• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTASI INTERNASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKUNTASI INTERNASIONAL"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

i

AKUNTASI

INTERNASIONAL

(2)

ii KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan diktat “Akuntansi Internasional” ini.

Kami sadar bahwa diktat ini masih jauh dari sempurna, dalam penulisan diktat ini masih banyak kekurangan ditinjau dari segi materi, penulisan, dan bahasa. Untuk itu, kritik dan saran yanag membangun dari para pembaca sangat diperlukan demi penyempurnaan di masa mendatang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulisan diktat ini. Semoga diktat ini dapat bermanfaat. Aamiin.

Surakarta, Maret 2017 Penyusun,

(3)

iii SAMBUTAN

(4)

iv DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ... KATA PENGANTAR ... SAMBUTAN ……….. DAFTAR ISI ...

BAB 1 AKUNTANSI INTERNASIONAL ... A. Pendahuluan ... B. Pengertian Akuntansi Internasional ... C. Sejarah Akuntansi ... D. Sudut Pandang Kontemporer ... E. Perbedaan Akuntansi Internasional Dengan Akuntansi Lain ... F. Latihan Soal ...

BAB 2 PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI ... A. Pendahuluan ... B. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Dunia Akuntansi ... C. Dimensi Budaya Nasional ... D. Nilai – nilai Akuntansi ... E. Memudarnya Diversivitas Akuntansi ... F. Memudarnya Diversivitas Akuntansi ... G. Latihan Soal ...

BAB 3 PEMBUKUAN AKUNTANSI KOMPARATIF ...….. A. Pendahuluan ... B. Pengertian Akuntansi Komparatif ... C. Perbedaan Di Dalam Praktik Akuntansi ... D. Klasifikasi Akuntansi ... i ii iii iv 1 1 2 4 5 6 7 7 9 10 12 15 17 18 18 18 19

(5)

v E. Akuntansi Komparatif Eropa ... F. Akuntansi Komparatif Asia ... G. Akuntansi Amerika Serikat ... H. Latihan Soal ...

Bab 4 PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN ... A. Pendahuluan ... B. Perkembangan Pengungkapan ... C. Pengungakapan Laporan Tahunan Di Negara-negara Berkembang ... D. Pendekatan Pengungkapan ... E. Praktik Pelaporan Dan Pengungkapan ... F. Latihan Soal ...

Bab 5 TRANSLASI MATA UANG ASING... A. Pendahuluan ... B. Alasan Translasi Mata Uang Asing ... C. Latar Belakang dan Terminologi ... D. Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang

Asing ... E. Transaksi Mata Uang Asing ... F. Eksposur Valas ... G. Translasi Mata Uang Asing ... H. Metode Translasi ... I. Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi ... J. Latihan Soal ...

Bab 6 AKUNTANSI INTERNASIONAL UNTUK PERUBAHAN HARGA ... A. Pendahuluan ... B. Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Internasional... C. Pengukuran Akuntansi Disesuaikan Inflasi ... D. Dampak Dari Inflasi terhadap Perusahaan ...

20 26 30 31 32 32 33 37 37 41 42 42 43 44 44 45 46 46 48 48 49 49 50 51

(6)

vi E. Inflasi Akuntansi Di Amerika Selatan ... F. Standar Pelaporan Keuangan Internasional ... G. Disklosur Terkait Perubahan Daya Beli ... H. Latihan Soal ...

BAB 7 AKUNTANSI GLOBAL DAN STANDAR AUDIT ... A. Pendahuluan ... B. Manfaat Penggunaan Standar Akuntansi Internasional ... C. Tujuan IFRS ... D. Ruang Lingkup Standar ... E. Standar Akuntansi Internasioanl Dan Konvergensi Global ... F. International Accounting Standards Board (IASB) ... G. International Federation Of Accountant (IFAC) ... H. International Forum On Accountancy Development (IFAD) ... J. Konvergensi Dan Harmonisasi Standar Akuntansi ... K. Beberapa Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penentuan Standar Akuntansi

Internasional ... L. Latihan Soal ...

Bab 8 PERPAJAKAN INTERNASIONAL DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER ... A. Pendahuluan ... B. Pertimbangan Penting Dalam Penetapan Harga Transfer ... C. Tujuan Harga Transfer ... D. Mekanisme Harga Transfer ... E. Praktik Transfer Pricing ... F. Hubungan Istimewa ... G. Metodologi Harga Transfer ... H. Prinsip Arm’s Length ... I. Perusahaan Multi Nasional dan Aspek Pajaknya ... J. Macam-macam Pajak ... K. Perencanaan Pajak Di Lingkungan Internasional ...

52 52 53 54 55 55 56 56 56 57 58 58 58 59 61 65 65 66 67 67 68 69 69 69 70 70

(7)

vii L. Latihan Soal ...

DAFTAR PUSTAKA ...

(8)

1

BAB 1

DIMENSI INTERNASIONAL DARI AKUNTANSI

A. PENDAHULUAN

Akuntansi memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Misalnya, berperan dalam menyediakan informasi bagi pasar modal pasar modal, baik domestik maupun internasional. Semakin mengglobalnya bisnis dan investasi, semakin besar perhatian terhadap akuntansi yang mempunyai dimensi internasional.

Dalam penyebarannya ke seluruh dunia, akuntansi berinteraksi dengan lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara tertentu, sehingga timbul diversitas akuntansi. Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda dengan di negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar negara serta munculnya perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia.

B. PENGERTIAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

Akuntansi Internasional (International Accounting) :

1. Akuntansi yang memfokuskan pada issu / masalah-masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang menjalankan bisnis internasional. 2. Mencakup studi tentang standar akuntansi dan praktek akuntansi di seluruh

negara di dunia, serta membandingkan standar dan praktek akuntansi tersebut pada masing-masing negara.

3. Aspek akuntansi yang dibahas meliputi pelaporan keuangan, penjabaran dan transaksi valas, sistem informasi, perpajakan, sistem evaluasi kinerja, dan audit.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi internasional adalah kegiatan akuntansi yang mencakup wilayah yang paling luas yaitu wilayah internasional dibanding dengan akuntansi lainnya yang mungkin

(9)

2 hanya mencakup suatu wilayah kecil. Sehingga dalam akuntansi internasional perlu sekali dilakukan penyesuaian terhadap beberapa hal seperti bahasa, mata uang, standar akuntansi dan hal-hal lain yang secara tidak langsung juga turut mempengaruhi.

C. SEJARAH AKUNTANSI

Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Sistem pembukuan berpasangan (double entry book keeping), yang umumnya dianggap sebagai embrio akuntansi berawal dari kota-kota di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan ini diperkenalkan oleh Luca Pacioli di dalam bukunya yang berjudul Buku Summa de Arithmatica Geometria Proportioniet Proportionalita pada tahun 1494. Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Praktik bisnis yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir di semua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Inggris. Luca memperkenalkan 3 (tiga) catatan penting yang harus dilakukan:

1. Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.

2. Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.

3. Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system.

Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. Pembukuan ala Italia kemudian beralih ke jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf bisnis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan aparat pemerintahan di Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan

(10)

3 akuntabilitas pemerintah.

Gagasan mengenai akuntansi pembukuan berpasangan mencapai kepulauan Inggris. Perkembangan Inggris menciptakan kebutuhan yang tidak terelakkan lagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan suatu profesi akuntan publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga di seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.

Perkembangan yang sama juga terjadi di tempat lain. Sebagai contoh model akuntansi Belanda di ekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi Prancis menemukan tempatnya di Polinesia dan wilayah-wilayah di Afrika yang ada di bawah pemerintahan Prancis sedangkan kerangka pelaporan sistem Jerman terbukti berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Rusia.

Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke 20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula. Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah perang dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada dunia barat, khususnya di Jerman dan Jepang serta di negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Filipina, Swedia, dan Taiwan.

Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan standard dan praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.

(11)

4 D. SUDUT PANDANG KONTEMPORER

Terdapat sejumlah faktor tambahan yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini berasal dari pengurangan signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi seiring kemajuan teknologi informasi. Beberapa faktor tersebut antara lain:

1. Multi National Companies (MNCs) Growth and Spread (Pertumbuhan dan penyebaran operasi multinasional)

Saat ini, bisnis internasional semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan, atau aliansi strategis. Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi risiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah suatu negara. Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional.

2. Global Competition (Kompetisi global)

Salah satu faktor yang menyumbangkan makin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Dibutuhkannya penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai. Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan, yaitu menggunakan atandar perbandingan yang melampaui batas-batas nasional.

3. Merger and Acquisition Line Borders (Merger dan akuisisi lintas batas) Seiring dengan berlanjutnya trend global atas konsolidasi industri, berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi

(12)

5 bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.

Perhatian utama perusahaan yang akan melakukan akuisisi adalah ketika sedang memberikan tawaran atas target asin adalah sejauh apa faktor earning yang dapat dihasilkan bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.

4. Financial Innovation (Inovasi keuangan)

Manajemen risiko telah menjadi istilah yang popular dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Berdasarkan kondisi keuangan saat ini manajer keuangan perlu menyadari risiko yang mereka hadapi, memutuskan risiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil dari strategi yang diterapkan atau dijalankan, meskipun kemajuan teknologi memungkinkan pergeseran risiko keuangan ke pihak lain.

5. International Capital Market (Internasionalisasi pasar modal)

Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia.

E. PERBEDAAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DENGAN AKUNTANSI LAIN Perbedaan akuntansi internasional dengan akuntansi lain:

1. Dalam akuntansi internasional yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinational company – MNC) yaitu perusahaan yang kantor pusatnya ada di suatu negara namun beroperasi juga di negara-negara lainnya.

2. Operasi transaksi melintasi batas-batas negara.

Kegiatan transaksi operasional yang dilakukan tidak hanya dalam satu wilayah negara, melainkan melintasi berbagai batas negara.

3. Pelaporan ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan. Kembali ke perbedaan nomor 1, dikarenakan dalam akuntansi internasional yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional maka pelaporan juga ditujukan kepada perusahaan yang memiliki kepentingan yang beroperasi di negara lain.

(13)

6 4. Perpajakan Internasional

Hukum perpajakan yang digunakan adalah hukum perpajakan internasional. 5. Transaksi Internasional

Transaksi yang dilakukan perusahaan berorientasi internasional yaitu transaksi yang melibatkan dua atau lebih perusahaan yang berada di negara yang berbeda.

F. LATIHAN SOAL

1. Apa pengertian diversitas akuntansi?

2. Mengapa studi akuntansi internasional menjadi sangat penting?

3. Bagimana akuntansi internasional berbeda dari bidang akuntansi lainnya? 4. Identifikasi faktor-faktor yang memberi kontribusi pada internasionalisasi

akuntansi.

5. Apa yang dimaksud dengan pasar modal global dan apa arti dari perkembangan ini bagi para pelaku pasar modal?

(14)

7

BAB 2

PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

A. PENDAHULUAN

Akuntansi harus memberikan respons terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang ada dalam lingkungan operasinya. Agar dapat mengikuti perhatian masyarakat terhadap lingkungan yang makin meningkat dan perhatian terhadap integrasi perusahaan, akuntan telah menemukan cara untuk mengukur dan melaporkan kewajiban pemulihan kondisi lingkungan dan mengungkapkan praktik pencucian uang dan hal-hal sejenis yang berkaitan dengan kejahatan kerah putih. Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga umum domestik dan internasional yang sangat besar. Akuntasi telah memperluas lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan teknologi informasi yang makin berkembang ke dalam sistem dan prosedurnya. Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisa mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DUNIA AKUNTANSI

Standar dan praktik akuntansi di setiap negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan, dan budaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar-bangsa.

1. Sumber Pendanaan

Di negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika dan Inggris, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan dan dirancang untuk membantu investor

(15)

8 menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait.

2. Sistem Hukum

Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Pada kebanyakan negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi profesional sektor swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum dasar.

3. Perpajakan

Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka akan mengklaimnya dalam keperluan pajak. Oleh karena itu, pajak akuntansi dan keuangan adalah sama. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.

4. Ikatan Politik dan Ekonomi

Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan sejenis. Banyak negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara tersebut atau karena pilihan mereka sendiri.

5. Inflasi

Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.

6. Tingkat Perkembangan Ekonomi

Faktor yang memengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi.

(16)

9 7. Tingkat Pendidikan

Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pendidikan akuntansi yang profesional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu negara secara umum juga rendah.

8. Budaya

Adalah nilai-nilai dan perilaku (attitude) yang digunakan dan di yakini oleh suatu masyarakat atau negara. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara.

C. DIMENSI BUDAYA NASIONAL

Hofstede melakukan penelitian rintisan pada tahun 1970-an guna mendeteksi elemen-elemen structural budaya, terutama elemen-elemen yang paling kuat mempengaruhi perilaku dan situasi kerja organisasi atau institusi.

Hofstede menunjukkan bahwa budaya dapat dijelaskan dalam empat dimensi yaitu :

1. Individualisme versus kolektivisme

Merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung. Isu penting yang dibahas dalam dimensi ini adalah tingkat interdependensi antar individu yang dipelihara oleh masyarakat.

