• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Metode Penelitian

Pada penelitian ini riset yang digunakan adalah riset deskriptif. Riset deskriptif

berasal dari kata “ to describe” berarti menggambarkan bertujuan utama

menggambarkan sesuatu. Contoh hal yang bisa digambarkan dalam riset deskriptif

adalah profil SDM, sikap karyawan terhadap pekerjaan, motivasi kerja, tingkat kepuasan

karyawan, aliran komunikasi antar karyawan,(Istijanto, 2008: p20). Sedangkan menurut

Rangkuti (2004, p16), riset deskriptif adalah riset yang bertujuan untuk menjelaskan

karakteristik pasar, karakteristik dari riset ini adalah ditandai dengan hipotesis spesifik,

dan memiliki desain penelitian secara terstruktur. Pada riset deskriptif, metode

pengumpulan data menggunakan data sekunder, data primer (survey), panel atau

observasi.

3.1.1 Produk/ Jasa yang dihasilkan

Usaha dan jasa toko Liza Moda di bidang penjualan dan tailor berbasis bahan batik

memiliki berbagai macam bahan batik dari berbagai sumber dan kualitasnya. Adapun

(2)

Sumber Batik :

Batik Pekalongan

Sutra Lembut (atas bawah) Rp 300.000

Sutra ATBM

- Gamis (lurusan) Rp 230.000

- 3 in 1 (atas bawah) Rp 150.000

- Sutra ATBM piscos gamis Rp 125.000

- Kombinasi batik tulis Rp 150.000

- Dobi tulis Rp 200.000

- Sutra serat pisang :

• Sarung Selendang Rp 150.000 • 3 in 1 Rp 250.000

Batik Cirebon

ATBM Cirebon (atas bawah) Rp 200.000

Gamis ATBM Cirebon Rp 180.000

4 in 1 Cirebon Rp 400.000

Batik Jepara

Katun tulis lasman jepara (atas bawah) Rp 250.000

Batik Riau

(3)

Batik Palembang

Sutra Organdi (atas bawah) Rp 300.000

Keterangan :

Di atas adalah beberapa bahan yang di jual oleh Toko Liza moda dan disini penulis ingin

mengembangkan usahanya dengan adanya tailor, keunggulan dalam jasa yang

dikembangkan yaitu :

1. Jasa tailor berdasarkan order atau berdasarkan oleh Toko Liza Moda

2. Harga yang terjangkau, dan

3. Semua bahan selalu tersedia

3.2 Penetapan Kriteria Optimasi

Penerapan kriteria optimasi yang digunakan menganalisis kelayakan usaha dalam

membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan terhadap aspek

keuangan, seperti di tafsirkan kedalam table 3.2 Kriteria Kelayakan Aspek Keuangan.

Aspek keuangan adalah aspek komponen paling utama dalam mengukur optimasi suatu

(4)

Tabel 3.1 Kriteria Kelayakan Aspek Keuangan

No Aspek Keuangan Kriteria

1 Payback Period (PP)

● Investasi dikatakan layak jika : Payback period lebih pendek dari

umur ekonomis aktiva

● Investasi dikatakan tidak layak jika :

Payback period lebih panjang dari umur ekonomis aktiva

2 Net Present Value ( NPV )

● Investasi dikatakan layak jika : NPV > 0

● Investasi dikatakan tidak layak jika :

NPV < 0

3 Internal Rate of Return ( IRR )

● Investasi dikatakan layak jika : IRR > Cost of capital ( biaya

modal ), atau sesuai dengan persentase keuntungan yang ditetapkan investor

(5)

jika :

IRR < cost of capital ( biaya modal ), atau lebih rendah dari persentase keuntungan yang ditetapkan investor

4 Profitability Index ( PI )

● Investasi dikatakan layak jika : PI > 1

● Investasi dikatakan tidak layak : PI < 1

(6)

3.3 Pengembangan Alternatif Solusi

Selain dari aspek keuangan, ada beberapa aspek yang menjadi kriteria alternative

solusi dalam menganalisis kelayakan usaha untuk melakukan investasi pembukaan

cabang baru, antara lain dengan melihat uraian pada Tabel 3.2 Kriteria Alternatif Solusi.

