• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI WETODE DEMONSTRASI DALAM SHALAT FARDHU SISWA RELAS III SD NEGERI II WANAR KEC. TERSONO KAB. BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI WETODE DEMONSTRASI DALAM SHALAT FARDHU SISWA RELAS III SD NEGERI II WANAR KEC. TERSONO KAB. BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

SITI LANAFIDA

NIM: 11408305

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

KEMENTRIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

JL S ta tio n 03 telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

Yth. Ketua STAIN Salatiga

Di Salatiga

A ssalaam u ’alaikum , Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, rnaka bersama

ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa :

Nama : Siti Lanafida

KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN

2009/2010

Untuk diujikan dalam sidang munaqasyah.

Demikian untuk menjadi periksa.

W assalaamu 'alaikum Wr. Wb.

Pembimbing

Nifirwanto, S.Pd, M.Hum

NIP. 19751015 200212 1006

(3)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudari: Siti Lanafida dengan Nomor Induk Mahasiswa: 11408305 yang berjudul UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE DEMONSTRASI DALAM SHALAT FARDHU SISWA KELAS HI SD NEGERI II WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 akan dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Sabtu yang bertepatan dengan tanggal 31 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).

Salatiga. 12 Ramadhan 1430 H 31 Agustus 2010 M

Panitia Ujian

Ketua Sidani i pkretaris Sidang

Dra. Sin Zumrotun. M. Ag >

NIP. 196709115 199803 2 002 NIP: 19730526 199903 1 005

Pembimbing

(4)

DEKLARASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Lanafida

NIM :11408305

Jurusan : Tarbiyah

Program Stiidi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tubs ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk bcrdasarkan kodc

etik ilrriiah.

Salatiga, 16 Agustus 2009

Yang metiyatakan,

Siti Lanafida

(5)

dan belajar di waktu tua bagaikan mengukir di atas

air.

Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan

(6)

PERSEM BAHAN

❖ Untuk orang tuaku

❖ Para dosenku saudara-saudaraku,

❖ Sahabat-sahcbat seperjuanganku,

(7)

penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang beijudul “UPAYA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE

DEMONSTRASI DALAM SHALAT FARDHU SISWA KELAS III SD

NEGERI II WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”, untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah.

Penulis memperoleh banyak bimbingan, dukungan dan arahan dari

banyak pihak dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

penghargaan yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag.

2. Bapak Norwanto, S.Pd, M.Hum yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada penulis.

3. Para Dosen dan Staf Pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmu pengetahuan sehingga skripsi ini dapat selesai.

4. Kepala SD II Wanar Kec. Tersono Kab. Batang. yang telah memberikan ijin

untuk melakukan penelitian ini.

. 5. Bapak, ibu dan saudara-saudaraku tercinta yang telah memberikan bantuan

baik secara moril maupun materiil.

Semoga amal baik dan bantuannya tersebut mendapatkan balasan yang

baik dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

sendiri maupun pembaca pada umumnya. Amiin.

Salatiga, 16 Agustus 2010

Penulis

SitiLanafida

(8)

ABSTRAK

Asfuriyah, 2010. “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

MELALUI METODE DEMONSTRASI DALAM

SHALAT FARDHU SISWA KELAS HI SD NEGERI II WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Norwanto. S.Pd. M.Hum

Kata Kunci: resitasi

Dalam rangka mewujudkan keimanan dan ketakwaan, dengan seperti itu maka kita wajib melakukan ibadah shalat Kepada Allah. Oleh sebab itu, penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Demonstrasi Dalam Shalat Fardhu Siswa Kelas Hi Sd Negeri Ii Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010 “ Jumlah siswa yang diteliti adalah 32 siswa.

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana prestasi belajar melalui metode Resitasi padashalat. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang termasuk dalam penelitian kualitatif dan dilaksanakan dalam dua siklus penelitian.

Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa minat siswa meningkat dari Siklus I pada Kemampuan Kognitif adalah 57,3, nilai rata-rata pada Kemampuan Psikomotorik adalah 42,65. Pada Siklus II rata-rata nilai Kognitif naik menjadi 65,62. Rata-rata nilai Psikomotorik naik menjadi 49,06, berarti terjadi peningkatan sebesar 8,28 pada kemampuan kognitif dan 6,41 pada kemampuan psikomotorik siswa. Nilai rata-rata pada siklus III juga mengalami peningkatan lebih baik yaitu kemampuan k o g n itif m eningkat m enjadi 68,75 dan kemampuan psikomotorik menjadi 54,84 berarti ada peningkatan sebesar 3,13 pada kemampuan kognitif dan 5,78 pada kemampuan psikomotorik.berturut-turut. Adapun pemahaman membaca dan menulis siswa mengalami peningkatan prestasi siswa juga diketahui meningkat pada setiap siklus penelitian.

(9)

JUDUL... i

E. Definisi Operasional... 5

F. Batasan Masalah ... 7

G. Kerangka Berfikir... 7

H. Hipotesis Tindakan... 8

I. Metode Penelitian... 8

J. Sistimatika Penulisan Skripsi... 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar... 17

(10)

1. Pengertian Belajar... 17

2. Prestasi Belajar... 20

3. Fungsi Prestasi Belajar... 20

4. Jenis-Jenis Belajar... 21

B. Ibadah Shalat Fardhu... 23

1. Pengertian Shalat Fardhu... 23

2. Syarat-Syarat Sholat... 24

C. Metode Demonstrasi... 25

1. Prinsip-prinsip Metode Resitasi... 26

2. Indikator Pengunaan Metode Resitasi... 27

3. Keuntungan Metode R esitasi... 28

4. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Resitasi... 29

BAB III Pelaksanaan Penelitian... 30

A. Gambaran Singkat SD Negeri II Wanar... 30

1. Sejarah Singkat SD Negeri II W anar... 30

2. Letak Geografis SD Negeri II Wanar... 31

3. Visi dan Misi SD Negeri II Wanar... 32

4. Keadaan Guru dan Karyawan SD Negeri II Wanar... 32

5. Rekapitulasi Nama Siswa SD Negeri II Wanar... 34

6. Struktur Organisasi Komite SD Negeri II Wanar... 35

B. Deskripsi Persiklus... 35

1. Deskripsi Siklus I ... 35

2. Deskripsi Siklus II... 40

3. Deskripsi Siklus I I I ... 46

(11)

A. Kesimpulan... 54

B. Saran... 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIR AN-L AMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

: Soal test siklus

: Lembar Permohonan Izin Penelitian

: Lembar Surat Keterangan Penelitian

: Daftar Riwayat Hidup

: Gambar foto Siklus I

: Gambar foto Siklus II

: Gambar foto Siklus III

(13)

A. Latar Belakang Masalah.

Al-Qur’an sebagai kitab sucinya umat Islam, yang mengandung

hukum dan perintah shalat. Shalat menjadi sebuah kewajiban yang telah

ditentukan waktunya dan umat muslim yang mengeijakan akan terhindar dari

perbuatan keji dan mungkar. Umat Islam memegang teguh kitab suci Al-

Qur’an sebagai sumber hukum tertinggi dalam kehidupannya. Di samping itu,

karena shalat adalah suatu macam atau bentuk ibadah yang dituntut untuk

dikeijakan, maka konsekuensinya yaitu, diberi pahala kepada yang

mengerjakan dan berdosa bagi yang meninggalkannya (shalat wajib). (Mumi

Djamal: 1983, 81)

Adapun dasar kewajiban shalat dan mengenai pelaksanaannya shalat

akan berpengaruh pada akhlak seorang muslim agar terjaga dari perbuatan keji

dan mungkar adalah sebagai berikut:

Firman Allah SWT, Q.S. An Nisaa’ ayat 103 dan QS. A1 ‘Ankabut

ayat 45:

Artinya : “Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya

atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisaa’ : 103) (Mumi Djamal: 1983.

