TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
SITI LANAFIDA
NIM: 11408305
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
JL S ta tio n 03 telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721
Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga
A ssalaam u ’alaikum , Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, rnaka bersama
ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa :
Nama : Siti Lanafida
KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN
2009/2010
Untuk diujikan dalam sidang munaqasyah.
Demikian untuk menjadi periksa.
W assalaamu 'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Nifirwanto, S.Pd, M.Hum
NIP. 19751015 200212 1006
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudari: Siti Lanafida dengan Nomor Induk Mahasiswa: 11408305 yang berjudul UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE DEMONSTRASI DALAM SHALAT FARDHU SISWA KELAS HI SD NEGERI II WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 akan dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Sabtu yang bertepatan dengan tanggal 31 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).
Salatiga. 12 Ramadhan 1430 H 31 Agustus 2010 M
Panitia Ujian
Ketua Sidani i pkretaris Sidang
Dra. Sin Zumrotun. M. Ag >
NIP. 196709115 199803 2 002 NIP: 19730526 199903 1 005
Pembimbing
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Lanafida
NIM :11408305
Jurusan : Tarbiyah
Program Stiidi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tubs ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk bcrdasarkan kodc
etik ilrriiah.
Salatiga, 16 Agustus 2009
Yang metiyatakan,
Siti Lanafida
dan belajar di waktu tua bagaikan mengukir di atas
air.
Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan
PERSEM BAHAN
❖ Untuk orang tuaku
❖ Para dosenku saudara-saudaraku,
❖ Sahabat-sahcbat seperjuanganku,
penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang beijudul “UPAYA
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE
DEMONSTRASI DALAM SHALAT FARDHU SISWA KELAS III SD
NEGERI II WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”, untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah.
Penulis memperoleh banyak bimbingan, dukungan dan arahan dari
banyak pihak dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
penghargaan yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag.
2. Bapak Norwanto, S.Pd, M.Hum yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada penulis.
3. Para Dosen dan Staf Pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu pengetahuan sehingga skripsi ini dapat selesai.
4. Kepala SD II Wanar Kec. Tersono Kab. Batang. yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian ini.
. 5. Bapak, ibu dan saudara-saudaraku tercinta yang telah memberikan bantuan
baik secara moril maupun materiil.
Semoga amal baik dan bantuannya tersebut mendapatkan balasan yang
baik dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
sendiri maupun pembaca pada umumnya. Amiin.
Salatiga, 16 Agustus 2010
Penulis
SitiLanafida
ABSTRAK
Asfuriyah, 2010. “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MELALUI METODE DEMONSTRASI DALAM
SHALAT FARDHU SISWA KELAS HI SD NEGERI II WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Norwanto. S.Pd. M.Hum
Kata Kunci: resitasi
Dalam rangka mewujudkan keimanan dan ketakwaan, dengan seperti itu maka kita wajib melakukan ibadah shalat Kepada Allah. Oleh sebab itu, penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Demonstrasi Dalam Shalat Fardhu Siswa Kelas Hi Sd Negeri Ii Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010 “ Jumlah siswa yang diteliti adalah 32 siswa.
Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana prestasi belajar melalui metode Resitasi padashalat. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang termasuk dalam penelitian kualitatif dan dilaksanakan dalam dua siklus penelitian.
Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa minat siswa meningkat dari Siklus I pada Kemampuan Kognitif adalah 57,3, nilai rata-rata pada Kemampuan Psikomotorik adalah 42,65. Pada Siklus II rata-rata nilai Kognitif naik menjadi 65,62. Rata-rata nilai Psikomotorik naik menjadi 49,06, berarti terjadi peningkatan sebesar 8,28 pada kemampuan kognitif dan 6,41 pada kemampuan psikomotorik siswa. Nilai rata-rata pada siklus III juga mengalami peningkatan lebih baik yaitu kemampuan k o g n itif m eningkat m enjadi 68,75 dan kemampuan psikomotorik menjadi 54,84 berarti ada peningkatan sebesar 3,13 pada kemampuan kognitif dan 5,78 pada kemampuan psikomotorik.berturut-turut. Adapun pemahaman membaca dan menulis siswa mengalami peningkatan prestasi siswa juga diketahui meningkat pada setiap siklus penelitian.
JUDUL... i
E. Definisi Operasional... 5
F. Batasan Masalah ... 7
G. Kerangka Berfikir... 7
H. Hipotesis Tindakan... 8
I. Metode Penelitian... 8
J. Sistimatika Penulisan Skripsi... 16
BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar... 17
1. Pengertian Belajar... 17
2. Prestasi Belajar... 20
3. Fungsi Prestasi Belajar... 20
4. Jenis-Jenis Belajar... 21
B. Ibadah Shalat Fardhu... 23
1. Pengertian Shalat Fardhu... 23
2. Syarat-Syarat Sholat... 24
C. Metode Demonstrasi... 25
1. Prinsip-prinsip Metode Resitasi... 26
2. Indikator Pengunaan Metode Resitasi... 27
3. Keuntungan Metode R esitasi... 28
4. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Resitasi... 29
BAB III Pelaksanaan Penelitian... 30
A. Gambaran Singkat SD Negeri II Wanar... 30
1. Sejarah Singkat SD Negeri II W anar... 30
2. Letak Geografis SD Negeri II Wanar... 31
3. Visi dan Misi SD Negeri II Wanar... 32
4. Keadaan Guru dan Karyawan SD Negeri II Wanar... 32
5. Rekapitulasi Nama Siswa SD Negeri II Wanar... 34
6. Struktur Organisasi Komite SD Negeri II Wanar... 35
B. Deskripsi Persiklus... 35
1. Deskripsi Siklus I ... 35
2. Deskripsi Siklus II... 40
3. Deskripsi Siklus I I I ... 46
A. Kesimpulan... 54
B. Saran... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIR AN-L AMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
: Soal test siklus
: Lembar Permohonan Izin Penelitian
: Lembar Surat Keterangan Penelitian
: Daftar Riwayat Hidup
: Gambar foto Siklus I
: Gambar foto Siklus II
: Gambar foto Siklus III
A. Latar Belakang Masalah.
Al-Qur’an sebagai kitab sucinya umat Islam, yang mengandung
hukum dan perintah shalat. Shalat menjadi sebuah kewajiban yang telah
ditentukan waktunya dan umat muslim yang mengeijakan akan terhindar dari
perbuatan keji dan mungkar. Umat Islam memegang teguh kitab suci Al-
Qur’an sebagai sumber hukum tertinggi dalam kehidupannya. Di samping itu,
karena shalat adalah suatu macam atau bentuk ibadah yang dituntut untuk
dikeijakan, maka konsekuensinya yaitu, diberi pahala kepada yang
mengerjakan dan berdosa bagi yang meninggalkannya (shalat wajib). (Mumi
Djamal: 1983, 81)
Adapun dasar kewajiban shalat dan mengenai pelaksanaannya shalat
akan berpengaruh pada akhlak seorang muslim agar terjaga dari perbuatan keji
dan mungkar adalah sebagai berikut:
Firman Allah SWT, Q.S. An Nisaa’ ayat 103 dan QS. A1 ‘Ankabut
ayat 45:
Artinya : “Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisaa’ : 103) (Mumi Djamal: 1983.
