• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul pendahuluan pada kuliah dendrologi ini membahas mengenai definisi atau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul pendahuluan pada kuliah dendrologi ini membahas mengenai definisi atau"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

I-1

MODUL I.

PENDAHULUAN

Modul pendahuluan pada kuliah dendrologi ini membahas mengenai definisi atau pengertian dari dendrologi, ruang lingkup, pengertian tentang hutan dan bagaimana hutan itu terbentuk dengan adanya komunitas pohon serta bagaimana gambaran hutan di Papua

khususnya dan di Indonesia secara umum. Selain itu juga tersurat penjelasan umum mengenai pengenalan jenis pohon yang dapat dilakukan dengan mempelajari spesimen herbarium. Kemudian mengapa perlu belajar dendrologi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Pada akhir pelajaran modul pendahuluan ini diharapkan para mahasiswa memiliki kemampuan untuk:

1. mendefinisikan pengertian mengenai Dendrologi dengan tepat. 2. Memahami mengapa perlu belajar Dendrologi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah menyelesaikan modul pertama ini mahasiswa dapat:

1. Memahami beberapa definisi mengenai dendrologi yang selama ini hanya terbatas pada pohon saja.

2. Membedakan pengertian pohon dengan jenis tumbuhan berkayu lainnya yang termasuk dalam definisi dendrologi, berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan paradigma baru mengenai pengelolaan sumberdaya hutan kayu.

(2)

I-2 3. Memiliki pengertian dasar untuk dapat mengasah lebih jauh ketrampilan

pengenalan jenis pohon.

1.1. Defenisi Dendrologi

Dendrologi (Ancient Greek: δένδρον, dendron, "tree"; and Ancient Greek: -λογία, -logia, science of or study of) or xylology (Ancient Greek: ξύλον, ksulon, "wood") is the science and study of wooded plants (trees, shrubs, and lianas). There is no sharp boundary between plant taxonomy and dendrologi.

However, woody plants not only belong to many different plant families, but these families may be made up of both woody and non-woody members. Some families include only a few woody species. This severely limits the usefulness of a strictly dendrological approach. Dendrologi tends to focus on

economically useful woody plants, their identification and horticultural or silvicultural properties (Bailey et al., 2000).

Dendrologi is the study of woody plants. These include trees: erect woody plants usually with one central trunk; shrubs: erect plants with numerous woody stems; and vines: woody plants that require an erect substrate for support. These catagories are not mutually exclusive, but all three growth forms are included in the study of Dendrologi. This page is designed to facilitate access to our library of images for students, educators and interested citizens. While this resource was developed specifically for use in our dendrologi course (botany 402) others are welcome to use these images.

Given the nature of the study of dendrologi, there is considerable overlap with the study of taxonomy. Indeed, dendrologi is the study of a subset of plants from many different phylogenies. Hence, there exist other woody plant images in our "Plant Systematics" collection. Individual pictures of the Systematics collection are organized in directories reflecting taxonomic relationships.

Dendrologi (dalam bahasa yunani kuno, dendro = pohon, dan logia = pelajari atau ilmu atau xilologi diartikan sebagai kayu sehinga secara lengkap dapat diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mempelajari mengenai tumbuhan berkayu meliputi pohon, perdu dan liana. Tidak ada perbedaan yang menonjol antara taksonomi tumbuhan dan dendrologi. Meski demikian, tumbuhan berkayu tidak hanya tergolong dalam beberapa jenis family tumbuhan, tetapi family dimaksud mungkin yang menyusun baik tumbuhan berkayu maupun yang tidak berkayu. Beberapa family termasuk hanya beberapa jenis tumbuhan berkayu. Hal ini hanya terbatas pada penggunaan terbatas pendekatan dendrologi.

(3)

I-3 Dendrologi cenderung focus pada tumbuhan berkayu yang secara ekonomi berguna,

identifikasinya mengikuti property jenis hortikultura dan silvikultur (Bailey et al, 2000)

Dendrologi juga dapat diartikan sebagai studi tumbuhan berkayu. Meliputi pohon, tumbuh berkayu tegak biasanya dengan satu batang utama; perdu, tumbuhan berkayu dengan banyak percabangan; pemanjat: atau tumbuhan berkayu yang memerlukan substrat tegak pendukungnya. Kategori tersebut tidaklah eksklusif, tetapi ketiga bentuk tumbuhan termasuk dalam ilmu dendrologi. Alinea ini dirancang sebagai fasilitas untuk memudahkan akses ke perpustakaan guna memberikan gambaran bagi mahasiswa, pendidik dan

pemerhati tumbuhan. Sementara itu sumber informasi ini dikembangkan untuk digunakan khususnya dalam pembelajaran subyek mata kuliah dendrologi (MHT2122).