2. Large versus Small Power Distance (Jarak kekuasaan)

Adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima. Isu penting yang dibahas dalam dimensi ini adalah bagaimana masyarakat menangani ketidaksamaan antarorang ketika hal tersebut terjadi.

3. Strong versus Weak Uncertainty Avoidance (Penghindaran ketidakpastian)

Adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti. Isu penting yang dibahas dalam dimensi ini adalah bagaimana masyarakat bereaksi terhadap fakta yang hanya ditentukan oleh waktu dan bahwa masa depan tidak diketahui, serta

(17)

10 apakah masyarakat mencoba untuk mengendalikan masa depan atau mengacuhkannya.

4. Maskulinitas versus feminimitas

Adalah sejauh mana peranan gender dibedakan dan kinerja serta pencapaian yang dapat dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan perhatian. Isu penting yang dibahas dalam dimensi ini adalah cara di mana sebuah masyarakat mengalokasi peran-peran sosial antar pria dan wanita.

D. NILAI-NILAI AKUNTANSI

Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu: 1. Profesionalisme vs statutory Control (Profesionalisme vs pengendalian wajib)

Preferensi terhadap pelaksanaan pertimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.

2. Unifomity vs Flexibility (Keseragaman vs fleksibilitas)

Preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.

3. Conservatisme vs Optimisme (Konservatisme vs optimisme)

Preferensi terhadap ukuran-ukuran laba yang lebih konservatif merupakan hal

yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat terhadap keamanan dan kebutuhan yang dipersepsikan untuk mengadopsi pendekatan

yang hati-hati untuk menangani ketidakpastian peristiwa masa depan. 4. Secrecy vs Transparancy (Kerahasiaan vs transparansi)

Preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan

(18)
(19)

12 E. PENDEKATAN DALAM KLASIFIKASI AKUNTANSI

Klasifikasi sistem akuntansi bermanfaat bagi para pembuat kebijakan dalam menaksir prospek dan problem konvergensi akuntansi internasional.

Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu : 1. Pendekatan Deduktif

Pendekatan Deduktif mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan praktik akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan. Pendekatan ini bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman.

Tiga klasifikasi dalam pendekatan ini adalah:

a. Berdasar Pendekatan Perkembangan Akuntansi 1) Berdasarkan pendekatan makroekonomi

Berdasarkan pendekatan ini, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Misalkan saja, untuk mendorong perkembangan industri tertentu, suatu negara dapat mengijinkan penghapusan pengeluaran modal secara cepat pada beberapa industri tersebut, contohnya negara Swedia.

2) Berdasarkan pendekatan mikroekonomi

Pada pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup dengan mempertahankan modal fisik yang dimiliki dan memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha, contohnya negara Belanda.

3) Berdasarkan pendekatan independen.

Berdasarkan pendekatan ini, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan, dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi, contohnya negara Inggris dan Amerika Serikat.

(20)

13 4) Berdasarkan pendekatan yang seragam.

Pada pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis, dan pendekatan ini digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga, contohnya adalah negara Perancis.

b. Berdasarkan Sistem Hukum

Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara.

1) Common Law Accounting/ Akuntansi hukum umum/ Akuntansi Anglo Saxon/ Akuntansi British-American/ Akuntansi berbasis mikro.

Akuntansi memiliki karakter berorientasi terhadap penyajian wajar, transparasi, dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak (dual reporting system).

2) Code Law Accounting/ Akuntansi hukum kode/ kontinental/ legalistik/seragam secara makro.

Akuntansi memiliki karakteristik berorientasi legalistik, sedikit pengungkapan, dan kesesuaian (sejajar) antara akuntansi keuangan dan pajak (single reporting system).

c. Berdasarkan Sistem Praktik

Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakteristik berorientasi terhadap ”penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh serta pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum umum sering disebut sebagai ”Anglo Saxon”.

(21)

14 Akuntansi ini berawal di Inggris dan kemudian diekspor ke negara-negara seperti Australia, Kanada, Hong Kong, India, Malaysia, Pakistan, dan Amerika Serikat. Akuntansi dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum kode sering disebut ”kontinental”, dan kebanyakan ditemukan di negara-negara Eropa Kontinental dan bekas koloni mereka di Afrika, Asia, dan Amerika.

Perbedaan penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum mengalami banyak permasahan. Ini menyangkut penyesuaian yang dilakukan terhadap pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian. Beberapa masalah diantaranya :

- Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi. - Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum).

- Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti bekerja (kepatuhan hukum).

Isu Penting Perbedaan Penyajian Wajar dan Ketaatan Terhadap Hukum Isu penting yang terjadi saat ini adalah tentang pemberlakuan IFRS sebagau dasar penyajian. Sehingga negara-negara yang belum melakukan penyajian wajar melakukan penyesuaian terhadap laporannya.

Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar. Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi. Akuntansi hukum umum berorientasi pada kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang

(22)

15 dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana ekonomi pemerintah nasional. Setelah tahun 2005, seluruh perusahaan Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan akuntansi penyajian wajar dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan menggunakan IFRS.

2. Pendekatan Induktif

Pendekatan ini menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia. Praktik akuntansi individual dianalisis, pola perkembangan atau pengelompokan diidentifikasi, dan di akhir, penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik, dan faktor-faktor budaya.

F. MEMUDARNYA DIVERSITAS AKUNTANSI

Banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat beberapa alasan yaitu:

1. Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di seluruh dunia. Modal sifatnya makin menjadi makin global, sehingga menuntut adanya standar laporan keuangan perusahaan yang juga diakui secara mendunia. Bagi banyak perusahaan, penyamaan standar laporan keuangan dalam tingkat global akan mengurangi juga biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk melakukan penyesuaian terhadap aturan keuangan yang berbeda-beda, sehingga modal yang dibutuhkan untuk pengeluaran juga dapat berkurang.

2. Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal hal yang umum. Satu set laporan keuangan sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan domestik lokal, sedangkan yang satu lagi menggunakan prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan yang ditunjukkan kepada investor internasional.

3. Beberapa negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sektor swasta yang profesional dan independen. Proses ini membuat proses penetapan standar menjadi mirip dengan proses di negara-negara hukum umum seperti Australia, Kanada,

(23)

16 Inggris, dan Amerika Serikat, dan hal ini dilihat sebagai suatu cara untuk secara lebih aktif memengaruhi agenda-agenda IASB. Poin ini menunjukan bawa kerangka kerja yang lain selain sistem hukum diperlukan untuk mengklasifikasikan akuntansi di seluruh dunia. Masalah lain adalah penggunaan cadangan secara bijak untuk meratakan laba dari satu periode ke periode yang lain. Praktik ini bertentangan dengan penyajian wajar, praktik ini lebih jarang dilakukan di negara-negara dengan penyajian wajar dibandingkan dengan di negara-negara yang menganut kepatuhan hukum. Tentu saja, jika manipulasi semacam ini diungkapakan, investor dapat mengubah pengaruh terhadap laba. Hal ini mungkin tidak dapat terjadi; cadangan sering kali merupakan suatu rahasia. Penyajian wajar dan subtansi mengungguli bentuk merupakan ciri utama akuntansi hukum umum yang dijelaskan.

