (satu) bulan setelah Surat Edaran dan form diterima.

4. Pada tahap selanjutnya Form Profile Lapas/Rutan diharapkan sudah diterima oleh Direktorat Bina Khusus Narkotika Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada bulan Januari setiap tahun melalui faximili no. 021-3524628.

5. Laporan Bulanan Lapas/Rutan diharapkan sudah diterima oleh Direktorat Bina Khusus Narkotika Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada tanggal 10 (sepuluh) setiap bulannya dikirim melalui faximili no. 021-3524628.

6. Pada dasarnya penanggung jawab materi profile maupun laporan bulanan Lapas / Rutan adalah Kalapas / Karutan yang bersangkutan. Namun untuk mempermudah dan memperlancar hal-hal yang memerlukan konfirmasi ataupun informasi langsung, maka penanggung jawab pengisian form laporan adalah :

• Pejabat dibidang pembinaan , untuk di Lapas;

• Pejabat dibidang pelayanan, untuk di Rutan. V. ANALISIS LAPORAN BULANAN :

Analisis laporan bulanan adalah suatu analisa/kajian terhadap laporan-laporan bulanan yang telah dikirim oleh Lapas/Rutan ke Direktorat Bina Khusus Narkotika Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan tujuan :

(11)

4

PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA

ƒ Untuk memberikan informasi/data ke Kanwil Dep. Hukum & HAM dan atau Lapas/Rutan setempat tentang perkembangan situasi kondisi Lapas/Rutan sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran atau pemetaan tentang Lapas / Rutan di wilayah tersebut;

ƒ Untuk memotivasi Lapas/Rutan agar selalu melaporkan kondisi Lapas/Rutan secara akurat dan tepat waktu.

Analisis dibuat oleh Seksi Monev Direktorat Bina Khusus Narkotika Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 10 (sepuluh) hari setelah laporan bulanan diterima, kemudian hasil analisa akan dikirimkan ke Kanwil Dep. Hukum & HAM pada tanggal 20 setiap bulan.

VI. PENUTUP

1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam panduan ini, akan ditetapkan kemudian sesuai kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan.

2. Demikianlah panduan umum pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan program Direktorat Bina Khusus Narkotika -Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Juli 2007

DIREKTUR BINA KHUSUS NARKOTIKA

SIHABUDIN, Bc.IP,SH,MH NIP. 040027916

(12)

LAMPIRAN

1. PANDUAN PENGISIAN FORMULIR

“PROFIL LEMBAGA PEMASYARAKATAN/ RUMAH TAHANAN NEGARA”

2. PANDUAN PENGISIAN FORMULIR LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN / RUMAH TAHANAN NEGARA

3. PROFIL

LEMBAGA PEMASYARAKATAN DAN RUMAH TAHANAN NEGARA

4. LAPORAN BULANAN

(13)

6

PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA

(14)

Panduan Pengisian Formulir

“PROFIL LEMBAGA PEMASYARAKATAN/

RUMAH TAHANAN NEGARA”

A. a Demografi Penjelasan

1 Kantor Wilayah Departemen Hukum & HAM

Diisi nama Propinsi. Contoh: DKI Jakarta

2 Nama UPT Diisi nama Unit Pelaksana Teknis. Contoh: LEMBAGA

PEMASYARAKATAN KLAS I CIPINANG

3 Tahun Berdiri Cukup jelas

4 Kapasitas Diisi kemampuan daya tampung Lapas/Rutan

5 Alamat Diisi Alamat Lengkap Lapas/Rutan 6 Kode pos Cukup jelas

7 Telepon Cukup jelas 8 Faksimili Cukup jelas

B. Struktur Bangunan

1 Luas Tanah Yang dimaksud adalah luas lahan di mana Lapas/Rutan berdiri.

2 Luas Bangunan Yang dimaksud adalah luas

bangunan blok hunian dan kantor 3 Jumlah Blok

a. Blok umum

b. Blok khusus narkotika c. Blok khusus wanita d. Blok khusus anak

Cukup jelas. Apabila dalam

Lapas/Rutan tidak disediakan blok-blok khusus sebagaimana dimaksud, maka pengertian blok bisa

diartikan”kamar”.

4 Kapasitas blok khusus narkotika Cukup jelas, dan mengacu pula pada penjelasan di atas

C. Kepegawaian

1 Jumlah pegawai seluruhnya Cukup jelas 2

3 4 5

Jumlah dokter umum Jumlah dokter gigi Jumlah perawat Jumlah bidan

Yang dimasukkan dalam kolom isian adalah tenaga- tenaga kesehatan yang berstatus sebagai pegawai Lapas/Rutan (bukan tenaga honorer atau yang diperbantukan)

(15)

8

PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA

6 Jumlah Konselor a. Psikologi b. Umum :

Yang dimaksud dengan konselor adalah petugas Lapas/Rutan yang telah mendapatkan pelatihan konselor.

