• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Latar Belakang

B. Norma dan Dasar Hukum

C. Definisi Global dan Detail Standar

D. Maksud dan Tujuan

E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia

F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana

G. Kebutuhan Biaya Pelaksanaan

H. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur

I. Kebutuhan Biaya Pelaksanaan

(4)

A. Latar Belakang

Dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih dan baik ditandai dengan tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan yaitu partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Tentu saja hal ini harus selalu ditingkatkan dan didukung oleh pembenahan sistem manajemen kinerja pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Setiap Unit Kerja diwajibkan untuk melakukan penyusunan laporan kinerja dan laporan keuangan. Laporan kinerja dan laporan keuangan merupakan wujud

pertanggungjawaban atas segala tugas dan kewajiban yang diamanatkan.

Pertanggungjawaban dimaksud selanjutnya dilaporkan kepada pemberi tugas dan wewenang (amanat) melalui suatu media yaitu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Melalui LAKIP, Pemasyarakatan diharapkan dapat mengevaluasi dan memperbaiki kinerja secara berkelanjutan agar bisa bekerja secara efektif, efisien dan ekonomis. Hal tersebut diharapkan agar terdapat kesamaan arah dan tujuan pelaksanaan evaluasi LAKIP di lingkungan Pemasyarakatan dan jaminan terhadap mutu hasil evaluasi LAKIP sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka perlu dilakukan Evaluasi Kinerja Pemasyarakatan.

Pada pelaksanaan Evaluasi Kinerja Pemasyarakatan secara tepat dan bersinergi maka niscaya akan terdapat peningkatan kinerja dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan untuk menunjang tercapainya tujuan Pemasyarakatan yang tertuang di

dalam Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-19.PR.01.01 Tahun

2015 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tahun 2015-2019. Evaluasi Kinerja Pemasyarakatan juga merupakan kegiatan upaya peningkatan kinerja seluruh Satuan Kerja Pemasyarakatan melalui sistem pelaporan kinerja. Oleh karena itu, standar evaluasi dan pelaporan ini dibuat sebagai rancangan dan desain mekanisme evaluasi dan pelaporan kinerja pemasyarakatan yang dapat membantu di dalam proses penyusunan dokumen rencana kinerja, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja sesuai yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

(5)

B. Dasar Hukum

Dalam pelaksanaan pelaporan kinerja yang diselenggarakan oleh masing-masing entitas organisasi diatur dalam :

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme diatur dalam pasal 3 ayat (7) bahwa salah satu asas penyelenggaraan negara adalah asas akuntabilitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kinerja; 2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan

negara disinggung mengenai laporan kinerja terutama dalam Pasal 55 ayat (5) yang menyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai laporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah diatur dengan peraturan pemerintah;

3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah :

a. Terdapat pada BAB II PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA yaitu

Pasal 2. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD, setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan: Laporan Keuangan; dan Laporan Kinerja.

b. Terdapat pada BAB V LAPORAN KINERJA yaitu Pasal 17 (1). Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, berisi ringkasan tentang keluaran dari masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan APBN/APBD.

4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah :

a. Pasal 3 penyelenggaraan SAKIP pada Kementerian Negara/Lembaga

dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas Kinerja secara berjenjang dengan tingkatan sebagai berikut :

a). Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja b). Entitas Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi

c). Entitas Akuntabilitas Kinerja Kementerian Negara/Lembaga

Kementerian Negara/Lembaga yang memiliki instansi vertikal di daerah menetapkan entitas selaku koordinator penyusunan laporan kinerja satuan kerja di wilayah yang bersangkutan.

(6)

Rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja dan reviu dan evaluasi kinerja.

c. Bagian keenam pelaporan kinerja dalam Pasal 18 ayat (1) berbunyi setiap entitas akuntabilitas kinerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan 4, menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Pada ayat (2) berbunyi Laporan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Laporan Kinerja interim dan laporan kinerja tahunan.

5) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019. Pada Matriks Kementerian dan Lembaga menjelaskan tentang Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan yang merupakan tanggung jawab dan acuan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam pelaksanaan capaian kinerja;

6) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM. Diatur dala BAB VI menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam melaksanakan kinerja;

7) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada Lampiran 1 terdapat secara detil petunjuk penyusunan perjanjian kinerja yang merupakan bagian dari mekanisme evaluasi dan pelaporan.

8) Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-19.PR.01.01 Tahun 2015 tanggal 11 Juni 2015 Tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tahun 2015-2019. Terdapat pada Matrik Target dan Pendanaan Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sebagai Turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang dijadikan sebagai indikator tanggung jawab yang perlu diemban oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan;

9) Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-20.PR.01.02 Tahun 2015 tanggal 18 Juni 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Manajemen Kinerja Pemasyarakatan. Pada Diktum KESATU menyebutkan bahwa Pedoman Pelaksanaan Manajemen Kinerja wajib dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja.

(7)

C. Definisi Global dan Detail Standar

1. Standar adalah ketentuan atau karakteristik teknis tentang suatu kegiatan atau hasil kegiatan yang dirumuskan dan disepakati bersama oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai acuan baku bagi kegiatan dan transaksi yang mereka lakukan (Badan Standarisasi Nasional, 2000)

2. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar (Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan)

3. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara/anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBN/APBD) (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

4. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disebut SAKIP adalah rangkaian sistematik dan berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan pengukuran, pengumpulan dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

5. Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU no 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme);

6. Kinerja adalah tampilan obyektif dari kompetensi penilaian berupa nilai kuantitatif dan kualitatif yang diukur mulai dari persiapan kerja, proses kerja dan hasil kerja (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

7. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis dan tujuan program dan kebijakan (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

8. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

(8)

9. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa unit kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil (Sumber Daya Manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari berberapa atau semua jenis sumber daya tersebut (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

10.Program adalah penjabaran kebijakan kementerian negara/lembaga atau SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi kementerian negara/lembaga atau SKPD (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

11.Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur, dengan sasaran/target kinerja yang disusun secara periodik (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

12.Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja program dan kegiatan yang telah direncanakan (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

13.Indikator Kinerja Program adalah ukuran atas hasil (outcome) dari suatu program yang merupakan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu Kementerian Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja/SKPD (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

14.Indikator Kinerja Kegiatan adalah ukuran atas keluaran (output) dari suatu kegiatan yang terkait secara logis dengan indikator kinerja program (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

15.Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

16.Rencana Kinerja adalah proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis;

(9)

17.Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melakukan program atau kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP);

18.Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan (Perpres nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP); 19.Kriteria Penilaian Kinerja adalah Indikator Kinerja Utama yang telah memenuhi

kriteria (Specific, Measurable, Attainable, Time bound, Trackable);

20.Pengukuran Kinerja adalah suatu metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas;

(10)

D. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan standar evaluasi dan pelaporan ini adalah untuk melakukan evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja yang dapat memberikan gambaran pencapaian kinerja serta pemanfaatan hasil evaluasi dalam penyusunan program dan kebijakan Pemasyarakatan agar terdapat kesamaan arah dan tujuan pelaksanaan evaluasi dan jaminan terhadap mutu hasil evaluasi terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Tujuan dari penyusunan standar evaluasi dan pelaporan adalah :

a. Menilai penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemasyarakatan (Sistem AKIP); b. Menilai pelaksanaan program dan kegiatan;

c. Memberikan informasi kinerja organisasi;

d. Memberikan saran dan perbaikan terhadap Sistem AKIP;

e. Memberikan saran dan perbaikan peningkatan kinerja dan akuntabilitas; f. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya;

(11)

E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia

1. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Tabel 1.

Kebutuhan Jumlah dan Pelaksana Evaluasi dan Pelaporan

No Kegiatan Jumlah

Pelaksana

Kompetensi Pelaksana Objek

Pelaksanaan Pendidikan Pelatihan 1. Pengumpulan data kinerja 7 Orang Petugas (1 orang per Direktorat)

Diploma III Komputer,

bimbingan teknis aplikasi manajemen kinerja Data kinerja 2 Mengukur, menganalisa, dan menyusun laporan kinerja 7 Orang Petugas (1 orang per Direktorat) Strata I Komputer, bimbingan teknis aplikasi manajemen kinerja 7 Laporan kinerja yang berisi capaian kinerja (satu laporan kinerja per direktorat)

Kebutuhan petugas untuk Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan adalah:

- 7 (enam) orang petugas (bukan pejabat struktural) untuk melaksanakan pengumpulan data pengukuran indikator dengan pendidikan terakhir minimal Diploma III dan memiliki kemampuan mengoperasikan computer serta telah mengikuti bimbingan teknis aplikasi manajemen kinerja.