95)

(14)

2

J l j 3

Artinya : “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan)

keji dan mungkar.” (QS. Antara lain Ankabuut : 45). (Mumi Djamal : 1983,

401)

Maka guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan

kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru

harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam

meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya serta memperbaiki kualitas

mengajamya.

Guru dalam melaksanakan pembelajaran dalam materi shalat selalu

mempunyai banyak kendala, sebab dengan alokasi waktu yang ada seringkali

kurang memadai untuk dapat mencapai hasil pembelajaran yang tuntas. Maka

tidak jarang guru memilih metode pengajaran untuk mencapai sasaran dengan

materi ajar yang disampaikan.

Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam mengorganisasikan

kelas, penggunaan metode, strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik

guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai

pengelola, bertindak sebagai fasilitor yang berusaha menciptakan kondisi

belajar mengajar yang efektif, sehingga memungkinkan proses belajar

mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan

kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan

pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas,

(15)

guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan

rangsangan kepada siswa, sehingga ia mau belajar karena siswalah subyek

utama dalam belajar.

Kegiatan belajar bersama dapat memacu belajar aktif. Kegiatan belajar

dan mengajar di kelas dapat menstimulasi belajar aktif. Namun kemampuan

untuk mengajar melalui kegiatan keijasama kelompok kecil akan

memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara

khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang

diajarkan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk

memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran.

Pembelajaran Agama Islam tidak lagi mengutamakan pada penyerapan

melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada

pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas

peserta didik perlu ditingkatkan efektivitas dan efisiensinya, dan guru perlu

memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran. (Roestiyah.N.K : 2008, 132)

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin mencoba melakukan

penelitian dengan judul “Uapaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode

Demonstrasi Dalam Shalat Fardhu Siswa kelas III SD Negeri II Wanar

Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010”.

B. Rumusan Masalah.

Berdasar latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskaja

(16)

4

1. Apakah Metode Demonstrasi Mampu Meningkatkan Perhatian Siswa pada

Mata Pelajaran Fiqh Mated Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II Wanar

kecamatan Tersono?

2. Apakah Metode Demonstrasi Mampu Meningkatkan Keaktifan Siswa

pada Mata Pelajaran Fiqh Mated Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II

Wanar kecamatan Tersono?

3. Apakah Metode Demonstrasi Mampu Meningkatkan Prestasi Siswa pada

Mata Pelajaran Fiqh Mated Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II Wanar

kecamatan Tersono?

C. Tujuan Penelitian.

Tujuan yang diharapkan dan dicapai dari kegiatan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Peningkatan Perhatian Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh

Mated Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II Wanar kecamatan Tersono?

2. Untuk Mengetahui Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Mated

Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II Wanar kecamatan Tersono?

3. Untuk Mengetahui Peningkatan prestasi belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Fiqh Mated Shalat Fardhu di Kelas 3 SD Negeri II Wanar

kecamatan Tersono?

D. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memperoleh beberapa

(17)

fardhu melalui Metode Demonstrasi.

2. Manfaat Praktis

- Bagi siswa dapat meningkatkan kualitas dalam pembelajaran dan hasil

belajar salat.

- Bagi guru untuk dijadikan acuan pola pengembangan strategi dan

pengelolaan pembelajaran di sekolah dasar

- Bagi sekolah dapat memberikan pemahaman untuk meningkatkan

intensitas pelaksanaan ibadah salat.

E. Definisi Istilah/ Operasional.

Penelitian ini berjudul ’’Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Shalat

Fardhu Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa kelas III SD Negeri II Wanar

Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010”.

1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil belajar berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas

belajar.

2. Shalat Fardhu

Shalat fardhu adalah shalat yang dilakukan oleh umat islam lima kali

(18)

0

3. Metode

Metode menurut bahasa adalah cara yang telah teratur dan terpikir

baik-baik untuk mencapai suatu maksud (dalam ilmu pengetahuan dsb).

(Hamzah B. Uno : 2007, 649)

4. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan dalam sistem

pembelajaran dengan cara praktek atau mendemonstrasikan atau materi

dalam pelajaran. Pada pelaksanaan metode ini, murid dituntut untuk dapat

menirukan geraka atau bacaan yang telah di demonstrasikan. Pada

pelaksanaan metode ini, murid tidak hanya menggeijakannya di dalam

ruang sekolah saja tetapi murid dapat menggerjakannya di luar sekolah.

F. Batasan Masalah.

Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah

meliputi:

1. Penelitian ini hanya dikenalkan pada siswa kelas III SD Negeri II Wanar

Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010”.

2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober semester genap tahun

pelajaran 2009/2010.

(19)

G. Kerangka Berpikir

Shalat fardhu adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh

setiap orang islam, karena shalat merupakan ciri-ciri khas perbedaan antara

orang islam dengan umat non islam. Dalam shalat kita harus mengetahui

bagaimana gerakan-gerakan yang benar, syarat-syaratnya, bacaan-bacaannya,

rukun dalam shalat, syarat sah dan hal-hal yang membatalkan puasa. Dengan

sistem belajar melalui Metode Demonstrasi ini diharapkan siswa mengetahui

bagaimana gerakan-gerakan dalam shalat secara benar, rukun dalam shalat,

syarat sah shalat dan bacaan-bacaan dalam shalat, sehingga nanti dapat

membantu siswa memahami, mengamalkan, memotivasi dalam meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan agama silam khususnya materi

shalat fardhu.

Berdasarkan permasalahan dan landasan teori di atas, kerangka

berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

(20)

8

H. Hipotesis Tindakan.

1. Strategi pembelajaran dengan model demonstrasi pemberian tugas dapat

meningkatkan perhatian siswa dalam prestasi belajar shalat

2. Strategi pembelajaran dengan model demonstrasi pemberian tugas dapat

meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar “shalat”.

3. Strategi pembelajaran dengan model demonstrasi pemberian tugas dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

I. Metode Penelitian.

1. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas pendidikan agama islam tentang

ibadah shalat fardhu, rancangan penelitian yang dibuat adalah sebagai

berikut:

a. Melihat kondisi riil hasil ulangan siswa melalui daftar nilai serta

tingkat ketercapaian dalam standar ketuntasan belajar minimal

(SKBM)

b. Menyiapkan media dan fasilitas pendukung

c. Menyusun rencana pembelajaran

d. Membuat panduan observasi untuk mengetahui tingkat pemahaman

siswa terhadap pembelajaran pendidikan agama islam pada materi

ibadah shalat fardhu

e. Menargetkan ketercapaian hasil pembelajaran 75% lebih siswa dapat

(21)

2. Subyek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri II

Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2009/2010.

a. Peserta adalah siswa kelas III berjumlah 32 yang terdiri dari 16 siswa

laki-laki dan 16 siswa perempuan.

b. Mate Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

c. Standar kompetensi : Membiasakan Shalat fardhu secara rutin

dalam kehidupan sehari-hari

d. Kompetensi dasar :

1) Mencontohkan gerakan shalat

2) Mempraktikan shalat secara rutin

e. Materi Pokok : Ibadah Shalat Fardhu

f. Hasil Belajar ;

1) Melakukan gerakan shalat

2) Melakukan shalat magrib

3. langkah dan siklus penelitian

a. Siklus I

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti memerlukan

beberapa siklus hingga dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan,

untuk itu peneliti memerlukan perencanaan di setiap tahapan penelitian

(22)

iO

1) Perencanaan

Dalam pelaksanaan ini guru menjelaskan materi tentang

ibadah shalat fardhu, guru mengajak untuk bersama-sama

melafalkan bacaan shalat fardhu serta mempraktekan gerakan

shalat fardhu, guru memberikan soal materi ibadah shalat fardhu

dan guru memberikan nilai. Bagi siswa dalam perencanaan ini

adalah siswa mendengarkan materi ibadah shalat fardhu dari guru,

siswa melafalkan bacaan shalat fardhu serta mempraktekan

gerakan shalat fardhu dan siswa menjawab soal yang diberikan

guru

2) Pelaksanaan

Guru menjelaskan materi ibadah shalat fardhu kemudian

menyuruh siswa bersama-sama untuk melafalkan bacaan serta

mempraktekan gerakan shalat fardhu dan guru memberi soal

3) Pengamatan

Guru mencatat tanda-tanda tercapainya pembelajaran yaitu

meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran pendidikan

agama islam pada materi shalat fardhu dan menjawab soal dari

guru.