Konselor psikologi adalah konselor yang berlatar belakang pendidikan psikologi dan konselor umum adalah konselor yamg latar belakang

pendidikannya bukan dari psikologi. 7 Jumlah tenaga Manajemen

Kasus

Yang dimaksud adalah petugas Lapas/Rutan yang telah

mendapatkan pelatihan manajemen kasus.

8 Jumlah tenaga

Laboratorium/Analis Kesehatan

Yang dimaksud adalah petugas Lapas/Rutan yang telah

mendapatkan pelatihan tenaga laboratorium/analis kesehatan. 9 Jumlah tenaga Bintal dan Rohani Cukup jelas.

D. Pelatihan

1 Jumlah petugas Lapas/Rutan yang telah mengikuti pelatihan terkait :

Kolom ini diisi jumlah petugas Lapas/Rutan yang telah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan Program Penanggulangan HIV - AIDS dan Penyalahgunaan Narkoba baik yang dilaksanakan oleh Ditjen Pemasyarakatan maupun oleh Instansi lainnya termasuk juga oleh LSM.

a. Narkoba Yang termasuk pelatihan bidang narkoba antara lain pengenalan

jenis-jenis narkoba, latihan adiksi dll.

b. Bimbingan hukum Yang termasuk dalam pelatihan bidang bimbingan hukum antara lain: sosialisasi peraturan perundang-undanngan tentang narkoba, bimbingan bagi tenaga

pembina/penyuluhan narkoba dll. c. Pelayanan sosial Yang termasuk dalam pelatihan

bidang pelayanan sosial antara lain: One Stop Centre, Criminon,

Therapeutic community, BCC/RR, Narcotic Anonymous, Manajemen Kasus

(16)

a. Perawatan kesehatan Yang termasuk dalam pelatihan bidang perawatan kesehatan antara lain

:Konselor, VCT, Tenaga Medis, ,Penatalaksanaan PTRM, Harm Reduction

Sarana di Lapas/Rutan

Sarana yang dimiliki

a. Klinik Umum Cukup jelas b. Klinik gigi Cukup jelas c. Ruang rawat inap Cukup jelas

d. Ruang konsultasi Yang dimaksud adalah ruang yang disediakan khusus untuk kegiatan konsultasi medis dan konseling. e. Kamar obat Cukup jelas

f. Ruang tunggu pasien Cukup jelas g. Ruang laboratorium Cukup jelas h. Ruang isolasi untuk

perawatan penderita putus obat

Adalah ruang khusus untuk

narapidana/tahanan yang mengalami putus obat/sakaw

i. Ambulance Cukup jelas j. Alat kedokteran umum Cukup jelas k. Alat kedokteran gigi Cukup jelas l. Alat lab sederhana Cukup jelas m. Tempat penyimpanan obat

khusus

Yang dimaksud adalah tempat untuk menyimpan obat-obat yang

bersifat khusus seperti obat substitusi / methadon yang disimpan dilemari besi yang terkunci dan obat-obat lain yang perlu disimpan ditempat yang bersuhu rendah. n. Ruang serbaguna Cukup jelas

(17)

10

PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA

(18)

A. DATA PENGHUNI Penjelasan

1 Isi Lapas/Rutan Dalam kolom

laki-laki, isikan jumlah dari seluruh napi laki-laki dan tahanan laki-laki yang ada di Lapas/Rutan yang bersangkutan. Demikian juga untuk kolom perempuan. Jumlah isi Lapas/Rutan baik laki-laki atau perempuan kemudian dirinci sesuai isian-isian berikutnya. Jumlah narapidana narkotika Cukup jelas a. Pemakai :

- Penasun - Non Penasun

Cukup jelas

b. Pengedar Cukup jelas

c. Produsen Cukup jelas

Jumlah tahanan narkotika Cukup jelas a. Pemakai :

- Penasun - Non Penasun

Cukup jelas

b. Pengedar Cukup jelas

c. Produsen Cukup jelas

Jumlah narapidana umum Cukup jelas

PANDUAN PENGISIAN FORMULIR LAPORAN BULANAN

LEMBAGA PEMASYARAKATAN / RUMAH TAHANAN NEGARA

(19)