95)
2
J l j 3
Artinya : “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan)
keji dan mungkar.” (QS. Antara lain Ankabuut : 45). (Mumi Djamal : 1983,
401)
Maka guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan
kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru
harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam
meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya serta memperbaiki kualitas
mengajamya.
Guru dalam melaksanakan pembelajaran dalam materi shalat selalu
mempunyai banyak kendala, sebab dengan alokasi waktu yang ada seringkali
kurang memadai untuk dapat mencapai hasil pembelajaran yang tuntas. Maka
tidak jarang guru memilih metode pengajaran untuk mencapai sasaran dengan
materi ajar yang disampaikan.
Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam mengorganisasikan
kelas, penggunaan metode, strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik
guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai
pengelola, bertindak sebagai fasilitor yang berusaha menciptakan kondisi
belajar mengajar yang efektif, sehingga memungkinkan proses belajar
mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan
kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan
pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas,
guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan
rangsangan kepada siswa, sehingga ia mau belajar karena siswalah subyek
utama dalam belajar.
Kegiatan belajar bersama dapat memacu belajar aktif. Kegiatan belajar
dan mengajar di kelas dapat menstimulasi belajar aktif. Namun kemampuan
untuk mengajar melalui kegiatan keijasama kelompok kecil akan
memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara
khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang
diajarkan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk
memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran.
Pembelajaran Agama Islam tidak lagi mengutamakan pada penyerapan
melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada
pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas
peserta didik perlu ditingkatkan efektivitas dan efisiensinya, dan guru perlu
memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran. (Roestiyah.N.K : 2008, 132)
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin mencoba melakukan
penelitian dengan judul “Uapaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode
Demonstrasi Dalam Shalat Fardhu Siswa kelas III SD Negeri II Wanar
Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010”.
B. Rumusan Masalah.
Berdasar latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskaja
4
1. Apakah Metode Demonstrasi Mampu Meningkatkan Perhatian Siswa pada
Mata Pelajaran Fiqh Mated Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II Wanar
kecamatan Tersono?
2. Apakah Metode Demonstrasi Mampu Meningkatkan Keaktifan Siswa
pada Mata Pelajaran Fiqh Mated Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II
Wanar kecamatan Tersono?
3. Apakah Metode Demonstrasi Mampu Meningkatkan Prestasi Siswa pada
Mata Pelajaran Fiqh Mated Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II Wanar
kecamatan Tersono?
C. Tujuan Penelitian.
Tujuan yang diharapkan dan dicapai dari kegiatan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Peningkatan Perhatian Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh
Mated Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II Wanar kecamatan Tersono?
2. Untuk Mengetahui Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Mated
Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II Wanar kecamatan Tersono?
3. Untuk Mengetahui Peningkatan prestasi belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Fiqh Mated Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II Wanar
kecamatan Tersono?
D. Manfaat Penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memperoleh beberapa
fardhu melalui Metode Demonstrasi.
2. Manfaat Praktis
- Bagi siswa dapat meningkatkan kualitas dalam pembelajaran dan hasil
belajar salat.
- Bagi guru untuk dijadikan acuan pola pengembangan strategi dan
pengelolaan pembelajaran di sekolah dasar
- Bagi sekolah dapat memberikan pemahaman untuk meningkatkan
intensitas pelaksanaan ibadah salat.
E. Definisi Istilah/ Operasional.
Penelitian ini berjudul ’’Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Shalat
Fardhu Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa kelas III SD Negeri II Wanar
Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010”.
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil belajar berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas
belajar.
2. Shalat Fardhu
Shalat fardhu adalah shalat yang dilakukan oleh umat islam lima kali
0
3. Metode
Metode menurut bahasa adalah cara yang telah teratur dan terpikir
baik-baik untuk mencapai suatu maksud (dalam ilmu pengetahuan dsb).
(Hamzah B. Uno : 2007, 649)
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan dalam sistem
pembelajaran dengan cara praktek atau mendemonstrasikan atau materi
dalam pelajaran. Pada pelaksanaan metode ini, murid dituntut untuk dapat
menirukan geraka atau bacaan yang telah di demonstrasikan. Pada
pelaksanaan metode ini, murid tidak hanya menggeijakannya di dalam
ruang sekolah saja tetapi murid dapat menggerjakannya di luar sekolah.
F. Batasan Masalah.
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah
meliputi:
1. Penelitian ini hanya dikenalkan pada siswa kelas III SD Negeri II Wanar
Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010”.
2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober semester genap tahun
pelajaran 2009/2010.
G. Kerangka Berpikir
Shalat fardhu adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
setiap orang islam, karena shalat merupakan ciri-ciri khas perbedaan antara
orang islam dengan umat non islam. Dalam shalat kita harus mengetahui
bagaimana gerakan-gerakan yang benar, syarat-syaratnya, bacaan-bacaannya,
rukun dalam shalat, syarat sah dan hal-hal yang membatalkan puasa. Dengan
sistem belajar melalui Metode Demonstrasi ini diharapkan siswa mengetahui
bagaimana gerakan-gerakan dalam shalat secara benar, rukun dalam shalat,
syarat sah shalat dan bacaan-bacaan dalam shalat, sehingga nanti dapat
membantu siswa memahami, mengamalkan, memotivasi dalam meningkatkan
hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan agama silam khususnya materi
shalat fardhu.
Berdasarkan permasalahan dan landasan teori di atas, kerangka
berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
8
H. Hipotesis Tindakan.
1. Strategi pembelajaran dengan model demonstrasi pemberian tugas dapat
meningkatkan perhatian siswa dalam prestasi belajar shalat
2. Strategi pembelajaran dengan model demonstrasi pemberian tugas dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar “shalat”.
3. Strategi pembelajaran dengan model demonstrasi pemberian tugas dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
I. Metode Penelitian.
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas pendidikan agama islam tentang
ibadah shalat fardhu, rancangan penelitian yang dibuat adalah sebagai
berikut:
a. Melihat kondisi riil hasil ulangan siswa melalui daftar nilai serta
tingkat ketercapaian dalam standar ketuntasan belajar minimal
(SKBM)
b. Menyiapkan media dan fasilitas pendukung
c. Menyusun rencana pembelajaran
d. Membuat panduan observasi untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap pembelajaran pendidikan agama islam pada materi
ibadah shalat fardhu
e. Menargetkan ketercapaian hasil pembelajaran 75% lebih siswa dapat
2. Subyek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri II
Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2009/2010.
a. Peserta adalah siswa kelas III berjumlah 32 yang terdiri dari 16 siswa
laki-laki dan 16 siswa perempuan.
b. Mate Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
c. Standar kompetensi : Membiasakan Shalat fardhu secara rutin
dalam kehidupan sehari-hari
d. Kompetensi dasar :
1) Mencontohkan gerakan shalat
2) Mempraktikan shalat secara rutin
e. Materi Pokok : Ibadah Shalat Fardhu
f. Hasil Belajar ;
1) Melakukan gerakan shalat
2) Melakukan shalat magrib
3. langkah dan siklus penelitian
a. Siklus I
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti memerlukan
beberapa siklus hingga dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan,
untuk itu peneliti memerlukan perencanaan di setiap tahapan penelitian
iO
1) Perencanaan
Dalam pelaksanaan ini guru menjelaskan materi tentang
ibadah shalat fardhu, guru mengajak untuk bersama-sama
melafalkan bacaan shalat fardhu serta mempraktekan gerakan
shalat fardhu, guru memberikan soal materi ibadah shalat fardhu
dan guru memberikan nilai. Bagi siswa dalam perencanaan ini
adalah siswa mendengarkan materi ibadah shalat fardhu dari guru,
siswa melafalkan bacaan shalat fardhu serta mempraktekan
gerakan shalat fardhu dan siswa menjawab soal yang diberikan
guru
2) Pelaksanaan
Guru menjelaskan materi ibadah shalat fardhu kemudian
menyuruh siswa bersama-sama untuk melafalkan bacaan serta
mempraktekan gerakan shalat fardhu dan guru memberi soal
3) Pengamatan
Guru mencatat tanda-tanda tercapainya pembelajaran yaitu
meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran pendidikan
agama islam pada materi shalat fardhu dan menjawab soal dari
guru.
4) Refleksi
Hasil belajar pada siklus ini belum menunjukkan perubahan
dalam perhatian terhadap penjelasan guru, gerakan dan bacaan
rendah karena siswa masih kesusahan dalam menerima penjelasan
yang diberikan oleh guru.
Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan kelas pada siklus
II dalam materi ibadah shalat fardhu dengan mengunakan metode
Demonstrasi
b. Siklus II
Dalam penelitian siklus I belum tercapai sesuai dengan yang
diharapkan, maka perlu dilakukan tindakan kelas pada siklus II dengan
materi yang sama namun dalam proses pembelajaran mengunakan
Metode Demonstrasi.
1) Perencanaan
Dalam perencanaan ini guru mengajak siswa untuk
merefleksi kembali penjelasan yang telah lalu, guru mengunakan
metode demonstrasi dalam pembelajaran, guru memberikan tugas
kepada murid setelah selesai menjelaskan materi yang telah
disampaikan, murid diberi tugas oleh guru untuk menghafalkan
bacaan dan gerakan shalat.
2) Pelaksanaan
Guru melakukan refleksi terhadap pelajaran yang telah lalu,
dengan diikuti keaktifan siswa, guru memberikan tugas kepada
siswa untuk menghafalkan gerakan shalat di mushala sekolah,
setelah tugas selesai dikeijakan siswa diberi waktu untuk
yang lain ditugaskan untuk menilai penampilan tugas
menghafalkan gerakan shalat.
3) Pengamatan
Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yaitu
peningkatan perhatian dan keseriusan siswa selama proses
pembelajaran dengan mengunakan Metode Demonstrasi dan
peningkatan prestasi belajar pendidikan agama islam pada materi
ibadah shalat fardhu dan tugas yang diberikan.
4) Refleksi
Hasil belajar pada siklus II telah menunjukkan perubahan lebih
baik dari pada siklus I. perubahan tersebut diketahui dari
peningkatan perhatian siswa terhadap pelajaran, peningkatan
penguasaan gerakan dan bacaan shalat fardhu dan peningkatan
prestasi belajar. Namun dalam siklus II ini hasil dalam
pembelajaran kurang maksimal karena masih terdapat beberapa
siswa yang belum aktif dan berkonsentrasi penuh terhadap
pelajaran.
Siklus III
Karena penelitian yang dilakukan siklus I dan II belum
mencapai hasil yang diharapkan, maka perlu ditindaklanjuti pada
1) Perencanaan
Dalam perencanaan ini guru mengajak siswa untuk
merefleksi kembali penjelasan yang telah lalu mengkoordinasikan
kesiapan siswa dalam pembelajaran, guru menggunakan Metode
Demostrasi dalam pembelajaran, guru memberikan tugas kepada
siswa, guru menyuruh para siswa untuk pergi ke mushala
sekolahan, guru menugaskan siswa untuk menunjukkan gerakan
dan bacaan shalat yang telah dihafalkan, murid menunjukkan
gerakan shalat dan bacaannya satu persatu. Bagi siswa dalam
perencanaan ini adalah berperan aktif dalam proses pembelajaran,
mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru untuk menghafal
gerakan dan bacaan shalat di mushala.
2) Pelaksanaan
Guru mempraktekan bacaan shalat fardhu dan gerakannya
kemudian siswa diberi tugas untuk memperhatikan serta
menghafalkannya gerakan dan bacaan shalat fardhu untuk
dipraktekkan kepada guru yang bersangkutan, guru memberi tugas
kepada murid mempraktekan shalat fardhu di mushola.
3) Pengamatan
Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran
yaitu peningkatan perhatian dan keseriusan siswa selama proses
14
peningkatan prestasi belajar pendidikan agama islam pada materi
ibadah shalat fardhu dan tugas yang diberikan
4) Refleksi
Hasil belajar pada siklus III telah menunjukkan kepada
hasil yang diinginkan, karena pada siklus ini kemampuan siswa
telah mencapai hasil angka 70% dibandingkan dengan sebelumnya
yaitu 50%. Perubahan tersebut diketahui dari peningkatan prestasi
siswa terhadap pembelajaran pendidikan agama islam pada materi
shalat fardhu.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar.
b. Rencana Pelajaran (RP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran.
Masing-masing RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil
belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.
c. Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses
pengumpulan data hasil eksperimen.
2) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati
aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
e. Tes Formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal
yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif) dan isian.
2. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui
dokumentasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.
3. Teknik Analisis Data
a. Data kualitatif, berupa data hasil belajar siswa yang dapat dianalisis
secara deskriptif sehingga diperoleh prosentase keberhasilan belajar
dan peningkatan prestasi belajar
b. Data Kuantitatif, berupa data informasi berbentuk kalimat yang
memberikan gambaran experimen siswa tentang tingkat pemahaman
siswa terhadap pelajaran pendidikan islam tentang ibadah sholat
J. Sistematika Penulisan.
Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun
sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan: Berisi Latar belakang masalah, Rumusan
masalah, Tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, Batasan
masalah, Hipotesis tindakan, Defmisi istilah, Metode
penelitian yang terdiri dari (Tempat, waktu dan subyek
penelitian, Rancangan penelitian, Instrumen penelitian,
Metode pengumpulan data dan Tekhnik analisa data) dan
Sistematika penulisan.
Bab II Landadasan Teori: Berisi tentang Defmisi pembelajaran,
Motivasi belajar, Pengajaran metode pemberian tugas
belajar dan demonstrasi, Kelemahan metode demonstrasi,
dan Langkah-langkah yang hams dirumuskan terlebih
dahulu dalam pelaksanaan demonstrasi..
Bab III Pelaksanaan Penelitian: berisi rPelaksanaan Penelitian
terdiri dari Gambaran sekolah dan Subyek penelitian,
Deskripsi Prasiklus, Pelaksanaan siklus I dan Pelaksanaan
siklus II dan siklus III
Bab IV Analis Data: Analis Data yang terdiri dari Deskripsi pra
siklus, dan Pembahasan siklus I dan siklus II. Dan siklus III
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut W. J. S. Poerwadarminta (2006:121), belajar adalah
berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian. Sedangkan
menurut Slameto pengertian belajar secara psikologis, belajar
merupakan suatu proses perubahan yaitu dalam tingkah laku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan
(Slameto, 1991:2).