4. Akuntansi umum berorientasi terhadap kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. Laporan keuangan dibuat untuk membantu para investor dalam menilai kinerja manajemen dan memperkirakan arus kas dan keuntungan di masa depan. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana makroekonomi pemerintah nasional. Jumlah laba dapat juga menjadi dasar pembayaran deviden kepada para pemegang saham dan bonus yang dibayarkan kepada para manajer dan karyawan. Pengukuran dengan standar konservatif memastikan bahwa jumlah nilai yang dibagikan tersebut terbagi secara bijaksana dan sepadan. Pola yang rata dalam laba dari tahun ke tahun berarti pajak, dividen, dan pembayaran bonus akan menjadi lebih stabil. Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunaka dalam laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada di negara-negara yang menganut kodifikasi hukum di mana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar.

(24)

17 G. LATIHAN SOAL

1. Identifikasi dan jelaskan pentingnya delapan faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi.

2. Jelaskan perbedaan antar orientasi penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum, dan identifikasikan di negara-negara yang mana masing-masing orientasi itu menjadi dominan.

(25)

18

BAB 3

AKUNTANSI KOMPARATIF

A. PENDAHULUAN

Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di dalam akuntansi. Hal ini meliputi :

1. Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansiperusahaan dan praktik-praktik pelaporan.

2. Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi darimasing-masing negara.

3. Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktikakuntansi pada pelaporan keuangan.

B. PENGERTIAN AKUNTANSI KOMPARATIF

Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya.

C. PERBEDAAN DI DALAM PRAKTIK AKUNTANSI

Praktik akuntansi berbeda dengan standar akuntansi yang ditentukan Standar akuntasi merupakan hasil dari penetapan standar, meskipun pada praktiknya berbeda dengan yang telah ditentukan oleh standar. Perbedaan ini disebabkan antara lain oleh:

1. Hukuman atas ketidakpatuhan terhadap ketentuan akuntansi resmi, pada kebanyakan negara cenderung lemah dan tidak efektif.

2. Perusahaan secara sukarela boleh melaporkan informasi akuntansi lebih banyak

(26)

19 3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya maka operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik.

4. Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan itu sendiri, bukan untuk laporan konsolidasi.

D. KLASIFIKASI AKUNTANSI 1. Akuntansi Anglo-American

Akuntansi Anglo-American dapat ditemukan di negara-negara di mana Inggris mempunyai pengaruh kolonial yang kuat. Negara-negara ini cenderung untuk memenuhi kebutuhan investor dan relatif kurang konservatif serta lebih transparan daripada negara-negara Latin dan Jerman. Misalnya: Amerika Serikat, Kanada, Australia, Hongkong, India, Irlandia, Kenya, Selandia Baru, Nigeria, Singapura, Afrika Selatan, dan Malaysia.

2. Akuntansi Latin

Akuntansi Latin cenderung relatif lebih konservatif dan sekretif dibandingkan dengan negara Anglo-American.

Misalnya: Brasil, Chili, Kolombia, Meksiko, Peru dan Uruguay. 3. Akuntansi Asia

Negara-negara di Asia mempunyai kultur yang cukup berbeda dengan kelompok Anglo-American, Nordic, Germanic, dan Latin. Akuntansi di Asia relatif konservatif dan sekretif dibandingkan dengan negara-negara Anglo- American.

Misalnya: Indonesia; India, Pakistan, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Philipina

4. Akuntansi Nordic

Akuntansi di negara-negara Nordic dalam hal-hal tertentu mirip dengan negara-negara Anglo-American, tetapi terdapat beberapa pengaruh penting Jerman, khususnya mengenai perpajakan. Akuntansi Nordic menjadi kurang konservatif dan lebih transparan daripada di Jerman dan beberapa negara Latin, tetapi tidak sebanyak di kelompok negara-negara Anglo American. Misalnya: Belanda, Denmark, Swedia, Finlandia, dan Norwegia.

(27)

20 5. Akuntansi Germanic

Kelompok negara-negara Germanic berbeda secara signifikan dari kelompok Anglo Amerika dan Nordic. Pengaruh hukum perusahaan dan perpajakan adalah yang tertinggi. Kelompok Germanic termasuk Jerman dan Austria sama halnya dengan Israel dan Swiss. Akuntansi Germanic juga dipengaruhi oleh Prancis, dan Jepang.

Misalnya: Jerman, Austria, Israel, dan Swiss. 6. Akuntansi Eropa Timur

Akuntansi Eropa Timur secara historis didasarkan pada konsep social mengenai ekonomi terencana. Dengan demikian, akuntansi mereka mengarah ke kebutuhan otoritas pajak dan hanya sedikit berfokus pada pencerminan laba perusahaan.

Misalnya: Polandia dan Rusia.

E. AKUNTANSI KOMPARATIF EROPA

Bahasan akuntansi komparatif Eropa adalah berfokus pada lima anggota Uni Eropa (EU): Republik Ceko, Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris. Perancis, Jerman, dan Belanda merupakan anggota asli Masyarakat Ekonomi Eropa ketika organisasi tersebut didirikan pada tahun 1957. Inggris bergabung pada tahun 1973. Keempat negara ini memiliki ekonomi yang berkembang pesat dan merupakan rumah bagi banyak perusahaan multinasional terbesar dunia. Keempat negara tersebut merupakan pandiri IASB.

1. IFRS Dalam Uni Eropa

Dalam Uni Eropa terdapat kecenderungan dalam laporan keuangan berupa kewajaran dalam penyajian, setidaknya bagi laporan keuangan gabungan. Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005. Untuk memahami akuntansi di Eropa, seseorang harus bisa memahami IFRS dan persyaratan akuntansi setempat.

(28)

21 2. Prancis

Prancis mengadopsi IFRS, berlaku mulai 2005 bagi perusahaan terdaftar . Ciri utama pelaporan di Prancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstentif dan detail. Undang-undang perpajakan juga sangat mempengaruhi akuntansi di Perancis. Pengeluaran bisnis bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dibukukan dan dituliskan dalam laporan keuangan tahunan.

Perusahaan Prancis harus melaporkan hal-hal berikut ini: a. Neraca

b. Laporan laba rugi

c. Catatan atas laporan keuangan d. Laporan direktur

e. Laporan auditor

Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan sosial, yang keduanya merupakan ciri khas dari Prancis. Patokan Akuntansi:

Perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar men

gikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung penghasilan wajib pajak. Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi diperbolehkan, tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktiknya.