Buku ini juga memberikan gambaran alami mengenai pelajaran Dendrologi, tentu saja akan ada pertimbangan yang overlap dengan mempelajari taksonomi. Sesungguhnya, dendrologi adalah pelajaran mengenai tumbuhan dari berbagai macam phylogeni atau pohon kekerabatan. Kemudian, juga terlihat beberapa gambaran karakter yang serupa dengan koleksi sistematika tumbuhan. Gambaran tunggal dari koleksi sistematika terorganisir dalam direktori yang merefleksikan hubungan taksonomi.

Koleksi specimen untuk pembelajaran dendrologi dapat di akses melalui nama

umumnya atau nama ilmiahnya pada database yang tersedia di Herbarium Manokwariense. Pada herbarium ini tersimpan ribuan koleksi tumbuhan yang dikoleksi sejak eksplorasi botani pada masa kolonialisasi Belanda hingga sekarang.

(4)

I-4 1.2. Ruang lingkup Dendrologi dan kaitannya dengan disiplin ilmu lainnya

Dendrologi sering terfokus pada botani, akan tetapi botani mempelajari mengenai seluruh dunia tumbuhan, Dendrologi lebih focus pada tumbuhan berkayu. Sehingga dapat dikategorikan sebagai sub bagian dari botani. Pengetahuan Dendrologi berkaitan erat dengan disiplin ilmu lain seperti: social-forestri, ekologi, klimatologi, etno-biologi,

menejemen hutan, biologi, kimia, fisiologi, anatomi, taksonomi, biokimia, dan ilmu lainya yang terkait dengan pemanfaatan kayu seperti perdagangan dan ekonomi.

1.3. Tujuan mempelajari Dendrologi

Berbekal pengetahuan dari pembelajaran Dendrologi diharapkan, mahasiswa mampu melakukan sendiri identifikasi dan determinasi jenis pohon terutama jenis pohon yang tumbuh di Papua dan lebih jauh mereka mampu mengenal jenis pohon secara mandiri. Lebih jauh bekal pengetahuan yang tertuang dalam bahan ajar ini memampukan mahasiswa melakukan penelitian bidang botani hutan atau ilmu terkait dalam penyelesaian tugas akhir dan penulisan skripsi.

1.4. Pengertian hutan Papua dan Indonesia

Hutan merupakan suatu kumpulan komunitas hayati yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik ini dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu

tumbuhan dan satwa yang hidup saling terkait dan mendukung ekosistemnya. Diperkirakan luas kawasan hutan di Papua sebesar 42 juta hektar yang terkategori ke dalam hutan lindung, hutan produksi terbatas, dan areal hutan penggunaan lain. Akan tetapi setiap

(5)

I-5 tahunnya diperkirakan terjadi degradasi hutan seluas 2.8 juta hektar sebagai dampak dari aktivitas manusia, bencana alam dan pembangunan.

Hutan di Papua juga dicadangkan sebagai paru-paru dunia karena dari luas

kawasannya yang cukup memadai dan masih jauh dari polusi. Tipe hutan di Papua ini cukup lengkap karena diawali dari hutan pantai, hutan bakau hingga hutan hujan pegunungan tinggi, bahkan pada ketinggian di atas 3000 meter dpl terdapat kawasan salju yang merupakan salah satu dari 7 puncak tertinggi di dunia (the seventh summit of the world) yang dikenal dengan puncak Jaya dan Jajaran pegunungan di Cartenz.