Tabrani Rusyan menjelaskan pengertian belajar adalah:
a. Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan
m elalui pengalaman. Dalam rumusan tersebut terkandung
bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan
hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, melainkan lebih
luas dari itu, yakni mengalami hasil belajar bukan hanya
penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.
b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan. D ibandingkan dengan pengertian
pertama, tujuan belajar itu pada prinsipnya sama yakni
perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha
18
pencapaiannya. Pengertian ini menitik beratkan antara individu
dengan lingkungan.
c. Belajar dalam arti luas ialah proses perubahan tingkah laku yang
dinyatakan dalam bentuk penguasaan penggunaan dan penilaian
terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau
lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman
tertentu.
d. Belajar itu selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau
pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu
(Tabrani Rusyan, 1989:7-9).
Muhibbin Syah menyatakan bahwa, belajar adalah tahapan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif (Muhibbin Syah, 1995:91). Munjahid menambahkan pengertian
belajar antara lain:
a. C row dan C row d alam b u k u n y a E d u c a tio n a l P sy c h o lo g y
mengemukakan bahwa belajar sebagai Learning is Acquisition o f
habits, knowledge, and attitude yang berarti memperoleh kebiasaan,
pengetahuan, dan sikap.
b. Hilgard dan Bower dalam Theories o f Learning, sebagaimana
dikutip oleh Purwanto mengemukakan bahwa belajar itu berhubungan
kematangan, atau keadaan sesaat seseorang (Munjahid, 2007: 3-4).
Dari beberapa pendapat tentang pengertian beiajar di atas
sebenamya adalah sama yaitu, siswa dikatakan beiajar apabila telah ada
perubahan tingkah laku dalam diri individu tersebut yang disebabkan
adanya pengalaman dan latihan. Munjahid kembali menambahkan
bahwa, setiap perbuatan beiajar itu selalu terdapat dua aspek
yaitu aspek jasmaniah (struktur) dan aspek rohaniah (fungsi). Otak
adalah strukturnya dan berpikir adalah fungsinya. Keduanya saling
pengaruh mempengaruhi. Misalnya kalau otak luka, maka fungsi
berpikimya akan terganggu. Begitu pula sebaliknya jika fungsi berpikir
itu tidak normal, maka struktur otak itu akan berubah bentuknya.
Sedangkan mengenai perubahan tingkah laku yang terjadi
setelah adanya proses beiajar yang diungkapkan kembali oleh Munjahid
menyatakan bahwa, perubahan tingkah laku sebagai akibat dari beiajar
maksudnya adalah: pertama, perubahan beiajar pada dasamya adalah
proses yang sadar. Artinya yang bersangkutan telah melakukan
sesuatu secara sadar pada dirinya dirasakan adanya perubahan tertentu.
Kedua, perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat dari perbuatan
beiajar pada hakekatnya merupakan aspek-aspek kepribadian,
berfungsi pada dirinya. Artinya pengalaman-pengalaman yang baru
diperoleh bukannya static, tetapi dinamis dan sekaligus mengandung
nilai-nilai positif dan aktif bukannya negatif dan lemah (Munjahid,
2007:5).
2. Prestasi Belajar
W. J. S. Poerdarminta menyatakan p restasi adalah hasil yang telah
dicapai. Sedangkan belajar adalah berusaha (berlatih) supaya mendapat
suatu kepandaian (W. J. S. Poerdarminta, 2006: 910).
Zainal Arifin menambahkan bahwa prestasi adalah kemampuan,
ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Zainal
Arifin, 1988: 3). Sehingga yang dimaksud dengan prestasi belajar
adalah hasil belajar yang didapatkan melalui tes tertentu untuk
mendapatkan hasil atau kepuasan dari usaha belajar baik berupa
pengetahuan maupun ketrampilan.
3. Fungsi Prestasi Belajar
Ada beberapa fungsi dari prestasi belajar seperti yang
dinyatakan oleh Zaianal Arifin adalah:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya
menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan
merupakan kebutuhan umum pada manusia termasuk kebutuhan anak
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi
pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat
dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. dan berperan sebagai umpan balik (feed
back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstem dari suatu
institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi
belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu
institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang
digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik.
Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi-rendahnya prestasi
belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di
masyarakat. Asumsinya adalah bahwa k u rik u lu m yang d ig u n ak an
relev an p u la dengan keb u tu h an pembangunan masyarakat.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik
merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah
yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah
diprogramkan dalam kurikulum (Zainal Arifin, 1988: 3-4).
4. Jenis-Jenis Belajar
Dalam Psikologi Pendidikan untuk PNS Proyek Pembibitan Calon
Tenaga Kependidikan dinyatakan bahwa, dalam dunia pendidikan di
22
jen is belajar yang dikemukakan oleh Bloom yang dikenal dengan
Taksonomi Bloom. Menurut Bloom hasil belajar yang hams dicapai oleh
siswa dapat dibagi kepada tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Sedangkan Gugne mengembangkan jenis belajar
menjadi lima kategori, yaitu:
a. Belajar informal verbal, yaitu belajar untuk memperoleh
pengetahuan dan menggunakan bahasa lisan atau tertulis yang
meliputi cap nama suatu obyek, atau menyangkut data atau fakta.
Dengan informasi verbal inilah manusia dapat berinteraksi dan
berkomunikasi dengan orang lain dan dapat mengatur kehidupannya
sehari-hari.
b. Belajar kemahiran intelektual, yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar dalam bentuk suatu representasi, khususnya
konsep dan b erb ag ai m acam lam bang atau sim bol. M ulai
dari p ersep si, pembentukan konsep, menyusun kaidah, dan
menentukan prinsip.
c. Belajar pengaturan kegiatan intelektual, yaitu belajar bagaimana cara
menangani aktivitas belajar dan berpikir sendiri, misalnya dalam
proses pemecahan masalah yang menuntut pendekatan-
pendekatan yang tepat dengan mengatur atas pikiran diri sendiri.
d. Belajar ketrampilan motorik, yang melibatkan kemampuan otot,
urat, dan persendian secara langsung. Ciri utamanya adalah
dengan menanamkan penghayatan dan perasaan melalui
pemberitahuan, penanaman keyakinan, dan pembiasaan (Psikologi
Pendidikan untuk Pl\15 Proyek Pembibitan Caton Tenaga
Kependidikan, 2004: 53-55).
B. Ibadah Shalat Fardhu 1. Pengertian Shalat Fardhu
pengertian shalat secara etimologis, shalat berarti do'a,
sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta 'ala:
"Berdo'alah untuk mereka, karena sesungguhnya do'a kalian itu menjadikan ketentraman b a g ijiw a mereka." (At-Taubah: 103) (Al-Quran dan Terjemahnya, 2004:203).
Adapun menurut istilah, sholat adalah ibadah yang dimulai
dengan takbirotul ikhrom dan diakhiri dengan salam dengan tata
cara dan gerakan yang telah ditentukan. Shalat merupakan
kewajiban yang ditetapkan m elalui A I-Q ur'an, A l-H adits dan
Ijm a'(Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, 2004:112-113)
Ketetapan dalam Al-Qur'an disebutkan melalui firman-Nya
"Dan mereka tidak diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Yang demikian itulah agamam yang lurus." (Al-Quran dan Terjemahnya, 204:598).
Wsholat fardhu adalah shalat lima waktu, yaitu Dhuhur, Asar,
Maghrib, Isya' dan Subuh (Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, 2004:300).
Sehingga dapat dikatakan bahwa ibadah shalat fardhu adalah
kewajiban setiap umat Islam untuk berdo'a memohon kepada Allah, yang
dilaksanakan lima kali dalam sehari semalam dengan waktu yang telah
ditentukan sebagai wujud bukti dari ketaatan dan kepasrahan diri
pada-Nya.
