• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. awal. Dalam 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. awal. Dalam 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

PTK atau penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas X (

Sepuluh ) IPS 4 di SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo, dengan jumlah

siswa 20 orang yang mana terdiri dari 11 orang siswa putra dan 9 orang siswa

putri.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang diawali dengan observasi

awal. Dalam 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan

dilaksanakan 1 tindakan, ditiap akhir tindakan yang ke-3 diadakan evaluasi

siklus.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 54

4.1.1 Observasi Awal

Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan siklus, hal ini bertujuan

untuk memberikan gambaran secara keseluruhan kemampuan dari siswa pada

awalnya sebelum diadakan tindakan. Kemampuan siswa pada observasi awal ini

dituangkan kedalam nilai pada lembar pengamatan. Disamping itu, dengan adanya

observasi awal dapat diketahui kemampuan siswa yang perlu diperbaiki dan

ditingkatkan. Sama halnya untuk peneliti sebagai guru yang juga di amati

keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini terhadap

kemampuan passing atas siswa kelas X IPS 4 SMA Negeri 2 Limboto.

Untuk itu, peneliti dengan dibantu oleh guru bersama-sama melakukan

perencanaan untuk observasi awal. Dengan menetapkan lebih dahulu kelas yang

menjadi subjek, waktu pelaksanaan dan menyiapkan segala sesuatu yang

(2)

Adapun deskripsi tentang hasil observasi yaitu penelitian dilakukan terhadap

20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada hari kamis tanggal

12 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah. Sedangkan yang diamati

dalam observasi awal ini adalah gerakan-gerakan dasar passing atas dalam bola

voli sebelum adanya tindakan atau penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw. Hasil dari tes gerakan dasar pada kegiatan observasi awal ini adalah :

a. Sikap awal ( A )

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa seluruh siswa dengan

persentase 100% belum mampu melakukan tehnik dasar passing atas dalam bola

voli dengan baik dan benar sesuai dengan rata-rata nilai yang siswa peroleh yakni

42,9 yang termasuk dalam kriteria kurang ( K ).

b. Gerakan ( B )

Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik

passing atas ini siswa hanya bisa memperoleh nilai rata-rata 39,2 yang dapat

diklasifikasikan dalam kriteria kurang ( K ). Sebab komponen-komponen gerakan

yang dinilai, seluruhnya belum dapat dilakukan dengan baik oleh seluruh atau

100% siswa. Masih banyak gerakan-gerakan yang belum benar dan perlu

diperbaiki.

c. Gerakan lanjutan ( C )

Seluruh siswa (100%) masih belum mampu melakukan gerakan dasar ini.

(3)

berpengaruh penting untuk meningkatkan kemampuan passing atas. Karenanya

seluruh siswa hanya bisa memperoleh nilai rata-rata 42,1 yang juga masih

tergolong kurang ( K ).

Hasil tes kegiatan siswa pada observasi awal menunjukkan bahwa 20 dari

20 siswa belum dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang mana

persentasenya adalah 100% siswa belum mampu dengan perolehan rata-rata yang

termasuk dalam kriteria kurang ( K ). Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6

halaman 55.

Hasil capaian yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut :

No. Klasifikasi Nilai Kriteria Aspek Jumlah Siswa Presentase ( % ) 1. 90 – 100 Baik Sekali - - 2. 75 – 89 Baik - - 3. 60 – 74 Cukup - - 4. 31 – 59 Kurang 20 100 5. 0 – 30 Kurang Sekali - - Jumlah 20 100

4.1 Tabel persentase hasil pengamatan kegiatan siswa pada data awal / hasil observasi awal

(4)

Untuk itu dapat disimpulkan bahwa dalam penguasaan gerak ini sendiri

siswa kelas X IPS 4 di SMA Negeri 2 Limboto secara keseluruhan atau 100%-nya

masih belum mampu melakukan passing atas dengan baik dan benar. Oleh

karenanya peneliti menganggap perlu diadakan penelitian, dengan dibantu oleh

guru mitra kemudian mendiskusikan dan merencanakan alur atau jalannya

penelitian yang diawali dengan siklus I.