Keragaman tipe ekosistem ini turut menyumbang pada keanekaragaman flora dan faunanya, sehingga Papua juga dimasukkan dalam daerah dengan kelimpahan hayati (mega biodiversity). Berbagai jenis tumbuhan endemik juga dapat dijumpai di dalamnya dan langka seperti Anggrek Kribo (Dendrobium spectabile), potensi kayu besi atau merbau (Intsia bijuga), kantong semar (Nepenthes) dan Sarang semut (Myrmecodia); serta jenis fauna endemik yang langka seperti Cenderawasih, Landak Duri Irian, Kangguru pohon, dan Elang laut putih, serta berbagai jenis herpetofauna yang merupakan jenis baru.

Guna melengkapi proses pembelajaran dendrologi tersedia koleksi tumbuhan termasuk family dari berbagai jenis specimen pohon yang dikumpulkan dan dikelola oleh peneliti dan pengelola pada herbarium yang terkoordinir di bawah pusat penelitian keanekaragaman hayati (PPKH) Universitas Negeri Papua (UNIPA). Keseluruhan koleksi specimen telah digunakan sebagai material acuan dalam penelitian botani maupun proses belajar-mengajar, baik yang dilakukan oleh pengguna dilingkup UNIPA maupun dari luar institusi bahkan peneliti dari luar negeri. Sehingga kredit dan perhatian yang serius perlu

(6)

I-6 diberikan dalam pengelolaan resources ini, karena merupakan asset ilmu pengetahuan yang sangat berguna atau bernilai taksonomi. Keseluruhan koleksi itu juga merupakan

sumbangsih dari mahasiswa dan dosen yang melakukan penelitian botani di Papua. Upaya ini dilakukan untuk memperluas proses pembelajaran dan pengalaman bagi mahasiswa di masa mendatang.

Selain itu juga terdapat kebun koleksi pohon yang ditanam pada hutan pendidikan anggori yang merupakan prasarana penunjang dalam proses pembelajaran terutama praktikum pengenalan jenis pohon secara langsung di lapangan yang dapat menambah wacana pengetahuan akan jenis pohon yang sesungguhnya. Fasilitas hutan pendidikan ini dikelola langsung oleh Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua sejak tahun 2009, namun asset ini sudah ada sejak tahun 1960-an, yang merupakan kebun koleksi peninggalan lembaga pertanian pada masa kolonisasi Belanda. Pada hutan ini ditanami kurang lebih 29 jenis pohon pada 39 petak tanam berukuran 20 x 20 meter persegi.

Pertanyaan:

1. Apa yang dimaksud dengan dendrologi dan ruang lingkupnya? 2. Bagaimana gambaran umum kondisi hutan Papua?

(7)

I-7 Pustaka yang direkomendasikan:

Baillie M, F A. Bartlett, W DCook, M Dirr, A Mitchell, M Giertych, H Marshall.

Dendrology. http://en.wikipedia.org/wiki/Dendrologi accessed 21/9/2010; 16:00

Mike Clayton, 1997. Dendrologi. University of Wisconsin – MadisonBotan 402 Image CollectionWoody Plants. http://botit.botany.wisc.edu/courses/dendrologi/ accessed 21/9/2010; 16:20

Referensi

Dokumen terkait

Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan survey, paper ini bertujuan untuk meminimalisasikan limbah untuk pewarnaan kain dengan memanfaatkan limbah organik

Antara ciri- ciri yang kami tentukan adalah: (i) peserta telah mendidik anak– anak secara berseorangan tanpa bantuan pihak atau badan-badan tertentu, (ii) tidak pernah

yaitu sudut belok yang di buat oleh roda depan , dimana pada saat belok bagian belakang dari pada roda depan tersebut mengarah ke dalam..

Pelaksanaan administrasi pembelajaran dilakukan pada saat diperlukan. Agenda guru dilakukan setiap praktik mengajar di kelas dengan mengisi form yang telah

Dimana pada film ini memperlihatkan sebuah alur cerita yang menarik dan penokohan yang akan dianalisis keunikannya, seorang wanita yang berprofesi sebagai wartawan

Judul yang penulis ajukan adalah analisis kadar flavonoid dan alkaloid mixing minuman herbal daun sirsak (Annona muricata l.) dan kunyit putih (Curcuma zedoaria rosc.)

Video merupakan sajian gambar dan suara yang di tangkap oleh sebuah kamera, yang kemudian di susun kedalam urutan frame untuk di baca dalam satuan detik.. Animasi

Islam juga mengecam pelaku yang membunuh manusia : “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena