• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu, berkredibilitas, keterusterangan, mengatakan yang sebenarnya 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. sesuatu, berkredibilitas, keterusterangan, mengatakan yang sebenarnya 1."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di masa sekarang ini, Indonesia masih dilanda krisis ketidakjujuran. Kejujuran bagi seseorang sekarang ini adalah sesuatu harta yang sangat sulit dicari. Seolah banyak yang menganggap kejujuran itu tidak bernilai. Setiap hari, setiap tempat, bahkan setiap waktu, disekeliling manusia dapat di hadapkan dengan pentingnya makna kejujuran. Banyak dari kita yang sudah membiasakan diri untuk menanam makna kejujuran dalam kehidupan pribadi kita. Kejujuran adalah sifat yang melekat dari diri kita sebagai seorang pribadi manusia. Bersikap jujur bearti memilih untuk tidak berbohong, mencuri, berbuat curang, atau menipu dengan cara apa pun. Sewaktu kita jujur, kita membangun kekuatan karakter yang akan memungkinkan kita untuk melakukan pelayanan yang besar kepada Allah dan sesama.

Kejujuran dapat di artikan sesuatu yang dapat dipercaya dalam melakukan sesuatu, berkredibilitas, keterusterangan, mengatakan yang sebenarnya1.

Kejujuran adalah suatu tindakan yang memegang kebenaran sehingga seseorang dapat dipercaya. Tetapi yang ada di kehidupan nyata, orang yang melakukan kejujuran akan di permalukan, didiskriminasi, atau dirugikan.

(2)

Dalam keseharian baik orang dewasa maupun anak-anak terbiasa untuk bertindak tidak jujur lewat perkataan, ekspresi, bahasa tubuh, nada suara bahkan berdiam. Terkadang seseorang mengatakan kepada diri sendiri mulai dari kebohongan kecil hingga besar, seperti delusi, penolakan, represi, halusinasi dan paranoid. Mengapa seseorang melakukan seperti itu? Karena sedari kecil seseorang belajar menahan diri atau mendistorsi kebenaran. Pengalaman terkadang mengajarkan bahwa jujur dapat menyebabkan rasa sakit fisik atau emosional seperti rasa malu, rasa bersalah, penolakan, rasa takut, atau kerugian2.

Ketidakjujuran bukan merupakan karakter yang menunjukan kelemahan, kekurangan, atau tidak terbentuknya moral, namun lebih kepada luka psikologis (psychological wounding). Manusia normal membutuhkan rasa aman dan nyaman. Ketika seseorang menghendaki orang lain untuk jujur, maka seseorang tersebut harus secara proaktif menciptakan suusana atau lingkungan yang aman bagi orang lain untuk berani jujur. Jadi untuk mendorong kejujuran perlu diciptakannya lingkungan yang mendukung kejujuran dan kemurahan hati.

Jujur sering diartikan secara negatif yaitu tidak berbohong. Tidak jujur berarti berbohong. Arti kata berbohong sebenarnya hanya mengatakan sesuatu yang tidak benar. Menurut buku Ensiklopedia Nasional Indonesia, pengertian kejujuran adalah suatu sifat yang tertampilkan dari perilaku seseorang yang selalu mengatakan kenyataan yang sebenarnya dan tidak berbohong atau menipu, tidak secara diam – diam mengambil dan menguasai apa yang merupakan hak milik orang lain.

2 Gerlach, P. K. (2013) Make safe to tell the truth use dishonesty to heal, not to blame. Diunduh di http://sfhelp.org/relate/keys/honesty.htm pada 11 februari 2014

(3)

Ketidakjujuran sangat berkaitan erat dengan pengertian “benar dan salah”. “Benar dan Salah” yang telah ditentukan oleh norma agama, masyarakat, bahkan pada lingkup terkecil keluarga. Ketidakjujuran sama dengan berbohong, berbohong merupakan sebuah kenyataan, akan tetapi perilaku berbohong adalah satu hal yang berbeda. Ketika berbohong seseorang melakukan usaha secara sadar untuk merugikan orang lain. Merugikan orang lain secara psikologis dapat dikatakan sebagai agresi. Agresi ini berasal dari dua motivasi bawah sadar saling terkait, satu tentang ketidaktahuan, dan yang lain tentang sesuatu yang diketahui. Motif pertama adalah usaha untuk menutupi kekurangan, perasaan malu akan ketidaktahuan, dan ingin menyembunyikan perasaan malu. Sedangkan motif kedua adalah merespon orang yang jelas - jelas telah merugikan. Misalnya, seseorang berbohong kepada orang tuanya, kemudian ia mengetahui, jauh didalam hatinya, bahwa orang tuanya tidak akan atau tidak bisa, peduli, memberikan rasa aman, atau kasih sayang keluarga yang ia butuhkan.