4) Refleksi

Hasil belajar pada siklus ini belum menunjukkan perubahan

dalam perhatian terhadap penjelasan guru, gerakan dan bacaan

(23)

rendah karena siswa masih kesusahan dalam menerima penjelasan

yang diberikan oleh guru.

Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan kelas pada siklus

II dalam materi ibadah shalat fardhu dengan mengunakan metode

Demonstrasi

b. Siklus II

Dalam penelitian siklus I belum tercapai sesuai dengan yang

diharapkan, maka perlu dilakukan tindakan kelas pada siklus II dengan

materi yang sama namun dalam proses pembelajaran mengunakan

Metode Demonstrasi.

1) Perencanaan

Dalam perencanaan ini guru mengajak siswa untuk

merefleksi kembali penjelasan yang telah lalu, guru mengunakan

metode demonstrasi dalam pembelajaran, guru memberikan tugas

kepada murid setelah selesai menjelaskan materi yang telah

disampaikan, murid diberi tugas oleh guru untuk menghafalkan

bacaan dan gerakan shalat.

2) Pelaksanaan

Guru melakukan refleksi terhadap pelajaran yang telah lalu,

dengan diikuti keaktifan siswa, guru memberikan tugas kepada

siswa untuk menghafalkan gerakan shalat di mushala sekolah,

setelah tugas selesai dikeijakan siswa diberi waktu untuk

(24)

yang lain ditugaskan untuk menilai penampilan tugas

menghafalkan gerakan shalat.

3) Pengamatan

Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yaitu

peningkatan perhatian dan keseriusan siswa selama proses

pembelajaran dengan mengunakan Metode Demonstrasi dan

peningkatan prestasi belajar pendidikan agama islam pada materi

ibadah shalat fardhu dan tugas yang diberikan.

4) Refleksi

Hasil belajar pada siklus II telah menunjukkan perubahan lebih

baik dari pada siklus I. perubahan tersebut diketahui dari

peningkatan perhatian siswa terhadap pelajaran, peningkatan

penguasaan gerakan dan bacaan shalat fardhu dan peningkatan

prestasi belajar. Namun dalam siklus II ini hasil dalam

pembelajaran kurang maksimal karena masih terdapat beberapa

siswa yang belum aktif dan berkonsentrasi penuh terhadap

pelajaran.

Siklus III

Karena penelitian yang dilakukan siklus I dan II belum

mencapai hasil yang diharapkan, maka perlu ditindaklanjuti pada

(25)

1) Perencanaan

Dalam perencanaan ini guru mengajak siswa untuk

merefleksi kembali penjelasan yang telah lalu mengkoordinasikan

kesiapan siswa dalam pembelajaran, guru menggunakan Metode

Demostrasi dalam pembelajaran, guru memberikan tugas kepada

siswa, guru menyuruh para siswa untuk pergi ke mushala

sekolahan, guru menugaskan siswa untuk menunjukkan gerakan

dan bacaan shalat yang telah dihafalkan, murid menunjukkan

gerakan shalat dan bacaannya satu persatu. Bagi siswa dalam

perencanaan ini adalah berperan aktif dalam proses pembelajaran,

mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru untuk menghafal

gerakan dan bacaan shalat di mushala.

2) Pelaksanaan

Guru mempraktekan bacaan shalat fardhu dan gerakannya

kemudian siswa diberi tugas untuk memperhatikan serta

menghafalkannya gerakan dan bacaan shalat fardhu untuk

dipraktekkan kepada guru yang bersangkutan, guru memberi tugas

kepada murid mempraktekan shalat fardhu di mushola.

3) Pengamatan

Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran

yaitu peningkatan perhatian dan keseriusan siswa selama proses

(26)

14

peningkatan prestasi belajar pendidikan agama islam pada materi

ibadah shalat fardhu dan tugas yang diberikan

4) Refleksi

Hasil belajar pada siklus III telah menunjukkan kepada

hasil yang diinginkan, karena pada siklus ini kemampuan siswa

telah mencapai hasil angka 70% dibandingkan dengan sebelumnya

yaitu 50%. Perubahan tersebut diketahui dari peningkatan prestasi

siswa terhadap pembelajaran pendidikan agama islam pada materi

shalat fardhu.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar.

b. Rencana Pelajaran (RP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran.

Masing-masing RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil

belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.

c. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses

pengumpulan data hasil eksperimen.

(27)

2) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati

aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

e. Tes Formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal

yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif) dan isian.

2. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui

dokumentasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.

3. Teknik Analisis Data

a. Data kualitatif, berupa data hasil belajar siswa yang dapat dianalisis

secara deskriptif sehingga diperoleh prosentase keberhasilan belajar

dan peningkatan prestasi belajar

b. Data Kuantitatif, berupa data informasi berbentuk kalimat yang

memberikan gambaran experimen siswa tentang tingkat pemahaman

siswa terhadap pelajaran pendidikan islam tentang ibadah sholat

(28)

J. Sistematika Penulisan.

Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun

sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan: Berisi Latar belakang masalah, Rumusan

masalah, Tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, Batasan

masalah, Hipotesis tindakan, Defmisi istilah, Metode

penelitian yang terdiri dari (Tempat, waktu dan subyek

penelitian, Rancangan penelitian, Instrumen penelitian,

Metode pengumpulan data dan Tekhnik analisa data) dan

Sistematika penulisan.

Bab II Landadasan Teori: Berisi tentang Defmisi pembelajaran,

Motivasi belajar, Pengajaran metode pemberian tugas

belajar dan demonstrasi, Kelemahan metode demonstrasi,

dan Langkah-langkah yang hams dirumuskan terlebih

dahulu dalam pelaksanaan demonstrasi..

Bab III Pelaksanaan Penelitian: berisi rPelaksanaan Penelitian

terdiri dari Gambaran sekolah dan Subyek penelitian,

Deskripsi Prasiklus, Pelaksanaan siklus I dan Pelaksanaan

siklus II dan siklus III

Bab IV Analis Data: Analis Data yang terdiri dari Deskripsi pra

siklus, dan Pembahasan siklus I dan siklus II. Dan siklus III

(29)

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Menurut W. J. S. Poerwadarminta (2006:121), belajar adalah

berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian. Sedangkan

menurut Slameto pengertian belajar secara psikologis, belajar

merupakan suatu proses perubahan yaitu dalam tingkah laku sebagai

hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan

(Slameto, 1991:2).

Tabrani Rusyan menjelaskan pengertian belajar adalah:

a. Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan

m elalui pengalaman. Dalam rumusan tersebut terkandung

bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan

hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, melainkan lebih

luas dari itu, yakni mengalami hasil belajar bukan hanya

penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui

interaksi dengan lingkungan. D ibandingkan dengan pengertian

pertama, tujuan belajar itu pada prinsipnya sama yakni

perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha

(30)

18

pencapaiannya. Pengertian ini menitik beratkan antara individu

dengan lingkungan.

c. Belajar dalam arti luas ialah proses perubahan tingkah laku yang

dinyatakan dalam bentuk penguasaan penggunaan dan penilaian

terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau

lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman

tertentu.

d. Belajar itu selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau

pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu

(Tabrani Rusyan, 1989:7-9).