2. Syarat-syarat shalat
a. Syarat-syarat wajibnya shalat:
1) Muslim. Jadi, shalat tidak diwajibkan kepada orang kafir, karena
didahulukannya dua kalimat syahadat adalah syarat dalam perintah
shalat.
2) Berakal. Jadi shalat tidak diwajibkan kepada orang gila, karena
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,
Baligh. Jadi shalat tidak diwajibkan kepada anak kecil hingga ia baligh, Hanya saja anak kecil tetap harus diperintahkan shalat agar ia menyukainya
3) Waktunya telah tiba. Jadi shalat tidak diw ajibkan sebelum
b. Syarat-syarat sahnya shalat
1) Bersih dari hadats kecil, maksudnya dengan wudhu, dan bersih dari
hadats besar maksudnya dengan mandi jinabat, serta bersih dari
kotoran maksudnya najis baik itu di pakaian atau di badan, atau di
tempat shalatnya
2) Menutup aurat, tidak sah shalatnya orang yang terbuka auratnya,
sebab hiasan dalam pakaian ialah pakaian yang menutupi aurat.
Aurat laki-laki adalah antara tali pusamya sampai kedua
lututnya. Sedang aurat wanita ialah seluruh tubuh selain rajah
dan kedua telapak tangannya
3) Menghadap kiblat, sebab shalat tidak sah tanpa menghadap
kiblat.Hanya saja orang yang tidak bisa menghadap kiblat
karena takut, atau karena sakit, atau karena sebab lain, maka
syarat menghadap kiblat gugur dari padanya. Musafir
diperbolehkan pindah arah di atas kendaraannya sesuai dengan
ke mana kendaraannya mengarah. ke arah kiblat, atau tidak.
C. Metode Demonstrasi (praktek).
Metode demonstrasi ialah metode, yang merupakan suatu cara
20
murid mengerjekannya dengan cara mendemostrasikan atau mempraktekan
secara langsung kepada guru.
Dalam hal-hal yang bersifat praktis, Metode demonstrasi sering
dipergunakan khususnya pada mata pelajaran yang membutuhkan peragaan
atau raktek. Pusat kegiatan pada Metode demonstrasi ini pada dasamya berada
di tangan murid-murid. Sebab inti yang terpenting secara instrinsik yang
terkandung pada metode demonstrasi adalah bagaimana melatih murid agar
dapat meniru, mempraktekan dan melaksanakannya secara mandiri.
1. Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Demonstrasi
Prinsip-prinsip metode demonstrasi dapat dilakukan dalam
beberapa hal yaitu :
a) Murid diberikan materi dengan cara guru mempraktekan gerakan
dalam materi yang diajarkan.
b) Murid memperhatikan gerakan yang didemonstrasikan oleh guru.
c) Murid diberi tugas untuk melaksanakan eksperimen.
d) Murid diberi tugas untuk melaksanakan proyek, dengan tujuan agar
murid-murid membiasakan diri bertanggung jawab terhadap
penyelesaian suatu masalah, yang telah disediakan dan bagaimana
mengolah selanjutnya.
Dalam konteks yang sama, menurut Zuhairini, metode demonstrasi
tepat digunakan pada waktu :
1) Apabila guru mengharapkan agar semua pengetahuan yang telah diterima
2) Untuk mengaktifkan anak-anak mempelajari sendiri suatu masalah dengan
membaca sendiri, mengerjakan soal-soal sendiri dan mencoba sendiri
mempraktekkan pengetahuannya.
3) Metode ini merangsang siswa untuk lebih aktif dan raj in.
Namun demikian, metode demonstrasi memiliki kelebihan dan
kekurangannya. Segi positif atau kelebihannya yaitu :
1) Metode demonstrasi baik dilakukan untuk materi pelajaran yang bersifat
praktek
2) Melatih aspek psikomotorik bagi siswa.
3) Mengembangkan talenta anak untuk menirukan gerakan.
4) Meningkatkan minat belajar siswa
Memberikan tugas murid yang bersifat praktis, umpamanya membuat
laporan tentang kegiatan peribadatan di daerah masing-masing, kegiatan
amaliah sosial dan sebagainya. Sedangkan sisi negatif atau kelemahannya
yaitu :
1) Hanya dapat mengembangkan aspek kognitif saja.
2) Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam
kemampuan dan minat belajar.
3) Seringkali murid tidak memperhatikan jika demonstrasi yang dilakukan
terlalu banyak
2. Indikator Penggunaan Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi sebagai salah satu metode yang digunakan
26
penggunaannya. Oleh karena itu dalam memberikan tugas ini guru sebagai
pendidik harus mengetahui beberapa indikator tersebut yang sekaligus juga
harus pula diketahui oleh murid yang akan diberi tugas. Indikasi tersebut
yaitu:
1) Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah
mereka pelajari, sehingga murid di samping sanggup mengerjakannya
juga sanggup menghubungkannya dengan pelajaran tertentu.
2) Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang
diberikan kepada murid akan dapat dilaksanakannya karena sesuai
dengan kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya.
3) Guru harus menanamkan kepada murid bahwa tugas yang diberikan
kepada mereka akan dikerjakan atas dasar kesadaran sendiri yang timbul
dari hati sanubarinya.
Demikian pentingnya metode demonstrasi ini bagi perkembangan
ilmiah murid khususnya dalam mata pelajaran agama Islam, sebab
pendidikan agama menghendaki pengamalan dan lanjutan praktek di luar,
selain pelajaran yang bersifat teoretis dari buku-buku di dalam kelas.
3. Keuntungan Metode demonstrasi
a. Peserta didik belajar membiasakan untuk mengambil inisiatif sendiri
dalam segala tugas yang diberikan.
b. Meringankan tugas guru.
c. Dapat mempertebal rasa tanggung Jawab. Karena hasil-hasil yang
raencapai sukses.
f. Hasil pelajaran akan tahan lama karena pelajaran sesuai dengan minat
peserta didik.
g. Dapat memperdalam pengertian dan menambah keaktifan dan
kecakapan peserta didik.
h. Waktu yang dipergunakan tak terbatas sampai pada jam-jam
sekolah.
4. Langkah-langkah yang harus dirumuskan terlebih dahulu dalam
pelaksanaan M etode Demonstrasi.
a. Pendahuluan
1) Menyiapkan materi yang dapat dilaksanakan dalam metode
demonstrasi.
2) Terangkan dengan jelas materi yang akan didemonstrasikan murid.
3) Selidiki apakah metode demonstrasi satu-satunya yang terbaik untuk
bahan yang akan diajarkan.
b. Pelaksanaan Tugas.
1) Setiap tugas yang diberikan harus di kontrol.
2) Siswa yang mengalami kegagalan harus dibimbing.
3) Hargailah setiap tugas yang di keijakan murid.
►
BAB m
PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan melaksanakan pengamatan langsung terhadap jalannya proses belajar
mengajar di kelas. Dari data tersebut kemudian dianalisis melalui beberapa
tahapan dalam siklus.
A. Gambaran Singkat SD Negeri II Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten
Batang
1. Sejarah singkat berdiri SD Negeri II Wanar Kecamatan Tersono
Kabupaten Batang
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan tokoh masyarakat
yang sekarang masih menjadi pengurus (Bapak Hasanudin), SD Negeri II
Wanar pada tahun 10464. Pada saat itu banyak tokoh-tokoh masyarakat
dan agama yang meninggal akibat kebiadaban oknum PKI tahun 1965.