Di Prancis terdapat lima organisasi yang terlibat dalam proses penetapan standar yaitu:

a. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)

CNC terdiri dari atas 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawai sipil, dan atasan, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok

(29)

22 sektor swasta lainnya. Tergabung dengan kementrian Ekonomi dan Keuangan, CNC mengeluarkan peraturan dan rekomendasi pada masalah-masalah akuntansi dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjalankan peraturan tersebut. CNC mengkonsultasikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan regulasi, tapi tidak memiliki kekuatan pengaturan atau pelaksanaan. Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otorisasi pengaturan yang luwes dan cepat untuk standar akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998. CRC mengubah peraturan dan rekomendasi CNC menjadi rekomendasi regulasi yang mengikat. Di Prancis profesi akuntansi dan audit telah lama terpisah. Akuntan dan auditor Prancis diwakili oleh dua badan, OEC dan CNCC, walaupun adanya kesamaan dalam keanggotaannya. Sebenarnya, 80% dari akuntan Prancis yang baik memenuhi persyaratan untuk keduanya.

b. Comita de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)

c. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan) d. Orde des Expert – Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)

e. Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional).

3. Jerman

Jerman mengadopsi IFRS, berlaku mulai 2005 bagi perusahaan terdaftar. Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan, untuk tujuan konsolidasi, seluruh perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi dan penilaian yang sama.

Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir Perang Dunia ke II. Pada masa itu. Akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan seksional. Commercial Code menetapkan beragam prinsip tentang “pembukuan rapi”, dan audit yang mandiri hampir tidak selamat dari perang. Pada awal tahun 1970-an, Uni Eropa mulai mengeluarkan perintah

(30)

23 penyelarasannya, di mana negara-negara anggotanya diwajibkan untuk menggabungkan diri dengan undang-undang nasionalnya. Undang-undang perpajakan juga sangat menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan menyatakan bahwa pengahasilan kena paja ditentukan oleh apa pun yang dibukukan dalam catatan keuangan sebuah badan usaha. Karakteristik selanjutnya adalah ketergantungan pada keputusan undang-undang dan pengadilan. Tidak ada lagi yang memiliki kekuasaan mengikat atau otoritatif. Di Jerman terdapat lima organisasi yang terlibat dalam proses penetapan standar yaitu:

a. German Accounting Standards Committee atau GASC, atau dalam bahasa Jerman, Deutsches Rechnungslegungs Standards Committee atau DRSC (Otoritas penyusun standar Jerman)

b. Financial Accounting Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).

c. Financial Reporting Enforcement Panel atau FREP (Dewan sektor swasta) d. Federal Financial Supervisory Authority (Dewan sector public)

e. Wirtschaftsprufer atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan) 4. Republik Ceko

Akuntansi di Ceko dipengaruhi oleh Hukum Komersial, Undang-undang Akuntansi, dan keputusan Kementrian Keuangan. Bursa efek memiliki pengaruh yang kecilUndang-undang dan praktik akuntansi Republik Ceko lebih menyesuaikan dengan standar Barat yang menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union Directives.

Organisasi yang terlibat dalam proses penetapan standar yaitu: a. Accountancy Act: menentukan persyaratan untuk akuntansi.

b. Fourth and Sevent Directives dari Uni Eropa: menetapkan penggunaan daftar perkiraan untuk pembukuan catatan dan penyusunan laporan keuangan.

c. Czech Securities Commission: bertanggung jawab mengawasi dan memantau pasar modal.

d. Act on Auditors: mengatur proses audit.

e. Chamber of Auditors: mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian dan menertibkan auditor, penyusunan standar audit dan regulasi praktik

(31)

24 audit seperti format laporan audit.

5. Belanda Inggris

Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan keuangan ynag cukup bebas tapi stansar praktik professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan sebuah negara hukum, namun akuntansinya diorientasikan kea rah keawajaran penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah. Lebih lanjut lagi, orientasi kewajaran dikembangkan tanpa adanya pengaruh kuat dari bursa saham.

Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan sebuah negara hukum, namun akuntansinya diorientasikan ke arah kewajaran penyajian. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah. Akuntansi di Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis. Akibatnya banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan untuk topik-topik akuntansi dan khususnya pada pengukuran akuntansi. Akuntan Belanda juga mau menerima pemikiran asing. Belanda merupakan penyokong awal dari standar internasional untuk akuntansi dan laporan keuangan, dan laporan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang bisa diterima.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi:

Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statement pada tahun 1970. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program perubahan yang ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian diperkenalkan untuk menggambarkan keselarasan undang-undang perusahaan yang akan datang dalam Uni Eropa. DASB merupakan organisasi swasta yang didanai oleh bantuan dari komunitas bisnis dan profesi audit. Aktifitasnya diatur oleh Foundation for Annual Reporting (FAR). Authority for the Financial Markets (AMF) Belanda mengawasi operasi bursa saham. Eterprise Chamber, sebuah dewan khusus yang berhubungan dengan High Court of Amsterdam, merupakan sebuah keistimewaan khusus dari sistem Belanda dalam melaksanakan kepatuhan

(32)

25 persyaratan akuntansi. Audit merupakan sebuah profesi dengan aturan sendiri di Belanda. Dewan pengaturnya adalah Netherlands Institute of Registeraccountants(NIvRA), yang memiliki sekitar 14.000 anggota.

Laporan Kaeuangan:

Kualitas laporan keuangan Belanda sangat tinggi. Laporan keuangan yang menurut undang-undang harus disimpan di Belanda, tapi Inggris, Prancis, dan Jerman juga bisa memakainya, laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Catatan

4. Laporan direktur

5. Informasi lain yang sudah ditentukan

Laporan keuangan tahunan harus dipresentasikan pada dasar perusahaan induk dan gabungan.

Pengukuran Akuntansi:

Walaupun metode akuntansi penyatuan kepentingan untuk penggabungan bisnis diperbolehkan dalam keadaan-keadaan tertentu, metode ini jarang digunakan di Belanda. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan penghitungan, seseorang akan mengira bahwa ada kesempatan untuk memanipulasi penghasilan. Selain itu, ada fleksibilitas dalam penyertaan obligasi masa depan yang mungkin ada.