Berikut kriteria yang terdapat pada masing-masing aspek, yaitu :

Tabel 3.2 Kriteria Kelayakan Aspek Non Financial

No Aspek Studi Kelayakan Bisnis Kriteria

1

Aspek Lingkungan Industri

(Umar, 2005)

Menjelaskan mengenai 5 hal :

Ancaman pendatang baru,

persaingan sejenis, ancaman produk

substitusi, kekuatan pemasok, dan

kekuatan pembeli

2

Aspek Pasar dan Pemasaran

(Kotler & Keller, 2009)

Adanya potensi pasar untuk produk

yang dijual dan seberapa market

share yang dikuasai oleh para

pesaing dewasa ini. Kriteria yang di

bahas dalam aspek pasar dan

pemasaran :

● Proyeksi penjualan

● Analisis Pesaing

● Bauran Pemasaran ( marketing

(7)

● Segmenting, Targeting, Positioning

3

Aspek Hukum

(Ibrahim, 2009)

Usaha dapat dinyatakan legal jika

telah mendapatkan izin usaha dari

pemerintah daerah setempat melalui

departemen/ instansi terkait

4

Aspek Dampak Lingkungan

(Umar, 2005)

Aspek lingkungan hidup bertujuan

untuk menentukan apakah secara

AMDAL rencana bisnis dapat

dilaksanakan atau tidak dapat

dilaksanakan

5

Aspek Produksi

(Heizer & Render, 2009)

Tujuan penilaian aspek ini agar

perusahaan dapat menentukan

lokasi usaha, proses operasional,

peralatan operasional, dan tata letak

(layout)

6

Aspek Ekonomi & Sosial

(Umar, 2005)

Memaparkan tentang segala sesuatu

yang berkaitan dengan

perkembangan situasi ekonomi,

sosial serta politik

7

Aspek Manajemen & SDM

(Dessler, 2004)

Aspek ini menilai bagaimana

pengelolaan usaha dan struktur

(8)

dijalankan akan berhasil apabila

dijalankan oleh SDM yang

professional. Sehingga struktur

organisasi yang dipilih harus sesuai

dengan kriteria perusahaan. Kriteria

pembahasan :

● Struktur Organisasi

● Uraian Pekerjaan

● Jumlah karyawan dan tingkat gaji

3.4 Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang akan dilakukan

PERSONAL SELLING

Penulis melakukan langkah dalam pemasarannya dengan cara media social

(twitter, instgram, path, facebook), word of mouth, memulai untuk memakai

batik dari hasil design sendiri dan menyebarkan beberapa flyer di daerah

perbelanjaan dan perkantoran.

3.5 Jenis dan Sumber Data Penelitian

3.5.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu proses

kegiatan yang meliputi mencatat, mengorganisasikan, mengelompokkan dan

mensintesiskan data selanjutnya memaknai setiap kategori data, mencari dan

(9)

bentuk deskripsi naratif, bagan, flow, chart, matriks maupun gambar-gambar yang

bisa dimengerti dan dipahami.

3.5.2 Sumber Data

Di dalam penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu sumber data primer dan

sumber data sekunder, menurut (Indriantoro dan Supomo, 2002: p 147) adalah :

1. Sumber Data Primer adalah Sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

2. Sumber Data Sekunder adalah Sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak

lain).

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, penulis menggunakan dan menetapkan beberapa teknik

mengumpulkan data sebagai berikut :

1. Penelitian ke perpustakaan

Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku, mencatat, mempelajari dan

mengumpulkan teori yang relevan melalui buku-buku literatur, artikel, serta jurnal

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, serta sumber data lainnya seperti

melalui internet. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat

teoritis, tentunya mengenai masalah yang akan diteliti sehingga penelitian

(10)

2. Penelitian lapangan

Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan data secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek

penelitian. Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian ini disebut data

primer. Cara untuk memperoleh data primer adalah :

a. Melakukan wawancara sebagai teknik pengumpulan data kepada pihak-pihak

yang berkepentingan dalam perusahaan guna mendapatkan informasi yang

diperlukan.

b. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi pertanyaan

tertulis kepada responden untuk menjawab.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan

kualitatif dan kuantitatif

1. Teknik Analisis Kualitatif • Aspek Hukum

• Aspek Produksi

• Aspek Pasar dan Pemasaran • Aspek Ekonomi Sosial • Aspek Manajemen & SDM • Aspek Lingkungan Industri • Aspek Dampak Lingkungan

(11)

2. Teknik Analisis Kuantitatif

Analisis ini akan didasarkan pada aspek keuangan (financial) dari perusahaan yang

(12)

Tabel 3.3 Income Statement

Tabel 3.4 Balance Sheet TOKO LIZA MODA LAPORAN LABA RUGI

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20xx Pendapatan : Penjualan Rp. xxx Retur Penjualan Rp. xxx Potongan Penjualan Rp. xxx Rp. xxx Penjualan Bersih Rp. xxx