Muhibbin Syah menyatakan bahwa, belajar adalah tahapan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif (Muhibbin Syah, 1995:91). Munjahid menambahkan pengertian

belajar antara lain:

a. C row dan C row d alam b u k u n y a E d u c a tio n a l P sy c h o lo g y

mengemukakan bahwa belajar sebagai Learning is Acquisition o f

habits, knowledge, and attitude yang berarti memperoleh kebiasaan,

pengetahuan, dan sikap.

b. Hilgard dan Bower dalam Theories o f Learning, sebagaimana

dikutip oleh Purwanto mengemukakan bahwa belajar itu berhubungan

(31)

kematangan, atau keadaan sesaat seseorang (Munjahid, 2007: 3-4).

Dari beberapa pendapat tentang pengertian beiajar di atas

sebenamya adalah sama yaitu, siswa dikatakan beiajar apabila telah ada

perubahan tingkah laku dalam diri individu tersebut yang disebabkan

adanya pengalaman dan latihan. Munjahid kembali menambahkan

bahwa, setiap perbuatan beiajar itu selalu terdapat dua aspek

yaitu aspek jasmaniah (struktur) dan aspek rohaniah (fungsi). Otak

adalah strukturnya dan berpikir adalah fungsinya. Keduanya saling

pengaruh mempengaruhi. Misalnya kalau otak luka, maka fungsi

berpikimya akan terganggu. Begitu pula sebaliknya jika fungsi berpikir

itu tidak normal, maka struktur otak itu akan berubah bentuknya.

Sedangkan mengenai perubahan tingkah laku yang terjadi

setelah adanya proses beiajar yang diungkapkan kembali oleh Munjahid

menyatakan bahwa, perubahan tingkah laku sebagai akibat dari beiajar

maksudnya adalah: pertama, perubahan beiajar pada dasamya adalah

proses yang sadar. Artinya yang bersangkutan telah melakukan

sesuatu secara sadar pada dirinya dirasakan adanya perubahan tertentu.

Kedua, perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat dari perbuatan

beiajar pada hakekatnya merupakan aspek-aspek kepribadian,

(32)

berfungsi pada dirinya. Artinya pengalaman-pengalaman yang baru

diperoleh bukannya static, tetapi dinamis dan sekaligus mengandung

nilai-nilai positif dan aktif bukannya negatif dan lemah (Munjahid,

2007:5).

2. Prestasi Belajar

W. J. S. Poerdarminta menyatakan p restasi adalah hasil yang telah

dicapai. Sedangkan belajar adalah berusaha (berlatih) supaya mendapat

suatu kepandaian (W. J. S. Poerdarminta, 2006: 910).

Zainal Arifin menambahkan bahwa prestasi adalah kemampuan,

ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Zainal

Arifin, 1988: 3). Sehingga yang dimaksud dengan prestasi belajar

adalah hasil belajar yang didapatkan melalui tes tertentu untuk

mendapatkan hasil atau kepuasan dari usaha belajar baik berupa

pengetahuan maupun ketrampilan.

3. Fungsi Prestasi Belajar

Ada beberapa fungsi dari prestasi belajar seperti yang

dinyatakan oleh Zaianal Arifin adalah:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai anak didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini

didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya

menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan

merupakan kebutuhan umum pada manusia termasuk kebutuhan anak

(33)

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi

pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat

dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu

pengetahuan dan teknologi. dan berperan sebagai umpan balik (feed

back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstem dari suatu

institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi

belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu

institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang

digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik.

Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi-rendahnya prestasi

belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di

masyarakat. Asumsinya adalah bahwa k u rik u lu m yang d ig u n ak an

relev an p u la dengan keb u tu h an pembangunan masyarakat.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik

merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah

yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah

diprogramkan dalam kurikulum (Zainal Arifin, 1988: 3-4).

4. Jenis-Jenis Belajar

Dalam Psikologi Pendidikan untuk PNS Proyek Pembibitan Calon

Tenaga Kependidikan dinyatakan bahwa, dalam dunia pendidikan di

(34)

22

jen is belajar yang dikemukakan oleh Bloom yang dikenal dengan

Taksonomi Bloom. Menurut Bloom hasil belajar yang hams dicapai oleh

siswa dapat dibagi kepada tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Sedangkan Gugne mengembangkan jenis belajar

menjadi lima kategori, yaitu:

a. Belajar informal verbal, yaitu belajar untuk memperoleh

pengetahuan dan menggunakan bahasa lisan atau tertulis yang

meliputi cap nama suatu obyek, atau menyangkut data atau fakta.

Dengan informasi verbal inilah manusia dapat berinteraksi dan

berkomunikasi dengan orang lain dan dapat mengatur kehidupannya

sehari-hari.

b. Belajar kemahiran intelektual, yang berhubungan dengan

lingkungan sekitar dalam bentuk suatu representasi, khususnya

konsep dan b erb ag ai m acam lam bang atau sim bol. M ulai

dari p ersep si, pembentukan konsep, menyusun kaidah, dan

menentukan prinsip.

c. Belajar pengaturan kegiatan intelektual, yaitu belajar bagaimana cara

menangani aktivitas belajar dan berpikir sendiri, misalnya dalam

proses pemecahan masalah yang menuntut pendekatan-

pendekatan yang tepat dengan mengatur atas pikiran diri sendiri.

d. Belajar ketrampilan motorik, yang melibatkan kemampuan otot,

urat, dan persendian secara langsung. Ciri utamanya adalah

(35)

dengan menanamkan penghayatan dan perasaan melalui

pemberitahuan, penanaman keyakinan, dan pembiasaan (Psikologi

Pendidikan untuk Pl\15 Proyek Pembibitan Caton Tenaga

Kependidikan, 2004: 53-55).

B. Ibadah Shalat Fardhu 1. Pengertian Shalat Fardhu

pengertian shalat secara etimologis, shalat berarti do'a,

sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta 'ala:

"Berdo'alah untuk mereka, karena sesungguhnya do'a kalian itu menjadikan ketentraman b a g ijiw a mereka." (At-Taubah: 103) (Al-Quran dan Terjemahnya, 2004:203).

Adapun menurut istilah, sholat adalah ibadah yang dimulai

dengan takbirotul ikhrom dan diakhiri dengan salam dengan tata

cara dan gerakan yang telah ditentukan. Shalat merupakan

kewajiban yang ditetapkan m elalui A I-Q ur'an, A l-H adits dan

Ijm a'(Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, 2004:112-113)

Ketetapan dalam Al-Qur'an disebutkan melalui firman-Nya

(36)

"Dan mereka tidak diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Yang demikian itulah agamam yang lurus." (Al-Quran dan Terjemahnya, 204:598).

Wsholat fardhu adalah shalat lima waktu, yaitu Dhuhur, Asar,

Maghrib, Isya' dan Subuh (Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, 2004:300).

Sehingga dapat dikatakan bahwa ibadah shalat fardhu adalah

kewajiban setiap umat Islam untuk berdo'a memohon kepada Allah, yang

dilaksanakan lima kali dalam sehari semalam dengan waktu yang telah

ditentukan sebagai wujud bukti dari ketaatan dan kepasrahan diri

pada-Nya.

2. Syarat-syarat shalat

a. Syarat-syarat wajibnya shalat:

1) Muslim. Jadi, shalat tidak diwajibkan kepada orang kafir, karena

didahulukannya dua kalimat syahadat adalah syarat dalam perintah

shalat.