Pengertian Wartawan adalah orang yang pekerjaannya mencari, mengumpulkan, memilih, mengolah berita dan menyajikan secepatnya kepada masyarakat luas melalui media massa, baik yang tercetak maupun elektronik. Yang dapat disebut sebagai wartawan adalah reporter, editor, juru kamera berita, juru foto berita, redaktur dan editor audio visual. Tugas Wartawan yaitu untuk menyajikan berita yang menarik, mendalam, faktual, aktual, padat dan jelas,

(4)

memiliki daya gerak (vitalisasi), disajikan dengan gaya bahasa yang hidup dan lincah, sederhana atau lebih dikenal dengan gaya bahasa populer.3

Wartawan harus memiliki sifat yang jujur, adil, bijaksana, berkepribadian, bermoral, berpendidikan, terampil dan kreatif, serta berbakat. Wartawan harus selalu berpijak pada kebenaran yang harus selalu diperjuangkan, di samping harus tanggap atau kritis pada situasi dan kondisi. Jangan sampai kebenaran itu hilang atau di gadaikan hanya untuk kepentingan pribadi ataupun para politikus yang menjadi kepentingan pemilik saham dalam sebuah stasiun berita. Untuk menggugah kesadaran terhadap wartawan maka film “Pinocchio” yang merupakan film drama Korea menjadi bahan penelitian kali ini. Dimana pada film ini memperlihatkan sebuah alur cerita yang menarik dan penokohan yang akan dianalisis keunikannya, seorang wanita yang berprofesi sebagai wartawan tidak bisa berkata bohong, atau dengan kata lain seorang yang sangat mementingkan kejujuran. Bukan karena itu adalah sifat yang selalu ia inginkan, namun karena sindrom yang dideritanya jika berbohong maka ia akan mengalami cegukkan. Disini kita akan melihat metamorfosa makna kejujuran dimana sebelumnya ada cerita terdahulu yang mengkisahkan pinokio jika berbohong maka akan di hukum dengan hidung yang panjang.

Pinocchio adalah sebuah film serial televisi Korea Selatan tahun 2014 yang dibintangi oleh Lee Jong-Suk dan Park Shin-Hye, dengan skenario yang ditulis oleh Park Hye-Ryun dan direktur televisi Jo Soo-Won yang telah bekerja sama setahun sebelumnya pada I Can Hear Your Voice. Film tersebut dirilis di

3J. B. Wahyudi, 1991. Komunikasi Jurnalistik : Pengetahuan Praktis Kewartawanan, Surat

(5)

korea pada 12 November 2014 ditayangkan di Stasiun Televisi Korea SBS pada hari selasa dan kamis.

Mengapa film ini menarik untuk diteliti, karena drama ini menyandang status sebagai salah satu drama terpopuler SBS. Hadirnya dua aktor muda yang mempunyai basis fans besar, ratingnya terjaga dari awal hingga akhir. Episode pertamanya membukukan rating bagus, 7,8% dan berlanjut hingga mencapai puncaknya episode penghabisan, yaitu 13,3%. Pinocchio mengalahkan rekor drama My Lovely Girl sebagai drama Korea paling mahal yang pernah dijual ke China. Situs Youku Tudou membeli hak siar drama ini seharga 280.000 dolar AS per episode. Di situs itu pula Pinocchio telah ditonton lebih dari satu miliar kali.4

Film Pinocchio adalah film yang mengisahkan tentang para jurnalis disebuah perusahaan penyiaran yang sedang mencari fakta untuk membuktikan kebenaran. Choi Dal-Po (Lee Jong Suk) adalah seorang reporter berita lokal dan pernah menjadi seorang sopir taksi, Choi Dal-Po harus menerima kenyataan kehilangan orang tuanya karena peristiwa tragis dimasa kecil. Gaya berpakaian dan gaya rambutnya yang acak-acakan membuat banyak orang tak sadar kalau wajahnya tampan dan fisiknya bagus serta kecerdasannya. Choi Dal-Po juga pandai berbicara dan memiliki memori yang baik. Sementara Choi In-Ha (Park Shin Ye) seorang perempuan yang berpenampilan menarik dan berparas cantik, serta pintar ini bercita-cita menjadi reporter berita. Menariknya Choi In-Ha memiliki sindrom unik yang disebut „Pinocchio‟ di Korea dan yang akan membuatnya cegukan setiap kali berbohong. Choi In-Ha adalah seorang gadis

4

(6)

yang dilahirkan dari ibu berprofesi reporter yang membuat Choi Dal-Po kehilangan kebahagiaan masa kecilnya.

Melalui Film ini sang produser ingin menunjukkan cerita tentang bagaimana kejujuran di implementasikan melalui sindrom “Pinocchio” yang dimana si pemeran utama wanita tidak bisa berbohong, dan jika ia berbohong makan akan cegukan. Metamorfosa kejujuran disini di tunjukan dari kisah yang lampau adalah dengan panjangnya hidung jika berbohong, maka di masa sekarang akan cegukan. Film ini juga sangat menjelaskan bagaimana struktur bercerita, alur (plot) dibangun, sudut penggambaran, hingga penokohan atau karakter dipresentasikan sang sutradara.

Pinocchio dibuat untuk memberikan gambaran bagaimana kejujuran sangatlah di perlukan di setiap apapun yang kita lakukan, terutama dalam menjalankan pekerjaan dan proses pembuatan berita televisi seperti pada di kehidupan nyata. Dan juga merupakan film yang merepresentasikan tokoh si pemilik sindrom “pinocchio” adalah seorang perempuan yang cantik dan bercita - cita sebagai wartawan yang di mana hampir kebanyakan wartawan di korea selalu berbohong untuk mendapat berita yang menarik. Tingkat kejujuran sangatlah penting disini, penokohan yang diperankan oleh pemeran wanita sangat baik bagaimana menampilkan keunikannya, sedangkan tokoh utama pria pun sangatlah baik dalam perannya, pria yang cerdas dan menarik, serta sangatlah mementingkan fakta saat ia meliput sebuah berita. Aktifitas wartawan dalam membentuk suatu kejadian menjadi berita yang penting untuk disajikan kepada masyarakat. Dan bagaimana alur cerita yang dibangun menjadikan sebuah berita

(7)

yang dianggap tidak menarik bisa menjadi sangat menarik. Bagian terpenting yang merepresentasikan aktivitas wartawan adalah proses pembingkaian berita lewat kejadian, ketegangan dan konflik yang baik akan di jelaskan melalui analisis naratif. Sudut pandang yang dibentuk harus dapat membuat masyarakat menyimak berita itu dan masyarakat langsung menjadi tahu apa yang terjadi dan mengetahui inti permasalahannya.

Berawal dari kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar kita, pembuat film Pinocchio ini ingin menyampaikan metamorfosa simbol kejujuran dalam masa terdahulu dengan masa sekarang. Pada tahun 1940 film pinocchio di kisahkan tentang boneka kayu yang berubah menjadi manusia pada masa itu jika pinocchio maka disimbolkan dengan hidungnya menjadi panjang, akan kembali mengecil jika mengucap jujur. Sedangkan pembahasan film Pinocchio disini adalah metamorfosa simbol jika pinocchio berbohong bukan lagi hidungnya menjadi panjang namun untuk masa sekarang si pinocchio akan cegukan. Metamorfosa disini termasuk dalam metamorfosa tidak sempurna.

Pesan yang dibuat oleh wartawan untuk memberikan pesan yang dimengerti oleh masyarakat. Berita adalah Pembentukkan ide dan sudut pandang dari sebuah kejadian yang ada sesuai dengan ideologi wartawan merupakan hal penting yang harus diketahui oleh semua orang karena kejadian itu berisi informasi penting yang ada didalamnya, dan informasi itu dikemas melalui media cetak atau media elektronik. Proses pembentukan berita itu dilakukan oleh pekerja media khususnya dilakukan oleh wartawan. Berita yang dibentuk oleh wartawan harus memiliki nilai berita dan itu merupakan tugas yang harus dilakukan dimana

(8)

wartawan harus mengkonstruksi setiap kejadian yang ada disekitarnya, sehingga berita itu memiliki informasi yang bermanfaat untuk banyak orang karena kebutuhan akan informasi hari ini menjadi semakin penting.