- 7 (enam) orang petugas (Kasi/Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan) untuk mengukur, menganalisa, dan membuat laporan kinerja yang diperoleh dari kegiatan pengukuran indikator (pada aplikasi manajemen kinerja) dengan pendidikan terakhir minimal Strata I dan memiliki kemampuan mengoperasikan computer serta telah mengikuti bimbingan teknis aplikasi manajemen kinerja.

(12)

2. Divisi Pemasyarakatan

Tabel 2.

Kebutuhan Jumlah dan Pelaksana Evaluasi dan Pelaporan pada Divisi Pemasyarakatan

No Kegiatan Jumlah

Pelaksana

Kompetensi Pelaksana Objek Pelaksanaan

Pendidikan Pelatihan

1. Verifikasi dan

validasi data isian

input kinerja organisasi oleh UPT di wilayahnya 3 Orang Petugas (Kasubbid, Kabid, dan Kadiv PAS) Strata 1 Kepemimpinan IV/Adum, bimbingan teknis aplikasi manajemen kinerja Verifikasi pada aplikasi manajemen kinerja (memberikan checklist)

Kebutuhan petugas untuk Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan di Divisi Pemasyarakatan adalah:

- 3 (tiga) orang petugas (jabatan struktural) yang melaksanakan verifikasi dan validasi data isian input kinerja organisasi oleh UPT di wilayahnya dengan pendidikan minimal terakhir adalah Sarjana Strata I dan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan serta telah mengikuti bimbingan teknis aplikasi manajemen kinerja.

3. Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan

Tabel 3.

Kebutuhan Jumlah dan Pelaksana Evaluasi dan Pelaporan pada UPT Pemasyarakatan

No Kegiatan Jumlah

Pelaksana

Kompetensi Pelaksana Objek

Pelaksanaan Pendidikan Pelatihan 1. Pengumpulan dan penyajian data kinerja 2 Orang Petugas SMA Komputer, Bimbingan teknis aplikasi manajemen kinerja Data kinerja UPT, Laporan Kinerja (LAKIP) 2. Analisa data kinerja 1 Orang Petugas

Strata I Bimbingan teknis

aplikasi manajemen kinerja Dokumen analisa capaian kinerja tiap standard

(13)

Penjelasan

Kebutuhan petugas untuk Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan di UPT Pemasyarakatan sesuai standar adalah :

- 1 (satu) orang petugas pemasyarakatan melaksanakan pengumpulan, penginputan dan penyajian data kinerja dengan pendidikan minimal terakhir adalah SMA dan memiliki kemampuan mengoperasikan computer serta telah mengikuti bimbingan teknis pengoperasian aplikasi manajemen kinerja sehingga menghasilkan data kinerja yang dapat menggambarkan capaian masing-masing indikator.

- 1 (satu) orang petugas pemasyarakatan atau pejabat struktural yang melakukan analisa data kinerja, dengan pendidikan minimal terakhir adalah Strata I dan telah mengikuti bimbingan teknis pengoperasian aplikasi manajemen kinerja serta memiliki kemampuan melakukan analisa terhadap suatu permasalahan, kondisi atau kejadian sehingga dapat menghasilkan dokumen analisa yang transparan dan akuntabel dari tiap-tiap capaian indikator.

F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana

Tabel 4.

Kebutuhan Sarana dan Prasarana Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan:

No Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan

1 Perangkat Komputer 1 (Unit) Untuk melaksanakan pengumpulan,

pengukuran dan menganalisis data kinerja.

2 Jaringan Internet 1 Mbps Untuk mengakses aplikasi manajemen kinerja

berbasis Web

3 Printer 1 (Unit) Untuk mencetak data kinerja

4 Scanner 1 (Unit) Untuk melakukan scanning data kinerja

sebagai data dukung pelaksanaan standar

Penjelasan

Kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kegiatan evaluasi dan pelaporan :

- Perangkat Komputer digunakan untuk mengumpulkan data kinerja dan membantu dalam proses pengukuran capaian kinerja baik pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Selain itu, perangkat komputer juga dibutuhkan dalam proses analisis terhadap

(14)

capaian kinerja yang telah dihitung oleh aplikasi manajemen kinerja terutamanya dalam pengetikan.