Organisasi yang terlibat dalam proses penetapan standar yaitu: a. Company law – Act on Annual Financial Statements

b. Dutch Accounting Standards Board ( DASB )

Mengeluarkan pedoman generally acceptable accounting standards c. Enterprise Chamber

Meningkatkan kepatuhan terhadap persyaratan akuntansi d. Netherlands Institude of Register Accountants ( NIvRA )

(33)

26 F. AKUNTANSI KOMPARATIF ASIA

1. Jepang

Jepang menganut code law. Jepang merupakan negara tradisional dengan akar budaya yang sangat kuat. Pasar saham di Jepang signifikan, tetapi tradisi akuntansinya lebih mengutamakan kebutuhan informasi kreditur dan otoritas pajak. Pemerintah telah menjadi pengaruh utama dalam segala aspek akuntansi di Jepang.

Institusi pemerintah terlibat secara langsung dalam pengaturan standar akuntansi. BADC, yang mana menetapkan Standar Akuntansi Keuangan untuk perusahaan Bisnis, adalah sebuah badan advisor dengan MOF. MOF bertanggung jawab untuk hukm sekuritas dan perdangangan. Di sisi lain, menteri hukum bertanggungjawab terhadap aplikasi dari Peraturan Perdangangan. Dengan sistem akuntansi di bawah yuridikasi dua institusi pemerintah, di mana tidak ada penyatuan pendekatan ke arah regulasi. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi :

a. Hukum Komersial.

Diatur oleh kementerian Kehakiman (MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar. Dikembangkan dari hukum komersial Jerman, hukum yang awal di berlakukan pada tahun 1980, tetapi baru dilaksanakan tahun 1899. b. Undang-undang Pasar Modal (SEL).

Diatur oleh Kementerian Keuangan. Undang-Undang Pasar Modal dibuat berdasarkan Undang-undang Pasar Modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh AS selama masa pendudukan setelah perang dunia II.

c. Undang-undang Pajak Penghasilan Perusahaan.

Dewan Pertimbangan Akuntansi Usaha (BADC) merupakan lembaga penasehat khusus bagi kementerian keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi sesuai dengan SEL. BADC dapat dikatakan merupakan sumber utama PABU di Negara Jepang

(34)

27 sekarang ini. Tetapi BADC tidak dapat mengeluarkan standar yang berbeda dengan hukum komersial.

Laporan Keuangan:

Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham yang berisi :

a. Neraca

b. Laporan laba rugi c. Laporan usaha

d. Proposal atas penentuan penggunaan (apropriasi) laba di tahan e. Skedul pendukung

Pengukuran Akuntansi:

Hukum komersial mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi, perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya. Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.

Meskipun metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas digunakan untuk mencatat usaha patungan.

Regulasi akuntansi mendasarkan pada 3 hukum (a triangular legal system) : a. The Commercial Code

b. Te Securities and Exchange Law c. The Corporate Income Tax Law 2. Indonesia

Semula sistem akuntansi Indonesia didasari oleh sistem akuntansi Belanda sebagai hasil dari pengaruh Belanda di negeri ini. Tetapi, ikatan antara kedua negara rusak pada pertengahan tahun 1900. Indonesia berubah mengikuti

(35)

28 praktik akuntansi AS. IAI didirikan pada tahun 1959 untuk membimbing akuntan Indonesia. Pada tahun 1970 IAI membuat kode dan diadopsi oleh prinsip dan dasar akuntansi berdasarkan GAAP Aspada waktu itu. Sistem akuntansi Indonesia berfokus kepada informasi yang dibutuhkan oleh investor diatas permintaan pemerintah. Pada tahun 1974, IAI membuat komite standar akuntansi keuangan untuk membuat standar keuangan. Pada tahun 1994, komite standar akuntansi keangan direkonstruksi sebagai aturan standar akuntansi yang lebih independen atas IAI, sekarang DSAK bekerja untuk mengharmonisasi standar akuntansi indonesia dengan IFRS. Dengan telah dideklarasikannya program konvergensi terhadap IFRS ini, maka pada tahun 2012 seluruh standar yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI mengacu kepada IFRS dan diterapkan oleh entitas.

Indonesia menganut sistem code law, dan penyajian laporan keuangannya adalah untuk “penyajian wajar” bukan untuk “kebenaran dan kewajaran” 3. Cina

Cina merupakan negara yang berpenduduk terbanyak di dunia, sehingga perusahaan–perusahaan yang datang dari seluruh dunia berkeinginan untuk melakukan bisnis dengan cina dan perkembangan akuntansi merupakan bagian yang penting dari perubahan struktural yang terjadi di perekonomian Cina.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi:

Komite Standar akuntansi Cina bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi. Proses penetapan standar ini mencakup pembagian tugas melakukan penelitian kepada sejumlah gugus tugas. Anggota CASC terdiri dari para ahli yang berasal dari kalangan akademisi, dan kelompok – kelompok utama lainnya yang berhubungan dengan perkembangan akuntansi di Cina. CASC telah menerbitkan standar akuntansi terhadap masalah – masalah seperti laporan arus kas, restrukturisai utang, pendapatan, transaksi nonmoneter, kontijensi dan sewa guna usaha

(36)

29 Peraturan dan Pembinaan akuntansi:

a. Cina mulai mengembangkan perekonomian pasar, dan sejak 1 Juli 1993 diterbitkan Accounting Standard for Business Enterprises (ASBE).

b. Th 2005, semua perusahaan di Cina wajib menggunakan ASBE sebagai standard pelaporannya.

c. Sedangkan untuk auditornya, Cina membentuk CICPA yang mengatur syarat menjadi seorang CPA.

Laporan keuangan terdiri dari : a. Neraca

b. Laporan laba Rugi c. Laporan Arus kas

d. Catatan atas laporan keuangan e. Penjelasan kondisi keuangan

Laporan tambahan diwajibkan untuk mengungkapkan penurunan nilai aktiva, perubahan direktur permodalan daan penyisihan laba. Laporan keuangan harus dikonsolidasikan, bersifat komparatif, dalam bahasa Cina dan dinyatakan dalam mata uang Cina, renmibi. Laporan keuangan tahunan harus diaudit oleh seorang CPA Cina.

4. India

Pada tahun 50-an, lebih dari 50% penduduk India berada dalam kemelaratan. Walau bagaimanapun India telah meningkatakan taraf ekonomi secara signifikan dalam dekade terakhir ini. Tidak hanya tingkat kemiskinan yang telah berkurang, tetapi pertumbuhan ekonomi telah meningkat dan berbagai macam indikator sosial telah meningkat seperti harapan hidup dan melek huruf.