Berita yang harus disajikan ke masyarakat harus memiliki unsur kebaruan, dimana berita benar-benar baru terjadi sehingga informasi yang didapat masyarakat itu menjadi penting untuk diketahui. Profesi ini dituntut untuk selalu siaga dalam merekam kejadian yang terjadi di lingkungan masyarakat karena masyarakat membutuhkan informasi saat itu juga.

Berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik dan menarik perhatian serta menarik minat khalayak pendengar. Berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus disampaikan secepatnya kepada khalayak. Berita tentang kejadian yang ada disekeliling masyarakat akan disiarkan lewat televisi dan surat kabar, dan tidak bisa dihindari lagi bahwa wartawan sebagai pembuat berita mempunyai fungsi sendiri dalam mengkonstruksi suatu kejadian atau realitas yang ada. Sehingga berita yang ditampilkan merupakan second hand reality.

Penelitian yang dilakukan oleh Robinson dan Levy (1986), menyatakan bahwa berita itu efektif, karena kompetisi antar sumber berita pun semakin tajam. Kebanyakan bukti diperoleh dari hasil eksperimen dan survei menyangkut pengetahuan tentang berita, yang menunjukan rendahnya daya ingat dan pemahaman, serta hasil penelitian pengetahuan masyarakat menyangkut peristiwa

(9)

dan masalah yang terkandung dalam berita.5 Proses pembentukkan berita ini juga

banyak memunculkan tanda dan simbol-simbol sebagai bentuk penyampaian pesan secara non verbal.

Film “Pinocchio” ini memperlihatkan proses pembentukan berita peristiwa apapun yang terjadi, dan bagaimana berita tersebut menjadi konsumsi perusahaan media massa dalam mendapatkan fakta dan mengemas berita tersebut menjadi sesuatu yang menarik untuk meningkatkan banyaknya pemikmat berita. Banyak tanda-tanda dalam proses pembentukkan berita tersebut dan tanda serta simbol sehingga proses konstruksi makna dari simbol-simbol itu menghasilkan makna dari realitas yang ada yang dibentuk oleh pembuat berita itu sendiri.

Konstruksi sosial adalah proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana salah seorang atau kelompok terus menerus menciptakan suatu realitas yang dimiliki bersama secara subyektif. Individu dalam hal ini adalah pembuat berita merupakan hal yang penting dalam menentukan dunia sosial apa yang akan dikonstruksi berdasarkan ideologinya sendiri. Setiap peristiwa merupakan realitas sosial objektif dan merupakan fakta yang benar-benar terjadi. Realitas sosial objektif ini diterima dan diinterpretasikan sebagai realitas sosial subjektif dalam diri pekerja media dan individu yang menyaksikan peristiwa tersebut. Pekerja media mengkonstruksi realitas subjektif yang sesuai dengan seleksi dan preferensi individu menjadi realitas objektif yang ditampilkan melalui media dengan menggunakan simbol-simbol. Tampilan realitas di media inilah yang disebut realitas sosial simbolik dan diterima pemirsa sebagai realitas sosial objektif karena

(10)

media dianggap merefleksikan realitas sebagaimana adanya. Istilah konstruksi sosial atas realitas (sosial construction of reality) didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif.6

Individu yang melakukan konstruksi sosial dipengaruhi oleh tiga sistem yaitu sistem sosial, sistem budaya dan sistem kepribadian masing-masing individu. Dalam setiap sistem sosial individu menduduki suatu status dan berperan sesuai dengan norma atau aturan yang dibuat oleh sistem tersebut dan perilaku ditentukan pula oleh tipe kepribadiannya7. Maksudnya dalam hal ini

adalah ideologi pembuat berita itu bisa berasal dari dirinya sendiri atau dari unsur kepentingan lain yang ada dibelakangnya.