Harga Pokok Penjualan

Persediaan 1 Jan 20xx Rp. xxx

Pembelian Rp. xxx

Barang Tersedia Untuk dijual Rp. xxx

Persediaan 31 Des 20xx (Rp.xxx)

Harga Pokok Penjualan (Rp. xxx) Laba Kotor Penjualan Rp. xxx Biaya Usaha

Biaya pemasaran Rp. xxx

Biaya Administrasi dan Umum Rp.xxx

Jumlah Biaya Usaha (Rp. xxx)

Laba ( Rugi ) Usaha Rp. xxx Pendapatan dan Laba di Luar Usaha Rp. xxx

Biaya dan Rugi di Luar Usaha (Rp. xxx)

Rp. xxx Laba Bersih Sebelum Pajak Rp. xxx

(13)

Tabel 3.4 Balance Sheet

TOKO LIZA MODA LAPORAN NERACA Per 31 Desember 20xx

AKTIVA KEWAJIBAN

Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Kas Rp. xxx Utang Usaha Rp. xxx

Piutang Usaha Rp. xxx Utang Gaji Rp. xxx

Perlengkapan Kantor Rp. xxx Total Kewajiban Lancar Rp. xxx

Total Aktiva Lancar Rp. xxx

Kewajiban jangka Panjang

Aktiva Tetap Utang Bank Rp. xxx

Tanah Rp. xxx Utang Hipotik Rp. xxx

Peralatan Rp. xxx Total Kewajiban Jangka Panjang Rp. xxx

Akm. Penyusutan Peralatan (Rp. xxx) Total Kewajiban Rp. xxx

Total Aktiva Tetap Rp. xxx Modal

Modal, 31 Desember 20xx Rp. xxx

(14)

Tabel 3.5 Cash Flow

Cash Flows from operating activities

Net Income xxx

Penambahan : xxx

Pengurangan : xxx +

Net cash provided by operating activities xxx

Cash flows from Investing activities

Penambahan : xxx

Pengurangan : xxx +

Net cash provided by financing activities xxx

Cash flows from financing investing

Penambahan : xxx

Pengurangan : xxx +

Net cash provided by financing activites xxx + Net increase/ decrease in cash and cash equivalents xxx

Cash and cash equivalents at beginning of year xxx +

(15)

a. Payback Period (PP)

b. Internal Rate of Return (IRR)

Di mana :

P1 = Tingkat bunga ke 1

P2 = Tingkat bunga ke 2

C1 = NPV ke 1

C2 = NPV ke 2

c. Net Present Value (NPV)

Di mana :

CF = Aliran kas per tahun pada periode t

I0 = Investasi awal pada tahun 0

(16)

Menurut Umar (2003) kriteria penilaian dari metode ini adalah :

• Jika NPV > 0, maka usulan proyek diterima

• Jika NPV < 0, maka usulan proyek ditolak

• Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan

proyek diterima atau ditolak

d. Profitability Index (PI)

Kriteria penilaian :

• Jika PI > 1, maka usulan proyek dikatakan menguntungkan • Jika P1 < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan

3.8 Analisis SWOT Kekuatan

- Harga yang sangat terjangkau

- Kualitas bahan sangat bagus dan tailor berbasis produk textile batik sangat

terpercaya

- Hasilnya dan design sangat memuaskan Kekurangannya

- Belum pernah memulai tailor sebelumnya biasanya hanya menjual produk

(17)

- Belum banyak para pembeli mengetahui adanya tailor di Toko Liza Moda Peluang

- Banyaknya peminat batik khususnya para pembeli yang mau bikin seragam

untuk pesta

- Sekarang batik sudah Go International

- Banyaknya para pengrajin yang ingin ikut bekerja sama dalam tailor

berdasarkan order karena hal ini juga menguntungkan untuk para pengrajin

batik Ancaman

- Competitor tailor berbasis batik sudah hampir ada disetiap kota

- Banyaknya sekarang pedagang menjual batik yang sudah jadi dengan harga

yang sangat murah

- Tidak semua batik dapat dibuat model bajunya sesuai keinginan para customer

karena bahan batik berbeda-beda

3.9 Nilai Ekonomi

Permintaan dalam target pasar

Semakin banyaknya permintaan tailor berdasarkan order maka Toko Liza Moda

tidak hanya dapat kepercayaan dalam produk batiknya tetapi juga mendapatkan

kepercayaan jasa yang ditawarkan dan semakin banyak para pembeli tidak hanya

membeli batik melainkan juga order dalam pembuatan model batiknya. • Potensi pertumbuhan dan kesempatan dalam bisnis

(18)

Dengan adanya tailor berbasis produk textile khususnya batik maka banyak pembeli

tidak akan bersusah payah dalam memikirkan model batik santai atau glamor dan

tailor mampu memodelkannya dengan ini lama kelamaan Toko Liza Moda juga

punya nama sendiri untuk tailornya. • Trend dalam target pasar

Jika pembeli tidak tahu customize batik yang diinginkannya maka Toko Liza Moda

mampu membuat beberapa design batik dari kalangan muda hingga dewasa.