Karena saat itu sering terjadi ritual yang mengakibatkan hilangnya nyawa
seseorang, terutama tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama islam,
karena itulah muncul ide atau gagasan dari warga yang memiliki jiwa
juang dan memikirkan masa depan Pemdidikan Bangsa. Melalui hasil
musyawarah beberapa tokoh masyarakat secara bersama kemudian sepakat
mendirikan SD Negeri II Wanar. Pada awal berdirinya tempat yang di
gunakan untuk kegiatan belajar mengajar adalah serambi masjid dan
rumah-rumah penduduk. meja belajar saat itu belum ada, sehingga
pemerintah untuk membangun ruang belajar. pada awal pembangunan
gedung yang di bangun terdiri dari dua ruang, kemudian bertambah dua
ruang, sehingga memiliki empat ruang belajar dengan ukuran 4 m x 8m,
karena murid yang ada sampai kelas enam maka ruangan tersebut di belah
untuk mencukupi jumlah kelas. Meskipun ukuran ruang belajar jelas tidak
memenuhi standar. Adapun tanah yang digunakan adalah tanah wakaf dari
tanah Bapak Tukimin dan tanah bapak yang kuas keseluruhan ada 1425m
persegi.
Menurut sumber yang penulis wawancarai, tenaga guru semakin
ada perkembangan yaitu guru yang diangkat oleh pemerintah yang disebut
UGA, hingga sampai sekarang SD Negeri II Wanar berkembang menjadi
lembaga pendidikan yang bersifat produktif yang dibawah naungan dinas
pendidikan.
2. Letak Geografis SD Negeri II Wanar.
SD Negeri II Wanar terletak di ujung timur paling selatan
kecamatan Tersono. tepatnya adalah:
a. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lumanjang Kecamatan Plilir
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pribumi Kecamatan Tersono
J Z
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Segiri Kecamatan banyusri.
SD Negeri II Wanar tepatnya di dusun senggrong Rtl3 Rw05 desa
Wanar kecamatan Tersono yang penduduknya mayoritas beragama Islam
namun masih sangat awam karena masih jauh dengan perkotaan.
3. Visi dan misi SD Negeri II Wanar
Penelitian ini bertempat di SD Negeri II Wanar Kecamatan
Tersono Kabupaten Batang Tahun ajaran 2009/2010
a. V isi: Unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan bertaqwa.
b. M isi:
1) Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan untuk
mengembangkan potensi siswa secara optimal
2) Mengembangkan sikap dan kebiasaan berbudi pekerti luhur
sesuai falsafah Pancasila dan agama masing-masing
3) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada
seluruh warga sekolah
4) Menerapkan manjemen partisipatif dengan melibatkan pihak-
pihak yang terkait dengan kepentingan sekolah
5) Memantapkan pemahaman tentang bakat dan minat siswa serta
penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif.
4. Keadaan Guru Dan Karyawan
Keadaan Guru dan siswa untuk semester 2 tahun 2008/2009
1. Suhono,S.Pd. 131729171 Kepala Sekolah
-2. Sri Mumi,S.Pd. 130962882 Guru Kls 2
3. Bambang Edi W 130736869 Guru Kls 1
4. Harini, S.Pd. 132097064 Guru Kls 3
5. Muflikhatul Amiroh 150361184 Guru agama
Islam
Kls
6. Yono Guru Kls 6
7. Endro Suprih Guru Kls 4
8. Agus Sofian Guru Kls 5
9. Siti Mutrofin Guru Kls 3-6
10. Mushodiq Penjaga
sekolah
Tabel II
j4
5. Rekapitulasi Nama Siswa kelas III SD Negeri II Wanar Kecamatan
TersonoTahun ajaran 2009/2010
Tabel IV
23 597 LAILATUL HASANAH p
24 598 PUJINUR LESTARI p
25 599 UMIUMIYATI p
26 600 RIRINPUJI p
27 601 QOIRIYAH p
28 602 MIRATUL LAYALI p
29 603 DWILWSTARI p
30 604 LISTIORINI p
31 605 NUNIK HARIYANTI p
32 606 SOFIATUN p
6. Struktur Orgaisasi Komite SD Negeri II Wanar Kecamatan Tersono
Tahun ajaran 2009/2010
1. Ketua : Suraji
2. Sekertaris : 1. Musahat.
2. Sri Mumi, S.Pd.
3. Bendahara : Kabul
4. Anggota : 1. Sardi 5. Harini, S.Pd
2. Sutopo 6. Jumali
3. Muhadi 7. Suroso
4. Agus Sufyan 8. Dahini.
B. Deskripsi Persiklus
1. Deskripsi Siklus I
r
JO
1) Membuat membaca materi yang akan disampaiakan.
2) Membuat Rencana Pembelajaran.
3) Membuat lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar
mengajar.
a) Lembar pengamatan untuk siswa :
- Keaktifan dalam bertanya.
- Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.
- Keaktifan siswa dalam waktu mengerjakan di papan tulis.
b) Lembar observasi untuk guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.
- Proses Kegiatan Belajar Mengajar.
- Metode yang digunakan.
- Cara penyampaian konsep.
- Cara mengaktifkan kelas.
c) Lembar observasi.
- Untuk mengetahui apakah siswa tertarik dengan topik
pembelajaran dengan metode demonstrais
- Apakah siswa aktif dalam mengikuti proses kegiatan
mengajar?
- Apakah siswa antusias terhadap tugas yang diberikan
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Awal
a) Mengucapkan salam
b) Berdoa bersama
c) Absen kelas
d) Apersepsi materi yang akan dismapakaian
2) Kegiatan inti
a) Guru menjelaskan bacaan dan gerakan shalat fardhu
b) Guru menjelaskan materi macam-macam shalat lima waktu
atau fardhu
c) guru bersama murid mempraktikkan bacaan dan gerakan shalat
fardhu
d) guru mengamati gerakan serta bacaan shalat fardhu yang
sedang dilakukan anak-anak dan guru memberikan tugas
praktik kepada siswa.
3) Kegiatan Penutup
b) Berdo’a bersama
7 O
c) Salam penutup
d) Pengamatan
Selama pembelajaran langsung dilakukan pengamatan untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan
penguasaan dan hasil belajar. Pada pembelajaran ini siswa yang
mengikuti sebanyak 32 siswa.
Untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki tiap siswa dan
penguasaan bahan pelajaran tentang ibadah shalat fardhu, dilakukan
pengamatan. Dalam pelaksanaannya pengamatan ini terfokus pada
gerakan serta bacaan shalat fardhu siswa dan kemampuan
menjawab soal yang diberikan untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Tabel V hasil pengamatan kemampuan sisa menjawab soal,
bacaan dan gerakan Sholat Fardhu pada siklus I:
Nomor
2 JOKO SUPRIYANTO 55 40 95
4 M. ALIF 50 35 85
5 NURYSNTO 55 35 90
6 M. FUROFI 55 45 100
7 ZAINAL MAHMUD 55 35 90
8 ZAINAL MILLAH 55 40 95
9 AGUS SUPROYONO 55 35 90
10 WIBOWO TRISNO 50 35 85
11 HERMAWAN 50 35 85
12 WAHID WIBOWO 55 50 95
13 AHMAD RIFA’I 65 50 115
14 RIZKI IRA WAN 55 40 95
15 NASIHATUL IMAN 55 35 90
16 RUDDI 55 40 95
17 ITA LUKMANA 50 45 95
18 MAYASARI 50 35 85
19 WIWID AMROINI 50 35 95
20 SITI SHOLEKHAH 90 65 145
21 NURI LISTIAWATI 55 40 95
22 KHOIRUL LATIFAH
p 55 45 100
23 LAILATUL HASANAH 55 40 95
24 PUJINUR LESTARI 60 55 115
25 UMI UMIYATI 60 55 115
26 I^RIN PUJI 60 50 110
27 QOIRIYAH 55 40 95
28 MIRATUL LAYALl 55 35 90
24 DWILWSTARI 55 45 100
LISTIORINI 60 50 110
31 NUNIK HARIYANTI 65 45 110
32 SOFIATUN 60 40 100
abel VI diatas dapat diketahui kemampuan kognitif siswa yaitu
kemampuan dalam menjawab soal yang diberikan guru dan
kemampuan psikomotorik yaitu kemampuan dalam mempraktikkan
bacaan serta gerakan shalat fardhu untuk mengetahui prestasi belajar
siswa. Hasil rata-rata pada kemampuan kognitif mencapai 57.3, rata-
rata kemampuan seluruh siswa pada kemampuan psikomorotik adalah
42,65 dan rata-rata iumlah keseluruhan dari kemampuan kognitif dan
psikom otorik adalah 99,53.
e) Refleksi
Hasil belajar dari siklus I ini belum menunjukkan basil yang
memuaskan, nilai bacaan dan gerakan shalat fardhu serta nilai rata-rata
soal tertulis masih rendah yaitu di bawah 50%. Hal ini disebabkan
kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru, banyak siswa
yang masih sibuk dengan kepentingan sendiri, dan belum aktif dalam
proses pembelajaran. Ada 2 siswa yang memperoleh nilai bagus
dalam kemampuan kognitif namun pada kemampuan psikomotorik
masih kurang. Maka dari itu untuk meningkatkan basil belajar
penguasaan bacaan dan gerakan shalat siswa perlu adanya perencanaan
yang lebih baik serta tindakan pada siklus selanjutnya.
a) Lembar pengamatan untuk siswa :
- Keaktifan dalam bertanya.
- Keaktifan siswa terhadap tugas yang diberikan.
- Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.
- Keaktifan siswa dalam waktu mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan
b) Lembar observasi untuk guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.
- Proses Kegiatan Belajar Mengajar
- Metode yang digunakan.
- Cara penyampaian konsep.
- Cara mengelola kelas
c) Lembar observasi.
- Untuk mengetahui apakah siswa tertarik dengan topik
pembelajaran dengan metode demonstrasi.
- Apakah siswa aktif dalam mengikuti proses kegiatan
mengajar?
- Apakah siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik?
e) Memberikan penjelasan kepada siswa tentang cara
mengerjakan
b. P< laksanaan Tindakan
1) Kegiatan Awal
a) Mengucapkan salam
b) Berdo’a bersama
c) Absensi kelas
d) Apersepsi materi sholat fardhu
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengajarkan materi pelajaran sesuai dengan rancangan
pembelajaran.
b) Merefleksi kembali pelajaran yang telah lalu, kemudian
mengarahkan tentang cara dalam mengikuti proses belajar.
c) Guru memberi penjelasan metode demonstrasi
d) Siswa diminta untuk memperhatikan dan menyelesaikan tugas
menghafal dan mempraktekan gerakan sholat lima waktu.
e) Murid menunjukkan tugas dengan satu persatu maju untuk
b) Doa penutup
c) Salam
c. P« ngamatan
Selama pembelajaran langsung dilakukan pengamatan untuk
m sngetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan
penguasaan dan hasil belajar. Pada pembelajaran ini siswa yang
m mgikuti sebanyak 32 siswa.
Untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki setiap siswa dan
penguasaan bahan pelajaran ibadah shalat fardhu, dilakukan
pengamatan. Dalam pelaksanaan pengamatan ini terfokus pada
ge rakan serta bacaan shalat fardhu siswa dan kemampuan
m myelesaikan tugas yang diberikan untuk meningkatkan prestasi
be lajar
Tabel VI hasil pengamatan kemampuan sisa menjawab soal,
be caan dan gerakan Sholat Fardhu pada siklus II
Norm >r Nama Kemampuan yang Dinilai Jumlah
Abse n Kognitif Psikomotorik
1 WAHYU 60 45 105
2 JOKO SUPRIYANTO 65 45 110
4 M. ALIF 60 45 105
5 NURYSNTO 60 45 100
6 M. FUROFI 80 55 135
7 ZAINAL MAHMUD 60 40 100
8 Z A INAL MILLAH 60 45 105
9 AGUS SUPROYONO 60 40 100
10 WIBOWO TRISNO 60 40 100
11 HERMAWAN 60 40 100
12 W ^H D WIBOWO 60 45 105
13
a AHMAD RIFA’I 70 55 125
14 RIZKIIRAWAN 60 45 105
15 NASIHATUL I MAN 60 40 100
10 RUDDI 60 55 115
17 ITA LUKMANA 60 55 115
18 MAYASARI 60 40 100
1*9 WIWID AMROINI 60 40 100
2D SITI SHOLEKHAH 100 70 170
H NURILISTIAWATI 60 45 105
22 KHOIRUL LATIFAH 60 50 110
2! LAILATUL HASANAH 60 45 105
2H PUJINUR LESTARI 65 60 125
25 UMI UMIYATI 80 60 140
26
V RIRIN PUJI 65 60 120
27 QOIRIYAH 60 50 110
2& MIRATUL LAYALI 60 50 n o
29 DWI LWSTARI 60 50 110
LISTIORINI 100 65 165
31 NUNIK HARIYANTI 65 50 115
3^ SOFIATUN 65 45 n o
gerakan sholat fardhu untuk mengetahui presasi belajar siswa. Hasil
rata-rata pada kemampuan kognitif mencapai 65, 62 rata-rata
kunampuan seluruh siswa pada kemampuan psikomotorik adalah
4< ',06 dan rata-rata jumlah keseluruhan dari kemampuan kognitif
s(rta psikomotorik adalah 114,6.
Rsfleksi
Hasil dari siklus II dalam pembelajama ibadah sholat fardhu
dongan mengunakan metode demonstrasi menunjukan adanya
komajuan dibandingkan dengan siklus I. Dalam siklus II ini siswa
lcbih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran karena didukung
d ;ngan metode yang menarik dan menyenangkan. Nilai kemampuan
k Dgnitif bertamban 8, 28 nilai kemampuan psikomotorik bertambah
6.41 dan jumlah rata-rata kemampuan kognitif dan psikomotori
b;rtambah 15,07. hal ini menunjukan ada kenaikan yang berarti setelah
n lengunakan metode demonstrasi dalam pembelajam. Namun beberapa
s swa ada yang belum aktif dan berkonsentrasi terhadap pembelajaran,
sjhingga hasil yang dicapai pada siklus II belum sesuai dengaan apa
>ang diharapkan sebanyak 70%. Pada siklus selanjutnya guru perlu
3. Siklu:: III
a. Perencanaan
1) Menentukan indicator dalam penugasan
2) Membuat Rencana Pembelajaran.