2) Berakal. Jadi shalat tidak diwajibkan kepada orang gila, karena

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,

Baligh. Jadi shalat tidak diwajibkan kepada anak kecil hingga ia baligh, Hanya saja anak kecil tetap harus diperintahkan shalat agar ia menyukainya

3) Waktunya telah tiba. Jadi shalat tidak diw ajibkan sebelum

(37)

b. Syarat-syarat sahnya shalat

1) Bersih dari hadats kecil, maksudnya dengan wudhu, dan bersih dari

hadats besar maksudnya dengan mandi jinabat, serta bersih dari

kotoran maksudnya najis baik itu di pakaian atau di badan, atau di

tempat shalatnya

2) Menutup aurat, tidak sah shalatnya orang yang terbuka auratnya,

sebab hiasan dalam pakaian ialah pakaian yang menutupi aurat.

Aurat laki-laki adalah antara tali pusamya sampai kedua

lututnya. Sedang aurat wanita ialah seluruh tubuh selain rajah

dan kedua telapak tangannya

3) Menghadap kiblat, sebab shalat tidak sah tanpa menghadap

kiblat.Hanya saja orang yang tidak bisa menghadap kiblat

karena takut, atau karena sakit, atau karena sebab lain, maka

syarat menghadap kiblat gugur dari padanya. Musafir

diperbolehkan pindah arah di atas kendaraannya sesuai dengan

ke mana kendaraannya mengarah. ke arah kiblat, atau tidak.

C. Metode Demonstrasi (praktek).

Metode demonstrasi ialah metode, yang merupakan suatu cara

(38)

20

murid mengerjekannya dengan cara mendemostrasikan atau mempraktekan

secara langsung kepada guru.

Dalam hal-hal yang bersifat praktis, Metode demonstrasi sering

dipergunakan khususnya pada mata pelajaran yang membutuhkan peragaan

atau raktek. Pusat kegiatan pada Metode demonstrasi ini pada dasamya berada

di tangan murid-murid. Sebab inti yang terpenting secara instrinsik yang

terkandung pada metode demonstrasi adalah bagaimana melatih murid agar

dapat meniru, mempraktekan dan melaksanakannya secara mandiri.

1. Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Demonstrasi

Prinsip-prinsip metode demonstrasi dapat dilakukan dalam

beberapa hal yaitu :

a) Murid diberikan materi dengan cara guru mempraktekan gerakan

dalam materi yang diajarkan.

b) Murid memperhatikan gerakan yang didemonstrasikan oleh guru.

c) Murid diberi tugas untuk melaksanakan eksperimen.

d) Murid diberi tugas untuk melaksanakan proyek, dengan tujuan agar

murid-murid membiasakan diri bertanggung jawab terhadap

penyelesaian suatu masalah, yang telah disediakan dan bagaimana

mengolah selanjutnya.

Dalam konteks yang sama, menurut Zuhairini, metode demonstrasi

tepat digunakan pada waktu :

1) Apabila guru mengharapkan agar semua pengetahuan yang telah diterima

(39)

2) Untuk mengaktifkan anak-anak mempelajari sendiri suatu masalah dengan

membaca sendiri, mengerjakan soal-soal sendiri dan mencoba sendiri

mempraktekkan pengetahuannya.

3) Metode ini merangsang siswa untuk lebih aktif dan raj in.

Namun demikian, metode demonstrasi memiliki kelebihan dan

kekurangannya. Segi positif atau kelebihannya yaitu :

1) Metode demonstrasi baik dilakukan untuk materi pelajaran yang bersifat

praktek

2) Melatih aspek psikomotorik bagi siswa.

3) Mengembangkan talenta anak untuk menirukan gerakan.

4) Meningkatkan minat belajar siswa

Memberikan tugas murid yang bersifat praktis, umpamanya membuat

laporan tentang kegiatan peribadatan di daerah masing-masing, kegiatan

amaliah sosial dan sebagainya. Sedangkan sisi negatif atau kelemahannya

yaitu :

1) Hanya dapat mengembangkan aspek kognitif saja.

2) Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam

kemampuan dan minat belajar.

3) Seringkali murid tidak memperhatikan jika demonstrasi yang dilakukan

terlalu banyak

2. Indikator Penggunaan Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi sebagai salah satu metode yang digunakan

(40)

26

penggunaannya. Oleh karena itu dalam memberikan tugas ini guru sebagai

pendidik harus mengetahui beberapa indikator tersebut yang sekaligus juga

harus pula diketahui oleh murid yang akan diberi tugas. Indikasi tersebut

yaitu:

1) Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah

mereka pelajari, sehingga murid di samping sanggup mengerjakannya

juga sanggup menghubungkannya dengan pelajaran tertentu.

2) Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang

diberikan kepada murid akan dapat dilaksanakannya karena sesuai

dengan kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya.

3) Guru harus menanamkan kepada murid bahwa tugas yang diberikan

kepada mereka akan dikerjakan atas dasar kesadaran sendiri yang timbul

dari hati sanubarinya.

Demikian pentingnya metode demonstrasi ini bagi perkembangan

ilmiah murid khususnya dalam mata pelajaran agama Islam, sebab

pendidikan agama menghendaki pengamalan dan lanjutan praktek di luar,

selain pelajaran yang bersifat teoretis dari buku-buku di dalam kelas.

3. Keuntungan Metode demonstrasi

a. Peserta didik belajar membiasakan untuk mengambil inisiatif sendiri

dalam segala tugas yang diberikan.

b. Meringankan tugas guru.

c. Dapat mempertebal rasa tanggung Jawab. Karena hasil-hasil yang

(41)

raencapai sukses.

f. Hasil pelajaran akan tahan lama karena pelajaran sesuai dengan minat

peserta didik.

g. Dapat memperdalam pengertian dan menambah keaktifan dan

kecakapan peserta didik.

h. Waktu yang dipergunakan tak terbatas sampai pada jam-jam

sekolah.

4. Langkah-langkah yang harus dirumuskan terlebih dahulu dalam

pelaksanaan M etode Demonstrasi.

a. Pendahuluan

1) Menyiapkan materi yang dapat dilaksanakan dalam metode

demonstrasi.

2) Terangkan dengan jelas materi yang akan didemonstrasikan murid.

3) Selidiki apakah metode demonstrasi satu-satunya yang terbaik untuk

bahan yang akan diajarkan.

b. Pelaksanaan Tugas.

1) Setiap tugas yang diberikan harus di kontrol.

2) Siswa yang mengalami kegagalan harus dibimbing.

3) Hargailah setiap tugas yang di keijakan murid.

(42)

BAB m

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan melaksanakan pengamatan langsung terhadap jalannya proses belajar

mengajar di kelas. Dari data tersebut kemudian dianalisis melalui beberapa

tahapan dalam siklus.

A. Gambaran Singkat SD Negeri II Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten

Batang

1. Sejarah singkat berdiri SD Negeri II Wanar Kecamatan Tersono

Kabupaten Batang

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan tokoh masyarakat

yang sekarang masih menjadi pengurus (Bapak Hasanudin), SD Negeri II

Wanar pada tahun 10464. Pada saat itu banyak tokoh-tokoh masyarakat

dan agama yang meninggal akibat kebiadaban oknum PKI tahun 1965.

Karena saat itu sering terjadi ritual yang mengakibatkan hilangnya nyawa

seseorang, terutama tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama islam,

karena itulah muncul ide atau gagasan dari warga yang memiliki jiwa

juang dan memikirkan masa depan Pemdidikan Bangsa. Melalui hasil

musyawarah beberapa tokoh masyarakat secara bersama kemudian sepakat

mendirikan SD Negeri II Wanar. Pada awal berdirinya tempat yang di

gunakan untuk kegiatan belajar mengajar adalah serambi masjid dan

rumah-rumah penduduk. meja belajar saat itu belum ada, sehingga

(43)

pemerintah untuk membangun ruang belajar. pada awal pembangunan

gedung yang di bangun terdiri dari dua ruang, kemudian bertambah dua

ruang, sehingga memiliki empat ruang belajar dengan ukuran 4 m x 8m,

karena murid yang ada sampai kelas enam maka ruangan tersebut di belah

untuk mencukupi jumlah kelas. Meskipun ukuran ruang belajar jelas tidak

memenuhi standar. Adapun tanah yang digunakan adalah tanah wakaf dari

tanah Bapak Tukimin dan tanah bapak yang kuas keseluruhan ada 1425m

persegi.