Film ini menarik untuk diteliti karena film ini menggambarkan bagaimana tokoh sindrom “Pinocchio” menjalani aktivitas sebagai wartawan dalam membawakan sebuah berita dan juga bagaimana menanamkan makna kejujuran dalam berita bagi wartawan itu sendiri. Yang dalam kasus seperti ini juga pernah terjadi di dunia nyata bahwa ada beberapa wartawan yang menginformasikan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

Contoh kasus wartawan atau reporter yang berbohong yang pernah ada adalah Ecep S. Yasa pada saat melaporkan reportasenya kepada pemirsa seakan sudah mengerti dan mendalami para terduga terorisme yang baru saja ditangkap. Pertama, ia sudah menjustifikasi tanpa ada pendalaman dan interogasi sebelumnya kepada para terduga yang ditangkap di Jalan Bangka bahwa para

6 Margareth Poloma. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. 2004 hal 127 7 Sarwono, Solita. Sosiologi Kesehatan. Jakarta : UI Press. 1993

(11)

terduga ini motif aksinya dilakukan untuk solidaritas terhadap Muslim Rohingya. Bagaimana Ecep sang jurnalis, bisa lebih tahu niat dan motivasi seseorang daripada polisi yang baru saja melakukan tindak penangkapan. Kedua, Ecep S. Yasa sudah berani mengatakan bahwa terduga teroris yang ditangkap ini adalah bagian dari jaringan Farhan yang pada Agustus 2012 lalu dianggap melakukan aksi penembakan dan pelemparan granat di Solo. Padahal beberapa saat kemudian, Boy Rafli Amar selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri di Tv One maupun di Metro TV menyatakan belum ada indikasi yang jelas bahwa terduga yang ditangkap di Jalan Bangka terkait dengan jaringan teroris yang sudah ada atau merupakan jaringan baru. Dalam hal ini, Ecep S. Yasa telah melakukan kebohongan publik dalam melakukan tugas jurnalistiknya, ia sudah mendahului polisi dan jaksa dalam menghakimi seseorang telah terlibat dan merupakan bagian dari jaringan terorisme yang ada di Indonesia.

Namun ada juga wartawan atau reporter yang jujur dan bekerja dengan baik dan dapat dijadikan panutan. Contohnya ialah Andy F Noya, yang mengawali kariernya di tahun 1985 menjadi reporter majalah Tempo dan Pada 1999, stasiun televisi swasta nasional RCTI menghadapi masalah pergolakan di kalangan wartawan program berita Seputar Indonesia. Hal ini berkaitan dengan adanya ketentuan yang mengharuskan PT Sindo, anak usaha RCTI yang menaungi Seputar Indonesia, untuk bergabung dengan RCTI sebagai induk. Andy diutus untuk membantu bersama wartawan senior Djafar Assegaff. Tugas utama mereka adalah memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI.

(12)

Stasiun televisi Metro TV mendapat izin siarannya pada tahun 2000. Surya Paloh memanggil Andy kembali untuk memimpin Metro TV sebagai pemimpin redaksi. Tiga tahun kemudian pada tahun 2003, Andy ditarik kembali ke Media Indonesia. Kali ini ia menjadi pemimpin redaksi di surat kabar umum terbesar kedua di Indonesia itu. Saat pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco mengundurkan diri pada awal tahun 2006, Andy diminta merangkap menjadi pemimpin redaksi Metro TV menggantikan Don Bosco. Saat itu Andy telah menjadi wakil pemimpin umum di Media Indonesia. Dan Saat ini, Andy F. Noya telah menjadi pembawa acara terpopuler "Kick Andy" yang ditayangkan di Metro TV. Acara ini selalu menjadi sorotan publik dan disukai banyak orang karena banyak memberikan edukasi dan fakta.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis memilih film “Pinocchio” sebagai bahan penilitian karena di dalam film ini memiliki penokohan yang menarik, pengambilan lokasi yang menarik dan mengembangkan sebuah cerita dengan alur yang akan membuat orang ingin lagi dan lagi melanjutkan film ini.

1.2 Fokus Penelitian

Film “Pinocchio” ini dibuat tahun 2014 dan tayang di RCTI pada pertengahan tahun 2015 lalu menarik untuk diteliti karena kisahnya yang menarik, dan menampilkan metamorfosa dari kejujuran masa dahulu dan masa sekarang, Namun, dengan tidak mengubah pentingnya makna kejujuran itu sendiri.

Batasan dalam penelitian ini adalah rangkaian penokohan pada adegan pengenalan sindrom “Pinocchio” dan cerita dengan alur maju menyisipkan

(13)

flashback si tokoh utamanya adegan bagaimana semua itu menjadi menarik diceritakan oleh peneliti. Bagaimana sosok si tokoh utama wanita maupun pria dan tokoh pendukung lainnya, serta bagaimana jalan cerita itu dibangun dengan baik dan menarik. Peristiwa yang menggambarkan bagaimana seorang dengan sindrom pinocchio (tidak bisa berbohong), menjadi masalah utama dengan apa yang telah dilihatnya. Sehingga kisah ini bisa menjadi sebuah masalah yang sangat besar di masa sekarang.