12

PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA

Jumlah tahanan umum Cukup jelas Jumlah Kasus baru pada bulan ini Untuk laporan

awal yang dimasukkan kolom isian adalah jumlah kumulatif atau jumlah keseluruhan, sedangkan untuk bulan-bulan berikutnya cukup kasus-kasus baru yang ditemukan dalam bulan yang bersangkutan.

a. HIV Cukup jelas

b. AIDS Cukup jelas

c.TBC Cukup jelas

d.IMS Cukup jelas

e.Hepatitis Cukup jelas

Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang meninggal pada bulan ini Untuk laporan awal yang dimasukkan kolom isian adalah jumlah kumulatif atau jumlah keseluruhan, sedangkan untuk bulan-bulan berikutnya cukup kasus-kasus baru yang ditemukan dalam bulan yang bersangkutan.

a. AIDS Cukup jelas

b. TBC Cukup jelas

(20)

d. Pneumonia Cukup jelas

e. Diare Kronis Cukup jelas

f. Penyebab Lainnya Meninggal yang dikarenakan oleh hal-hal selain yang disebut dalam huruf a s/d e.

LAYANAN INFORMASI TENTANG NARKOBA & HIV/AIDS

Penjelasan

Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang mendapatkan layanan informasi dari

-Termasuk dalam layanan informasi adalah : penyuluhan, sosialisasi, pembagian brosur/leaflet dsb. - Untuk laporan awal yang dimasukkan kolom isian adalah jumlah kumulatif atau jumlah keseluruhan, sedangkan untuk bulan-bulan berikutnya cukup jumlah penghuni Lapas/Rutan yang mendapatkan layanan informasi dalam bulan yang bersangkutan. a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cukup jelas b. Petugas Lapas/Rutan Cukup jelas c. Instansi terkait Cukup jelas

(21)

14

PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA

2 Jumlah petugas Lapas/Rutan yang mendapatkan layanan informasi dari

- Termasuk dalam layanan informasi adalah : penyuluhan, sosialisasi, pembagian brosur/leaflet dsb. - Untuk laporan awal yang dimasukkan kolom isian adalah jumlah kumulatif atau jumlah keseluruhan, sedangkan untuk bulan-bulan berikutnya cukup jumlah petugas yang mendapatkan layanan informasi dalam bulan yang bersangkutan. a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cukup jelas b. Petugas Lapas/Rutan Cukup jelas c. Instansi terkait Cukup jelas

C. LAYANAN KESEHATAN TERKAIT NARKOBA &

HIV/AIDS Penjelasan

1 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang dilayani Klinik IMS

Cukup jelas

2 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang dilayani Klinik VCT

Cukup jelas

(22)

4 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang dilayani PMTCT

5 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang dilayani

PTRM/Oral Subtitusi Cukup jelas 6 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang dilayani

terapi IO

Cukup jelas

D. TERAPI SOSIAL TERKAIT NARKOBA &

HIV/AIDS Penjelasan

1 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang mengikuti

Therapeutic Community Cukup jelas 2 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang mengikuti

Terapi Criminon Cukup jelas

3 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang mengikuti

Manajemen Kasus Cukup jelas

4 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang mengikuti

Narcotic Anonymous Cukup jelas

E. PERSEDIAAN MATERI PENCEGAHAN Penjelasan

1 Jenis materi pencegahan yang tersedia Cukup jelas a. Bleaching/pemutih Cukup jelas

b. Kondom Cukup jelas

2 Jenis materi KIE (poster/brosur/CD/Stiker dll) yang tersedia

Cukup jelas

a. Narkoba Cukup jelas

b. HIV/AIDS Cukup jelas

c. TBC Cukup jelas

d. Hepatitis Cukup jelas

(23)

16

PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA

A. 1 2 3 4 5 6 7 8 B. 1 Luas Tanah 2 Luas Bangunan 3 Jumlah Blok Blok umum

Blok khusus narkotika Blok khusus wanita Blok khusus anak

4 Kapasitas blok khusus narkotika

C. Laki-laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D. Laki-laki Perempuan 1 Pelatihan Narkoba Bimbingan hukum Pelayanan sosial ………. Data Demografi Struktur Bangunan Kapasitas : Alamat : ………...…….m2

PROFIL

LEMBAGA PEMASYARAKATAN / RUMAH TAHANAN NEGARA

………. ………. Telepon : Faksimili : Tahun Berdiri : ………...…….m2 Nama UPT :

Kantor Wilayah Departemen Hukum & HAM :

………. ………. ……….orang

Jumlah pegawai seluruhnya

Kepegawaian

Jumlah dokter umum

Jumlah petugas Lapas/Rutan yang telah mengikuti pelatihan terkait : Jumlah Bidan

Jumlah tenaga laboratorium/analis kesehatan Jumlah dokter gigi

Jumlah perawat Jumlah Konselor

Psikologi : Umum :

Jumlah tenaga Bintal dan Rohani Kode pos :

Perawatan kesehatan

(24)

E. Ada Tidak Ada

1

Kepala Lapas/Rutan/Cab Rutan (………..)