Menurut sumber yang penulis wawancarai, tenaga guru semakin

ada perkembangan yaitu guru yang diangkat oleh pemerintah yang disebut

UGA, hingga sampai sekarang SD Negeri II Wanar berkembang menjadi

lembaga pendidikan yang bersifat produktif yang dibawah naungan dinas

pendidikan.

2. Letak Geografis SD Negeri II Wanar.

SD Negeri II Wanar terletak di ujung timur paling selatan

kecamatan Tersono. tepatnya adalah:

a. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lumanjang Kecamatan Plilir

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pribumi Kecamatan Tersono

(44)

J Z

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Segiri Kecamatan banyusri.

SD Negeri II Wanar tepatnya di dusun senggrong Rtl3 Rw05 desa

Wanar kecamatan Tersono yang penduduknya mayoritas beragama Islam

namun masih sangat awam karena masih jauh dengan perkotaan.

3. Visi dan misi SD Negeri II Wanar

Penelitian ini bertempat di SD Negeri II Wanar Kecamatan

Tersono Kabupaten Batang Tahun ajaran 2009/2010

a. V isi: Unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan bertaqwa.

b. M isi:

1) Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan untuk

mengembangkan potensi siswa secara optimal

2) Mengembangkan sikap dan kebiasaan berbudi pekerti luhur

sesuai falsafah Pancasila dan agama masing-masing

3) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada

seluruh warga sekolah

4) Menerapkan manjemen partisipatif dengan melibatkan pihak-

pihak yang terkait dengan kepentingan sekolah

5) Memantapkan pemahaman tentang bakat dan minat siswa serta

penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif.

4. Keadaan Guru Dan Karyawan

Keadaan Guru dan siswa untuk semester 2 tahun 2008/2009

(45)

1. Suhono,S.Pd. 131729171 Kepala Sekolah

-2. Sri Mumi,S.Pd. 130962882 Guru Kls 2

3. Bambang Edi W 130736869 Guru Kls 1

4. Harini, S.Pd. 132097064 Guru Kls 3

5. Muflikhatul Amiroh 150361184 Guru agama

Islam

Kls

6. Yono Guru Kls 6

7. Endro Suprih Guru Kls 4

8. Agus Sofian Guru Kls 5

9. Siti Mutrofin Guru Kls 3-6

10. Mushodiq Penjaga

sekolah

Tabel II

(46)

j4

5. Rekapitulasi Nama Siswa kelas III SD Negeri II Wanar Kecamatan

TersonoTahun ajaran 2009/2010

Tabel IV

(47)

23 597 LAILATUL HASANAH p

24 598 PUJINUR LESTARI p

25 599 UMIUMIYATI p

26 600 RIRINPUJI p

27 601 QOIRIYAH p

28 602 MIRATUL LAYALI p

29 603 DWILWSTARI p

30 604 LISTIORINI p

31 605 NUNIK HARIYANTI p

32 606 SOFIATUN p

6. Struktur Orgaisasi Komite SD Negeri II Wanar Kecamatan Tersono

Tahun ajaran 2009/2010

1. Ketua : Suraji

2. Sekertaris : 1. Musahat.

2. Sri Mumi, S.Pd.

3. Bendahara : Kabul

4. Anggota : 1. Sardi 5. Harini, S.Pd

2. Sutopo 6. Jumali

3. Muhadi 7. Suroso

4. Agus Sufyan 8. Dahini.

B. Deskripsi Persiklus

1. Deskripsi Siklus I

(48)

r

JO

1) Membuat membaca materi yang akan disampaiakan.

2) Membuat Rencana Pembelajaran.

3) Membuat lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar

mengajar.

a) Lembar pengamatan untuk siswa :

- Keaktifan dalam bertanya.

- Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.

- Keaktifan siswa dalam waktu mengerjakan di papan tulis.

b) Lembar observasi untuk guru dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar.

- Proses Kegiatan Belajar Mengajar.

- Metode yang digunakan.

- Cara penyampaian konsep.

- Cara mengaktifkan kelas.

c) Lembar observasi.

- Untuk mengetahui apakah siswa tertarik dengan topik

pembelajaran dengan metode demonstrais

- Apakah siswa aktif dalam mengikuti proses kegiatan

mengajar?

- Apakah siswa antusias terhadap tugas yang diberikan

(49)

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan Awal

a) Mengucapkan salam

b) Berdoa bersama

c) Absen kelas

d) Apersepsi materi yang akan dismapakaian

2) Kegiatan inti

a) Guru menjelaskan bacaan dan gerakan shalat fardhu

b) Guru menjelaskan materi macam-macam shalat lima waktu

atau fardhu

c) guru bersama murid mempraktikkan bacaan dan gerakan shalat

fardhu

d) guru mengamati gerakan serta bacaan shalat fardhu yang

sedang dilakukan anak-anak dan guru memberikan tugas

praktik kepada siswa.

3) Kegiatan Penutup

(50)

b) Berdo’a bersama

7 O

c) Salam penutup

d) Pengamatan

Selama pembelajaran langsung dilakukan pengamatan untuk

mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan

penguasaan dan hasil belajar. Pada pembelajaran ini siswa yang

mengikuti sebanyak 32 siswa.

Untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki tiap siswa dan

penguasaan bahan pelajaran tentang ibadah shalat fardhu, dilakukan

pengamatan. Dalam pelaksanaannya pengamatan ini terfokus pada

gerakan serta bacaan shalat fardhu siswa dan kemampuan

menjawab soal yang diberikan untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Tabel V hasil pengamatan kemampuan sisa menjawab soal,

bacaan dan gerakan Sholat Fardhu pada siklus I:

Nomor

2 JOKO SUPRIYANTO 55 40 95

(51)

4 M. ALIF 50 35 85

5 NURYSNTO 55 35 90

6 M. FUROFI 55 45 100

7 ZAINAL MAHMUD 55 35 90

8 ZAINAL MILLAH 55 40 95

9 AGUS SUPROYONO 55 35 90

10 WIBOWO TRISNO 50 35 85

11 HERMAWAN 50 35 85

12 WAHID WIBOWO 55 50 95

13 AHMAD RIFA’I 65 50 115

14 RIZKI IRA WAN 55 40 95

15 NASIHATUL IMAN 55 35 90

16 RUDDI 55 40 95

17 ITA LUKMANA 50 45 95

18 MAYASARI 50 35 85

19 WIWID AMROINI 50 35 95

20 SITI SHOLEKHAH 90 65 145

21 NURI LISTIAWATI 55 40 95

22 KHOIRUL LATIFAH

p 55 45 100

23 LAILATUL HASANAH 55 40 95

24 PUJINUR LESTARI 60 55 115

25 UMI UMIYATI 60 55 115

26 I^RIN PUJI 60 50 110

27 QOIRIYAH 55 40 95

28 MIRATUL LAYALl 55 35 90

24 DWILWSTARI 55 45 100

LISTIORINI 60 50 110

31 NUNIK HARIYANTI 65 45 110

32 SOFIATUN 60 40 100

(52)

abel VI diatas dapat diketahui kemampuan kognitif siswa yaitu

kemampuan dalam menjawab soal yang diberikan guru dan

kemampuan psikomotorik yaitu kemampuan dalam mempraktikkan

bacaan serta gerakan shalat fardhu untuk mengetahui prestasi belajar

siswa. Hasil rata-rata pada kemampuan kognitif mencapai 57.3, rata-

rata kemampuan seluruh siswa pada kemampuan psikomorotik adalah

42,65 dan rata-rata iumlah keseluruhan dari kemampuan kognitif dan

psikom otorik adalah 99,53.

e) Refleksi

Hasil belajar dari siklus I ini belum menunjukkan basil yang

memuaskan, nilai bacaan dan gerakan shalat fardhu serta nilai rata-rata

soal tertulis masih rendah yaitu di bawah 50%. Hal ini disebabkan

kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru, banyak siswa

yang masih sibuk dengan kepentingan sendiri, dan belum aktif dalam

proses pembelajaran. Ada 2 siswa yang memperoleh nilai bagus

dalam kemampuan kognitif namun pada kemampuan psikomotorik

masih kurang. Maka dari itu untuk meningkatkan basil belajar

penguasaan bacaan dan gerakan shalat siswa perlu adanya perencanaan

yang lebih baik serta tindakan pada siklus selanjutnya.