- Jaringan internet dibutuhkan untuk menyampaikan LAKIP Unit Pelaksana Teknis

Pemasyarakatan kepada Divisi Pemasyarakatan dan Direktorat Jenderal

Pemasyarakatan melalui e-mail dan juga untuk akses aplikasi manajemen kinerja berbasis Web.

- Printer digunakan untuk memudahkan penganalisis data dalam memeriksa dokumen LAKIP yang dicetak;

- Scanner digunakan untuk menyiapkan data dukung dalam bentuk softcopy laporan pelaksanaan kinerja dan realisasi anggaran pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.

G. Kebutuhan Biaya Pelaksanaan

Tabel 5.

Kebutuhan Biaya Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan

No Kegiatan Jumlah Kegiatan Kebutuhan Biaya Keterangan 1 Pengumpulan data kinerja

Rapat pembahasan Minimal 1 x rapat Snack @ Rp15.000 per orang

Makan @ Rp35.000 (per kegiatan rapat)

Rapat diselenggarakan oleh operator dan pejabat struktural (UPT PAS / Divisi PAS / Ditjen PAS)

2 Pengukuran data kinerja

Rapat pembahasan Minimal 1 x rapat Snack @ Rp15.000 per orang

Makan @ Rp35.000 (per kegiatan rapat)

Rapat diselenggarakan oleh operator dan pejabat struktural (UPT PAS / Divisi PAS / Ditjen PAS)

3 Analisa dan Penyajian data kinerja

Rapat pembahasan Minimal 1 x rapat Snack @ Rp15.000 per orang

Makan @ Rp35.000 (per kegiatan rapat)

Rapat diselenggarakan oleh operator dan pejabat struktural (UPT PAS / Divisi PAS / Ditjen PAS)

*catatan: Harga sewaktu-waktu berubah menyesuaikan harga standar biaya keluaran kemenkeu

(15)

Penjelasan

Kebutuhan biaya pelaksanaan untuk kegiatan evaluasi dan pelaporan adalah:

1. Pada kegiatan pengumpulan data kinerja yang dilakukan oleh operator penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah membutuhkan minimal 1 (satu) kegiatan rapat pembahasan yang membutuhkan anggaran Snack @ Rp15.000 per orang, Makan @ Rp35.000 (per kegiatan rapat);

2. Pada kegiatan pengukuran data kinerja yang dilakukan oleh operator penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah membutuhkan minimal 1 (satu) kegiatan rapat pembahasan yang membutuhkan anggaran Snack @ Rp15.000 per orang, Makan @ Rp35.000 (per kegiatan rapat);

3. Pada kegiatan analisa dan penyajian data kinerja yang dilakukan oleh operator penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah membutuhkan minimal 1 (satu) kegiatan rapat pembahasan yang membutuhkan anggaran Snack @ Rp15.000 per orang, Makan @ Rp35.000 (per kegiatan rapat).

H. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

Ruang lingkup sistem mekanisme dan prosedur standar evaluasi dan pelaporan meliputi pengumpulan data, pengukuran data kinerja, analisa dan penyajian data terhadap capaian indikator.

1. Pengumpulan data kinerja

Melakukan pengumpulan data kinerja keseluruhan tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Teknik pengumpulan dan pemilahan data kinerja yang dilakukan menggunakan teknik quisioner. Menurut Sugiyono (2013:194), Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik pengumpulan data kinerja ini merupakan rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kinerja pemasyarakatan. Data kinerja yang dikumpulkan dan adalah data kinerja yang mendukung dalam pencapaian indikator

Pengumpulan

Data Kinerja

Pengukuran Data

Kinerja

Analisa dan

Penyajian Data

Kinerja

(16)

yang menjadi tanggung jawab baik di Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

2. Pengukuran data kinerja

Melakukan pengukuran data kinerja dengan cara membandingkan pelaksanaan kinerja (eksisting) dengan standar yang telah ditetapkan. Pengukuran meliputi komponen sebagai berikut :

NO KOMPONEN (bobot)

SUB KOMPONEN (bobot)

1. Input (10%) a. SDM (5%), meliputi : Pemenuhan SDM (2%) dan Kualitas SDM (3%)

b. Sarana Prasarana (3%), meliputi : Pemenuhan Sarpras (2%) dan Kualitas Sarpras (1%)

c. Anggaran (2%), meliputi : Pemenuhan Anggaran (1%) dan Penyerapan Anggaran (1%)