NIP :

Sarana di Lapas/Rutan

……….,………/……….. Ambulance

Alat kedokteran umum Alat kedokteran gigi Ruang konsultasi Kamar obat

Ruang tunggu pasien Ruang laboratorium

Ruang serbaguna

Tempat penyimpanan obat khusus. Alat lab sederhana

Ruang isolasi untuk perawatan penderita putus obat Klinik Umum

Klinik gigi Ruang rawat inap Sarana yang dimiliki

(25)

18

PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA

A. DATA PENGHUNI Laki-laki Perempuan

1

Jumlah narapidana Narkotika a. Pemakai

Penasun (Pengguna Napza Suntik) Non Penasun

b. Pengedar c. Produsen

Jumlah tahanan Narkotika a. Pemakai

Penasun (Pengguna Napza Suntik) Non Penasun

b. Pengedar c. Produsen

Jumlah narapidana Umum Jumlah tahanan Umum

2 Jumlah kasus baru pada bulan ini: a. HIV

b. AIDS c. TBC d. IMS e. Hepatitis

3 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang meninggal pada bulan ini: a. AIDS

b. TBC c. Hepatitis

d. Pneumonia (Radang paru-paru) e. Diare Kronis

f. Penyebab Lainnya

B. LAYANAN INFORMASI TENTANG NARKOBA & HIV/AIDS Laki-laki Perempuan

1 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang mendapatkan layanan informasi dari a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

b. Petugas Lapas/Rutan c. Instansi terkait

2 Jumlah petugas Lapas/Rutan yang mendapatkan layanan informasi dari a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

b. Petugas Lapas/Rutan c. Instansi terkait

C. LAYANAN KESEHATAN TERKAIT NARKOBA & HIV/AIDS Laki-laki Perempuan

1 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang dilayani Klinik IMS 2 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang dilayani Klinik VCT 3 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang dilayani ART 4 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang dilayani PMTCT

5 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang dilayani PTRM/Oral Subtitusi Isi Lapas/Rutan

……….. BULAN : ………/……….

LAPORAN BULANAN

(26)

6 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang dilayani terapi IO

D. TERAPI SOSIAL TERKAIT NARKOBA & HIV/AIDS Laki-laki Perempuan

1 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang mengikuti Therapeutic Community 2 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang mengikuti Terapi Criminon

3 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang mengikuti Manajemen Kasus 4 Jumlah penghuni Lapas/Rutan yang mengikuti Narcotic Anonymous

E. PERSEDIAAN MATERI PENCEGAHAN ada/tidak Jml Tersedia

1 a. Bleaching/pemutih b. Kondom 2 a. Narkoba b. HIV-AIDS c. TBC d. Hepatitis e. IMS (………..) NIP :

Jenis materi pencegahan yang tersedia

Jenis materi KIE (poster/brosur/CD/Stiker dll) yang tersedia

……….,………/……….. Kepala Lapas/Rutan/Cab Rutan

(27)

20

PANDUAN UMUM

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA

(28)

K P A OMISI ENANGGULANGAN IDS

Referensi

Dokumen terkait

setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Depok yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, memperdagangkan

Untuk mempermudah pemanfaatan hasil analisis titik impas dinyatakan sebagai harga jual, jumlah daun yang harus diolah, jumlah hektar yang diperlukan dan kebutuhan unit

Data Assay dan COG: Data assay adalah hasil analisis kadar bijih dan Data Assay dan COG: Data assay adalah hasil analisis kadar bijih dan mengetahui jumlah

30 Menurut ketentuan Pasal 1 angka 35 UU-PPLH, yang dimaksud dengan izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau

Selain itu, berdasarkan kajian teoritis dan empiris diperoleh bukti masih adanya ketidakkonsistenan hasil dalam penggunaan variabel leverage, likuiditas, dan

Paschimottanasana dan Adho Mukha Padmasana ) didapatkan hasil p value=<0,001 yaitu p<0,05, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri

Peneliti berkeinginan untuk mengatasi permasalahan absensi tersebut dengan memanfaatkan metode data mining, khususnya metode market basket analysis, untuk mendeteksi

masalah dan membuat keputusan. Meningkatkan kesadaran dalam berperan serta dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai