BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
PTK atau penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas X (
Sepuluh ) IPS 4 di SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo, dengan jumlah
siswa 20 orang yang mana terdiri dari 11 orang siswa putra dan 9 orang siswa
putri.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang diawali dengan observasi
awal. Dalam 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan
dilaksanakan 1 tindakan, ditiap akhir tindakan yang ke-3 diadakan evaluasi
siklus.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 54
4.1.1 Observasi Awal
Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan siklus, hal ini bertujuan
untuk memberikan gambaran secara keseluruhan kemampuan dari siswa pada
awalnya sebelum diadakan tindakan. Kemampuan siswa pada observasi awal ini
dituangkan kedalam nilai pada lembar pengamatan. Disamping itu, dengan adanya
observasi awal dapat diketahui kemampuan siswa yang perlu diperbaiki dan
ditingkatkan. Sama halnya untuk peneliti sebagai guru yang juga di amati
keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini terhadap
kemampuan passing atas siswa kelas X IPS 4 SMA Negeri 2 Limboto.
Untuk itu, peneliti dengan dibantu oleh guru bersama-sama melakukan
perencanaan untuk observasi awal. Dengan menetapkan lebih dahulu kelas yang
menjadi subjek, waktu pelaksanaan dan menyiapkan segala sesuatu yang
Adapun deskripsi tentang hasil observasi yaitu penelitian dilakukan terhadap
20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada hari kamis tanggal
12 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah. Sedangkan yang diamati
dalam observasi awal ini adalah gerakan-gerakan dasar passing atas dalam bola
voli sebelum adanya tindakan atau penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw. Hasil dari tes gerakan dasar pada kegiatan observasi awal ini adalah :
a. Sikap awal ( A )
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa seluruh siswa dengan
persentase 100% belum mampu melakukan tehnik dasar passing atas dalam bola
voli dengan baik dan benar sesuai dengan rata-rata nilai yang siswa peroleh yakni
42,9 yang termasuk dalam kriteria kurang ( K ).
b. Gerakan ( B )
Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik
passing atas ini siswa hanya bisa memperoleh nilai rata-rata 39,2 yang dapat
diklasifikasikan dalam kriteria kurang ( K ). Sebab komponen-komponen gerakan
yang dinilai, seluruhnya belum dapat dilakukan dengan baik oleh seluruh atau
100% siswa. Masih banyak gerakan-gerakan yang belum benar dan perlu
diperbaiki.
c. Gerakan lanjutan ( C )
Seluruh siswa (100%) masih belum mampu melakukan gerakan dasar ini.
berpengaruh penting untuk meningkatkan kemampuan passing atas. Karenanya
seluruh siswa hanya bisa memperoleh nilai rata-rata 42,1 yang juga masih
tergolong kurang ( K ).
Hasil tes kegiatan siswa pada observasi awal menunjukkan bahwa 20 dari
20 siswa belum dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang mana
persentasenya adalah 100% siswa belum mampu dengan perolehan rata-rata yang
termasuk dalam kriteria kurang ( K ). Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6
halaman 55.
Hasil capaian yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut :
No. Klasifikasi Nilai Kriteria Aspek Jumlah Siswa Presentase ( % ) 1. 90 – 100 Baik Sekali - - 2. 75 – 89 Baik - - 3. 60 – 74 Cukup - - 4. 31 – 59 Kurang 20 100 5. 0 – 30 Kurang Sekali - - Jumlah 20 100
4.1 Tabel persentase hasil pengamatan kegiatan siswa pada data awal / hasil observasi awal
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa dalam penguasaan gerak ini sendiri
siswa kelas X IPS 4 di SMA Negeri 2 Limboto secara keseluruhan atau 100%-nya
masih belum mampu melakukan passing atas dengan baik dan benar. Oleh
karenanya peneliti menganggap perlu diadakan penelitian, dengan dibantu oleh
guru mitra kemudian mendiskusikan dan merencanakan alur atau jalannya
penelitian yang diawali dengan siklus I.
4.1.2 Siklus 1
Siklus 1 dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dasar siswa yang
dilihat perlu ditingkatkan berdasarkan hasil temuan pada observasi awal. Yang
mana siklus I dilakukan dalam 3 hari, dalam sehari 1 tindakan dan diakhir siklus
yaitu pada tindakan ke-3 di penelitian hari ke-4 diadakan evaluasi siklus.
Sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa
sebelum adanya pelaksanaan siklus guru bersama peneliti lebih dahulu merancang
alur penelitian yang akan dilaksanakan. Pada siklus I diawali dengan menyiapkan
tindakan yang akan dilakukan pada siswa dan apa saja yang diperlukan saat
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kurang Sekali
meneliti ynag kemudian dituangkan kedalam RPP. Setelah seluruh sarana dan
prasarana disiapkan kemudian peneliti melaksanakan siklus I.
Pada siklus I, yang menjadi yang objek untuk diteliti dan ditingkatkan
adalah passing atas melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Sama halnya dengan observasi awal, siklus I selain kegiatan siswa yakni hasil
belajar yang diamati juga kegiatan peneliti sebagai guru atau pengajar dalam hal
ini meliputi penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Adapun deskripsi singkat mengenai hasil siklus I yaitu penelitian masih
dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada
tanggal 13, 14 dan 20 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah.
Sedangkan subyek maupun obyek yang diamati daam siklus ini masih sama yakni
kegiatan siswa dan peneliti sebagai guru yang mana pada siswa yang diamati
adalah peningkatan kemampuan passng atas dan pada guru adalah penggunaan
model pembelajaran yang diterapkan. Adapun hasil dari tes gerakan dasar siswa
pada kegiatan siklus I ini adalah :
a. Sikap awal ( A )
Diihat secara individu, 6 ( 30 % ) siswa sudah dapat melakukan rangkaian
gerakan awal dengan baik ( B ). Sedangkan sisanya 15 ( 70% ) siswa tergolong
dalam kriteria cukup ( C ). Secara keseluruhan siswa dengan persentase 100
sudah mengalami peningkatan. Dengan rata-rata nilai yang peroleh yakni
68,3yang termasuk dalam kriteria cukup ( C ).
b. Gerakan ( B )
Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik
dapat diklasifikasikan dalam kriteria cukup ( C ). Yang mana sudah 11 ( 55% )
siswa termasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 9 ( 45% ) siswa termasuk
dalam kriteria cukup ( C )
c. Gerakan lanjutan ( C )
Sama halnya dengan gerakan-gerakan sebelumnya, pada gerakan lanjutan
hasil belajar juga meningkat. Hal ini terbukti dengan capaian rata-rata secara
keseluruhan yakni 65,4 dan termasuk dalam kriteria cukup ( C ). Dengan 4 ( 20 %
) siswa sudah temasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 16 ( 80% ) termasuk
dalam kategori cukup ( C ).
Hasil capaian yang diperoleh dapat dilihat ada tabel dan grafik berikut:
No. Klasifikasi Nilai Kriteria Aspek Jumlah Siswa Persentase ( % ) 1. 90 – 100 Baik Sekali - - 2. 75 – 89 Baik 5 25 3. 60 – 74 Cukup 15 75 4. 31 – 59 Kurang - - 5. 0 – 30 Kurang Sekali - - Jumlah 20 100
Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I
Berdasarkan hasil tes kegiatan siswa pada siklus I, dapat dilihat bahwa 5 dari
20 siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang mana
persentasenya adalah 25% siswa sudah mampu dengan perolehan nilai 75 - 89
yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Dan sisanya 15 ( 75% ) siswa sudah
tergolong dalam kategori cukup ( C ). Untuk itu secara keseluruhan rata-rata yang
dicapai adalah 68,3 yang termasuk dalam kriteria cukup ( C ). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 57
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
Pengamatan kegiatan dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan
oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru yaitu:
A. Kegiatan pendahuluan 1. Formasi barisan 2. Berdoa 3. Absensi 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kurang Sekali
4. Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru
B. Kegiatan inti
1. Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari baik
secara teori maupun dicontohkan dengan praktek langsung cara
melakukan passing atas dengan baik, kemudian membagi siswa ke
dalam beberapa kelompok berdasarkan ketentuan dalam model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
2. Dalam kelompok asal siswa mendapat materi, kemudian bergabung
ke kelompok ahli yang ditentukan oleh guru berdasarkan sub bab
yang diterima oleh siswa yang selanjutnya mencari pemecahan
masalah yang dan dipahami bersama.
3. Siswa yang tergabung dalam kelompok ahli, kembali ke kelompok
asalnya dan bertanggung jawab menjelaskan dan memberi
pengetahuannya yang dikuasai berdasarkan materi atau sub babnya
masing-masing pada anggota kelompok yang lain dalam kelompok
asal.
4. Guru memberikan praktek tugas gerak dasar pada masing-masing
siswa secara berkelompok untuk melakukan passing atas menurut
hasil pembelajaran secara kooperatif tipe jigsaw tadi.
C. Kegiatan penutup
1. Formasi barisan ( barisan awal )
2. Guru mengarahkan dan mengevaluasi serta mengoreksi apabila masih
penguasaan gerak atau praktek gerakan dasar passing atas yang
dilakukan oleh siswa.
3. Cooling down ( pendinginan )
4. Absensi
5. Berdoa dan bubar
Dari aspek yang diamati tersebut, kriteria penilaiannya diberi kode pada
kolom “YA” atau “TIDAK” sesuai dengan gerakan-gerakan yang diakuan oleh siswa, apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Dari hasil pengamatan
yang diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. untuk data
selengkapmya dapat dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 59
4.1.3 Refleksi Hasil Tindakan SiklusI
Data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi kemudian di
analisis. Hasil dari tahap ini kemudian digunakan untuk merefleksi, apakah siswa
sudah dapat meningkatkan kemampuan passing atas dalam permaian bola voli.
Sebagai bahan pertimbangan apa yang dilakukan pada siklus selanjutnya. Serta
untuk mencari kekurangan siklus-siklus serta pelaksanaan refleksi selanjutnya
hingga mencapai indikator kinerja yang ditetapkan
Berdasarkan hasil evaluasi siklus I dengan rata-rata nilai yang diperoleh
adalah 68,3 dengan persentase 25% siswa sudah mampu melakukan passing atas
sedangkan indikator capaiannya yakni 75% dari seluruh siswa, maka peneliti
dengan dibantu guru mitra menganalisis kekurangan maupun kesalahan-kesalahan
yang masih terdapat pada pelaksanaan siklus I. Adapun kekurangan yang didapati
yakni dari sisi peneliti sebagai guru belum maksimal dalam menggunakan model
keaktifan siswa kurang diperhatikan. Dari sisi siswa masih belum dapat
menerapkan hasil diskusinya sepenuhnya karena dalam pembelajaran kooperti tipe
jigsaw ini siswa dituntut untuk dapat mempertanggung jawabkan materi yang
didapat, sedang yang ditemukan pada siklus I ini sebagian siswa belum mampu
bertanggung jawab penuh terhadap teman-teman kelompok awalnya sehingga
berdampak pada hasil penguasaan rangkaian gerak dasar passing atas.
Maka dari itu dari, dengan melihat indikator capaian yang belum
memenuhi standarisasinya serta permasalahan diatas dapat disimpulkan perlu
pelaksanaan siklus berikutnya dengan berpatokan dari kelebihan maupun
kekurangan pada siklus I, yakni pelaksaan penelitian lanjutan dalam hal ini
pelaksanaan siklus II.
4.1.4 Siklus II
Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I yang
masih perlu ditindak lanjuti. Dalam hal ini yang menjadi yang objek untuk diteliti
dan ditingkatkan adalah passing atas melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Dalam siklus II selain kegiatan siswa yakni hasil belajar
yang diamati juga kegiatan peneliti sebagai guru atau pengajar dalam hal ini
meliputi keefektifan penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Untuk persiapan siklus II, peneliti bercermin pada apa yang sudah
diperoleh dari siklus satu yang kemudian di refleksi yang sebagai bahan perbaikan
untuk siklus ini. Selain juga dengan apa yang memag sudah sesuai apa yang
diharapkan. Yang kemudian peneliti melanjutkan kembali penelitiannya sesuai
Deskripsi singkat mengenai hasil siklus II yaitu, penelitian masih juga
dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada
tanggal 21, 27 dan 28 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah.