2. Proses (70%) a. Persiapan (20%) b. Pelaksanaan (40%) c. Pelaporan (10%)

3. Output (20%) a. Pencapaian Output (10%) b. Kualitas Output (10%)

3. Analisa dan penyajian data kinerja

Menganalisa hasil pengukuran data kinerja dengan analisis deskriptif berupa pokok permasalahan, argumentasi, kesimpulan, dan rekomendasi atas capaian kinerja yang tertuang dalam aplikasi manajemen kinerja berupa laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP).

I. Jangka Waktu Penyelesaian

1. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

No. Kegiatan Output Waktu

1. Pengumpulan data kinerja Data kinerja 5 Hari kerja 2. Mengukur, menganalisa, dan

membuat laporan kinerja

Dokumen capaian kinerja (LAKIP)

Maksimal 15 hari kerja

(17)

2. Divisi Pemasyarakatan

No. Kegiatan Output Waktu

1. Verifikasi dan validasi data isian input kinerja organisasi oleh UPT di wilayahnya

Data kinerja Maksimal 5 hari kerja

3. Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan

Jangka waktu penyelesaian penyusunan hasil evaluasi dan pelaporan pada program pembinaan dan penyelenggaraan sistem pemasyarakatan disesuaikan dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pada pasal 20 mengamanatkan bahwa pelaporan kinerja disampaikan paling lambat 2 bulan setelah tahun anggaran berakhir kepada Kementerian keuangan, Bapennas, dan Kementerian PAN-RB. Oleh karena itu, mengingat indikator kinerja yang diemban oleh Pemasyarakatan adalah capaian kinerja baik pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sehingga perlu adanya percepatan dalam pelaksanaan evaluasi dan pelaporan capaian kinerja agar laporan kinerja pemasyarakatan dapat disusun.

Berikut ini adalah Standar Operasional Prosedur Teknis pelaksanaan evaluasi dan pelaporan :

No. Kegiatan Output Waktu

1. Pengumpulan data kinerja Data kinerja (sesuai dengan

indikator)

Maksimal 5 hari kerja

2. Analisa data kinerja Dokumen analisis Maksimal 5 hari kerja 3. Penyajian data kinerja Laporan capaian

kinerja (LAKIP)

Maksimal 10 hari kerja

(18)

PENGUMPULAN DATA KINERJA

(19)
(20)
(21)

ANALISA DAN PENYAJIAN DATA KINERJA

(22)
(23)
(24)

PILIHAN JAWABAN A.

I. SUMBER DAYA MANUSIA (5) 1

1 Apakah ada petugas yang melaksanakan pengumpulan dan penyajian data kinerja

a. tidak tersedia

b. tersedia kurang dari 2 orang c. tersedia 2 orang atau lebih 2 Apakah ada petugas yang melaksanakan analisa data kinerja a. tidak tersedia (0)

b. tersedia berjumlah 1 orang atau lebih (1)

2

1 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan pengumpulan data kinerja sudah sesuai dengan standar

a. sudah sesuai standar

b. sudah sesuai standar tetapi belum memahami c. belum sesuai standar

2 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan analisa data kinerja sudah sesuai dengan standar

a. sudah sesuai standar

b. sudah sesuai standar tetapi belum memahami c. belum sesuai standar

3 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan penyajian data kinerja sudah sesuai dengan standar

a. sudah sesuai standar

b. sudah sesuai standar tetapi belum memahami c. belum sesuai standar

4 Apakah petugas pemasyarakatan yang melakukan pengumpulan data kinerja pernah mengikuti diklat untuk optimalisasi pelaksanaan layanan

a. pernah mengikuti diklat

b. pernah mengikuti diklat namun belum menginplementasikannya c. pernah mengikuti diklat namun hanya diklat LAKIP

d. belum pernah mengikuti diklat 5 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan analisa

data kinerja pernah mengikuti diklat untuk optimalisasi pelaksanaan layanan

a. pernah mengikuti diklat

b. pernah mengikuti diklat namun belum menginplementasikannya c. pernah mengikuti diklat namun hanya diklat LAKIP

d. belum pernah mengikuti diklat 6 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan

penyajian data kinerja pernah mengikuti diklat untuk optimalisasi pelaksanaan layanan

a. pernah mengikuti diklat

b. pernah mengikuti diklat namun belum menginplementasikannya c. pernah mengikuti diklat namun hanya diklat LAKIP

d. belum pernah mengikuti diklat 7 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan

pengumpulan data kinerja telah memahami pelaksanaan standar

a. memahami dan mengimplementasikannya b. memahami tetapi belum mengimplementasikannya c. belum memahami

8 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan analisa data kinerja telah memahami pelaksanaan standar

a. memahami dan mengimplementasikannya b. memahami tetapi belum mengimplementasikannya c. belum memahami

9 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan penyajian data kinerja telah memahami pelaksanaan standar

a. memahami dan mengimplementasikannya b. memahami tetapi belum mengimplementasikannya c. belum memahami

10 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan pengumpulan data kinerja telah mendapatkan sosialisasi mekanisme pelaksanaan layanan

a. pernah mendapatkan sosialisasi dan mengimplementasikannya b. pernah mendapatkan sosialisasi dan belum mengimplementasikannya c. belum pernah mendapatkan sosialisasi

INSTRUMEN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN

PERTANYAAN

KUANTITAS (2)

KUALITAS (3) INPUT (10)

(25)

PILIHAN JAWABAN PERTANYAAN

11 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan analisa data kinerja telah mendapatkan sosialisasi mekanisme pelaksanaan layanan

a. pernah mendapatkan sosialisasi dan mengimplementasikannya b. pernah mendapatkan sosialisasi dan belum mengimplementasikannya c. belum pernah mendapatkan sosialisasi

12 Apakah kualifikasi pendidikan petugas pemasyarakatan yang melakukan penyajian data kinerja telah mendapatkan sosialisasi mekanisme pelaksanaan layanan

a. pernah mendapatkan sosialisasi dan mengimplementasikannya b. pernah mendapatkan sosialisasi dan belum mengimplementasikannya c. belum pernah mendapatkan sosialisasi

13 Berapa jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan LAKIP dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir

a. > 5 Orang b. 1-5 Orang c. tidak ada

II. SARANA DAN PRASARANA (3) 1

1 Apakah terdapat komputer untuk melakukan evaluasi dan pelaporan a. ada

b. ada tetapi tidak berfungsi c. menggunakan milik pribadi d. tidak ada

2 Apakah terdapat jaringan internet a. ada

b. ada tetapi tidak stabil (jaringan lemah) c. menggunakan milik pribadi

d. tidak ada

3 Apakah terdapat printer a. ada

b. ada tetapi tidak berfungsi c. menggunakan milik pribadi d. tidak ada

4 Apakah terdapat scanner a. ada

b. ada tetapi tidak berfungsi c. menggunakan milik pribadi d. tidak ada

5 Dalam hal tidak terpenuhinya kuantitas sarana dan prasarana apakah ada upaya lain untuk memenuhi kuantitas tersebut

a. terlaksananya upaya yang optimal b. terlaksananya upaya namun belum optimal c. tidak terdapat upaya pemenuhan kuantitas

2

1 Apakah komputer yang digunakan dapat mengoperasikan aplikasi manajemen kinerja

a. dapat beroperasi dan merupakan aset BMN b. dapat beroperasi tetapi bukan merupakan aset BMN c. tidak mampu (tidak support)

2 Apakah komputer yang digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang tertera dalam standar

a. sudah sesuai dan merupakan aset BMN b. sesuai tetapi bukan merupakan aset BMN c. tidak sesuai tapi beroperasi

d. tidak support

3 Apakah memiliki jaringan internet a. kondisi stabil

b. ada tetapi jaringan tidak stabil

c. ada jaringan internet tapi jaraknya jauh dari kantor d. tidak ada jaringan internet

4 Apakah jaringan internet sudah optimal dalam mendukung pelaksanaan standar a. kondisi stabil dan merupakan aset BMN b. stabil tetapi bukan merupakan aset BMN c. tidak stabil tapi beroperasi

d. tidak support

5 Apakah printer dapat mencetak a. ya

b. tidak

KUANTITAS (1,5)

KUALITAS (1,5)

(26)