(53)

a) Lembar pengamatan untuk siswa :

- Keaktifan dalam bertanya.

- Keaktifan siswa terhadap tugas yang diberikan.

- Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.

- Keaktifan siswa dalam waktu mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan

b) Lembar observasi untuk guru dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar.

- Proses Kegiatan Belajar Mengajar

- Metode yang digunakan.

- Cara penyampaian konsep.

- Cara mengelola kelas

c) Lembar observasi.

- Untuk mengetahui apakah siswa tertarik dengan topik

pembelajaran dengan metode demonstrasi.

- Apakah siswa aktif dalam mengikuti proses kegiatan

mengajar?

- Apakah siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik?

(54)

e) Memberikan penjelasan kepada siswa tentang cara

mengerjakan

b. P< laksanaan Tindakan

1) Kegiatan Awal

a) Mengucapkan salam

b) Berdo’a bersama

c) Absensi kelas

d) Apersepsi materi sholat fardhu

2) Kegiatan Inti

a) Guru mengajarkan materi pelajaran sesuai dengan rancangan

pembelajaran.

b) Merefleksi kembali pelajaran yang telah lalu, kemudian

mengarahkan tentang cara dalam mengikuti proses belajar.

c) Guru memberi penjelasan metode demonstrasi

d) Siswa diminta untuk memperhatikan dan menyelesaikan tugas

menghafal dan mempraktekan gerakan sholat lima waktu.

e) Murid menunjukkan tugas dengan satu persatu maju untuk

(55)

b) Doa penutup

c) Salam

c. P« ngamatan

Selama pembelajaran langsung dilakukan pengamatan untuk

m sngetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan

penguasaan dan hasil belajar. Pada pembelajaran ini siswa yang

m mgikuti sebanyak 32 siswa.

Untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki setiap siswa dan

penguasaan bahan pelajaran ibadah shalat fardhu, dilakukan

pengamatan. Dalam pelaksanaan pengamatan ini terfokus pada

ge rakan serta bacaan shalat fardhu siswa dan kemampuan

m myelesaikan tugas yang diberikan untuk meningkatkan prestasi

be lajar

Tabel VI hasil pengamatan kemampuan sisa menjawab soal,

be caan dan gerakan Sholat Fardhu pada siklus II

Norm >r Nama Kemampuan yang Dinilai Jumlah

Abse n Kognitif Psikomotorik

1 WAHYU 60 45 105

2 JOKO SUPRIYANTO 65 45 110

(56)

4 M. ALIF 60 45 105

5 NURYSNTO 60 45 100

6 M. FUROFI 80 55 135

7 ZAINAL MAHMUD 60 40 100

8 Z A INAL MILLAH 60 45 105

9 AGUS SUPROYONO 60 40 100

10 WIBOWO TRISNO 60 40 100

11 HERMAWAN 60 40 100

12 W ^H D WIBOWO 60 45 105

13

a AHMAD RIFA’I 70 55 125

14 RIZKIIRAWAN 60 45 105

15 NASIHATUL I MAN 60 40 100

10 RUDDI 60 55 115

17 ITA LUKMANA 60 55 115

18 MAYASARI 60 40 100

1*9 WIWID AMROINI 60 40 100

2D SITI SHOLEKHAH 100 70 170

H NURILISTIAWATI 60 45 105

22 KHOIRUL LATIFAH 60 50 110

2! LAILATUL HASANAH 60 45 105

2H PUJINUR LESTARI 65 60 125

25 UMI UMIYATI 80 60 140

26

V RIRIN PUJI 65 60 120

27 QOIRIYAH 60 50 110

2& MIRATUL LAYALI 60 50 n o

29 DWI LWSTARI 60 50 110

LISTIORINI 100 65 165

31 NUNIK HARIYANTI 65 50 115

3^ SOFIATUN 65 45 n o

(57)

gerakan sholat fardhu untuk mengetahui presasi belajar siswa. Hasil

rata-rata pada kemampuan kognitif mencapai 65, 62 rata-rata

kunampuan seluruh siswa pada kemampuan psikomotorik adalah

4< ',06 dan rata-rata jumlah keseluruhan dari kemampuan kognitif

s(rta psikomotorik adalah 114,6.

Rsfleksi

Hasil dari siklus II dalam pembelajama ibadah sholat fardhu

dongan mengunakan metode demonstrasi menunjukan adanya

komajuan dibandingkan dengan siklus I. Dalam siklus II ini siswa

lcbih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran karena didukung

d ;ngan metode yang menarik dan menyenangkan. Nilai kemampuan

k Dgnitif bertamban 8, 28 nilai kemampuan psikomotorik bertambah

6.41 dan jumlah rata-rata kemampuan kognitif dan psikomotori

b;rtambah 15,07. hal ini menunjukan ada kenaikan yang berarti setelah

n lengunakan metode demonstrasi dalam pembelajam. Namun beberapa

s swa ada yang belum aktif dan berkonsentrasi terhadap pembelajaran,

sjhingga hasil yang dicapai pada siklus II belum sesuai dengaan apa

>ang diharapkan sebanyak 70%. Pada siklus selanjutnya guru perlu

(58)

3. Siklu:: III

a. Perencanaan

1) Menentukan indicator dalam penugasan

2) Membuat Rencana Pembelajaran.

3) Membuat lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar

mengajar.

a) Lembar pengamatan untuk siswa :

- Keaktifan dalam bertanya.

- Keaktifan siswa terhadap tugas yang diberikan.

- Keaktifan siswa dalam mengeijakan tugas.

- Keaktifan siswa dalam waktu mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan

b) Lembar observasi untuk guru dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar.

- Proses Kegiatan Belajar Mengajar

- Metode yang digunakan.

- Cara penyampaian konsep.

- Cara mengelola kelas

c) Lembar observasi.

- Untuk mengetahui apakah siswa tertarik dengan topik

pembelajaran dengan metode demonstrasi.

- Apakah siswa aktif dalam mengikuti proses kegiatan

(59)

mengerjakan

b. Pelaksanaan tindakan

1) Kegiatan Awal

a) Salam pembuka

b) Absensi siswa

c) Apersepsi materi yang lalu

2) Kegiatan Inti

a) Guru mengulang kembali materi sholat fardhu

b) Guru mengarahkan siswa agar memperhatikan keterangan

dari guru setelah itu Guru mengarahkan siswa untuk

memperhatikan tugas yang telah dibuat teman yang lain.

c) Sesuai metode demonstrasi dalam pelaksanaan

pembelajaran guru mengajak siswa untuk pergi ke

mushola untuk mendemonstrasikan serta mempraktekkan

(60)

3) Kegiatan penutup

a) Guru memberi penjelasan mengenai tujuan

mendemonstrasikan gerakan sholat.

b) Guru memberikan kesimpulan

c) Mengucapkan salam

c. Pengamatan

Selama pembelajaran berlangsung guru melakukan

per gamatan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dalam

me lingkatkan penguasaan dan hasil belajar. Pada pembelajaran

ini siswa yang mengikuti sebanyak 32 siswa. Untuk mengetahui

kemampuan yang dimiliki tiap siswa dan penguasaan bahan

pelajaran tentang ibadah shalat fardhu, dilakukan pengamatan.