Penulis memfokuskan penelitian ini pada cerita, penokohan dan alur cerita pada film ini :

1. Pengenalan cerita dengan peristiwa menarik bagaimana seorang siswa yang sedang mengikuti pertanding adu kecerdasan dimana kedua tokoh utama langsung tampil di kesempatan ini. Mereka bahkan sudah sangat dekat keadaannya pada pengenalan awal di film ini.

2. Penggambaran episode awal, untuk pengenalan sang tokoh utama pria yang terkenal bodoh di sekolahnya namun sebenarnya bukan itu kenyataan yang ada. Bagaimana si tokoh utama wanita dikenalkan dengan cegukan saat ia berbohong.

3. Alur yang di bangun adalah campuran maju dan flash back, sehingga rangkaian cerita bisa sangat tersusun dengan menarik dan menunjukan konflik serta penyelesaian konflik tersebut. Dengan dukungan kejadian baru dan kenyataan bahwa kejujuran dapat mengetahui semua konflik yang terjadi selama bertahun – tahun, dan bagaimana akibat dari

(14)

kebohongan yang ditutupi selama ini. Akhirnya seluruh kisah 14th yang lalu dapat terungkap kebenarannya.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian di atas, penulis mengidentifikasi masalah dengan analisis naratif yang ada di film pinocchio melalui adegan-adegan tokoh utama yang memiliki sindrom tidak bisa berbohong atau peristiwa yang ada di film pinocchio. Setiap peristiwa dan kejadian yang ada dan di kisahkan memalui film ini memperlihatkan bagaimana metamorfosa makna kejujuran itu di implementasikan. Maka dari itu peneliti ingin mengetahui bagaimana makna kejujuran di representasikan oleh tokoh dalam film pinocchio.

Pertanyaan yang muncul dan akan dijadikan skripsi oleh penulis adalah “Apa dan Bagaimana simbol kejujuran di representasikan dalam film korea Pinocchio”.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metamorfosa makna kejujuran dalam film Pinocchio

(15)

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Segi Akademis

Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya literatur –l iteratur tentang kajian analisis naratif, khususnya dalam film yang menggunakan metode analisis naratif.

1.5.2 Segi Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi praktisi pembuat berita untuk dapat selalu mementingkan kejujuran untuk masyarakat terutama dalam memberikan rujukan bagaimana membuat berita yang sarat muatan makna dan memberi pencerahan. Dan untuk praktisi komunikasi diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran ideal tentang bagaimana menceritakan kisah yang terkandung dalam suatu produk media massa, melalui pendekatan analisis naratif.

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembelajaran dengan romobongan belajar maksimum 36 siswa Proses pembelajaran dengan romobongan belajar maksimum 32 siswa Proses pembelajaran dengan romobongan

Penulis : “Menurut pendapat bapak, dengan penggunaan Teknologi Informasi adakah pengaruhnya terhadap hasil akhir pekerjaan anda saat ini?”. Informan 11 :

Judul Skripsi/Tugas Akhir : Rancang Bangun Alat Pengatur Suhu Air Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega 328P Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan

menceritakan kekaguman sahabat dalam proses penciptaan manusia. Saat surat al-mu’minu>n ayat 12-14 dibacakan Rasulullah sampai pada ayat tsumma ansya’na>hu khalqan

Uluslar arası halkla ilişkiler kuram ve kurallarına ve halkla ilişkiler etiğine uygun olarak halkla ilişkilerin örgüt yapısını analiz edebileceksiniz. ¾ Çeşitli

DRPP/Kuitansi Nama Kegiatan Hasil Pemeriksaan Berkas Kurang 1 000442 Pembelian parang -Belum dilengkapi tanda. tangan pejabat keuangan - SPBY 2 000443 Biaya Parkir -Belum

hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan OSIS dan kemandirian belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar PKn siswa kelas

Tingkat akurasi metode multiple kernel support vector machine yang dihasilkan untuk data ekspresi gen leukimia yaitu 85% dan untuk data tumor usus besar sebesar