PILIHAN JAWABAN PERTANYAAN

6 Apakah scanner dapat beroperasi dengan baik a. dapat beroperasi dan merupakan aset BMN b. dapat beroperasi tetapi bukan merupakan aset BMN c. beroperasi tetapi terkadang tidak beroperasi d. tidak beroperasi

7 Apakah komputer untuk pelaksanaan standar dirawat dengan baik a. setiap minggu dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT b. setiap bulan dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT c. dilakukan pengecekan apabila hanya rusak saja

d. tidak pernah dilakukan pengecekan

8 Apakah printer untuk pelaksanaan standar dirawat dengan baik a. setiap minggu dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT b. setiap bulan dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT c. dilakukan pengecekan apabila hanya rusak saja

d. tidak pernah dilakukan pengecekan

9 Apakah jaringan internet untuk pelaksanaan standar dirawat dengan baik a. setiap minggu dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT b. setiap bulan dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT c. dilakukan pengecekan apabila hanya rusak saja

d. tidak pernah dilakukan pengecekan

10 Apakah scanner untuk pelaksanaan standar dirawat dengan baik a. setiap minggu dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT b. setiap bulan dilakukan pengecekan oleh vendor/jasa service komputer/ tenaga IT c. dilakukan pengecekan apabila hanya rusak saja

d. tidak pernah dilakukan pengecekan

III. ANGGARAN (2) 1. PEMENUHAN (1)

1 Apakah besaran anggaran yang diberikan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan

a. ya b. tidak

2. PENYERAPAN (1)

1 Apakah ketersediaan anggaran pelaksanaan standar dapat diserap secara optimal a. Terserap secara optimal

b. Terdapat sisa anggaran dan di optimalisasikan ke kegiatan lain c. Tidak terserap secara optimal

B. PROSES (70) I. PERSIAPAN (15)

1 Apakah petugas pemasyarakatan telah melakukan koordinasi dengan bagian lain untuk pengumpulan data kinerja

a. sudah berkoordinasi dengan baik dan seluruh bagian mengirimkan kepada petugas b. sudah berkoordinasi dengan baik tetapi data belum diolah dengan baik oleh masing-masing bagian

c. data dikumpulkan oleh petugas secara langsung ke masing-masing bagian tanpa koordinasi 2 Aapakah petugas pemasyarakatan telah mempersiapkan hasil capaian indikator

kinerja untuk melakukan analisa data kinerja

a. capaian indikator kinerja sudah dipersiapkan untuk dianalisis b. capaian indikator kinerja tidak tersedia seluruhnya

c. capaian indikator kinerja sulit untuk dianalisa d. capaian indikator kinerja tidak tersedia 3 Apakah petugas pemasyarakatan telah menentukan format penyajian laporan

kinerja

a. telah menentukan format laporan kinerja seperti tahun sebelumnya

b. telah menentukan format laporan kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri PAN-RB c. telah menentukan format laporan kinerja sesuai dengan instansi lain

4 Apakah petugas pemasyarakatan siap untuk melakukan evaluasi dan pelaporan kinerja

a. sudah siap dan sesuai dengan standar evaluasi dan pelaporan

b. sudah siap akan tetapi pada tahap kegiatan terdapat kendala dalam menganalisa dan evaluasi c. belum siap karena belum pernah mendapatkan pelatihan LAKIP

d. tidak siap

TOTAL

(27)

PILIHAN JAWABAN PERTANYAAN

II. PELAKSANAAN (40)

1 Apakah petugas telah menginput data kinerja melalui aplikasi manajemen kinerja

a. petugas telah melaksanakan

b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan

d. petugas tidak melaksanakan 2 Apakah telah dilakukan verifikasi terhadap data yang diinput pada aplikasi

manajemen kinerja

a. petugas telah melaksanakan

b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan

d. petugas tidak melaksanakan 3 Apakah Ka. Satuan Kerja telah melakukan verifikasi, validasi, dan

penandatanganan pada data kinerja

a. petugas telah melaksanakan

b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan

d. petugas tidak melaksanakan 4 Apakah data kinerja yang diiisi sesuai dengan capaian indikator kinerja a. petugas telah melaksanakan

b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan

d. petugas tidak melaksanakan 5 Apakah petugas telah melakukan analisa terhadap tiap pencapaian kinerja pada

standar

a. petugas telah melaksanakan

b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan

d. petugas tidak melaksanakan 6 Apakah petugas telah mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan terhadap pencapaian standar