Pengalaman yang dilakukan terfokus pada gerakan serta bacaan

sha at fardhu siswa dan kemampuan menyelesaikan tugas yang

diborikan untuk meningkatkan prestasi belajar.

Tabel VII hasil pengamatan kemampuan sisa menjawab soal,

bacjian dan gerakan Shalat Fardhu pada siklus II

Nomor Nama Kemampuan

Jumlah

Kognitif Psikomotori

k

1 WAHYU 65 55 120

(61)

6 M. FUROFI 80 60 140

7 ZAINAL MAHMUD 65 50 115

8 ZAINAL MILLAH 65 50 115

9 AGUS SUPROYONO 65 45 110

10 WIBOWO TRISNO 65 45 110

11 HERMAWAN 65 55 120

12 WAHID WIBOWO 65 50 115

13 AHMAD RIFA’I 70 60 130

14 RIZKI IRA WAN 65 50 115

15 NASIHATUL IMAN 65 45 110

16 RUDDI 65 60 125

17 ITA LUKMANA 65 60 125

18 MAYASARI 65 45 110

19 WIWID AMROINI 65 45 110

20 SITI SHOLEKHAH 80 75 155

21 NURI LISTLAWATI 65 50 115

22 KHOIRUL LATIFAH 65 55 120

23 LAILATUL HASANAH 65 50 115

24 PUJINUR LESTARI 65 65 130

25 UMI UMIYATI 80 65 145

26 RIRIN PUJI 70 60 130

27 QOIRIYAH 65 55 120

28 MIRATUL LAYALI 70 55 125

29 DWI LWSTARI 65 55 120

30 LISTIORINI 90 70 160

31 NUNIK HARIYANTI 70 55 125

(62)

Rata-i ata 68,75 54,84 123,90

Pada tabel VII dapat diketahui kemampuan kognitif siswa

yaitu kemampuan dalam menjawab soal yang diberikan guru dan

kenampuan psikomotorik yaitu kemampuan dalam mempraktikkan

bacaan serta gerakan sholat fardhu untuk mengetahui prestasi belajar

sis\ Hasil rata-rata pada kemampuan kognitif 68,75 rata-rata

ken ampuan seluruh siswa pada kemampuan psikomotorik adalah

54,14 dan rata-rata jumlah keseluruhan dari kemampuan kognitif serta

psikomotorik 123,90

d. Refleksi

Hasil dari siklus III dalam pelaksanaan pembelajaran

ibadih sholat fardhu dengan mengunakan metode demonstrasi

menunjukkan hasil yang sesuai harapan yaitu tercapainya

ketuntasan belajar mencapai 75%, sebagai hasil tindaka

perbaikan dari siklus I dan siklus II. Siswa lebih serius dalam

m enjikuti kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat

memahami pelajaran yang telah disampaikan yang dibuktikan

terjaci kenaikan rata-rata disetiap siklusnya. Berdasarkan hasil

terse! ut maka dapat disimpulakan bahwa pembelajaran dengan

meng inakan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa di kelas III SD Negeri II Wanar Kecamatan Tersono

(63)

A. Pembahasan

Bcrdasarkan hasil penelitian dapat diketahui kemampuan kognitif dan

psikomoiorik siswa, nilai siswa selalu mengalami kenaikan pada tiap

siklusnya. Kenaikan tersebut dapat dilihat dari table di bawah ini.

Tabel VIII.

Menunjukkan hasil kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa.

Siklus I Siklus II Siklus III

No Nama Kemampuan Kemampuan Kemampuan

K ognitif Psikom otorik K ogn itif Psikom otorik K ognitif Psikom otorik

1 WAHYU 55 40 60 45 65 55

2 JOKO

SUPRIYANTO 55 40 65 45 70 50

3 M. ZAENUD [N 80 60 85 65 80 70

SUPROYONO 55 35 60 40 65 45

10 WIBOWO1RISNO 50 35 60 40 65 45

11 HERMAWAN 50 35 60 40 65 55

12 WAHID WIBOWO 55 50 60 45 65 50

13 AHMAD RIFA’I 65 50 70 55 70 60

(64)

15 NASIHATUL [MAN 55 35 60 40 65 45

25 UMIUMIYATI 60 55 80 60 80 65

26 RIRIN PUJI 60 50 65 60 70 60

27 QOIRIYAH 55 40 60 50 65 55

28 MIRATUL LAYALI 55 35 60 50 70 55

29 DWI LWSTARI 55 45 60 50 65 55

30 LISTIORINI 60 50 100 65 90 70

31 NUNIK

HARIYANT1 65 45 65 1 50 70 55

32 SOFIATUN 60 40 65 45 70 50

57,3 42,65 65,65 49,06 68,75 54,84

signifik

psikom

3ada tebel di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan yang

an dari setiap siklusnya. Nilai rata-rata kemampuan kognitif dan

(65)

E erdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, teijadi kenaikan rata-

rata di setiap siklusnya. Berdasarkan refleksi proses siklus I, siklus II, dan

siklus II tersebut, bahwa penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran

dapat ireningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SD Negeri II Wanar

Kecama:an TersonoTahun ajaran 2009/2010. keberhasilan tersebut didukung

karena ada dukungan guru, perhatian dan pemberian hadiah, pujian,

peringalan, dan penguatan terhadap siswa.

Oalam siklus ke III dan evaluasi yang diberikan oleh guru, sebagian

besar s swa banyak yang telah menguasai dan tuntas belajar sesuai dengan

rancan§ an penelitian yaitu terjadinya ketuntasan belajar mencapai 70%. Maka

tindakan siklus III dipandang telah berhasil dengan demikian hipotesis

Gambar

TabelIKeadaan Guru dan Karyawan di SD Negeri II Wanar Kecamatan Tersono
Tabel IVData Siswa kelas III SD Negeri II Wanar Kecamatan Tersono
Tabel V hasil pengamatan kemampuan sisa menjawab soal,
Tabel VI hasil pengamatan kemampuan sisa menjawab soal,
+3

Referensi

Dokumen terkait

1 Peristiwa yang dimaksud adalah demonstrasi yang diprakarsai oleh berbagai elemen organisasi Islam dan dari berbagai daerah seperti FPI, HTI, HMI dan lain-lain pada tanggal

melalui pelatihan kerja. b) Ekstensifikasi merupakan usaha pemerintah dalam meningkatkan dan memperluas sumber pendapatan dengan cara mencari, menggali dan mengelola

Jika dibandingkan jumlah kelas dengan jumlah mahasiswanya, bisa diketahui bahwa jumlah mahasiswa dalam satu kelas di universitas yang mengkomodasikan kelas

Grafik 3.3 Grafik tempat yang paling sering digunakan responden dalam menggunakan internet untuk kegiatan

Adapun judul dari laporan akhir ini adalah Perencanaan Jaringan Irigasi Daerah Air Rias Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Selanjutnya pada kesempatan ini pula,

demikian dapat dikatakan bahwa instrumen yang berjumlah 34 butir pernyataan inilah yang akan digunakan sebagai instrumen final untuk mengukur variabel strategi bersaing..

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain adalah motivasi belajar, pergaulan teman sebaya (peer group), minat belajar, kebiasaan belajar siswa,

Pada kuisioner bagian III ini Bapak/Ibu akan diminta untuk menuliskan potensi- potensi risiko yang tidak terdapat pada 94 potensi risiko yang telah dikumpulkan sebelumnya