3) Membuat lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar
mengajar.
a) Lembar pengamatan untuk siswa :
- Keaktifan dalam bertanya.
- Keaktifan siswa terhadap tugas yang diberikan.
- Keaktifan siswa dalam mengeijakan tugas.
- Keaktifan siswa dalam waktu mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan
b) Lembar observasi untuk guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.
- Proses Kegiatan Belajar Mengajar
- Metode yang digunakan.
- Cara penyampaian konsep.
- Cara mengelola kelas
c) Lembar observasi.
- Untuk mengetahui apakah siswa tertarik dengan topik
pembelajaran dengan metode demonstrasi.
- Apakah siswa aktif dalam mengikuti proses kegiatan
mengerjakan
b. Pelaksanaan tindakan
1) Kegiatan Awal
a) Salam pembuka
b) Absensi siswa
c) Apersepsi materi yang lalu
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengulang kembali materi sholat fardhu
b) Guru mengarahkan siswa agar memperhatikan keterangan
dari guru setelah itu Guru mengarahkan siswa untuk
memperhatikan tugas yang telah dibuat teman yang lain.
c) Sesuai metode demonstrasi dalam pelaksanaan
pembelajaran guru mengajak siswa untuk pergi ke
mushola untuk mendemonstrasikan serta mempraktekkan
3) Kegiatan penutup
a) Guru memberi penjelasan mengenai tujuan
mendemonstrasikan gerakan sholat.
b) Guru memberikan kesimpulan
c) Mengucapkan salam
c. Pengamatan
Selama pembelajaran berlangsung guru melakukan
per gamatan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dalam
me lingkatkan penguasaan dan hasil belajar. Pada pembelajaran
ini siswa yang mengikuti sebanyak 32 siswa. Untuk mengetahui
kemampuan yang dimiliki tiap siswa dan penguasaan bahan
pelajaran tentang ibadah shalat fardhu, dilakukan pengamatan.
Pengalaman yang dilakukan terfokus pada gerakan serta bacaan
sha at fardhu siswa dan kemampuan menyelesaikan tugas yang
diborikan untuk meningkatkan prestasi belajar.
Tabel VII hasil pengamatan kemampuan sisa menjawab soal,
bacjian dan gerakan Shalat Fardhu pada siklus II
Nomor Nama Kemampuan
Jumlah
Kognitif Psikomotori
k
1 WAHYU 65 55 120
6 M. FUROFI 80 60 140
7 ZAINAL MAHMUD 65 50 115
8 ZAINAL MILLAH 65 50 115
9 AGUS SUPROYONO 65 45 110
10 WIBOWO TRISNO 65 45 110
11 HERMAWAN 65 55 120
12 WAHID WIBOWO 65 50 115
13 AHMAD RIFA’I 70 60 130
14 RIZKI IRA WAN 65 50 115
15 NASIHATUL IMAN 65 45 110
16 RUDDI 65 60 125
17 ITA LUKMANA 65 60 125
18 MAYASARI 65 45 110
19 WIWID AMROINI 65 45 110
20 SITI SHOLEKHAH 80 75 155
21 NURI LISTLAWATI 65 50 115
22 KHOIRUL LATIFAH 65 55 120
23 LAILATUL HASANAH 65 50 115
24 PUJINUR LESTARI 65 65 130
25 UMI UMIYATI 80 65 145
26 RIRIN PUJI 70 60 130
27 QOIRIYAH 65 55 120
28 MIRATUL LAYALI 70 55 125
29 DWI LWSTARI 65 55 120
30 LISTIORINI 90 70 160
31 NUNIK HARIYANTI 70 55 125
Rata-i ata 68,75 54,84 123,90
Pada tabel VII dapat diketahui kemampuan kognitif siswa
yaitu kemampuan dalam menjawab soal yang diberikan guru dan
kenampuan psikomotorik yaitu kemampuan dalam mempraktikkan
bacaan serta gerakan sholat fardhu untuk mengetahui prestasi belajar
sis\ Hasil rata-rata pada kemampuan kognitif 68,75 rata-rata
ken ampuan seluruh siswa pada kemampuan psikomotorik adalah
54,14 dan rata-rata jumlah keseluruhan dari kemampuan kognitif serta
psikomotorik 123,90
d. Refleksi
Hasil dari siklus III dalam pelaksanaan pembelajaran
ibadih sholat fardhu dengan mengunakan metode demonstrasi
menunjukkan hasil yang sesuai harapan yaitu tercapainya
ketuntasan belajar mencapai 75%, sebagai hasil tindaka
perbaikan dari siklus I dan siklus II. Siswa lebih serius dalam
m enjikuti kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat
memahami pelajaran yang telah disampaikan yang dibuktikan
terjaci kenaikan rata-rata disetiap siklusnya. Berdasarkan hasil
terse! ut maka dapat disimpulakan bahwa pembelajaran dengan
meng inakan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa di kelas III SD Negeri II Wanar Kecamatan Tersono
A. Pembahasan
Bcrdasarkan hasil penelitian dapat diketahui kemampuan kognitif dan
psikomoiorik siswa, nilai siswa selalu mengalami kenaikan pada tiap
siklusnya. Kenaikan tersebut dapat dilihat dari table di bawah ini.
Tabel VIII.
Menunjukkan hasil kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa.
Siklus I Siklus II Siklus III
No Nama Kemampuan Kemampuan Kemampuan
K ognitif Psikom otorik K ogn itif Psikom otorik K ognitif Psikom otorik
1 WAHYU 55 40 60 45 65 55
2 JOKO
SUPRIYANTO 55 40 65 45 70 50
3 M. ZAENUD [N 80 60 85 65 80 70
SUPROYONO 55 35 60 40 65 45
10 WIBOWO1RISNO 50 35 60 40 65 45
11 HERMAWAN 50 35 60 40 65 55
12 WAHID WIBOWO 55 50 60 45 65 50
13 AHMAD RIFA’I 65 50 70 55 70 60
15 NASIHATUL [MAN 55 35 60 40 65 45
25 UMIUMIYATI 60 55 80 60 80 65
26 RIRIN PUJI 60 50 65 60 70 60
27 QOIRIYAH 55 40 60 50 65 55
28 MIRATUL LAYALI 55 35 60 50 70 55
29 DWI LWSTARI 55 45 60 50 65 55
30 LISTIORINI 60 50 100 65 90 70
31 NUNIK
HARIYANT1 65 45 65 1 50 70 55
32 SOFIATUN 60 40 65 45 70 50
57,3 42,65 65,65 49,06 68,75 54,84
signifik
psikom
3ada tebel di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan yang
an dari setiap siklusnya. Nilai rata-rata kemampuan kognitif dan
E erdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, teijadi kenaikan rata-
rata di setiap siklusnya. Berdasarkan refleksi proses siklus I, siklus II, dan
siklus II tersebut, bahwa penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran
dapat ireningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SD Negeri II Wanar
Kecama:an TersonoTahun ajaran 2009/2010. keberhasilan tersebut didukung
karena ada dukungan guru, perhatian dan pemberian hadiah, pujian,
peringalan, dan penguatan terhadap siswa.
Oalam siklus ke III dan evaluasi yang diberikan oleh guru, sebagian
besar s swa banyak yang telah menguasai dan tuntas belajar sesuai dengan
rancan§ an penelitian yaitu terjadinya ketuntasan belajar mencapai 70%. Maka
tindakan siklus III dipandang telah berhasil dengan demikian hipotesis