4.1.2 Siklus 1

Siklus 1 dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dasar siswa yang

dilihat perlu ditingkatkan berdasarkan hasil temuan pada observasi awal. Yang

mana siklus I dilakukan dalam 3 hari, dalam sehari 1 tindakan dan diakhir siklus

yaitu pada tindakan ke-3 di penelitian hari ke-4 diadakan evaluasi siklus.

Sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa

sebelum adanya pelaksanaan siklus guru bersama peneliti lebih dahulu merancang

alur penelitian yang akan dilaksanakan. Pada siklus I diawali dengan menyiapkan

tindakan yang akan dilakukan pada siswa dan apa saja yang diperlukan saat

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kurang Sekali

(5)

meneliti ynag kemudian dituangkan kedalam RPP. Setelah seluruh sarana dan

prasarana disiapkan kemudian peneliti melaksanakan siklus I.

Pada siklus I, yang menjadi yang objek untuk diteliti dan ditingkatkan

adalah passing atas melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Sama halnya dengan observasi awal, siklus I selain kegiatan siswa yakni hasil

belajar yang diamati juga kegiatan peneliti sebagai guru atau pengajar dalam hal

ini meliputi penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Adapun deskripsi singkat mengenai hasil siklus I yaitu penelitian masih

dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada

tanggal 13, 14 dan 20 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah.

Sedangkan subyek maupun obyek yang diamati daam siklus ini masih sama yakni

kegiatan siswa dan peneliti sebagai guru yang mana pada siswa yang diamati

adalah peningkatan kemampuan passng atas dan pada guru adalah penggunaan

model pembelajaran yang diterapkan. Adapun hasil dari tes gerakan dasar siswa

pada kegiatan siklus I ini adalah :

a. Sikap awal ( A )

Diihat secara individu, 6 ( 30 % ) siswa sudah dapat melakukan rangkaian

gerakan awal dengan baik ( B ). Sedangkan sisanya 15 ( 70% ) siswa tergolong

dalam kriteria cukup ( C ). Secara keseluruhan siswa dengan persentase 100

sudah mengalami peningkatan. Dengan rata-rata nilai yang peroleh yakni

68,3yang termasuk dalam kriteria cukup ( C ).

b. Gerakan ( B )

Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik

(6)

dapat diklasifikasikan dalam kriteria cukup ( C ). Yang mana sudah 11 ( 55% )

siswa termasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 9 ( 45% ) siswa termasuk

dalam kriteria cukup ( C )

c. Gerakan lanjutan ( C )

Sama halnya dengan gerakan-gerakan sebelumnya, pada gerakan lanjutan

hasil belajar juga meningkat. Hal ini terbukti dengan capaian rata-rata secara

keseluruhan yakni 65,4 dan termasuk dalam kriteria cukup ( C ). Dengan 4 ( 20 %

) siswa sudah temasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 16 ( 80% ) termasuk

dalam kategori cukup ( C ).

Hasil capaian yang diperoleh dapat dilihat ada tabel dan grafik berikut:

No. Klasifikasi Nilai Kriteria Aspek Jumlah Siswa Persentase ( % ) 1. 90 – 100 Baik Sekali - - 2. 75 – 89 Baik 5 25 3. 60 – 74 Cukup 15 75 4. 31 – 59 Kurang - - 5. 0 – 30 Kurang Sekali - - Jumlah 20 100

(7)

Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I

Berdasarkan hasil tes kegiatan siswa pada siklus I, dapat dilihat bahwa 5 dari

20 siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang mana

persentasenya adalah 25% siswa sudah mampu dengan perolehan nilai 75 - 89

yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Dan sisanya 15 ( 75% ) siswa sudah

tergolong dalam kategori cukup ( C ). Untuk itu secara keseluruhan rata-rata yang

dicapai adalah 68,3 yang termasuk dalam kriteria cukup ( C ). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 57

Hasil Pengamatan Kegiatan Guru

Pengamatan kegiatan dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan

oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru yaitu:

A. Kegiatan pendahuluan 1. Formasi barisan 2. Berdoa 3. Absensi 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kurang Sekali

(8)

4. Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru

B. Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari baik

secara teori maupun dicontohkan dengan praktek langsung cara

melakukan passing atas dengan baik, kemudian membagi siswa ke

dalam beberapa kelompok berdasarkan ketentuan dalam model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Dalam kelompok asal siswa mendapat materi, kemudian bergabung

ke kelompok ahli yang ditentukan oleh guru berdasarkan sub bab

yang diterima oleh siswa yang selanjutnya mencari pemecahan

masalah yang dan dipahami bersama.

3. Siswa yang tergabung dalam kelompok ahli, kembali ke kelompok

asalnya dan bertanggung jawab menjelaskan dan memberi

pengetahuannya yang dikuasai berdasarkan materi atau sub babnya

masing-masing pada anggota kelompok yang lain dalam kelompok

asal.

4. Guru memberikan praktek tugas gerak dasar pada masing-masing

siswa secara berkelompok untuk melakukan passing atas menurut

hasil pembelajaran secara kooperatif tipe jigsaw tadi.

C. Kegiatan penutup

1. Formasi barisan ( barisan awal )

2. Guru mengarahkan dan mengevaluasi serta mengoreksi apabila masih

(9)

penguasaan gerak atau praktek gerakan dasar passing atas yang

dilakukan oleh siswa.

3. Cooling down ( pendinginan )

4. Absensi

5. Berdoa dan bubar

Dari aspek yang diamati tersebut, kriteria penilaiannya diberi kode pada

kolom “YA” atau “TIDAK” sesuai dengan gerakan-gerakan yang diakuan oleh siswa, apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Dari hasil pengamatan

yang diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. untuk data

selengkapmya dapat dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 59

4.1.3 Refleksi Hasil Tindakan SiklusI

Data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi kemudian di

analisis. Hasil dari tahap ini kemudian digunakan untuk merefleksi, apakah siswa

sudah dapat meningkatkan kemampuan passing atas dalam permaian bola voli.

Sebagai bahan pertimbangan apa yang dilakukan pada siklus selanjutnya. Serta

untuk mencari kekurangan siklus-siklus serta pelaksanaan refleksi selanjutnya

hingga mencapai indikator kinerja yang ditetapkan

Berdasarkan hasil evaluasi siklus I dengan rata-rata nilai yang diperoleh

adalah 68,3 dengan persentase 25% siswa sudah mampu melakukan passing atas

sedangkan indikator capaiannya yakni 75% dari seluruh siswa, maka peneliti

dengan dibantu guru mitra menganalisis kekurangan maupun kesalahan-kesalahan

yang masih terdapat pada pelaksanaan siklus I. Adapun kekurangan yang didapati

yakni dari sisi peneliti sebagai guru belum maksimal dalam menggunakan model

(10)

keaktifan siswa kurang diperhatikan. Dari sisi siswa masih belum dapat

menerapkan hasil diskusinya sepenuhnya karena dalam pembelajaran kooperti tipe

jigsaw ini siswa dituntut untuk dapat mempertanggung jawabkan materi yang

didapat, sedang yang ditemukan pada siklus I ini sebagian siswa belum mampu

bertanggung jawab penuh terhadap teman-teman kelompok awalnya sehingga

berdampak pada hasil penguasaan rangkaian gerak dasar passing atas.