Karena yang diterapkan di India berasal dari Inggris, standar akuntansinya memusatkan pada kebutuhan informasi daripara investor. Pada tahun 1949, ICAI (Institute of Chartered Accountants in India) dibentuk sebagai organisasi nasional dari akuntan yang telah terdaftar di India. Kemudian ASB (Accounting Standard Board) didirikan untuk merumuskan standard akuntansi untuk membantu dewan ICAI dalam menciptakan dan merubah

(37)

30 standar akuntansi di India. ICAI adalah anggota penuh dari IFAC (International Federation of Accountants) dan diharapkan untuk memajukan IFRS (International Financial Reporting Standards) dalam mencapai harmonisasi internasional. Seperti contohnya, ASB memberikan pertimbangan terhadap IAS (International Accounting Standards) dan IFRS yang diterbitkan oleh IASB (international Accounting Standard Board) dan mencoba untuk mengimplementasikannya dalam standar mereka sampai batas yang memungkinkan, mengingat keadaan di sekitar India.

Peraturan dan Pembinaan Akuntansi:

Sumber utama standar Akuntansi Keuangan di India adalah undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Th 1949 dibentuk Institute of Chartered Accountans of India, yang bertanggung jawab mengambangkan standar akuntansi keuangan India. Th 2006, pemerintah mengumumkan untuk memperkenalkan peraturan baru, yaitu IFRS, dan institusi akuntansi menanggapi kemungkinan tersebut dengan mempelajari penerapan IFRS secara utuh di India.

Laporan Keuangan meliputi: a. Neraca

b. laporan penghasilan c. laporan arus kas d. kebijakan akuntanasi e. catatan-catatan

G. AKUNTANSI AMERIKA SERIKAT

Sistem akuntansi di Amerika Serika sangat mirip dengan di Inggris, mungkin ini sebagai dampak dari sejarah dan hubungan investasi diantara kedua negara tersebut. Di Amerika Serikat, akuntansi lebih fokus pada perusahaan besar dan ketertarikan investor, kebutuhan kreditor dan pengguna yang lainnya. Informasi yang relevan untuk kebutuhan bisnis adalah subyek puncak untuk batasan kemampuan kembali. Pasar sekuritas berpengaruh dominan terhadap peraturan akuntansi di Amerika Serikat.

(38)

31 Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum mengenai penerbitan laporan keuangan. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum negara bagian dimana setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri.

Secara umum hukum ini berisi ketentuan atas pencatatan akuntansi dan penerbitan laporan keuangan secara periodik. Terdapat pula prinsip – prinsip yang diterima secara umum/ GAAP yang terdiri dari seluruh standar, aturan dan regulasi akuntansi keuangan.

Komponen Laporan keuangan perusahaan meliputi: 1. Laporan manajemen (Report of management)

2. Laporan auditor independen ( Report of independent auditors)

3. Laporan keuangan utama (laporan laba – rugi, neraca, laporan arus kas, laporan laba komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham)

4. Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan (Management discussion and analysis of results of operations and financial condition)

5. Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan (Disclosure of accounting policies)

6. Catatan atas laporan keuangan (Notes to financial statements)

7. Perbandingan data keuangan tertentu selama lima sepuluh tahun (Five or ten year comparison of selected financial data)

8. Data kuartalan terpilih (Selected quarterly data)

H. LATIHAN SOAL

1. Bagaimana pelaporan keuangan diwajibkan di negara: Prancis, Jerman, Republik Ceko, Belanda, dan Inggris.

2. Bagaimana pelaporan keuangan diwajibkan di negara: Jepang, Indonesia, Cina, India, dan Amerika Serikat.

(39)

32 BAB 4

PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

A. PENDAHULUAN

Pasar ekuitas semakin memiliki posisi penting dalam perekonomian nasional dan investor perseorangan menjadi semakin aktif dalam pasar-pasar tersebut. Akibatnya, pengungkapan public, perlindungan terhadap investor, nilai pemegang saham dan bentuk tata kelola perusahaan yang didorong oleh pasar saham semakin penting. Dengan demikian, meskipun praktik pengungkapan sangat berbeda-beda dari suatu Negara dengan Negara lain, perlahan mulai timbul kemiripan.

B. PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN

Di kebanyakan Negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa Negara pasar yang berkembang), kepemilikan saham masih tetap sangan terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Struktur yang ada ditujukan untuk melindungi manajemen yang berkuasa. Bank dan kalangan dalam lainnya (seperti anak perusahaan dan kelompok pemegang saham yang saling memilik) menetapkan disiplin perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.

Sumber utama tekanan untuk meningkatkan pengungkapan laporan keuangan adalah dari komunitas keuangan dan investasi. Perusahaan Multinasional dan badan pengaturan standar Negara dengan pasar modal yang berkembang pesat, sepeti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Jepang, telah memberi perhatian lebih terhadap dorongan dari pihak – pihak tersebut.

Di kebanyakan bagian dunia ini, aturan pengungkapan tidak terlalu berarti dan tidak ada pengawasan dan penegakan peraturan. Apabilia aturan pengungkapan tidak diwajibkan, maka pengungkapan yang diharuskan tersebut (dalam praktik) menjadi sukarela, Karena manajer perusahaan tidak akan mematuhi aturan pengungkapan jika kepatuhan ini menimbulkan biaya yang lebih besar

(40)

33 dibandingkan dengan perkiraan biaya ketidakpatuhan. Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas, dan perubahan ekuitas, transaksi pihak yang terkait, pelaporan segment, nilai wajar aktiva, dan kewajiban keuangan dan laba per saham.

C. PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG Para investor menuntut informasi yang tepat waktu dan kredibel. Regulator merespons dengan membuat ketentuan pengungkapan lebih ketat melalui upaya pengawasan dan penegakan aturan. Pengungkapan laporan tahunan perusahaan perusahaan di negara berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel, hingga terjadi krisis ekonomi tahun 1997. Studi tahun 1990-an tingkat Pengungkapan dan kualitas laporan negara berkembang lebih rendah dibadingkan negara maju. Jumlah Auditor di negara berkembang lebih rendah dibadingkan negara maju. Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Para Manajer adalah Meskipun pengungkapan sangat dipengaruhi biaya, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela tetap semakin meningkat di seluruh dunia Manajer perusahaan yang tingkat pengungkapannya rendah harus berupaya meningkatkan karena memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan, Misalnya, pengungkapan segmen dan rekonsiliasi ternyata memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan

1. Pentingnya Pengungkapan Informasi

Meskipun tidak ada keraguan tentang pentingnya pengukuran dari isu-isu akuntansi, pentingnya informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan dan laporan perusahaan dengan semakin diakui oleh perusahaan multinasional. Informasi ini memberikan masukan penting bagi analisis keuangan proses evaluasi kualitas laba dan posisi keuangan, baik saat ini dan masa yang akan datang. Pada saat yang sama, kebutuhan ini harus ditimbang terhadap kepentingan analis, investor, dan masyarakat dalam transparansi usaha multinasional. Dengan adanya pengungkapan informasi, maka perusahaan dapat menyampaikan kebijaksanaan dan informasi mengenai orientasi perusahaan dimasa yang akan datang.