Sedangkan subyek maupun obyek yang diamati daam siklus ini masih sama yakni
kegiatan siswa dan peneliti sebagai guru yang mana pada siswa yang diamati
adalah peningkatan kemampuan passng atas dan pada guru adalah keefektifan
model pembelajaran yang diterapkan. Adapun hasil dari tes gerakan dasar siswa
pada kegiatan siklus II ini adalah :
a. Sikap awal ( A )
Diihat secara individu, 18 ( 90% ) siswa sudah dapat melakukan rangkaian
gerakan awal dengan baik ( B ). Sedangkan sisanya 1 ( 5% ) siswa tergolong
dalam kriteria cukup ( C ) dan 1 ( 5% ) siswa tergolong dalam kriteria kurang ( K
). Sedangkan secara keseluruhan dirata-ratakan siswa dengan persentase 100
rata-rata sudah mengalami peningkatan. Dengan rata-rata nilai yang peroleh yakni
81,2yang termasuk dalam kriteria baik ( B ).
b. Gerakan ( B )
Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik
passing atas ini siswa juga mengalami peningkatan dengan memperoleh nilai
rata-rata 77,5yang dapat diklasifikasikan dalam kriteria baik ( B ). Yang mana sudah
18 ( 90% ) siswa termasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 2 ( 10% ) siswa
termasuk dalam kriteria cukup ( C )
c. Gerakan lanjutan ( C )
Sama halnya dengan gerakan-gerakan sebelumnya, pada gerakan lanjutan
keseluruhan yakni 80,8dan termasuk dalam kriteria baik ( B ). Dengan 18 ( 90 % )
siswa sudah temasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 2 ( 10% ) termasuk
dalam kategori cukup ( C ).
Adapun hasil evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut :
4.3 Tabel Persentase Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus II
No. Klasifikasi Nilai Kriteria Aspek Jumlah Siswa Presentase ( % ) 1. 90 – 100 Baik Sekali - - 2. 75 – 89 Baik 20 100 3. 60 – 74 Cukup - - 4. 31 – 59 Kurang - - 5. 0 – 30 Kurang Sekali - - Jumlah 20 100
Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kurang Sekali
Berdasarkan hasil tes kegiatan siswa pada siklus II, dapat dilihat bahwa
seluruh siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang
mana persentasenya adalah 100% siswa sudah mampu dengan perolehan nilai 75 -
89 yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Untuk itu secara keseluruhan rata-rata
yang dicapai adalah 79,8 yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 58.
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
Pengamatan kegiatan dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan
oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru yaitu:
A. Kegiatan pendahuluan
1. Formasi barisan
2. Berdoa
3. Absensi
4. Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru
B. Kegiatan inti
1. Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari baik
secara teori maupun dicontohkan dengan praktek langsung cara
melakukan passing atas dengan baik, kemudian membagi siswa ke
dalam beberapa kelompok berdasarkan ketentuan dalam model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
2. Dalam kelompok asal siswa mendapat materi, kemudian bergabung
ke kelompok ahli yang ditentukan oleh guru berdasarkan sub bab
yang diterima oleh siswa yang selanjutnya mencari pemecahan
3. Siswa yang tergabung dalam kelompok ahli, kembali ke kelompok
asalnya dan bertanggung jawab menjelaskan dan memberi
pengetahuannya yang dikuasai berdasarkan materi atau sub babnya
masing-masing pada anggota kelompok yang lain dalam kelompok
asal.
4. Guru memberikan praktek tugas gerak dasar pada masing-masing
siswa secara berkelompok untuk melakukan passing atas menurut
hasil pembelajaran secara kooperatif tipe jigsaw tadi.
C. Kegiatan penutup
1. Formasi barisan ( barisan awal )
2. Guru mengarahkan dan mengevaluasi serta mengoreksi apabila masih
terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam pemahaman serta
penguasaan gerak atau praktek gerakan dasar passing atas yang
dilakukan oleh siswa.
3. Cooling down ( pendinginan )
4. Absensi
5. Berdoa dan bubar
Dari aspek yyang diamati tersebut, kriteria penilaiannya diberi kode pada
kolom “YA” atau “TIDAK” sesuai dengan gerakan-gerakan yang diakuan oleh siswa, apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Dari hasil pengamatan
yang diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. untuk data
selengkapmya dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 58.
Data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi kemudian di
analisis. Hasil dari tahap ini kemudian digunakan untuk merefleksi, apakah siswa
sudah dapat meningkatkan kemampuan passing atas dalam permaian bola voli.
Sebagai bahan pertimbangan apa yang dilakukan pada siklus selanjutnya. Serta
untuk mencari kekurangan siklus-siklus serta pelaksanaan refleksi selanjutnya
hingga mencapai indikator kinerja yang ditetapkan
Berdasarkan hasil evaluasi siklus II dengan rata-rata nilai yang diperoleh
adalah 79,8 dengan 100% siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan
kriteria baik sedangkan indikator capaiannya yakni 75%, maka peneliti dengan
dibantu guru mitra menyimpulkan bahwa penelitian sudah dapat diterima karena
sudah memenuhi indikator capaian yang ditargetkan. Dan tidak perlu dilanjutkan
ke siklus berikutnya.
4.2 Pembahasan
Proses pembelajaran dilaksanakan di lapangan terhadap 20 orang siswa
yang terdiri dari 11 laki-laki dan 9 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan 2
siklus selama 7 hari di SMA Negeri 2 Limboto pada siswa kelas X IPS 4. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan adalah :
a) Siswa dibariskan menjadi 5 baris dan dilanjutkan dengan pemanasan
b) Guru menjelaskan secara singkat materi passing atas yang akan
dipelajari.
c) Siswa kemudian dibagi menjadi 5 kelompok kecil yang masing-masing
terdiri atas 4 orang
d) Guru membagi materi pada masing-masing anggota kelompok
e) Dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang, 1 orang mendapat bagian
sikap awal, 2 orang mendapatkan sub bab mengenai sikap saat gerakan
dan 1 orang anggota lainnya mendapatkan bagian terakhir yakni
mengenai gerakan lanjutan
f) Masing-masing anggota kelompok yang mendapatkan materi yang
sama kemudian bergabung menjadi satu kelompok yang biasa disebut
kelompok ahli, mendiskusikan, memecahkan masalah yang ditemui
hingga dapat menguasai materi yang didapatkan.
g) Anggota kelompok yang tergabung dalam kelompok ahli kemudian
kembali ke kelompok asalnya dan bertanggung jawab menjelaskan
kembali ke anggota kelompoknya yang lain.
h) Guru mengamati dan mengevaluasi apabila masih terdapat kesalahan
maka diperbaiki hingga dapat dilakukan dengan baik dan benar.
Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberi tindakan pada siklus I
mengalami peningkatan dengan rata-rata sebanyak 26,9 dari rata-rata awal 41,4
menjadi 68,3. Dengan persentase 25% dari siswa sudah mampu melakukan
passing atas dengan baik. Namun perolehan ini masih belum mencapai indikator
yng ditargetkan sehingga diadakan penelitian lanjutan yakni penelitian pada siklus
II.
Tindakan kembali diberikan pada siswa dengan beberapa hal yang
diperbaiki baik dari sisi guru maupun siswa yang kemudian rata-rata hasilnya
meningkat sebesar 11,5 dari rata-rata 68,3 menjadi 79,8. Untuk itu, dengan
maka dari itu indikator capaian yang ditargetkan sudah sesuai harapan dan
hipotesis yang telah diajukan dapat diterima.
Adapun hasil penelitian ini dituangkan dalam grafik dan tabel sebagai
berikut:
Tahap Penelitian Tidak Tuntas Tuntas Jumlah
Observasi Awal 100% - 100%
Siklus I 75% 25% 100%
Siklus II - 100% 100%
Tabel 4.4 Tabel persentase ketuntasan siswa dalam pembelajaran.
Grafik persentase ketuntasan siswa dalam pembelajaran
Pada observasi awal 100% siswa masih dibawah rata-rata atau terhitung
belum tuntas sehingga diadakan penelitian dan pemberian tidakan pada siklus I.
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Observasi Awal Siklus I Siklus II Tidak Tuntas Tuntas
Di siklus I hasil belajar mengalami peningkatan dari yang tadinya 100% siswa
terhitung kurang mampu melakukan passing atas dengan baik meningkat dengan
kriteria cukup dan baik dengan persentase ketuntasan 25% tuntas dan sisanya 75%
belum tuntas. Melihat hal ini kemudian diadakan penelitian selanjutnya pada
siklus II yang akhirnya mencapai target dengan 100% siswa memperoleh kriteria
baik dan mampu melakukan passing atas dengan baik.
Dengan ini, penelitian meningkatkan passing atas melalui model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menjadi solusi pembelajaran untuk
guru. Namun juga masih perlu pembenahan demi perkembangan pembelajaran itu