Maka dari itu dari, dengan melihat indikator capaian yang belum

memenuhi standarisasinya serta permasalahan diatas dapat disimpulkan perlu

pelaksanaan siklus berikutnya dengan berpatokan dari kelebihan maupun

kekurangan pada siklus I, yakni pelaksaan penelitian lanjutan dalam hal ini

pelaksanaan siklus II.

4.1.4 Siklus II

Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I yang

masih perlu ditindak lanjuti. Dalam hal ini yang menjadi yang objek untuk diteliti

dan ditingkatkan adalah passing atas melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw. Dalam siklus II selain kegiatan siswa yakni hasil belajar

yang diamati juga kegiatan peneliti sebagai guru atau pengajar dalam hal ini

meliputi keefektifan penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Untuk persiapan siklus II, peneliti bercermin pada apa yang sudah

diperoleh dari siklus satu yang kemudian di refleksi yang sebagai bahan perbaikan

untuk siklus ini. Selain juga dengan apa yang memag sudah sesuai apa yang

diharapkan. Yang kemudian peneliti melanjutkan kembali penelitiannya sesuai

(11)

Deskripsi singkat mengenai hasil siklus II yaitu, penelitian masih juga

dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada

tanggal 21, 27 dan 28 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah.

Sedangkan subyek maupun obyek yang diamati daam siklus ini masih sama yakni

kegiatan siswa dan peneliti sebagai guru yang mana pada siswa yang diamati

adalah peningkatan kemampuan passng atas dan pada guru adalah keefektifan

model pembelajaran yang diterapkan. Adapun hasil dari tes gerakan dasar siswa

pada kegiatan siklus II ini adalah :

a. Sikap awal ( A )

Diihat secara individu, 18 ( 90% ) siswa sudah dapat melakukan rangkaian

gerakan awal dengan baik ( B ). Sedangkan sisanya 1 ( 5% ) siswa tergolong

dalam kriteria cukup ( C ) dan 1 ( 5% ) siswa tergolong dalam kriteria kurang ( K

). Sedangkan secara keseluruhan dirata-ratakan siswa dengan persentase 100

rata-rata sudah mengalami peningkatan. Dengan rata-rata nilai yang peroleh yakni

81,2yang termasuk dalam kriteria baik ( B ).

b. Gerakan ( B )

Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik

passing atas ini siswa juga mengalami peningkatan dengan memperoleh nilai

rata-rata 77,5yang dapat diklasifikasikan dalam kriteria baik ( B ). Yang mana sudah

18 ( 90% ) siswa termasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 2 ( 10% ) siswa

termasuk dalam kriteria cukup ( C )

c. Gerakan lanjutan ( C )

Sama halnya dengan gerakan-gerakan sebelumnya, pada gerakan lanjutan

(12)

keseluruhan yakni 80,8dan termasuk dalam kriteria baik ( B ). Dengan 18 ( 90 % )

siswa sudah temasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 2 ( 10% ) termasuk

dalam kategori cukup ( C ).

Adapun hasil evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut :

4.3 Tabel Persentase Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus II

No. Klasifikasi Nilai Kriteria Aspek Jumlah Siswa Presentase ( % ) 1. 90 – 100 Baik Sekali - - 2. 75 – 89 Baik 20 100 3. 60 – 74 Cukup - - 4. 31 – 59 Kurang - - 5. 0 – 30 Kurang Sekali - - Jumlah 20 100

Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kurang Sekali

(13)

Berdasarkan hasil tes kegiatan siswa pada siklus II, dapat dilihat bahwa

seluruh siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang

mana persentasenya adalah 100% siswa sudah mampu dengan perolehan nilai 75 -

89 yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Untuk itu secara keseluruhan rata-rata

yang dicapai adalah 79,8 yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 58.