(41)

34

melebihi keuntungan yang diperoleh oleh pengguna informasi. Perlunya perusahaan multinasional dalam memelihara kepercayaan diri usahanya dalam area sensitif dan untuk menghindari bahaya dalam persaingan, harus dicantumkan dalam akun-akun perusahaan. Dalam prakteknya, muncul anggapan bahwa semakin spesifik, semakin berorientasi ke depan dan semakin kuantitatif suatu informasi yang diusulkan untuk diungkapkan, maka semakin pekalah

Kinerja perusahaan ke arah pencegahan

B. Insentif Manajerial Untuk Mengungkapkan Informasi

Manajemen secara sukarela memberikan informasi dan respon terhadap peraturan. Penelitian oleh Meek dan Gray (1989) dan lain-lain telah menunjukkan, misalnya, bahwa pengungkapan sukarela yang akan datang adalah ketika perusahaan berkompetisi untuk pembiayaan dari investor, khususnya dalam konteks lintas batas. Dimana pemerintah dan Perusahaan yang berusaha mempengaruhi lingkungan di mana MNE beroperasi, ada juga yang akan berpengaruh kuat pada MNE untuk memberikan informasi. Faktor-faktor kompleks yang mempengaruhi pengungkapan perusahaan, ditunjukkan dalam figure berikut ini:

1. Biaya Infomasi Produksi

Pengungkapan informasi memerlukan biaya keuangan langsung. Perusahaan multinasional mengerti dan enggan untuk mendatangkan peningkatan biaya kecuali mereka diminta untuk melakukannya atau potensi keuntungan melebihi perkiraan biaya. Biaya langsung adalah nilai sumber daya yang digunakan dalam pengumpulan dan pengolahan informasi serta dalam mengaudit dan mengkomunikasikan. Biaya langsung seperti pengungkapan informasi akan bergantung pada struktur internal MNE dan informasi yang dihasilkan dalam rangka untuk mengelola struktur ini.

2. Kerugian Kompetitif dari Pengungkapan

(42)

35

Perusahaan Multinasional. karena informasi akan dapat diakses oleh siapa saja sehingga pesaing juga dapat mengetahui informasi tersebut. Informasi yang memungkinkan perusahaan pesaing untuk meningkatkan kekayaan mereka dengan menggunakan informasi ini.

3. Perilaku Manajerial untuk Pengungkapan Sukarela

Tambahan permintaan pengungkapan informasi datang dari organisasi internasional (khususnya PBB, OECD, Uni Eropa, dan IASB), pemerintah dan masyarakat dimana Perusahaan Multinasional beroperasi. Namun, pertumbuhan globalisasi dari pasar modal menunjukkan adanya tekanan pasar yang signifikan untuk tambahan informasi mengenai operasi Perusahaan Multinasional serta adanya prospek dan kekhawatiran mengenai koordinasi internasional dari peraturan pasar modal. Tekanan ini membuat manajemen harus menimbang biaya dan manfaat dari pengungkapan informasi secara sukarela.

4. Praktek Pengungkapan Perusahaan

Praktek pengungkapan secara sukarela oleh Perusahaan Multinasional, sebuah studi oleh Meek, Roberts, dan Gray (1995) menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan sukarela pada 226 Perusahaan Multinasional dari Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara benua Eropa. Pengungkapan telah diteliti dan diklasifikasikan menjadi tiga jenis : strategi, nonfinansial, dan financial.

Melihat faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi secara sukarela, dukungan statistik ditemukan untuk ukuran perusahaan, status daftar perusahaan internasional, asal negara atau kawasan. MNE terbesar adalah perusahaan yang menentukan kecendrungan dalam memberikan keterbukaan informasi non financial dan financial.

1. Pengungkapan Wajib

Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang

(43)

36 diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”

Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.

2. Pengungkapan Sukarela

Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.

Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.

(44)

37 minimal jika mereka merasa pengungkapan semacam itu akan menurukan biaya modalnya atau jika mereka tidak ingin ketinggalan praktik – praktik pengungkapan yang kompetitif. Sebaliknya, perusahaan - perusahaan akan mengungkapkan lebih sedikit apabila meraka merasa pengungkapan keuangan akan menampakkan rahasia kepada pesaing atau menampakkan sisi buruk perusahaan di depan berbagai pihak.

D. PENDEKATAN PENGUNGKAPAN 1. Translasi

Memberikan penampilan internasional kepada laporan primer dan memberikan keuntungan dari sisi hubungan masyarakat

2. Informasi Khusus

Mengupayakan untuk menjelaskan kepada pembaca asing mengenai standar akuntansi tertentu yang mendasari penyusunan laporan keuangan.

3. Restatement

Melakukan estimasi terhadap beberapa besar penyesuaian laba yang terjadi seandainya GAAP dengan non negara asal yang dipakai dengan hasil akhir angka laba EPS yang konsisten.

4. Laporan primer-sekunder

Laporan primer sesuai dengan standar nasional sedangkan laporan sekunder sesuai dengan standar negara yang di tuju.

E. PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal. 1. Pengungkapan informasi yang meilhat masa depan

2. Pengungkapan segmen

Investor dan analisis menuntut informasi hasil perusahaan industri dan segmen geografis usaha dan keuangan signifikan dan berkembang.

Pengungkapan segmen membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam satu

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa apakah Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus berpengaruh

1) Mendefinisikan aktivitas. Aktivitas-aktivitas dalam permasalahan yang dikaji harus didefinisikan secara jelas. Misalnya dalam sebuah kegiatan usahatani tanaman atau

18 Dharma Sentosa Marindo Jasa Pembuatan Kapal Laut Tanjung Uncang 19 Drydocks World Pertama Industri Kapal dan Galangan Kapal Tanjung Uncang 20 Galangan Putra Tanjungpura

Algortima genetika pertama kali dirintis oleh John Holland dari Universitas Michigan pada tahun 1960-an, yang terinspirasi dari teori evolusi Darwin yang menyatakan

Dahulu Kota Batu ialah termasuk dalam bagian Kabupaten malang. Yang dimana kemudian saat itu Kota Batu telah ditetapkan sebagai kota yang berdiri sendiri ialah

a) Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction personalitiy), biasanya tipe ini tidak banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua. b) Tipe Kepribadian Mandiri

Namun baru pada 1981, atau 27 tahun setelah KHI menyampaikan rancangan statuta mahkamah pidana internasional dan rancangan instrumen hukum tentang kejahatan terhadap perdamaian

Demikian siklus berlanjut (spiral) itu seharusnya berlangsung. Bernalar merupakan suatu keterampilan yang dapat dilatih dan dikembangkan. 56), bernalar matematik adalah