Halangan-halangan apa yang

dihadapi dalam memasuki pasar

-

Susahnya bersaing dengan para tailor batik berdasarkan order yang sudah

berpengalaman dan banyak di kenal oleh banyak pembeli

-

Karena masih baru memulai maka

masih susah untuk mendapatkan pelanggan

3.10 Customer/ Pelanggan

3.10.1 Segmenting

• Geografi

Jika dilihat dari segi geografinya bahwa pengembangan usaha tailor textile batik pada

toko Liza Moda cukup dapat dijangkau oleh banyak para konsumen khususnya di ibu

kota karena letaknya dipusat perdagangan yaitu Tanah Abang Jakarta.

(19)

Konsumen yang dituju adalah semua kalangan dari muda hingga dewasa yang

memesan satuan hingga lusinan untuk acara pesta

• Psikografi

Dari segi psikografi pun tentu ada manfaatnya bagi para konsumen seperti baju yang

mereka order tentunya tidak pasaran seperti umumnya dan lebih berkualitas karena

dari textile batik yang dijual langsung berasal dari para pengrajin.

3.10.2 Targeting and Positioning

• Targeting

Target dari usaha kami adalah untuk memenuhi keinginan para wanita dan pria baik

kaum muda maupun dewasa yang ingin mengadakan pesta dengan seragam bernuansa

batik dan elegan sesuai orderan yang mereka inginkan.

• Positioning

- Produk : Textile Batik

- Sasaran : Para remaja dan orang dewasa pecinta batik yang ingin tampil beda

- Manfaat : Model yang sesuai orderan berbeda dengan batik yang dijual lusinan

- Harga : Standart dan cukup terjangkau

(20)

Istilah forecasting dapat diartikan sebagai “peramalan” atau “prediksi”, forecasting

banyak diterapkan di dunia usaha. Dalam praktek banyak manajer yang

memanfaatkan hasil-hasil forecasting untuk pengambilan kebijakan yang bersifat

strategis :

- Manajer produksi menggunakan hasil forecasting untuk menentukan kebutuhan

bahan baku yang akan dibeli di periode mendatang.

- Manajer keuangan akan dapat menyusun anggaran kas ataupun penyusunan

penganggaran modal (capital budgeting) untuk beberapa periode mendatang.

- Manajer pemasaran akan menggunakan prediksi penjualan sejumlah produk

untuk menentukan target penjualan yang harus dicapai di periode mendatang.

a. Proyeksi Penjualan 5 Tahun

- Kualitatif

- Kuantitatif

b. Proyeksi Produksi 5 Tahun

- Proyeksi Bahan Baku

- Proyeksi Proses

- Proyeksi Inventory

(21)

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria Kelayakan Aspek Keuangan
Tabel 3.2 Kriteria Kelayakan Aspek Non Financial
Tabel 3.3 Income Statement
Tabel 3.4 Balance Sheet
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kendala dan batasan yang perlu diperhatikan adalah: (1) produktivitas sebagai rasio produksi kedelai dengan luas areal panen kedelai dihitung manual;(2) tenaga kerja terdiri

 Memberikan informasi kepada guru yang mengajar di kelas B dan C serta wali kelas mengenai self-regulation fase performance/volitional control dalam bidang akademik

Berdasarkan perolehan hasil akhir pengukuran nilai persentase enam komponen keterampilan argumentasi ilmiah menggunakan Mastery Level Argumentation Determination Table

Totok Mardikanto MS Menjadi Penyuluh, Jakarta: Latofi.. secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan menjaga hubungan baik dengan stakeholders

Peubah negara asal merek dioperasionalisasikan sebagai salah satu hal yang dapat berpengaruh terhadap kuat lemahnya keterhu- bungan antara aktivitas promosi harga , promosi

Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas untuk pelajaran menulis deskripsi yang hanya mencapai angka 4,0 ( standar ketuntasan belajar minimal untuk pelajaran Bahasa

(3) Setiap produk hasil perikanan yang akan diperdagangkan baik domestik maupun diekspor dikenakan retribusi pengujian mutu komoditi hasil perikanan, kecuali