Hasil Pengamatan Kegiatan Guru

Pengamatan kegiatan dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan

oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru yaitu:

A. Kegiatan pendahuluan

1. Formasi barisan

2. Berdoa

3. Absensi

4. Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru

B. Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari baik

secara teori maupun dicontohkan dengan praktek langsung cara

melakukan passing atas dengan baik, kemudian membagi siswa ke

dalam beberapa kelompok berdasarkan ketentuan dalam model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Dalam kelompok asal siswa mendapat materi, kemudian bergabung

ke kelompok ahli yang ditentukan oleh guru berdasarkan sub bab

yang diterima oleh siswa yang selanjutnya mencari pemecahan

(14)

3. Siswa yang tergabung dalam kelompok ahli, kembali ke kelompok

asalnya dan bertanggung jawab menjelaskan dan memberi

pengetahuannya yang dikuasai berdasarkan materi atau sub babnya

masing-masing pada anggota kelompok yang lain dalam kelompok

asal.

4. Guru memberikan praktek tugas gerak dasar pada masing-masing

siswa secara berkelompok untuk melakukan passing atas menurut

hasil pembelajaran secara kooperatif tipe jigsaw tadi.

C. Kegiatan penutup

1. Formasi barisan ( barisan awal )

2. Guru mengarahkan dan mengevaluasi serta mengoreksi apabila masih

terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam pemahaman serta

penguasaan gerak atau praktek gerakan dasar passing atas yang

dilakukan oleh siswa.

3. Cooling down ( pendinginan )

4. Absensi

5. Berdoa dan bubar

Dari aspek yyang diamati tersebut, kriteria penilaiannya diberi kode pada

kolom “YA” atau “TIDAK” sesuai dengan gerakan-gerakan yang diakuan oleh siswa, apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Dari hasil pengamatan

yang diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. untuk data

selengkapmya dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 58.

(15)

Data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi kemudian di

analisis. Hasil dari tahap ini kemudian digunakan untuk merefleksi, apakah siswa

sudah dapat meningkatkan kemampuan passing atas dalam permaian bola voli.

Sebagai bahan pertimbangan apa yang dilakukan pada siklus selanjutnya. Serta

untuk mencari kekurangan siklus-siklus serta pelaksanaan refleksi selanjutnya

hingga mencapai indikator kinerja yang ditetapkan

Berdasarkan hasil evaluasi siklus II dengan rata-rata nilai yang diperoleh

adalah 79,8 dengan 100% siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan

kriteria baik sedangkan indikator capaiannya yakni 75%, maka peneliti dengan

dibantu guru mitra menyimpulkan bahwa penelitian sudah dapat diterima karena

sudah memenuhi indikator capaian yang ditargetkan. Dan tidak perlu dilanjutkan

ke siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan

Proses pembelajaran dilaksanakan di lapangan terhadap 20 orang siswa

yang terdiri dari 11 laki-laki dan 9 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan 2

siklus selama 7 hari di SMA Negeri 2 Limboto pada siswa kelas X IPS 4. Adapun

langkah-langkah yang dilakukan adalah :

a) Siswa dibariskan menjadi 5 baris dan dilanjutkan dengan pemanasan

b) Guru menjelaskan secara singkat materi passing atas yang akan

dipelajari.

c) Siswa kemudian dibagi menjadi 5 kelompok kecil yang masing-masing

terdiri atas 4 orang

d) Guru membagi materi pada masing-masing anggota kelompok

(16)

e) Dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang, 1 orang mendapat bagian

sikap awal, 2 orang mendapatkan sub bab mengenai sikap saat gerakan

dan 1 orang anggota lainnya mendapatkan bagian terakhir yakni

mengenai gerakan lanjutan

f) Masing-masing anggota kelompok yang mendapatkan materi yang

sama kemudian bergabung menjadi satu kelompok yang biasa disebut

kelompok ahli, mendiskusikan, memecahkan masalah yang ditemui

hingga dapat menguasai materi yang didapatkan.

g) Anggota kelompok yang tergabung dalam kelompok ahli kemudian

kembali ke kelompok asalnya dan bertanggung jawab menjelaskan

kembali ke anggota kelompoknya yang lain.

h) Guru mengamati dan mengevaluasi apabila masih terdapat kesalahan

maka diperbaiki hingga dapat dilakukan dengan baik dan benar.

Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberi tindakan pada siklus I

mengalami peningkatan dengan rata-rata sebanyak 26,9 dari rata-rata awal 41,4

menjadi 68,3. Dengan persentase 25% dari siswa sudah mampu melakukan

passing atas dengan baik. Namun perolehan ini masih belum mencapai indikator

yng ditargetkan sehingga diadakan penelitian lanjutan yakni penelitian pada siklus

II.

Tindakan kembali diberikan pada siswa dengan beberapa hal yang

diperbaiki baik dari sisi guru maupun siswa yang kemudian rata-rata hasilnya

meningkat sebesar 11,5 dari rata-rata 68,3 menjadi 79,8. Untuk itu, dengan

(17)

maka dari itu indikator capaian yang ditargetkan sudah sesuai harapan dan

hipotesis yang telah diajukan dapat diterima.

Adapun hasil penelitian ini dituangkan dalam grafik dan tabel sebagai

berikut:

Tahap Penelitian Tidak Tuntas Tuntas Jumlah

Observasi Awal 100% - 100%

Siklus I 75% 25% 100%

Siklus II - 100% 100%

Tabel 4.4 Tabel persentase ketuntasan siswa dalam pembelajaran.

Grafik persentase ketuntasan siswa dalam pembelajaran

Pada observasi awal 100% siswa masih dibawah rata-rata atau terhitung

belum tuntas sehingga diadakan penelitian dan pemberian tidakan pada siklus I.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Observasi Awal Siklus I Siklus II Tidak Tuntas Tuntas

(18)

Di siklus I hasil belajar mengalami peningkatan dari yang tadinya 100% siswa

terhitung kurang mampu melakukan passing atas dengan baik meningkat dengan

kriteria cukup dan baik dengan persentase ketuntasan 25% tuntas dan sisanya 75%

belum tuntas. Melihat hal ini kemudian diadakan penelitian selanjutnya pada

siklus II yang akhirnya mencapai target dengan 100% siswa memperoleh kriteria

baik dan mampu melakukan passing atas dengan baik.

Dengan ini, penelitian meningkatkan passing atas melalui model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menjadi solusi pembelajaran untuk

guru. Namun juga masih perlu pembenahan demi perkembangan pembelajaran itu

Gambar

Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada data awal / hasil observasi :
Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I
Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II 0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%100%Kurang Sekali
Tabel 4.4 Tabel persentase ketuntasan siswa dalam pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara perusahaan-perusahaan yang tidak melibatkan pemakai akhir Contoh Amazon dgn supplier (penerbit

Definisi lain mengenai citra merupakan manifestasi dari pengalaman dan harapan sehingga ia mampu memengaruhi kepuasan konsumen akan suatu barang atau jasa

Berkomitmen untuk mulai merealisasikan rencana penanaman modal paling lambat 1 (satu) tahun setelah diterbitkannya keputusan pengurangan Pajak Penghasilan badan.

14/06/2016 Salinan informasi nilai hasil SBMPTN 2014, a.n Julian Hadi Prasetyo, Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi polemik dengan kemunculan kurikulum berbasis KKNI ini. Sebagai sebuah produk yang diujicobakan, perlu diadakan berbagai penelitian

PEMALANG 641 6399 NELI ISTIADZATUL KHASANAH 2752757659300072 MTS I'ANAH FUTUHIYAH KARANGBRAI BODEH PEMALANG MADRASAH Sejarah Kebudayaan Islam KAB. NU 01 WARUREJA MADRASAH

distal klem. Klem berfungsi sebagai pegangan atau tali kendali. 3) Lakukan juga penjahitan pada arah pk. 4) Tambahkan jahitan bila masih terdapat luka yang terbuka. 5) Gunting