a. petugas telah melaksanakan

b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan

d. petugas tidak melaksanakan 7 Apakah petugas telah melakukan rekapitulasi terhadap keseluruhan capaian

pelaksanaan standar

a. petugas telah melaksanakan

b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan

d. petugas tidak melaksanakan 8 Apakah petugas telah menetapkan rekomendasi terhadap penyempurnaan

pelaksanaan standar

a. petugas telah melaksanakan

b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan

d. petugas tidak melaksanakan 9 apakah petugas telah melakukan pemenuhan sarana dan prasarana sebagai

upaya optimalisasi pelaksanaan standar

a. petugas telah melaksanakan

b. petugas telah melaksanakan namun belum memahami sepenuhnya c. petugas belum melaksanakan

d. petugas tidak melaksanakan

III. PELAPORAN (15)

1 Apakah satuan kerja pemasyarakatan telah menyusun laporan kinerja (LAKIP) a. LAKIP telah disusun menggunakan format tahun sebelumnya

b. LAKIP telah disusun sesuai dengan format yang telah ditetapkan Kementerian PAN-RB c. LAKIP telah disusun menggunakan format lainnya

d. belum ada penyusunan LAKIP

2 Apakah substansi LAKIP menggambarkan capaian program yang diemban a. LAKIP telah disusun hanya menggambarkan realisasi anggaran tidak menjelaskan proses kinerja

b. LAKIP telah disusun menggambarkan tugas dan fungsi satuan kerja yang mendukung capaian program, terdapat analisa target dan capaian, analisa standar dengan kondisi yang ada

c. LAKIP hanya berisikan laporan kegiatan d. LAKIP belum disusun

(28)

PILIHAN JAWABAN PERTANYAAN

3 Apakah satuan kerja pemasyarakatan telah menyampaikan LAKIP tepat waktu a. LAKIP telah disampaikan sesuai dengan SOP penyajian data kinerja

b. LAKIP telah disampaikan melebihi waktu yang terdapat pada SOP penyajian data kinerja c. LAKIP belum disampaikan

B. OUTPUT (20)

I. PENCAPAIAN OUTPUT (10)

1 Apakah capaian indikator satuan kerja sesuai dengan target a. Capaian indikator > 70% b. Capaian indikator 60% s.d 70% c. Capaian indikator 50% s.d 60% d. Tidak ada hasil

2 Apakah keseluruhan indikator telah tercapai a. Seluruhnya tercapai b. 80% telah tercapai c. 60% telah tercapai d. Seluruhnya tidak tercapai

II. KUALITAS (10)

1 Apakah Satuan Kerja anda Evaluasi Kinerja (Lakip) telah dinilai oleh APIP? a. Sudah b. Belum 2 Apakah jaringan internet yang tersedia dalam penggunaan aplikasi SDP? a. Sudah b. Belum 3 Bagaimana kualitas hasil Evaluasi Kinerja Satuan Kerja anda menurut APIP? a. Baik

b. Cukup c. Kurang

TOTAL PROSES

Referensi

Dokumen terkait

Peserta diwajibkan untuk menaati semua perarturan/tata tertib yang telah ditentukan oleh panitia selama lomba ber-

Dari hasil wawancara dengan orang tua yang memiliki anak usia 0 – 3 tahun, mereka merasa senang dengan diakannya penelitian ini karena selama ini orang tua tidak pernah

Hasil uji pada alpha 5 % menunjukkan bahwa motivasi, pengawasan dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja, hal ini menunjukkan bahwa

1) Monitor dan catat status neurologis dengan menggunakan metode GCS. Refleks membuka mata menentukan pemulihan tingkat kesadaran. Respon motorik menentukan kemampuan

Penerapan metode dakwah infiltrasi dalam adegan film “Mama Cake” terdapat pada scene 30 yang menggambarkan ketika Rio sedang mengambil air di pancuran tempat wudhu.

Dari data yang telah diolah dan diukur dengan menggunakan proksi discretionary accruals untuk menghitung estimasi akrual tidak normal yang dimiliki oleh suatu

Hasil analisis statistik jumlah konsumsi minuman mencit pada minggu

Puji syukur penulis tujukan kepada Allah subhanahuwata’ala, yang atas rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.Skripsi berjudul